HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Oleh:
141434018
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
(Yeremia 17:7)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk:
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru
Biologi SMA Negeri 2 Ngaglik , rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada
materi Protista disebabkan karena pembelajaran masih didominasi oleh guru
dengan ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
pada materi Protista di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan
dalam dua siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 dengan
subyek penelitian sebanyak 29 siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik
Yogyakarta. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes, lembar
observasi, dan kuesioner. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL belum
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa di mana rata-rata hasil belajar pada
siklus I sebesar 40,2 dan siklus II sebesar 39,0 dengan skor n-gain = -1,8. Model
ini belum meningkatkan hasil belajar afektif siswa juga di mana siklus I 75%
termasuk kategori sedang dan 25% termasuk kategori rendah dan pada siklus II
25% termasuk kategori sedang, 63% termasuk kategori rendah, dan 13% termasuk
kategori tinggi. Model ini juga belum meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu
pada siklus I sebesar 55% termasuk kategori tinggi dan 45% termasuk kategori
sedang dan pada siklus II 31% termasuk kategori tinggi dan 69% termasuk
kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran
Problem Based Learning pada pada materi Protista belum meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.
Kata kunci: problem based learning, hasil belajar kognitif, hasil belajar kognitif,
motivasi belajar, materi Protista.
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Based on the observations and interviews conducted with Biology
teachers at SMA Negeri 2 Ngaglik, the low motivation and student learning
outcomes in Protista material were caused because learning was still dominated
by teachers with lectures. This study aims to improve student motivation and
learning outcomes by applying the Problem Based Learning learning model in
Protista material in class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.
This type of research is Classroom Action Research conducted in two
cycles. The study was conducted in November 2018 with the subjects of the study
were 29 students of class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.
The data collection instruments used were test questions, observation sheets, and
questionnaires. Data are analyzed qualitatively and quantitatively.
The results showed that the application of the PBL model did not
improve students' cognitive learning outcomes where the average learning
outcomes in the first cycle were 40.2 and the second cycle was 39.0 with the score
n-gain = -1.8. This model has not improved the affective learning outcomes of
students also where the first cycle of 75% is in the medium category and 25% is in
the low category and in the second cycle 25% is in the moderate category, 63% is
in the low category and 13% is in the high category. This model also has not
increased student learning motivation, namely in the first cycle of 55% including
the high category and 45% including the medium category and in the second cycle
31% including the high category and 69% including the medium category. The
conclusion of this study is the Problem Based Learning learning model in the
Protista material has not increased the motivation and learning outcomes of
students of class X MIPA 1 in Senior High School 2 Ngaglik Yogyakarta.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih,
dan, karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi
Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019”.
Skripsi ini diajukan dan disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan ini, penulis menyadari
bahwa penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............ 18
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek Afektif .................................................. 31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal .......................................... 32
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir ......................................... 32
Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi menurut Hake (1999) ............................. 35
Tabel 3.5 Penetapan Skor Ranah Afektif .............................................................. 36
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif .............................. 36
Tabel 3.7 Penetapan Skor Kuisioner ..................................................................... 37
Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa ............................................................. 38
Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 39
Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I ........................................................................ 47
Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Siklus I .............................................................. 48
Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I .......................................... 49
Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I terhadap Aspek ARCS .... 49
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II ...................................................................... 56
Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Siklus II ............................................................. 57
Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II......................................... 57
Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II terhadap Aspek ARCS ... 58
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ............................................................................................... 77
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 84
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 ............................................................ 96
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 ............................................................ 99
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Post Test Siklus I ..................................................... 103
Lampiran 6 Soal Post Test I ................................................................................ 104
Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus I ................ 107
Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal Post Test II ............................................................... 110
Lampiran 9 Soal Post Test II ............................................................................... 111
Lampiran 10 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus II ............. 114
Lampiran 11 Lembar Observasi .......................................................................... 116
Lampiran 12 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal dan Akhir ................ 118
Lampiran 13 Kuesioner Motivasi Awal .............................................................. 119
Lampiran 14 Kuesioner Motivasi Akhir ............................................................. 122
Lampiran 15 Data Nilai Post Test Siklus I dan Siklus II .................................... 125
Lampiran 16 Data Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................. 126
Lampiran 17 Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ............................................ 127
Lampiran 18 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 128
Lampiran 19 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 131
Lampiran 20 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 1 oleh Siswa ................................. 134
Lampiran 21 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 2 oleh Siswa ................................. 137
Lampiran 22 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test I oleh Siswa .................. 141
Lampiran 23 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test II oleh Siswa ................. 143
Lampiran 24 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Awal oleh Siswa .............. 146
Lampiran 25 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Akhir oleh Siswa ............. 149
Lampiran 26 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus I ............................... 153
Lampiran 27 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus II ............................. 155
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Biologi merupakan salah satu bagian dari ilmu
pengetahuan alam atau sains yang mempelajari tentang makhluk hidup
beserta lingkungannya. Selama ini, penerapan pembelajaran Biologi
umumnya masih memiliki kendala yaitu kurangnya siswa dalam memahami
dan menyerap materi secara optimal. Kendala ini timbul karena pada
umumnya proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa di kelas
hanya menjadi penerima informasi yang disampaikan oleh guru tetapi siswa
sendiri seringkali masih belum benar-benar memahami apa yang disampaikan
oleh gurunya tersebut. Sebab, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru masih kurang efektif. Guru kurang mengaitkan
permasalahan yang ada di lingkungan sekitar dengan pembelajaran di
sekolah. Akibatnya siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar,
cenderung pasif di kelas, mudah bosan, kurang berpikir kreatif, dan bagi
mereka kegiatan pembelajaran pun terlihat kurang menarik untuk mereka
pelajari. Hal ini pun menyebabkan hasil belajar siswa pun menurun.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik, salah satu permasalahan yang dijumpai saat
pembelajaran adalah kurangnya motivasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan
kebanyakan siswa masih belum sadar arti penting belajar itu sendiri bagi
mereka. Selain itu, hal lain yang mendasari hal tersebut adalah pendapat
siswa pada umumnya yang mengatakan bahwa mereka terlalu lelah dan penat
mengikuti pembelajaran selama sehari. Apalagi sistem pembelajaran di
sekolah saat ini menggunakan sistem pembelajaran full day yang sangat
mempengaruhi motivasi belajar mereka. Kegiatan pembelajaran yang kurang
menarik pun turut menyebabkan siswa menjadi mudah bosan dan malas
belajar. Sehingga dampak yang dihasilkan sangat berpengaruh pada hasil
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan adanya bentuk penyajian materi tersebut, siswa akan lebih tertarik
untuk mengikuti pembelajaran dan rasa ingin tahu siswa juga akan
meningkat. Hal ini juga akan mengurangi siswa melakukan kegiatan yang
tidak perlu selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu model yang
dapat digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning). Problem Based Learning merupakan suatu model
pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme
yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada masalah yang dipilih
(Suyitno, 2014). Melalui penggunaan model pembelajaran ini siswa akan
menjadi lebih mudah dalam belajar apabila dihadapkan pada berbagai macam
masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-harinya lalu mengaitkannya
dengan pembelajaran yang sudah diterima di kelas. Materi protista sendiri
adalah materi yang meliputi tentang organisme mirip hewan, tumbuhan serta
jamur. Karena materi ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
siswa, maka dengan adanya model pembelajaran yang demikian diharapkan
siswa bisa menjadi lebih optimal dalam memahami materi, aktif, tidak merasa
bosan saat mengikuti pembelajaran Biologi di kelas, dan hasil belajar siswa
pun menjadi meningkat.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada Materi Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya
adalah:
“Bagaimana hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar berkaitan dengan hal-hal yang menggerakkan siswa
untuk mau belajar. Dalam penelitian ini kuesioner pembelajaran
digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kemudian, model
pengukuran yang akan digunakan adalah model ARCS. Model ARCS
adalah suatu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk
meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar. Model ini
terdiri dari empat komponen yang akan dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu dari awal hingga akhir pembelajaran.
