Namun, yang menjadi fokus dari kajian geomorfologi adalah bentuk lahan. Hal ini
sesuai dengan definisi geomorfologi dari Cooke (1974) yaitu studi bentuklahan,
terutama mengenai watak/sifat alaminya, asal mula (genesis), proses perkembangan
dan komposisi materialnya. Lebih sesifik lagi geomorfologi mengkaji sifat alami,
proses geomorfik, material penyusun, genesis, konteks kelingkungannya, serta aspek
keruangannya. Sifat alami dalam kajian geomorfologi bermakna karakter fisis maupun
kimia dari masing-masing bentuk lahan yang berbeda. Misalnya, menara karst akan
memiliki karakteristik kimia serta bentuk yang berbeda dari bentuk lahan gumuk pasir.
Proses geomorfik atau genesis didefinisikan sebagai proses bagaimana suatu
bentuklahan dapat terbentuk, contohnya proses pembentukan atoll yang bermula dari
pulau gunung api yang dikelilingi terumbu karang, kemudian tenggelam dan
membentuk cincin atoll.
1. Pelapukan
Pelapukan (weathering) adalah proses menghancuran suatu material menjadi
fragmen-fragmen yang lebih kecil atau berubah komponen kimianya. Pelapukan
terdiri dari jenis pelapukan fisik, kimia, serta biologis. Ciri utama dari ketiganya
adalah pelapukan fisik tidak merubah komponen kimia materialnya, misalnya
pelapukan oleh suhu. Sedangkan pelapukan kimia adalah pelapukan yang
merubah komponen kimia materialnya, seperti proses oksidasi dan pelarutan.
Sedangkan pelapukan biologis adalah pelapukan dari tumbuhan yang meliputi
pelapukan fisik (penghancuran batuan oleh akar), serta pelapukan kimia
(pelarutan batuan oleh enzim yang dikeluarkan tanaman).
2. Erosi
Erosi adalah proses pemindahan material (batuan, tanah, etc.) oleh tenaga-tenaga
eksogen. Tenaga eksogen penyebab erosi terdiri dari air sungai, ombak laut
(abrasi), angin (deflasi), serta es (glasial). Erosi oleh air sendiri terdiri atas 4 tipe
erosi, yaitu erosi percik (splash erosion), erosi lembar (sheet erosion), erosi alur
(rill erosion), dan erosi parit. Terdapat juga jenis erosi yang disebabkan oleh
pergerakan hewan, disebut bioerosi. Contohnya adalah hewan yang menggali
liang dan memindahkan massa tanah.
3. Masswasting
Masswasting adalah proses pemindahan atau pergerakan material akibat
gravitasi. Masswasting dapat terjadi akibat adanya kemiringan lereng dan beban
yang tidak mampu ditahan relief dan menyebabkan bergeraknya massa material.
Masswasting terdiri dari 4 pergerakan utama, yaitu aliran (flow), runtuhan (fall),
rayapan (creep), serta nendatan (slump). Sedangkan, material masswasting dapat
berupa batu, tanah, ataupun lumpur, sehingga akan terdapat istilah seperti
mudflow, soil flow, soil creep, dan rockfall.