DISUSUN
NIM : 2015302056
TA 2020/2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL----------------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------------------------iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang--------------------------------------------------------------------------------------2
B. Rumusan Masalah----------------------------------------------------------------------------------3
D. Manfaat Penulisan---------------------------------------------------------------------------------- 4
BAB II PEMBAHASAN
DEFINISI LABORATORIUM----------------------------------------------------------------------6
LABORATORIUM KLINIK................................................................................................9
FUNGSI LABORATORIUM------------------------------------------------------------------------14
CARA PEMERIKSSAAN....................................................................................................15
A. DARAH..........................................................................................................................15
B. URIN-------------------------------------------------------------------------------------------------18
C. SECRET VAGINA--------------------------------------------------------------------------------22
D. SEREBRO SPINAL-------------------------------------------------------------------------------24
E. CAIRAN LIMFE-----------------------------------------------------------------------------------29
A. Kesiimpulan ----------------------------------------------------------------------------------------31
B. Saran -------------------------------------------------------------------------------------------------31
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada
KLINIK ”
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Keselamatan
pasien. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kesempurnaan
hanyalah milik Allah semata. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Laboratorium Kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang diharapkan mampu
memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan masyarakat dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat 2010 yang berperan sebagai pendukung maupun penegak dari
sebuah diagnosis penyakit dalam upaya peningkatan kesehatan yang optimal.
Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan bermutu agar
dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti, benar, dapat dipercaya
dan memuaskan pengguna jasa. Dalam penatalaksanaan penyakit secara umum kita mengenal
proses penanganan pasien yang diawali dengan : anamnesa pasien dan pemeriksaan fisik.
Dalam kasus ringan mungkin dokter atau pengguna jasa lain dapat segera menentukan
diagnosa sehingga langsung dapat memberikan terapi. Namun pada kasus-kasus yang lebih
serius, pemeriksaan laboratorium menjadi sangat dibutuhkan dalam penentuan diagnosa,
prediksi, terapi dan pemantauan suatu penyakit. Maka sebagai konsekuensi, hasil
pemeriksaan laboratorium yang berkualitas/bermutu sangat diperlukan oleh dokter atau
pengguna jasa lainnya agar diagnosa dapat ditegakkan dan terapi yang diberikan menjadi
lebih tepat dan efisien. Pemberian pelayanan Laboratorium Kesehatan di masyarakat dapat
kita jumpai dalam bentuk pelayanan terintegrasi dengan pelayananan kesehatan lainnya
(misalnya ; laboratorium di rumah sakit dan puskesmas), dan dalam bentuk pelayanan
tersendiri atau mandiri (Balai laboratorium kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan &
Laboratorium Kesehatan Swasta/LKS).
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat lebih memahami dan mengetahui secara lebih luas dan mendalam tentang
peranan laboratorium dalam kesehatan masyarakat , sehingga terciptanya derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya pada masyarakat sesuai dengan harapan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium klinik terdiri dari laboratorium klinik umum dan khusus. Laboratorium klinik
umum melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik & imunologi klinik serta bidang lainnya, sedangkan
laboratorium klinik khusus hanya melaksanakan pelayanan satu bidang pemeriksaan khusus
(misalnya ; khusus mikrobiologi, parasitologi, patologi anatomi dll) dengan kemampuan
pemeriksaan tertentu.
Di sejumlah negara, ada 2 jenis laboratorium yang memproses sebagian besar spesimen
medis. Laboratorium rumah sakit ada di rumah sakit, dan melakukan tes pada pasien.
Laboratorium swasta (atau masyarakat) menerima sampel untuk dianalisis dari dokter umum,
perusahaan asuransi, dan klinikus kesehatan lainnya, yang juga dapat disebut sebagai
laboratorium rujukan di mana tes yang tidak umum dan tak jelas dilakukan.
a. Laboratorium klinik
1. Penunjang Curatif
• Lab. Klinik di rumah Sakit, Balai Pengobatan, Rumah Bersalin dan tempat Praktek
Dokter.
3. Penunjang preventif
• Ada juga laboratorium yang bertindak dalam kegiatan pemeriksaan dan pengawasan.
