Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PETERNAKAN

“MESIN PENETAS TELUR”

DOSEN PEMBIMBING:
Uun Pramesthi, drh., M. Si
DISUSUN OLEH:
1. Patra Dwi Handika Maja [152011213006]
2. Ismi Auliya Firda Charisma [152011213012]
3. Dimas Fikri Ardiansyah [152011213014]
4. Afriska Dwi Kurniaputri [152011213019]
5. Jessicha Olivia Agustin [152011213023]
6. Baliska Allya Shalsabella [152011213026]

PROGRAM STUDI VOKASI JURUSAN PARAMEDIK VETERINER


UNIVERSITAS AIRLANGGA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
            Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                      

Surabaya, 09 Oktober 2020

                                                                                               Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………

BAB I………………………………………………………………………………………………...

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..
.

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………..

BAB II………………………………………………………………………………………………..

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………..

2.1 Pengertian Mesin Penetas


Telur……………………………………………………...

2.2 Cara Kerja Mesin Penetas


Telur……………………………………………………...

2.3 Cara Mengatur Suhu dan Kelembapan Mesin Penetas


Telur…………………………

BAB III………………………………………………………………………………………………

RANCANGAN………………………………………………………………………………………

3.1 Langkah Kerja………………………………………………………………………..

3.2 Bagian - bagian dari Penetasan


Telur………………………………………………...

3.3 Alat Pendukung


Penetas……………………………………………………………...
3.4 Desain………………………………………………………………………………..

3.5 Anggaran……………………………………………………………………………..

BAB IV………………………………………………………………………………………………

PENUTUP…………………………………………………………………………………………..
.

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin penetas telur ayam merupakan salah satu alat bantu dalam proses penetasan
telur dan memiliki cara kerja pengeraman telur tanpa induk yang dibantu dengan lampu
pijar. Pada awalnya mesin ini memiliki sumber pemanas yaitu dua buah lampu yang
diletakkan diatas rak telur, tidak ada kaki penyangga mesin yang digunakan untuk tempat
lampu minyak jika listrik mati, sehingga alat ini di modifikasi dengan penambahan kaki
penyangga mesin untuk tempat lampu minyak, memasang aklirik pada dinding mesin bagian
atas dan belakang, merubah posisi kotak pemanas yang diletakkan dibawah rak telur agar
sirkulasi udara di dalam incubator itu mengarah ke atas dan jika terjadi panas berlebih
didalam incubator maka kipas(exhaust) akan membuang sebagian udara yang ada di dalam
incubator. Alat ini dilengkapi dengan peralatan pendukung untuk mengatur suhu dan
kelembaban. Box (kotak) mesin penetas ini dibuat dari bahan yang anti rayap dan anti air
agar lebih awet dan higienis sehingga tidak mempengaruhi kualitas telur yang akan
ditetaskan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kerja mesin penetas telur?
2. Bagaiman proses penetasan telur menggunakan mesin penetas telur?
3. BagaimanaBagaimana cara mengatur suhu dan kelembapan mesin penetas telur?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep kerja mesin penetas telur
2.  mengetahui proses penetasan telur menggunakan  mesin penetas telur
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mesin Penetas Telur

Seperti yang kita tahu saat ini teknologi sudah semakin berkembang, semakin hari
semakin canggih saja perkembanggannya. Namun perkembangan teknologi tersebut tentu
saja sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada. Dan biasanya perkembangan
teknologi yang ada dimanfaatkan untuk memajukan ilmu pengetahuan. Salah satu ilmu
pengetahuan yang berkembang dengan pesat adalah ilmu Fisika. Melalui ilmu ini kita dapat
mengembangkan berbagai alat-alat teknologi seperti saat ini. Kalor merupakan salah satu
pembahasan dalam ilmu fisika, penerapan konsep kalor sangat penting belakangan ini
termasuk dalam bidang biologi. Konsep kalor belakangan ini banyak dimanfaatkan dalam
bidang biologi salah satunya diterapkan dalam pembuatan mesin penetas telur. Seperti yang
kita tahu di zaman modern seperti sekarang ini semua serba praktis termasuk untuk
menetaskan telur, saat ini menetaskan telur tidak lagi perlu dengan cara yang repot-repot
seperti mengeraminya dengan induknya. Saat ini telah diciptakan terobosan baru yang akan
memudahkan peternak dalam menetaskan telur ayam ataupun bebeknya, sesuai dengan
namanya mesin yang sejenis ini disebut dengan mesin penetas telur. Mesin penetas telur
memakai konsep perpindahan kalor, yaitu perpindahan kalor secara konduksi dari
thermostat yang ada dalam mesin ke telur.

