PENDAHULUAN
yang sudah sangat banyak menyita perhatian berbagai pihak baik itu
mana hal tersebut merupakan salah satu masalah yang dipengaruhi oleh
tentunya merupakan hal yang sangat penting agar ada ikatan antara pihak
atau pemberi kerja yang memuat syarat kerja, hak, dan kewajiban para
pihak”1
permasalahan atau sengketa diantara para pihak yang terlibat dalam suatu
hubungan kerja yakni pihak perusahaan dan pihak karyawan. Oleh karena
Namun, sampai saat ini masih ada juga permasalahan yang timbul akibat
1
UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
5
perjanjian kerja yang hanya menguntungkan satu pihak saja dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
perjanjian kerja
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
istilah overeenkomst dalam bahas belanda atau agreement dalam bahasa inggris.
suatu perbuatan hukum yang bersisi dua yang didasarkan atas kata sepakat untuk
Persetujuan. Verbintenis berasal dari kata kerja verbinden yang artinya mengikat.
Jadi, verbintenis menunjuk kepada adanya ikatan atau hubungan. Hal ini memang
dari kata kerja overeenkomen yang artinya setuju atau sepakat. Jadi, overeenkomst
mengandung kata sepakat sesuai dengan asas konsensualisme yang dianut oleh
BW.
KUHPerdata mempunyai ciri khas yaitu adanya unsur “dibawah perintah pihak
lain”. Kata “dibawah perintah” ini menunjukkan bahwa hubungan hukum yang
terjadi adalah “subordinatif”. Pengusaha sebagai pihak yang lebih tinggi secara
7
social-ekonomi memberikan perintah kepada pekerja yang secara social-ekonomi
mengindikasikan adanya salah satu pihak yang harus tunduk kepada pihak lainnya
atau dibawah perintah atau pimpinan orang lain. Singkatnya, hubungan yang
tertentu
pihak.
Didalamnya juga memuat mengenai prosedur kerja dan kode disiplin yang
mengikat kedua belah pihak, ada hak dan kewajiban untuk memenuhi prestasi,
2
Nomor 1, Cristoforus Valentino Alexander Putra, Urgensi klausula definisi dalam perjanjian
kerja, vol.39, 2017, hlm. 67-68
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perjanjian kerja
kerja yang memuat syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.
dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
9
dengan pihak lain sebagai pengusaha untuk melaksanakan suatu
perjanjian kerja.
1. Aspek keamanan
dan aman. Hal ini dapat terjadi karena surat perjanjian ini
10
2. Hak dan kewajiban
3. Mengurangi risiko
kecil.
4. Acuan penyelesaian
11
nyaman hanya dengan berbekal surat perjanjian yang
yang diperjanjikan.
c. Adanya upah
3
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/surat-perjanjian-kerjasama-pahami-jenis-dan-
fungsinya#:~:text=Surat%20perjanjian%20kerjasama%20dibuat%20agar,melakukan%20kewajiba
n%20dan%20mendapatkan%20haknya.
12
Sehingga jika tidak ada unsur upah dalam perjanjian kerja, maka
d. Waktu tertentu
tertulis dan lisan. Perjanjian tertulis adalah perjanjian yang dibuat oleh
suatu perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam wujud lisan
13
a. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
perjanjian kerja.6
untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun dan jika bermaksud
6
Ahmadi Miru & Sakka pati, Hukum Perjanjian: penjelasan makna pasal-pasal perjanjian
bernama dalam kuhperdata, (Jakarta Timur: Sinar grafika, 2020), hlm. 94.
14
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu memang tidak harus
4. Besarnya upah.
kerja, maka pekerja paruh waktu hanya bekerja selama 3-4 jam
saja.
7
Ibid, hlm. 95.
15
kerja PKWT dan PKWTT agar menguatkan hukum perjanjian
16
memberikan batasan umur minimal 18 tahun (Pasal 1 angka 26
atau waras.
secara jelas.
tersebut sah.8
8
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/pengertian-hubungan-kerja-dan.html?m=1,
diakses pada 03 desember 2022, pukul 19:48.
