Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES

UNTUK KLASIFIKASI PENERIMA BEASISWA


PRESTASI

Abstract - Scholarship is supporting mean for students in college dengan kemajuan suatu bangsa. Hal ini dibuktikan dengan
education. With the scholarship students can still continue their adanya peraturan undang-undang di indonesia yang
education until they complete their studies. This is in accordance menegaskan akan pentingnya pendidikan berdasarkan
with Act 1945 section 31 (1) that every citizen has the right to get Undang–Undang Dasar 1945 Pasal 31 (1) bahwa tiap-tiap
education. Based on the article, of course education providers
must help so that every student can enjoy education by providing
warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Dalam hal
scholarships to eligible. In deciding awardees sometime there are tersebut perguruan tinggi memiliki andil dalam proses
some errors such as lack of proper grantee selection process and pengajaran, serta memfalitasi mahasiswa yang kurang
the length of the grantee must fit the criteria and requirements of mampu dan berprestasi untuk mendapatkan fasilitas
awardees. In this research, data mining modeling is using Naive beasiswa yang diselenggarakan diperguruan tinggi.
Bayes algorithm to get the rules in selecting scholarship. Kesalahan dalam penentuan calon penerima beasiswa
Furthermore, the application of modeling results obtained Naive seperti terpilihnya penerima beasiswa yang kurang tepat
Bayes algorithm is used for classification of awardees. The data sering terjadi. Selain itu, proses pengambilan keputusan
used are primary data that dataset scholarship at the Universitas
Komputer Indonesia. From the results of model testing are done, untuk menentukan calon penerima beasiswa yang dilakukan
the value of high accuracy for the classification of awardees with secara manual membutuhkan waktu lama karena proses
a value of 100% accuracy and AUC 1. Thus the application of seleksi harus sesuai kriteria dan syarat penerima beasiswa
Naive Bayes algorithm can be used as an alternative decision- (Tabrani, 2014). Hal ini sering menimbulkan kesalahan
making in the assessment of awardee. dalam penentuan calon penerima beasiswa seperti
terpilihnya penerima beasiswa yang kurang tepat, maka dari
Intisari - Beasiswa adalah sarana penunjang untuk mahasiswa
dalam mengenyam pendidikan perguruan tinggi. Dengan itu diperlukan klasifikasi untuk membantu menentukan
adanya beasiswa mahasiswa tetap bisa melanjutkan keputusan penerima beasiswa prestasi.
pendidikanya hingga selesai masa studinya. Hal ini sesuai Dalam hal ini penggunaan metode data mining
dengan Undang-Undang 1945 pasal 31 (1) bahwa tiap-tiap sangatlah tepat untuk menemukan pola di dalam pengolahan
warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Berdasarkan datanya. Karena data mining adalah Melakukan ekstraksi
pada pasal tersebut, tentu penyelenggara pendidikan harus untuk mendapatkan informasi penting yang sifatnya implisit
membantu agar setiap mahasiswa dapat menikmati dan sebelumnya tidak diketahui, dari suatu data (Witten,
pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada yang
Frank, dan Hall, 2011).
berhak menerima. Dalam penentu penerima beasiswa sering
sekali terjadi kesalahan seperti penerima beasiswa yang Diantara beberapa metode data mining, Naive Bayes
kurang tepat dan lamanya proses seleksi penerima beasiswa dapat digunakan untuk mengklasifikasikan sekumpulan data
yang harus sesuai kriteria dan syarat penerima beasiswa. dengan mengidentifikasi dari pola data yang diinput. Naive
Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan data mining Bayes terbukti memiliki akurasi dan kecepatan yang tinggi
dengan menggunakan algoritma Naive Bayes untuk saat diaplikasikan ke dalam database dengan data yang
mendapatkan rule dalam penentuan beasiswa. Selanjutnya besar (Kusrini dan Luthfi, 2009). Dalam beberapa
hasil penerapan pemodelan algoritma Naive Bayes yang penelitian, pendekatan dengan menggunakan Naive Bayes
didapat digunakan untuk klasifikasi penerima beasiswa. Data
yang digunakan merupakan data primer yaitu dataset
memiliki kinerja yang cukup tinggi untuk
beasiswa pada Universitas Komputer Indonesia. Dari hasil mengklasifikasikan data (Hamzah, 2012).
pengujian model yang dilakukan, diperoleh nilai akurasi yang Pada penelitiaan ini, akan dilakukan pengujian metode
tinggi untuk klasifikasi penerima beasiswa dengan nilai Naive Bayes dengan melihat nilai akurasi yang diperoleh.
akurasi 100% dan AUC 1. Dengan demikian penerapan Sehingga dengan diketahui hasil yang didapat, dapat terlihat
algorima Naive Bayes dapat dijadikan alternatif pengambilan pola untuk menentukan siapa yang berhak menerima
keputusan dalam penilaian penerimaan beasiswa. beasiswa prestasi.
I. PENDAHULUAN II. KAJIAN LITERATUR
Peran dunia pendidikan sangatlah erat kaitannya A. Beasiswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:153)
Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada pelajar
atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar.
JURNAL SISTEM INFORMASI