2.2 Cara Kerja Mesin Penetas Telur

Cara kerja dari mesin penetas telur secara umum mengadopsi apa yang dilakukan
oleh induk ayam, disini mesin penetas bertindak sebagai induk ayam. Pada penetasan telur
secara alami (menggunakan induk ayam) terjadi perpindahan kalor secara konduksi dari
tubuh induk ayam ke telur, disini induk ayam berperan sebagai sumber panas. Induk  ayam
selalu menjaga agar suhu (kalor) yang di miliki dan bersumber dari suhu tubuh ayam dapat
menyebar secara merata ke seluruh telur yang dia miliki. Dalam mesin penetas telur terjadi
perubahan energi listrik menjadi energi kalor (panas), kemudian terjadi perpindahan panas
dari mesin penetas.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas adalah kotak atau box mesin
penetas jangan ada yang bocor atau tidak tertutup rapat. Apabila terjadi kebocoran maka
suhu dalam ruang mesin penetas tidak akan tercapai karena udara panas akan keluar
melalui lubang tersebut. Bahan yang digunakan untuk membuat kotak mesin tetas
sederhana ini adalah multiplek/triplek atau dapat juga menggunakan papan kayu atau
bahan lain yang sesuai dengan desain pembuatan mesin tetas. Alat penetas telur ini dapat
dengan mudah kita buat sendiri dengan biaya yang relatif murah.

• Alat dan Bahan

Bahan : Alat :

1) Triplek 1) Gergaji kayu


2) Engsel 2) Gergaji besi
3) Kawat ram 3) Meteran
4) Lem kayu 4) Alat tulis
5) Thermostat 5) Bor
6) Kabel listrik 6) Obeng
7) Lampu bohlam 7) Tang
8) Fitting lampu 8) Pahat kayu
9) Paku 9) Palu
10) Termometer
11) Steker listrik
12) Teropong telur

2.3 Cara Mengatur Suhu dan Kelembapan Mesin Penetas Telur

a. Cara mengatur suhu pada mesin penetas telur

Suhu penetasan telur secara umum menunujukkan angka sekutar 38°C


dengan rata-rata suhu tertingginya yaitu sekitar 39°C tergantung jenis telur apa
yang akan anda tetaskan.Nah, jika anda inginkan hasil penetasan yang maksimal,
maka pengaturan suhu sudah tepat dan optimal.
Kenapa suhu harus optimal? hal itu karena suhu merupakan salah satu faktor fisik
yang menentukan keberhasilan proses inkubasi atau penetasan telur.Oleh sebab
itu,sang at penting untuk menentukan berapa suhu optimal sehingga mampu
menghasilkan data tetas tertinggi.

b. Cara mengatur kelembapan pada mesin penetas telur

Jika suhu pada mesin penetas yang digunakan sudah berada sekitar 60%mungkin
tidak akan terjadi permasalah karena jika kelembapan mesin anda hanya berada di 35-
40% saja.pasti akan berakibat fatal bagi proses penetasan anda.

Agar mesin penetasan telur dapat mengahsilkan kelembapan yang cukup secara
alami untuk proses penetasan telur dan mendaparkan hasil penetasan telur yang
maksimal,dengan cara seperti berikut :

- Caranya Haiti dengan menggunakan nampan yang lebih bear agar porsi air yang
akan gunakan selama proses penetasan lebih banyak.

- Selain itu anda bisa just gunakan spon atau kain basah yang bisa anda

letakkan pada nampan air.


 Tabel suhu dan kelembapan penetasan telur yang ideal.
BAB III
RANCANGAN

3.1 Langkah Kerja


1. Buat lubang dengan ukuran 10 x 5 cm pada bagian atas kotak mesin tetas untuk
ventilasi udara dan berilah penutup yang dapat dibuka dan ditutup.

