Anda di halaman 1dari 5

D

Oleh :

Nama : Santi May Rani

Prodi : PAK

T/S : III/VI

M. Kuliah : Liturgika

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI OIKUMENE INJILI SIDIKALANG

TAHUN AJARAN 2023/2024

 Pengertian Liturgika
Liturgi adalah karya bakti bersama. Liturgi adalah karya bakti Gereja, yang
menyatakan diri sebagai tanda keselamatan. Liturgi merangkum keseluruhan kebaktian
Gereja yang resmi. Kebaktian kepada Allah merupakan tugas Gereja yang utama dan hakiki.

Kata liturgi berasal dari bahasa Yunani “leitourgia”, yang berasaldari kata kerja “leitourgeo”
yang berarti melayani, melaksanakan tugas dinas, memegang jabatan. Secara hurufiah
kata leitourgia berasal dari dua kata, “leitos / laos” yang berarti rakyat, umat, dan kata
“ergon” yang berarti pekerjaan, perbuatan, tugas. Secara hurufiah leiturgia berarti pekerjaan
untukkepentingan rakyat atau orang banyak.

 Pengertian Ibadah

Ibadah merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan bila berbicara mengenai orang
kristen. Hidup orang kristen adalah hidup yang beribadah karena sudah menjadi ciri khas dari
orang kristen. Kata ibadah merupakan istilah untuk menyebutkan suatu perbuatan yang
menyatakan bakti seorang pengikut Kristus untuk tetap hidup dalam ketetapan ajaran yang
diterimanya, yang didasari oleh ketaatan mengerjakan perintahNya.

Ibadah Kristen menurut Profesor Paul Hoon dalam buku pengantar ibadah kristen adalah
penyertaan Allah sendiri dalam Yesus Kristus dan tanggapan manusia terhadapNya atau
tindakkan ganda yaitu tindakkan Allah kepada manusia dalam Yesus Kristus dan dalam
tindakkan tanggapan manusia melalui Yesus Kristus.

Ibadah kristen adalah Gottesdients, salah satu kata yang mencakup baik pelayanan Allah
kepada manusia maupun pelayanan manusia kepada Allah.12 Ibadah yang dilakukan oleh
orang percaya merupakan pertemuan antara Allah dan jemaat dan jemaat dengan Allah,
sehingga ibadah yang dilakukan haruslah berlangsung dengan penuh hikmat dan harus
dipersiapkan dengan baik agar jemaat bisa merasakan keintiman dengan Allah. Ibadah bila
dilihat dalam pendekatan secara etimologi yaitu, “Ibadah berasal dari bahasa Arab,
sedangkan kata Ibrani untuk Ibadah adalah “Abodah” yang memiliki arti secara harafiah
bakti, hormat, suatu sikap dan aktivitas yang mengakui dan menghargai seseorang/yang lain,
yang mencangkup tata cara yang implikasinya nampak dalam tingkah laku dan aktivitas
kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat diartikan bahwa “Ibadah merupakan ekspresi dan
sikap hidup yang penuh bhakti (penyerahan diri) kepada yang Ilahi, yang pengaruhnya
nampak dalam tingkah laku yang benar”. Hubungan Liturgi dan Ibadah Memanglah bila di
lihat dalam pengertiannya masing-masing antara pengertian liturgi dan ibadah, tidak ada
alasan yang menjelaskan Liturgi berkaitan langsung dengan ibadah kepada Tuhan, akan tetapi
istilah “Liturgi” sudah menjadi bagian dalam ilmu teologi yang sering digunakan.