Pada penyelenggara pendidikan khusunya tingkat Menurut Turban, dkk dalam Kusrini dan Luthfi
perguruan tinggi pada universitas banyak sekali program (2009:3) “Data mining adalah proses yang menggunakan
beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa yang teknik statistik, matematik, kecerdasan buatan dan machine
berprestasi maupun yang tidak mampu. Hal ini didasari dari learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi
Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 31 (1) bahwa tiap-tiap informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait
warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Berdasarkan dari berbagai database besar”.
pasal tersebut, tentu penyelenggara pendidikan sudah Menurut Hand, Mannila, dan Smyth dalam Widodo,
sepantasnya memberikan pelayanan dan kemudahan bagi Handayanto dan Herlawati (2013:2) Data mining adalah
mahasiswanya dalam menikmati pendidikan yang bermutu. analisa terhadap data (biasanya data yang berukuran besar)
Untuk itu, mahasiswa yang berprestasi atau tidak mampu untuk menemukan hubungan yang jelas serta menyimpulkan
sebagai bagian dari terselenggaranya pendidikan berhak yang belum diketahui sebelumnya dengan cara terkini
mendapatkan beasiswa dari penyelenggara pendidikan dipahami dan berguna bagi pemilik data tersebut.
sebagai bentuk tambahan penghasilan atau bantuan. Data mining adalah Melakukan ekstraksi untuk
Pada penerima beasiswa BBM (Bantuan Belajar mendapatkan informasi penting yang sifatnya implisit dan
Mahasiswa) dengan menggunakan salah satu algoritma yang sebelumnya tidak diketahui, dari suatu data (Witten, Frank,
terdapat pada data mining mengelompokan beasiswa dan Hall, 2011).
menjadi tiga kelompok dalam pengklasifikasian yaitu Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok
mahasiswa yang berhak menerima beasiswa, mahasiswa berdasarkan tugas yang dapat dilakukan menurut Larose
yang di pertimbangkan menerima dan mahasiswa yang tidak dalam Kusrini dan Luthfi (2009:10) sebagai berikut:
berhak menerima beasiswa (Rohmawati, Defiyanti dan 1. Deskripsi
Jajuli, 2015). Dalam penelitian lain penentu penerima Terkadang peneliti dan analis secara sederhana ingin
beasiswa, nilai siswa juga menjadi acuan untuk mencoba mencari cara untuk menggambarkan pola dan
pengambilan keputusan ketika untuk masuk pendidikan kecendrungan yang terdapat dalam data. Sebagai
lanjutan ke universitas favorit. Data nilai siswa perlu contoh, petugas mengumpulkan suara mungkin tidak
dikelompokkan untuk membedakan nilai yang baik dan dapat menemukan keterangan atau fakta bahwa siapa
buruk dengan jangkauan kelompok nilai tertentu. Hasil yang tidak cukup profesional akan sedikit didukung
pengelompokan nilai ini dapat digunakan untuk membuat dalam pemilihan presiden. Deskripsi dari pola dan
suatu kebijakan sekolah untuk memberikan beasiswa kecendrungan sering memberikan kemungkinan
(Muzakir, 2014). Sementara itu, dalam menentukan penjelasan untuk suatu pola atau kecendrungan.
penerima beasiswa simpati proses yang paling banyak 2. Estimasi
menemui kesulitan adalah dalam membandingkan Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali
mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain sesuai variabel target estimasi lebih ke arah numerik dari pada
kriteria yang ada, karena jumlah mahasiswa yang ke arah kategori. Model dibangun dengn menggunakan
mengajukan permohonan semakin meningkat. Dengan record lengkap yang menyediakan nilai dari variabel
semakain banyak pemohon beasiswa dan beragam target sebagai nilai prediksi. Selanjutnya, pada
kriteria/pertimbangan yang ada, maka tim dosen peninjauan berikutnya estimasi nilai dari variabel dibuat
pembimbing akademik menemui kesulitan dalam berdasarkan nilai variabel prediksi. Sebagai contoh,
menentukan penerima beasiswa secara tepat (Tjandra, akan dilakukan estimasi tekanan darah sistolik. Pada
2014). pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis
Persyaratan penerimaan Beasiswa BNI Universitas kelamin, indeks berat badan, dan level sodium darah.
Komputer Indonesia : Hubungan antara tekanan darah sistolik dan nilai
1. Transkrip nilai min 3.00; variabel prediksi dalam proses pembelajaran akan
2. Surat Keterangan Tidak Mampu; dihasilkan model estimasi. Model estimasi yang
3. Surat Keaktifan; dihasilkan dapat digunakan untuk kasus baru lainnya.
4. Surat Keaktifan Organisasi; Contoh lain, estimasi nilai indeks prestasi komulatif
5. Fotocopy KTP,KK, & KTM; mahasiswa program pascasarjana dengan melihat nilai
6. Surat Permohonan Beasiswa. indeks prestasi mahasiswa tersebut pada saat mengikuti
program sarjana.
B. Data Mining 3. Prediksi
Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi,
kecuali bahwa dalam prediksi nilai dari hasil akan ada
dimasa mendatang.
Contoh prediksi dalam bisnis dan penelitian adalah:
a. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan
datang.
JURNAL SISTEM INFORMASI
STMIK ANTAR BANGSA