2. - Buat lubang pada bagian bawah kotak dengan ukuran 10 x 20 dan tutuplah dengan
selembar pelat seng seperti gambar 1. Kegunaan pelat seng ini adalah sebagai elemen
pemanas darurat jika terjadi pemadaman listrik. Jika terjadi pemadaman listrik maka
taruhlah di bawah pelat seng tersebut lampu minyak.
- Buat rak untuk tempat meletakkan telur di dalam mesin tetas, seperti (gambar 3).
Bahan rak tempat telur dapat dibuat dari kawat lurus seperti pada gambar, dapat pula
dipakai kawat ram atau Anda dapat berkreasi lain dengan memanfaatkan bahan yang
ada di sekitar kita, yang penting rak dapat digunakan untuk meletakkan telur di dalam
ruang mesin penetas.
3.2 Bagian-bagian dari Penetasan Telur

a. Regulator / Thermostat
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengatur temperature dalam mesin tetas
secara otomatis.

b. Baki
Kegunanya untuk memenuhi standar kelembaban mesin tetas. Isi air dalam baki
dengan ketinggian 2-3 cm / dibawah permukaan bibir baki. Apabila akan menambah air
dalam baki, gunakan air hangat supaya perubahan suhu dalam mesin tidak turun secara
drastis.
c. Rak Telur
Berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur diisi sesuai dengan
kapasitasnya.
d. Ventilasi
Diperlukan untuk kebutuhan oksigen telur tetas dalam mesin. Ventilasi haruslah
dapat diatur sesuai kebutuhan. Apabila ventilasi tidak ada maka udara yang ada didalam
mesin tetas akan meracuni bibit telur dan dapat menyebabkan bibit telur tersebut mati.

e. Thermometer
Berfungsi sebagai indicator suhu yang diperlukan oleh mesin tetas.
f. Kipas Angin Kecil
Untuk membantu pembagian panas dalam mesin agar merata dan mencampakkan
udara bila diperlukan.

3.3 Alat Pendukung Penetas

A. Teropong Telur

Digunakan untuk melihat apakah telur yang dimasukkan kedalam mesin penetas itu
dibuahi / fertile atau tidak. Alat candling dapat dibuat dari lampu senter yang bagian
depannya dibuat seperti corong dari kertas karton yang berwarna hitam. Atau dapat
pula dibuat dari pipa paralon diameter 2-3 inci dipotong sepanjang 15 cm didalamnya
diberi lampi pijar. Kedua sisi pipa ditutup, salah satu sisinya diberi lubang lagi selebar
ukuran telur. 

Untuk mengetahui fertilitas telur yang ditetaskan diperlukan adanya alat


peneropong telur (candling), biasanya untuk melihat fertilitas telur dalam mesin tetas,
dilakukan peneropongan telur pada hari ke-7 dan hari ke-14. Alat peneropong telur
tersebut banyak dijual di toko peternakan dengan harga bervariasi dari yang sederhana
(buatan lokal) Rp. 40.000 sampai dengan yang modern (import) Rp. 1000.000.
3.4 Desain

1. Buat gambar pola “persegi panjang” pada “Multiplex” dan potong menjadi 6 bagian
dengan ketentuan seperti berikut:

 Ukuran 40cm x 30cm sebanyak “2 lembar” untuk bagian atas dan bawah mesin.
 Ukuran 30cm x 30cm sebanyak “2 lembar” untuk sisi kanan dan kiri mesin
 Ukuran 36cm x 30cm sebanyak “1 lembar” untuk dinding belakang dan pintu mesin.

2. Potong sesuai pola dan tandai bagian-bagian yang telah dipotong. (A=atas, B=bawah,
Blk=belakang, Ka=kanan, Ki=kiri, P=pintu)

3. Rangkai Multiplex yang sudah terpotong pada bagian bawah, kanan, kiri dan belakang
mesin sehingga seperti gambar dibawah ini:
4. Beri lobang kecil pada sisi bawah dan atas untuk sirkulasi udara.

5. Potong kayu reng dengan ukuran 36cm 1 batang dan 26 cm 2 batang, pasang 3 kayu yang
sudah terpotong tersebut sesuai gambar : (Pastikan jarak antara alas mesin dengan
dudukan alas/tempat telur bisa dimasuki bak air).
Instalasi Lampu dan Thermostat
Untuk menciptakan keadaan yang hangat pada telur, maka diperlukan bahan-bahan yang
dapat menciptakan sumber panas seperti : Thermostat dan lampu.

