Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA

REFORMASI

Disusun Oleh :
1. Indah Dewi Sanggrah (13)
2. Kharisma Athaya Salama (14)
3. Khasbi Ahmad Fauzi (15)
4. Malika Alia Oktavia (16)

XII IPS 5
MA NEGERI 1 SRAGEN
Jl. Irian Nglorog Kec Sragen,Kabupaten Sragen Jawa tengah 57215

Telpon (0271)891185
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya,penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari,
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini

Sragen,5 Januari 2021

Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas sejarah indonesia

Judul Makalah : Reformasi


Anggota Kelompok : 1. Indah dewi sanggrah
2. Kharisma Athaya Salama
3. Khasbi Ahmad Fauzi
4. Malika Alia Oktavia
Kelas : XII IPS 5
Guru Pembibing : Titik Kusmiati,S.Pd

Mengetahui

Titik Kusmiati,S.Pd
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998, ketika pemerintahan Orde Baru


(ORBA) dikalahkan oleh gerakan reformasi dari berbagai elemen masyarakat. Latar belakang
aksi pembaruan yang terjadi di Indonesia ada beberapa faktor, yaitu krisis politik, ekonomi,
hukum, sosial dan krisis kepercayaan publik pada pemerintah.

Segala kegiatan ekonomi dan infrastruktur yang dilakukan pada masa Orde Baru tidak
dibarengi dengan pembinaan mental para pelaksana pemerintahan, yang menyebabkan
banyaknya kecurangan, korupsi, penyimpangan dan sikap otoriter. Mengacu pada makna
reformasi di atas, berikut adalah penjelasan singkat tentang latar belakang reformasi di
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa pengertian reformasi dan tujuan reformasi ?


B. Apa yang melatarbelakangi terjadinya krisis multidimensional ?
C. Bagian perkembangan politik dan ekonomi indonesia pada masa reformasi?
1.3 Tujuan
1) Melakukan perubahan yang serius dan bertahap agar seluruh elemen masyarakat
memiliki nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2) Menata kembali seluruh tatanan negara
3) Memperbaiki segala bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara
4) Menghilangkan dan mengubah kebiasaan atau cara hidup yang tidak sesuai dengan
semangat pembaruan
BAB II
PEMBAHASAN

Masa Akhir Orde Baru


Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru
berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
Krisis multidimensional menjelang orde baru
Krisis multidimensional artinya situasi dimana suatu bangsa atau negeri dilanda oleh
pertentangan dan menghadapi berbagai keruwetan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan
moral yang secara serentak terjadi. Krisis ini memporak-porandakan berbagai sendi-sendi
penting kehidupan bangsa.
Krisis Politik

Secara hukum, kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh MPR (Majelis Perwakilan Rakyat)
sebagai lembaga yudikatif pemerintah. Namun pada kenyataannya, anggota MPR sudah
diatur dan dirancang dimana sebagian besar anggota MPR diangkat berdasarkan ikatan
kekeluargaan (nepotisme).

Apalagi ketatanegaraan pada masa Orde Baru tidak transparan, dimana banyak media yang
melarang pemberontakan terhadap pemerintah agar aspirasi masyarakat tidak tersalurkan. Hal
ini memancing ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Orde Baru, sehingga
melahirkan kaum reformis.

Krisis Ekonomi

Saat itu, krisis moneter terjadi di negara-negara Asia Tenggara yang berdampak pada
perekonomian Indonesia. Indonesia mengalami apresiasi yang drastis terhadap mata uang
rupiah, utang negara dan swasta, serta penyimpangan yang terjadi dalam sistem ekonomi
dimana konglomerat menguasai bidang ekonomi melalui praktek monopoli, oligopoli,
korupsi dan kolusi.

Krisis Kepercayaan
Pada puncaknya, sebagian besar masyarakat Indonesia tidak lagi percaya pada pemerintahan
Orde Baru. Hal ini kemudian memicu berbagai demonstrasi dan kerusuhan yang menuntut
dihentikannya pemerintahan Orde Baru.

Krisis Sosial

Pada masa orde baru, masyarakat Indonesia terbagi menjadi dua kelas, yaitu:

1. Kaum elit, yakni elite politik dan pengusaha keturunan China yang dekat dengan
pemerintahan Orde Baru atau keluarga cendana.
2. Rakyat kecil, yakni rakyat biasa yang bukan anggota keluarga atau kenalan keluarga
Cendana.

Kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia menimbulkan kecemburuan sosial yang berujung


pada kerusuhan dan aksi penjarahan.

