Anda di halaman 1dari 2

Nama : Faskalis Adinata

NIM : 120510022
Semester : Lima (V)
Mata Kuliah : Pastoral Stasioner dan Kategorial
Dosen : Largus Nadeak Lic, S.Th

DEVOSI

Kerasulan Minggu Biasa XXV


22 September 2019

Saudara/i terkasih, kata “devosi” berasal dari bahasa Latin devotio, dari kata kerja:
devovere, yang berarti: kebaktian, pengorbanan, penyerahan, sumpah, kesalehan, cinta bakti.
Devosi menunjuk pada sikap hati dan perwujudannya dalam diri orang yang menyerahkan diri
kepada seseorang atau sesuatu yang dijungjung tinggi dan dicintai. Dalam Gereja Katolik
devosi merupakan praktek ungkapan iman umat yang spontan dan lebih bebas serta dapat
dibawakan secara pribadi maupun kelompok.

Karakter Devosi:
 Kenonjolkan dimensi afeksi dan emosi.
 Kesederhanaan ungkapan iman, kesederhanaan kata-kata.
 Memuat pengulangan doa: Akibat dari pengulangan doa adalah kepuasan dan
kedalaman batin si pendoa. Yang penting dalam doa adalah bahwa orang bisa
mengalami kehadiran Allah dengan seluruh jiwanya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:


a. Devosi tidak pernah dipandang menggantikan liturgi resmi. Bila liturgi dianggap sebagai
makanan utama, devosi dapat dipandang sebagai makanan kecil, tambahan.
b. Praktek devosi harus dijauhkan dari bahaya praktek magis
c. Praktek magis terjadi apabila orang memandang kekuatan, daya pengudusan berasal dari
barang, mantra, atau hitungan angka. Devosi yang benar hanya dikabulkan oleh daya Allah
dan bukan oleh kekuatan si pendoa tersebut.
d. Devosi harus sesuai dengan iman Gereja yang benar.Apa yang menjadi keyakinan
devosional umat tidak selalu harus menjadi iman gereja universal.
e. Ada dua bentuk penghormatan: latria dan dulia. Yang pertama merupakan
penghormatan/penyembahan yang ditujukan hanya kepada Allah. Yang kedua merupakan
bentuk penghormatan yang ditujukan kepada orang-orang kudus tertentu. Dalam hal ini
patung dipakai bukan untuk disembah melainkan dipakai sebagai sarana untuk
menghormati pribadi orang kudus yang hidup dibalik patung tersebut.

Jenis-jenis Devosi:
a. Kebaktian kepada Sakramen Mahakudus: sebagai perpanjangan madah syukur atas
komuni, juga merupakan ungkapan iman akan Kristus yang hadir dalam ekaristi.
b. Jalan Salib: merupakan devosi yang membantu kita dalam menghayati dan merenungkan
misteri penderitaan dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus dan sebagai kenangan akan misteri
penebusan Kristus. Dalam masa Pra-Paskah devosi ini sangat dianjurkan untuk
dilaksanakan.

1
c. Rosario: Secara harafiah rosario berarti karangan bunga mawar. Doa rosario membantu
penghormatan kita kepada Bunda Maria dan menumbuhkan cinta bakti kepada Allah.
d. Novena: Berasal dari kata Latin novem yang artinya sembilan. Doa novena merupakan
kebaktian sembilan hari yang diisi dengan doa tertentu bagi persiapan suatu pesta atau
tahap kehidupan yang penting. Angka sembilan merujuk pada Kis 1:13-14, ketika para
Rasul bersama Bunda Maria mengadakan doa sembilan hari menantikan kedatangan Roh
Kudus.
d. Ziarah: merupakan devosi umat untuk menampilkan dimensi kesatuan Gereja, juga sebagai
usaha, sarana untuk menggalang perdamaian dunia.

Ketua Dewan Stasi Naga Jaya

…………………………

Anda mungkin juga menyukai