Anda di halaman 1dari 3

NARASI

 Selanjutnya ada sampling variable. Pengambilan sample variabel itu merupakan Metode
statistik yang digunakan auditor. Tujuannya adalah untuk mengukur/menguji kewajaran
ataupun salah saji dalam suatu saldo akun.
 Nah, Jika a u d i t o r m e n e n t u k a n b a h w a j u m l a h s a l a h s a j i m e l a m p a u i
j u m l a h y a n g d a p a t ditoleransi, maka auditor akan menolak populasi.
 Perbedaan antara sampling variable dan nonstatistik adalah :
 Lalu di dalam sampling variable ini, ada yang dinamakan distribusi sampling dan inferensi
statistik.
 Adanya distribusi sampling ini Dikarenakan Auditor tidak mengetahui nilai
rata"rata/ mean s a l a h s a j i d a l a m po pul a s i . Maka populasi tersebut harus
diestimasi dari sampel yang merupakan tujuan dari pengujian audit. Nah, cara
mengestimasinya, dengan mencari rata rata item dalam sample. Dimana cara
mengitungnya adalah : jumla nilai setiap item sampel individual dibagi dengan ukuran
sampelnya.
 Lalu, setelah menghitung nilai rata"rata item sampel, auditor akan memplotnya ke
dalam distribusi frekuensi.
 Distribusi rata-rata sampel memiliki karakteristik kurva norma dimana kurvanya itu simetris
dan Mean sampel tergolong porsi yang dikenal Distribusi Sampling disekitar rata-rata (mean)
yang diukur oleh jarak sepanjang poros yang horizontal dalam kaitan dengan standar deviasi .
 Nilai rata-rata dari semua mean sampel = rata-rata populasi
 Sementara deviasi standar distribusi = SD : akar n atau dibagi ukuran sampel.
 Deviasi standar dari distribusi rata-rata sampel sering kali disebut sebagai kesalahan standar
rata-rata.
  
 Pengetahuan mengenai distribusi sampling akan memungkinkan auditor
untuk menarik kesimpulan statistik, atau inferensi statistik (statistical inferences) dengan
menghitung inteval Keyakinan rata-rata populasi. Dimana rumusnya adalah titik estimasi dari
rata-rata populasi ditambah/kurang koefisien keyakinan dikali kesalahan standar rata-rata.
Dimana koefisien keyakinan ini terbagi menjadi 3
o Tingkat keyakinan 68,2% itu 1
o Tingkat keyakinan 95,4% itu 2
o Tingkat keyakinan 99,7% itu 3