• Hematologi
• Hemostasis
• Urinalisa
• Tinja
• Kimia Klinik
• Immunologi
• Mikrobiologi
• Kimia Lingkungan
• Pemeriksaan Jasaboga
• Mikrobiologi Klinik
f. Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis: tbc paru, sirosis hati.
k. Memonitor terapi, misalnya tes HbA1c pada diabetes, widal pada tifoid.
A. DARAH
Pemeriksaan darah lengkap adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui jumlah sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh Anda. Jumlah sel darah dapat
menggambarkan kondisi kesehatan Anda sehingga bisa membantu dokter dalam menentukan
Masih banyak orang yang enggan disuntik untuk diambil darahnya. Padahal, pemeriksaan
darah sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang dan penyakit yang
sedang dideritanya. Bukan hanya itu, pemeriksaan darah juga dapat membantu dokter untuk
Pemeriksaan darah lengkap biasanya dilakukan bila dokter membutuhkan pemeriksaan lebih
lanjut setelah menanyakan gejala, riwayat kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik.
Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang secara
Pemeriksaan darah lengkap juga bisa dilakukan untuk memantau kondisi Anda, jika Anda
sedang dalam pengobatan atau menderita penyakit yang bisa memengaruhi jumlah sel darah,
Pemeriksaan darah dilakukan dengan cara mengambil darah dari pembuluh darah vena yang
terletak dekat dengan permukaan kulit. Daerah yang paling sering dipilih adalah lipatan siku.
Pengerjaan tes ini cukup mudah dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh perawat atau petugas laboratorium
antiseptik.
2. Mengikatkan tali elastis pada bagian atas lokasi pengambilan darah, agar aliran darah
3. Memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena dan menyedot darah sejumlah
5. Menempelkan label berisi nama dan waktu pengambilan darah pada tabung
Prosedur ini memang bisa terasa sedikit tidak nyaman, terutama ketika jarum menusuk kulit.
Dalam pemeriksaan darah lengkap, ada tiga jenis sel darah yang akan dihitung oleh petugas
laboratorium, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit).
Batas normal untuk kadar masing-masing sel darah ini tergantung pada usia dan jenis
kelamin. Jumlah sel darah yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menandakan adanya
Proporsi sel darah merah tergambar dalam dua komponen, yaitu kadar hemoglobin dan
menggambarkan perbandingan sel darah merah terhadap total darah Anda. Kadar hemoglobin
rendah dan hematokrit di bawah normal menandakan anemia yang bisa disebabkan oleh
Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan
infeksi. Kadar leukosit yang tinggi disebut leukositosis, sedangkan kadar yang rendah disebut
leukopenia. Kadar sel darah putih yang tidak normal ini bisa menandakan adanya berbagai
Trombosit
trombosit yang tidak normal, baik itu terlalu tinggi maupun terlalu rendah, menggambarkan
Pemeriksaan darah lengkap dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit yang Anda
derita. Namun, bukan berarti pemeriksaan ini perlu dilakukan setiap kali Anda sakit.
Adakalanya, dokter sudah bisa mendiagnosis penyakit Anda hanya dengan menanyakan
dengan jelas kepada dokter mengenai persiapan apa saja yang perlu Anda lakukan sebelum
pengambilan darah.
Pemeriksaan darah lengkap memang umumnya tidak memerlukan persiapan apa pun,
termasuk puasa. Namun, pemeriksaan ini kadang dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan
B. URIN
Sebelum melakukan pemeriksaan protein urine, dokter biasanya akan menanyakan apakah
Anda sedang menjalani mengonsumsi obat-obatan tertentu, baik obat bebas maupun obat
resep.
Obat-obatan tertentu dapat memengaruhi kadar protein dalam urine, sehingga Anda mungkin
diminta untuk menghentikan konsumsi obat untuk sementara waktu. Obat-obatan yang dapat
• Antibiotik
• Antijamur
• Heroin
Saat hendak menjalani pemeriksaan protein urine, Anda juga mungkin disarankan oleh dokter
untuk banyak minum air dan menghindari olahraga atau aktivitas fisik berat selama beberapa
waktu.
