Anda di halaman 1dari 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


(PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1
SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

HALAMAN JUDUL
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Bethista Sukma Cahyaningtyas

141434018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh

harapannya pada TUHAN.”

(Yeremia 17:7)

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk:

 Tuhan Yesus Kristus


 Alm. Papaku, Sukarman dan Mamaku, Magdalena Kusuma Wardani
 Adikku, Anggara Sukma Yuwana
 Segenap keluarga tercinta
 Agustian Bandaso dan keluarga
 Sahabat-sahabat yang ku kasihi (Biogaul) dan semua yang selalu
mendoakan dan memberiku semangat
 Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi
 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
 Keluarga besar GKI Gejayan

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTU

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


(PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X
MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2018/2019

Bethista Sukma Cahyaningtyas


Universitas Sanata Dharma
2019

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru
Biologi SMA Negeri 2 Ngaglik , rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada
materi Protista disebabkan karena pembelajaran masih didominasi oleh guru
dengan ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
pada materi Protista di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan
dalam dua siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 dengan
subyek penelitian sebanyak 29 siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik
Yogyakarta. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes, lembar
observasi, dan kuesioner. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL belum
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa di mana rata-rata hasil belajar pada
siklus I sebesar 40,2 dan siklus II sebesar 39,0 dengan skor n-gain = -1,8. Model
ini belum meningkatkan hasil belajar afektif siswa juga di mana siklus I 75%
termasuk kategori sedang dan 25% termasuk kategori rendah dan pada siklus II
25% termasuk kategori sedang, 63% termasuk kategori rendah, dan 13% termasuk
kategori tinggi. Model ini juga belum meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu
pada siklus I sebesar 55% termasuk kategori tinggi dan 45% termasuk kategori
sedang dan pada siklus II 31% termasuk kategori tinggi dan 69% termasuk
kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran
Problem Based Learning pada pada materi Protista belum meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.
Kata kunci: problem based learning, hasil belajar kognitif, hasil belajar kognitif,
motivasi belajar, materi Protista.

ABSTRAK

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

APPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING (PBL) LEARNING


MODEL IN THE ODD SEMESTER PROTISTA MATERIAL IN CLASS X
MIPA 1 IN SENIOR HIGH SCHOOL 2 NGAGLIK YOGYAKARTA IN
THE ACADEMIC YEAR 2018/2019

Bethista Sukma Cahyaningtyas


Sanata Dharma University
2019

ABSTRACT
Based on the observations and interviews conducted with Biology
teachers at SMA Negeri 2 Ngaglik, the low motivation and student learning
outcomes in Protista material were caused because learning was still dominated
by teachers with lectures. This study aims to improve student motivation and
learning outcomes by applying the Problem Based Learning learning model in
Protista material in class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.
This type of research is Classroom Action Research conducted in two
cycles. The study was conducted in November 2018 with the subjects of the study
were 29 students of class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.
The data collection instruments used were test questions, observation sheets, and
questionnaires. Data are analyzed qualitatively and quantitatively.
The results showed that the application of the PBL model did not
improve students' cognitive learning outcomes where the average learning
outcomes in the first cycle were 40.2 and the second cycle was 39.0 with the score
n-gain = -1.8. This model has not improved the affective learning outcomes of
students also where the first cycle of 75% is in the medium category and 25% is in
the low category and in the second cycle 25% is in the moderate category, 63% is
in the low category and 13% is in the high category. This model also has not
increased student learning motivation, namely in the first cycle of 55% including
the high category and 45% including the medium category and in the second cycle
31% including the high category and 69% including the medium category. The
conclusion of this study is the Problem Based Learning learning model in the
Protista material has not increased the motivation and learning outcomes of
students of class X MIPA 1 in Senior High School 2 Ngaglik Yogyakarta.

Keywords: problem based learning, cognitive learning outcomes, cognitive


learning outcomes, learning motivation, Protista material.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih,
dan, karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi
Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019”.

Skripsi ini diajukan dan disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan ini, penulis menyadari
bahwa penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberikan kekuatan


kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orangtuaku alm. Sukarman dan Magdalena Kusuma Wardani dan
segenap keluarga yang selalu memberikan semangat, doa, bahkan support
yang terbaik untukku baik secara moril maupun materiil.
3. Ika Yuli Listyarini, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
dengan sabar membimbing dan membantu dalam penyusunan serta
penyelesaian skripsi ini.
4. Kuswantini, S.Pd, selaku guru Biologi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik yang telah membantu dalam mewujudkan penelitian ini sehingga
semuanya dapat berjalan dengan baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi, PakTri, Pak Sulis, Pak Kris, Romo
Wir, Pak Tardhi, Bu Ika, Bu Nia, Bu Luisa, Bu Wiwid, Bu Nana, dan Bu
Ratna yang sudah mendidik dan membimbing penulis untuk belajar dengan
baik selama mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
6. Segenap staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam segala proses.
7. Agustian Bandaso beserta keluarga yang selalu memberikan support, doa,
dan saran-saran yang membangun.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Sahabat-sahabatku, Biogaul (Karisma, Cephin, Agata, Ebi, Erna, Viany,


Estin, Merry, dan Jeane), komunitas Siap Tempur II, Septa, kak Kristin, Jill,
DFJ, Tim Doa Pemuda GKI Gejayan, serta keluarga besar GKI Gejayan yang
tidak henti-hentinya membantu, mendoakan, dan menyemangati saya.
9. Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi 2014 atas dinamika dan
semangatnya.
10. Siswa-siswi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah membantu
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
11. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak


kekurangannya. Untuk itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini
dapat menjadi inspirasi maupun alat bantu bagi seluruh pendidik agar dapat
dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan metode atau model
pembelajaran di dalam kelas.

Penulis

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN............................................Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................................ vii
ABSTRACT....................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 6
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................................................................... 6
B. Motivasi Belajar ...................................................................................................... 8
C. Hasil Belajar.......................................................................................................... 15
D. Model Pembelajaran Problem Based Learning .................................................... 16
E. Materi Protista ....................................................................................................... 19
F. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 19
G. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 21
H. Hipotesis ............................................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 24
A. Jenis Penelitian...................................................................................................... 24
B. Setting Penelitian .................................................................................................. 24

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Rancangan Penelitian ............................................................................................ 25


D. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 29
E. Analisis Data ......................................................................................................... 33
F. Indikator Keberhasilan .......................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 40
A. Deskripsi Penelitian .............................................................................................. 40
B. Analisis Data ......................................................................................................... 60
C. Pembahasan........................................................................................................... 63
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 72
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 74
LAMPIRAN...................................................................................................................... 77

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............ 18
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek Afektif .................................................. 31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal .......................................... 32
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir ......................................... 32
Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi menurut Hake (1999) ............................. 35
Tabel 3.5 Penetapan Skor Ranah Afektif .............................................................. 36
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif .............................. 36
Tabel 3.7 Penetapan Skor Kuisioner ..................................................................... 37
Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa ............................................................. 38
Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 39
Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I ........................................................................ 47
Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Siklus I .............................................................. 48
Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I .......................................... 49
Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I terhadap Aspek ARCS .... 49
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II ...................................................................... 56
Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Siklus II ............................................................. 57
Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II......................................... 57
Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II terhadap Aspek ARCS ... 58

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 22


Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart ............ 25
Gambar 4.1 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi pertemuan
pertama ............................................................................................ 44
Gambar 4.2 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian siswa dalam
belajar............................................................................................... 45
Gambar 4.3 Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya45
Gambar 4.4 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi pertemuan kedua
......................................................................................................... 53
Gambar 4.5 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian siswa dalam
belajar............................................................................................... 53
Gambar 4.6 Gambar yang ditampilkan untuk mengorientasi siswa pada masalah 54
Gambar 4.7 Suasana kelas saat post test siklus II dan salah satu kelompok yang
kurang tertib dan tenang saat mengerjakan post test ....................... 55
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Rata-Rata Kognitif Siswa dan Selisih Skor N-
gain terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ....... 60
Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kelompok pada Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................ 61
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................ 62
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Aspek ARCS pada Siklus I dan Siklus II .... 63

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ............................................................................................... 77
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 84
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 ............................................................ 96
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 ............................................................ 99
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Post Test Siklus I ..................................................... 103
Lampiran 6 Soal Post Test I ................................................................................ 104
Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus I ................ 107
Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal Post Test II ............................................................... 110
Lampiran 9 Soal Post Test II ............................................................................... 111
Lampiran 10 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus II ............. 114
Lampiran 11 Lembar Observasi .......................................................................... 116
Lampiran 12 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal dan Akhir ................ 118
Lampiran 13 Kuesioner Motivasi Awal .............................................................. 119
Lampiran 14 Kuesioner Motivasi Akhir ............................................................. 122
Lampiran 15 Data Nilai Post Test Siklus I dan Siklus II .................................... 125
Lampiran 16 Data Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................. 126
Lampiran 17 Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ............................................ 127
Lampiran 18 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 128
Lampiran 19 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 131
Lampiran 20 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 1 oleh Siswa ................................. 134
Lampiran 21 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 2 oleh Siswa ................................. 137
Lampiran 22 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test I oleh Siswa .................. 141
Lampiran 23 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test II oleh Siswa ................. 143
Lampiran 24 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Awal oleh Siswa .............. 146
Lampiran 25 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Akhir oleh Siswa ............. 149
Lampiran 26 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus I ............................... 153
Lampiran 27 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus II ............................. 155

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Biologi merupakan salah satu bagian dari ilmu
pengetahuan alam atau sains yang mempelajari tentang makhluk hidup
beserta lingkungannya. Selama ini, penerapan pembelajaran Biologi
umumnya masih memiliki kendala yaitu kurangnya siswa dalam memahami
dan menyerap materi secara optimal. Kendala ini timbul karena pada
umumnya proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa di kelas
hanya menjadi penerima informasi yang disampaikan oleh guru tetapi siswa
sendiri seringkali masih belum benar-benar memahami apa yang disampaikan
oleh gurunya tersebut. Sebab, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru masih kurang efektif. Guru kurang mengaitkan
permasalahan yang ada di lingkungan sekitar dengan pembelajaran di
sekolah. Akibatnya siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar,
cenderung pasif di kelas, mudah bosan, kurang berpikir kreatif, dan bagi
mereka kegiatan pembelajaran pun terlihat kurang menarik untuk mereka
pelajari. Hal ini pun menyebabkan hasil belajar siswa pun menurun.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik, salah satu permasalahan yang dijumpai saat
pembelajaran adalah kurangnya motivasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan
kebanyakan siswa masih belum sadar arti penting belajar itu sendiri bagi
mereka. Selain itu, hal lain yang mendasari hal tersebut adalah pendapat
siswa pada umumnya yang mengatakan bahwa mereka terlalu lelah dan penat
mengikuti pembelajaran selama sehari. Apalagi sistem pembelajaran di
sekolah saat ini menggunakan sistem pembelajaran full day yang sangat
mempengaruhi motivasi belajar mereka. Kegiatan pembelajaran yang kurang
menarik pun turut menyebabkan siswa menjadi mudah bosan dan malas
belajar. Sehingga dampak yang dihasilkan sangat berpengaruh pada hasil

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

belajar mereka. Hal lainnya disebabkan oleh karena dalam proses


pembelajaran guru masih menggunakan metode pembelajaran berupa
ceramah. Dari hasil wawancara guru pada pra penelitian, perolehan nilai
untuk materi Protista pada tahun ajaran sebelumnya hanya 40% siswa yang
dapat dikatakan tuntas. Adapun KKM SMA Negeri 2 Ngaglik untuk mata
pelajaran Biologi kelas X adalah 65.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26 Oktober 2019 siswa kelas
X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik diketahui selama proses pembelajaran
Biologi berlangsung terlihat pembelajaran didominasi oleh guru dengan
penyampaian materi berupa ceramah. Dalam proses pembelajaran tersebut
juga terlihat masih banyak siswa yang ramai, berjalan-jalan di dalam kelas,
kurang aktif, dan hanya beberapa siswa saja yang memperhatikan penjelasan
guru di depan kelas. Siswa juga terlihat jarang melakukan tanya jawab
dengan guru meskipun guru beberapa kali memberikan kesempatan untuk
tanya jawab.
Guru juga selama ini dalam menyampaikan materi kurang
memberikan contoh-contoh kontekstual yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang diberikan saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan
pemberian contoh-contoh kontekstual tersebut, siswa akan lebih terbantu
dalam memahami dan menyerap materi secara optimal. Apalagi jika contoh-
contoh kontekstual tersebut berkaitan dengan fenomena atau permasalahan-
permasalahan yang biasa terjadi di lingkungan sekitar siswa atau lingkungan
yang lebih luas.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, diperlukan suatu model
pembelajaran yang dapat membantu guru untuk menyajikan materi
pembelajaran Biologi khususnya Protista menjadi lebih menarik, atraktif, dan
interaktif serta model pembelajaran yang mampu menggerakkan siswa
menjadi lebih aktif dalam belajar. Bentuk penyajian materi Protista tersebut
dapat berupa analisis suatu permasalahan di lingkungan sekitar siswa seperti
misalnya, mengapa air kolam berwarna hijau, mengapa seseorang dapat
mengalami demam tinggi setelah digigit nyamuk, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dengan adanya bentuk penyajian materi tersebut, siswa akan lebih tertarik
untuk mengikuti pembelajaran dan rasa ingin tahu siswa juga akan
meningkat. Hal ini juga akan mengurangi siswa melakukan kegiatan yang
tidak perlu selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu model yang
dapat digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning). Problem Based Learning merupakan suatu model
pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme
yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada masalah yang dipilih
(Suyitno, 2014). Melalui penggunaan model pembelajaran ini siswa akan
menjadi lebih mudah dalam belajar apabila dihadapkan pada berbagai macam
masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-harinya lalu mengaitkannya
dengan pembelajaran yang sudah diterima di kelas. Materi protista sendiri
adalah materi yang meliputi tentang organisme mirip hewan, tumbuhan serta
jamur. Karena materi ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
siswa, maka dengan adanya model pembelajaran yang demikian diharapkan
siswa bisa menjadi lebih optimal dalam memahami materi, aktif, tidak merasa
bosan saat mengikuti pembelajaran Biologi di kelas, dan hasil belajar siswa
pun menjadi meningkat.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada Materi Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya
adalah:
“Bagaimana hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar berkaitan dengan hal-hal yang menggerakkan siswa
untuk mau belajar. Dalam penelitian ini kuesioner pembelajaran
digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kemudian, model
pengukuran yang akan digunakan adalah model ARCS. Model ARCS
adalah suatu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk
meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar. Model ini
terdiri dari empat komponen yang akan dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu dari awal hingga akhir pembelajaran.
Keempat komponen tersebut ialah Attention (perhatian), Relevamce
(kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).
Di dalam penelitian ini motivasi belajar siswa yang akan diteliti berkaitan
dengan kesiapan siswa dalam pembelajaran, keseriusan siswa, dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran (Fatimah dan Aziz A, 2013).
3. Hasil Belajar
Penilaian/evaluasi hasil belajar yang dilakukan terbatas pada penilaian
kognitif dan afektif saja, sebab dalam penelitian ini tidak dilakukan
praktikum sehingga penilaian secara psikomotorik tidak dilakukan.
4. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah protista
dengan kompetensi dasar 3.6 yaitu mengelompokkan Protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya dalam
kehidupan dan 4.6 menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran Protista dalam kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Model Pembelajaran Problem Based Learning


Kegiatan yang akan dilakukan adalah siswa belajar dengan
diperhadapkan pada berbagai macam permasalahan tentang Protista yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan
pembelajaran yang sudah diterima di kelas.

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
“Mengetahui hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.”

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Bagi Peneliti
Dapat menjadikan penelitian ini sebagai suatu pengalaman untuk bekal di
masa yang akan datang terutama dalam menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning.
2. Bagi Guru
Dapat menambah pengetahuan serta informasi mengenai model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam memahami dan mempelajari materi Protista
secara menyenangkan dan tidak membosankan sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
4. Bagi Sekolah
Sebagai evaluasi dalam pengembangan pembelajaran yang pernah
dilakukan sebelumnya dengan mencoba inovasi yang baru seperti
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Arikunto (2002) melalui papapan penggabungan definisi dari tiga kata
yakni, Penelitian + Tindakan + Kelas menjelaskan PTK sebagai berikut.
1. Penelitian dijelaskan sebagai kegiatan dalam mencermati objek
menggunakan aturan metodologi tertentu yang bertujuan untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan
mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan dijelaskan sebagai suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang mana di dalam penelitian berupa rangkain
siklus kegiatan.
3. Kelas dijelaskan sebagai sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Berdasarkan penggabungan pengertian ketiga kata tersebut dapat


disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkandan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan
oleh siswa.

Penelitian Tindakan Kelas diperkenalkan pertama kali oleh ahli


psikologi sosial asal Amerika, Kurt Lewin pada 1946. Inti gagasannya
kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli lainnya seperti Stephen Kemmis,
Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan lainnya. Jenis penelitian ini
sebenarnya dapat dilakukan di dalam bidang selain pendidikan seperti bidang
manajemen, kesehatan, pengembangan organisasi, dan lain sebagainya.
Hanya saja di dalam bidang pendidikan, penelitian ini dapat dilakukan pada
skala makro maupun mikro. Biasanya untuk skala mikro dilakukan di dalam

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kelas pada saat berlangsungnya suatu kegiatan belajar-mengajar untuk suatu


pokok bahasa tertentu pada suatu mata pelajaran.

Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik


pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Dengan demikian, PTK
merupakan tugas dan tanggungjawab guru terhadap kelasnya sehingga ketika
guru mau dan mampu melaksanakan PTK terdapat manfaat yang dapat
dipetik oleh guru terkait dengan komponen pembelajaran. Manfaat tersebut
antara lain adalah:

1. Sebagai inovasi dalam pembelajaran


2. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas
3. Sebagai peningkatan profesionalisme guru

Ditinjau dari karakteristiknya, PTK memiliki karakteristik antara lain:

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional


2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi dalam melakukan refleksi
4. Memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas
instruksional
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah beberapa siklus

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model
PTK dari Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Model yang dikembangkan oleh
Stephen Kemmis dan Mc Taggart ini tampak masih begitu dekat dengan
model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena
dalam satu siklus terdiri dari empat komponen seperti yang dilakukan oleh
Kurt Lewin yang meliputi Perencanaan (Planning), Aksi/Tindakan (Acting),
Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Hanya saja, pada model
Stephen Kemmis dan Mc Taggart setelah suatu siklus selesai dilakukan,
khususnya setelah adanya refleksi, kemudian dilakukan perencanaan ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang dilakukan pada siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan


beberapa kali siklus (Aqib, 2006).
.
B. Motivasi Belajar
Pada umumnya, seseorang seringkali mengaitkan kata “motif” dengan
kata “motivasi” untuk menjelaskan alasan seseorang melakukan sesuatu. Kata
“motif” ini, biasanya diartikan sebagai upaya untuk mendorong seseorang
melakukan sesuatu. Selain itu, motif juga diartikan sebagai penggerak yang
ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga motivasi dapat disimpulkan sebagai
daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar
dapat mencapai tujuannya (Sardiman, 2008). Motivasi sendiri sangat
berpengaruh dalam proses pembelajaran siswa di dalam kelas terutama untuk
mencapai tujuan belajar siswa.
Menurut Kurniasih (2012) dalam jurnalnya, motivasi belajar diartikan
sebagai alat penguat atau daya pendorong seseorang/siswa untuk membangun
keinginan kuat di dalam dirinya agar dapat belajar aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan dalam rangka merubah perilakunya baik dalam
aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dengan demikian, motivasi
belajar menjadi salah satu faktor terpenting bagi berlangsungnya proses
pembelajaran yang efektif di dalam kelas, sebab dengan adanya motivasi
belajar siswa menjadi tergerak untuk melakukan kegiatan belajar. Selain itu,
motivasi juga menjamin siswa untuk tetap belajar untuk mencapai tujuan atau
cita-citanya (Sardiman, 2008).
Seperti yang sudah diuraikan di atas sebelumnya bahwa motivasi
belajar pada siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran khususnya
untuk mencapai cita-citanya yaitu salah satunya dengan mendapatkan hasil
belajar yang optimal. Sehingga untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal
tersebut dibutuhkan adanya motivasi tepat. Semakin tepat motivasi yang
diberikan, maka akan semakin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi, motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar para siswa. Sehubungan


dengan hal tersebut, motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi berfungsi sebagai penggerak
atau motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut
(Sardiman, 2008).
Setiap siswa memiliki dorongan tersendiri untuk mau belajar. Hal
tersebut dapat dilihat dari motivasi yang dimiliki oleh setiap individunya.
Berikut merupakan ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi dalam belajar,
menurut Revianandha (2013) dalam jurnalnya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
1. Adanya hasrat serta keinginan untuk berhasil.
2. Adanya semangat dan kebutuhan dalam belajar.
3. Adanya harapan dan cita-cita di masa depan.
4. Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan yang kondusif yang memungkinkan siswa untuk
belajar dengan baik.
Apabila seorang siswa memiliki ciri-ciri seperti di atas maka, dapat
dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat. Seorang
siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan memiliki ciri-ciri yang
sangat berbeda dengan seorang siswa yang memiliki motivasi yang rendah.
Motivasi belajar sendiri terdiri dari dua macam yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dalam jurnal Danar (2012) motivasi
intrinsik adalah motivasi yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang
tanpa adanya pengaruh dari luar yang bertujuan untuk mendorong seseorang
melakukan suatu kegiatan. Semakin kuat motivasi yang dimiliki, maka akan
semakin kuat juga langkah seseorang untuk mencapai tujuannya. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk mencapai sesuatu yang diberikan


oleh orang lain. Dengan demikian peran guru dan orang tua sangat
dibutuhkan untuk mendorong siswa agar tetap memiliki motivasi belajar
dengan memberikan semangat dan sikap positif.
Motivasi belajar seorang siswa juga tidak terlepas dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Menurut Revianandha (2013) dalam jurnalnya,
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasannya:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang dipengaruhi dari dalam diri
seseorang. Faktor internal ini meliputi faktor fisik (nutrisi (gizi),
kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik (terutama panca indera)) dan faktor
psikologis (berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau pun
yang menghambat aktivitas belajar pada siswa). Faktor internal yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah faktor psikologis.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan.
Faktor eksternal ini meliputi faktor non-sosial (meliputi keadaan udara
(cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi,
bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), sarana dan prasarana atau
fasilitas belajar) dan faktor sosial (meliputi faktor manusia (guru,
konselor, dan orang tua), baik yang hadir secara langsung maupun tidak
langsung (foto atau suara)). Faktor eskternal yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah faktor sarana dan prasarana, faktor sosial, dan faktor
baik yang hadir secara langsung maupun tidak langsung

Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar


dengan cara yang menyenangkan seperti bersikap ramah, memberikan
perhatian kepada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Dari penjelasan di atas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi


motivasi belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sangat
besar pengaruhnya terhadap hasil usaha seseorang. Apabila usaha yang
dilakukan siswa bersifat positif, menunjang serta berorientasi pada kegiatan
belajar, maka motivasi belajar tersebut akan mempengaruhi hasil belajar
siswa.

Dibutuhkan beberapa hal yang dapat digunakan sebagai cara untuk


menumbuhkan motivasi belajar siswa yang di antaranya adalah sebagai
berikut (Sardiman, 2008) :
1. Memberi Angka
Siswa pada umumnya mengetahui hasil belajarnya melalui nilai yang
diperolehnya berupa angka yang diberikan oleh gurunya. Siswa yang
mendapatkan nilai yang baik akan termotivasi untuk belajar lebih giat
lagi sedangkan siswa yang nilainya masih kurang baik mungkin akan
frustasi atau malah menjadikannya sebagai pendorong motivasi untuk
belajar lebih giat lagi. Dengan begitu pemberian nilai yang baik bagi
siswa berpengaruh terhadap motivasi siswa yang bersangkutan untuk
belajar.
2. Hadiah
Hadiah yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian hadiah kepada
siswa yang mendapatkan atau menunjukkan prestasi belajar yang baik.
Hadiah ini dapat dikatakan sebagai motivasi bagi siswa yang berprestasi.
Namun, hadiah tidak selalu demikian untuk siswa yang masih kurang
prestasinya. Justru mereka akan merasa tidak senang sehingga pemberian
hadiah ini pun tidak selalu bisa menimbulkan motivasi bagi siswa.
3. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong siswa dalam belajar. Namun, persaingan secara individual
akan menimbulkan pengaruh yang kurang baik seperti rusaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, atau persaingan antar


kelompok belajar.
4. Ego-involvement
Ego-involvement adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting
bagi siswa karena dapat menumbuhkan kesadaran siswa betapa
pentingnya tugas-tugas di sekolah dan mampu menerimanya sebagai
tantangan sehingga dengan demikian mereka akan berusaha keras untuk
menjaga harga dirinya agar dapat mencapai prestasi yang baik sebab,
tugas yang diselesaikan dengan baik adalah simbol kebanggaan dan
harga diri.
5. Memberi Ulangan
Siswa seringkali akan menjadi lebih giat belajar apabila mengetahui akan
ada ulangan. Pemberian ulangan merupakan salah satu sarana yang
bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar. Namun, harus diketahui
oleh guru juga bahwa pemberian ulangan yang terlalu sering dapat
mengakibatkan siswa mudah bosan karena terlalu seringnya pemberian
ulangan tersebut dan bersifat rutinitas. Untuk itu, guru harus terbuka
kepada siswanya apabila akan diadakan ulangan.
6. Mengetahui Hasil
Ketika siswa mengetahui bahwa hasil belajar yang didapatkan
mengalami peningkatan/kemajuan, hal ini akan mendorong siswa untuk
terus belajar lebih giat lagi. Dengan begitu, siswa memiliki harapan
bahwa hasilnya akan selalu meningkat.
7. Pujian
Pujian yang diberikan kepada siswa terhadap hal-hal yang telah
dilakukannya dengan berhasil akan besar manfaatnya bagi siswa karena
sebagai pendorong belajar baginya. Pemberian pujian ini pun akan
menimbulkan perasaan senang dan puas bagi siswa yang bersangkutan.
8. Hukuman
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah
dengan pemberian hukuman. Hukuman yang diberikan dalam hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

adalah sebagai reinforcement yang negatif apabila hukuman diberikan


secara tepat dan bijak sehingga dapat menjadi alat motivasi bagi siswa.
Oleh karena itu, guru harus benar-benar memahami prinsip-prinsip
pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti adanya unsur kesengajaan untuk belajar atau
ada maksud untuk belajar. Apabila dalam diri siswa terdapat hasrat untuk
belajar, itu artinya dalam dirinya terdapat motivasi untuk belajar
sehingga apabila hal tersebut ada dalam diri siswa tersebut maka hasil
belajarnya akan lebih baik.
10. Minat
Minat sangat erat hubungannya dengan motivasi. Motivasi ini akan
muncul karena ada kebutuhan, begitu pun dengan minat sehingga
tepatlah apabila minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa adalah
alat motivasi yang sangat penting. Karena dengan memahami tujuan
tersebut akan timbullah gairah untuk terus belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas, hal-hal yang akan digunakan untuk


menumbuhkan motivasi belajar dalam penelitian ini antara lain lebih
difokuskan pada pemberian angka, hadiah, memberikan ulangan, mengetahui
hasil, pujian, hasrat untuk belajar, dan minat.

Prinsip-prinsip dari motivasi belajar antara lain Attention (perhatian),


Relevamce (kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction
(kepuasan). Prinsip-prinsip ini biasa dikenal dengan prinsip-prinsip motivasi
model ARCS. Prinsip-prinsip tersebut sangatlah penting untuk
mempertahankan motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Berikut adalah indikator dari keempat komponen tersebut (Setyaningsih,
2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

1. Attention (perhatian)
Perhatian merupakan dorongan rasa ingin tahu siswa yang disebabkan
karena adanya rangsangan dari elemen-elemen yang baru/unik/lain
dengan yang sudah ada. Pencapaian untuk komponen ini dapat dilihat
dalam indikator seperti perhatian siswa saat pembelajaran sedang
berlangsung, adanya ketertarikan siswa terhadap tujuan dan isi dari
pelajaran yang akan dipelajari, dan kemauan untuk mempelajari materi
pelajaran.
2. Relevance (relevansi)
Relevansi merupakan adanya suatu hubungan yang ditunjukkan antara
materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Indikator
pencapaian pada komponen ini meliputi adanya kesadaran siswa terhadap
manfaat mempelajari materi dan siswa mampu menghubungkan materi
dengan keadaan nyata.
3. Confidance (kepercayaan diri)
Kepercayaan diri adalah keadaan di mana siswa merasa mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Indikator pencapaiannya meliputi
kemauan siswa dalam mempelajari isi materi pelajaran, kemauan siswa
berlatih dan bekerja keras, memiliki usaha untuk menyelesaikan masalah
dengan kemampuan sendiri, dan kesadaran siswa untuk tidak mencontek.
4. Satisfaction (kepuasan)
Keberhasilan siswa dalam mencapai suatu tujuan yang akan
menghasilkan kepuasan. Dengan keberhasilan tersebut siswa akan
termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Indikator pencapaiannya
meliputi kepuasan siswa dalam memecahkan masalah, kepuasan siswa
dalam keberhasilan menemukan solusi, serta kepuasan peserta didik
memperoleh nilai baik.

Untuk itu, berdasarkan penjelasan prinsip-prinsip di atas, kelima


prinsip tersebut akan digunakan dalam penelitian ini untuk membantu melihat
peningkatan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

C. Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu interaksi seseorang terhadap lingkungannya
yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek
yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan
sebagai terjadinya peningkatan atau pengembangan diri menjadi lebih baik
dari sebelumnya yang berawal dari tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2007).
Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan evaluasi atau penilaian yang
merupakan proses tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil dari evaluasi atau
penilaian ini disebut dengan hasil belajar. Dengan demikian, guru dapat
mengetahui seberapa jauh siswa memahami dan menangkap materi yang telah
diberikan sehingga guru pun dapat menentukan strategi pembelajaran yang
lebih baik.
Menurut Bejamin S. Bloom, hasil belajar meliputi tiga aspek di
antaranya adalah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Jihad dan Haris, 2013).
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir. Lalu ranah
afektif mencakup watak perilaku, seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan
moral. Sedangkan ranah psikomotorik berhubungan dengan aktivitas fisik
seperti halnya menulis, melompat, dan sebagainya (Ratnawulan, 2015).
Dalam penelitian ini aspek yang akan dinilai adalah pada aspek kognitif dan
afektif saja karena mengingat dalam penelitian ini tidak dilakukan praktikum
sehingga penilaian psikomotorik tidak dilakukan.

Hasil belajar yang dicapai siswa juga dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa dan faktor internal
yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Faktor internal sendiri merupakan
faktor yang sangat besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
Seperti yang dijelaskan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan sisanya sebesar 30% dipengaruhi
oleh lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, faktor lain yang menjadi
pengaruh hasil belajar siswa adalah motivasi belajar, minat dan perhatian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya
pengaruh dari dalam diri siswa ini merupakan hal yang wajar dan logis sebab
siswa juga harus merasakan kebutuhan untuk belajar dan berprestasi
(Sudjana, 2000). Berdasarkan penjelasan tersebut, kedua faktor digunakan
dalam penelitian ini.

D. Model Pembelajaran Problem Based Learning


Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah suatu
model pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik
konstruktivisme yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada
masalah yang dipilih. Sehingga siswa tidak hanya mempelajari konsep-
konsep yang berhubungan dengan masalah saja tetapi juga metode ilmiah
untuk memecahkan masalah tersebut (Suyitno, 2014). Karakteristik model
pembelajaran Problem Based Learning menurut Hamdayama (2014) adalah:
1. Belajar dimulai dengan satu masalah.
2. Memastikan bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata
siswa.
3. Mengorganisasikan pelajaran seputar masalah, bukan seputar disiplin
ilmu.
4. Memberikan tanggungjawab yang besar kepada siswa dalam membentuk
dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
5. Menggunakan kelompok kecil.
6. Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan yang telah mereka pelajari
dalam bentuk produk atau kinerja.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran


PBL dimulai dengan adanya masalah yang nyata dalam kehidupan siswa yang
kemudian siswa memperdalamnya untuk memecahkan masalah tersebut.

Dewey dalam buku Hamdayama (2014) menjelaskan bahwa terdapat


enam langkah atau tahapan dalam model pembelajaran Problem Based
Learning. Berikut adalah tahapan-tahapannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang


akan dipecahkan.
2. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah dari
berbagai sudut pandang.
3. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.
4. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang
diajukan.
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa
menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil
pengajuan hipotesis dan rumusan kesimpulan.

Model pembelajaran PBL ini dikembangkan untuk membantu siswa


mengembangkan kemampuan berpikirnya, pemecahan masalah, keterampilan
intelektual, belajar berperan berbagai orang dewasa melalui simulasi dan
menjadi self-regulated learner. Di bawah ini merupakan sintaks dari model
pembelajaran Problem Based Learning menurut Hamdayama (2014).

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


menurut Hamdayama (2014)

Fase Peran Guru

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,


menjelaskan segala hal yang akan
1. Orientasi siswa kepada
dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat
masalah
dalam aktivitas pemecahan masalah
yang dipilihnya

Guru membantu siswa mendefinisikan


2. Mengorganisasi siswa
dan mengorganisasikan tugas belajar
untuk belajar
yang berhubungan dengan masalah

3. Membimbing Guru mendorong siswa untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Fase Peran Guru

penyelidikan individual mengumpulkan informasi yang sesuai,


melaksanakan, eksperimen atau
pengamatan untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah

Guru membantu siswa dalam


merencanakan dan menyiapkan karya
4. Mengembangkan dan
yang sesuai, melaksanakan eksperimen
menyajikan hasil karya
atau pengamatan untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk


5. Menganalisis dan
melakukan refleksi atau evaluasi
mengevaluasi proses
terhadap penyelidikan mereka dan
pemecahan masalah
proses-proses yang mereka gunakan
Tabel 1

Setiap model pembelajaran tentunya terdapat kelebihan dan


kelemahan yang perlu dicermati untuk keberhasilan penggunaannya.
Demikian juga pada model pembelajaran Problem Based Learning. Berikut
merupakan kelebihan dan kelemahan dari PBL menurut Warsono dan
Hariyanto (2012).

Kelebihan dari PBL antara lain:

1. Siswa akan terbiasa menghadapi masalah (problem posing) dan


tertantang untuk menyelesaikan masalah tidak hanya terkait dengan
pembelajaran di kelas tetapi juga menghadapi masalah yang ada dalam
kehidupan sehari-hari (real world).
2. Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-
teman.
3. Makin mengakrabkan guru dengan siswa.
4. Membiasakan siswa melakukan eskperimen.

Kelemahan dari PBL antara lain:

1. Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada


pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2. Seringkali memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang panjang.


3. Aktivitas siswa di luar sekolah sulit dipantau.

E. Materi Protista
Protista merupakan organisme eukariotik pertama atau yang paling
sederhana. Sebagai organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti sel.
Kajian evolusi menyatakan bahwa Protista juga merupakan organisme
eukariotik yang paling awal (tertua). Protista meliputi organisme yang mirip
dengan hewan, tumbuhan, dan jamur. Tubuhnya sebagian besar bersifat
uniseluler dan ada pula yang bersifat multiseluler (Irnaningtyas, 2016).
Materi Protista merupakan materi yang diajarkan di kelas X pada
semester ganjil. Pembelajaran tentang Protista ini didasarkan pada
kompetensi dasar 3.6 mengelompokkan Protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan dan 4.6 menyajikan
laporan hasil investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan.
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi:
1. Klasifikasi Protista yang meliputi:
a. Protista Mirip Hewan
b. Protista Mirip Tumbuhan
c. Protista Mirip Jamur
2. Peranan Protista bagi Kehidupan Sehari-Hari yang meliputi:
a. Protista yang menguntungkan
b. Protista yang merugikan

F. Hasil Penelitian yang Relevan


Dalam pembuatan peneliatan ini, maka peneliti menggunakan
beberapa kajian sebagai acuan seperti berikut:
1. Penelitian Meryana (2017) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 1
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL di kelas XI


MIA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mampu mencapai kategori
kemampuan berpikir sangat kritis di mana pada siklus I dan siklus II
memperoleh hasil 100%. Hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami
peningkatan di mana pada siklus I diperoleh rata-rata 60,25 dengan
persentase 15% dan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 69,75
dengan persentase 45%. Selain itu, siswa juga mampu mencapai
indikator penilaian hasil belajar ranah psikomotorik yang sangat tinggi di
mana pada siklus I dan siklus II mencapai hasil sebesar 100%.
2. Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Materi Sistem Sirkulasi Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran PBL di kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa yaitu rata-
rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 64,76% dan pada siklus II
sebesar 78,62%. Model ini juga meningkatkan hasil belajar afektif siswa,
yaitu pada siklus I 14,28% siswa termasuk dalam kategori rendah dan
85,75% termasuk dalam kategori sedang. Pada siklus II 42,85% siswa
termasuk dalam kategori tinggi dan 57,15% siswa termasuk dalam
kategori sedang (Efiskoputra, 2017)
3. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup
di Kelas IX 3 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan
persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebanyak 60,47% dan
pada siklus II 75,42%. Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I
sebanyak 64,45% siswa aktif dan meningkat pada siklus II menjadi
69,2%. Data hasil observasi PBM guru pada siklus I sebesar 80,6%
dengan kategori baik dan meningkat pada siklus II menjadi 89,00%
dengan kategori baik (Armisyah, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

G. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar akan menjadi lebih efektif, aktif, kreatif,
dan menarik apabila disajikan dengan menggunakan strategi pembelajaran
yang tepat dan menyenangkan seperti mengaitkan bahan pembelajaran
dengan pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari-harinya.
Berdasarkan latar belakang yang terjadi di SMA Negeri 2 Ngaglik, guru
cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran
Biologi sehingga siswa menjadi kurang termotivasi dalam belajar yang hal
tersebut berdampak pada hasil belajar mereka. Seperti diketahui bahwa
pada proses pembelajaran tahun sebelumnya, hasil belajar siswa kelas X
MIPA 1 pada materi protista hanya 40% siswa yang dapat dikatakan
tuntas. Adapun KKM untuk mata pelajaran Biologi adalah 65.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu
model pembelajaran yang perlu diterapkan dalam permasalahan ini. Sebab,
dengan model pembelajaran tersebut siswa dituntut untuk mencari tahu,
mengembangkannya, dan mempresentasikan hasil diskusi yang berkaitan
dengan materi pembelajaran (Protista) yang sebelumnya mungkin siswa
sudah mendapatkannya dalam pengalaman nyata kehidupan sehari-hari
mereka sehingga diharapkan kelas akan menjadi lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Armisyah
(2017) yang membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX 3 MTsN
Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen pada materi adaptasi makhluk
hidup maka peneliti menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi Protista.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Berikut adalah bagan dari kerangka berpikir.

Siswa kelas
Observasi awal
X MIPA 1

 Siswa akan terbiasa menghadapi masalah


Hasil Observasi (problem posing) yang ada di dalam
 Kurangnya motivasi kehidupan sehari-hari (real world)
belajar siswa  Memupuk solidaritas sosial siswa dengan
 Metode pembelajaran terbiasa berdiskusi dengan teman-teman.
yang dipakai oleh guru  Makin mengakrabkan guru dengan siswa.
masih berupa ceramah  Membiasakan siswa melakukan
 Hasil belajar pada eskperimen.
materi Protista hanya  Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
40% siswa yang dapat Masalah (Problem Based Learning)
dikatakan tuntas. mampu meningkatkan kemampuan
 Pencapaian KKM pada berpikir kritis dan hasil belajar siswa
materi Protista masih kelas XI MIA 1 SMA BOPKRI 2
rendah Yogyakarta pada materi sistem
pertahanan tubuh.
 Penggunaan Model Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan
Model pembelajaran
hasil belajar materi sistem sirkulasi kelas
Problem Based Learning
XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis
(PBL) pada materi
IX Sedayu.
Protista
 Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning mampu meningkatkan
hasil belajar IPA pada materi adaptasi
makhluk hidup di kelas IX 3 MTsN
Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen
(Armisyah, 2017).