Keempat komponen tersebut ialah Attention (perhatian), Relevamce
(kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).
Di dalam penelitian ini motivasi belajar siswa yang akan diteliti berkaitan
dengan kesiapan siswa dalam pembelajaran, keseriusan siswa, dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran (Fatimah dan Aziz A, 2013).
3. Hasil Belajar
Penilaian/evaluasi hasil belajar yang dilakukan terbatas pada penilaian
kognitif dan afektif saja, sebab dalam penelitian ini tidak dilakukan
praktikum sehingga penilaian secara psikomotorik tidak dilakukan.
4. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah protista
dengan kompetensi dasar 3.6 yaitu mengelompokkan Protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya dalam
kehidupan dan 4.6 menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran Protista dalam kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
“Mengetahui hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.”
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Bagi Peneliti
Dapat menjadikan penelitian ini sebagai suatu pengalaman untuk bekal di
masa yang akan datang terutama dalam menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning.
2. Bagi Guru
Dapat menambah pengetahuan serta informasi mengenai model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam memahami dan mempelajari materi Protista
secara menyenangkan dan tidak membosankan sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
4. Bagi Sekolah
Sebagai evaluasi dalam pengembangan pembelajaran yang pernah
dilakukan sebelumnya dengan mencoba inovasi yang baru seperti
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model
PTK dari Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Model yang dikembangkan oleh
Stephen Kemmis dan Mc Taggart ini tampak masih begitu dekat dengan
model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena
dalam satu siklus terdiri dari empat komponen seperti yang dilakukan oleh
Kurt Lewin yang meliputi Perencanaan (Planning), Aksi/Tindakan (Acting),
Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Hanya saja, pada model
Stephen Kemmis dan Mc Taggart setelah suatu siklus selesai dilakukan,
khususnya setelah adanya refleksi, kemudian dilakukan perencanaan ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
11
12
13
14
1. Attention (perhatian)
Perhatian merupakan dorongan rasa ingin tahu siswa yang disebabkan
karena adanya rangsangan dari elemen-elemen yang baru/unik/lain
dengan yang sudah ada. Pencapaian untuk komponen ini dapat dilihat
dalam indikator seperti perhatian siswa saat pembelajaran sedang
berlangsung, adanya ketertarikan siswa terhadap tujuan dan isi dari
pelajaran yang akan dipelajari, dan kemauan untuk mempelajari materi
pelajaran.
2. Relevance (relevansi)
Relevansi merupakan adanya suatu hubungan yang ditunjukkan antara
materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Indikator
pencapaian pada komponen ini meliputi adanya kesadaran siswa terhadap
manfaat mempelajari materi dan siswa mampu menghubungkan materi
dengan keadaan nyata.
3. Confidance (kepercayaan diri)
Kepercayaan diri adalah keadaan di mana siswa merasa mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Indikator pencapaiannya meliputi
kemauan siswa dalam mempelajari isi materi pelajaran, kemauan siswa
berlatih dan bekerja keras, memiliki usaha untuk menyelesaikan masalah
dengan kemampuan sendiri, dan kesadaran siswa untuk tidak mencontek.
4. Satisfaction (kepuasan)
Keberhasilan siswa dalam mencapai suatu tujuan yang akan
menghasilkan kepuasan. Dengan keberhasilan tersebut siswa akan
termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Indikator pencapaiannya
meliputi kepuasan siswa dalam memecahkan masalah, kepuasan siswa
dalam keberhasilan menemukan solusi, serta kepuasan peserta didik
memperoleh nilai baik.
15
C. Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu interaksi seseorang terhadap lingkungannya
yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek
yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan
sebagai terjadinya peningkatan atau pengembangan diri menjadi lebih baik
dari sebelumnya yang berawal dari tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2007).
Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan evaluasi atau penilaian yang
merupakan proses tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil dari evaluasi atau
penilaian ini disebut dengan hasil belajar. Dengan demikian, guru dapat
mengetahui seberapa jauh siswa memahami dan menangkap materi yang telah
diberikan sehingga guru pun dapat menentukan strategi pembelajaran yang
lebih baik.
Menurut Bejamin S. Bloom, hasil belajar meliputi tiga aspek di
antaranya adalah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Jihad dan Haris, 2013).
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir. Lalu ranah
afektif mencakup watak perilaku, seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan
moral. Sedangkan ranah psikomotorik berhubungan dengan aktivitas fisik
seperti halnya menulis, melompat, dan sebagainya (Ratnawulan, 2015).
Dalam penelitian ini aspek yang akan dinilai adalah pada aspek kognitif dan
afektif saja karena mengingat dalam penelitian ini tidak dilakukan praktikum
sehingga penilaian psikomotorik tidak dilakukan.
Hasil belajar yang dicapai siswa juga dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa dan faktor internal
yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Faktor internal sendiri merupakan
faktor yang sangat besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
Seperti yang dijelaskan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan sisanya sebesar 30% dipengaruhi
oleh lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, faktor lain yang menjadi
pengaruh hasil belajar siswa adalah motivasi belajar, minat dan perhatian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya
pengaruh dari dalam diri siswa ini merupakan hal yang wajar dan logis sebab
siswa juga harus merasakan kebutuhan untuk belajar dan berprestasi
(Sudjana, 2000). Berdasarkan penjelasan tersebut, kedua faktor digunakan
dalam penelitian ini.
17
18
19
E. Materi Protista
Protista merupakan organisme eukariotik pertama atau yang paling
sederhana. Sebagai organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti sel.
Kajian evolusi menyatakan bahwa Protista juga merupakan organisme
eukariotik yang paling awal (tertua). Protista meliputi organisme yang mirip
dengan hewan, tumbuhan, dan jamur. Tubuhnya sebagian besar bersifat
uniseluler dan ada pula yang bersifat multiseluler (Irnaningtyas, 2016).