Pemeriksaan protein urine terdiri dari dua jenis, yaitu pemeriksaan urine sewaktu dan
pemeriksaan urine 24 jam. Pemeriksaan urine 24 jam ini dilakukan pada sampel urine yang
terkumpul dalam waktu 24 jam terakhir. Prosedur pengambilan sampel bisa dilakukan di
Dalam pemeriksaan urine acak, kadar normal protein dalam urine berkisar antara 0-20
mg/dL. Sementara untuk pemeriksaan protein urine 24 jam, nilai normalnya adalah kurang
dari 80 mg/dL. Meski demikian, standar nilai normal protein urine bisa berbeda-beda
• Bersihkan organ kelamin dengan tisu pembersih yang diberikan dokter. Bagi pria,
bersihkan bagian lubang saluran kemih di ujung penis. Sementara bagi wanita, usapkan tisu
• Saat buang air kecil, buanglah urine di wadah steril khusus yang sudah disediakan.
Usahakan agar tidak menyentuh bagian dalam wadah sampel karena dapat menyebabkan
kontaminasi.
Tes urine acak bisa dilakukan setiap saat. Namun, jika dilakukan di rumah, lakukanlah
pengambilan dan penyimpanan sampel sesuai arahan dokter atau petugas laboratorium.
Saat sampel urine telah terkumpul, biasanya petugas laboratorium akan menuliskan nama
Anda beserta tanggal dan wakti pengambilan sampel urine. Anda kemudian bisa diminta
untuk mencocokkan nama agar tidak terjadi kesalahan dalam pemeriksaan urine.
Bila sampel urine dikumpulkan di rumah dan tidak memungkinkan untuk segera dibawa ke
laboratorium, simpanlah wadah sampel di kulkas atau wadah tertutup berisi es. Dalam 24 jam
setelah pengambilan sampel, sampel urine harus dibawa ke laboratorium untuk dianalisis.
Setelah sampel dikumpulkan, dokter atau petugas laboratorium akan melakukan analisis
untuk menilai kadar protein urine. Pemeriksaan protein urine bisa dilakukan dengan metode
tes celup atau dip stick dan metode kuantitatif menggunakan mesin khusus.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar protein urine Anda tinggi, hal ini bisa
• Gangguan ginjal, meliputi infeksi ginjal atau infeksi saluran kemih, gagal ginjal akut
• Diabetes.
• Preekampsia.
• Malaria.
Akan tetapi, kadar protein yang tinggi tidak selalu mengindikasikan penyakit. Terkadang,
terdapatnya protein pada urine bisa juga disebabkan oleh dehidrasi, efek samping obat-obatan
Selain itu, hasil tes urine juga dapat dipengaruhi beberapa hal, mulai dari kebersihan wadah
yang digunakan, cara penyimpanan sampel, dan waktu dilakukannya pemeriksaan urine
Setelah pemeriksaan protein urine selesai, biasanya Anda akan diberikan laporan hasilnya.
Hasil pemeriksaan tersebut perlu Anda ambil dan bawa kembali ke dokter. Jika hasilnya
menunjukkan adanya gangguan pada ginjal, maka dokter dapat memberikan penanganan
Health
Prinsip : dengan pewarnaan gram, kuman neisseria gonorrhea akan menyerap cat carbol
Persiapan pasien :
• Pasien dalam pengobatan, obat perlu dihentikan sehari sebelum pengambilan specimen
• Sebaiknya pengambilan specimen pada pagi hari sebelum buang air kecil
• Pada wanita gonorrhea kronis, specimen sebaiknya diambil sebelum atau sesudah haid
A. Pengambilan specimen
• Alat (loop/lidi kapas steril, kaca objek yang kering, bersih, lampu spiritus, kursi
obstetric, speculum vagina steril, sarung tangan, pinsil kaca, larutan salin steril
Cara pengambilan
Pasien laki-laki :
• Bersihkan lubang kemaluan dengan lidi kapas steril yang sudah dibasahi nacl
• Dengan tekanan ringan pada alat kemaluan diurut dari bagian pangkal ke arah ujung
(belakang ke depan)
• Secret yang di dapat dioleskan pada kaca objek, kemudian diratakan sampai tipis
Pasien wanita :
• Pasien terbaring terlentang kedua lutut ditekuk pada kursi obstetric (posisi litotomi)
• Masukan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah endoservik. Gerakan lidi melingkar
• Secret yang didapat dioleskan pada kaca objek yang telah di beri nomor untuk dibuat
sediaan
B. Pembuatan sediaan
Cara :