Motivasi belajar Hasil belajar siswa


siswa meningkat meningkat

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Gambar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

H. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
“Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Protista di
kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu
suatu penelitian terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan yang
sengaja dilakukan dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2002).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga merupakan salah satu cara yang
strategis bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik
pembelajaran di kelas secara berkesinambungan (Aqib, 2006).

B. Setting Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi
Protista.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa
sebanyak 32 orang.
3. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta yang
beralamat di Jl. Besi Jangkang Km. 5, Sukoharjo, Ngaglik, Sukoharjo,
Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2018.

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis
dan Mc Taggart. Pada setiap siklus model penelitian ini dilakukan beberapa
tahapan berulang yang meliputi perencanaan (planning), aksi/tindakan dan
observasi (acting and observing), serta refleksi (refleting). Hanya saja setelah
suatu siklus selesai diimplementasikan khususnya refleksi, dilakukan
perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri
demikian seterusnya atau dengan beberapa siklus. Untuk lebih detailnya,
berikut adalah skema dari model PTK Kemmis dan Mc Taggart.

Gambar 2

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart


(Aqib, 2006)
Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang
dibagi menjadi dua siklus penelitian. Berikut adalah penjabaran dari kegiatan
yang akan dilakukan selama penelitian.

1. Siklus I
Aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus I ini
dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dalam pertemuan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri dari beberapa tahapan. Berikut


adalah tahapan-tahapan untuk siklus I.
a. Perencanaan (Planning)
Berikut adalah rencana tindakan yang akan dilakukan pada
siklus I.
1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), silabus, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
sebagai instrumen pembelajaran.
2) Menyusun instrumen pengumpulan data, seperti:
a) Menyusun soal-soal (pre test dan post test) beserta kunci
jawabannya yang berkaitan dengan materi protista untuk
mengukur dan mengetahui seberapa besar pemahaman
siswa terhadap materi yang akan dan telah dipelajari secara
kognitif.
b) Membuat lembar observasi dan kuesioner untuk mengetahui
perkembangan dan peningkatan hasil belajar siswa secara
afektif dalam kelompok dengan penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning.
b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)
Pada tahap ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan
oleh peneliti yaitu penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap
pelaksanaan ini, antara lain:
1) Guru mengkondisikan kelas dalam suasana belajar.
2) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi
menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang
berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

ini adalah tentang pengertian protista, ciri-ciri umum Protista,


Protista mirip hewan (protozoa), dan peranannya baik secara
menguntungkan maupun yang merugikan.
4) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok
kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan memberikan Lembar Kerja
Siswa (LKS).
5) Guru menjelaskan instruksi kegiatan yang akan dilakukan dan
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang
instruksi yang belum jelas.
6) Guru memantau dan membimbing siswa dalam baik secara
mandiri maupun dalam kelompok diskusi.
7) Setelah diskusi selesai, siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas dan memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk bertanya jika belum jelas.
8) Guru memberikan klarifikasi apabila ada yang belum tepat dan
memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar.
9) Siswa diminta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.
10) Guru memberikan test akhir (post test).
Tahap observasi pada siklus I ini dilakukan bersamaan
dengan tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh
observer lain (2 teman mahasiswa) melakukan pengamatan selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar kognitif
diperoleh dari hasil tes tertulis, sedangkan hasil belajar afektif
diperoleh menggunakan lembar observasi motivasi belajar dan
kuesioner motivasi siswa.
c. Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi dilakukan melalui post test. Kemudian seluruh
tahapan di atas yang sudah dilakukan tadi menjadi bahan refleksi dan
analisis dasar penyusunan rencana tindakan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, hasil yang diperoleh selama proses belajar
mengajar, hasil tes dan lembar observasi siswa dibahas dan
didiskusikan. Lalu, selanjutnya diidentifikasi kekurangan maupun
kelebihannya selama proses siklus I dilakukan. Hasil refleksi antara
observer dengan peneliti digunakan untuk memperbaiki kekurangan
pada siklus I dan menjadi tindak lanjut dalam siklus II.

2. Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan dalam siklus II ini juga dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan
yang dalam pertemuan tersebut memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri
dari beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk siklus II.
a. Perencanaan (Planning)
Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu
merencanakan pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Adapun
perencanaan untuk siklus II, yaitu:
1) Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan
pada hasil dan refleksi siklus I.
2) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen
pengumpulan data.
b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)
Adapun tahap pelaksanaan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi
menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang
berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus II
ini adalah Protista mirip tumbuhan (ganggang/alga), Protista
mirip jamur dan peranannya baik secara menguntungkan
maupun yang merugikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

3) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok


kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan memberikan Lembar Kerja
Siswa (LKS).
4) Guru menjelaskan instruksi kegiatan yang akan dilakukan dan
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang
instruksi yang belum jelas.
5) Guru memantau dan membimbing siswa dalam baik secara
mandiri maupun dalam kelompok diskusi.
6) Setelah diskusi selesai, siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas dan memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk bertanya jika belum jelas.
7) Guru memberikan klarifikasi apabila ada yang belum tepat dan
memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar.
8) Siswa diminta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.
9) Guru memberikan test akhir (post test).
Pada tahapan ini juga dilakukan observasi yang sama seperti
pada siklus I.
c. Evaluasi (Evaluating)
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan memberikan post test.
d. Refleksi (Reflecting)
Hasil yang sudah diperoleh dari tahap observasi hingga
evaluasi pada siklus II ini seperti hasil tes evaluasi, kuesioner
motivasi siswa dan lembar observasi siswa akan dibahas kemudian
dibuat kesimpulan, apakah tindakan yang sudah dilakukan berhasil
atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus II, motivasi dan hasil
belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta
akan mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari silabus, RPP
untuk siklus I dan siklus II serta Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk siklus
I dan siklus II.
2. Instrumen pengumpulan data
a. Soal Tes
Tes adalah suatu cara untuk menilai peserta didik yang
dirancang dan dilaksanakan pada waktu dan tempat tertentu serta
dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan jelas
(Ratnawulan, 2015). Tes juga merupakan alat evaluasi yang secara
umum digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran (Subekti dan Firman,
1989). Tes ini terdiri dari sejumlah soal yang harus dikerjakan oleh
siswa. Pada setiap soal yang ada dalam tes menghadapkan siswa
pada suatu tugas. Agar hasil yang diperoleh dapat menggambarkan
kemampuan siswa yang sebenarnya, maka tes perlu dilakukan
berulang-ulang dan instrumen tes yang digunakan juga harus valid
dan reliabel
Untuk menilai keberhasilan siswa dalam ranah kognitif maka
akan diberikan tes tertulis berupa post test siklus I dan post test
siklus II.

b. Non Tes
Non tes merupakan suatu teknik penilaian untuk memperoleh
gambaran mengenai karakterirtik, sikap, serta kepribadian siswa.
Dalam hal ini, instrumen non tes yang akan digunakan dalam
penelitian ada dua jenis yaitu observasi dengan menggunakan lembar
observasi dan kuesioner. Lembar observasi ini berfungsi sebagai
penilaian terhadap siswa dari ranah afektif. Penilaian ini dinilai oleh
observer selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang akan digunakan dalam


penelitian (Setyaningsih, 2017).
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek Afektif

Nomor aspek
Aspek yang yang diamati
No. Tingkat Kategori
diamati dalam lembar
observasi

Perhatian siswa
1. Receiving (penerimaan) dalam 1,3
pembelajaran

Keberanian siswa
dalam bertanya
dan
2. Responding (jawaban) mengemukakan 7, 9, 10
pendapat saat
kegiatan belajar
mengajar

Menghargai atau
3. Valuing menghormati 8
(penilaian/penghargaan orang lain

Partisipasi siswa
Organisation
4. dalam 2,4,6
(pengorganisasian)
pembelajaran

Karakteristik nilai atau Kemandirian


5. 5
internalisasi nilai siswa
Tabel 2

Sedangkan untuk kuesioner akan digunakan untuk melihat


motivasi belajar siswa. Model kuesioner motivasi yang akan
digunakan adalah model ARCS. Pada penelitian ini kuesioner
motivasi yang akan digunakan ada dua macam yaitu kuesioner
motivasi yang diberikan sebelum tindakan untuk mengukur motivasi
belajar awal siswa dan kuesioner yang diberikan setelah tindakan
untuk mengukur motivasi belajar akhir siswa. Masing-masing dari
kuesioner ini ada 20 item yang tiap-tiap pernyataannya terdiri dari
empat alternatif jawaban yang di antaranya adalah sangat tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).
Pernyataan-pernyataan tersebut berisi item positif dan item negatif.
Indikator motivasi belajar untuk kuesioner awal dan akhir
siswa terdiri dari Attention (perhatian), Relevance (relevansi),
Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).
Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner motivasi belajar awal
dan akhir yang digunakan dalam penelitian (Setyaningsih, 2017).

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal

Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif

1. Attention
2, 3, 10 1, 6
(perhatian)

2. Relevance
4, 8, 11 7, 9
(relevansi)

3. Confidance
(kepercayaan 12, 13, 17 16, 5
diri)

4. Satisfaction
14, 15, 19 18, 20
(kepuasan)

Jumlah pernyataan 12 8
Tabel 3

Tabel 4

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir

Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif

1. Attention
2, 6, 9 3, 16
(perhatian)

2. Relevance 10, 15, 17 7, 19


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif

(relevansi)

3. Confidance
(kepercayaan 1, 4, 8 5, 14
diri)

4. Satisfaction
11, 13, 18 12, 20
(kepuasan)

Jumlah pernyataan 12 8

E. Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan selama pelaksanaan penelitian


secara terus menerus dari awal hingga akhir pelaksanaan tindakan. Oleh
karena itu, data yang diperoleh baik dari hasil tes maupun non-tes perlu
diolah dan dianalisis agar data tersebut menjadi bermakna. Dalam penelitian
ini analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif dan
kuantitatif.

1. Analisis kualitatif
Data atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan,
dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara
mendeskripsikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
2. Analisis kuantitatif
Selain dianalisis dengan cara kualitatif, data hasil pengamatan
juga dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis
menggunakan rumus.
a. Analisis Hasil Belajar
Dalam penelitian ini, data peningkatan hasil belajar siswa
yang berpedoman pada hasil tes tertulis digunakan untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

kemampuan siswa pada ranah kognitif. Berikut adalah teknik


perhitungan nilai post test siswa pada ranah kognitif (Zalukhu,
2016).

Setiap siswa akan dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai


≥ 65 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMA
Negeri 2 Ngaglik.
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas digunakan rumus
sebagai berikut:

Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila siswa


melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan target ideal
70 % dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan
secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑛1
𝐾𝐾 %
𝑛

Keterangan :

KK = Ketuntasan klasikal
n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
n = Jumlah siswa yang ikut tes/ banyaknya siswa

Selain dilakukannya perhitungan di atas, dalam penelitian ini


juga dilakukan perhitungan Gain Analysis (N-gain). Gain sendiri
merupakan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
pembelajaran. Gain diperoleh dari selisih antara hasil pre test dan
post test. Dikarenakan dalam penelitian ini hanya berupa hasil post
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

test, maka perhitungan gain dilakukan dengan menghitung selisih


rata-rata kelas post test siklus I dan siklus II. N-gain adalah gain
yang ternormalisasi. Perhitungan N-gain ini dilakukan untuk
menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain
dari seorang siswa. Selain itu, ini dilakukan untuk membandingkan
hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dan siklus II. Berikut
adalah rumus yang digunakan untuk menghitung N-gain menurut
Archambault (2008).

Hasil skor gain ternormalisasi tersebut kemudian dikategorikan


menurut tiga kategori di bawah ini:

Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi menurut Hake (1999)

Batasan Klasifikasi

N-gain > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ N-gain ≤ 0,7 Sedang

N-gain < 0,3 Rendah


Tabel 5

b. Analisis Lembar Observasi


Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di
kelas selama mengikuti pembelajaran dengan model Problem
Based Learning. Setiap observer menilai kelompok yang sama
untuk setiap siklus. Berikut adalah cara untuk menghitung hasil
observasi (Efiskoputra, 2017).

Keterangan:

q = presentase skor hasil observasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa

t = skor maksimal

Penetapan skor untuk menilai hasil belajar siswa dalam


ranah afektif ada pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.5 Penetapan Skor Ranah Afektif

Alternatif Jawaban Skor

Tinggi 3

Sedang 2

Rendah 1
Tabel 6

Adapun pedoman untuk menilai hasil belajar dalam ranah


afektif ada pada tabel 3.5 yaitu:

Tabel 3.6 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif


Siswa

Presentase yang diperoleh Keterangan

77,79 < q < 100 Tinggi

55,56 < q < 77,78 Sedang

33,33 < q ≤ 55,55 Rendah


Tabel 7

Ta


(%) %

c. Analisis Motivasi Belajar Siswa


Motivasi belajar siswa diukur menggunakan kuisioner
motivasi reflektif. Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis
dengan tahap-tahap sebagai berikut (Setyaningsih, 2017):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

1) Kuisioner yang telah diisi oleh siswa dikelompokkan dalam


pernyataan positif dan negatif.
2) Masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Penetapan
skor untuk pernyataan positf dan negatif seperti pada tabel 3.6
berikut.
Tabel 3.7 Penetapan Skor Kuisioner
Skor

Pilihan Jawaban Pernyataan Pernyataan


Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4


Tabel 8

3) Selanjutnya hasil skor tersebut dianalisis menggunakan


perhitungan motivasi belajar setiap siswa dengan persamaan
matematis sebagai berikut.


%

Keterangan:
∑ = skor yang diperoleh
= skor maksimal
4) Mengkategorikan motivasi siswa
Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan
penggolongan skor motivasi belajar sesuai kategori berdasarkan
pedoman skor motivasi siswa pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa

Skor Siswa (%) Kategori

77≤q≤100 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Skor Siswa (%) Kategori

51≤q≤76 Sedang

25≤q≤50 Rendah
Tabel 9

5) Selain itu, melalui data dari kuesioner yang ada, motivasi


belajar siswa juga dihitung presentase dari tiap-tiap aspek
ARCSnya (Sari, 2007). Cara menghitung presentase tiap aspek
ARCS dari kuesioner motivasi belajar siswa adalah sebagai
berikut.

Keterangan:
M = presentase tiap aspek ARCS (Attention, Relevance,
Confiedence, Satisfaction)
X = skor dari aspek A (Attention)/ R (Relevance)/ C
(Confiedence)/ S (Satisfaction)
Y = skor ideal dari aspek A (Attention)/ R (Relevance)/ C
(Confiedence)/ S (Satisfaction)

F. Indikator Keberhasilan
Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Instrumen Indikator Ketercapaian

Hasil belajar siswa Post test siklus I dan Siswa mencapai nilai
ranah kognitif Post test siklus II kriteria ketuntasan
belajar ≥ 65 dengan
presentase sebesar 70%
siswa mencapai KKM

Hasil belajar siswa Lembar Observasi Sikap siswa selama


ranah afektif Siswa mengikuti proses
belajar mengajar
mencapai 70% yang
termasuk dalam
kategori tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Indikator Keberhasilan Instrumen Indikator Ketercapaian

Motivasi belajar siswa Kuesioner motivasi Motivasi belajar siswa


belajar mencapai 70% yang
termasuk dalam
kategori tinggi
Tabel 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 9 November 2018 dan 16
November 2018 bertempat di SMA Negeri 2 Ngaglik di kelas X MIPA 1
dengan subjek penelitian sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-
laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9
November 2018 hingga 16 November 2018. Dikarenakan Guru Biologi Ibu
Kuswantini masih memberikan materi tentang Eubacteria dan setelah peneliti
melakukan penelitian guru juga segera melanjutkan materi selanjutnya
sebelum UAS, maka peneliti diberi kesempatan untuk mengajar oleh guru
hanya dua kali pertemuan saja. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan
hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi
protista.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan demikian juga dengan siklus II
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan pembagian waktu yaitu 2 jam
pelajaran pertama digunakan untuk diskusi kelompok dan pembahasan materi
serta 1 jam pelajaran berikutnya sebagai pelaksanaan post test pada masing-
masing pertemuan yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa pada ranah kognitif. Kemudian, untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada ranah afektif dilakukan observasi oleh dua observer dan
pengisian kuesioner motivasi belajar oleh siswa berdasarkan panduan yang
sudah tersedia pada lembar observasi dan kuesioner tersebut. Pengisian
kuesioner motivasi belajar siswa dilakukan pada masing-masing siklus untuk
mengetahui motivasi belajar awal dan akhir siswa sesaat sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based
Learning.

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

1. Siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Sebelum dilakukannya pertemuan siklus I, peneliti terlebih
dahulu menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertemuan
siklus I yakni seperti penyusunan RPP, silabus, LKS, soal post test,
lembar observasi, dan kuesioner. Pada perencanaan ini guru ikut
memantau perencanaan yang akan dilakukan oleh peneliti sebelum
memasuki pertemuan siklus I.
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan RPP ini dilakukan berdasarkan silabus yang
digunakan pihak sekolah sehingga Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar diambil berdasarkan silabus yang ada di
SMA Negeri 2 Ngaglik. Kompetensi Dasar yang digunakan
dalam hal ini adalah KD 3.6 mengelompokkan Protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya
dalam kehidupan dan KD 4.6 menyajikan laporan hasil
investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan.
Indikator diturunkan berdasarkan Kompetensi Dasar yang ada
yang kemudian dijadikan sebagai tujuan pembelajaran.
Berikut adalah tahapan yang digunakan pada pembelajaran
siklus I.
a) Peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan
salam kemudian mengecek kehadiran siswa di kelas.
Selanjutnya, peneliti memperkenalkan diri.
b) Peneliti menjelaskan model pembelajaran Problem Based
Learning, aturan, dan hal-hal yang akan dilakukan oleh
siswa.
c) Peneliti memberikan apersepsi dengan bertanya kepada
siswa apakah mereka pernah mendengar tentang penyakit
malaria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

d) Peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan


menayangkan beberapa gambar dan bertanya kembali
apakah ada siswa yang pernah mengalami penyakit malaria
tersebut dan kira-kira apa penyebab utama dari malaria
tersebut
e) Peneliti menyampaikan tujuan/ruang lingkup pembelajaran
yang akan dibahas.
f) Peneliti membagikan kuesioner awal
g) Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa.
h) Peneliti menarik perhatian siswa dengan menampilkan
gambar berikut terkait pengertian dan ciri-ciri umum dari
kingdom protista dan siswa diberi kesempatan untuk
melakukan tanya jawab dengan peneliti terkait gambar yang
ditampilkan.
i) Peneliti mengorientasi siswa pada masalah dengan
menampilkan video Death by Tsetse Fly
j) Siswa berdiskusi dan mengerjakan LKS telah dibagikan
oleh peneliti secara berkelompok.
k) Siswa melaporkan hasil diskusi dengan presentasi
l) Peneliti memberikan klarifikasi bila ada yang belum tepat
dan memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah
benar.
m) Siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari
kemudian siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan
post test siklus I.
n) Siswa diminta mengungkapkan manfaat yang diperoleh
setelah mempelajari materi yang telah dibahas.
2) Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X
MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik terkait teknis mengajar dan
waktu yang digunakan untuk penelitian. Peneliti juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

memberikan penjelasan terkait maksud dan juga tujuan


penelitian ini akan dilakukan sekaligus deskripsi perihal kelas
yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti juga
menanyakan hal-hal apa saja yang sekiranya harus dipersiapkan
sebelum proses belajar mengajar dilakukan.
3) Menjelaskan kepada rekan sejawat yang bertugas sebagai
observer perihal pengisian lembar observasi yang akan
dilakukan di dalam kelas.
4) Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.

b. Pelaksanaan dan Observasi Siklus I


Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 November 2018 dengan
alokasi waktu 3 45 menit. Pada pertemuan pertama ini siswa
mempelajari tentang protista secara umum dan kelompok protista
mirip hewan (Protozoa). Pertemuan pertama dilaksanakan pukul
09:30-11:00 WIB yaitu pada jam pelajaran ke-3 hingga ke-5 dengan
diselingi istirahat selama 15 menit setelah jam ke-3.