Materi Protista merupakan materi yang diajarkan di kelas X pada
semester ganjil. Pembelajaran tentang Protista ini didasarkan pada
kompetensi dasar 3.6 mengelompokkan Protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan dan 4.6 menyajikan
laporan hasil investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan.
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi:
1. Klasifikasi Protista yang meliputi:
a. Protista Mirip Hewan
b. Protista Mirip Tumbuhan
c. Protista Mirip Jamur
2. Peranan Protista bagi Kehidupan Sehari-Hari yang meliputi:
a. Protista yang menguntungkan
b. Protista yang merugikan
20
21
G. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar akan menjadi lebih efektif, aktif, kreatif,
dan menarik apabila disajikan dengan menggunakan strategi pembelajaran
yang tepat dan menyenangkan seperti mengaitkan bahan pembelajaran
dengan pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari-harinya.
Berdasarkan latar belakang yang terjadi di SMA Negeri 2 Ngaglik, guru
cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran
Biologi sehingga siswa menjadi kurang termotivasi dalam belajar yang hal
tersebut berdampak pada hasil belajar mereka. Seperti diketahui bahwa
pada proses pembelajaran tahun sebelumnya, hasil belajar siswa kelas X
MIPA 1 pada materi protista hanya 40% siswa yang dapat dikatakan
tuntas. Adapun KKM untuk mata pelajaran Biologi adalah 65.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu
model pembelajaran yang perlu diterapkan dalam permasalahan ini. Sebab,
dengan model pembelajaran tersebut siswa dituntut untuk mencari tahu,
mengembangkannya, dan mempresentasikan hasil diskusi yang berkaitan
dengan materi pembelajaran (Protista) yang sebelumnya mungkin siswa
sudah mendapatkannya dalam pengalaman nyata kehidupan sehari-hari
mereka sehingga diharapkan kelas akan menjadi lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Armisyah
(2017) yang membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX 3 MTsN
Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen pada materi adaptasi makhluk
hidup maka peneliti menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi Protista.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Siswa kelas
Observasi awal
X MIPA 1
Gambar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
H. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
“Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Protista di
kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Setting Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi
Protista.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa
sebanyak 32 orang.
3. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta yang
beralamat di Jl. Besi Jangkang Km. 5, Sukoharjo, Ngaglik, Sukoharjo,
Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2018.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis
dan Mc Taggart. Pada setiap siklus model penelitian ini dilakukan beberapa
tahapan berulang yang meliputi perencanaan (planning), aksi/tindakan dan
observasi (acting and observing), serta refleksi (refleting). Hanya saja setelah
suatu siklus selesai diimplementasikan khususnya refleksi, dilakukan
perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri
demikian seterusnya atau dengan beberapa siklus. Untuk lebih detailnya,
berikut adalah skema dari model PTK Kemmis dan Mc Taggart.
Gambar 2
1. Siklus I
Aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus I ini
dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dalam pertemuan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
27
28
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, hasil yang diperoleh selama proses belajar
mengajar, hasil tes dan lembar observasi siswa dibahas dan
didiskusikan. Lalu, selanjutnya diidentifikasi kekurangan maupun
kelebihannya selama proses siklus I dilakukan. Hasil refleksi antara
observer dengan peneliti digunakan untuk memperbaiki kekurangan
pada siklus I dan menjadi tindak lanjut dalam siklus II.
2. Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan dalam siklus II ini juga dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan
yang dalam pertemuan tersebut memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri
dari beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk siklus II.
a. Perencanaan (Planning)
Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu
merencanakan pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Adapun
perencanaan untuk siklus II, yaitu:
1) Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan
pada hasil dan refleksi siklus I.
2) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen
pengumpulan data.
b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)
Adapun tahap pelaksanaan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi
menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang
berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus II
ini adalah Protista mirip tumbuhan (ganggang/alga), Protista
mirip jamur dan peranannya baik secara menguntungkan
maupun yang merugikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari silabus, RPP
untuk siklus I dan siklus II serta Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk siklus
I dan siklus II.
2. Instrumen pengumpulan data
a. Soal Tes
Tes adalah suatu cara untuk menilai peserta didik yang
dirancang dan dilaksanakan pada waktu dan tempat tertentu serta
dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan jelas
(Ratnawulan, 2015). Tes juga merupakan alat evaluasi yang secara
umum digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran (Subekti dan Firman,
1989). Tes ini terdiri dari sejumlah soal yang harus dikerjakan oleh
siswa. Pada setiap soal yang ada dalam tes menghadapkan siswa
pada suatu tugas. Agar hasil yang diperoleh dapat menggambarkan
kemampuan siswa yang sebenarnya, maka tes perlu dilakukan
berulang-ulang dan instrumen tes yang digunakan juga harus valid
dan reliabel
Untuk menilai keberhasilan siswa dalam ranah kognitif maka
akan diberikan tes tertulis berupa post test siklus I dan post test
siklus II.
b. Non Tes
Non tes merupakan suatu teknik penilaian untuk memperoleh
gambaran mengenai karakterirtik, sikap, serta kepribadian siswa.
Dalam hal ini, instrumen non tes yang akan digunakan dalam
penelitian ada dua jenis yaitu observasi dengan menggunakan lembar
observasi dan kuesioner. Lembar observasi ini berfungsi sebagai
penilaian terhadap siswa dari ranah afektif. Penilaian ini dinilai oleh
observer selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Nomor aspek
Aspek yang yang diamati
No. Tingkat Kategori
diamati dalam lembar
observasi
Perhatian siswa
1. Receiving (penerimaan) dalam 1,3
pembelajaran
Keberanian siswa
dalam bertanya
dan
2. Responding (jawaban) mengemukakan 7, 9, 10
pendapat saat
kegiatan belajar
mengajar
Menghargai atau
3. Valuing menghormati 8
(penilaian/penghargaan orang lain
Partisipasi siswa
Organisation
4. dalam 2,4,6
(pengorganisasian)
pembelajaran
32
setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).
Pernyataan-pernyataan tersebut berisi item positif dan item negatif.
Indikator motivasi belajar untuk kuesioner awal dan akhir
siswa terdiri dari Attention (perhatian), Relevance (relevansi),
Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).
Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner motivasi belajar awal
dan akhir yang digunakan dalam penelitian (Setyaningsih, 2017).
Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif
1. Attention
2, 3, 10 1, 6
(perhatian)
2. Relevance
4, 8, 11 7, 9
(relevansi)
3. Confidance
(kepercayaan 12, 13, 17 16, 5
diri)
4. Satisfaction
14, 15, 19 18, 20
(kepuasan)
Jumlah pernyataan 12 8
Tabel 3
Tabel 4
Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif
1. Attention
2, 6, 9 3, 16
(perhatian)
33
Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif
(relevansi)
3. Confidance
(kepercayaan 1, 4, 8 5, 14
diri)
4. Satisfaction
11, 13, 18 12, 20
(kepuasan)
Jumlah pernyataan 12 8
E. Analisis Data
1. Analisis kualitatif
Data atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan,
dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara
mendeskripsikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
2. Analisis kuantitatif
Selain dianalisis dengan cara kualitatif, data hasil pengamatan
juga dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis
menggunakan rumus.
a. Analisis Hasil Belajar
Dalam penelitian ini, data peningkatan hasil belajar siswa
yang berpedoman pada hasil tes tertulis digunakan untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Keterangan :
KK = Ketuntasan klasikal
n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
n = Jumlah siswa yang ikut tes/ banyaknya siswa
35
Batasan Klasifikasi
Keterangan:
36
t = skor maksimal
Tinggi 3
Sedang 2
Rendah 1
Tabel 6
Ta
∑
(%) %
∑
37
Setuju (S) 3 2
∑
%
Keterangan:
∑ = skor yang diperoleh
= skor maksimal
4) Mengkategorikan motivasi siswa
Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan
penggolongan skor motivasi belajar sesuai kategori berdasarkan
pedoman skor motivasi siswa pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa
77≤q≤100 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
51≤q≤76 Sedang
25≤q≤50 Rendah
Tabel 9
Keterangan:
M = presentase tiap aspek ARCS (Attention, Relevance,
Confiedence, Satisfaction)
X = skor dari aspek A (Attention)/ R (Relevance)/ C
(Confiedence)/ S (Satisfaction)
Y = skor ideal dari aspek A (Attention)/ R (Relevance)/ C
(Confiedence)/ S (Satisfaction)
F. Indikator Keberhasilan
Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Instrumen Indikator Ketercapaian
Hasil belajar siswa Post test siklus I dan Siswa mencapai nilai
ranah kognitif Post test siklus II kriteria ketuntasan
belajar ≥ 65 dengan
presentase sebesar 70%
siswa mencapai KKM
39
BAB IV
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Sebelum dilakukannya pertemuan siklus I, peneliti terlebih
dahulu menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertemuan
siklus I yakni seperti penyusunan RPP, silabus, LKS, soal post test,
lembar observasi, dan kuesioner. Pada perencanaan ini guru ikut
memantau perencanaan yang akan dilakukan oleh peneliti sebelum
memasuki pertemuan siklus I.
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan RPP ini dilakukan berdasarkan silabus yang
digunakan pihak sekolah sehingga Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar diambil berdasarkan silabus yang ada di
SMA Negeri 2 Ngaglik. Kompetensi Dasar yang digunakan
dalam hal ini adalah KD 3.6 mengelompokkan Protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya
dalam kehidupan dan KD 4.6 menyajikan laporan hasil
investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan.
Indikator diturunkan berdasarkan Kompetensi Dasar yang ada
yang kemudian dijadikan sebagai tujuan pembelajaran.
Berikut adalah tahapan yang digunakan pada pembelajaran
siklus I.
a) Peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan
salam kemudian mengecek kehadiran siswa di kelas.
Selanjutnya, peneliti memperkenalkan diri.
b) Peneliti menjelaskan model pembelajaran Problem Based
Learning, aturan, dan hal-hal yang akan dilakukan oleh
siswa.
c) Peneliti memberikan apersepsi dengan bertanya kepada
siswa apakah mereka pernah mendengar tentang penyakit
malaria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
43
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan
salam dan melakukan pengecekan kehadiran siswa dengan
menanyakan siapa sajakah yang tidak hadir pada saat itu. Terhitung
dari 32 siswa terdapat 3 orang siswa yang tidak hadir saat itu
dikarenakan sakit. Sebelum peneliti memulai pembelajaran, peneliti
memperkenalkan diri kepada siswa dan menjelaskan terlebih
dahulu hal-hal apa saja yang akan dilakukan siswa saat belajar
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Kemudian, peneliti melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi
dengan menampilkan gambar nyamuk (Gambar 4.1) dan
mengajukan pertanyaan apakah siswa sebelumnya pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 3
45
46
3) Kegiatan Penutup
47
48
1. Nilai Tertinggi 76
2. Nilai Terendah 12
49
Presentase
Jumlah
Kelas Interval (%) Kategori Motivasi
Siswa
Belajar Siswa
25≤q≤50 Rendah - -
Tabel 13
Tabel 14
50
d. Refleksi Siklus I
Pada Siklus I, tiga orang siswa tidak masuk dikarenakan sakit
sehingga jumlah total siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran
saat itu sebanyak 29 siswa. Pada siklus ini siswa cenderung
kebingungan dalam mengikuti arahan peneliti terutama dalam
mengerjakan LKS dengan model pembelajaran Problem Based
Learning sehingga siswa sering bertanya kepada peneliti bagaimana
cara mengerjakan LKS. Hal ini dikarenakan hampir seluruh siswa
baru pertama kali mendengar istilah hipotesis. Melihat hal itu,
peneliti diharapkan dapat menyampaikan arahan dengan bahasa yang
lebih sederhana agar siswa lebih mudah mengerjakan apa yang
diperintahkan di LKS.
Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti pada siklus
I juga mempengaruhi proses belajar siswa. Sebab, peneliti membagi
siswa dalam kelompok berdasarkan tempat duduk siswa bukan atas
kehendak siswa sendiri sehingga saat siswa masuk dalam tahap
diskusi, masih ada beberapa kelompok yang tidak mau berdiskusi
dan mengerjakan LKS lantaran teman sekelompoknya bukan teman
dekatnya sendiri. Alhasil, siswa menjadi kurang aktif saat
pembelajaran terutama dalam mengerjakan LKS.
Peneliti juga terkesan terburu-buru dalam melakukan kegiatan
awal karena takut waktu yang dimiliki untuk tahap berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Siklus II
a. Perencanaan Siklus II
Perencanaan pada siklus II ini, peneliti merencanakan
pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Peneliti mengindentifikasi
masalah dan merumuskan masalah berdasarkan refleksi siklus I
perihal apa saja yang akan peneliti lakukan dan perbaiki di
pembelajaran siklus II ini. Peneliti dalam hal ini akan melakukan
perpindahan posisi tempat duduk siswa dengan merotasi posisi
tempat duduk siswa. Hal ini dilakukan agar penerimaan materi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan
salam dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian, peneliti
melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan menampilkan
gambar agar-agar (Gambar 4.4) dan mengajukan pertanyaan apa
bahan dasar dari agar-agar tersebut dan apa alasan utama alga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makanan terutama dalam pembuataan
agar-agar. Siswa terlihat cukup antusias dalam menanggapi
pertanyaan peneliti tersebut dengan menjawab pertanyaan sesuai
pemahaman mereka sendiri. Kemudian peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran pada pertemuan kedua ini.Gamb
Kegiatan berikutnya, peneliti meminta siswa untuk
berkelompok. Kelompok ini terbentuk sesuai dengan kelompok
pada pertemuan pertama sebelumnya. Hanya saja peneliti
mengubah posisi tempat duduk kelompok secara acak agar seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2) Kegiatan Inti
Seperti pertemuan sebelumnya setelah kelompok terbentuk,
peneliti menarik perhatian siswa kembali menggunakan gambar
Ganggang/Alga jenis Macrocytis (Gambar 4.4) dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab terkait gambar
tersebut.
