Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI MATEMATIKA MENGGUNAKAN

ADOBE ANIMATE PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII


SMP/MTS

Achmad Safikurrohman

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang


Email: 21701072091@unisma.ac.id

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan game edukasi pada pembelajaran
matematika materi aritmatika sosial kelas VIII SMP/MTS, sebagai upaya mengetahui
kelayakan dan minat peserta didik. Penelitian hasil pemikiran ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif, yaitu dengan meneliti status suatu kondisi, objek, sistem
pemikiran, fungsi dan presepsi. Dari hasil tes akhir yang telah dilaksanakan oleh
siswa setelah menggunakan Multimedia interaktif game edukasi matematika yang
dikembangkan memiliki efek potiansial, hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai hasil
tes belajar siswa 92,29 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
Kata Kunci : Game Edukasi, Adobe Animate, Aritmatika Sosial.

PENDAHULUAN
Matematika adalah ilmu universal yang memiliki manfaat luas bagi manusia,
tekhnologi dan bahkan sains modern, serta memiliki peranan penting dalam berbagai
disiplin ilmu danomeningkatkanodaya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika
diskrit. Untuk menguasai serta mencipta teknologi di masa depan, diperlukan
penguasaan dan pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini.(Kemendikbud,
2014)
Menurut Andayani (2014), matematikaosampaiosaat ini masih menjadi
pelajaran yang di anggap sulit. Hal ini disebabkan guru hanya berpaku dengan buku
ajarnya saja. Sedangkan menurut Programme for International Student Assessment
(2018), kemampuan pelajar Indonesia dalam memahami matematika menempati
peringkat 71 dari 78 negara dengan skor 379. Survei tersebut dilakukan pada akhir
tahun 2018. Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara ASEAN lainnya
seperti Singapura, Vietnam dan Thailand. Sebab ituotersirat kekhawatiranokita
tentang daya saing kita pada masa yang akan datang. Oleh karena itu pemerintah,
pendidik, sekolah, orang tua, masyarakat dan siapa saja yang peduli pendidikan
Indonesia, khususnya mata pelajaran matematika, untuk bersama-sama meningkatkan
kualitas pendidikan Indonesia agar tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya. Salah
satunya adalah pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mobile
(handphone) sebagai media pembelajaran berupa game edukasi.
Dari berbagai kajian dan hasil penelitian menyatakan bahwa game edukasi
valid, efektif dan praktis untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Harapannya dengan
menggunakan game edukasi ini dapat membantu peserta didik memahami materi
pembelajaran dengan baik serta media yang dikembangkan dapat digunakan oleh
pendidik sebagai media pembelajaran.
Aritmatika sos
HASIL KAJIAN
Fibby Syaeful Abdullah, Tri Nova Hasti Yunianta,(2018) dengan judul
pengembangan media pembelajaran matematika trigo fun berbasis game edukasi
menggunakan adobe animate pada materi trigonometri. Menunjukan hasil validasi
aspek media memperoleh indeks kevalidan sebesar 96,43% dengan kategori sangat
baik dan aspek materi memperoleh indeks kevalidan sebesar 78% yang termasuk
dalam kategori baik. Hasil uji kepraktisan diperoleh persentase 98,% dengan skor
rata-rata 4,9 termasuk dalam kategori sangat baik.
Menurut Salen and Zimmerman (2004:80),“A game is a system in which
players engage in artificial conflict, defined by rules, that results in a quantifiable
outcome.” sedangkan Karl M. Kapp (2012:7) mendefinisikan game sebagai;“A game
is a system in which players angage in an abstract challenge, defined by rules,
interactivity, and feedback, that results in a quantitifiable outcome often eliciting an
emotional reaction”. Dari berapa definisi mengenai game tersebut, dapat kita
simpulkan beberapa kriteria game, antara lain.
a. Game adalah sistem yang terprogram.
b. Game melibatkan pemain (player) dalam interaksinya. Biasanya player akan
terlibat dalam konflik buatan yang menantang, sehingga player tertarik untuk
menyelesaikan permainan.
c. Terdapat aturan yang mengatur/memandu pemain dalam menyelesaikan game
yang dimainkan.
d. Game yang melibatkan pemain akan menimbulkan interaksi antara pemain
dengan sistem game. Interaksi ini adalah interaksi pemain dengan
peralatan/perangkat keras yang menjadi mediasi pemain dan sistem game.
e. Interaksi yang dilakukan pemain akan menimbulkan feedback (umpan balik)
dari sistem game yang telah dirancang.
f. Terdapat hasil yang terukur dari sebuah game berupa keberhasilan ataupun
kegagalan dalam memainkan game. Namun seringkali memunculkan reaksi
emosional dari pemain yang memainkan game.
Keberadaan game di zaman sekarang bukanlah hal yang asing di kalangan
siswa tingkat dasar sampai perguruan tinggi, hampir semua kalangan memainkannya
baik dewasa maupun muda. Secara umum siswa memainkan game bukan untuk
pembelajaran, akan tetapi untuk kesenangan semata.