Pada konteks sekarang ini hubungan liturgi dan ibadah memiliki pengertian atau
keterkaitan sebagai suatu tata cara atau perangkat teologis yang mengatur secara harmonis,
serasi antara jemaat yang berkumpul dalam wujud tanggapan timbal balik antara Allah
kepada Jemaat dan antara jemaat kepada Allah. Dengan kata lain, liturgi dalam konteks
ibadah diartikan sebagai suatu system atau tata cara yang mengatur berlangsungnya
tanggapan umatNya secara bersamasama terhadap penyertaan/kehadiran Allah dalam Yesus
Kristus pada saat jemaat berkumpul dan beribadah.
 Ibadah

Ibadah merupakan suatu kegiatan mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyembah
Tuhan (berkomunikasi dengan Tuhan), ketika kita berbuat baik kepada sesama juga disebut
dengan ibadah, patuh kepada perintah Tuhan dan taat kepada orang tua juga adalah ibadah,
berlaku benar dalam kehidupan juga disebut dengan ibadah, sayang kepada keluarga juga
merupakan ibadah dan fungsi ibadah sendiri yaitu suapaya iman kita bertumbuh serta dapat
melatih kesabaran, melatih kejujuran dan melatih kesetiaan.

Selain Komunikasi dengan Tuhan secara umum, ibadah juga merupakan suatu
tindakkan atau praktekkan dalam kehidupan kita secara pribadi. Ibadah jangan dipahami
secara sederhana dan hanya dibatasi dengan gedung atau bangunan dimana adanya
persekutuan, akan tetapi Ibadah merupakan perbuatan (secara vertikal yaitu antara umat
dengan Tuhan dan secara horizontal yaitu antara sesama manusia), dan untuk dapat
mempraktekkan ibadah dalam pengertian ini maka terlebih dahulu ibadah harus di dasarkan
dengan hukum kasih, dalam artian sebelum memuji dan menyembah Tuhan yang tidak
kelihatan terlebih dahulu wujud dalam ibadah itu dinyatakan terhadap sesama dengan cara
hidup saling mengasihi satu dengan yang lain sehingga ibadah menjadi suatu kegiatan yang
nyata.

 Pengutusan dan Berkat

Pengutusan dan berkat sebenarnya pada zaman perjanjian lama diberikan Tuhan
kepadabapak-bapak leluhur Israel yang dari notaben orang biasa kemudian dipanggil dan
diutus oleh Tuhan sebagai nabiNya yang akan memberitakan firmanNya, Tuhan memberikan
mereka tanggung jawab sebagai orang-orang pilihanNya dan mengutus mereka serta memberi
mereka berkat (kesanggupan) dalam memberitakan kebenarannya.18 Ini merupakan salah
satu perwujudan yang besar dari Allah karena adanya rasa syukur dari bangsa Israel terhadap
Allah. Pada abad-abad pertama jemaat memakai berkat dalam ibadahnya, tetapi dalam bentuk
doa.

 Fungsi Liturgika dalam Ibadah

Tujuan liturgi adalah untuk membuat suasana ibadah bisa berjalan dengan baik dan tertib,
penuh hikmat dan pengurapan dari Tuhan. Dengan demikian, liturgy dikatakan sebagai
wadah, sarana, alat perjumpaan dengan Tuhan.

Berikut beberapa makna yang dapat kita ambil dari liturgi yang dipakai dalam ibadah jemaat:

1. Liturgi sebagai Media Pertemuan Antara Allah dan Umat.


Liturgi merupakan media “pertemuan” antara Tuhan Allah dengan jemaatNya. Ada
dialog atau kegiatan antara Tuhan Allah dengan Umat. Kegiatan yang datangnya dari Allah
dan mendapat tanggapan dari umat, terjadilah dialog. Kegiatan dari Allah; pada pembacaan
hukum kasih, pemberian berita anugerah/pengampunan, petunjuk hidup baru, penyampaian
firman dan berkat. Kegiatan dari Allah dan diperuntukkan bagi umat dan mendapat
tanggapan dari umat; pujian, doa, kesanggupan atas perintah Allah, persembahan dan
pengakuan iman kepada Allah, Terjadinya dialog inilah maka kita dapat mengambil makna
bahwa liturgi sebagai tempat bertemunya Allah Yang Maha Kudus dengan umat-Nya.
2. Liturgi sebagai Sarana Berkumpulnya Jemaat.
Dalam praktek pelaksanaan liturgi pastilah kita mendapati orang-orang yang
berkumpul. Berkumpulnya jemaat ini merupakan ciri khas jemaat di tengah dunia. Setiap
minggu mereka/orang Kristen meninggalkan rumah masing-masing, untuk pergi ke suatu
tempat khusus, yaitu gereja. Dalam perkumpulan ini mereka menyatakan diri kepada dunia
dan kepada Tuhan bahwa mereka berkumpul untuk bersatu dalam iman. Berkumpul sebagai
syarat bagi kehidupan jemaat, supaya dengan perkumpulan itu Tuhan menambah jumlah
mereka dengan orang yang diselamatkan.