54
3) Kegiatan Penutup
Peneliti selanjutnya menjelaskan materi pembelajaran hari itu
dan memberikan beberapa klarifikasi untuk beberapa hasil
presentasi yang kurang tepat. Siswa kemudian diminta untuk
menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari dan
mengungkapkan manfaat apa yang diperoleh dari pembelajaran
hari itu.
55
a) b)
Gambar 4.7: a) Suasana kelas saat post test siklus II; b) Salah satu
kelompok yang kurang tertib dan tenang saat mengerjakan post
test.
Gambar 9
56
= 13%
8. Kelompok 8 60 Sedang
Tabel 15
57
1. Nilai Tertinggi 57
2. Nilai Terendah 15
Tabel 16
Presentase
Jumlah
Kelas Interval (%) Kategori Motivasi
Siswa
Belajar Siswa
25≤q≤50 Rendah - -
Tabel 17
58
Based Learning sebesar 69%. Dari hasil tersebut tidak ada siswa
yang memiliki motivasi rendah dalam mempelajari Biologi.
Tabel 18
d. Refleksi Siklus II
Pada siklus II ini, pengerjaan LKS oleh siswa sudah cukup
baik karena siswa masih mengingat arahan yang diberikan pada
pertemuan siklus sebelumnya. Siswa juga cukup aktif dalam
mencari jawaban dari berbagai sumber. Namun, meskipun
demikian beberapa siswa dalam kelompok bergantung kepada
salah satu teman kelompok dalam mengerjakan LKS di saat siswa
tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Hal ini disebabkan
karena menurut siswa penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning khsususnya pada LKS memaksa siswa untuk
berpikir lebih kritis. Saat kelompok tidak dapat menemukan
jawaban, diskusi kelompok tersendat dan siswa dalam kelompok
menjadi kurang termotivasi untuk mengerjakan LKS. Pendapat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
60
B. Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa
Berikut ini adalah data perbandingan rata-rata kognitif siswa dan
selisih skor N-gain terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dan II.
60
Siklus I
40
Siklus II
20
N-gain
0
-20
Post Test
2. Hasil Observasi
Penilaian hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilakukan
berdasarkan hasil observasi dua observer saat pembelajaran berlangsung.
Masing-masing observer dalam hal ini mengobservasi 4 kelompok.
Kemudian observer akan mengisi lembar observasi yang telah disediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
oleh peneliti. Berikut ini adalah perbandingan hasil observasi yang telah
dilakukan oleh observer.
Siklus I Siklus II
13%
25% Tinggi 25% Tinggi
Sedang Sedang
75% Rendah Rendah
63%
62
3. Motivasi Belajar
Berikut ini adalah perbandingan motivasi belajar siswa pada masing-
masing siklus.
Presentase Motivasi Belajar Siswa
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II
63
18
16
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Aspek ARCS pada Siklus I dan Siklus
II
Gambar 13
C. Pembahasan
Penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik ini
memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap siswa kelas X MIPA 1 pada
materi Protista. Berikut ini adalah pembahasan dari penelitian yang telah
dilakukan.
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa melalui pengerjaan soal post test yang telah
dilakukan sangat beragam. Pada siklus I, nilai tertingginya adalah 76 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
65
Selain karena bentuk soal post testnya, hal lain yang menjadi salah
satu pengaruh kurang maksimalnya hasil belajar siswa secara kognitif
adalah kurangnya konsentrasi siswa terhadap pembelajaran. Diketahui
pada saat proses pembelajaran siklus I berlangsung, masih banyak siswa
yang sibuk dengan urusannya sendiri bahkan beberapa siswa juga
mengganggu teman lainnya yang fokus terhadap pembelajaran. Oleh
karena hal tersebut siswa tidak benar-benar memahami materi Protista
dengan baik dan hal ini mempengaruhi siswa dalam mengerjakan post
test. Sementara pada siklus II, setelah dilakukan perpindahan posisi
tempat duduk, suasana kelas terlihat lebih hidup dibandingkan pada
siklus I. Siswa terlihat cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hanya
saja pada kelompok barisan paling belakang terdapat satu kelompok yang
kurang memperhatikan pembelajaran. Peneliti sudah berusaha berulang
kali menegur siswa dengan melakukan tanya jawab. Namun, mereka
cenderung sibuk sendiri dengan urusan mereka dan tampak hanya satu
orang siswa dalam kelompok tersebut yang memperhatikan pembelajaran
dan berusaha mengerjakan LKS saat dilakukan diskusi kelompok.
66
Peneliti pun dalam hal ini masih kurang bisa menjelaskan dengan
baik dan sederhana perihal cara untuk mengerjakan LKS tersebut sebab
peneliti terlalu terburu-buru melanjutkan kegiatan pembelajaran
berikutnya karena mengingat waktu yang dimiliki sangat terbatas.
Kondisi ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sumitro
(2017) bahwa keberhasilan pendekatan pembelajaran melalui pemecahan
masalah membutuhkan waktu yang cukup untuk persiapan dan
memerlukan pemahaman siswa untuk berusaha memecahkan masalah
yang mereka pelajari sebab tanpa hal tersebut mereka tidak akan belajar
dari apa yang mereka pelajari.
2. Hasil Observasi
Hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilihat dari hasil observasi
yang dilakukan oleh dua observer. Observasi ini dilakukan untuk
mengamati aspek afektif siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Aspek afektif tersebut meliputi keantusiasan siswa dalam memperhatikan
penjelasan guru dan menanggapi pertanyaan dari guru, motivasi siswa
saat mengikuti proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam berdiskusi
dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain serta keaktifan siswa
dalam mencari sumber belajar lainnya saat pengerjaan LKS.
Pada siklus I, hasil belajar siswa dalam ranah afektif yang masuk
dalam kategori rendah sebanyak 75% dan sisanya masuk dalam kategori
sedang 25%. Lalu, pada siklus II mengalami penurunan dalam kategori
rendah sebanyak 25% tetapi mengalami kenaikan dalam kategori sedang
sebanyak 63%. Dan pada siklus ini juga terdapat kategori tinggi sebanyak
13%. Meskipun terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kategori
tinggi sebesar 13%, hasil ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan
yang ingin dicapai oleh peneliti sebesar 70% siswa mencapai kategori
tinggi. Hasil tersebut mengalami peningkatan tetapi belum sesuai dengan
indikator keberhasilan yang ingin peneliti capai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
68
69
70
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning pada materi Protista kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik,
peneliti memiliki beberapa keterbatasan penelitian, yaitu:
1. Model pembelajaran yang digunakan terlalu sulit dan membingungkan
bagi siswa dikarenakan model pembelajaran ini baru pertama kali
diterapkan di kelas mereka.
