Anda di halaman 1dari 15

Group F

Aspek Hukum
dalam Penyusunan
Kontrak Kerja Jasa
Akuntansi
Non-Atestasi
Agenda Style
1 ● (041811333093) Farel Ivan Hutama Putra

2 ● (041911333032) Putri Waqiah Mulya M.S.

3 ● (041911333045) Adelia Putri A.

4 ● (041911333150) Salsabila Qotrunnada

5 ● (041911333226) Haura Mahirah


Pengertian
Pengertian Perjanjian Kerja Bersama dalam Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (2).

Perjanjian kerja bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil


perundingan antara serikat pekerja/serikat buruh; atau beberapa serikat
pekerja/serikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha; atau beberapa pengusaha atau
perkumpulan pengusaha; yang memuat syarat-syarat kerja, serta hak dan
kewajiban kedua belah pihak.
Tujuan PKB
Secara implisit alasan-alasan normatif pentingnya keberadaan PKB di perusahaan
(epistemologi) termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (selanjutnya disebut dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan) :
1. Mendasari hubungan kerja pekerja-pengusaha yang mempunyai unsur pekerjaan, upah,
dan perintah (pasal 1 angka 15);
2. Memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua pihak (pasal 1 angka 21);
3. Mendudukkan dan menegaskan posisi yang setara antara pekerja dan pengusaha karena ia
merupakan hasil perundingan (pasal 1 angka 21) dan musyawarah (pasal 116) kedua
pihak tersebut;
4. Merupakan sarana melaksanakan hubungan industrial (pasal 103 huruf f);
5. Merupakan dasar dan kewajiban bagi serikat pekerja, pekerja, dan pengusaha untuk
melaksanakannya (pasal 126);
6. Merupakan pedoman bagi pembuatan perjanjian kerja (pasal 127).
Muatan Perjanjian Kerja Bersama
Ragam muatan PKB lebih dipengaruhi oleh faktorfaktor
seperti:
a. Ukuran perusahaan;
b. Jenis industri dari perusahaan tersebut;
c. Kemampuan dan kemauan serikat pekerja saat negosiasi;
d. Kemampuan dan kemauan pengusaha saat negosiasi;
e. Kebutuhan serikat pekerja;
f. Kebutuhan pengusaha;
g. Regulasi nasional; dan
h. Situasi mikro dan makro ekonomi nasional.
Muatan Perjanjian Kerja Bersama
Menurut Mathis dan Jackson (2010 :
11. uang pisah
565)
12. senioritas
1. tujuan perjanjian
13. papan buletin
2. klausa non-diskriminasi
14. pensiun dan asuransi
3. hak-hak manajemen
15. keamanan
4. pengakuan serikat pekerja
16. prosedur keluhan
5. upah
17. ketiadaan mogok dan penutupan
6. insentif
perusahaan
7. jam kerja
18. deifinisi-definisi
8. hari libur
19. masa berlaku perjanjian
9. ijin sakit dan ijin tidak masuk
20. lampiran
kerja
10. tata tertib
Muatan Perjanjian Kerja Bersama
Menurut Cordova (1982:233)
1. ketentuan awal
2. persyaratan kerja
3. ketentuan lain terkait hubungan kerja
4. persoalan manajemen yang secara tidak langsung mempengaruhi
persyaratan kerja
5. ketentuan layanan sosial, kesejahteraan, dan hal lainnya terkait kondisi
kehidupan pekerja
6. ketentuan jaminan sosial
7. manfaat lainnya termasuk izin untuk kerabat, bonus hari raya agama dan
kesehatan
8. kualitas hidup
9. ketentuan mengenai hubngan antara para pihak yang berkontrak
10. ketentuan terkait administrasi persetujuan
Muatan Perjanjian Kerja Bersama
Menurut Armsrong (2006 : 784)
perjanjian prosedural perjanjian substanstif
1. pembukaan memuat tujuan perjanjian 1. gaji atau upah kerja
2. pernyataan tentang pengakuan serikat 2. jam kerja
pekerja dengan hak tawar menawar kolektif 3. hari libur
3. pernyataan tentang prinsip umum (misal : 4. lembur kerja
klausul mogok kerja) 5. pengaturan fleksibilitas
4. pernyataan tentang fasilitas kepada serikat
6. tunjangan
pekerja
7. aspek-aspek lainnya tentang
5. pembentukan komite negosiasi bersama
6. prosedur tawar menawar kolektif atau ketentuan kondisi kerja
penyelesaian masalah
7. prosedur pengakhiran PKB
Syarat Sah
Pasal 1320 KUH Perdata menyebutkan adanya 4 (empat ) syarat sahnya suatu perjanjian, yakni:
1. Adanya kata sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya;
2. Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan;
3. Suatu hal tertentu; dan
4. Suatu sebab (causa) yang halal.
Asas Berkontrak

Asas kebebasan berkontrak (freedom of contract) Asas Itikad baik


Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata menyatakan Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku “Perjanjian harus dilaksanakan
sebagai undang-undang bagi mereka yang dengan itikad baik.”
membuatnya.”
Asas Kepribadian
Asas Konsensualisme (concensualism) (personality)
Pasal 1320 ayat (1) KUH Perdata menyatakan Pasal 1340 KUHPerdata “perjanjian
“bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian adalah hanya berlaku bagi para pihak yang
adanya kesepakatan antara kedua belah pihak.” membuat perjanjian.”

Asas Kepastian Hukum (pacta sunt servanda)


Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, menyatakan “ bahwa
para pihak akan terikat dengan perjanjian yang telah
dibuatnya layaknya undang-undang.”
Akibat Hukum Pengabaian Penggunaan
Syarat Sah Kontrak
KUH Perdata :

● pasal 1325 (paksaan)


● pasal 1337 (sebab terlarang)

UU Nomer 13 Tahun 2003

● Pasal 52 :
○ 1) Perjanjian kerja dibuat atas dasar :
■ a)kesepakatan kedua belah pihak,
■ b)kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum
■ c)adanya pekerjaan yang diperjanjikan
■ d)pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan,dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
○ 2) Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan ketentuan
sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b dapat dibatalkan.
○ (3) Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan ketentuan
sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) huruf c dan d batal demi hukum.
Unsur-Unsur Dalam Kontrak

Unsur Esensialia

Unsur Unsur
Naturalia Accidentalia
Subjek dan Objek dalam Kontrak
● Subjek perjanjian kerja ada dua, yaitu antara pekerja dan pemberi kerja. Dijelaskan oleh Iman
Soepomo, perjanjian kerja adalah suatu perjanjian di mana PIHAK KESATU, BURUH, mengikatkan
diri untuk bekerja dengan menerima upah pada PIHAK LAINNYA, MAJIKAN, yang mengikatkan diri
untuk mengerjakan buruh itu dengan membayar upah.
● Objek perjanjian kerja yaitu isi dari perjanjian kerja yang disepakati antara pihak pekerja dan pihak
pemberi kerja. Agar perjanjian kerja bisa dinyatakan sah dan mengikat sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya, haruslah memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada pada pasal
1320 KUHPerdata
Contoh-contoh Kontrak
1. Kontrak Jasa Kompilasi Laporan Keuangan

2. Kontrak Penyusunan Sistem Akuntansi

3. Kontrak Sistem Informasi Manajemen

4. Kontrak Penyusunan Anggaran Dan Penyusunan Sistem Anggaran

5. Kontrak Jasa Administrasi

6. Kontrak Konsultasi Manajemen Dan Perpajakan


Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai