Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN ARSITEKTUR PERUMAHAN VERTIKAL KOTA

ANALISIS PERUMAHAN VERTIKAL KOTA


OBJEK STUDI: AVANA APARTMENT, JAKARTA DAN CASA GRANDE APRTMENT,
JAKARTA (AVALON TOWER)

NAMA: Giovani Yona Aristantama


NPM: 2017420047

DOSEN: Dr. Yasmin Suriansyah, Ir., MSP.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
Akreditasi Institusi Berdasarkan BAN Perguruan Tinggi No: 4339/SK/BAN-
PT/Akred/PT/XI/2017 dan Akreditasi Program Studi Berdasarkan BAN Perguruan Tinggi No:
4501/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2019

BANDUNG
2020
Avana Apartment, Jakarta

A. Deskripsi Proyek

1. Lokasi : Jalan Kemang Raya no. 72, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia

2. Unit Hunian
a. Jumlah unit hunian : 64 unit
b. Tipe unit hunian : Apartment
c. Jumlah lantai unit hunian : 16 lantai

3. Siteplan & Block Plan


4. Ilustrasi 3 dimensi
5. Gambar denah-denah
6. Gambar tampak
7. Gambar potongan

8. Gambar konfigurasi unit hunian


9. Fasilitas dan amenitas yang tersedia
Fasilitas dan amenitas di apartemen ini tidak banyak. Hanya terdapat fitness room dan kolam renang
untuk publik di lantai dasar dan lantai roof top. Namun yang menjadi nilai plus, terdapat kolam renang
pribadi dan taman mini di beberapa unit kamar apartment
B. Analisis

1. Konfigurasi ruang

Dari lantai dasarnya, konfigurasi ruang yang terbentuk serupa antara ruang luar dan massa itu
sendiri. Konfigurasi ruang yang terbentuk adalah linear yang mengarah barat dan timur. Konfigurasi
ini terbentuk karena tapaknya sendiri yang linear persegi panjang, sehingga konsep penataan linear
dirasa tepat karena efisien dalam hal pemanfaatan ruang.

Lalu untuk denah unit kemar, konfigurasi ruang yang terbentuk adalah cluster. Dimana terdapat
pengelompokan ruang sesuai dengan persamaan fungsinya. Terdapat 3 pembagian kelompok ruang
utama yaitu area living, area kitchen/service dan area bedroom.
2. Struktur

Sistem struktur ini terdiri dari kolom dan balok.yang bekerja saling mengikat satu dengan yang
lainnya. Juga menggunakan sistem core sebagai penahan gaya lateral. Kolom sebagai unsur vertikal
yang bertugas menerima beban dan gaya, sedangkan balok sebagai unsur horizontal media pembagi
beban dan gaya. Sistem ini biasanya berbentuk pola grid persegi, organisasi grid serupa juga di
gunakan untuk bidang horizontal yang terdiri atas balok dan gelagar. Dengan keterpaduan rangka
spasial yang bergantung pada kekuatan kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antara
kolom menjadi penentu pertimbangan rancangan.
3. Utilitas

Shaft

Shaft merupakan ruangan semi terbuka dimana tempat pipa MEP terpasang secara vertikal.
Biasanya juga di ruangan shaft juga terpadat panel distribusi.Dimana untuk mendistribusikan air
dan listrik menuju ke tiap level lalu ke tiap unit kamar. Terdapat shaft di tiap unti kamar yang
terletak disebelah tangga kebakaran.
Sistem Air Bersih
Sistem sambungan langsung pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa
utama penyediaan air. Air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (pada lantai terendah),
kemudian dipompakan ke tangki atas yang dipasang di atas lantai tertinggi bangunan. Dari
tangki ini didistribusikan ke seluruh bangunan.