b. Prediksi presentasi kenaikan kecelakaan lalu lintas a. meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan
tahun depan jika batas bawah kecepatan dinaikan. telekomunikasi seluler yang diharapkan untuk
memberikan respons yang positif terhadap
Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam penawaran upgrade layanan yang diberikan.
klasifikasi dan estimasi dapat pula digunakan (untuk
b. Menemukan barang dalam supermarket yang dibeli
keadaan yang tepat) untuk prediksi.
secara bersamaan dan barang yang tidak pernah
4. Klasifikasi dibeli secara bersamaan.
Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori.
Sebagai contoh, penggolongan pendapatan dapat C. Naive Bayes
dipisahkan dalam tiga kategori, diantaranya pendapatan Bayesian clasification adalah pengklasifikasian statistik
tinggi, pendapatan sedang dan pendapatan rendah. yang dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas
Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian keanggotaan suatu Class. (kusrini dan luthfi, 2009:189).
adalah: Klasifikasi Naive Bayes adalah pengklasifikasian statistik
a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit yang dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas
merupakan transaksi yang curang atau bukan. keanggotaan suatu class. Klasifikasi Bayesian didasarkan
b. Memperkirakan apakah pengajuan hipotek oleh pada teorema Bayes, diambil dari nama seorang ahli
nasabah merupakan suatu kredit yang baik atau matematika yang juga menteri Prebysterian Inggris,
buruk. Thomas Bayes (1702-1761) (Bramer, 2013)
c. Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk Bayesian clasification didasarkan pada teorema bayes yang
mendapatkan termasuk kategori penyakit apa. memiliki kemampuan klasifikasi serupa dengan decision
tree dan neural network. Bayesian clasification terbukti
5. Penglusteran memilki akurasi dan kecepatan tinggi saat diaplikasikan
Pengklusteran merupakan pengelompokan record, kedalam database dengan data yang besar.
pengamatan, atau memperhatikan dan membentuk Naive Bayes adalah penyederhanaan metode bayes.
objek-objek yang memiliki kemiripan. Kluster adalah Teorema bayes disederhanakan menjadi persamaan
kumpulan record yang memiliki kemiripan satu dengan berikut:
yang lainnya dan memiliki tidak kemiripan dengan P(H|X) = P(X|H) P(X)…………………… (1)
record-record dalam kluster lain. X : data dengan class yang belum diketahui
Pengklusteran berbeda dengan klasifikasi yaitu tidak H : hipotesis data X merupakan class spesifik
adanya variabel target dalam pengklusteran. P(H|X) : probabilitas hipotesis H berdasarkan kondisi X
Pengklusteran tidak mencoba untuk melakukan (posteriori probability)
klasifikasi, mengestimasi, atau memprediksi nilai dari P(H) : probabilitas hipotesis H (prior probability)
variabel target. Akan tetapi, algoritma pengklusteran P(X|H) : Probabilitas X berdasar kondisi pada hipotesis H
mencoba untuk melakukan pembagian terhadap P(X) : Probabilitas dari X
keseluruhan data menjadi kelompok-kelompok yang
memiliki kemiripan (homogen), yang mana kemiripan
Hastuti 2012 dalam penelitianya komparasi algoritma
record dalam satu kelompok akan bernilai maksimal,
