Anda di halaman 1dari 2

Teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) c. Elevasi 4.

Penanaman
Teh (Camellia sinensis ) merupakan salah satu komoditas Ke nggian tempat erat kaitannya dengan salah satu unsur iklim Ÿ Jarak tanam antar barisan tanaman minimal 120 cm, dan jarak
perkebunan yang telah dikenal luas. Tanaman ini diperkirakan yaitu suhu udara. Semakin rendah elevasi maka suhu udara tanam dalam barisan beragam antara 60-90 cm.
berasal dari Cina lalu menyebar dibudidayakan dibeberapa negara semakin nggi. Meski elevasi dak menjadi faktor pembatas, Ÿ Pada lahan yang miring jarak tanam dilaksanakan dengan pola
di dunia termasuk di Indonesia. Jawa Barat sendiri merupakan namun tanaman teh lebih cocok tumbuh pada ke nggian > 1.000 kontur, dengan barisan memotong arah kemiringan, jarak
produsen teh utama di Indonesia. Hamparan perkebunan teh kini m dpl. tanam antar barisan minimal 120 cm dan jarak tanam dalam
menjadi ciri khas beberapa daerah di Jawa Barat barisan 60 cm.
Sudah sejak lama pucuk tanaman ini digunakan sebagai 2. Bahan Tanam Tabel 1. Rekomendasi jarak tanam yang dianjurkan
bahan pembuat minuman. Kebiasaan meminum teh sendiri dak Kemiringan Jarak tanam Jumlah tanaman/ha
Bahan tanam (bibit) yang digunakan dapat berasal dari biji
dapat dipisahkan dari masyarakat Jawa Barat. Meski demikian, tanah (cm) (pohon)
ataupun setek. Penyediaan bahan tanam asal setek sudah banyak Datar s.d. 15% 120 x 90 9.260
dewasa ini sudah banyak olahan dengan bahan dasar teh sebagai
digunakan terutama untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam 15-30% 120 x 75 11.110
campuran bahan pangan bahkan hingga kecan kan.
jumlah yang banyak dan cepat. Persemaian bahan tanam asal setek > 30% 120 x 60 13.888
Agribisnis teh terus mengalami pasang surut dari waktu
dilakukan ± 1 tahun sebelum tanam.
ke waktu. Namun demikian dak dapat dipungkiri teh asal Jawa Ÿ Sebelum penanaman lubang diberi pupuk dasar terdiri dari 11 g
Disisi lain, pembibitan asal biji juga masih mendapat
Barat tetap memiliki kualitas yang dak akan ditemui di daerah lain. Urea + 5 g SP36 + 5 g Kcl.
perha an diantaranya karena tanaman asal biji mempunyai daya
Ÿ Se ap dua baris tanaman dibuat rorak dengan ukuran 200 cm x
adaptabilitas yang lebih luas dibanding dengan tanaman asal setek.
40 cm x 40 cm.
Bibit tanaman yang telah berumur ± 2 tahun, sehat dan memiliki
Ÿ Lubang tanam dibuat 1-2 minggu sebelum penanaman.
ukuran batang sebesar pensil atau lebih telah memenuhi syarat
Ÿ Untuk benih asal biji ukuran lubang tanam 30 cm x 30 cm x 40
untuk dipindahkan ke kebun.
TEKNIS BUDIDAYA cm, sementara benih asal stek ukuran lubang tanamnya 20 cm x
Anjuran bahan tanam teh yang umum digunakan petani
20 cm x 40 cm.
1. Syarat Tumbuh diantaranya adalah klon seri Gambung, TRI 2024, dan TRI 2025.
Ÿ Penanaman dapat dengan benih asal stump yang telah
Iklim dan tanah mempunyai andil yang cukup besar dalam berumur 2 tahun dengan nggi batang ± 60 cm dan panjang
mendukung ngkat pertumbuhan dan produk vitas tanaman teh. 3. Persiapan Lahan akar 30 cm atau benih asal setek dalam polibeg.
Untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik tanaman teh Persiapan lahan untuk penanaman teh dapat dibedakan Ÿ Selesai menanam, tanah disekitar lubang diratakan agar dak
memerlukan persyaratan tumbuh sebagai berikut : menjadi persiapan lahan untuk penanaman baru (newplan ng) cembung atau cekung.
dan persiapan lahan untuk penanaman ulang (replan ng). Pada
a. Iklim 5. Pemeliharaan Tanaman
prinsipnya, hal-hal yang perlu diperha kan dalam persiapan lahan
1) Suhu udara antara 13⁰-25⁰C. diantaranya : Ÿ Pemeliharaan TBM, dilakukan pada umur 0-36 bulan tujuannya
2) Curah hujan cukup nggi & merata sepanjang tahun (curah Ÿ Pengolahan tanah hingga kedalaman 60 cm, untuk adalah pembentukan bidang pe k yang maksimal untuk
hujan > 2.500 mm/tahun). memudahkan pertumbuhan akar mendapatkan produksi pucuk yang op mal.
3) Bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) < 2 bulan. Ÿ Sanitasi lahan dari sisa-sisa akar/ kayu yang dapat menjadi Ÿ Pembentukan bidang pe k dapat dilakukan dengan cara
sumber penyebaran hama/ penyakit pemangkasan, pemenggalan (centering), perundukan
b. Tanah Ÿ Pembuatan saluran drainase atau teras untuk mengurangi erosi (bending), kombinasi centering-bending.
1) Tanah subur, gembur dan mengandung cukup bahan organik Ÿ Permupukan tanah yang telah siap ditanami harus rata Ÿ Pemupukan, pelaksanaannya harus tepat waktu, tepat jenis,
minimal 8%. Ÿ Rentang waktu antara persiapan lahan dengan penanaman ± 2- tepat dosis dan tepat cara pemberian.
2) Tanah dak bercadas. 3 bulan agar cukup untuk proses perbaikan aerasi tanah. Ÿ Pupuk diberikan dengan cara dibenam pada daerah perakaran
3) Derajat kemasaman (pH) antara 4,5-6. yang ak f dengan jarak 30-40 cm dari perdu teh dengan
4) Kemiringan lahan < 35%, atau lahan dengan kemiringan kedalaman tanah 10-15 cm. Waktu pemupukan terbaik adalah
> 35% dibuat teras secara kontur. pada kondisi curah hujan 60-200 mm/minggu.
Tabel 1. Dosis Pemupukan (kg/ha/tahun) untuk Tanaman Belum Helopel s (Helopel s antonii)
Menghasilkan (TBM) Helopel s menyerang pucuk daun muda. Kepik Ini
Kadar Umur Andisol /Regosol Latosol/ Podsolik
menusuk dan menghisap daun teh hingga membentuk bercak-
b.o sejak
N P2O5 K2O N P2O5 K2O bercak hitam.Pengendalian secara haya dengan menggunakan
topsoil ditanam
TBM 1 80 50 30 80 40 40 beberapa musuh alami antara lain Hierodula dan Tenodera.
5-8 % TBM 2 120 50 30 120 60 60
Pengendalain secara kimiawi dengan menggunakan insek sida
TBM 3 150 60 50 160 60 60
yang diizinkan untuk digunakan di kebun teh.
Tabel 2. Dosis Pemupukan (kg/ha/tahun) Untuk Tanaman Cacar Daun/ Blister blight (Exobasidium vexans)
Menghasilkan (TM)
Jenis Dosis Aplikasi Gejala serangan terlihat bin k-bin k kecil kemudian
Hara
pupuk optimal setahun melebar dan menonjol kebawah. Bercak berubah warna menjadi
Urea N 250-350 3-4 kali pu h yang mengandung spora. Pusat bercak berwarna coklat tua,
TSP P2O5 60-120*
15-40**
1-2 kali
1-2 kali
ma dan daun berlubang. Umumnya serangan penyakit cacar daun BUDIDAYA
teh terjadi pada peko. Penyakit tersebar melalui spora yang

