Anda di halaman 1dari 3

YULIA ANGGRAINI NIM 17051334020

1. Pekerja pemikir sering dikatakan tidak membutuhkan enersi yang tinggi,


benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban anda mengapa demikian!! (Skor
= 15)

Ya benar, menurut saya karena pada pekerja pemikir otak memang membakar banyak energi.
Namun, setiap perubahan dalam aktivitas otak dan penggunaan energi selama tugas berpikir
yang berat hanya sebentar saja. Sebagian besar konsumsi energi otak diarahkan untuk
mempertahankan kewaspadaan, memantau lingkungan untuk informasi penting, dan
mengelola kegiatan "intrinsik" lainnya. Dalam hal kebutuhan energinya, menurut Raichle,
pemikiran individu itu murah, namun, mesin yang membuatnya murah sangat mahal. McNay
setuju otak kita tidak menghabiskan lebih banyak energi selama tugas-tugas sulit daripada
saat yang sederhana. Seseorang yang melakukan pekerjaan kognitif yang menantang selama
delapan jam akan membakar sekitar 100 kalori lebih banyak daripada orang yang menonton
TV atau melamun selama waktu yang sama. Jika kita melakukan sesuatu yang sangat
menuntut yang menggunakan banyak indera, sesuatu seperti belajar memainkan instrumen
yang mungkin mencapai 200 kalori. (McNay dan Raichle, 2018).

2. Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan gizi
pekerja berat atau kasar? Jelaskan !! (Skor = 15)

Suhu: tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi sehingga pekerja
mengeluarkan banyak keringat. Karenanya perlu diperhatikan kebutuhan air dan mineral
sebagai pengganti cairan yang keluar dari tubuh. Untuk mencegah dehidrasi disarankan untuk
minum air, konsumsi sayur dan buah. Pengaruh bahan kimia: Bahan-bahan kimia tertentu
dapat menyebabkan keracunan kronis, akibatnya: menurunnya nafsu makan, terganggunya
metabolisme tubuh dan gangguan fungsi alat pencernaan sehingga menurunkan berat badan.
Oleh karena itu dibutuhkan tambahan zat gizi. Hal ini juga terjadi pada para pekerja yang
mengalami gangguan psikologis. Bahan radiasi mengganggu metabolisme sel sehingga
diperlukan tambahan protein dan antioksidan untuk regenerasi sel. Parasit dan
mikroorganisme: Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan sering terserang kecacingan
yang dapat mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan zat-zat gizi sehingga
dibutuhkan tambahan zat gizi. (Kemenkes, 2011)

3. Pekerja shift malam akan mengalami perubahan pola hidup termasuk pola
asupan gizi. a. Hal-hal apa saja yang akan dialami oleh pekerja shift malam?
Jelaskan !! (Skor = 10) b. Jelaskan pengaturan pola makan untuk pekerja shift
malam!! (Skor = 10)

a. Shift kerja/bekerja pada malam hari (night work) dapat dikategorikan menjadi bahaya
karena dapat memberikan efek pada para pekerja. Adapun dua efek utama yang ditimbulkan
adalah efek pada kesehatan dan keselamatan serta efek pada kehidupan sosial dan keluarga
(Australian Manufactur Workers’ Association, 2009). Efek kesehatan dan keselamatan yang
dapat memapar pekerja shift antara lain perubahan pada ritme natural dari tubuh, masalah
atau gangguan pada tidur (sulit tidur), peningkatan kelelahan (baik secara mental maupun
fisik), gangguan pada pola makan, dan sebagainya. Adapun beberapa contoh efek pada
kehidupan sosial dan keluarga yakni isolasi dari berbagai aktivitas yang dapat dilakukan
bersama keluarga, komunikasi dengan teman dan keluarga menjadi menurun, dan
berkurangnya kesempatan untuk mendapatkan olahraga dan pendidikan. Health and Safety
Authority (2012) menjelaskan bahwa ketika kebutuhan tidur seseorang tidak dapat terpenuhi
dengan baik, maka hal itu akan menimbulkan terjadinya kelelahan, dan selanjutnya dapat
mengarah pada kejadian kecelakaan kerja. Hal ini diakibatkan oleh keadaan tubuh dan
lingkungan kerja yang tidak selaras. Tidak terpenuhinya kebutuhan tidur tersebut akan
membuat pekerja shift merasakan keinginan untuk tidur yang sangat besar pada saat sedang
bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gangguan tidur yang dialami para
pekerja shift, mengetahui kejadian kecelakaan kerja pada malam hari, serta mempelajari
hubungan antara gangguan tidur yang dialami pekerja shift dengan kejadian kecelakaan kerja
pada malam hari. (Ayu Wanda Saraswati, 2018) Hal yang dialami oleh pekerja shift malam :
Hormon tidak seimbang , Metabolisme terganggu yang dapat menyebabkan penyakit jantung,
diabetes, dan depresi, Jumlah serotonin yang rendah sehingga menyebaban mudah depresi,
Kurangnya sosialisasi atau kegiatan bersama keluarga yang dapat mengakibatka perasaan
bersalah, kesepian, dan depresi, Insomnia.