• Pasca pengolesan di objek glas biarkan di udara beberapa saaat mongering, fiksasi
• Keringkan
C. Pengiriman sediaan
Bila perlu uji silang (cross cek) dila fasilitas lab kurang sediaan erlu di kirim ke lab
Cara pengiriman :
• Setelah sediaan difiksasi bungkus dengan kertas tik tipis di bagi 2 menurut pjnya, tiap
• Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut lebarnya dan ikta 2 kali
• Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat satu
kali
• Bungkus kagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat dua
kali
Pemeriksaan sampel cairan otak dan saraf tulang belakang (cairan serebrospinal) melalui
lumbal pungsi bermanfaat untuk mendeteksi kelainan pada sistem saraf, seperti infeksi,
perdarahan, atau kanker. Beberapa penyakit yang dapat membutuhkan lumbal pungsi untuk
mendiagnosisnya adalah:
• Meningitis
• Radang otak
• Pendarahan subarachnoid
• Sindrom Reye
• Myelitis
• Neurosifilis
• Sindrom Guillain-Barre
• Multiple sclerosis
Sebelum lumbal punggsi dilakukan, pasien perlu menginformasikan kepada dokter bila
sedang atau pernah mengalami gangguan pembekuan darah. Hal ini agar dokter dapat
memberi tahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat bius tertentu, untuk mencegah reaksi
alergi obat.
Pasien perlu menginformasikan kepada dokter jika sedang menggunakan obat pengencer
darah, seperti aspirin atau warfarin. Obat pengencer darah dapat menyebabkan perdarahan
saat prosedur lumbal pungsi dilakukan. Oleh karena itu, dokter biasanya akan meminta pasien
Saat awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan melakukan
pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti tes
Pasien disarankan untuk meningkatkan asupan cairan dengan memperbanyak minum air
putih, sejak 2 hari sebelum prosedur lumbal pungsi dilakukan. Pasien juga perlu puasa selama
3 jam sebelum prosedur, namun tetap diizinkan untuk minum air putih.
Untuk alasan keamanan dan kenyamanan, pasien sebaiknya didampingi oleh keluarga atau
kerabat karena tidak diperbolehkan membawa kendaraan selama 24 jam setelah prosedur.
Pasien sebaiknya tiba di rumah sakit 1 jam sebelum prosedur dilakukan untuk mempersipkan
diri. Pasien akan diminta untuk mengganti pakaian dengan pakaian rumah sakit yang sudah
disediakan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya memakai pakaian dan alas kaki yang mudah
dilepas pasang.
Pasien juga akan diminta untuk melepas semua perhiasan yang digunakan, termasuk anting.
Agar lebih mudah, sebaiknya pasien tidak mengenakan aksesoris atau perhiasan apa pun dari
rumah.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam prosedur dan tindakan lumbal
pungsi:
Pasien diminta untuk naik ke meja pemeriksaan dan berbaring menyamping, dagu didekatkan
Pasien juga bisa duduk dengan tubuh bersandar ke depan atau memeluk bantal. Posisi-posisi
Sebelum menyuntikkan obat bius, punggung bawah pasien akan dibersihkan dengan cairan
Kemudian dokter akan menyuntikkan obat bius lokal ke punggung bagian bawah untuk
membuat mati rasa di bagian tubuh yang akan dimasukan jarum. Suntikan obat bius akan
terasa perih, namun dapat meredakan rasa sakit selama prosedur LP dilakukan.
Dokter saraf akan menusukkan jarum ke celah tulang belakang di bagian punggung bawah.
Selama proses jarum masuk, pasien tidak diperkenankan bergerak. Setelah jarum masuk
sampai batas yang diinginkan, pasien akan diminta untuk mengubah posisi sehingga cairan
tekanan di di dalam rongga tulang belakang, mengambil sampel cairan, atau menyuntikkan
obat. Kemudian jarum akan dicabut dan lubang suntikan akan ditutup dengan perban.
Prosedur ini biasanya berlangsung selama 30-45 menit. Walaupun tidak merasa nyeri saat
tindakan LP, pasien tetap dapat merasa tidak nyaman dan tertekan di bagian punggung
Hasil pemeriksaan lumbal pungsi biasanya sudah bisa diketahui 48 jam setelah prosedur
dilakukan.
