Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan materi

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Perdata


Dosen pengampu : Reni Terianasari, SH

Di susun oleh :
Sunila Wati
Betiana
Muhammad Fadli
Ridho Auliandi
Zubandi Furqon

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM (HPI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA
NATUNA
2020/2021
HUKUM KETENAGAKERJAAN
A. Sejarah
Asal mulanya adanya Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia terdiri dari
beberapa fase jika dilihat dari abad ke-120 SM ketika bangsa ini mulai ada,
sudah dikenal adanya system gotong royong .
Sifat gotong royong ini memiliki nilai luhur dan diyakini membawa
kemaslahatan karena berintikan kebaikan, kebajikan, dan hikmah bagi semua
orang, dan gotong royong ini nantinya menjadi sumber terbentuknya hukum
ketenagakerjaan. Adat kebiasaan ini merupakan identitas bangsa yang
mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan penjelmaan dari
jiwa bangsa Indonesia dari abad kea bad.
Pada saat masa pendudukan Hindia Belanda kasus perbudakan semakin
meningkat semakin meningkat, perlakuan terhadap budak sangat keji dan
tidak berprikemanusiaan.
Tindakan Belanda dalam mengatasi kasus perbudakan ini dengan
mengeluarkan staatblad 1817 no. 42 yang berisikan larangan untuk
memasukkan budak-budak ke pulau Jawa. Kemudia tahun 1818 ditetapkan
pada suatu UUD HB (regeling reglement) 1818 berdasarkan Pasal 115 RR
menetapkan bahwa paling lambat pada 1 Juni 1960 perbudakan dihapuskan.

B. Asas hukum ketenagakerjaan


Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan
dengan melalui koordinasi fungsional lintas sectoral pusat dan daerah artinya
asas pembangunan ketenagakerjaan pada dasarnya sesuai dengan asas
pembangunan nasional khususnya asas demokrasi Pancasila serta asas adil dan
merata.

C. Ruang Lingkup
Ruanglingkup ketenagakerjaan meliputi : pekerja, masa dalam hubungan,
kerja, masa, purna kerja (post employment).jangkauan hukum ketenagakerjaan
lebih luas bila di bandingakan dengan hukum perdata sebagaimana diatur
dalam buka III tittle 7A yang lebih menitik beratkan pada aktifitas tenaga
kerja dalam hubungan kerja.

D. Pengertian dan perkembangan hukum ketengakerjaan


Menurut UU No. 13 tahun 2003,pengertian keternagakerjaan adalah lebih
luas dibandingkan dengan perburuhan sebagaimana dalam KUHPerdata

E. Hakikat dan sifat hukum keternagakerjaan


Segala sesuatu mengenai hubungan kerja diserahkan kepada kedua belah
pihak,oleh karena itu untuk memenuhi rasa keadilan perlu ada peraturan
perundang-undangan untuk melindungi pekerja.
F. Pre employment, during employment, dan post employment
Adapun ruang lingkup tenaga kerja menurut UU No. 13 tahun 2003 adalah
pre-employment, during employment, dan post employment.selain itu,
tenagan kerja berhak atas pembinaa dari pemerintah.