1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan
salam dan melakukan pengecekan kehadiran siswa dengan
menanyakan siapa sajakah yang tidak hadir pada saat itu. Terhitung
dari 32 siswa terdapat 3 orang siswa yang tidak hadir saat itu
dikarenakan sakit. Sebelum peneliti memulai pembelajaran, peneliti
memperkenalkan diri kepada siswa dan menjelaskan terlebih
dahulu hal-hal apa saja yang akan dilakukan siswa saat belajar
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Kemudian, peneliti melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi
dengan menampilkan gambar nyamuk (Gambar 4.1) dan
mengajukan pertanyaan apakah siswa sebelumnya pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

mendengar atau mengalami sendiri tentang penyakit malaria


tersebut dan apa penyebabnya serta menanyakan apa hubungan
malaria dengan materi protista secara umum. Tampak siswa kurang
antusias untuk menanggapi sehingga untuk mengatasi hal tersebut
peneliti memanggil beberapa nama siswa untuk menjawab
pertanyaannya. Setelah itu, peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran pada pertemuan pertama ini.

Gambar 3

Gambar 4.1 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi


pertemuan pertama.

Kegiatan berikutnya, peneliti membagikan kuesioner


motivasi belajar awal kepada siswa dan meminta siswa untuk
mengisinya dengan baik. Setelah selesai pengisian kuesioner,
peneliti meminta siswa untuk membentuk 8 kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Dalam pembentukan
kelompok ini, siswa berkelompok sesuai dengan tempat duduk
mereka. Sebab, kegiatan pembelajaran dilakukan di Laboratorium
Biologi yang susunan meja dan kursinya sudah mengelompok. Hal
ini dikarenakan Guru Biologi Ibu Kuswantini sebelumnya
memberikan saran untuk memakai Laboratorium Biologi dalam
memudahkan peneliti melakukan penelitian yang mana
laboratorium tersebut terdapat fasilitas berupa layar dan proyektor
yang memadai untuk membantu proses belajar mengajar.
2) Kegiatan Inti
Peneliti menarik perhatian siswa kembali menggunakan
gambar tokoh kartun plankton (Gambar 4.2) dan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab dengan peneliti terkait


gambar tersebut.

Gambar 4.2 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian


siswa dalam belajar.
Gambar 4
Kegiatan selanjutnya, peneliti mengorientasi siswa pada
masalah dengan menampilkan video yang berjudul Death by Tsetse
Fly dan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait
video tersebut. Lalu, siswa mendiskusikan pertanyaan tersebut.
Setelah itu, peneliti membagikan LKS 1 pada tiap kelompok dan
meminta siswa untuk mengerjakannya secara berkelompok. Setelah
waktu mengerjakan LKS 1 selesai, setiap kelompok diminta untuk
mengumpulkan LKS tersebut kepada peneliti. Kemudian, beberapa
perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas (Gambar 4.3). Dikarenakan
saat itu masih banyak kelompok yang belum selesai melengkapi
LKS mereka, maka peneliti meminta saat itu dua perwakilan
kelompok yang pengerjaan LKS sudah selesai.

Gambar 4.3 Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan


hasil diskusinya.
Gambar 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

3) Kegiatan Penutup

Peneliti selanjutnya menjelaskan materi pembelajaran hari itu


dan memberikan beberapa klarifikasi untuk beberapa hasil
presentasi yang kurang tepat. Siswa kemudian diminta untuk
menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari dan
mengungkapkan manfaat apa yang diperoleh dari pembelajaran
hari itu. Sebelum pembelajaran berakhir, siswa diminta untuk
mengerjakan terlebih dahulu post test siklus I. Siswa diminta untuk
mengerjakan post test siklus I secara individu dan mandiri dengan
tidak membuka buku atau catatan apapun. Soal yang diberikan
sebanyak 10 soal yang terdiri 5 soal pilihan ganda dan 5 soal
uraian.

Saat post test siklus I berlangsung, terlihat siswa kurang tertib


dan kurang tenang. Sebab, sebelumnya siswa belum menyiapkan
diri untuk belajar berkaitan pembahasan materi pada pertemuan
pertama ini. Selain itu, karena post test dilakukan setelah jam
istirahat, banyak waktu yang tersita karena banyak siswa yang
terlambat masuk kelas sehingga siswa dalam mengerjakan post test
terburu-buru dan menjawab seadanya saja. Setelah selesai
mengerjakan, siswa mengumpulkan lembar soal post test siklus I
kepada peneliti. Kemudian di akhir pembelajaran, peneliti
mengingatkan siswa untuk belajar materi berikutnya tentang
Ganggang/Alga dan Jamur Protista agar lebih siap menghadapi post
test siklus II pada pertemuan selanjutnya Jumat, 16 November
2018.

4) Observasi Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran


Problem Based Learning pada Siklus I

Observasi siklus I dilakukan oleh dua orang observer.


Observer melakukan observasi dengan mengisi lembar observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

yang sudah disediakan berdasarkan panduan yang ada. Observer


dalam hal ini mengamati dan menilai siswa secara afektif. Setiap
observer mengamati 4 kelompok. Setelah dilakukan observasi, data
dari hasil observasi kelompok siswa diolah untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam ranah afektif. Berikut ini merupakan tabel data
hasil observasi tiap kelompok pada siklus I.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I

Nama Presentase Hasil


No. Siklus I Kategori
Kelompok Observasi Siswa

1. Kelompok 1 56,6 Sedang

2. Kelompok 2 53,3 Rendah Presentase Rendah =


3. Kelompok 3 60 Sedang 100%

4. Kelompok 4 50 Rendah = 75%

5. Kelompok 5 50 Rendah Presentase Sedang =


100%
6. Kelompok 6 53,3 Rendah

7. Kelompok 7 53,3 Rendah = 25%

8. Kelompok 8 46,6 Rendah


Tabel 11

Guru mata pelajaran Biologi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2


Ngaglik dalam hal ini juga ikut mengobservasi pembelajaran siklus
I, terlebih kepada peneliti dengan memberikan tanggapan perihal
pembelajaran siklus I. Menurut guru mata pelajaran Biologi kelas X
MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada kegiatan awal pembelajaran
terutama saat peneliti memberikan motivasi kepada siswa melalui
gambar penyebab penyakit malaria, peneliti tidak mencantumkan
nama spesies nyamuk malaria secara khusus. Melainkan peneliti
menuliskan nama spesies nyamuk malaria secara umum sehingga
dalam hal ini guru memberikan koreksian kepada peneliti agar pada
pembelajaran selanjutnya peneliti lebih teliti dalam menyampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

materi. Selain itu, menurut para observer, peneliti juga masih


kurang bisa memanajemen kelas dengan baik sehingga masih
banyak siswa yang tidak memperhatikan peneliti dan masih sibuk
dengan urusannya sendiri. Peneliti juga terkesan terburu-buru dalam
membawakan materi menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning sehingga masih banyak siswa yang terlihat
kebingungan mengikuti arahan peneliti. Posisi peneliti dalam
membawakan materi saat proses pembelajaran berlangsung juga
tidak menyebar ke seluruh kelas. Peneliti hanya berada di depan
kelas sehingga hanya siswa yang duduk di bagian depan yang fokus
memperhatikan sedangkan siswa yang duduk di deretan bagian
belakang tidak terlalu memperhatikan meskipun sesekali diajak
untuk berdiskusi oleh peneliti.

c. Hasil Penelitian Siklus I


Hasil penelitian dari siklus I dapat dilihat dari hasil post test
siswa dan motivasi belajar siswa pada siklus I. Berikut ini adalah
data hasil post test siswa pada siklus I.
Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Siklus I

No. Keterangan Skor

1. Nilai Tertinggi 76

2. Nilai Terendah 12

3. Jumlah Siswa yang Hadir 29

4. Nilai Rata-Rata Kelas 40,2

5. Presentase Siswa yang Mencapai KKM 7%

6. Presentase Siswa yang Tidak Mencapai KKM 93%


Tabel 12

Berdasarkan tabel hasil post test di atas, diketahui bahwa nilai


tertinggi yaitu 76, sedangkan nilai terendah yaitu 12. Rata-rata kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

untuk siklus I adalah 40,2 dengan jumlah presentase siswa yang


mencapai KKM sebesar 7% dan siswa yang tidak mencapai KKM
sebesar 93%. Kemudian untuk data hasil motivasi belajar siswa
pada siklus I adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I

Presentase
Jumlah
Kelas Interval (%) Kategori Motivasi
Siswa
Belajar Siswa

77≤q≤100 Tinggi 16 55%

51≤q≤76 Sedang 13 45%

25≤q≤50 Rendah - -
Tabel 13

Berdasarkan hasil kuesioner motivasi siswa pada siklus I,


diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam
pembelajaran mempelajari Biologi 55%, sedangkan yang memiliki
motivasi belajar sedang dalam mempelajari Biologi sebesar 45%.
Dari hasil tersebut tidak ada siswa yang memiliki motivasi rendah
dalam mempelajari Biologi.

Selain itu, diperoleh juga presentase dari tiap-tiap aspek


ARCSnya. Berikut adalah data motivasi belajar siswa siklus I
terhadap aspek ARCSnya.

Tabel 14

Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I terhadap


Aspek ARCS

Presentase Aspek Motivasi


Aspek Motivasi Belajar
Belajar

Attention (Perhatian) 15%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Presentase Aspek Motivasi


Aspek Motivasi Belajar
Belajar

Relevance (Relevansi) 17%

Confidance (Kepercayaan diri) 15%

Satisfaction (Kepuasan) 16%

d. Refleksi Siklus I
Pada Siklus I, tiga orang siswa tidak masuk dikarenakan sakit
sehingga jumlah total siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran
saat itu sebanyak 29 siswa. Pada siklus ini siswa cenderung
kebingungan dalam mengikuti arahan peneliti terutama dalam
mengerjakan LKS dengan model pembelajaran Problem Based
Learning sehingga siswa sering bertanya kepada peneliti bagaimana
cara mengerjakan LKS. Hal ini dikarenakan hampir seluruh siswa
baru pertama kali mendengar istilah hipotesis. Melihat hal itu,
peneliti diharapkan dapat menyampaikan arahan dengan bahasa yang
lebih sederhana agar siswa lebih mudah mengerjakan apa yang
diperintahkan di LKS.
Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti pada siklus
I juga mempengaruhi proses belajar siswa. Sebab, peneliti membagi
siswa dalam kelompok berdasarkan tempat duduk siswa bukan atas
kehendak siswa sendiri sehingga saat siswa masuk dalam tahap
diskusi, masih ada beberapa kelompok yang tidak mau berdiskusi
dan mengerjakan LKS lantaran teman sekelompoknya bukan teman
dekatnya sendiri. Alhasil, siswa menjadi kurang aktif saat
pembelajaran terutama dalam mengerjakan LKS.
Peneliti juga terkesan terburu-buru dalam melakukan kegiatan
awal karena takut waktu yang dimiliki untuk tahap berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

kurang. Apalagi kelas yang digunakan saat itu adalah Laboratorium


Biologi sehingga siswa harus pindah kelas terlebih dahulu dari
kelasnya ke Laboratorium Biologi yang jaraknya memakan waktu
cukup banyak. Kondisi ini membuat jam pelajaran pertama Biologi
terbuang banyak karena siswa terlambat masuk Laboratorium
Biologi. Dari hal tersebut, peneliti pun meminta dan mengharapkan
siswa pada pertemuan berikutnya untuk datang tepat waktu agar
menghindari terbuangnya waktu yang sia-sia.
Saat akan dilakukan post test, beberapa siswa juga sempat
meminta izin kepada peneliti untuk mengikuti rapat Rohis. Hal ini
pun menyebabkan siswa yang izin rapat harus mengikuti post test
susulan pada jam istirahat berikutnya. Karena hal tersebut, siswa
mendapat waktu pengerjaan post test cukup singkat dari teman-
teman lainnya yang mengerjakan sesuai jam pelajaran. Hal ini pun
berpengaruh terhadap hasil post test yang diterima siswa.
Posisi tempat duduk siswa saat mengerjakan post test juga
kurang tepat karena posisi tempat duduk siswa saat itu mengikuti
posisi tempat duduk siswa saat diskusi kelompok. Hal ini pun
menyebabkan siswa kurang tertib dan tenang dalam mengerjakan
post test dan memudahkan siswa melakukan kecurangan seperti
menyontek.

2. Siklus II
a. Perencanaan Siklus II
Perencanaan pada siklus II ini, peneliti merencanakan
pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Peneliti mengindentifikasi
masalah dan merumuskan masalah berdasarkan refleksi siklus I
perihal apa saja yang akan peneliti lakukan dan perbaiki di
pembelajaran siklus II ini. Peneliti dalam hal ini akan melakukan
perpindahan posisi tempat duduk siswa dengan merotasi posisi
tempat duduk siswa. Hal ini dilakukan agar penerimaan materi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

diterima oleh siswa secara merata. Di mana perpindahan posisi ini


siswa yang duduk di posisi barisan paling belakang maju ke posisi
barisan paling depan, setelah itu siswa yang lainnya menyesuaikan
hingga posisi barisan paling belakang. Peneliti juga menyiapkan
instrumen yang akan digunakan dalam proses pembelajaran siklus II.

b. Pelaksanaan dan Observasi Siklus II


Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 November 2018
dengan alokasi waktu 3 45 menit. Pada pertemuan kedua ini siswa
mempelajari tentang protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga) dan
protista mirip jamur (Jamur Protista). Seperti pada pertemuan
sebelumnya pertemuan kedua dilaksanakan pukul 09:30-11:00
WIB yaitu pada jam pelajaran ke-3 hingga ke-5 dengan diselingi
istirahat selama 15 menit setelah jam ke-3.

1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan
salam dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian, peneliti
melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan menampilkan
gambar agar-agar (Gambar 4.4) dan mengajukan pertanyaan apa
bahan dasar dari agar-agar tersebut dan apa alasan utama alga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makanan terutama dalam pembuataan
agar-agar. Siswa terlihat cukup antusias dalam menanggapi
pertanyaan peneliti tersebut dengan menjawab pertanyaan sesuai
pemahaman mereka sendiri. Kemudian peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran pada pertemuan kedua ini.Gamb
Kegiatan berikutnya, peneliti meminta siswa untuk
berkelompok. Kelompok ini terbentuk sesuai dengan kelompok
pada pertemuan pertama sebelumnya. Hanya saja peneliti
mengubah posisi tempat duduk kelompok secara acak agar seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

siswa dapat berkonsentrasi dengan baik selama mengikuti


pembelajaran.

Gambar 4.4 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi


pertemuan kedua.
Gambar 6

2) Kegiatan Inti
Seperti pertemuan sebelumnya setelah kelompok terbentuk,
peneliti menarik perhatian siswa kembali menggunakan gambar
Ganggang/Alga jenis Macrocytis (Gambar 4.4) dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab terkait gambar
tersebut.

Gambar 4.5 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian


siswa dalam belajar.
Gambar 7

Kegiatan selanjutnya, peneliti mengorientasi siswa pada


masalah dengan menampilkan gambar ikan yang terinfeksi Jamur
Protista jenis Saprolegnia sp. (Gambar 4.5) dan memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa terkait gambar tersebut.
Kemudian siswa mendiskusikan pertanyaan tersebut. Setelah itu,
peneliti membagikan LKS 2 pada tiap kelompok dan meminta
siswa untuk mengerjakan LKS 2 tersebut secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Setelah waktu mengerjakan LKS 2 selesai, setiap kelompok


diminta untuk mengumpulkan LKS tersebut kepada peneliti.
Kemudian, beberapa perwakilan kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

3) Kegiatan Penutup
Peneliti selanjutnya menjelaskan materi pembelajaran hari itu
dan memberikan beberapa klarifikasi untuk beberapa hasil
presentasi yang kurang tepat. Siswa kemudian diminta untuk
menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari dan
mengungkapkan manfaat apa yang diperoleh dari pembelajaran
hari itu.

Gambar 4.6 Gambar yang ditampilkan untuk mengorientasi siswa


pada masalah.
Gambar 8

Kegiatan berikutnya, siswa mengerjakan post test siklus II.


Pada tahap ini siswa meminta peneliti memberikan waktu beberapa
menit untuk belajar terlebih dahulu mengingat pada pertemuan
sebelumnya siswa merasa belum maksimal mengerjakan post
testnya. Peneliti pun memberikan kesempatan untuk belajar kurang
lebih 10 menit. Siswa diminta untuk mengerjakan post test siklus II
secara individu dan mandiri dengan tidak membuka buku atau
catatan apapun. Jumlah soal yang diberikan sebanyak 10 soal sama
seperti pada pertemuan sebelumnya.
Saat post test siklus II berlangsung, terlihat siswa cukup tertib
dan tenang mengerjakan (Gambar 4.6a). Hanya saja ada satu
kelompok di barisan belakang yang terlihat kurang tertib dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

tenang mengerjakan (Gambar 4.6b). Untuk mengatasi hal tersebut,


peneliti mengawasi post test ini dengan menyebar ke seluruh kelas
terutama di bagian belakang. Setelah selesai mengerjakan, siswa
mengumpulkan lembar soal post test siklus II kepada peneliti.
Kemudian peneliti membagikan kuesioner motivasi belajar akhir
kepada siswa untuk diisi. Setelah semua kegiatan selesai dilakukan,
peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa yang telah
bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian selama ini sekaligus
berpamitan dan menutup pembelajaran hari ini.

a) b)

Gambar 4.7: a) Suasana kelas saat post test siklus II; b) Salah satu
kelompok yang kurang tertib dan tenang saat mengerjakan post
test.
Gambar 9

4) Observasi Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran


Problem Based Learning pada Siklus II

Seperti pada siklus sebelumnya, observer mengamati dan


menilai siswa secara afektif. Setiap observer mengamati 4
kelompok dan setelah dilakukan observasi, data dari hasil observasi
kelompok siswa diolah untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam
ranah afektif. Berikut ini merupakan tabel data hasil observasi tiap
kelompok pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II

Nama Presentase Hasil


No. Siklus II Kategori
Kelompok Observasi Siswa

1. Kelompok 1 73,3 Sedang


Presentase
Rendah =
2. Kelompok 2 70 Sedang
100%
3. Kelompok 3 90 Tinggi = 25%

4. Kelompok 4 60 Sedang Presentase


Sedang =
5. Kelompok 5 60 Sedang 100%

6. Kelompok 6 33,3 Rendah = 63%


Presentase Tinggi
1
7. Kelompok 7 46,6 Rendah = 100%

= 13%
8. Kelompok 8 60 Sedang

Tabel 15

Dikarenakan pada saat siklus II guru mata pelajaran Biologi


berhalangan hadir, pada siklus II ini hanya para observer yang
memberikan tanggapan yaitu bahwa proses pembelajaran pada
siklus II ini sudah jauh lebih baik dari siklus sebelumnya meskipun
peneliti dalam hal ini masih kurang bisa memanajamen kelas
dengan baik. Sebab, peneliti masih kurang memperhatikan salah
satu kelompok di barisan paling belakang yang tidak mau
memperhatikan peneliti di depan kelas juga kurang aktif dalam
pengerjaan LKS.
c. Hasil Penelitian Siklus II
Hasil penelitian dari siklus II dapat dilihat dari hasil post test
siswa dan motivasi belajar siswa pada siklus II. Berikut ini adalah
data hasil post test siswa pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Siklus II

No. Keterangan Skor

1. Nilai Tertinggi 57

2. Nilai Terendah 15

3. Jumlah Siswa yang Hadir 29

4. Nilai Rata-Rata Kelas 39

5. Presentase Siswa yang Mencapai KKM 0%

6. Presentase Siswa yang Tidak Mencapai KKM 100%

Tabel 16

Berdasarkan tabel hasil post test di atas, diketahui bahwa nilai


tertinggi adalah 57, sedangkan nilai terendahnya adalah 15. Rata-rata
kelas untuk siklus II adalah 39 dengan keterangan bahwa seluruh
siswa tidak mencapai KKM. Kemudian untuk data hasil motivasi
belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II

Presentase
Jumlah
Kelas Interval (%) Kategori Motivasi
Siswa
Belajar Siswa

77≤q≤100 Tinggi 9 31%

51≤q≤76 Sedang 20 69%

25≤q≤50 Rendah - -
Tabel 17

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa pada siklus II siswa


yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
sebesar 31%, sedangkan yang memiliki motivasi belajar sedang
dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Based Learning sebesar 69%. Dari hasil tersebut tidak ada siswa
yang memiliki motivasi rendah dalam mempelajari Biologi.