Setelah prosedur selesai, pasien akan diminta untuk berbaring setidaknya selama 1 jam di
bawah pengawasan dokter. Pasien boleh bergerak selama kepala tidak terangkat dari kasur.
Biasanya pasien harus menggunakan pispot jika ingin buang air kecil.
Perban yang digunakan untuk menutupi lubang suntikan tidak boleh dibuka selama 24 jam
setelah prosedur. Pasien akan diperbolehkan pulang pada hari yang sama setelah kondisi
tubuh membaik atau dapat dirawat jika terdapat kondisi penyakit yang tidak memungkinkan
Pasien diminta untuk menghindari aktivitas berat selama 24 jam setelah lumbal pungsi
dilakukan. Pasien dapat langsung kembali bekerja jika pekerjaan tersebut tidak
Pasien harus minum lebih banyak air putih untuk mengurangi risiko timbulnya sakit kepala.
Untuk membantu meredakan sakit kepala, pasien disarankan untuk minum minuman yang
mengurangi rasa sakit di kepala dan punggung. Obat tersebut harus digunakan sesuai dengan
aturan pakai.
Secara umum, lumbal pungsi aman untuk dilakukan. Namun, prosedur ini juga dapat
• Sakit kepala
Efek samping yang berbahaya dan fatal, seperti pecahnya pembuluh darah dan bergesernya
batang otak, juga bisa terjadi. Akan tetapi, komplikasi tersebut sangat jarang terjadi
E. CAIRAN LIMFE
Sistem limfatik, seperti yang kita kenal, pertama kali digambarkan tanpa bantuan oleh Olaus
Rudbeck dan Thomas Bartholin. Suatu struktur dalam vertebrata yang terdiri dari pembuluh
getah bening, kelenjar getah bening, dan organ untuk mengangkut cairan getah bening; sistem
limfatik adalah seperangkat sambungan jaringan dan organSistem limfatik terkait erat dengan
darah dan sistem sirkulasi, adalah sistem drainase yang luas yang membawa air dan protein
dari berbagai jaringan ke aliran darah. Ini mencakup jaringan saluran, yang digambarkan
sebagai pembuluh getah bening atau limfatik, Ini adalah jaringan saluran yang membawa
cairan jernih yang disebut getah bening. Struktur juga terdiri dari semua komposisi yang
untuk pertukaran dan penciptaan limfosit, yang mencakup limpa, timus, sumsum tulang dan
Sistem limfatik merupakan sebagian besar dari pembuluh getah bening, kelenjar getah bening
dan kelenjar getah. Pembuluh getah bening, yang berbeda dari pembuluh darah, cairan yang
disebut getah bening beruang seluruh sistem tubuh. Getah terdiri dari sel-sel darah putih yang
melindungi Anda dari kuman. Semua melalui pembuluh kelenjar getah bening. Seiring
dengan limpa, kelenjar getah bening ini adalah lokasi di mana sel-sel darah putih
pertempuran penyakit. Anda sumsum tulang dan timus membawa menjadi ada sel-sel di
kelenjar getah.
Fungsinya:
2009)
4. 4. Mengeluarkan zat-zat toksik dan debris seluler dari jaringan setelah infeksi atau
kerusakan jaringan
5. 5. Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan dengan cara menyaring melalui
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini menyangkut soal “Peranan
Laboratorium Bagi Kesehatan Masyarakat” maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
2. Pelaksana dan Pembina hubungan kerjasama dengan tenaga kesehatan yang lain dan
masyarakat .
• Pelayanan laboratorium merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yang
sangat dibutuhkan masyarakat.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
• http://analisbanjarmasin.blogspot.com/2010/08/peran-labkes-dalam-upaya-
peningkatan.html
• http://ekawhiniethepooh.blogspot.com/2010/12/jenis-laboratorium.html
• http://biomedika.setiabudi.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=170:pengaruh-kualitas-pelayanan-terhadap-tingkat-
kepuasan-pasien-di-laboratorium-rumah-sakit-medik-dasar-hidayah-
sukoharjo&catid=73:nomor-02-september-2010
• http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/perencanaan-sdm-laboratorium-
kesehatan.html
• http://reg2tingkat2.blogspot.com/2011/12/proposal-laboratorium-klinik.html