Anda di halaman 1dari 13

2015

LEMBAR KERJA SISWA

DEWI FATMAWATI
4401413046
Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil
pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi kehidupan.

Indikator Tujuan Pembelajaran:

1. Menjelaskan ciri-ciri umum phillum  Siswa mampu menggambarkan


dalam kingdom fungi struktur tubuh jamur dari
2. Membandingkan reproduksi pada beberapa jenis jamur di
jamur pada masing-masing kelas lingkungan sekitar berdasarkan
3. Menjelaskan pengelompokan jamur pengamatan secara langsung.
4. Membedakan berbagai golongan  Siswa dapat membedakan
jamur berdasarkan ciri beberapa jenis jamur yang
morfologinya. berdasarkan ciri-ciri

5. Menunjukkan contoh jenis-jenis morfologinya melalui


jamur pengamatan langsung.

6. menjelaskan peranan jamur dalam  Siswa mampu


kehidupan mengkomunikasikan hasil

7. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan melalui laporan

pengamatan jenis-jenis jamur di hasil praktikum dan presentasi

lingkungan sekitar di depan kelas.

1
A. Landasan Teori

Jamur (Fungi) merupakan organisme bersel satu dan bersel banyak. Jamur merupakan
organisme eukariotik, tidak berklorofil dan dinding selnya tersusun atas kitin. Karena sifat-
sifatnya tersebut sehingga jamur dipisahkan dari Kingdom Protista dan membentuk Kingdom
tersendiri yaitu Kingdom Fungi. Karena tidak berklorofil maka jamur hidup secara heterotrof
yaitu menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup
secara saprofit yaitu menguraikan sampah-sampah organik seperti bangkai, sisa tumbuhan,
makanan dan kayu lapuk menjadi bahan anorganik. Jamur dengan sifat ini berperan sebagai
dekomposer (pengurai) sehingga bumi terhindar dari tumpukan sampah materi organik. Adapula
yang hidup parasit yaitu mendapatkan bahan organik dari inangnya dan bersimbion membentuk
lichen (lumut kerak).

Beberapa jamur makroskopis struktur tubuh terdiri atas tudung dan badan buah, sedangkan
pada jamur yang mikroskopis struktur tubuh umumnya memiliki sporangium, sporangiosfor,
rizoid dan stolon.

Aspek safety :Jas Praktikum, Sarung tangan


B. Alat dan Bahan:
1. kaca pembesar (lup)
2. Buku / kertas untuk mencatat hasil pengamatan
3. Pensil, mista
4. kamera

2
C. Cara Kerja:
1. Pada pagi hari jelajahi halaman sekolah atau lingkungan rumahmu, perhatiakan
tempat-tempat yang lembab seperti tanah yang terlindung, pohon, kayu lapuk,
sampah, atau serasah.
2. Untuk setiap spesies jamur yang kamu temukan, amati ciri tubuhnya dengan cermat,
seperi ada tidaknya tubuh buah, bentuk tubuh buah, warna, ada tidaknya tangkai.
3. Amati pula bentuk bagian bawah tudung tubuh buahnya.
4. Ukur tinggi jamur dan diameter tudun buahnya dengan menggunakan mistar.
Perhatian : jika kamu menyentuh jamur, cucilah segera tanganmu setelah
pengamatan.
2. Gambar setiap jenis jamur berdasarkan pengamatanmu, bukan imajinasimu. Beri
keterangan gambar yang menunjukkan bagian- bagian tubuh jamur.
3. Perhatiakan lingkungan tempat hidup jamur tersebut. Catat habitat jamur.
4. Dokumentasikan jenis jamur yang kamu temukan. Buatlah minimal dua foto untuk
masing-masing jamur, yaitu:
a. Foto jamur dan habitatnya
b. Foto jamur dari jarak dekat (close up)

Selain hasil jelajah lingkungan sekitar juga amatilah preparat awetan jamur yang ada
di laboratorium

1. Ambil preparat jenis awetan jamur yang sudah ditentukan


2. Amati preparat tersebut dan menggambarnya jenis awetan tersebut.
3. Klasifikasikan jamur yang telah di gambar

3
D. Tabel Hasil Pengamatan

Gambar: Ciri-ciri
a. Nama jamur:
b. Ukuran:
c. Bentuk:
d. Warna:

e. Tekstur:
f. Lain-lain:

Gambar: Ciri-ciri
a. Nama jamur:
b. Ukuran:
c. Bentuk:
d. Warna:
e. Tekstur:
f. Lain-lain

E. Analisa Data
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
F. Kesimpulan

.................................................................................................................................................
....

4
.................................................................................................................................................
....

.................................................................................................................................................
....

.................................................................................................................................................
....

G. Daftar Pustaka

.................................................................................................................................................
....

.................................................................................................................................................
....

