Umumnya bersifat koenositik (mempunyai bebrapa inti), hifanya tidak bersekat, didnding sel
tersusun dari kitin reproduksi aseksual dan seksual. Miselium dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Stolon, miselium yang membentuk jaringan pada permukaan substrat tempat tumbuh jamur.
2. Rizoid, miselium yang menembus substrat dan berfungsi seperti akar untuk menyerap
makanan.
3. Sporangiofor, miselium yang tumbuh tegak pad permukaan substrat dan memiliki
sporangium pada ujungnya.
Contohnya yaitu :
Ciri-ciri Ascomycota
3) Basidiomycota
Ciri-ciri Basidiomycota :
4) Deuteromycota
Ciri-ciri Deuteromycota
1. D. Alat
v Jamur Mikroskopik
1. Mikroskup
2. Kaca obyek
3. Kaca penutup
4. Pipet
5. Jarum
6. Gelas kimia
7. Alkohol
8. Tissue
9. E. Bahan
v Jamur Mikroskopik
1. Tempe
2. Jeruk
3. Nasi busuk
4. Kentang busuk
5. Jagung busuk
v Jamur Makroskopik
1. Preparat awetan jamur merang, jamur tiram, jamur kuping, jamur paku dan jamur kayu.
2. F. Cara kerja
v Jamur mikroskopik
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum jamus ini
2. Stirilkan alat tersabut(gelas objek) dengan tissue yang dibasahi oleh alkohol
1. Mengambil media sediaan jamur dengan menggunakan jarum yang telah di sterilkan
2. Letakkan pada gelas objek dan tetesi air putih satu tetes, kemudian tutup dengan
menggunakan kaca penutup.
3. Kemudian mengamati sediaan jamur tersebut di bawah mikroskop.
1. Mengamati dan menggambar hasil pengamatan dengan menentukan klasifikasinya.
v Jamur Makroskopik