2. Peneliti kurang bisa menjelaskan dengan baik tata cara pelaksanaan
model pembelajaran Problem Based Learning sehingga siswa masih
kurang memahami apa yang harus mereka kerjakan.
3. Langkah perpindahan posisi tempat duduk kelompok yang dilakukan
oleh peneliti dari siklus I ke siklus II seharusnya tidak hanya merotasi
perpindahan tempat duduk kelompok saja tetapi perlu dilakukan langkah
perbaikan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut.
1. Apabila model pembelajaran ini baru pertama kali diterapkan di dalam
kelas, sebaiknya model ini diperkenalkan terlebih dahulu sebelum
tindakan dilaksanakan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif
sehingga peneliti tidak perlu menjelaskan berulang kali saat mengajar.
2. Pemilihan model pembelajaran yang akan diterapkan sebaiknya
disesuaikan dengan hasil observasi yang telah dilakukan sehingga tidak
asal memilih model pembelajaran tetapi harus disesuaikan dengan tingkat
pengetahuan siswa yang diobservasi.
3. Sebaiknya guru memotivasi siswa sejak awal mengajar dan sebisa
mungkin memberikan perhatian secara merata kepada seluruh siswadi
dalam kelas.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
74
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Archambault, J. 2008. The Effect of Developing Kinematics Concepts
Graphically Prior toIntroducing Algebraic Problem Solving
Techniques. Action Research Required forthe Master of Natural
Science Degree with Concentration in Physics; Arizona State
University yang diakses dalam jurnal
http://modeling.asu.edu/modeling/Kinematics-graphical08brief.pdf
pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 23:29 WIB.
75
76
ARAN_FISIKA_SEKOLAH_MENENGAH_ATAS.pdf?origin=publicatio
n_detail pada tanggal 29 Januari 2019 pukul 03:33 WIB.
Septianing, Rasti dan Savitri Endah Yani. 2013. Panduan Belajar Biologi SMA
Kelas 1A. Bogor: Penerbit Yudhistira.
Setyaningsih, Fransiska Tri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Picture and Picture untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Kelas X PM II A 2 SMA Xaverius Pringsewu pada
Materi Keanekaragaman Hayati. PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Subekti, Ruchji dan Harry Firman. 1989. Evaluasi Hasil Belajar dan Pengajaran
Remedial. Jakarta: UT.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar
Baru Algesindo.
Sumitro H, Auliah, Punaji Setyosari dan Sumarmi. 2017. Penerapan Model
Problem Based Learning Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS
yang diakses dalam jurnal https://media.neliti.com/.../211181-
penerapan-model-problem-based-learning-m.pdf pada tanggal 7
Januari 2019 pukul 16:13 WIB.
Suyitno, Imam. 2014. Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: PT Refika
Aditama.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Zalukhu, Lonni Yayi Amae. 2016. Penerapan Model Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Ekosistem di Kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta. PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN 1
Lampiran 1
Kelas : X MIPA
Semester :1
LAMPIRAN
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 1
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan, menyaji dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggonakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
3.6 Mengelompok Pengertian Mengamati Kognitif Tes Tes Pilihan Terlampir 6 JP Irnaningt
kan protista Protista gambar/video. Ganda dan dalam RPP yas.
Pertemuan 1
berdasarkan Protista mirip Mencari informasi Uraian 2016.
ciri-ciri umum hewan (Protozoa) dari berbagai Menjelaskan Biologi
kelas dan Protista mirip sumber. pengertian untuk
mengaitkan tumbuhan Mengerjakan LKS kingdom protista. SMA/MA
peranannya (Ganggang/Alga) secara Menganalisis ciri- Kelas X
dalam Protista mirip berkelompok. ciri umum Kurikulu
kehidupan. jamur (Jamur Mempresentasikan kingdom protista. m 2013.
Protista) hasil diskusi di Mengidentifikasi Jakarta:
4.6 Menyajikan Peranan Protista depan kelas. Penerbit
ciri-ciri umum
laporan hasil dalam Kehidupan Erlangga
protista mirip Lembar
investigasi Manusia hewan (Protozoa). Septiani
tentang Non Observasi ng, Rasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN 1
Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
80
LAMPIRAN 1
Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
tumbuhan 6-ID-
(Ganggang/Alga). toxop
Menghubungkan lasmo
peranan sis-
Ganggang/Alga dalam
dalam kehidupan -
sehari-hari baik keha
yang milan
menguntungkan .pdf
maupun yang https:
merugikan. //ww
Mengidentifikasi w.res
ciri-ciri umum earch
protista mirip gate.n
jamur (Jamur et/pub
Protista). licatio
Mengklasifikasikan n/323
protista mirip 68806
jamur (Jamur 4_Ost
Protista). eomy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 1
Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
Menghubungkan elitis_
peranan Jamur Verte
Protista dalam bra_A
kehidupan sehari- kibat_
hari baik yang Balan
menguntungkan tidiasi
maupun yang s
merugikan. https:
//ww
w.alo
Afektif dokte
r.com
Bekerjasama untuk /peny
menjawab LKS akit-
dengan model chaga
pembelajaran s
Problem Based https:
Learning. //dokt
Kritis dalam erseh
memberikan at.co
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN 1
Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
83
LAMPIRAN 1
Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
.litba
ng.kk
p.go.i
d/jurn
aljpbk
p/inde
x.php
/jpbk
p/arti
cle/vi
ewFil
e/.../p
df
LKS
Power
Point
(PPT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 2
Lampiran 2
Kelas/Semester : X/Gasal
Materi : Protista
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 2
86
LAMPIRAN 2
C. Tujuan Pembelajaran
2.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu bekerjasama untuk
menjawab LKS dengan model pembelajaran Problem Based
Learning.
2.1.2 Melalui presentasi hasil diskusi, siswa kritis dalam memberikan
tanggapan dalam presentasi.
2.1.3 Melalui presentasi, siswa proaktif dalam mengajukan pertanyaan.
2.1.4 Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, siswa
percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi.
3.6.1 Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan
pengertian kingdom protista.
3.6.2 Melalui studi literatur, siswa mampu menganalisis ciri-ciri umum
kingdom protista.
3.6.3 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip hewan (Protozoa).
3.6.4 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip hewan (Protozoa).
3.6.5 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan
peranan Protozoa dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
3.6.6 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
3.6.7 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
3.6.8 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan
peranan Ganggang/Alga dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
3.6.9 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip jamur (Jamur Protista).