17
perjanjian. Jika syarat subyektif tidak terpenuhi, maka akibat hukum
memuat:
d. Tempat pekerjaan;
dan pekerja/buruh;
18
g. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;
19
hubungan kerja. Akan tetapi dalam kenyataannya membuktikan bahwa
999
Berliana Destrie Aisha, “PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA YANG DIDASARKAN
PADA PELANGGARAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA”, Vol.2, 2019, hlm. 65.
20
penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan disertai
10
Rusli, Hardijan, Hukum Ketenagakerjaan 2003, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm.180
21
d. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam
atau hibah.
pekerja/buruh
22
sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu
perjanjian kerja.”
atas:
nilai-nilai agama11
klausula yang telah disepakati para pihak, dan terdapat juga diluar
ini.
dengan syarat-syarat kerja, maka hal ini merupakan masalah yang sangat
11
Rusli, Hardijan, Hukum Ketenagakerjaan 2003, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm.108
23
Menurut Soepomo, perlindungan tenaga kerja dibagi menjadi 3 (tiga )
jenis, yaitu:
undangan yang sesuai dengan tata cara pembuatan perjanjian kontrak yang
24
memiliki haknya agar memperoleh upah dan penghidupan yang layak
tanpa membedakan jenis kelamin (gender), agama, suku, ras (SARA) yang
sesuai dengan minat dan kemampuan buruh atau tenaga kerja yang
hal ini belum berjalan di Indonesia, bahkan seringkali terjadi bahwa suatu
akademis.
12
Amelia Syafira Parinduri, “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA DALAM PERJANJIAN
KERJA OUTSOURCING”, Vol. I Nomor 1, 2019, hlm.94-96
25
1. Perlindungan Upah Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
orang atau badan hukum lain. Karena itulah pemerintah turut serta
dimaksud dengan upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima
atau pemberi kerja kepada pekerja atau buruh yang ditetapkan dan
26
dibayarkan menurut perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
sangat besar, yaitu sekitar 100 juta orang akan terus tumbuh lebih dari
Undang Nomor : 24 tahun 2011 tentang BPJS , yang terdiri dari BPJS
Sosial (BPJS).
27
Dan BPJS sekarang ini meliputi BPJS Kesehatan dan BPJS
akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa
dunia.
Tahun 2003 tentang kesehatan kerja merupakan salah satu hak pekerja
rehabilitas.
28
disekitarnya terjamin kesehatannya; Menjamin agar produksi
a. Waktu Kerja
b. Waktu Istirahat
29
b) Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah
c. Keselamatan Kerja
intesitas kerja operasional dan tempat kerja para pekerja. Hal ini
30
para pekerja. Hal tersebut dapat menyebabkan Kelelahan, kurang
31
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah
wajar dilalui.
dari, oleh dan untuk pekerja /buruh baik di perusahaan maupun di luar
terdapat Pada pasal 104 UU no.13 tahun 2003. Pasal 104 ayat 1
khususnya pasal 5 ayat 1 yang bunyinya sama dengan pasal 104 ayat
32
pekerja /buruh dalam UU No.21 tahun 2000 diwujudkan dalam
Dengan Pengusaha
pengusaha pada dasarnya memuat hak dan kewajiban dari para pihak.
Pengertian hak dan kewajiban selalu bersifat timbal balik antara satu
dengan yang lain. Hak pekerja atau buruh merupakan kewajiban bagi
33
perusahaan yang bersangkutan.. Lembaga Bipartit juga sebagai
dalam pasal 107 juga mengatur mengenai hak berunding yang lain
dan Kabupaten/Kota.13
13
Suhartoyo “Perlindungan Hukum Bagi Buruh Dalam Sistem Hukum Ketenagakerjaan Nasional”
Volume 2 Issue 2, June 2019, Hlm 329-335.
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perjanjian kerja
dirinya untuk dibawah perintah pihak yang lain, si majikan untuk suatu
perjanjian kerja.
kerja;
35
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
36
DAFTAR PUSTAKA
37