b. Makan makanan yang sehat dan meningkatkan energi sebelum shift kerja. Seperti buah-
buahan segar, sayuran, biji-bijian dan protein. Hindari mengonsumsi makanan ringan yang
tinggi lemak dan garam, minum minuman berkafein, makanan pedas, dan makanan ataupun
minuman yang menyebabkan gangguan pencernaan. Minum air mineral yang cukup Makan
makanan utama setelah pekerjaan di pagi hari, dan makanan selingan sebelum pergi kerja.
Tetap berolahraga Istirahat saat dibutuhkan. Studi menunjukkan bahwa tidur siang 15 hingga
20 menit dapat sangat bermanfaat untuk memulihkan energi, bukan minum kopi saat rehat.
(Yenni, 2012)

4. Pekerja off shore juga akan mengalami perubahan pola hidup termasuk pola
asupan gizi. a. Hal-hal apa saja yang akan dialami oleh pekerja off shore?
Jelaskan !! (Skor = 10) b. Adakah zat-zat gizi khusus/tertentu yang perlu ditambah
asupannya untuk pekerja off shore? Jelaskan (Skor = 15)

3. a.) Pekerja offshore menjalani kehidupan kerja dan sosial serba terbatas karena rig tempat
bekerja berada di off-shore, jauh dari lingkungan normal. Sebagai bagian dari industri
migas,sistem kerja untuk pekerja offshore berbeda dengan sistem kerja kantoran . mereka
bekerja menggunakan sistem on-off dengan jadwal siang-malam. Risiko kerja yang tak
ringan, diantaranya: ledakan, kebakaran, dan sejenisnya. Oleh karena itu, penanganan stres
pada pekerja offshore harus diperhatikan demi hasil kerja yang optimal. Stres yang mungkin
dialami oleh pekerja offshore berkaitan dengan hal sebagai berikut: sakit fisik dan mental,
kematian dini, keharusan pensiun dini, tingginya turn-over pekerja, menurunnya produktivitas
dan performance kerja, ketidakpuasaan terhadap hubungan kerja dan personal, peningkatan
kecelakaan kerja, peningkatan kumulatif stress dan trauma, hingga penyalahgunaan obat-
obatan dan minuman keras. (Petrotrainingasia, 2019)
b) Sebagian besar karyawan offshore tidak hanya kelebihan berat badan dan obesitas, tetapi
juga memiliki tinggi tekanan darah dan masalah kolesterol tinggi. Dengan menerapkan diet
DASH dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
dinyatakan bahwa " Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet telah diakui efektif
dalam menurunkan tekanan darah dalam uji makan ”(Kwan, et al., 2013). Hasil analisa
berfokus pada mengurangi beberapa makanan, target menu dengan natrium tinggi, lemak
tinggi dan kalori tinggi, sambil meningkatkan gandum, sayuran, konsumsi buah dan serat
untuk meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan berat badan yang sehat manajemen
(American Heart Association, 2013).

5. Pekerja yang bekerja di instalasi radiasi akan menghadapi beberapa resiko


terhadap kesehatannya. a. Jelaskan resiko-resiko yang akan dihadapi oleh pekerja
tersebut (Skor = 10) b. Adakah bahan makanan tertentu atau zat gizi tertentu yang
perlu diberikan pada pekerja tersebut untuk menjamin kesehatannya? Jelaskan
(Skor = 15)

a.) Pekerja maupun bukan pekerja yang berada di wilayah Kawasan radioaktif sama – sama
memiliki potensi riskan yang tinggi terhadap beberapa gangguan seperti gangguan kesehatan
hingga gangguan psikis terkait lokasi yang mungkin terisolasi bagi para pekerja dan juga
banyak sekali peraturan yang harus ditaati demi keselamatan dan pencegahan hal – hal yang
tidak diinginkan selama berada di kawasan radioaktif. Masalah gizi yang berarti pada
umumnya jarang terjadi dimungkinkan karena asupan gizi/makanan yang telah terjamin dari
perusahaan yang menaungi terhadap para pekerja. Namun masalah kesehatan lain yang
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan/ masalah gizi seperti gangguan fisiologis organ
tubuh yaitu infeksi gigi, kemudian infeksi kulit, dan apabila ada yang tidak mematuhi
peraturan akan terjadi infeksi saluran pernafasan hingga berakhir kematian, oleh karena itu
telah dibuat peraturan keselamatan kerja di kawasan radioaktif sehingga diharapkan para
pekerja maupun non pekerja yang berada di area kawasan tersebut dapat lebih terarah serta
terlindungi keselamatan dan terjaga kesehatannya. (Kemenkes, 2011), Pedoman
Keselamatan dan Proteksi Radiasi Kawasan Nuklir Serpong (2011)

b.) Kebutuhan gizinya sama dengan pekerja pemikir tetapi dalam pelaksanaan pelayanan
makanan harus mengikuti keselamatan kerja perusahaan. Sehingga mencegah cemaran
kimia yang membahayakan diri sendiri. meningkatkan konsumsi protein untuk memenuhi
kehilangan protein karena paparan zat radiaktif (Batan, 2017)

Anda mungkin juga menyukai