3.6.10 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip jamur (Jamur Protista).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN 2
D. Materi Pembelajaran
Konseptual :
1. Pengertian kingdom protista.
2. Ciri-ciri umum kingdom protista.
3. Ciri-ciri umum protista mirip hewan (Protozoa).
4. Ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
5. Ciri-ciri umum protista mirip jamur (Jamur Protista).
Faktual :
1. Beberapa contoh gambar/video protista yang ada di lingkungan.
2. Beberapa produk makanan yang berbahan dasar protista.
Prosedural :
88
LAMPIRAN 2
F. Media Pembelajaran
1. Media
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Powerpoint
c. Video/gambar-gambar tentang protista
2. Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Whiteboard
c. Laptop
d. LCD Projector
G. Sumber Belajar
1. Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. Septianing, Rasti dkk. 2013. Panduan Belajar Biologi SMA Kelas 1A.
Bogor: Penerbit Yudhistira.
3. Internet:
a. https://media.neliti.com/media/.../57596-ID-toxoplasmosis-
dalam-kehamilan.pdf
b. https://www.researchgate.net/publication/323688064_Osteomyeli
tis_Vertebra_Akibat_Balantidiasis
c. https://www.alodokter.com/penyakit-chagas
d. https://doktersehat.com/penyakit-tidur-dari-afrika/
e. http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/jamur_content.php
f. http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnaljpbkp/index.php/jpbkp/
article/viewFile/.../pdf
4. LKS
5. Power Point (PPT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 2
SIKLUS I
(3 JP × 45 menit)
Pendahuluan 15
Guru membuka pembelajaran menit
Menyiapkan dengan mengucapkan salam
kondisi belajar kemudian mengecek kehadiran
siswa di kelas. Selanjutnya,
guru memperkenalkan diri.
Guru menjelaskan model
pembelajaran Problem Based
Learning, aturan, dan hal-hal
yang akan dilakukan oleh
siswa.
Apersepsi Guru memberikan apersepsi
dengan bertanya kepada siswa
apakah mereka pernah
mendengar tentang penyakit
malaria.
Motivasi Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan
menayangkan beberapa gambar
dan bertanya kembali apakah
ada siswa yang pernah
mengalami penyakit malaria
tersebut dan kira-kira apa
penyebab utama dari malaria
tersebut
Guru menyampaikan
tujuan/ruang lingkup
Orientasi pembelajaran yang akan
dibahas.
Guru membagikan kuesioner
awal
Siswa diminta membentuk
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 2
Kegiatan Inti 15
Guru menarik perhatian siswa menit
Orientasi siswa dengan menampilkan gambar
kepada masalah berikut terkait pengertian dan
ciri-ciri umum dari kingdom
protista.
91
LAMPIRAN 2
Penutup 10
Siswa diminta menyimpulkan menit
Merangkum apa yang telah dipelajari.
Evaluasi Siswa melakukan evaluasi
dengan mengerjakan post test
siklus I.
Siswa diminta mengungkapkan
Refleksi manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari materi yang telah
dibahas.
Arahan/tindak Siswa diminta untuk
lanjut mempelajari materi berikutnya
tentang Ganggang/Alga dan
Jamur Protista.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 2
SIKLUS II
(3 JP × 45 menit)
Pendahuluan 15
Guru membuka pembelajaran menit
Menyiapkan dengan mengucapkan salam
kondisi belajar kemudian mengecek kehadiran
siswa di kelas.
Guru memberikan apersepsi
Apersepsi pada siswa dengan
menayangkan gambar agar-agar
dan bertanya kepada siswa apa
bahan dasar dari agar-agar
tersebut.
Motivasi Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan bertanya
kembali, apa alasan utama alga
dapat dimanfaatkan sebagai
bahan makanan terutama dalam
pembuatan agar-agar
Guru menyampaikan
Orientasi tujuan/ruang lingkup
pembelajaran yang akan
dibahas.
Siswa diminta membentuk
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa.
93
LAMPIRAN 2
memberikan pertanyaan:
94
LAMPIRAN 2
Penutup 10
Siswa diminta menyimpulkan menit
Merangkum apa yang telah dipelajari
Evaluasi Siswa melakukan evaluasi
dengan mengerjakan post test
siklus II.
Siswa diminta mengungkapkan
Refleksi manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari materi yang telah
dibahas.
Arahan/tindak Siswa diminta untuk mengisi
lanjut kuesioner akhir.
Pengetahuan Tes (Pilihan Ganda dan LKS, pre test, serta post
Uraian) test siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 2
J. Lampiran
1. Instrumen Penilaian
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN 3
Lampiran 3
A. Tujuan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian kingdom protista.
2. Siswa mampu menganalisis ciri-ciri umum kingdom protista.
3. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip hewan
(Protozoa).
4. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip hewan (Protozoa).
5. Siswa mampu menghubungkan peranan Protozoa dalam kehidupan sehari-
hari baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
B. Alat dan bahan:
Alat tulis (pulpen)
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan baik!
2. Tentukan atau susunlah hipotesis dari pernyataan tersebut dengan baik!
3. Untuk menguji hipotesis yang telah kalian buat, carilah informasi baik
dari buku, internet dan lainnya!
4. Berdasarkan informasi yang telah kalian dapatkan, buatlah kesimpulan!
D. Kegiatan
1. Rumusan Masalah:
Apakah kamu setuju dengan rumusan masalah berikut di bawah ini?
Jika tidak, susun kembali Rumusan Masalah menurut kelompokmu!
a. Feses dari kucing liar membahayakan ibu yang sedang hamil
karena kemungkinan mengandung Toxoplasma sp. dalam
bentuk oosista.
Trypanosoma
brucei
gambiense
b.
c. Seseorang mengalami diare balantidias akibat makanan yang
dikonsumsi tidak bersih dan mengandung larva Balantidium
coli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 3
2. Hipotesis:
Tuliskan hipotesis kalian di bawah ini!
a. ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
...................................................................................
b. ................................................................................................
................................................................................................
....................................................................................
c. ................................................................................................
................................................................................................
.....................................................................................
98
LAMPIRAN 3
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
5.Kelompok:
Nama:
1. 4.
2. 5.
3.
https://media.neliti.com/media/.../57596-ID-toxoplasmosis-dalam-kehamilan.pdf
https://www.researchgate.net/publication/323688064_Osteomyelitis_Vertebra_Akibat_Balantidiasis
https://doktersehat.com/penyakit-tidur-dari-afrika/
https://www.alodokter.com/penyakit-chagas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 4
Lampiran 4
A. Tujuan:
1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
2. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
3. Siswa mampu menghubungkan peranan Ganggang/Alga dalam
kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
4. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip jamur
(Jamur Protista).
5. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip jamur (Jamur
Protista).
6. Siswa mampu menghubungkan peranan Jamur Protista dalam
kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
B. Alat dan bahan:
Alat tulis (pulpen)
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Bacalah artikel tersebut!
2. Susunlah hipotesis dari gambar tersebut dengan menjawab pertanyaan
yang ada!
3. Untuk menguji hipotesis yang telah kalian buat, carilah informasi baik
dari buku, internet dan lainnya!
