TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan: pada umumnya terkait meminimalkan total biaya pengiriman pasokan yang tersedia melalui jaringan untuk
memenuhi permintaan yang diberikan. (Tujuan alternatifnya adalah memaksimalkan total keuntungan).
• Variabel Keputusan
Xij = jumlah yang dialirkan yang melalui busur (arcs) i j
• Constraint
• Kapasitas Busur ij yang dilalui (dinotasikan dengan Uij). Dimana setiap busur tidak selalu memiliki kapasitas tertentu
(uncapacitated) sehingga dapat diasumsikan busur tersebut memiliki kapasitas tidak terbatas
• Ketersediaan pasokan pada supply node (dinotasikan dengan bi, dimana bi > 0)
• Demand pada demand node (dinotasikan dengan bi, dimana bi < 0)
• Supply/Pasokan pada transshipment node (dinotasikan dengan bi, dimana bi = 0)
• Batasan non-negatif
6
• Xij
• Uij
• bi
Tahap 3. Formulasikan permasalahan minimum cost flow tersebut ke dalam model jaringan
• Buatlah node yang terdiri atas supply node, demand node, dan transshipment node
• Hubungkan satu node dengan node lainnya sesuai dengan jalur yang tersedia, dan berikan informasi mengenai
biaya per unit yang dialirkan di jalur tersebut (cij)
CONTOH KASUS
Sebuah perusahaan Otomotif yang memproduksi motor memiliki dua pabrik, yaitu Pabrik A dan Pabrik B. Kedua pabrik tersebut
terhubung dengan dua dealer, yaitu dealer D dan dealer E. Jumlah pasokan pada pabrik A adalah 50, sedangkan jumlah pasokan di
pabrik B adalah 40. Jumlah demand di dealer D adalah 30 dan demand di dealer E adalah 60. Perusahaan otomotif tersebut pun
memiliki distribution center, yaitu distribution center C, sehingga motor yang akan dikirimkan dari pabrik dapat dikirimkan secara
langsung ke dealer, ataupun transit terlebih dahulu di distribution center. Berikut adalah biaya pengiriman per satu unit motor untuk
masing-masing jalur perjalanan yang dapat dilalui untuk mengirimkan motor dari masing-masing pabrik ke masing-masing dealer.
Jalur Cost/unit
AB 2
AC 4
AD 9
BC 3
CE 1
DE 3
ED 2
Karena kondisi infrastruktur, jumlah motor yang dapat dikirimkan melalui rute AB tidak boleh lebih dari 10 motor. Selain itu,
jumlah motor yang dikirimkan melalui rute CE tidak boleh lebih dari 80 motor. Tentukanlah aliran jumlah motor yang melalui
masing-masing jalur agar biaya pengiriman motor dari pabrik ke dealer menjadi minimum.
9
PENDEFINISIAN MASALAH
Tujuan
Meminimumkan total biaya pengiriman motor dari pabrik ke dealer
Dengan biaya pengiriman per unit untuk setiap jalur adalah sebegai berikut
Keputusan
Jumlah motor yang dialirkan melalui jalur ij
Constraint
• Ketersediaan pasokan pada Pabrik A sebesar 50
• Ketersediaan pasokan pada Pabrik B sebesar 40
• Ketersediaan pasokan/demand pada Distribution center C sebesar 0
• Demand pada dealer D sebesar 30
• Demand pada dealer E sebesar 60
• Kapasitas aliran pada jalur AB adalah sejumlah 10
• Kapasitas aliran pada jalur CE adalah sejumlah 80
• Pembatas non-negatif
10
PENDEFINISIAN MASALAH
MODEL JARINGAN
Tahap 3. Formulasikan permasalahan minimum cost flow tersebut ke dalam model jaringan
Kapasitas
Busur A-B
UPPER-BOUND
Functional
constraint
UPPER-BOUND
UPPER-BOUND
CBA = -2
A B
YAB
40 50
18
Tahap 2: Cek optimalitas solusi. Jika sudah optimal stop. Jika belum,
lanjut ke tahap 3.