 Auditor menggunaan proses inferensi statistik untuk semua metode sampling variable. Setiap
metode dibedakan menurut apa yang sedang diukur. Motode tersebut terbagi menjadi 3
o Estimasi perbedaan : disini digunakan auditor untuk mengukur estimasi jumlah salah
saji total dalam populasi, apabila ada nilai tercatat maupun nilai yang diaudit pada
tiap item sampel, yang hampir selalu terjadi dalam audit. Estimasi perbedaan sering
kali menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil jika dibandingkan dengan setiap
metode lainnya, dan relative lebih mudah digunakan. Karena alasan tersebut, estimasi
perbedaan sering kali dianggap sebagai metode variabel yang paling disukai
o Estimasi rasio : auditor menghitung rasio antara salah saji dan nilai tercatatnya serta
memproyeksikan dengan populasi untuk mengestimasi total salah saji populasi.
Estimasi rasio dapat menghasilkan ukuran sampel yang jauh lebih kecil ketimbang
estimasi perbedaan jika ukuran salah saji populasi proporsional dengan nilai tercatat
item populasi. Jika ukuran setiap salah saji bersifat independen dengan nilai tercatat,
estimasi perbedaan akan menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil. Sebagian
besar auditor lebih menyukai estimasi perbedaan karena lebih sederhana untuk
menghitung interval keyakinan.
o Estimasi rata-rata perunit : auditor berfokus pada nilai yang teraudit dan bukan pada
jumlah salah saji setiap item dalam sampel. Estimasi rata-rata per unit dihitung
dengan cara yang sama seperti estimasi perbedaan. Titik estimasi nilai yang diaudit
sama dengan rata-rata nilai item yang di audit dalam sampel dikalikan dengan ukuran
populasi. Perhitungan interval presisi dilakukan berdasarkan nilai item sampe yang
diaudit dan bukan salah saji. Lalu jika auditor telah menghitung batas keyakinan atas
dan bawah, mereka akan memutuskan akseptabilitas populasi dengan
membandingkan jumlah tersebut dengan nilai buku yang tercatat. Estimasi rata-rata
per unit jarang digunakan dalam praktik karena ukuran sampel umumnya jauh lebih
besar ketimbang untuk dua metode sebelumnya.
 Kemudian ada Sampling stratifikasi adalah metode sampling dimana semua unsur dalam total
populasi dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi. Setiap subpopulasi kemudian diuji secara
independen. Perhitungannya dilakukan bagi setiap strata dan kemudian digabung menjadi satu
estimasi populasi secara keseluruhan untuk interval keyakinan populasi secara menyeluruh.
Hasilnya diukur secara statistic. Stratifikasi dapat diterapkan pada estimasi perbedaan, rasio,
dan rata-rata per unit, tetapi paling sering digunakan dengan estimasi rata-rata per unit.
 Selanjutnya ada risiko sampling yang akan dijelaskan teman saya (sofia) Risiko sampling :
o ARIA adalah risiko statistic bahwa auditor telah menerima populasi yang, dalam
kenyataannya, mengandung salah saji yang material. ARIA mendapat perhatian yang
besar dari auditor karena memiliki implikasi hukum yang serius dakam
menyimpulkan bahwa saldo akun telah dinyatakan secara wajar padahal sebenarnya
mengandung salah saji dalam jumlah yang material. ARIA merupakan pengujian
statistic satu arah. Karena itu, koefisien keyakinan untuk ARIA berbeda dengan
tingkat keyakinan. Tingkat keyakinan = 1 – 2 x ARIA.
o ARIR adalah risiko statistic bahwa auditor telah menyimpulkan suatu populasi
mengandung salah saji yang material padahal sebenarnya tidak. ARIR hanya akan
mempengaruhi tindakan auditor jika mereka menyimpulkan bahwa populasi
dinyatakan secara wajar. Jika auditor menemukan suatu saldo tidak dinyatakan secara
wajar, mereka akan meningkatkan ukuran sampel atau melaksanakan pengujian
lainnya. ARIR akan dianggap penting jika diperlukan biaya yang tinggi untuk
meningkatkan ukuran sampel atau melaksanakan pengujian lainnya.
 Kemudian “langkah-langkah Estimasi Perbedaan dalam Pengujian Rincian Saldo”
o Menetapkan Risiko yang diterima dimana tadi telah dijelaskan terbagi atas ARIA dan
ARIR
o Estimasi salah saji dalam populasi :
 Estimasi titik estimasi yang diharapkan
 Melakukan estimasi deviasi standar populasi
o Menghitung ukuran sampel awal dengan rumus “ koesfisien keyakinan ARIA +
koesfisien keyakinan ARIR” dikali SD dikali ukuran populasi dibagi salah saji yang
ditoleransi untuk populasi dikurangi eatimasi titik estimasi salah saji populasi yang
hasilnya nnti dikuadratkan.
 Menggeneralisasi dari sampel ke populasi dimana auditor memilih sampel, melaksanakan
pengujian dan mengidentifikasi salah saji pada sampel. Yang akan dilakukan dengan 4
langkah, yakni :
o Menghitung titik estimasi salah saji 
o Menghitung estimasi deviasi standar populasi 
o Menghitung  interval presisi
o Menghitung batas keyakinan 

Anda mungkin juga menyukai