Selain itu, seperti pada siklus I, diperoleh juga presentase dari


tiap-tiap aspek ARCSnya. Berikut adalah data motivasi belajar
siswa siklus II terhadap aspek ARCSnya.

Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II terhadap


Aspek ARCS

Presentase Aspek Motivasi


Aspek Motivasi Belajar
Belajar

Attention (Perhatian) 14%

Relevance (Relevansi) 15%

Confidance (Kepercayaan diri) 15%

Satisfaction (Kepuasan) 15%

Tabel 18

d. Refleksi Siklus II
Pada siklus II ini, pengerjaan LKS oleh siswa sudah cukup
baik karena siswa masih mengingat arahan yang diberikan pada
pertemuan siklus sebelumnya. Siswa juga cukup aktif dalam
mencari jawaban dari berbagai sumber. Namun, meskipun
demikian beberapa siswa dalam kelompok bergantung kepada
salah satu teman kelompok dalam mengerjakan LKS di saat siswa
tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Hal ini disebabkan
karena menurut siswa penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning khsususnya pada LKS memaksa siswa untuk
berpikir lebih kritis. Saat kelompok tidak dapat menemukan
jawaban, diskusi kelompok tersendat dan siswa dalam kelompok
menjadi kurang termotivasi untuk mengerjakan LKS. Pendapat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

pun sesuai dengan perolehan hasil motivasi belajar yang


mengalami penurunan pada kategori tinggi.
Selain itu, pada siklus II ini didapati juga dua siswa yang
tidak kembali ke kelas setelah jam istirahat usai dikarenakan salah
satu siswa mengaku ke UKS karena sakit. Seorang siswa lainnya
tidak memiliki alasan yang jelas dan seakan menghindari
pembelajaran karena siswa tidak segera kembali ke kelas. Padahal
peneliti sudah menegur siswa beberapa kali untuk segera masuk ke
kelas.
Perpindahan posisi tempat duduk juga mempengaruhi
perhatian siswa terhadap pembelajaran. Awalnya perpindahan
posisi tempat duduk ini berfungsi dengan baik. Namun,
perpindahan posisi tempat duduk ini malah dimanfaatkan oleh
salah satu kelompok di barisan paling belakang untuk tidak
memperhatikan peneliti dan mengerjakan apa yang peneliti
arahkan. Untuk itu, peneliti dalam hal ini diharapkan dapat
merencanakan perbaikan lebih baik dan teliti lagi agar perbaikan
tersebut bermanfaat saat proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

B. Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa
Berikut ini adalah data perbandingan rata-rata kognitif siswa dan
selisih skor N-gain terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dan II.

Hasil Belajar Siswa


Rata-Rata Kognitif Siswa

60
Siklus I
40
Siklus II
20
N-gain
0
-20
Post Test

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Rata-Rata Kognitif Siswa dan Selisih


Skor N-gain terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Gambar 10

Perbandingan dan selisih skor N-gain di atas menunjukkan


bahwa penurunan rata-rata kognitif siswa yang terjadi dari siklus I ke
siklus II memberi pengertian yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan
soal post test menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning masih tergolong rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil
selisih skor N-gain sebesar -1,8.

2. Hasil Observasi
Penilaian hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilakukan
berdasarkan hasil observasi dua observer saat pembelajaran berlangsung.
Masing-masing observer dalam hal ini mengobservasi 4 kelompok.
Kemudian observer akan mengisi lembar observasi yang telah disediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

oleh peneliti. Berikut ini adalah perbandingan hasil observasi yang telah
dilakukan oleh observer.

Siklus I Siklus II

13%
25% Tinggi 25% Tinggi
Sedang Sedang
75% Rendah Rendah
63%

Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kelompok pada


Siklus I dan Siklus II
Gambar 11

Berdasarkan perbandingan hasil observasi di atas, dapat


diketahui bahwa penilaian afektif siswa pada siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan. Pada siklus I terdapat 75% siswa secara afektif
termasuk dalam kategori rendah dan 25% termasuk dalam kategori
sedang. Lalu, pada siklus II terdapat kenaikan pada kategori sedang 63%
dan penurunan pada kategori rendah 25%. Pada siklus II ini juga terdapat
13% siswa secara afektif termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

3. Motivasi Belajar
Berikut ini adalah perbandingan motivasi belajar siswa pada masing-
masing siklus.
Presentase Motivasi Belajar Siswa

70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II

Tinggi Sedang Rendah

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I


dan Siklus II
Gambar 12

Berdasarkan perbandingan di atas, diketahui bahwa motivasi


belajar siswa mengalami penurunan. Pada siklus I, sebanyak 55% siswa
memiliki motivasi belajar yang tinggi dan 45% sisanya memiliki
motivasi belajar sedang terhadap mata pelajaran Biologi. Kemudian,
pada siklus II sebanyak 31% siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi
dan 69% siswa memiliki motivasi belajar sedang terhadap mata pelajaran
Biologi menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Data tersebut didapatkan berdasarkan hasil data kuesioner motivasi
belajar siswa yang diisi pada tiap siklus. Selain perbandingan data di atas,
data hasil motivasi belajar siswa juga dilihat melalui aspek-aspek
ARCSnya seperti pada grafik di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

18
16

Presentase Tiap Aspek


14
12 Attention
10 Relevance
8 Confidance
6
Satisfaction
4
2
0
Attention Relevance Confidance Satisfaction

Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Aspek ARCS pada Siklus I dan Siklus
II
Gambar 13

Berdasarkan grafik di atas, motivasi belajar siswa dilihat dari


tiap aspek ARCSnya mengalami penurunan. Pada siklus I presentase
Attention siswa sebesar 15%, presentase Relevance siswa sebesar 17%, ,
dan presentase Satisfaction siswa sebesar 16 %. Kemudian pada siklus II,
presentase Attention siswa sebesar 14%, presentase Relevance siswa
sebesar 15%, dan presentase Satisfaction siswa sebesar 15 %. Hanya saja
pada aspek Confidance siklus I dan siklus II presentasenya sama yaitu
15%.

C. Pembahasan
Penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik ini
memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap siswa kelas X MIPA 1 pada
materi Protista. Berikut ini adalah pembahasan dari penelitian yang telah
dilakukan.
1. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa melalui pengerjaan soal post test yang telah
dilakukan sangat beragam. Pada siklus I, nilai tertingginya adalah 76 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

nilai terendahnya adalah 12. Rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak


40,2 dengan presentase ketuntasan 7% siswa tuntas KKM dan 93% siswa
belum tuntas KKM. Sementara, pada siklus II hasil post test mengalami
penurunan, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 57 dan nilai terendahnya
15. Rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak 39,0 dengan presentase
100% siswa tidak tuntas KKM. Hasil ini belum sesuai yang diharapkan
oleh peneliti.

Berdasarkan data yang telah diuraikan di atas sebelumnya, melalui


perhitungan skor N-gain post test siswa, siswa dalam pengerjaan post test
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning termasuk
dalam kategori rendah. Bagi siswa bentuk soal post test yang diberikan
dirasa lebih rumit dan sulit dibandingkan dengan soal-soal yang biasa
dijumpai oleh siswa. Dikarenakan siswa sebelumnya tidak terbiasa
menganalisis suatu masalah pada soal tes, banyak siswa yang tidak dapat
menjawab soal post test dengan benar bahkan tidak menjawab soal
tersebut sama sekali. Meskipun demikian, jawaban-jawaban yang
dituliskan oleh siswa saat pengerjaan post test sudah cukup baik, siswa
dapat memahami sedikit demi sedikit maksud soal yang diberikan dan
jawaban seperti apa yang harus siswa tuliskan sangat mengerjakan post
test. Hanya saja seringkali jawaban yang dituliskan oleh siswa masih
kurang tepat. Hal ini pun mempengaruhi nilai post test siswa.

Waktu yang sangat terbatas dan sebelum dilakukannya post test


terdapat jam istirahat, menyebabkan masih banyaknya siswa yang tidak
tepat waktu masuk kelas setelah bel istirahat selesai sehingga pengerjaan
post test oleh siswa menjadi kurang optimal. Selain itu, dikarenakan
pelaksanaan post test ini dilakukan tepat setelah pembahasan materi dan
diskusi kelompok, banyak siswa protes kepada peneliti merasa belum
siap dan merasa kesulitan untuk mengerjakan soal pada siklus I. Namun,
meskipun demikian pada pengerjaan post test II peneliti tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

memberikan tambahan waktu pengerjaan post test II dan memberikan


waktu beberapa menit kepada siswa untuk belajar singkat.

Selain karena bentuk soal post testnya, hal lain yang menjadi salah
satu pengaruh kurang maksimalnya hasil belajar siswa secara kognitif
adalah kurangnya konsentrasi siswa terhadap pembelajaran. Diketahui
pada saat proses pembelajaran siklus I berlangsung, masih banyak siswa
yang sibuk dengan urusannya sendiri bahkan beberapa siswa juga
mengganggu teman lainnya yang fokus terhadap pembelajaran. Oleh
karena hal tersebut siswa tidak benar-benar memahami materi Protista
dengan baik dan hal ini mempengaruhi siswa dalam mengerjakan post
test. Sementara pada siklus II, setelah dilakukan perpindahan posisi
tempat duduk, suasana kelas terlihat lebih hidup dibandingkan pada
siklus I. Siswa terlihat cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hanya
saja pada kelompok barisan paling belakang terdapat satu kelompok yang
kurang memperhatikan pembelajaran. Peneliti sudah berusaha berulang
kali menegur siswa dengan melakukan tanya jawab. Namun, mereka
cenderung sibuk sendiri dengan urusan mereka dan tampak hanya satu
orang siswa dalam kelompok tersebut yang memperhatikan pembelajaran
dan berusaha mengerjakan LKS saat dilakukan diskusi kelompok.

Model pembelajaran Problem Based Learning ini juga sangat baru


bagi siswa melihat siswa sebelumnya lebih sering mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan ceramah. Apalagi hampir seluruh
siswa juga baru mendengar pertama kali istilah hipotesis sehingga hal
tersebut membuat siswa kesulitan belajar menggunakan model ini
terutama dalam pengerjaan LKS sebab pada dasarnya penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning menurut Dewey dalam buku
Hamdayama (2014) menuntut siswa untuk merumuskan masalah,
membuat hipotesis dan menguji hipotesisnya kemudian membuat
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Peneliti pun dalam hal ini masih kurang bisa menjelaskan dengan
baik dan sederhana perihal cara untuk mengerjakan LKS tersebut sebab
peneliti terlalu terburu-buru melanjutkan kegiatan pembelajaran
berikutnya karena mengingat waktu yang dimiliki sangat terbatas.
Kondisi ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sumitro
(2017) bahwa keberhasilan pendekatan pembelajaran melalui pemecahan
masalah membutuhkan waktu yang cukup untuk persiapan dan
memerlukan pemahaman siswa untuk berusaha memecahkan masalah
yang mereka pelajari sebab tanpa hal tersebut mereka tidak akan belajar
dari apa yang mereka pelajari.

2. Hasil Observasi

Hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilihat dari hasil observasi
yang dilakukan oleh dua observer. Observasi ini dilakukan untuk
mengamati aspek afektif siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Aspek afektif tersebut meliputi keantusiasan siswa dalam memperhatikan
penjelasan guru dan menanggapi pertanyaan dari guru, motivasi siswa
saat mengikuti proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam berdiskusi
dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain serta keaktifan siswa
dalam mencari sumber belajar lainnya saat pengerjaan LKS.

Pada siklus I, hasil belajar siswa dalam ranah afektif yang masuk
dalam kategori rendah sebanyak 75% dan sisanya masuk dalam kategori
sedang 25%. Lalu, pada siklus II mengalami penurunan dalam kategori
rendah sebanyak 25% tetapi mengalami kenaikan dalam kategori sedang
sebanyak 63%. Dan pada siklus ini juga terdapat kategori tinggi sebanyak
13%. Meskipun terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kategori
tinggi sebesar 13%, hasil ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan
yang ingin dicapai oleh peneliti sebesar 70% siswa mencapai kategori
tinggi. Hasil tersebut mengalami peningkatan tetapi belum sesuai dengan
indikator keberhasilan yang ingin peneliti capai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Pada siklus I, secara afektif siswa masih sibuk mengobrol, ramai,


dan pasif saat peneliti melakukan tanya jawab. Sebagian besar siswa juga
terlihat tidak memperhatikan peneliti saat menjelaskan di depan kelas.
Namun, saat peneliti mencoba menampilkan gambar atau pun video
siswa memiliki ketertarikan untuk belajar meskipun tidak semua siswa.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2000) bahwa hasil belajar yang
dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh faktor secara eksternal dan internal
yang mana hal tersebut terkait dengan fasilitas belajar yang ada maupun
faktor sosial yang dalam hal ini adalah usaha peneliti untuk menarik
perhatian siswa. Pada saat mengerjakan LKS pun terlihat hanya satu atau
dua kelompok yang aktif berdiskusi dan serius untuk mengerjakan LKS
sedangkan kelompok lain sibuk dengan urusannya sendiri dan bahkan
mengganggu kelompok lainnya yang sedang berdiskusi. Saat kelompok
lain sedang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, terlihat
banyak siswa tidak memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi
kelompok tersebut.

Setelah dilakukan perbaikan pada kelompok dengan mengatur


posisi tempat duduk mereka pada siklus II, siswa menjadi lebih
memperhatikan peneliti dan lebih aktif untuk menanggapi setiap
pertanyaan dari peneliti meskipun terkadang jawaban atau pendapat
siswa tidak sesuai dan seringkali membuat kelucuan. Meskipun keaktifan
siswa ini masih bergantung saat peneliti memanggil atau menunjuk
siswa, tetapi hal tersebut menggerakkan siswa untuk aktif dalam
pembelajaran terutama untuk siswa yang selama proses pembelajaran
sangat pasif. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sudjana (2000) bahwa
hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh faktor secara
eksternal dan internal. Dan dalam hal ini peneliti sebagai faktor luar
mendorong keaktifan siswa secara psikologis sehingga siswa dapat lebih
aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Pada siklus II, setiap kelompok juga terlihat mengerjakan LKSnya


dengan baik meskipun ada satu atau dua orang siswa yang masih sering
mengganggu teman lainnya yang berdiskusi. Sebagian siswa juga sudah
memperhatikan dan menanggapi kelompok lainnya saat presentasi
meskipun terkadang beberapa masih ditunjuk peneliti untuk menanggapi
karena mengganggu teman kelompok lainnya. Hal ini sesuai dengan apa
yang dikemukakan oleh Sanjaya (2013) bahwa upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari kesungguhan guru
dalam menerapkan langkah-langkah model pembelajaran secara ketat.

3. Motivasi Belajar Siswa


Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas
sebelumnya, diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada siklus I
motivasi belajar siswa sebesar 55% termasuk kategori tinggi dan 45%
termasuk kategori sedang. Sementara pada siklus II, motivasi belajar
siswa mengalami penurunan yakni 31% termasuk kategori tinggi dan
69% termasuk kategori sedang. Terjadinya penurunan motivasi belajar
siswa ini dikarenakan aspek-aspek ARCSnya juga mengalami penurunan.
Menurut data dari aspek Attention, perhatian siswa terhadap
pembelajaran Biologi sudah cukup baik. Hal tersebut diketahui
berdasarkan respon-respon siswa saat mengisi kuesioner motivasi belajar
awal. Namun, perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran Biologi
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning masih
sangat kurang. Hal tersebut diketahui berdasarkan pengisian kuesioner
yang telah siswa isi setelah mengikuti pembelajaran Biologi. Saat proses
pembelajaran berlangsung diketahui beberapa siswa terlihat
memperhatikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Namun, dikarenakan peneliti juga dalam hal
ini kurang bisa membawakan materi maupun memberikan arahan dengan
baik, maka masih banyak siswa yang terlihat tidak memperhatikan
pembelajaran dan lebih memilih menyibukkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Berdasarkan data dari aspek Relevance, turunnya motivasi belajar


siswa juga dapat disebabkan karena siswa tidak terbiasa mengaitkan
materi pembelajaran dengan kehidupan nyata sehari-hari. Apalagi selama
ini siswa belajar dengan menggunakan metode ceramah yang mana juga
guru selama ini kurang memberikan contoh-contoh kontekstual saat
menyampaikan materi kepada siswa sehingga hal ini sejalan dengan
pendapat Setyaningsih (2017) bahwa secara relevansi motivasi belajar
memiliki suatu hubungan yang ditunjukkan antara materi pembelajaran
dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Sedangkan siswa masih belum
sadar betul manfaat dari mempelajari materi Protista dengan
menghubungkannya dalam kehidupan nyata sehingga rasa ingin tahu
siswa terhadap suatu hal yang berkaitan dengan materi Protista dan
kehidupan nyata masih rendah. Hanya beberapa siswa saja yang rasa
ingin tahunya cukup tinggi dalam belajar. Padahal model pembelajaran
Problem Based Learning sudah cukup tepat untuk diterapkan mengingat
fokus pembelajarannya adalah pada masalah yang dipilih (Suyitno,
2014). Kemudian materi Protista sendiri adalah materi yang cukup
mendukung jika disampaikan dengan model pembelajaran tersebut dilihat
dari materi-materinya yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
manusia. Namun, karena motivasi siswa yang masih belum maksimal
siswa menjadi kurang memahami materi Protista dengan baik dan hal ini
pun mempengaruhi hasil belajar mereka.
Berdasarkan data dari aspek Confidance, motivasi dari dalam diri
siswa untuk belajar juga masih rendah baik saat mengikuti pembelajaran
siklus I maupun siklus II. Hal ini dikarenakan siswa terbiasa belajar
untuk dituntun oleh guru daripada mencari sendiri apa yang ingin mereka
ketahui sehingga kepercayaan diri siswa terlihat masih sangat rendah.
Siswa lebih suka bermain, mengobrol atau mengganggu teman lainnya
daripada serius untuk belajar di kelas. Hanya beberapa siswa saja yang
terlihat fokus untuk belajar. Bahkan saat peneliti meminta perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, siswa enggan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

tampil percaya diri di depan kelas. Peneliti pun akhirnya menunjuk


beberapa perwakilan kelompok untuk presentasi meskipun saat itu hasil
diskusi mereka belum terlalu lengkap.
Melalui data Satisfaction yang ada, diketahui sebagian besar siswa
belum merasa puas dalam belajar Biologi menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning. Hal ini dikarenakan siswa
mengetahui bahwa nilai post test mereka banyak yang masih belum
tuntas KKM. Meskipun demikian, siswa tetap berusaha untuk belajar
lebih giat lagi bahkan saat peneliti memberikan waktu kepada siswa
belajar sebelum post test. Beberapa siswa juga terlihat cukup puas saat
peneliti memberikan hadiah dan pujian bagi mereka yang mendapatkan
nilai baik dan kepercayaan diri yang cukup tinggi saat menyampaikan
pendapatnya di depan kelas sehingga hal ini sejalan dengan yang
disampaikan oleh Sardiman (2008) bahwa dibutuhkan beberapa hal yang
dapat digunakan sebagai cara untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa.