Sistem Air Kotor


Untuk air kotor, pendistribusian dari lantai tertinggi hingga lantai terbawah, air kotor melewati pipa
tegak yang berada pada shaft. Air kemudian melewati pipa penampung yang menuju ke sampit hingga
STP. Pada setiap sampit dipasang 2 buah pompa submersible yang beroperasi secara otomatis.
Lalu untuk air bekas, pendistribusian dari lantai tertinggi hingga lantai terbawah, air kotor melewati pipa
tegak yang berada pada shaft kemudian lewat pipa penampung di lantai terbawah kemudian dibuang
menuju saluran kota.

Sistem Elektrikal
Panel kebakaran
Pembangkit
listrik cadangan
Panel lampu
darurat

Meteran Transformato PLN


r
Sistem HVAC
Sistem AC Central pada bangunan Nirvana Avana Apartment ini dikontrol dari satu titik di atap berupa
chiller, dan didistribusikan ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan menggunakan
ducting ac. Ceiling AC diletakkan pada area-area yang luas seperti lobby apartment. Penggunaan AC
Central untuk ceiling AC di setiap lantai sudah tepat karena sistem AC Central ini dapat mendistribusikan
ke setiap lantai yang membutuhkan sesuai dengan kapasitas dan ukuran ruangan. Selain itu
penempatan Ceiling AC pada ruang-ruang tertentu seperti lobby dan koridor yang tidak terdapat ventilasi
dan membutuhkan penghawaan buatan.

Pada bangunan ini walaupun sudah menggunakan 2 sistem penghawaan, namun tetap menggunakan
sistem AC Split Wall atau AC dinding. Ini menjadi pilihan bagi setiap penghuninya untuk menambahkan
AC dinding pada unit apartment mereka masing-masing. Rata-rata AC dinding diletakkan pada ruangan-
ruangan tertentu seperti bedroom dan living room yang memerlukan pendingin buatan selain ventilasi
alami.
4. Kenyamanan termal

Kenyamanan termal pada unit hunian apartemen ini dihasilkan dari banyaknya bukaan. Di unit hunian
tersebut terdapat taman mini dan kolam renang pribadi yang membantu penghawaan alami yang
lebih baik. Kolam renang dapat menjadi defuser angin panas yang mengubahnya menjadi angin yang
lebih dingin dan sejuk jika masuk kedalam ruangan. Lalu apartemen ini juga mengusun gkonsep
balkon yang sekaligus menjadi peneduh unit hunian yang ada dibawahnya. Jadi penghawaan pada
ruang dalam akan terasa sejuk karena cahaya terbayangi oleh balkon. Lalu unit hunian juga
mengusung konsep cross ventilation yang memungkinkan udara mengalir dari dalam ke luar dan
sebaliknya, tanpa harus mengendap terlebih dahulu, di dalam ruangan. Udara yang masuk dari satu
jendela, akan langsung dialirkan keluar oleh jendela yang ada di hadapannya, dan berganti dengan
udara baru, begitu seterusnya.
5. Kenyamanan audial

Kenyamanan audial tercipta dari perletakan massa apartemen yang jauh dari jalan utama. Terdapat
akses jalan menuju apartemen yang menjadi ruang perantara Jl. Kemang Raya dan Avana
Apartement. Memang terdapat perbedaan tingkat kenyamanan antara area timur dan barat
apartemen. Dikarenakan wilayah eksisting pada area barat yang didominasi oleh lahan kosong dan
ruang terbuka hijau. Sehingga bagian barat apartemen akan terasa lebih nyaman secara audial.
6. Kenyamanan visual

Kenyamanan visual tercipta karena terdapat banyak bukaan berupa dinding transparan, yang
membuat cahaya alami masuk dengan mudah kedalam ruangan. Sehingga pada siang hari, walupun
hanya mengandalkan pencahayaan alami, penerangan tetap maksimal. Lalu untuk pencahayaan
buatan, dominan menggunakan system downlight yang tersebar di setiap bagian hunian, lalu ada
sistem spotlight pada kolam renang untuk membantu penerangan pada malam hari, sekaligus
sebagai unsur estetika.
C. Narasi ruang luar yang terbentuk