klasifikasi data mining untuk prediksi mahasiswa non aktif
sedangkan kemiripan dengan record dalam kelompok
dengan algotitma yang digunakan adalah Logistic
lain kan bernilai minimal.
Regression, Decision Tree, Naive Bayes dan Neural
Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian: Network. Hasil penelitian tersebut menunjukan Decision
a. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen Tree memiliki nilai accuracy tertinggi 95,29% Sedangkan
untuk taget pemasaran dari suatu produk bagi pada uji ROC curve menunjukkan bahwa Neural Network
perusahaan yang tidak memiliki dana pemasaran dan Naive Bayes mencapai nilai AUC yang terbaik yaitu
yang besar. 0,976.
b. Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu melakukan Tabrani 2014 dalam penelitianya kajian penerepan
pemisahan terhadap prilaku finansial dalam baik algoritma untuk klasifikasi penerima beasiswa. Algoritma
dan mencurigakan.
yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan
c. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari algoritma C4.5 dan Naive Bayes. Hasil penelitiannya
gen, untuk mendapatkan kemiripan prilaku dari algoritma C.45 memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi
gen dalam jumlah besar.
dengan tingkat akurasi 87.74%.
6. Asosiasi
Mulyadi 2015 dalam penelitiannya komparasi algoritma
Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan
Niave Bayes dan Suport Vector Mechine untuk klasifikasi
atribut yang muncul dalam satu waktu. Dalam dunia
penerima beasiswa prestasi. Hasil penelitiannya algoritma
bisnis lebih umum disebut analisa keranjang belanja.
Suport Vector Mechine memiliki Tingkat Akurasi yaang
Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah:
paling tinggi dengan tingkat akurasi 97,94% dan AUC
0,998.
Khan dan Peer pada tahun 2013 dalam penelitiannya untuk b. Data Transformation
klasifikasi risiko kredit menunjukkan akurasi dari beberapa Atribut yang dilakukan transformasi data diantaranya
metode diantaranya RBT 69%, OneR Classifier 64%, Naive nilai SMT, NILAI, SKTM, PRESTASI, SAKTIF,
Bayes 75,5%, ANN 68,5%, C4.5 69,5%, dan Random SKAKORG, KTP, KK, KTM, BEA, STATUS, IPK,
Forest 74,5%. Dilihat dari hasil evaluasi diketahui bahwa TINGKAT. Hasil dari transformasi data akan digunakan
Naive Bayes memiliki akurasi paling tinggi untuk klasifikasi untuk proses dataset untuk algoritma Naive Bayes dan
German credit dataset. Namun hal ini mungkin tidak sama Decission Tree.
untuk semua dataset. Umumnya sebuah
classifier yang digunakan harus disesuaikan dengan
berbagai tipe dataset(Khan & Peer, 2013). c. Data Training dan Data Testing
Pada penelitian ini, menggunakan dataset private dari
III. METODE PENELITIAN data beasiswa BNI Universitas Komputer Indonesia Bandung
Pada bagian ini, akan disajikan gambaran mengenai dari tahun 2015- 2019 dengan banyak record 1208. Untuk
metodologi penelitian secara keseluruhan. Berikut adalah menguji model, data akan dibagi menjadi dua, yaitu data
tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini seperti yang training dan data testing. Data training digunakan untuk
terlihat pada Gambar pengembangan model, sedangkan data testing digunakan
untuk pengujian model.