Selama ini kalangan orang tua banyak yang menganggap bermain game
merupakan hal yang sia-sia serta menghambur-hamburkan waktunya, akan tetapi
Menurut penelitian Ali Saghir anak-anak yang bermain game selama 1 sampai 2 jam
dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya seperti menghitung, mengenal
banyak bentuk, memecahkan masalah dan logika (Saghir, 2016). Berdasarkan
jenisnya atau platfrom game terbagi menjadi menjadi 4 antara lain:
1. PC games
2. Console Game
3. Handled Game
4. Mobile Game
Game sendiri memiliki genre yang bermacam-macam seperti RTS (real time strategi),
RPG (role playing game), FPS (first person shooter), petualangan atau adventure, dan
lain-lain. Game edukasi merupakan salah satu genre dari sekian banyak genre game.
Umumnya game edukasi berjenis PC games akan tetapi seiring berkembangnya
zaman banyak pengembang yang membuat game edukasi berjenis mobile game.
Penggunaan game edukasi sebagai media pembelajaran tentunya memberikan
sumbangsih besar dalam penggunaan tekhnologi dan komunikasi dalam dunia
pendidikan. Selain itu game edukasi dapat memotivasi siswa dalam belajar dan
menyelesaikan soal latihan yang diberikan (Danang Setyadi: 2017). Dapat dikatakan
game edukasi sangatlah tepat digunakan sebagai media pembelajaran di mata
pelajaran matematika yang dikenal sebagia mata pelajaran yang menegangkan dan
membosankan.
Aritmatika sosial merupakan salah satu materi penerapan dari dasar-dasar
berhitung dalam mata pelajaran matematika yang ada dalam kehidupan sosial sehari-
hari semisal perdagangan, perbankan dan lain sebagainya. Materi ini terbilang mudah
karena hampir semua orang pernah mengalaminya di dunia nyata. Akan tetapi, masih
banyak siswa yang kesulitan dalam memahami materi ini.
Penggunaan media pembelajaran game edukasi dalam materi aritmatika dapat
mengatasi kesulitan tersebut. Sebab, game edukasi dapat menampilkan simulasi
visual yang sesuai dengan materi tersebut sehingga siswa dapat lebih mudah
memahaminya tanpa perlu susah payah membayangkannya di imajinasinya. Selain itu
seorang pendidik dan peserta didik dapat menjalankan proses pembelajaran dengan
baik untuk tujuan pendidikan dalam hal kurikulum serta dapat meningkatkan kualitas
pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia. Seperti tercantum pada UU No. 20
Tahnun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 bahwa pendidikan jarak
jauh dilakukan pada semua jenjang pendidikan, pendidikan jarak jauh juga berfungsi
memberikan layanan pendidikan pada kelomppok masyarakat yang tidak dapat
mengikuti pendidikan secara tatap muka, serta pendidikan jarak jauh diselenggarakan
dalam berbai bentuk, modus dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan
belajar yang menjamin mutu lulusan sesuai standar nasional pendidikan.
PEMBAHASAN
Berdasar hasil kajian berbagai artikel, kurangnya minat dan motivasi siswa
belajar matematika serta pembelajaran yang masih konvensional, yakni dengan
menggunakan metode ceramah dimana proses pembelajaran yang menggunakan
metode ini menjadikan seorang guru sebagai pusat pembelajaran (teacher centered).
Sehingga siswa mengalami berbagai kesulitan pada saat pembelajaran, diantaranya
siswa belum bisa memahami materi pembelajaran yang telah dilakukan, dan juga
masih ada diantara siswa yang kurang menyukai materi yang disampaikan, dengan
adanya media pembelajaran game edukasi dapat memberi kemudahan bagi siswa
dalam memahami pembelajaran dan dapat pula menarik minat dan motivasi belajar
siswa, sehingga konsep matematika yang diajarkan seorang pendidik dapat
tersalurkan kepada siswa.
Game edukasi merupakan salah satu jenis dari sekian jenis media
pembelajaran.
Media pembelajaran ini umumnya berfokus pada bentuk game, akan tetapi tidak
sedikit yang menyertakan materi, KD, dan tujuan pembelajaran atau yang lebih
dikenal dengan perangkat pembelajaran. Game edukasi dapat dibuat dari berbagai
aplikasi semisal RPG Maker, Construct 2, adobe animate, android studio, dan lain
sejenisnya.
Daftar Pustaka
Kapp, K. M. (2012). The Gamification of Learning and Instruction; Game Based
Method and Strategies for Training and Education.San Francisco: Pfeiffer.
Salen, K., & Zimmerman, E. (2004). Rules of Play: Game Design Fundamentals.
London: The MIT Press.
Andayani, Eka Sri. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran
Bilangan Bulat Dengan Media Garis Bilangan Bulat Di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (JPGSD). Vol. 02, No. 03
Fibby Syaeful Abdullah, Tri Nova Hasti Yunianta. 2018. Pengembangan media
pembelajaran matematika trigo fun berbasis game edukasi menggunakan adobe
animate pada materi trigonometri. Jurnal Educate Teknologi Pendidikan Vol.
07, No. 03
https://factmaps.com/pisa-2018-worldwide-rangking-average-score-of-mathematics-
science-reading/ diakses pada tanggal 1 Desember 2020
Dadang Setyadi (2017). Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android Sebagai
Sarana Berlatih Mengerjakan Soal Matematika. Jurnal satya widya Vol.33 No.2

Anda mungkin juga menyukai