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Termasuk ke dalam divisi apa sajakah jamur yang kalian amati di atas?
2. Bagaimana cara berkembang biak dari jamur tersebut?
3. Buatlah siklus hidupnya!
4. Buatlah saran, pesan dan kesan pada pelajaran Biologi

5
Jamur atau fungi diklasifikasikan terpisah dari tumbuhan oleh Robert H. Whittaker,
karena jamur memiliki karakteristik yang berbeda dengan tumbuhan. Karakteristik
jamur, antara lain
· Eukariotik
· Uniseluler atau multiseluler
· Mikroskopis dan makroskopis
· Tidak memiliki klorofil, sehingga hidupnya secara heterotrof (saprofit
atau parasit)
· Dinding sel tersusun dari zat kitin.
· Tubuhnya terdiri dari filamen yang menyusun menjadi hifa dan misellium.
· Habitatnya adalah di tempat yang lembap.
Klasifikasi jamur berdasarkan reproduksi seksualnya dibedakan menjadi empat
filum yaitu :
Divisi Ciri-ciri
Zygomycota Hifa tak bersekat. Tubuh tersusun dari stolon, rizoid, dan
sporangiofor. Tidak memiliki tubuh buah. Reproduksi
aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual dengan
zigospora. Sebagai saprofit makanan sisa /tumbuhan sisa
/hewan, sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan,
menguntungkan bagi lumut kerak.

Ascomycota Hifa bersekat. Sebagian membentuk tubuh buah seperti


mangkuk, bulat, atau lonjong, ada pula yang tidak
membentuk tubuh buah (Neurospora crassa). Reproduksi
aseksual dengan cara konidiaspora, reproduksi seksual
dengan cara askospora. Habitat di tanah lembap, sisa-sisa

6
organisme, sebagai parasit tumbuhan dan hewan laut,
bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak.

Basidiomycota Hifa bersekat. Makroskopik. Memiliki tubuh buah


berbentuk payung atau kuping dan memiliki bilah-bilah
yang menghasilkan spora basidium. Ada yang meimiliki
struktur seperti batang. Reproduksi aseksual dengan cara
konidiaspora, reproduksi seksual dengan cara
basidiospora. Sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk
hidup, bersimbiosis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi
membentuk mikoriza.

Deuteromycota Hifa tak bersekat. Anggotanya belum diketahui cara


reproduksi seksualnya. Pengubahan pengelompokan jamur
tersebut akan mengubah nama spesies. Contoh : jamur
oncom sebelum diketahui cara reproduksi seksualnya
bernama Monila sitophila, setelah diketahui bahwa jamur
oncom berreproduksi seksual dengan cara menghasilkan
askospora, maka dikelompokan menjadi filum Ascomycota
dan diubah namanya menjadi Neurospora crassa.

Alat dan bahan : Aspek safety :Jas Praktikum, Sarung tangan

1. Mikroskop

2. Kaca objek dan kaca penutup

3. Pipet

4. Jarum pentul

5. Air / Aquades

6. Tempe dan roti yang busuk

7
Langkah kegiatan :

1. Sediakan sekerat tempe yang telah jadi yakni yang diliputi oleh miselium jamur seperti
serabut kapas. Juga Sediakan tempe yang jamurnya telah berwarna kehitaman
2. Ambillah hifa jamur menggunakan jarum pentul kemudian letakkan di atas kaca objek. 3.
3. Beri setetes air dan tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan tidak ada gelembung
udara terperangkap di bawah kaca penutup
4. Amatilah di bawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah dan gambarlah
hasil pengamatannmu dan beri keterangan.

Hasil Pengamatan

1. Pengamatan pada tempe busuk


Gambar Jamur Keterangan

8
2. Pengamatan pada roti yeng sudah busuk
Gambar Jamur Keterangan

9
Tujuan

1. Melakukan fermentasi kacang kedelai untuk membuat tempe.


2. Melakukan fermentasi beras ketan untuk membuat tape ketan.

Landasan Teori

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat
dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-
makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama,
seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam
ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.; khamir
Saccharomycopsifibuligera,Saccharomycopsis\malanga, Pichiaburtonii, Saccharo ces
cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua
kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang
akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana
(disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi

10
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut
menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape
tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.

Aspek safety : Jas Praktikum, Sarung tangan


Alat dan Bahan
A. Cara Kerja
1. Pembuatan tape ketan
a. Cuci beras ketan, buang beras ketan yang terapung
b. Rendam ketan selama dua jam
c. Kukus ketan seperti memasak nasi selama kurang lebih 10 menit. Hingga
masak. Jika ingin tape ketan berwarna hijau pada air untuk memasak.
d. Letakkan ketan masak pada tampah yang dialasi plastik bersih atau daun bersih
atau daun pisang. Biarkan ketan ditampah hinggah benar-benar dingin.
e. Tumbuh halus ragi tape
f. Taburi katan dengan ragi tape dan aduk hingga rata
g. Pindahkan ketan ke dalam panci/baskom plastik kemudian tutup panci/ daun
pisang hingga cahaya tidak dapat masuk
h. Letakkan panci ditempat yang tidak kena cahaya selama tiga hingga
empat hari.

Tabel hasil pengamatan

Sebelum diberi Sesudah di beri ragi


ragi Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
Kematangan
Rasa
Aroma

Warna

Kadar air

11
Pertanyaan.
a. Jelaskan proses fermentasi alkohol pada pembuatan tape.
b. Berdasarkan hasil pengamatan, tuliskan rasa, warna dan aroma dari tape dan
tentukan apa nama jamur yang berperan dalam proses ini.
c. Mengapa dalam proses pembuatan tape harus ditutup rapat.
d. Apa gunanya peragian dengan ragi tape.
e. Buat kesimpulan.

12

Anda mungkin juga menyukai