d. Pemodelan
Dalam penelitian ini akan dilakukan sebuah percobaan
data mining dengan menggunakan algoritma Naive Bayes &
Decission Tree.
Dataset
Beasiswa

Persiapan Data Awal


Transformasi
data

Data Training Data Testing

Pemodelan

Naive Bayes &


Decission Tree

Evaluasi

Gambar 1. Desain Penelitian

a. Dataset Beasiswa
Pada penelitian ini, dataset beasiswa BNI terdiri dari
1208 informasi data pengajuan aplikasi beasiswa BNI dari
tahun 2015-2019. Dataset ini bisa digunakan untuk
mengetahui klasifikasi yang berhak menerima beasiswa
BNI. Hasil dari klasifikasi yang digunakan adalah untuk
menentukan data beasiswa BNI yang “diterima” dan “tidak
diterima”. Dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi
adalah untuk memperoleh pola klasifikasi yang lulus dan
tidak lulus setelah melewati tahapan penyeleksian beasiswa
BNI. Di dalam dataset penelitian ini terdapat 295 aplikasi
data yang dinyatakan lulus dan 913 aplikasi data yang
dinyatakan tidak lulus.
.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN REFERENSI


Dari hasil pengujian masing model yang sudah
dilakukan terhadap data testing, menggunakan [1] Alfisahrin, S. N. (2014). Komparasi Algoritma C4.5,
metode Naive Bayes dan Decission Tree dapat Naive Bayes dan Neural Network Untuk Memprediksi
diketahui hasil akurasi dari data beasiswa BNI Penyakit Jantung. Jakarta: Pascasarjana Magister Ilmu
Universitas Komputer Indonesia seperti pada Komputer STMIK Nusa Mandiri.
Tabel 1 dibawah ini : [2] Bramer, M. (2013). Pronciple of Data Mining Second
Edition. London: Springer.
Tabel 1. Hasil Akurasi Data Beasiswa [3] Hamzah, A. (2012). Klasifikasi Teks Dengan Naive
N Classifie Predictio accur
o r n acy Bayes Classifier (NBC) Untuk Pengelompokan Teks
0 NB Multinomi 0.807 Berita dan Abstract Akademis. Prosiding Seminar
alNB(alph 163
a=1.0,
Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode
class_pri III, (hal. B-269). Yogyakarta.
or=None,
fit...
[4] Han, J., & Kamber, M. (2006). Data Mining Concepts
and Techniques Second Edition. San Francisco: Diane
Cerra.
1 DT DecisionT 1.000 [5] Hastuti, K. (2012). Analisa Komparasi Algoritma
reeClassi 000 Klasifikasi Data Mining Untuk Prediksi Mahasiswa
fier(clas
s_weight= Non-Aktif. Seminar Nasional Teknologi Informasai
None, dan Komunikasi Terapan. Semarang.
crit...
[6] Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008). Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
[7] Khan, S., & Peer, M. (2013). Evaluation of
Knowledge Extraction Using Various Classification
V. KESIMPULAN
Data Mining Techniques. IJARCSSE, 251.
Beasiswa BNI diharapkan dapat membantu
mahasiswa yang beprestasi maupun kurang mampu [8] Kusrini., & Luthfi, E. T. (2009). Algoritma Data
untuk membantu perekonomian bagi penerimanya. Mining. Yogyakarta: Andi Ofset.