1. Prosentase ruang luar yang terbentuk (RTH, KDH, KDB, KLB).

Jika dilihat dari siteplan, koefisien didominasi oleh perkerasan berupa kdb. Dapat dikatakan proporsi
perkerasan dan penghijauan sangat berbeda jauh. Area resapan hijau pada Apartement ini hanya
berada di sekeliling tepi tapak. Namun jika dilihat dari lokasi apartement ini yang berada di daerah
urban, kdh sudah terpenuhi dengan menyisakan area hijau sebesar 10%.

2. Sistem sirkulasi dan parkir.

Pada lantai dasar, sistem sirkulasi kendaraan menggunakan sistem two way. Pertama kendaraan
akan memasuki ruang perantara berupa ramp, lalu menuju drop off, dan langsung menuju basement,
karena pada apartement ini tidak disediakan parkir outdoor karena keterbatasan lahan.

Pada lantai unit kamar, konfigurasi sirkulasi yang terjadi adalah aksial. Dimana jalan utama (merah)
sebagai aksisnya. Lalu sirkulasi sekunder (biru) yang menyebar ke area kiri dan kanan ruang.
Casa Grande Apartment, Jakarta (Avalon tower)

A. Deskripsi Proyek

1. Lokasi: Jl. Casablanca No.Raya, RT.16/RW.5, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Unit Hunian
a. Jumlah unit hunian : 223 unit
b. Tipe unit hunian : Apartment
c. Jumlah lantai unit hunian : 36 lantai

3. Siteplan & Block Plan

Avalon
Tower
Mirage
Tower
Apartemen Casa Grande Residence memiliki konsep super blok yang menyediakan kebutuhan
penghuninya tanpa bepergian ke tempat lain dengan membagi menjadi dua sektor, yaitu sektor publik
dan privat. Sektor publik yang diangkat pada kawasan superblok yaitu Mall Kota Kasablanka dan office
tower. Mall Kota Kasablanka sebagai sektor publik karena merupakan fungsi komersil penunjang
kebutuhan sektor privat. Office tower sebagai fungsi perkantoran yang menunjang kawasan Kota
Kasablanka karena kawasan Kota Kasablanka masih berada di area bisnis kota Jakarta.
4. Ilustrasi 3 dimensi
5. Gambar denah-denah
6. Gambar konfigurasi unit hunian
7. Fasilitas dan amenitas yang tersedia
B. Analisis

1. Konfigurasi ruang

Dari lantai dasarnya, konfigurasi ruang yang terbentuk adalah terpusat. Bentuk, Ruang, dan Tatanan
dapat disimpulkan bahwa organisasi terpusat merupakan suatu komposisi yang stabil,
terkonsentrasi, yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder yang dikelompokkan mengelilingi suatu
ruang sentral yang besar dan dominan. Tatanan ini umumnya teratur dan ukurannya cukup besar di
sekeliling garis batasnya. Ruang – ruang dalam tatanan terpusat dapat setara satu sama lain dalam
fungsi, bentuk, dan ukurannya.

Lalu untuk denah unit kemar, konfigurasi ruang yang terbentuk adalah axial. Dimana pembagian
ruang dipengaruhi oleh sumbu vertikal maupun horizontal.
Bentuk yang terpola pada unit hunian berasal dari pola massa bangunan Apartemen Casa Grande
Residence memiliki pola terpusat. Pola antar unit dibagi menjadi 6 bagian untuk mengejar segi
ekonomis bangunan tersebut. Segi ekonomis yang dimaksudkan adalah pihak apartemen Casa
Grande Residence mengharapkan banyak investasi dari enam unit yang terbentuk pada setiap lantai
tipikal. Hal kedua yaitu bentuk enam unit apartemen juga karena pada lantai 28 – 36 memiliki fungsi
penthouse yang hanya memiliki dua unit. Bentuk unit hunian yang mengikuti pola bentuk Tower
Avalon ini mempengaruhi ada dan tidak adanya koridor unit hunian. Pada pola unit yang terpusat ini
tidak memiliki koridor yang mengelilingi setiap lantai tipikal. Hal ini dikarenakan untuk mengejar fungsi
privat untuk para penghuni. Selain itu dengan tidak adanya koridor, penghuni antar unit tidak bertemu
satu sama lain.
2. Struktur