D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning pada materi Protista kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik,
peneliti memiliki beberapa keterbatasan penelitian, yaitu:
1. Model pembelajaran yang digunakan terlalu sulit dan membingungkan
bagi siswa dikarenakan model pembelajaran ini baru pertama kali
diterapkan di kelas mereka.
2. Peneliti kurang bisa menjelaskan dengan baik tata cara pelaksanaan
model pembelajaran Problem Based Learning sehingga siswa masih
kurang memahami apa yang harus mereka kerjakan.
3. Langkah perpindahan posisi tempat duduk kelompok yang dilakukan
oleh peneliti dari siklus I ke siklus II seharusnya tidak hanya merotasi
perpindahan tempat duduk kelompok saja tetapi perlu dilakukan langkah
perbaikan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

4. Waktu yang dimiliki oleh peneliti terbatas sedangkan model


pembelajaran ini baru pertama kali diterapkan kepada siswa sehingga
membutuhkan waktu yang panjang untuk menjelaskan model ini.
5. Melihat bahwa hasil yang diperoleh belum mencapai indikator
keberhasilan, seharusnya setiap siklus dilakukan minimal dua kali
pertemuan. Namun, karena keterbatasan waktu, pelaksanaan penelitian
dilakukan hanya dua pertemuan saja dalam dua siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
“Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi Protista belum bisa meningkatkan hasil
belajar siswa baik secara kognitif (siklus I = 40,2; siklus II = 39,0; n-gain= -
1,8) maupun afektif (siklus I = 75% kategori sedang dan 25% kategori
rendah; siklus II = 25% kategori sedang, 63% kategori rendah, dan 13%
kategori tinggi) serta belum bisa meningkatkan motivasi belajar siswa (siklus
I = 55% kategori tinggi dan 45% kategori sedang; siklus II 31% kategori
tinggi dan 69% kategori sedang).”

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut.
1. Apabila model pembelajaran ini baru pertama kali diterapkan di dalam
kelas, sebaiknya model ini diperkenalkan terlebih dahulu sebelum
tindakan dilaksanakan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif
sehingga peneliti tidak perlu menjelaskan berulang kali saat mengajar.
2. Pemilihan model pembelajaran yang akan diterapkan sebaiknya
disesuaikan dengan hasil observasi yang telah dilakukan sehingga tidak
asal memilih model pembelajaran tetapi harus disesuaikan dengan tingkat
pengetahuan siswa yang diobservasi.
3. Sebaiknya guru memotivasi siswa sejak awal mengajar dan sebisa
mungkin memberikan perhatian secara merata kepada seluruh siswadi
dalam kelas.

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

4. Sebaiknya guru menyederhanakan pemakaian kalimat dalam


memberikan penjelasan tentang model pembelajaran sesuai dengan
jenjang pendidikan yang diajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Archambault, J. 2008. The Effect of Developing Kinematics Concepts
Graphically Prior toIntroducing Algebraic Problem Solving
Techniques. Action Research Required forthe Master of Natural
Science Degree with Concentration in Physics; Arizona State
University yang diakses dalam jurnal
http://modeling.asu.edu/modeling/Kinematics-graphical08brief.pdf
pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 23:29 WIB.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: PT Bumi Aksara.
Armisyah. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup
di Kelas IX 3 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen yang
diakses dalam jurnal
http://jurnal.ymie.or.id/index.php/jmie/article/view/78/65 pada tanggal
24 Juli 2018 pukul 18:46 WIB.
Danar, Vreddy Frans. 2012. Hubungan antara Motivasi Belajar Intrinsik dan
Ekstrinsik Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Kompetensi
Keahlian Teknik Audio Video SMK Ma’Arif 1 Wates dalam jurnal
eprints.uny.ac.id/42744/1/Vreedy%20Frans%20Danar%200850224402
4.pdf pada tanggal 15 Mei 2018 pukul 17:30 WIB.
Efiskoputra. 2017. Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem Sirkulasi Kelas XI IPA 1
SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu. PBIO. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Fatimah, Nurrany dan Abdul Aziz A. 2013. Pengaruh Strategi Motivasi Attetion,
Relevance, Confidance, Satisfaction (ARCS) dalam Model
Pembelajaran Langsung terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok
Bahasan Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1 Surabaya yang
diakses dalam jurnal jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/inovasi-
pendidikan-fisika/article/download/3010/1757 pada tanggal 10 Agustus
2018 pukul 18:45 WIB.
Hake. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. American Research yang diakses
dalam jurnal www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf
pada tanggal 31 Januari 2019 pukul 00:11 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.


Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kurniasih, Mildania. 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa yang
diakses dalam jurnal
http://www.google.com/=Bab%2520II_YULI%2520SUPANGATI_PGS
D%252712 pada tanggal 15 Mei 2018 pukul 20:31 WIB.
Nuraeni, Shimaditya. 2016. Problem Based Learning yang diakses dalam jurnal
http://studylibid.com/doc/807018/-pbl--problem-based-learning pada
tanggal 17 Juli 2018 pukul 21:30 WIB.
Ratnawulan, Elis. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia.
Revianandha. 2013. Motivasi Belajar yang diakses dalam jurnal
eprints.uny.ac.id/21859/6/BAB%20II.pdf pada tanggal 15 Mei 2018
pukul 15:14 WIB.
Sanjaya, H. Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Saputri, Benedikta Meryana Utami. 2017. Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 1
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh.
PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sari, Nurmalita, Widha Sunarno, dan Sarwanto. 2017. Analisis Motivasi Belajar
Siswa dalam Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas yang diakses
dalam skripsi
https://www.researchgate.net/publication/326602934_ANALISIS_MOT
IVASI_BELAJAR_SISWA_DALAM_PEMBELAJARAN_FISIKA_SEKO
LAH_MENENGAH_ATAS/fulltext/5b58b4da458515c4b244bd53/32660
2934_ANALISIS_MOTIVASI_BELAJAR_SISWA_DALAM_PEMBELAJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

ARAN_FISIKA_SEKOLAH_MENENGAH_ATAS.pdf?origin=publicatio
n_detail pada tanggal 29 Januari 2019 pukul 03:33 WIB.
Septianing, Rasti dan Savitri Endah Yani. 2013. Panduan Belajar Biologi SMA
Kelas 1A. Bogor: Penerbit Yudhistira.
Setyaningsih, Fransiska Tri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Picture and Picture untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Kelas X PM II A 2 SMA Xaverius Pringsewu pada
Materi Keanekaragaman Hayati. PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Subekti, Ruchji dan Harry Firman. 1989. Evaluasi Hasil Belajar dan Pengajaran
Remedial. Jakarta: UT.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar
Baru Algesindo.
Sumitro H, Auliah, Punaji Setyosari dan Sumarmi. 2017. Penerapan Model
Problem Based Learning Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS
yang diakses dalam jurnal https://media.neliti.com/.../211181-
penerapan-model-problem-based-learning-m.pdf pada tanggal 7
Januari 2019 pukul 16:13 WIB.
Suyitno, Imam. 2014. Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: PT Refika
Aditama.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Zalukhu, Lonni Yayi Amae. 2016. Penerapan Model Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Ekosistem di Kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta. PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77
LAMPIRAN 1

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA

Lampiran 1

Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik

Kelas : X MIPA

Mata Pelajaran : Biologi

Semester :1

LAMPIRAN
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78
LAMPIRAN 1

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan, menyaji dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggonakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen

3.6 Mengelompok  Pengertian  Mengamati Kognitif Tes Tes Pilihan Terlampir 6 JP  Irnaningt
kan protista Protista gambar/video. Ganda dan dalam RPP yas.
Pertemuan 1
berdasarkan  Protista mirip  Mencari informasi Uraian 2016.
ciri-ciri umum hewan (Protozoa) dari berbagai  Menjelaskan Biologi
kelas dan  Protista mirip sumber. pengertian untuk
mengaitkan tumbuhan  Mengerjakan LKS kingdom protista. SMA/MA
peranannya (Ganggang/Alga) secara  Menganalisis ciri- Kelas X
dalam  Protista mirip berkelompok. ciri umum Kurikulu
kehidupan. jamur (Jamur  Mempresentasikan kingdom protista. m 2013.
Protista) hasil diskusi di  Mengidentifikasi Jakarta:
4.6 Menyajikan  Peranan Protista depan kelas. Penerbit
ciri-ciri umum
laporan hasil dalam Kehidupan Erlangga
protista mirip Lembar
investigasi Manusia hewan (Protozoa).  Septiani
tentang Non Observasi ng, Rasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79
LAMPIRAN 1

Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen

berbagai peran  Mengklasifikasikan Tes dan Lembar dkk.


protista dalam protista mirip Kuesioner 2013.
kehidupan. hewan (Protozoa). Panduan
 Menghubungkan Belajar
peranan Protozoa Biologi
dalam kehidupan SMA
sehari-hari baik Kelas
yang 1A.
menguntungkan Bogor:
maupun yang Penerbit
merugikan. Yudhisti
ra.
Pertemuan 2  Internet:
 Mengidentifikasi  https:
ciri-ciri umum //med
protista mirip ia.neli
tumbuhan ti.co
(Ganggang/Alga). m/me
 Mengklasifikasikan dia/...
protista mirip /5759
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80
LAMPIRAN 1

Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen

tumbuhan 6-ID-
(Ganggang/Alga). toxop
 Menghubungkan lasmo
peranan sis-
Ganggang/Alga dalam
dalam kehidupan -
sehari-hari baik keha
yang milan
menguntungkan .pdf
maupun yang  https:
merugikan. //ww
 Mengidentifikasi w.res
ciri-ciri umum earch
protista mirip gate.n
jamur (Jamur et/pub
Protista). licatio
 Mengklasifikasikan n/323
protista mirip 68806
jamur (Jamur 4_Ost
Protista). eomy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81
LAMPIRAN 1

Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen

 Menghubungkan elitis_
peranan Jamur Verte
Protista dalam bra_A
kehidupan sehari- kibat_
hari baik yang Balan
menguntungkan tidiasi
maupun yang s
merugikan.  https:
//ww
w.alo
Afektif dokte
r.com
 Bekerjasama untuk /peny
menjawab LKS akit-
dengan model chaga
pembelajaran s
Problem Based  https:
Learning. //dokt
 Kritis dalam erseh
memberikan at.co
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82
LAMPIRAN 1

Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen

tanggapan dalam m/pen


presentasi. yakit-
 Proaktif dalam tidur-
mengajukan dari-
pertanyaan. afrika
 Percaya diri dalam /
mempresentasikan  http://
hasil diskusi. www.
o-
fish.c
om/H
amaP
enyak
it/jam
ur_co
ntent.
php
 http://
www.
bbp4b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83
LAMPIRAN 1

Penilaian
Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Contoh
Pembelajaran Teknik Waktu Belajar
Instrumen Instrumen

.litba
ng.kk
p.go.i
d/jurn
aljpbk
p/inde
x.php
/jpbk
p/arti
cle/vi
ewFil
e/.../p
df
 LKS
 Power
Point
(PPT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84
LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Ngaglik

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/Gasal

Materi : Protista

Alokasi Waktu : 6 JP (6 × 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85
LAMPIRAN 2

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, 2.1.1 Bekerjasama untuk menjawab LKS


disiplin, tanggungjawab, dengan model pembelajaran
peduli, santun, ramah Problem Based Learning.
lingkungan, gotong royong, 2.1.2 Kritis dalam memberikan
kerjasama, cinta damai, tanggapan dalam presentasi.
responsif, dan proaktif dalam 2.1.3 Proaktif dalam mengajukan
melakukan percobaan dan pertanyaan.
diskusi di dalam kelas 2.1.4 Percaya diri dalam
maupun luar kelas. mempresentasikan hasil diskusi.

3.6.1 Menjelaskan pengertian kingdom


3.7 Mengelompokkan protista protista.
berdasarkan ciri-ciri umum 3.6.2 Menganalisis ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan kingdom protista.
peranannya dalam kehidupan. 3.6.3 Mengidentifikasi ciri-ciri umum
protista mirip hewan (Protozoa).
3.6.4 Mengklasifikasikan protista mirip
hewan (Protozoa).
3.6.5 Menghubungkan peranan Protozoa
dalam kehidupan sehari-hari baik
yang menguntungkan maupun
yang merugikan.
3.6.6 Mengidentifikasi ciri-ciri umum
protista mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
3.6.7 Mengklasifikasikan protista mirip
tumbuhan (Ganggang/Alga).
3.6.8 Menghubungkan peranan
Ganggang/Alga dalam kehidupan
sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang
merugikan.
3.6.9 Mengidentifikasi ciri-ciri umum
protista mirip jamur (Jamur
Protista).
3.6.10 Mengklasifikasikan protista mirip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86
LAMPIRAN 2

jamur (Jamur Protista).


3.6.11 Menghubungkan peranan Jamur
Protista dalam kehidupan sehari-
hari baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan.

4.6 Menyajikan laporan hasil 4.6.1 Membuat makalah tentang peranan


investigasi tentang berbagai protista dalam kehidupan sehari-
peran protista dalam hari baik yang menguntungkan
kehidupan. maupun yang merugikan.

C. Tujuan Pembelajaran
2.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu bekerjasama untuk
menjawab LKS dengan model pembelajaran Problem Based
Learning.
2.1.2 Melalui presentasi hasil diskusi, siswa kritis dalam memberikan
tanggapan dalam presentasi.
2.1.3 Melalui presentasi, siswa proaktif dalam mengajukan pertanyaan.
2.1.4 Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, siswa
percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi.
3.6.1 Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan
pengertian kingdom protista.
3.6.2 Melalui studi literatur, siswa mampu menganalisis ciri-ciri umum
kingdom protista.
3.6.3 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip hewan (Protozoa).
3.6.4 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip hewan (Protozoa).
3.6.5 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan
peranan Protozoa dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
3.6.6 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
3.6.7 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
3.6.8 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan
peranan Ganggang/Alga dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
3.6.9 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip jamur (Jamur Protista).
3.6.10 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip jamur (Jamur Protista).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87
LAMPIRAN 2

3.6.11 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan


peranan Jamur Protista dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
4.6.1 Dengan memahami studi kasus, siswa mampu membuat makalah
tentang peranan protista dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.

D. Materi Pembelajaran
Konseptual :
1. Pengertian kingdom protista.
2. Ciri-ciri umum kingdom protista.
3. Ciri-ciri umum protista mirip hewan (Protozoa).
4. Ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
5. Ciri-ciri umum protista mirip jamur (Jamur Protista).
Faktual :
1. Beberapa contoh gambar/video protista yang ada di lingkungan.
2. Beberapa produk makanan yang berbahan dasar protista.

Prosedural :

Melakukan studi kasus peranan protista yang berhubungan dengan


kehidupan sehari-hari baik secara menguntungkan maupun yang
merugikan.
Metakognitif :
Menyajikan makalah hasil studi kasus peranan protista dalam kehidupan
sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran:


1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (Saintific Approach)
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, tanya jawab, studi
literatur, studi kasus, pemecahan
masalah dan presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88
LAMPIRAN 2

F. Media Pembelajaran
1. Media
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Powerpoint
c. Video/gambar-gambar tentang protista
2. Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Whiteboard
c. Laptop
d. LCD Projector

G. Sumber Belajar
1. Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. Septianing, Rasti dkk. 2013. Panduan Belajar Biologi SMA Kelas 1A.
Bogor: Penerbit Yudhistira.
3. Internet:
a. https://media.neliti.com/media/.../57596-ID-toxoplasmosis-
dalam-kehamilan.pdf
b. https://www.researchgate.net/publication/323688064_Osteomyeli
tis_Vertebra_Akibat_Balantidiasis
c. https://www.alodokter.com/penyakit-chagas
d. https://doktersehat.com/penyakit-tidur-dari-afrika/
e. http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/jamur_content.php
f. http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnaljpbkp/index.php/jpbkp/
article/viewFile/.../pdf
4. LKS
5. Power Point (PPT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89
LAMPIRAN 2

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I
(3 JP × 45 menit)

Tahapan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu

Pendahuluan 15
 Guru membuka pembelajaran menit
Menyiapkan dengan mengucapkan salam
kondisi belajar kemudian mengecek kehadiran
siswa di kelas. Selanjutnya,
guru memperkenalkan diri.
 Guru menjelaskan model
pembelajaran Problem Based
Learning, aturan, dan hal-hal
yang akan dilakukan oleh
siswa.
Apersepsi  Guru memberikan apersepsi
dengan bertanya kepada siswa
apakah mereka pernah
mendengar tentang penyakit
malaria.
Motivasi  Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan
menayangkan beberapa gambar
dan bertanya kembali apakah
ada siswa yang pernah
mengalami penyakit malaria
tersebut dan kira-kira apa
penyebab utama dari malaria
tersebut
 Guru menyampaikan
tujuan/ruang lingkup
Orientasi pembelajaran yang akan
dibahas.
 Guru membagikan kuesioner
awal
 Siswa diminta membentuk
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90
LAMPIRAN 2

Kegiatan Inti 15
 Guru menarik perhatian siswa menit
Orientasi siswa dengan menampilkan gambar
kepada masalah berikut terkait pengertian dan
ciri-ciri umum dari kingdom
protista.

 Siswa diberi kesempatan untuk


melakukan tanya jawab dengan
guru terkait gambar yang
ditampilkan.
 Mengorientasi siswa pada
masalah dengan menampilkan
video Death by Tsetse Fly lalu
memberikan pertanyaan:
 Mengapa lalat tersebut
dapat menimbulkan sebuah
penyakit?
 Jenis protista apakah yang
menginfeksi tubuh manusia
tersebut dan bagaimana cara
kerja protista tersebut dalam
menginfeksi tubuh
manusia?
 Apakah ada gejala tertentu
saat seseorang terinfeksi
penyakit tersebut dan
adakah cara untuk
menanggulangi infeksi
tersebut?

Mengorganisasi  Siswa mendiskusikan 15


siswa untuk pertanyaan yang diberikan oleh menit
belajar guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91
LAMPIRAN 2

 Siswa mengerjakan LKS yang


telah dibagikan oleh guru
secara berkelompok.
 Guru membantu siswa dalam
mendefinisikan tugas belajar
yang berhubungan dengan
permasalahan.

Membimbing  Siswa mencari informasi yang 35


penyelidikan berkaitan dengan masalah yang menit
individual terdapat pada LKS dari
maupun berbagai sumber.
kelompok  Guru menanyakan dan
membantu siswa apabila siswa
mengalami kesulitan dalam
penyelidikan dan memastikan
setiap anggota kelompok aktif
dalam mengumpulkan
informasi.

Mengembangkan  Perwakilan kelompok 35


dan mempresentasikan hasil dari menit
mempresentasikan diskusi untuk memberikan
hasil kesimpulan. Sedangkan
kelompok lain menganggapi.

Menganalisis dan  Guru memberi klarifikasi bila 10


mengevaluasi ada yang belum tepat dan menit
proses pemecahan memberi penguatan pada hasil
masalah presentasi yang sudah benar.

Penutup 10
 Siswa diminta menyimpulkan menit
Merangkum apa yang telah dipelajari.
Evaluasi  Siswa melakukan evaluasi
dengan mengerjakan post test
siklus I.
 Siswa diminta mengungkapkan
Refleksi manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari materi yang telah
dibahas.
Arahan/tindak  Siswa diminta untuk
lanjut mempelajari materi berikutnya
tentang Ganggang/Alga dan
Jamur Protista.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92
LAMPIRAN 2

SIKLUS II
(3 JP × 45 menit)

Pendahuluan 15
 Guru membuka pembelajaran menit
Menyiapkan dengan mengucapkan salam
kondisi belajar kemudian mengecek kehadiran
siswa di kelas.
 Guru memberikan apersepsi
Apersepsi pada siswa dengan
menayangkan gambar agar-agar
dan bertanya kepada siswa apa
bahan dasar dari agar-agar
tersebut.
Motivasi  Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan bertanya
kembali, apa alasan utama alga
dapat dimanfaatkan sebagai
bahan makanan terutama dalam
pembuatan agar-agar
 Guru menyampaikan
Orientasi tujuan/ruang lingkup
pembelajaran yang akan
dibahas.
 Siswa diminta membentuk
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa.