1) Instansi lampu penerangan


Setelah boks sudah jadi, pasang kedua Fitting lampu yang telah dipasangi kabel pada dinding
dalam sebelah kanan dan kiri seperti gambar :

2) Instansi Thermostat
Buat lubang pada Atap Mesin sesuai ukuran Saklar, pasang dudukan tempat thermostat dan
lakukan instalasi seperti sesuai skema pada gambar dibawah :
Membuat Pintu Mesin
Dalam membuat pintu mesin, bahan-bahan yang harus dipersiapkan yaitu: Triplek + (30cm
x 36cm), Multiplek, 1 lembar mika putih dan 2 buah engsel pintu kecil. Langsung saja berikut
cara membuatnya :
1) Buat pola pada triplek dan multiplek, kemudian potong dan beri lubang dengan ukuran seperti
pada gambar berikut

2) Pasang plastik mika dibagian belakang triplek


3) Pasang Engsel Pintu pada bagian depan multiplek

4) Gabungkan triplek di bagian depan dengan multiplek di bagian belakang

5) Pasang Pintu Mesin yang sudah jadi pada mesin. Untuk mempermudah membukanya beri
handle kecil didepan pintu mesin
6) Jangan lupa, Buat juga penyangga mesin dibawah alas mesin dan pegangan untuk
mengangkat di sisi mesin

Membuat Tempat Tatakan Telur

Tatakan telur ini merupakan tempat yang nantinya kita gunakan sebagai tempat meletakkan
telur sekaligus tempat menetasnya telur. Dan untuk membuatnya bahan-bahan yang harus
disiapkan seperti : Isolasi secukupnya, 1 Lembar kawat kasa 0,6cm (26,25cm x 36,25cm) dan
Multiplek.
1) Buat tatakan telur seperti gambar dibawah dengan ukuran 36,25 cm x 26,25cm x
4cm.pembuatan tatakan telur.
2) Pasang tatakan telur pada dudukan yang sudah tersedia didalam kotak mesin.

3) Pasang bak air dibawah tatakan telur yang sudah jadi sebagai pelembab udara tepat dibawah
tatakan telur dan pasang juga Termometer tepat ditengah tatakan telur.

4) S a m p a i d i s i n
beri air pada bak air sebagai pengatur suhu.

3.5 Anggaran
No Nama barang Jumplah harga harga
1. Triplek Triplek uk 9 mm 122x244 98.000
2. Engsel 2 biji 10.000
3. Kawat ram 1,5 meter 40.000
4. Thermostat 1 45.000
5. Kabel listrik 1,5 meter 5.000
6. Fitting lampu 2 biji 10.000
7. Steker listrik 1 biji 3.000
8. Thermometer 1 40.000
9. Teropong telur 1 40.000
10. Lampu bohlam 2 15.000
11. Paku triplek 1 bungkus 5.000
12 Lem kayu 100 gram 15.000
Total 326.000

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Otomatisasi mesin tetas menyebabkan daya tetas baik yang tinggi, yaitu di atas 80%
dengan kualitas DOC yang relatif baik. Penambahan motor khusus untuk memutar telur
secara otomatis dapat mengefisienkan tenaga dan kematian embrional ayam dapat
dikurangi, sehingga daya tetas meningkat. Penggunaan blower ternyata menjamin
pendistribusian panas dankelembaban yang baik di dalam mesin tetas. Penambahan
komponen pengatur uap air mampu memperbaiki kelembaban udara dalam mesin tetas
untuk menjamin daya tetas yang tinggi. Bahan dinding mesin tetas yang dibuat berlapis
mampu menstabilkan suhu dalam mesin tetas. Peternak memperoleh keuntungan banyak
dalam penggunaan mesin tetas otomatis, yaitu menambah pendapatan, meningkatkan
efisiensi tenaga serta memperoleh pengetahuan tambahan yang sangat berguna bagi
pengelolaan usaha pembibitan ayam.
DAFTAR PUSTAKA

https://hamdikaputra95.blogspot.com/2017/10/makalah-mesin-tetas-telur.html
https://tetasan.com/cara-pembuatan-mesin-penetas-telur-sederhana/
https://www.penetasan.com/cara-mengatur-suhu-penetasan-telur/

Anda mungkin juga menyukai