TEH
KCl K2O 60-180 2-3 kali
Kieserit MgO 30-75 2-3 kali terbawa angin, serangga atau manusia. Pengendalian secara kultur
Seng sulfat ZnO 5-10 7-10 kali
teknik diantaranya dengan penanaman klon tahan cacar daun teh
*Untuk tanah Andosol/Regosol
**Untuk tanah Latosol/Podsolik seper klon GMB 1-5, menjaga sanitasi kebun. Pengendalian secara
(Camellia sinensis (L) O. Kuntze)
kimiawi dengan menggunakan fungisida kontak (tembaga) atau
6. Pemangkasan
fungisida sistemik (tridemorf, bitertanol, dan benomyl).
Umumnya nggi pangkasan bagi kebun produk f berkisar
antara 40-70 cm. Pemangkasan yang lebih rendah dari 40 cm akan
menyebabkan percabangan yang terbentuk terlalu rendah
sehingga akan menyulitkan peme k dalam melaksanakan
peme kan. Jika pangkasan lebih nggi dari 70 cm juga akan
PEMETIKAN
menyulitkan dalam pelaksanaan pemangkasan, tunas baru yang
tumbuh akan cepat menjadi burung dan berukuran kecil, bidang Selama satu daur pangkas, peme kan teh terdiri dari
pe k cepat menjadi nggi sehingga sulit dilakukan peme kan peme kan jendangan dan peme kan produksi. Peme kan
dengan baik. jendangan adalah peme kan tahap awal setelah tanaman
dipangkas untuk membentuk bidang pe k yang lebar dan rata agar
tanaman mempunyai potensi produksi yang op mal. Biasanya
peme kan jendangan dilakukan 6-10 kali pe kan, kemudian
diteruskan dengan peme kan produksi. Peme kan produksi
dilakukan dengan daur pe k dan jenis pe kan tertentu sampai
PENGENDALIAN tanaman dipangkas kembali. Umumnya jenis pe kan yang
HAMA DAN PENYAKIT dikehendaki ialah jenis pe kan medium, yaitu pucuk peko dengan
dua, ga daun muda, serta pucuk burung dengan satu, dua atau ga
Empoasca / Wereng Hijau (Empoasca flavescens) daun muda.
Serangga ini menyerang pucuk dengan menusuk dan Untuk menghasilkan teh berkualitas, pucuk yang telah
menghisap cairannya. Gejala serangan berupa perubahan warna, dipanen perlu ditangani dengan baik sebelum diproses dari kebun
mbul noda-noda kemerahan seper terbakar. Pertumbuhan daun hingga pabrik. Kerusakan pada pucuk dapat menyebabkan
menjadi terhambat dan pucuk daun teh tumbuh dak normal perubahan kimia kandungan zat penentu kualitas pada pucuk teh.
Hal tersebut dapat menurunkan kualitas teh yang akan dihasilkan.
bahkan dapat menyebabkan tanaman gundul. Pengendalainnya DINAS PERKEBUNAN
bisa dengan menggunakan musuh alami (Coccinella sp. atau Sumber : PROVINSI JAWA BARAT
Chrysopa sp). Pusat Peneli an Teh dan Kina. 2006. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh.
Bandung

Anda mungkin juga menyukai