Disamping itu bagi lembaga penyelenggara beasiswa [9] Mulyadi. (2015). Komparasi Algoritma Naive Bayes
BNI, merupakan salah satu langkah untuk turut dan Suport Vector Mechine untuk klasifikasi penerima
membantu mencerdaskan anak bangsa dan tentu beasiswa prestasi. Jakarta: Pascasarjana Magister Ilmu
memilki keuntungan tersendiri bagi lembaga Komputer STMIK Nusa Mandiri.
penyelenggara beasiswa BNI. Berdasarkan kondisi [10] Muzakir, A. (2014). Analisa dan Pemanfaatan
tersebut, diperlukan adanya aspek kontrol untuk Algoritma K-Means Clustering Pada Data Nilai Siswa
memberikan beasiswa prestasi kepada calon Sebagai Penentu Penerima Beasiswa. Prosiding
mahasiswa yang menerimanya agar tepat sasaran dan Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi
tidak berhenti pendidikanya selama masa studi (SNAST) 2014. Yogyakarta.
berlangsung. [11] Rohmawati, N., Defiyanti, S., & Jajuli, M. (2015).
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian model Implementasi Algoritma K-Means Dalam
dengan menggunakan algoritma Naive Bayes dan Pengklasteran Mahasiswa Pelamar Beasiswa. Jurnal
Decision Tree dengan menggunakan dataset beasiswa Ilmiah Teknologi Informasi Terapan.
prestasi untuk analisis beasiswa yang diterima dan [12] Tabrani, M. (2014). Kajian Penerapan Algoritma C4.5
tidak diterima. Model yang dihasilkan diuji untuk dan Naive Bayes untuk klasifikasi Penerima Beasiswa
mendapatkan nilai akurasi. Dari hasil pengujian model Kopertis. Jakarta: Pascasarjana Magister Ilmu
yang dilakukan, diperoleh nilai akurasi tinggi untuk Komputer STMIK Nusa Mandiri.
klasifikasi penerima beasiswa yaitu Naive Bayes [12] Tjandra, E. (2014). Sistem Pendukung Keputusan
dengan nilai akurasi 80% dan Decission Tree 100%. Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Simpati di
Untuk itu, algorima Naive Bayes dan Decission Tree Universitas “X” Dengan Metode Multi_Attribute
dapat dijadikan alternatif dalam klasifikasi karena Global Inference Of Quality (MAGIQ). Seminar
memiliki akurasi yang tinggi dalam penelitian ini. Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
Dengan demikian, dari hasil pengujian model Surabaya
yang dilakukan dalam penelitian ini dapat [13] Vercellis, C. (2009). Business Intelligence: Data
disimpulkan bahwa penerapan algoritma Naive Bayes Mining and Optimization for Decision Making.
dan Decission Tree dapat dijadikan rekomendasi dan Cornwall: John Wiley & Sons, Ltd.
alternatif dalam menentukan penerima beasiswa BNI [14] Widodo, P. P., Handayanto, R. T., & Herlawati.
yang selanjutnya bisa dilakukan ke proses berikutnya (2013). Penerapan Data Mining Dengan Matlab.
pada tahapan penerimaan beasiswa BNI. Bandung: Rekayasa Sains.
[15] Witten, I. H., Frank, E., & Hall, M. A. (2011). Data Techniques 2nd Edition. USA: Elsevier.
Mining: Practical Machine Learning Tools and

Anda mungkin juga menyukai