4. Berdasarkan informasi yang telah kalian dapatkan, buatlah kesimpulan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN 4
D. Kegiatan
1. Rumusan Masalah:
a.
Kripik Ganggang
Sumber: https://paketwisatajogja75.com/paket-wisata-jogja-keripik-ganggang-hijau/
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN 4
b.
Suatu hari Pak Burhan mengecek kolam ikan Nilanya. Dia terkejut saat
menjumpai beberapa ikan Nilanya dalam kondisi yang terlihat kurang
sehat dan muncul "benda" seperti kapas, berwarna putih pada kulit
serta sirip ikannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Sejenis
jamurkah “benda” yang terdapat pada beberapa tubuh ikan Nilanya
tersebut? Jika iya, apakah terdapat persamaan dengan jamur sejati?
Jamur jenis apa yang menginfeksi ikan-ikan Nila pak Burhan?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
1. Hipotesis:
Tuliskan hipotesis kalian di bawah ini!
a. ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
...................................................................................
b. ................................................................................................
................................................................................................
....................................................................................
c. ................................................................................................
................................................................................................
.....................................................................................
102
LAMPIRAN 4
1. 4.
2. 5.
3.
http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/jamur_content.php
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN 5
Keterangan:
A: Pilihan Ganda
B: Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 6
3 b. Parasit e. Flagela
c. Eukariotik
Dari gambar di atas,
4. Berikut ini adalah contoh
hewan yang menjadi
dari Protista.
perantara penyebaran
1) Plasmodium vivax
parasit Trypanosoma
2) Paramecium
cruzi adalah.....
caudatum
a. 1 d. 4
3) Saprolegnia sp.
b. 2 e. 5
4) Trypanosoma cruzei
c. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN 6
106
LAMPIRAN 6
;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 7
Panduan Skoring: Setiap soal dijawab dengan benar akan diberi skor 5, jika
salah akan diberi skor 0.
1.
a. Karena lalat Tsetse Glossina palpalis merupakan hewan perantara
bagi Trypanosoma brucei gambiense yang dapat menyebabkan
manusia mengalami tidur panjang.
b. Cara kerjanya adalah lalat Tsetse Glossina palpalis yang
mengandung Trypanosoma brucei gambiense mengigit manusia.
Kemudian Trypanosoma brucei gambiense beredar di dalam
jaringan darah manusia dan hidup bereproduksi dengan cara
pembelahan biner memanjang di dalam jaringan darah
manusia.
Panduan Skoring:
Panduan Skoring:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
LAMPIRAN 7
3.
Setelah 3 hari sporozoit
Nyamuk betina
meninggalkan sel hati
Anopheles mengandung Sporozoit
dan menyerang sel
Plasmodium muda masuk ke sel-
darah merah (tropozit)
(sporozoit) sel hati
109
LAMPIRAN 7
Panduan Skoring:
110
LAMPIRAN 8
Keterangan:
A: Pilihan Ganda
B: Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN 9
112
LAMPIRAN 9
113
LAMPIRAN 9
114
LAMPIRAN 10
Panduan Skoring: Setiap soal dijawab dengan benar akan diberi skor 5, jika
salah akan diberi skor 0.
Panduan Skoring:
115
LAMPIRAN 10
5.
a. Ikan tersebut terlihat kurang sehat karena terinfeksi oleh salah satu
jenis jamur protista yaitu Saprolegnia sp.
b. Saprolegnia sp. umumnya dijumpai pada air tawar maupun air
payau dengan suhu sekitar 0-35°C. Pada umumnya, Saprolegnia
akan menyerang bagian tubuh ikan yang terluka, dan selanjutnya
dapat pula menyebar pada jaringan lainnya. Serangan Saprolegnia
biasanya juga berkaitan dengan kondisi kualitas air yang buruk,
seperti sirkulasi air rendah, kadar oksigen terlarut rendah, atau
kadar amonia tinggi, dan kadar bahan organik tinggi.
Panduan Skoring:
116
LAMPIRAN 11
LEMBAR OBSERVASI
Lampiran 11
Kelas/Semester :
Hari, tanggal :
Observer :
Kelompok :
PETUNJUK:
Skor
No. Aspek Penilaian Catatan
Tinggi Sedang Rendah
Siswa memperhatikan guru saat
1.
memberikan penjelasan
117
LAMPIRAN 11
Keterangan:
Kategori Tinggi:
Kategori Sedang:
Kategori Rendah:
118
LAMPIRAN 13
Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif
1. Attention
2, 3, 10 1, 6
(perhatian)
2. Relevance
4, 8, 11 7, 9
(relevansi)
3. Confidance
(kepercayaan 12, 13, 17 16, 5
diri)
4. Satisfaction
14, 15, 19 18, 20
(kepuasan)
Jumlah pernyataan 12 8
Lampiran 12
Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif
1. Attention
2, 6, 9 3, 16
(perhatian)
2. Relevance
10, 15, 17 7, 19
(relevansi)
3. Confidance
(kepercayaan 1, 4, 8 5, 14
diri)
4. Satisfaction
11, 13, 18 12, 20
(kepuasan)
Jumlah pernyataan 12 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN 13
Petunjuk:
~Selamat Mengerjakan~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 13
121
LAMPIRAN 13
122
LAMPIRAN 14
Petunjuk:
~Selamat Mengerjakan~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 14
124
LAMPIRAN 14
125
LAMPIRAN 15
126
LAMPIRAN 16
Nomor Pernyataan
Kelompok Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 T T R S S S R R R R 17
2 S S R S S S R R R S 16
3 T T R S S S S R R R 18
4 S S R S S S R R R R 15
5 S S R S S S R R R R 15
6 S S R S S S R R R S 16
7 R S R S S S S R R S 16
8 R R R S S S R R R S 14
Keterangan:
T (Tinggi) :3
S (Sedang) :2
R (Rendah) :1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN 17
Nomor Pernyataan
Kelompok Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 T T S T T T R R R S 22
2 T T S S S S R S S S 21
3 T T T S T T T T R T 27
4 S R S S S S R S S S 18
5 S S S S S S S S R R 18
6 R R R R R R R R R R 10
7 R R R S R R S R S S 14
8 S R S S S T S S S S 18
Keterangan:
T (Tinggi) :3
S (Sedang) :2
R (Rendah) :1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN 18
Presentase
9. BH 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 59 74% Sedang 12 15 15 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LAMPIRAN 18
Presentase
130
LAMPIRAN 18
Presentase
Rata-Rata 15 17 15 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN 19
Presentase
9. BH 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 59 74% Sedang 15 15 15 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN 19
Presentase
133
LAMPIRAN 19
Presentase
Rata-Rata 14 15 15 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN 20
Lampiran 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 21
Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN 22
Lampiran 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN 23
Lampiran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN 24
Lampiran 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
LAMPIRAN 25
Lampiran 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN 26
Lampiran 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
LAMPIRAN 27
Lampiran 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
LAMPIRAN 27