Perkembangan Politik dan Ekonomi Pada Masa Reformasi

Reformasi adalah sebuah perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada di suatu masa.
Reformasi lahir ketika negara ini mengalami krisis yang melanda berbagai aspek mulai dari
kehidupan ekonomi, politik, hukum dan bahkan krisis kebutuhan pokok.

Pada masa orde baru, Indonesia mengalami krisis yang lumayan parah hingga akhirnya
muncullah gerakan-gerakan mahasiswa dan masyarakat yang meminta presiden yang sedang
berkuasa di kala itu untuk turun menyerahkan jabatannya.

Setelah Soeharto mundur, jabatan presiden diserahkan pada wakilnya yaitu B.J Habibie. Hal
itu terjadi karena berdasarkan pasal 8 UUD 1945, ketika presiden tidak bisa lagi melanjutkan
tanggung jawabnya maka akan dilimpahkan kepada wakilnya. Setelah Habibie naik menjadi
presiden, kondisi ekonomi maupun politik kian berubah. Proses dan praktik demokrasi di
Indonesia mulai membaik. Presiden mulai dipilih berdasarkan pemilu dalam skala 5 tahun
sekali, dan semua masyarakat berhak untuk memilih pemimpinnya.

Berikut tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perkembangan politik Indonesia ketika
masa reformasi sedang berlangsung di Indonesia :

a. B.J Habibie

B.J Habibie adalah presiden ketiga Republik Indonesia dan hanya menjabat sebentar saja. Ia
menjabat sebagai presiden selama 1 tahun 5 bulan karena dianggap sebagai perpanjangan
tangan rezim orde baru sehingga rakyat menuntut Habibie untuk melakukan pemilihan
umum. Walau hanya sebentar, dalam waktu singkat kepemerintahannya ia berhasil
menyelamatkan Indonesia dari krisis moneter yang terjadi pada masa orde baru.
Pemerintahan membentuk kabinet reformasi pembangunan dan membuat beberapa kebijakan
baru di bidang ekonomi dan politik.

Berikut inilah upaya-upaya bidang politik yang dilakukan oleh Habibie pada masa
kepemerintahannya :

• Polri memisahkan diri dari ABRI dan menjadi Kepolisian RI. Kemudian ABRI
berubah nama menjadi TNI.

• Mengurangi jumlah anggota ABRI di MPR.

• Memberikan abolisi atau hak kepala negara untuk menghapuskan hak tuntutan pidana
kepada narapidana politik atau orang-orang yang pernah mengkritik presiden.

• Jejak pendapat wilayah Timor-timur.

• Melakukan pencabutan terhadap pembredelan pers.

• Membebaskan rakyat dalam menyalurkan aspirasi.

• Mengganti UU untuk diubah agar lebih demokratis.

Adapun upaya dalam bidang ekonomi yang dilakukan Habibie pada masa kepemimpinannya
adalah :

• Melikuidasi bank bermasalah

• Merekonstruksi perekonomian nasional

• Merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi

• Mengesahakn UU perlindungan konsumen

• Mengesahkan UU larangan praktik monopoli atau persaingan tidak sehat

• Menaikkan nilai tukar rupiah.


• Membentuk badan Penyehatan Perbankan Nasional.

b. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur

Kalian tahu kan kalau Gus Dur adalah presiden RI ke 4? Gus Dur terpilih menjadi presiden
lewat dukungan partai-partai Islam yang saat itu menjadi poros tengah. Sedangkan wakilnya
adalah Megawati Soekarno Putri yang berhasil mengalahkan Hamzah Haz. Mereka mulai
menjabat setelah dilantik pada tanggal 21 Oktober 1999.

BeberapaBeberapa kebijakan politik dari Presiden Gus Dur diantaranya :

• Membekukan MPR dan DPR

• Mencabut peraturan mengenai larangan terhadap PKI dan penyebaran aliran


Leninisme dan Marxisme.

• Mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat dalam


KKN.

• Masyarakat etnis Tionghoa diperbolehkan beribadah dan merayakan tahun baru


imlek.

• Menyetujui pergantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir 1999.

• Departemen sosial dibubarkan karena dianggap menjadi lahan korupsi.

• Departemen penerangan dibubarkan karena membatasi kebebasan pers.

Di masa pemerintahan Gus Dur, kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik. Hal itu
dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDB (nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi
oleh negara) mulai menunjukkan ke arah yang positif. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
mencapai 5% pada masa pemulihannya.