Sistem struktur ini terdiri dari kolom dan balok.yang bekerja saling mengikat satu dengan yang
lainnya. Juga menggunakan sistem core sebagai penahan gaya lateral. Kolom sebagai unsur vertikal
yang bertugas menerima beban dan gaya, sedangkan balok sebagai unsur horizontal media pembagi
beban dan gaya. Sistem ini biasanya berbentuk pola grid persegi, organisasi grid serupa juga di
gunakan untuk bidang horizontal yang terdiri atas balok dan gelagar. Dengan keterpaduan rangka
spasial yang bergantung pada kekuatan kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antara
kolom menjadi penentu pertimbangan rancangan.
3. Utilitas

Shaft
Apartemen ini memiliki 2 sistem shaft. Pertama shaft utama yang berada di pusat apartemen
(merah), dan shaft anak yang berada di tiap unit apartemen (biru). Shaft anak ini berfungsi
menyalurkan airbersih maupun kotor ke lantai servis, sebelum diteruskan ke shaft utama.

Sistem HVAC
Sistem HVAC pada Apartemen Casa Grande menggunakan sistem AC sentral dan split duct. Ac
sentral digunakan untuk ruang yang public atau besar jumlah orangnya seperrti lobby, function
room, gym, dll. Sedangkan system split duct digunakan di tiap unit kamar.
4. Kenyamanan Termal

kenyamanan termal tercipta karena penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami tetap
bisa masuk melalui jendela yang dapat dibuka tutup. Sedangkan untuk penghawaan buatan
dapat melalui AC maupun ceiling fan.

5. Kenyamanan Audial

Kenyamanan audial tercipta karena perletakan apartemen yang menjauhi jalan utama. Walupun
terdapat jalan local menuju permukiman warga. Namun intensitas kendaraan di jalan tersebut
tidak sebanyak jalan utama, sehingga tidak memberi damapk audial yang terlalu signifikan.

Avalon
Tower
6. Kenyamanan Visual

Kenyamanan visual tercipta karena perpaduan pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan
alami dimaksimalkan disetiap ruangan, dari lobby, gym, hingga unit apartemen. Namun
terdapat penambahan pencahayan buatan, tidak hanya untuk menambah kenyamanan visual
tetapi untuk menimbulkan ambience yang menenangkan, seperti halnya dedngan ruang gym.
Terdapat penambahan penerangan dengan sistem ambient yang diletakan di ceiling.
C. Narasi ruang luar yang terbentuk

1. Prosentase ruang luar yang terbentuk (RTH, KDH, KDB, KLB).

Jika dilihat dari siteplan, koefisien didominasi oleh perkerasan berupa kdb. Area hijau di kawasan
casa Grande Residence cukup tinggu presentasenya. Area resapan hijau pada Apartement ini
berada disekeliling bangunan dan tengah tapak . Namun jika dilihat dari lokasi apartement ini yang
berada di daerah urban, kdh sudah terpenuhi dengan menyisakan area hijau sebesar 10%.

2. Sistem sirkulasi
Pada lantai unit kamar, konfigurasi sirkulasi yang terjadi adalah aksial. Dimana jalan utama (merah)
sebagai aksisnya. Lalu sirkulasi sekunder (biru) yang menyebar ke area kiri dan kanan ruang.

Avalon
Tower
Mirage
Tower

Anda mungkin juga menyukai