• Lakukan perhitungan terhadap ∆Z
• ∆Z < 0 maka solusi belum optimal (Minimisasi)
A D
B E
23
XDE
C
XBC XCE
B E
Karena nilai semua variabel keputusan xij ≥ 0, dan XCE ≤ 80 Solusi basis
yang dihasilkan adalah Solusi Basis Layak
25
B E
[50] [-60]
26
Efek terhadap biaya jika jalur AC ditambahkan • Peningkatan atau penurunan jumlah yang dialirkan
sebagai basic arcs pada arcs tentunya akan mempengaruhi total biaya
[40] [-30] sejumlah ∆Z
CAD = 9 (-ϴ) • Jika arcs AC menjadi basic arcs, maka efek
A D terhadap total biaya menjadi:
• ∆Z= 4(ϴ)+ 1(ϴ)- 3(ϴ)- 9(ϴ)= -7ϴ
CDE = 3(-ϴ) • Jika dimisalkan ϴ=1, maka perubahan nilai Z adalah
C sebesar -7(1) = -7
• Tanda negatif (-) menunjukkan penurunan total biaya,
yang artinya jika pada arcs AC dialirkan produk
B E sebanyak 1, maka total biaya akan menurun sebesar 7
[50] [-60]
28
Non basic arcs Siklus yang terbentuk Nilai ∆Z, ketika ϴ=1
BA BA-AD-DE-CE-BC 6
AC AC-CE-AD-DE -7
ED ED-DE 5
31
Perbaikan solusi: Penentuan Entering Variable Perbaikan solusi dilakukan dengan menentukan
entering dan leaving variable
• Entering variable yang terpilih adalah yang memiliki nilai paling negatif
• XAC terpilih menjadi entering variable
Non basic arcs Siklus yang terbentuk Nilai ∆Z, ketika ϴ=1
BA BA-AD-DE-CE-BC 6
AC AC-CE-AD-DE -7
ED ED-DE 5
32
Perbaikan solusi: Penentuan Leaving Variable dan Solusi Basis Layak yang baru
• Leaving Variable dan Solusi Basis Layak yang baru
diperoleh dengan menentukan nilai ϴ terlebih dahulu
• Solusi basis layak yang baru diperoleh dengan berusaha
meningkatkan produk yang dialirkan pada arcs AC
sebanyak mungkin hingga variable basis mencapai lower
bound (0) atau upper bound (uij)
• XAC = ϴ ; ϴ ≤ ∞
• XCE = 50+ϴ ≤ 80; ϴ ≤ 30
• XAD = 40-ϴ ≥ 0; ϴ ≤ 40
• XDE = 10-ϴ ≥ 0; ϴ ≤ 10
ϴ= Min{∞,30,40,10}=10
33
Perbaikan solusi: Penentuan Leaving Variable dan Solusi Basis Layak yang baru
• Leaving Variable dan Solusi Basis Layak yang baru
[40] [-30] diperoleh dengan menentukan nilai ϴ terlebih dahulu
XAD = 30 • Solusi basis layak yang baru diperoleh dengan berusaha
A D
meningkatkan produk yang dialirkan pada arcs AC
sebanyak mungkin hingga variable basis mencapai lower
XDE = 0 bound (0) atau upper bound (uij)
C • XAC = ϴ ; ϴ ≤ ∞
• XCE = 50+ϴ ≤ 80; ϴ ≤ 30
• XAD = 40-ϴ ≥ 0; ϴ ≤ 40
• XDE = 10-ϴ ≥ 0; ϴ ≤ 10
B E
[50] [-60] ϴ= Min{∞,30,40,10}=10
XDE merupakan leaving variable karena telah
mencapai lower bound, yaitu 0
34
Perbaikan solusi: Penentuan Leaving Variable dan Solusi Basis Layak yang baru
Solusi baru
[40] [-30]
XAD = 30
A D
B E
[50] [-60]
35
[40] [-30]
XAD = 30 Non
Non basic
basic arcs
arcs Siklus
Siklus yang terbentuk Nilai
yang terbentuk Nilai ∆Z,
∆Z, ketika
ketika ϴ=1
ϴ=1
A D BA
BA BA-AC-BC
BA-AC-BC -2+4-3=
-2+4-3= -1
-1
DE
DE DE-CE-AC-AD
DE-CE-AC-AD 3-1-4+9=
3-1-4+9= 77
ED
ED ED-AD-AC-CE
ED-AD-AC-CE 2-9+4+1=
2-9+4+1= -2-2
C
Karena masih terdapat nilai ∆Z yang negatif,
maka solusi saat ini belum optimal
B E
[50] [-60]
36
[40] [-30]
XAD = 30 - ϴ Non basic arcs Siklus yang terbentuk Nilai ∆Z, ketika ϴ=1
A D BA BA-AC-BC -2+4-3= -1
DE DE-CE-AC-AD 3-1-4+9= 7
ED ED-AD-AC-CE 2-9+4+1= -2
C
XED = +ϴ
XED menjadi entering variable karena memiliki efek terhadap
penurunan Z yang paling besar
B E (∆Z paling negatif)
[50] [-60]
37
B E
[50] [-60]
38
[40] [-30] Karena telah mencapai upper bound, maka XCE diganti menjadi
XCE = Uij – YCE
XAD = 10
A D XCE = 80; Uij = 80, sehingga YCE = 0 Variabel Non Basis
C
XED = 20
Arcs CE dengan biaya CCE =1 dan UEC = 80
[0-80]
[40] [-30]
XAD = 10
A D
[-80]
C
XED = 20
B E
[50] [20]
42
Non basic arcs Siklus yang terbentuk Nilai ∆Z, ketika ϴ=1
BA BA-AC-BC -2+4-3= -1
EC EC-AC-AD-DE -1-4+9-2=2
DE DE-ED 3+2=5
Non basic arcs Siklus yang terbentuk Nilai ∆Z, ketika ϴ=1
BA BA-AC-BC -2+4-3= -1
EC EC-AC-AD-DE -1-4+9-2=2
DE DE-ED 3+2=5
[40] [-30] Karena telah mencapai upper bound, maka YAB diganti menjadi
YAB =10 – XAB ; sehingga XAB = 0
XAD = 10
A D
Teorema upper bound
YAB = 10
C
XED = 20
Arcs BA dengan biaya CBA =-2 dan UBA = 10
[40+10]
[50] [-30]
XAD = 10
A D
[-80]
C
XED = 20
B E
[40] [20]
48
Non basic arcs Siklus yang terbentuk Nilai ∆Z, ketika ϴ=1
AB AB-AC-BC 2+3-4= 1
EC EC-AC-AD-DE -1-4+9-2=2
DE DE-ED 3+2=5
Solusi:
XAC= 40; XBC= 40; XAD= 10; XED= 20
XAB= 0; YCE=0*; XDE=0
* YCE=UCE-XCE
0 = 80-XCE; XCE= 80
49
Solusi Optimal
Solusi:
XAC= 40; XBC= 40; XAD= 10; XED= 20 XAB= 0; XCE=80; XDE=0
50
TERIMA KASIH
50