Kegiatan Inti Orientasi siswa  Guru menarik perhatian siswa 15


kepada masalah dengan menampilkan gambar menit
berikut.

 Siswa diberi kesempatan untuk


melakukan tanya jawab dengan
guru terkait gambar yang
ditampilkan.
 Mengorientasi siswa pada
masalah dengan menampilkan
gambar berikut lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93
LAMPIRAN 2

memberikan pertanyaan:

 Mengapa ikan ini terlihat


kurang sehat?
 Protista jenis apakah yang
dapat menginfeksi ikan
tersebut?
 Bagaimana protista
tersebut menginfeksi ikan
tersebut dan bagaimana
cara untuk mencegah
infeksi tersebut pada ikan?

Mengorganisasi  Siswa mendiskusikan 15


siswa untuk pertanyaan yang diberikan oleh menit
belajar guru.
 Siswa mengerjakan LKS yang
telah dibagikan oleh guru
secara berkelompok.
Guru membantu siswa dalam
mendefinisikan tugas belajar
yang berhubungan dengan
permasalahan.

Membimbing  Siswa mencari informasi yang 35


penyelidikan berkaitan dengan masalah yang menit
individual terdapat pada LKS dari
maupun berbagai sumber.
kelompok Guru menanyakan dan
membantu siswa apabila siswa
mengalami kesulitan dalam
penyelidikan dan memastikan
setiap anggota kelompok aktif
dalam mengumpulkan
informasi.

Membimbing  Siswa mencari informasi yang 35


penyelidikan berkaitan dengan masalah yang menit
individual terdapat pada LKS dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94
LAMPIRAN 2

maupun berbagai sumber.


kelompok Guru menanyakan dan
membantu siswa apabila siswa
mengalami kesulitan dalam
penyelidikan dan memastikan
setiap anggota kelompok aktif
dalam mengumpulkan
informasi.

Mengembangkan  Perwakilan kelompok 35


dan mempresentasikan hasil dari menit
mempresentasikan diskusi untuk memberikan
hasil kesimpulan. Sedangkan
kelompok lain menganggapi.

Menganalisis dan  Guru memberi klarifikasi bila 10


mengevaluasi ada yang belum tepat dan menit
proses pemecahan memberi penguatan pada hasil
masalah presentasi yang sudah benar.

Penutup 10
 Siswa diminta menyimpulkan menit
Merangkum apa yang telah dipelajari
Evaluasi  Siswa melakukan evaluasi
dengan mengerjakan post test
siklus II.
 Siswa diminta mengungkapkan
Refleksi manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari materi yang telah
dibahas.
Arahan/tindak  Siswa diminta untuk mengisi
lanjut kuesioner akhir.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


Aspek Teknik Instrumen
Sikap Non Tes Lembar Observasi
Lembar Kuesioner

Pengetahuan Tes (Pilihan Ganda dan LKS, pre test, serta post
Uraian) test siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95
LAMPIRAN 2

J. Lampiran
1. Instrumen Penilaian
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96
LAMPIRAN 3

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1

Lampiran 3

A. Tujuan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian kingdom protista.
2. Siswa mampu menganalisis ciri-ciri umum kingdom protista.
3. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip hewan
(Protozoa).
4. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip hewan (Protozoa).
5. Siswa mampu menghubungkan peranan Protozoa dalam kehidupan sehari-
hari baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
B. Alat dan bahan:
Alat tulis (pulpen)
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan baik!
2. Tentukan atau susunlah hipotesis dari pernyataan tersebut dengan baik!
3. Untuk menguji hipotesis yang telah kalian buat, carilah informasi baik
dari buku, internet dan lainnya!
4. Berdasarkan informasi yang telah kalian dapatkan, buatlah kesimpulan!
D. Kegiatan
1. Rumusan Masalah:
Apakah kamu setuju dengan rumusan masalah berikut di bawah ini?
Jika tidak, susun kembali Rumusan Masalah menurut kelompokmu!
a. Feses dari kucing liar membahayakan ibu yang sedang hamil
karena kemungkinan mengandung Toxoplasma sp. dalam
bentuk oosista.

Trypanosoma
brucei
gambiense

b.
c. Seseorang mengalami diare balantidias akibat makanan yang
dikonsumsi tidak bersih dan mengandung larva Balantidium
coli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97
LAMPIRAN 3

2. Hipotesis:
Tuliskan hipotesis kalian di bawah ini!
a. ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
...................................................................................
b. ................................................................................................
................................................................................................
....................................................................................
c. ................................................................................................
................................................................................................
.....................................................................................

(boleh ditambah jika diperlukan)

3. Hasil diskusi (informasi yang didapat)


Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut (dalam buku atau literatur lainnya) sebagai
bahan untuk memecahkan permasalahan di atas! Kaitkan dengan
ciri-ciri umum protozoa, klasifikasinya, serta peranannya dalam
kehidupan sehari-hari!
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
4. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98
LAMPIRAN 3

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
5.Kelompok:
Nama:

1. 4.
2. 5.
3.

Sumber yang dapat membantu:

https://media.neliti.com/media/.../57596-ID-toxoplasmosis-dalam-kehamilan.pdf

https://www.researchgate.net/publication/323688064_Osteomyelitis_Vertebra_Akibat_Balantidiasis

https://doktersehat.com/penyakit-tidur-dari-afrika/

https://www.alodokter.com/penyakit-chagas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99
LAMPIRAN 4

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2

Lampiran 4

A. Tujuan:
1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
2. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
3. Siswa mampu menghubungkan peranan Ganggang/Alga dalam
kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
4. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip jamur
(Jamur Protista).
5. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip jamur (Jamur
Protista).
6. Siswa mampu menghubungkan peranan Jamur Protista dalam
kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
B. Alat dan bahan:
Alat tulis (pulpen)
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Bacalah artikel tersebut!
2. Susunlah hipotesis dari gambar tersebut dengan menjawab pertanyaan
yang ada!
3. Untuk menguji hipotesis yang telah kalian buat, carilah informasi baik
dari buku, internet dan lainnya!
4. Berdasarkan informasi yang telah kalian dapatkan, buatlah kesimpulan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100
LAMPIRAN 4

D. Kegiatan
1. Rumusan Masalah:
a.
Kripik Ganggang

Di daerah pantai Wonosari ganggang yang merupakan tumbuhan liar


kini dapat dimanfaatkan sebagai camilan yang mempunyai nilai jual
tinggi. Dulu para nelayan daerah Wonosari tidak mengetahui jika
ganggang hijau yang tumbuh subur dipantai dapat dimanfaatkan sebagai
bahan makanan.Namun, setelah kelompok mahasiswa dari UGM
(Universita Gajah Mada) datang di daerah pesisir pantai Wonosari dan
meneliti akan ganggang, akhirnya kelompok mahasiswa ini berinovasi
dengan ganggang hijau dan mensosialisasikan ke para nelayan daerah
pantai Wonosari.

Dari situlah para nelayan mulai memproduksi ganggang sebagai olahan


makanan. Jenis produk yang dihasilkan dari ganggang hijau atau Ulva sp.
ini adalah keripik ganggang yang mempunyai rasa yang gurih.

Selain rasa keripik ganggang yang nikmat ternyata juga mempunyai


banyak manfaat untuk tubuh kita.Ganggang hijau atau Ulva
sp. mempunyai kandungan protein, vitamin, mineral dan zat besi. Selain
itu ganggang hijau atau Ulva sp. juga mempunyai manfaat sebagai anti
kanker (cancer) dan juga sebagai obat cacing yang tentunya alami.
Sebenarnya ganggang hijau di negara lain seperti Jepang, Cina, dan
Filipina sudah dimanfaatkan sebagai salad dan dikonsumsi oleh
warganya.

Sumber: https://paketwisatajogja75.com/paket-wisata-jogja-keripik-ganggang-hijau/

Tuliskan masalah yang kalian temukan dalam artikel di atas dan


buatlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang
memfokuskan pada permasalahan yang telah kalian temukan
sebelumnya!

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101
LAMPIRAN 4

b.
Suatu hari Pak Burhan mengecek kolam ikan Nilanya. Dia terkejut saat
menjumpai beberapa ikan Nilanya dalam kondisi yang terlihat kurang
sehat dan muncul "benda" seperti kapas, berwarna putih pada kulit
serta sirip ikannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Sejenis
jamurkah “benda” yang terdapat pada beberapa tubuh ikan Nilanya
tersebut? Jika iya, apakah terdapat persamaan dengan jamur sejati?
Jamur jenis apa yang menginfeksi ikan-ikan Nila pak Burhan?

Kemukakanlah rumusan masalah terkait permasalahan di atas!

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
1. Hipotesis:
Tuliskan hipotesis kalian di bawah ini!
a. ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
...................................................................................
b. ................................................................................................
................................................................................................
....................................................................................
c. ................................................................................................
................................................................................................
.....................................................................................

(boleh ditambah jika diperlukan)

2. Hasil diskusi (informasi yang didapat)


Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut (dalam buku atau literatur lainnya) sebagai
bahan untuk memecahkan permasalahan di atas! Kaitkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102
LAMPIRAN 4

ciri-ciri umum ganggang/alga dan jamur protista, klasifikasinya,


serta peranannya dalam kehidupan sehari-hari!
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
3. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
4.Kelompok:
Nama:

1. 4.
2. 5.
3.

Sumber yang dapat membantu:


http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/viewFile/.../pdf

http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/jamur_content.php
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103
LAMPIRAN 5

KISI-KISI POST TEST SIKLUS I


Lampiran 5

TINGKATAN SOAL JUMLAH


INDIKATOR
C1 C2 C3 C4 C5 C6 SOAL

3.6.1 Menjelaskan pengertian 3A


1
kingdom protista.

3.6.2 Menganalisis ciri-ciri 5A


umum kingdom protista. 1

3.6.3 Mengidentifikasi ciri-ciri 4B


umum protista mirip 1
hewan (Protozoa).

3.6.4 Mengklasifikasikan 2A,


protista mirip hewan 4A,
4
(Protozoa). 2B,
3B

3.6.5 Menghubungkan peranan 1A,


Protozoa dalam 1B,
kehidupan sehari-hari 5B
3
baik yang
menguntungkan maupun
yang merugikan.

Jumlah Soal Keseluruhan 10

Keterangan:

A: Pilihan Ganda

B: Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104
LAMPIRAN 6

2. Budi dan kawan-


Nama :
kawannya mengamati
Kelas :
sesuatu makhluk kecil
No. Absen : yang bergerak-gerak,
dengan ciri-ciri gerakan
sangat cepat, mempunyai
SOAL POST TEST I bulu cambuk, dan hanya
Lampiran 6 terdiri dari satu sel
A. Pilihan Ganda sehingga Budi dan
Pilihlah jawaban yang kawan-kawan
paling benar dengan berkesimpulan bahwa
memberikan tanda silang makhluk hidup kecil ini
(x)! adalah.....
1. Perhatikan gambar di a.Rhizopoda d.Ciliata
bawah ini! c. Sporozoa e.
Flagellata
c. Foraminifera
1 4
3. Protista merupakan suatu
organisme yang memiliki

2 5 membran inti yang biasa


disebut.....
a. Prokariotik d. Silia

3 b. Parasit e. Flagela
c. Eukariotik
Dari gambar di atas,
4. Berikut ini adalah contoh
hewan yang menjadi
dari Protista.
perantara penyebaran
1) Plasmodium vivax
parasit Trypanosoma
2) Paramecium
cruzi adalah.....
caudatum
a. 1 d. 4
3) Saprolegnia sp.
b. 2 e. 5
4) Trypanosoma cruzei
c. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105
LAMPIRAN 6

5) Ulva sp. Berdasarkan gambar di


atas, buatlah analisis
Berdasarkan contoh
terhadap hal-hal berikut:
Protista di atas, jenis
a. Mengapa lalat Tsetse
Protozoa ditunjukkan
Glossina palpalis
pada nomor.....
dapat menyebabkan
a. 1 dan 3 d. 3 dan 5 manusia mengalami
b. 1 dan 5 e. 4 dan 5 tidur panjang?
c. 2 dan 4 b. Bagaimana cara kerja
5. Ciri-ciri dari organisme parasit yang dibawa
yang termasuk dalam oleh lalat Tsetse
kingdom Protista adalah Glossina palpalis
sebagai berikut..... dalam menginfeksi
a. Parasit, multiseluler, tubuh manusia?
prokariotik 2. Bagaimana
b. Eukariotik, pengelompokkan dari
multiseluler atau Protozoa? Jelaskan
uniseluler perbedaan pada setiap
c. Prokariotik, anaerob, filumnya!
multiseluler 3. Buatlah skema siklus
d. Prokariotik, hidup Plasmodium sp.
multiseluler atau penyebab penyakit
uniseluler malaria!
B. Uraian 4. Jelaskan yang dimaksud
Jawablah pertanyaan di dengan fagositosis!
bawah ini dengan benar! 5. Rambut kucing pada
dasarnya tidak
menyebabkan
kemandulan bagi ibu
1. hamil. Namun, yang
benar ialah rambut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106
LAMPIRAN 6

kucing yang terinfeksi


Toxoplasma sp. yang
dapat menyebabkan
kemandulan bagi ibu
hamil. Menurut Anda
benarkah hal tersebut?
Kemukakan alasan Anda!

;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107
LAMPIRAN 7

KUNCI JAWABAN DAN PANDUANG SKORING

POST TEST SIKLUS I


Lampiran 7

A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda


1. A
2. E
3. C
4. C
5. B

Panduan Skoring: Setiap soal dijawab dengan benar akan diberi skor 5, jika
salah akan diberi skor 0.

B. Kunci Jawaban Soal Uraian

1.
a. Karena lalat Tsetse Glossina palpalis merupakan hewan perantara
bagi Trypanosoma brucei gambiense yang dapat menyebabkan
manusia mengalami tidur panjang.
b. Cara kerjanya adalah lalat Tsetse Glossina palpalis yang
mengandung Trypanosoma brucei gambiense mengigit manusia.
Kemudian Trypanosoma brucei gambiense beredar di dalam
jaringan darah manusia dan hidup bereproduksi dengan cara
pembelahan biner memanjang di dalam jaringan darah
manusia.

Panduan Skoring:

a. Benar menyebutkan alasan dan nama organisme penyebabnya,


skor 5
b. Setiap benar menjelaskan cara kerjanya, skor 5
2. Protozoa dikelompokkan berdasarkan alat geraknya. Terdapat 4 filum
yaitu Ciliata bergerak dengan silia (rambut getar), Rhizopoda bergerak
dengan pseudopodia (kaki semu), Flagellata bergerak dengan flagela
(bulu cambuk), dan Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak.

Panduan Skoring:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108
LAMPIRAN 7

a. Benar menyebutkan dasar pengelompokkan, skor 5


b. Benar menyebut anggota filum, skor 5
c. Benar menyebutkan alat geraknya pada tiap filum, skor 5

3.
Setelah 3 hari sporozoit
Nyamuk betina
meninggalkan sel hati
Anopheles mengandung Sporozoit
dan menyerang sel
Plasmodium muda masuk ke sel-
darah merah (tropozit)
(sporozoit) sel hati

Jika gametosit Merozoit keluar, sebagian


masuk ke dalam menyerang sel darah merah Tropozit membelah
tubuh nyamuk lainnya, sebagian lagi berganda
betina melanjutkan daurnya menghasilkan
Anopheles akan menjadi gametosit merozoit
menjadi gamet

Jika terjadi pembuahan


akan membentuk zigot

Zigot menjadi ookinet pada dinding


lambung dan akan berubah menjadi Ookista yang sudah matang akan
ookista yang intinya akan pecah sehingga sporozoit menyebar
membelah membentuk Plasmodium dalam tubuh nyamuk dan sebagian
muda (sporozoit) akan menuju kelenjar air liur nyamuk

Bila nyamuk sudah


mengandung sporozoit,
maka nyamuk akan
menyebarkan Plasmodium
ke dalam tubuh manusia

Panduan Skoring: Setiap benar menjelaskan 1 siklus, skor 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109
LAMPIRAN 7

4. Fagositosis adalah cara menelan atau mencerna mangsa/makanan


pada Protozoa. Sebab, Protozoa merupakan organisme heterotrof
yang memperoleh makanannya dengan cara fagositosis.

Panduan Skoring: Benar menjelaskan pengertiannya, skor 5

5. Benar, sebab bila bulu kucing terkena kotoran yang mengandung


kista Toxoplasma lalu secara tidak sengaja termakan manusia maka
parasit tersebut akan masuk ke dalam tubuh. Jika infeksi tersebut
terjadi terus menerus akan mengganggu saluran telur wanita. Sel
telur yang dihasilkan ovarium akan menyempit dan terjadi
kemandulan karena tidak dapat dibuahi oleh sperma.

Panduan Skoring:

a. Benar menyebutkan penyebabnya, skor 5


b. Benar menyebutkan nama organisme penyebabnya, skor 5
c. Benar menyebutkan akibatnya, skor 5

Total Skor Maksimal:

A+B = 25+75 = 100


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110
LAMPIRAN 8

KISI-KISI POST TEST SIKLUS II


Lampiran 8

TINGKATAN SOAL JUMLAH


INDIKATOR
C1 C2 C3 C4 C5 C6 SOAL

3.6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri 2B


umum protista mirip
1
tumbuhan
(Ganggang/Alga).

3.6.2 Mengklasifikasikan protista 5A


mirip tumbuhan 1
(Ganggang/Alga).

3.6.3 Menghubungkan peranan 2A,


Ganggang/Alga dalam 3B
kehidupan sehari-hari baik 2
yang menguntungkan
maupun yang merugikan.

3.6.4 Mengidentifikasi ciri-ciri


umum protista mirip jamur 2
(Jamur Protista). 1A,
1B

3.6.5 Mengklasifikasikan protista 4A,


mirip jamur (Jamur 4B 2
Protista).

3.6.6 Menghubungkan peranan 3A,


Jamur Protista dalam 5B
kehidupan sehari-hari baik 2
yang menguntungkan
maupun yang merugikan.