3.Liturgi sebagai Pelayanan


Liturgi mempunyai makna pelayanan, diantaranya adalah;
 Pelayanan Kristus kepada kita.
Tuhan Yesus Kristus melalui liturgi memberi pelayanan pendamaian kepada kita. Pelayanan
pendamaian yang dianugerahkan kepada kita.terwujud dalam pelayanan firman dan sakramen
hingga kita memperoleh pembenaran dan kehidupan kekal.
Pelayanan kita kepada Allah.
Dalam ibadah liturgis nampak pelayanan yang kita berikan kepada Allah. Pelayanan tersebut
terwujud dalam unsur doa, persembahan dan syukur.
 Pelayanan kita kepada Persekutuan.
Dalam ibadah liturgis kita saling bersekutu, kita berdoa bersama-sama untuk persekutuan
seutuhnya, kita mendengar firman bersama-sama, menyanyi dan memberi persembahan.
Kebersamaan yang ada dalam pelaksanaan liturgi menunjukkan bahwa kita bersama-sama
melakukan pelayanan dalam persekutuan.

4. Liturgi sebagai Pembaharuan Perjanjian Anugerah.


Kita mengakui bahwa anugerah Allah yang kita terima (keselamatan) belum
sempurna, kesempurnaan akan terjadi kelak pada kedatangan Tuhan kedua kali. Itu berarti
anugerah yang telah kita terimaa masih harus terus dijaga, apalagi kita sangat rentan dengan
dosa yang dapat merusak anugerah Allah. Manusia seringkali melanggar dan merusak
perjanjian anugerah Allah, namun karena Allah adalah setia maka Allah tetap mengasihi
manusia dengan tetap memberikan pembaharuan AnugerahNya yang nampak dalam
keseluruhan liturgi. Dalam ibadah liturgis tersebut kedua pihak mengulangi dan meneguhkan
janji-janji dan tuntutan-tuntutan mereka, Tuhan menerima hormat dan manusia menerima
penghiburan serta peneguhan iman.

5. Liturgi sebagai Jiwa Umat


Kecenderungan Gereja-Gereja sekarang memahami arti liturgi secara sempit yaitu
liturgi diartikan sebatas tata kebaktian dan ibadah.
Dalam pengertian luas, liturgi diartikan sebagai pelayanan yang melingkupi seluruh
kehidupan jemaat, seluruh konteks kehidupan jemaat. Demikian juga kita tidak dapat
memisahkan ibadah liturgis kita dengan kehidupan sesehari kita, sebab apa yang terdapat
dalam liturgi menjadi dasar dan arah hidup kita. Dengan demikian liturgi menjiwai umat
dalam kehidupan sehari-hari, liturgi tidak hanya berfungsi pada hari Minggu saja.

6. Liturgi sebagai Cermin Ibadah Surgawi


Ibadah liturgis, belum sempurna selama masih di dunia, akan disempurnakan pada
waktunya di surga. Dalam ibadah kita melihat kenyataan dosa-dosa kita, sehingga dalam
ibadah perlu ada nasehat-nasehat, ada pengampunan dosa dari Tuhan kepada umat. Oleh
karena liturgi sekarang belum sempurna dan baru sempurna pada waktunya di surga maka
dapat kita ambil maknanya bahwa ibadah liturgis/liturgi yang ada dalam dunia sekarang ini
merupakan cermin ibadah surgawi.

Anda mungkin juga menyukai