Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alvira Aprilia Anantasari

Npm : 17051010056

PUSAT SINEMA BANDUNG


Perancangan pusat sinema bandung ini di rancang berdasarkan hasil pendekatan dan
analisa kebutuhan fasilitas rekreasi dengan konsep yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat kota bandung.

- Lokasi tapak : Cibeunying, kota bandung, provinsi jawa barat.


- Luas tapak : 3,2 hektar
- Landuse : Bioskop atau Cinema.
- Pola Tata Massa & Sirkulasi

- Konsep bangunan
Konsep dasar merupakan turunan dari tema perancangan, perancangan
bangunan bandung Cinema Center ini memiliki tema arsitektur hi-tech. Untuk
dapat mengaplikasikan tema arsitektur high-tech pada bangunan Cinema Center
ini konsep yang digunakan untuk mendukung konsep perancangan bangunan
rekreasi komersial adalah yang “attractive scenes”. Konsep ini digunakan untuk
dapat mewujudkan perencangan bangunan Cinema Center yang bukan hanya
fungsional namun menarik. konsep attractive scene digunakan agar bangunan
memiliki suasana yang berbeda dari bangunan bioskop atau Cinema Center
lainnya. Selain itu konsep ini dapat mewujudkan gagasan utama bangunan yang
harus memberikan kesan rekreatif dan atraktif.

- Bentuk massa bangunan


Konsep bentuk bangunan menggunakan bentuk dasar geometri yaitu bujur
sangkar yang kemudian di letakan di tapak dan mengadaptasi bentuk tapak yang
kemudian dilakukan adisi atau penambahan bentuk hingga menghasilkan bentuk

deformasi seperti pada gambar 5 mengikuti bentuk bangunan, dan organisasi


ruang dan hubungan ruang di dasarkan oleh hasil analisis aktivitas.

- Elemen ruang luar


Konsep lansekap mengikuti bentuk tapak dan sirkulasi tapak yang kemudian
membentuk pola-pola lansekap. Konsep lansekap mengutamakan konsep open
space dan cinema outdoor sebagai pusat orientasi lansekap. Untuk menunjang
akustika lingkungan pemilihan tanaman pada tapak yang digunakan adalah
pohon mahoni yang dapt meredam suara dan mengurangi kebisingan.

- Konsep ruang dalam


Konsep interior bangunan yaitu high technology interior dimana penggunaan
warna-warna monochrome seperti putih, abu/silver yang kemudian di
kombinasikan dengan materil alami seperti kayu hingga memberikan aksen-
aksen pada ruangan.

Digunakan dalam bangunan dan untuk konsep furniture banyak diintegrasikan


dengan device atau alat-alat technology.
- System struktur bangunan
- menggunakan struktur bentang lebar karena dalam bangunan Cinema Center ini
dibutuhkan ruang yang luas dan dengan sistem bentang lebar ini penempatan
kolom dapat di tempatkan sesuai kebutuhan dan tidak mengganggu sirkulasi.
Sub struktur akan menggunakan pondasi footplat dan tiang pancang dimana
footplat akan mengikat tiang pancang dan kolom.

Struktur upper yang digunakan adalah sistem struktur atap membran, Membran
adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan
mengalami terutama tegangan tarik dalam semua arah. Struktur membrane
cenderung dapat menyesuaikan diri dengan cara struktur tersebut dibebani
sehingga struktur tidak akan mampu mendukung beban tanpa berubah bentuk.
Penggunaan atap membran pada bangunan, merupakn respon dari rooftop yang
digunakan sebagai area semi outdoor sehingga atap membran sesuai dengan
kebutuhan bangunan.
- System mekanikal elektrikal
 Listrik
Sumber listrik utama bangunan diperoleh dari PLN dan generator sebagai
cadangan. Sistem kelistrikan juga menggunakan UPS ( uninterrupted
power supply ) sehingga jika hubungan listrik dari PLN terputus, peralatan
dan mesin – mesin listrik yang ada pada bangunan tidak akan mengalami
gangguan.
 Sprinkler
Air sprinkler akan dipompakan oleh fire sprinkler pump yang diletakkan
pada ruang pompa dan bekerja sebagaimana tabung kaca quartzoid
( mudah pecah ) yang ada pada kepala sprinkler pecah karena memuai
( akibat panas ). Pipa distribusinya terletak di atas plafon dan pada tiap
lantai mempunyai katup kendali utama dan cabang, yang berfungsi
mengatur tekanan dan memudahkan perawatan.
 Hydran
Hydran box diletakkan berdekatan dengan tangga darurat, dimana pompa
hydran bekerja berdasarkan indikator tekanan yang berada di ruang
pompa, sedangkan pipa distribusinya diletakkan pada shaft.
 Tangga darurat
Tangga darurat dirancang sebagai tangga yang memiliki hubungan
langsung dengan udara luar sehingga asap akibat kebakaran dapat
langsung dilepaskan ke udara bebas. Pintu yang menghubungkan tangga
darurat dan ruang di sebelahnya dirancang untuk tahan terhadap api dan
mampu mencegah asap.

- System utilitas
 Utilitas air
 Air bersih
Supply air bersih pada bangunan berasal dari jaringan PDAM dan
sumur artesis, mengingat kebutuhan air bersih pada bangunan
bioskop yang cukup besar sehingga tidak rasional apabila
menggantungkan seluruh pasokan air bersih dari jaringan PDAM.
Air dari sumur artesis maupun PDAM akan dialirkan, disaring,
kemudian ditampung di reservoir bawah bangunan. Kemudian air
akan dipompakan ke reservoir atas bangunan untuk selanjutnya
didistribusikan langsung ke titik-titik shaft pada masing- masing
lantai bangunan. Sistem demikian disebut juga dengan sistem
down-feet.

 Air hujan
Air hujan pada umumnya dialirkan langsung ke sungai melalui
gorong-gorong yang sudah tersedia pada eksisting tapak. Akan
tetapi diketahui bahwa tapak terletak pada daerah dengan iklim
tropis yang memiliki curah hujan cukup tinggi, sehingga muncul
gagasan untuk memanfaatkan air hujan tersebut untuk memenuhi
kebutuhan air bersih tertentu, contohnya untuk vegetasi tapak.
Sistem demikian sering disebut RAIN HARVESTING. Dengan
demikian kebutuhan air bersih bangunan dan tapak dapat
dikurangi.
Sistem rain harvesting ini secara sederhana bekerja dengan
mengalirkan air hujan dari talang maupun parit pada tapak untuk
kemudian ditampung dalam kolam yang disebut kolam pengumpul
air hujan [rain harvesting pond] . Sisa buangan air hujan yang tidak
tertampung oleh kolam akan dialirkan langsung menuju sungai
Cikapundung yang berada di dekat tapak.

Anda mungkin juga menyukai