Jumlah Soal Keseluruhan 10

Keterangan:

A: Pilihan Ganda

B: Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111
LAMPIRAN 9

2. Beberapa jenis alga yang


Nama :
bermanfaat untuk industri
Kelas :
makanan dan
No. Absen : dimanfaatkan sebagai
sayuran adalah.....
a. Turbinaria dan
SOAL POST TEST II Oscillatoria
Lampiran 9 b. Chlorella dan Ulva
A. Pilihan Ganda Bervariasi sp.
Pilihlah! c. Euchema dan
1. Berikut ini karakteristik Oscillatoria
Protista: d. Chlorella dan
1) Sel eukariotik Euchema
2) Memiliki alat gerak e. Spirogyra dan
berupa pseudopodia Oscillatoria
3) Memiliki sel dengan 3. Penyakit rebah semai
flagela yang menyebabkan
4) Memiliki klorofil kematian bibit tanaman
dan pigmen lainnya disebabkan oleh.....
5) Dinding sel tersusun a. Phytium sp.
oleh selulosa b. Phytophthora
infestans
Karakteristik yang
c. Plasmopara viticola
dimiliki oleh Jamur
d. Saprolegnia sp.
Protista ditunjukkan
e. Fuligo septica
pada nomor.....
a. Jika jawaban (1), (2), dan
a. 1, 2, dan 3 (3) benar
b. 1, 3, dan 5 b. Jika jawaban (1) dan (3)
c. 2, 4, dan 5 benar
d. 3, 4, dan 5 c. Jika jawaban (2) dan (4)
e. 1, 2, dan 5 benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112
LAMPIRAN 9

d. Jika hanya jawaban (4) Menurut Anda, hal apakah


yang benar yang menjadi persamaan
e. Jika semua jawaban benar antara protista mirip jamur
4. Berikut merupakan jenis dengan jamur sejati?
jamur yang termasuk 2. Puding dan agar-agar
dalam Jamur Lendir merupakan makanan yang
Plasmodial adalah..... banyak digemari oleh anak-
(1) Coenonia sp. anak maupun orang dewasa.
(2) Dictyostelium Makanan tersebut dibuat
discoideum dengan bahan dasar
(3) Acytostelium sp. ganggang atau biasa dikenal
(4) Fuligo septica dengan rumput laut.
(5) Polysphondylium sp. Menurut Anda, apakah
5. Ganggang yang rumput laut termasuk ke
mengalami metagenesis dalam kelompok tumbuhan?
(pergiliran keturunan) 3. Jelaskan peranan ganggang
antara generasi gametofit yang menguntungkan dan
dengan generasi soprofit, yang merugikan! Tuliskan
antara lain..... contohnya masing-masing!
(1) Chlamydomonas 4. Apakah perbedaan antara
(2) Ulva jamur lendir plasmodial
(3) Volvox dengan jamur lendir seluler?
(4) Laminaria
(5) Navicula
B. Uraian
Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan benar!
1. Terdapat beberapa
organisme protista yang 5.
mirip dengan jamur, Berdasarkan gambar di atas,

contohnya Saprolegnia sp.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113
LAMPIRAN 9

buatlah analisis terhadap b. Bagaimana ikan


hal-hal berikut: tersebut dapat
a. Mengapa ikan tersebut mengalami infeksi
terlihat kurang sehat? seperti pada gambar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114
LAMPIRAN 10

KUNCI JAWABAN DAN PANDUANG SKORING

POST TEST SIKLUS II


Lampiran 10

A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda


1. B
2. B
3. A
4. D
5. C

Panduan Skoring: Setiap soal dijawab dengan benar akan diberi skor 5, jika
salah akan diberi skor 0.

B. Kunci Jawaban Soal Uraian


1. Yang menjadi persamaannya adalah sebagai berikut:
a. Bersifat eukariotik
b. Tidak memiliki klorofil
c. Dapat menghasilkan spora
d. Bersifat heterotrof

Panduan Skoring: Benar menyebutkan persamaannya, skor 10

2. Rumput laut tidak termasuk dalam tumbuhan, tetapi merupakan salah


satu contoh dari protista mirip tumbuhan. Sebab, ganggang tidak
memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus). Selain itu ganggang
biasa hidup dan berkembang di perairan sedangkan tumbuhan di
darat.

Panduan Skoring: Setiap benar menjelaskan alasannya, skor 5

3. Ganggang menguntungkan karena dapat diolah menjadi makanan dan


minuman bergizi tinggi atau sebagai bahan campuran dalam
industri. Contoh: Chlorella sp., Ulva sp., Laminaria digitalis
Ganggang merugikan karena dapat menyebabkan keracunan dan
penyakit pada manusia.
Contoh: Pfiesteria, Gymnodinium breve, Gonyaulax

Panduan Skoring:

a. Benar menjelaskan peranan menguntungkan ganggang, skor 3


b. Benar menjelaskan peranan merugikan ganggang, skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115
LAMPIRAN 10

c. Setiap benar memberikan contoh pada masing-masing peranan


ganggang, skor 2
4. Perbedaannya
Jamur Lendir Plasmodial Jamur Lendir Seluler

Tidak bersekat dan bersifat Bersekat


heterotrof fagosit
Memiliki fase makan Memiliki fase makan berupa sel-sel
plasmodium yang hidup soliter

Panduan Skoring: Benar menyebutkan perbedaannya, skor 10

5.
a. Ikan tersebut terlihat kurang sehat karena terinfeksi oleh salah satu
jenis jamur protista yaitu Saprolegnia sp.
b. Saprolegnia sp. umumnya dijumpai pada air tawar maupun air
payau dengan suhu sekitar 0-35°C. Pada umumnya, Saprolegnia
akan menyerang bagian tubuh ikan yang terluka, dan selanjutnya
dapat pula menyebar pada jaringan lainnya. Serangan Saprolegnia
biasanya juga berkaitan dengan kondisi kualitas air yang buruk,
seperti sirkulasi air rendah, kadar oksigen terlarut rendah, atau
kadar amonia tinggi, dan kadar bahan organik tinggi.

Panduan Skoring:

a. Benar menjelaskan alasan dan menyebutkan nama organismenya,


skor 10
b. Setiap benar menjelaskan penyebab ikan terinfeksi, skor 5

Total Skor Maksimal:

A+B = 25+75 = 100


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116
LAMPIRAN 11

LEMBAR OBSERVASI
Lampiran 11

Kelas/Semester :

Hari, tanggal :

Observer :

Kelompok :

PETUNJUK:

1. Amatilah setiap kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajaran


berlangsung!
2. Isilah lembar observasi dengan memberikan tanda () sesuai dengan
kejadian yang sebenarnya pada kolom yang tersedia!

Skor
No. Aspek Penilaian Catatan
Tinggi Sedang Rendah
Siswa memperhatikan guru saat
1.
memberikan penjelasan

Motivasi siswa saat mengikuti


2.
proses pembelajaran

Siswa antusias menerima


3.
pertanyaan dari guru

Siswa aktif dalam diskusi


4.
kelompok

Siswa mengerjakan dengan baik


5. lembar kerja siswa yang sudah
diberikan

Siswa aktif mencari jawaban dari


6.
buku dan sumber lainnya

Siswa mempresentasikan hasil


7.
diskusi dengan baik

Siswa memperhatikan presentasi


8.
kelompok lain

9. Siswa menanggapi hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
LAMPIRAN 11

presentasi kelompok lain

Siswa dapat menyimpulkan


10.
materi yang telah dipelajari

Keterangan:

Kategori Tinggi:

Apabila 3 siswa atau lebih dalam kelompok memenuhi kriteria penilaian.

Kategori Sedang:

Apabila 2 siswa dalam kelompok memenuhi kriteria penilaian.

Kategori Rendah:

Apabila 1 siswa atau tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118
LAMPIRAN 13

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal

Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif

1. Attention
2, 3, 10 1, 6
(perhatian)

2. Relevance
4, 8, 11 7, 9
(relevansi)

3. Confidance
(kepercayaan 12, 13, 17 16, 5
diri)

4. Satisfaction
14, 15, 19 18, 20
(kepuasan)

Jumlah pernyataan 12 8
Lampiran 12

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir

Bentuk Pernyataan
Indikator
No. Pernyataan Pernyataan
Motivasi Belajar
Positif Negatif

1. Attention
2, 6, 9 3, 16
(perhatian)

2. Relevance
10, 15, 17 7, 19
(relevansi)

3. Confidance
(kepercayaan 1, 4, 8 5, 14
diri)

4. Satisfaction
11, 13, 18 12, 20
(kepuasan)

Jumlah pernyataan 12 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119
LAMPIRAN 13

KUESIONER MOTIVASI AWAL


Lampiran 13

Petunjuk:

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik sebelum Anda memberikan jawaban.


2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar Anda
dalam mata pelajaran Biologi.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik Anda. Oleh sebab
itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.
4. Beri tanda () pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang
disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

~Selamat Mengerjakan~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120
LAMPIRAN 13

No. Pernyataan STS TS S SS

Biologi adalah pelajaran yang


1.
membosankan bagi saya
Biologi adalah pelajaran yang menarik
2.
bagi saya
Saya mendengarkan dan memperhatikan
3.
penjelasan dari guru saat belajar Biologi
Saya mencatat hal-hal penting yang
4. disampaikan oleh guru karena catatan
tersebut bermanfaat bagi saya
Saya merasa tidak mampu menyelesaikan
5.
setiap tugas Biologi yang diberikan
Saya kurang tertarik mempelajari materi
6. pelajaran Biologi dengan sungguh-
sungguh karena tidak menarik bagi saya
Pelajaran Biologi tidak bermanfaat bagi
7.
saya
Pembelajaran Biologi sangat relevan
dengan kehidupan, sebab banyak kejadian-
8.
kejadian alam yang berhubungan dengan
Biologi
Pembelajaran Biologi tidak relevan dengan
9. kehidupan, sebab saya tidak dapat
memahami isi pelajaran tersebut
Saya selalu menyukai pelajaran Biologi
apabila kegiatan pembelajaran
10.
menggunakan model pembelajaran yang
menarik
Belajar Biologi adalah kebutuhan bagi
11. saya, bukan hanya sekedar untuk
mendapatkan pujian
Saya mempelajari kembali materi yang
saya dapatkan di kelas dengan sungguh
12.
untuk mendapatkan nilai terbaik dalam
pelajaran Biologi
Saya tidak mencontek saat ulangan
13.
Biologi
Saya merasa puas apabila mendapatkan
14.
nilai tinggi pada pelajaran Biologi
Saya merasa puas dan bahagia bila berhasil
15.
menyelesaikan tugas/ulangan
Saya malas mempelajari materi dari buku
16. cetak atau buku catatan sebelum ulangan
harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121
LAMPIRAN 13

No. Pernyataan STS TS S SS

Apabila nilai ulangan Biologi saya buruk


dan tidak sesuai harapan, saya akan
17.
menambahkan waktu belajar agar dapat
memperbaikinya
Saya merasa tidak puas dari setiap jawaban
18. yang berkaitan dengan Biologi yang
diberikan oleh guru
Apabila nilai ulangan saya rendah, saya
19. berkeinginan untuk mencapai nilai yang
lebih tinggi pada ulangan berikutnya
Saya merasa tidak senang dengan
20. penjelasan yang diberikan oleh guru saat
pelajaran Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
LAMPIRAN 14

KUESIONER MOTIVASI AKHIR


Lampiran 14

Petunjuk:

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik sebelum Anda memberikan jawaban.


2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar Anda
dalam mata pelajaran Biologi.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik Anda. Oleh sebab
itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.
4. Beri tanda () pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang
disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

~Selamat Mengerjakan~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
LAMPIRAN 14

No. Pernyataan STS TS S SS

Saya selalu berusaha menguasai materi


secara mendalam dalam mempelajari
1.
Biologi dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
Saya merasa senang dan semangat apabila
kegiatan pembelajaran Biologi
2.
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
Saya merasa malas untuk belajar Biologi
bila menggunakan model pembelajaran
3.
Problem Based Learning karena harus
banyak mencari referensi
Saya lebih mudah memahami materi
pelajaran Biologi jika kegiatan
4.
pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
Saya malas mempelajari materi pelajaran
Biologi lebih dalam dengan cara
5.
menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning di dalamnya
Saya selalu memperhatikan penjelasan
guru tentang konsep awal yang digunakan
6.
dalam menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning
Penerapan model pembelajaran Problem
7. Based Learning tidak ada manfaatnya bagi
saya
Dalam pembelajaran Biologi
menggunakan model pembelajaran
8.
Problem Based Learning saya berusaha
menemukan konsep Biologi sendiri
Saya merasa tertarik apabila guru Biologi
9. mengajar dengan model pembelajaran
Problem Based Learning
Penerapan model pembelajaran Problem
10. Based Learning pada pelajaran Biologi
sangat bermanfaat bagi saya
Saya merasa puas dan semangat apabila
11. dapat menemukan konsep dalam pelajaran
Biologi
Pelajaran Biologi akan terasa
membosankan bila diajarkan menggunakan
12.
model pembelajaran Problem Based
Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124
LAMPIRAN 14

No. Pernyataan STS TS S SS

Belajar menggunakan model pembelajaran


Problem Based Learning meningkatkan
13.
motivasi saya untuk lebih giat lagi belajar
Biologi
Saya merasa tidak ada pengaruhnya dalam
nilai Biologi saya jika belajar Biologi
14.
dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
Saya merasa sangat terbantu dengan
15. penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning
Setelah menerima pelajaran Biologi
menggunakan model pembelajaran
16. Problem Based Learning saya tidak
tertarik untuk mempelajari kembali pokok
bahasan yang telah disampaikan
Saya mengikuti langkah demi langkah
proses pembelajaran pada saat
17.
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
Saya merasa puas karena dapat lebih
memahami pelajaran Biologi dengan
18.
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
Sebelum belajar dengan model
pembelajaran Problem Based Learning,
19.
malam sebelumnya saya tidak mempelajari
materi yang akan dibahas
Nilai ulangan saya tidak mengalami
peningkatan setelah pembelajaran Biologi
20.
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125
LAMPIRAN 15

Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II


Lampiran 15

Post Test Post Test


No. Nama
Siklus I Siklus II
1 AHQM 30 30
2 AYUA 46 51
3 AAS 53 42
4 AFZ 25 29
5 APU 66 57
6 AAW 26 20
7 AES 45 51
8 BLPP 76 49
9 BH 52 57
10 BAN 59 45
11 CMP 50 32
12 DBPW 59 45
13 DMS 60 52
14 EP 58 47
15 FN 59 54
16 GS 50 54
17 HWD 21 47
18 IAL 21 29
19 JBS 33 35
20 LOL 24 31
21 MFNA 12 30
22 MFNF 21 15
23 MAN 20 30
24 MRR 33 23
25 NSP 48 40
26 NA 48 55
27 RPH 12 26
28 SRA 24 21
29 YCTS 34 33
Rata-Rata 40,2 39,0
N-gain -1,8
Kategori Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
LAMPIRAN 16

Data Hasil Observasi Siswa Siklus I


Lampiran 16

Nomor Pernyataan
Kelompok Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T T R S S S R R R R 17

2 S S R S S S R R R S 16

3 T T R S S S S R R R 18

4 S S R S S S R R R R 15

5 S S R S S S R R R R 15

6 S S R S S S R R R S 16

7 R S R S S S S R R S 16

8 R R R S S S R R R S 14

Keterangan:

T (Tinggi) :3

S (Sedang) :2

R (Rendah) :1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127
LAMPIRAN 17

Data Hasil Observasi Siswa Siklus II


Lampiran 17

Nomor Pernyataan
Kelompok Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T T S T T T R R R S 22

2 T T S S S S R S S S 21

3 T T T S T T T T R T 27

4 S R S S S S R S S S 18

5 S S S S S S S S R R 18

6 R R R R R R R R R R 10

7 R R R S R R S R S S 14

8 S R S S S T S S S S 18

Keterangan:

T (Tinggi) :3

S (Sedang) :2

R (Rendah) :1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
LAMPIRAN 18

Data Hasil Motivasi Bealajar Siswa Siklus I


Lampiran 18

Presentase

Nama Skor Pernyataan Jumlah Presentase Aspek (%)


No Kategori
Siswa Skor Skor
A R C S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. AHQM 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 66 83% Tinggi 15 16 17 18

2. AYUA 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 53 66% Sedang 11 15 13 14

3. AAS 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 76 95% Tinggi 20 20 18 18

4. AFZ 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 61 76% Sedang 13 20 12 16

5. APU 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 1 3 2 57 71% Sedang 14 16 13 14

6. AAW 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 61 76% Sedang 15 15 14 17

7. AES 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 65 81% Tinggi 15 18 15 17

8. BLPP 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 70 88% Tinggi 16 19 18 17

9. BH 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 59 74% Sedang 12 15 15 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129
LAMPIRAN 18

Presentase

Nama Skor Pernyataan Jumlah Presentase Aspek (%)


No Kategori
Siswa Skor Skor
A R C S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

10. BAN 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 72 90% Tinggi 19 20 15 18

11. CMP 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 62 78% Tinggi 14 15 16 17

12. DBPW 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 62 78% Tinggi 16 16 13 17

13. DMS 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 67 84% Tinggi 16 18 16 17

14. EP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75% Tinggi 15 15 15 15

15. FN 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 52 65% Sedang 11 15 12 14

16. GS 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 63 79% Tinggi 15 17 16 15

17. HWD 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 65 81% Tinggi 15 18 15 17

18. IAL 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 3 4 4 4 67 84% Tinggi 18 17 14 18

19. JBS 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 74% Sedang 15 14 15 15

20. LOL 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 59 74% Sedang 15 15 14 15


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
LAMPIRAN 18

Presentase

Nama Skor Pernyataan Jumlah Presentase Aspek (%)


No Kategori
Siswa Skor Skor
A R C S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21. MFNA 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 67 84% Tinggi 15 19 18 15

22. MFNF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 58 73% Sedang 15 15 13 15

23. MAN 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 68 85% Tinggi 14 20 16 18

24. MRR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 59 74% Sedang 15 15 14 15

25. NSP 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 58 73% Sedang 15 16 12 15

26. NA 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 2 4 3 67 84% Tinggi 18 19 13 17

27. RPH 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 58 73% Sedang 14 16 12 16

28. SRA 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 59 74% Sedang 14 17 12 16

29. YCTS 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 65 81% Tinggi 15 17 15 18

Rata-Rata 15 17 15 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
LAMPIRAN 19

Data Hasil Motivasi Bealajar Siswa Siklus II


Lampiran 19

Presentase

Nama Skor Pernyataan Jumlah Presentase Aspek (%)


No Kategori
Siswa Skor Skor
A R C S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. AHQM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 58 73% Sedang 14 14 15 15

2. AYUA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 0 3 3 2 3 3 3 3 57 71% Sedang 14 15 15 13

3. AAS 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 3 62 78% Tinggi 16 15 15 16

4. AFZ 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 62 78% Tinggi 14 17 16 15

5. APU 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 61 76% Sedang 14 16 15 16

6. AAW 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 56 70% Sedang 15 14 15 12

7. AES 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 77 96% Tinggi 20 17 20 20

8. BLPP 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 66 83% Tinggi 15 17 16 18

9. BH 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 59 74% Sedang 15 15 15 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
LAMPIRAN 19

Presentase

Nama Skor Pernyataan Jumlah Presentase Aspek (%)


No Kategori
Siswa Skor Skor
A R C S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

10. BAN 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 70 88% Tinggi 17 17 18 18

11. CMP 3 4 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 71% Sedang 14 15 13 15

12. DBPW 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 60 75% Sedang 15 15 15 15

13. DMS 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 60 75% Sedang 15 14 14 17

14. EP 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 1 4 3 4 2 3 1 3 56 70% Sedang 13 13 16 14

15. FN 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 62 78% Tinggi 15 16 16 15

16. GS 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 60 75% Sedang 15 15 14 16

17. HWD 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 65 81% Tinggi 16 17 15 17

18. IAL 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 53 66% Sedang 11 13 14 15

19. JBS 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71% Sedang 15 15 12 15

20. LOL 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 52 65% Sedang 13 14 12 13


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
LAMPIRAN 19

Presentase

Nama Skor Pernyataan Jumlah Presentase Aspek (%)


No Kategori
Siswa Skor Skor
A R C S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21. MFNA 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 67 84% Tinggi 15 18 16 18

22. MFNF 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 54 68% Sedang 15 14 13 12

23. MAN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 59 74% Sedang 14 15 15 15

24. MRR 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 66 83% Tinggi 17 18 16 15

25. NSP 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 44 55% Sedang 11 11 10 12

26. NA 4 1 4 2 3 2 1 3 3 3 1 4 4 4 4 4 3 2 1 1 54 68% Sedang 14 12 16 12

27. RPH 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 51 64% Sedang 11 13 13 14

28. SRA 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 55 69% Sedang 13 13 14 15

29. YCTS 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 0 3 0 3 3 3 3 2 0 45 56% Sedang 14 14 9 8

Rata-Rata 14 15 15 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
LAMPIRAN 20

Lampiran 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135
LAMPIRAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
LAMPIRAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137
LAMPIRAN 21

Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138
LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139
LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140
LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
LAMPIRAN 22

Lampiran 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142
LAMPIRAN 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143
LAMPIRAN 23

Lampiran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144
LAMPIRAN 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145
LAMPIRAN 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146
LAMPIRAN 24

Lampiran 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147
LAMPIRAN 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148
LAMPIRAN 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149
LAMPIRAN 25

Lampiran 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150
LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151
LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152
LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153
LAMPIRAN 26

Lampiran 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154
LAMPIRAN 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155
LAMPIRAN 27

Lampiran 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156
LAMPIRAN 27

Anda mungkin juga menyukai