Kepada Yth:
Pastor Kepala Paroki
Di Keuskupan Agung Jakarta.
Usulan Pedoman:
1. PERARAKAN BAYI YESUS
What, when, who, where and how.
2. LAGU-LAGU :
Lagu Pembuka:
Perayaan Ekaristi Malam Natal (24 Desember ) adalah sudah hari
Natal, maka untuk lagu Pembuka jangan menggunakan lagu masa
Adven lagi (PS 438, 432 dst).
(lihat Antifon Pembuka 1; Tuhan bersabda kepada-Ku, Engkaulah
Putera-Ku, hari ini Engkau Kuputerakan,’ atau antifon 2 : Marilah kita
bergembira dalam Tuhan, sebab Penyelamat kita telah lahir di dunia.
Hari ini damai sejati turun dari surga), jadi bukan masa Adven lagi,
tapi sudah Natal, sehingga beberapa usulan Lagu Pembuka adalah
PS 460: “Slamat, Slamat Datang” ; PS 464 :” Hai, Mari Berhimpun”,
dan seterusnya.
Ordinarium:
Untuk ordinarium Lagu “Pustardos”, khususnya “Madah Kemuliaan”
sebaiknya tidak digunakan lagi, karena kata-katanya tidak sesuai
dengan Tata Perayaan Ekaristi (TPE) baru.
PUMR no 53 menyatakan:
Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari zaman Kristen
kuno. Lewat madah ini Gereja yang berkumpul atas dorongan Roh
Kudus memuji Allah Bapa dan Anakdomba Allah, serta memohon
belaskasihan-Nya .Teks madah ini tidak boleh diganti dengan teks
lain.
Perlu diketahui Madah Kemuliaan ini juga tidak sama dengan lagu:
“Para Malaikat Bernyanyi (PS 456)”.
Untuk keindahan dan keselarasan , ordinarium sebaiknya
dinyanyikan dalam 1 paket (misalnya Tuhan Kasihanilah
mempergunakan Misa Kita II maka Madah Kemuliaan, Kudus dan
Anak Domba Allah juga mempergunakan Misa Kita II, namun tidak
ada keharusan semuanya dalam 1 paket, dengan perkataan lain,
misalnya Kyrie mempergunakan Misa Raya 2, Gloria : Misa Kita IV,
Sanctus : Misa Lauda Sion , Agnus Dei : Misa Kita II, ini tidak
dilarang, tetapi demi keindahan dan keselarasan sebaiknya 1 paket).
3. LILIN.
Apakah lilin dipakai?
Jawabannya : Tidak!
Gereja Katolik memakai Lilin untuk semua umat yang berhimpun
pada Malam Paskah (Upacara Cahaya, dari gelap menjadi Terang)
Salam damai,