G. Hubungan kerja dan norma kerja


1. Perjanjian kerja dan hubungan industrian
Peraturan yang mengatur perjanjian adalah sebagai mana yang diatur
dalam KUHPerdata tentang perjanjian untuk melakukan perkerjaan.
Pasal 1 angka 15 UU No. 13 tahun 2003,disebutkan bahwa :
Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja
atau buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur-unsur
pekerjaan, upah, dan perintah.
Hubungan kerja adalah suatu hubungan pengusaha dan pekerja yang
timbul dari perjanjian kerja yang diadakan untuk waktu tertentu namun
waktu yang tidak tertentu.
Sedangkan dalam hukum perdata pasal 1313 dijelaskan bahwa
perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih lainnya.
Sedangkan pengertian perjanjian kerja dalam KUHPerdata, pasal 1061
titlle VIIA buku III tentanag perjanjian untuk melakukan perjanjian
yang menyatakan bahwa “selain perjanjian-perjanjian untuk
melakukan sementara jasa-jasa yang di atur oleh ketentuan yang
khusus untuk itu dan untuk syarat-syarat yang diperjanjikan dan jika
itu tidak ada oleh karena kebiasaan, maka ada 2 macam perjanjian
dengan mana pihak yang lain dengan menerima upah, perjanjian
perburuhan dan pemborong perkerjaan”
2. Unsur-unsur dalam perjanjian kerja
KUHPerdata pasal 1320 (menurut pasal 1338 (1)) menyatakan sahnya
perjanjian :
a. Mereka sepakat untuk mengakibatkan diri
b. Cakap untuk membuat suatu perikatan
c. Suatu hal tertentu
d. Suatu sebab yang halal
Syarat subjektif : mengenai sujek perjanjian dan akibat hukum M.G.
Rood (pakar hukum perburuhan dari Belanda), empat unsur syarat
perjanjian kerja, yaitu :
a. Adanya unsur work (pekerjaan)
b. Adanya unsur service (pelayanan)
c. Adanya unsur time (waktu)
d. Adanya unsur pay (upah)
3. Bentuk perjanjian kerja
Dalam praktik dikenal dua bentuk perjanjian, yaitu :
a. Tertulis
Di peruntukkan perjanjian-perjanjian yang sifatnya tertentu atau
adanya kesepakatan para pihak, bahwa perjajian yang dibuatnya itu
menginginkan dibuat secara tertulis, agar adanya kepastian hukum.
b. Tidak tertulis, bahwa perjanjian yang oleh undang-undang tidak
disyaratkan dalam bentuk tertulis
4. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian kerja
Hak merupakan suatu tuntutan dan keinginan yang diperoleh oleh
subjek kerja (pengusaha dan pekerja), sedangkan kewajiban adalah
para pihak, disebut prestasi.
5. Berakhirnya perjanjian kerja
Alasan berakhirnya perjanjian kerja adalah :
a. Pekerja meninggal dunia
b. Berakhir karena jangka wajtu dalam perjanjian
c. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industry
d. Adanya keadaan atau kejadian yang dicantum dalam perjanjian
kerja
e. Pemutisan hubungan kerja
6. Penegrtian putusan hubungan kerja
a. Detrminaton, putusan hubungan kerja karena selesai atau
berakhirnya kontrak kerja
b. Dismissal, putusan hubungan kerja karena tindatan indisipliner
c. Redundancy, pemutusan hubungan kerja yang berkaitan dengan
perkembangan teknologi
d. Retrechtment, pemutusan hubungan kerja yang berkaitan dengan
masalah ekonomi
7. Macam-macam pemutusan hubungan kerja
a. Pemeutusan hubungan kerja demi hukum
b. Pemutusan hubungan kerja oleh pekerja
c. Pemetusan hubungan kerja oleh pengusaha
d. Pemutusan hubungan oleh pengadilan
8. Sistem pengupahan
H. Peraturan perusahaan
1. Perjanjian kerjasama
2. Pembinaan norma kerja
I. Perlindungan tenaga kerja
1. Keselamatan dan kesehatan kerja
2. Program jaminan social tenaga
3. Perlindungan upah
J. Perselilisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja
1. Kebijakan dan penyeleaian perselisihan hubungan industrial
2. Tata cara pemutusan hubungan kerja
K. Organisasi perburuan internasioanl/internasitional labour organization
1. Sejarah, struktur organisasi, dan kegiatan-kegiatas ILO
2. Kovrensi dan rekomendasi ILO
L. Pengawasan ketenagakerjaan
1. Peran pengawasan ketenagakerjaan
2. Pengawasan ketenagakerjaan terpadu
HUKUM PERDATA INTERNASIONAL (HPI)

A. Pengrtian

Anda mungkin juga menyukai