Sejak Gus Dur lengser, pemilihan presiden kemudian dilakukan tiap 5 tahun sekali. Setelah
Megawati selesai menjabat, Soesilo Bambang Yudhoyoni terpilih setelah menang pemilu dan
menjabat selama 2 periode.

2.Kondisi Ekonomi Masyarakat Indonesia


Semenjak berlangsungnya krisis moneter di tahun 1997, ekonomi Indonesia mengalami
keterpurukan. Keadaan perekonomian semakin menurun dan kesejateraan rakyat memburuk.
Pengangguran merajalela. Berikut ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh presiden pada
masa kepemerintahan Habibie untuk memperbaiki sistem perekonomian Indonesia, seperti :

• Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika sampai dibawah Rp. 10.000.

• Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.

• Merekonstruksi perekonomian Indonesia.

• Mengimplementasi reformasi ekonomi seperti yang diisyaratkan IMF.

Untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, pemerintah juga memperhatikan bidang


pertanian Indonesia. Hal ini dikarenakan pada masa pemerintahan Orde Baru maupun krisis
1997, bidang pertanian tidak mendapat perhatian pemerintah. Pihak pemerintah berusaha
untuk membawa Indonesia keluar dari krisis. Tetapi tidak mungkin dapat dilakukan dalam
waktu yang singkat. Untuk mengatasi krisis ini diperlukan penyelesaian secara bertahap
berdasarkan skala prioritas.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa pemerintahan
Orde Baru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan
hukum. Pemerintah Orde Baru yang di pimpin oleh Presiden Soeharto selama 32
tahun , ternyata tidak konsisten dan konsekuen terhadap tekan awal munculnya
Orde Baru. Tekad awal Orde Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966
adalah akan melaksanakan Pancasila & UUD 1945 secara murni dan konsekuen
dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Setelah Orde Baru memegang tampuk kekuasaan dan mengendalikan
pemerintahan maka muncul suatu keinginan untuk terus menerus
mempertahankan kekuasaannya atau status QUO. Hal ini menimbulkan akses –
akses negatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut. Akhirnya
berbagai macam penyelewengan dilakukan, penyimpangan dari nilai – nilai
pancasila & ketentuan – ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak
dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.
Pelaksanaan pada masa pemerintahan Orde Baru terdapat banyak
ketidakadilan. Misalnya, kekuasaan kehakiman yanga di nyatakan pada pasal 24
UUD 1945 bahwa kehakiman memiliki kekusaan yang merdeka dan terlepas dari
kekuasaan pemerintah ( eksekutif ).
Sejak munculnya Gerakan Reformasi yang di motori oleh kalangan
mahasiswa masalah hukum juga menjadi salah satu tuntutannya. Masyarakat
menghendaki adanya reformasi di bidang hukum agar dapat mendudukan masalah
– masalah hukum pada kedudukan atau posisi yang sebenarnya. Reformasi
hukum hendaknya di percepat untuk di lakukan, karena merupakan suatu tuntutan
agar siap menyongsong era ketertiban ekonomi dan globalisasi.
Mahasiswa sebagai moral force telah memerankan diri dalam kehidupan
bangsa dan negara sesuai kurun waktunya. Peran mahasiswa dalam reformasi
telah ditunjukkan sebagai pelopor untuk melakukan perubahan dan pembaharuan
dalam konteks sistem ketatanegaraan Indonesia.
Keberhasilan mahasiswa dalam mencetuskan reformasi seyogyanya tidak
menjadikan mahasiswa tinggi hati. Reformasi pada hakekatnya belum sepenuhnya
mencapai harapan, karena masih banyak yang memerlukan pelurusan, perbaikan,
dan akselerasi. Oleh karena itu, peran mahasiswa masih diharapkan sebagai
pengawal dan pengontrol reformasi.
Di samping itu, diperlukan partisipasi aktif dan proaktif mahasiswa dalam
berbagai peran sosial untuk mengatasi persoalan bangsa dengan memanfaatkan
kemampuan intelektualnya dan semangat kepemudaannya yang diiringi dengan
kekuatan moral. Semangat kebangsaan para generasi muda calon penerus
kepemimpinan bangsa harus selalu dipupuk dan ditumbuh kembangkan.
SARAN
Gerakan reformasi diIndonesiayang terjadi pada tahun 1998 telah membawa berbagai
dampak bagi bangsaIndonesia. Walaupun sudah terjadi dua belas tahun silam, dampak
tersebut masih kita rasakan sampai saat ini baik dampak positif maupun dampak negatif nya

Anda mungkin juga menyukai