Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM KERJA

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RSUD MUARA TEWEH

KOMITE PENCEGAH DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


UPTD. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA


ESA, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di UPTD. Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh ini
berhasil disusun.

Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalian


infeksi di rumah sakit sangat terkait komitmen pimpinan rumah sakit serta
memerlukan dukungan dari para klinisi di Rumah Sakit. Infeksi nosokomial pada
prinsipnya dapat dicegah, walaupun mungkin tidak dapat dihilangkan sama sekali.
Untuk itu untuk memudahkan Komite PPI dalam menyelenggarakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di UPTD. RSUD Muara Teweh maka disusunlah Program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit yang aplikatif sehingga
diharapkan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit
dapat dilakukan lebih optimal.

Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Direktur UPTD.
RSUD Muara Teweh yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam
pembuatan dan menyukseskan program PPI ini, para pejabat struktural dan tenaga
fungsional di lingkungan UPTD. RSUD Muara Teweh yang telah memberikan
masukan dalam proses penyusunan program ini, serta seluruh staf di UPTD. RSUD
Muara Teweh yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan,
pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi program ini.

Muara Teweh, 31 Desember 2020

Tim Peyusun

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH


Cost- effectiveness   : Pembiayaan yang efektif effectiveness
EID    Emerging Infectious Diseases (Penyakit infeksi
:
yang  baru muncul)

Good Clinical           : Penata laksanaan Klinikal yang baik 

Governance House Petugas kebersihan ruangan


:
keeping         

IADP  Infeksi Aliran Darah Primer


:
(BSI / Bloodstream Infection)

ILO                  Infeksi Luka Operasi (SSI / Surgical Site


:
Infection)

IPSRS : Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

ISK Infeksi Saluran Kemih (UTI / Urinary Tractus


:
Infection)

IP  : Isolation Precaution / Kewaspadaan Isolasi

IPCM  Infection Prevention and Control Manual /


:
Manual Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

IPCN  Infection Prevention and Control Nurse /


: Perawat Pencegahan dan Pengendalian dan
Infeksi / Perawat Koordinator

IPCLN  Infection Prevention and Control Link Nurse


: Perawat Penghubung Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi /Perawat Pelaksana Harian

IPCO  : Infection Prevention and Control Officer

K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

KPPI   : Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Patient safety                : Keselamatan Pasien

PPI : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Perdalin  : Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia

PPIRS Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah


:
Sakit

PPDS          : Program Pendidikan Dokter Spesialis

Re-Emerging Diseases        : Penyakit lama yang muncul kembali

SMF  : Staf Medis Fungsional

SPO  Standard Procedure Operational (Standar


: Prosedur
Operasional)

TPPI      : Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


UP  : Universal Precaution (Kewaspadaan Baku)

Survey Point  : Daerah pengamatan

VAP : Ventilator Associated Pneumonia

WHO : World Health Organization

DAFTAR ISI
Cover......................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii

Daftar Singkatan dan Istilah...................................................................................................... iii

Daftar Isi.................................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

BAB II LATAR BELAKANG............................................................................................ 2

BAB III TUJUAN............................................................................................................ 3

BAB IV KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN………………........................................ 4

BABV CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.................................................................. 5

BAB VI SASARAN.......................................................................................................... 9

BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.................................................................10

BABVIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN ................................. 16

BABIX PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI ...................................................18

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA


DINAS KESEHATAN
UPTD. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MUARA TEWEH
Jalan Yetro Sinseng Nomor 2 (0519) 21051 – 21528 Fax. 21528 MuaraTeweh
Provinsi Kalimantan Tengah – 73812, email : rsudmtw@baritoutarakab.go.id

PROGRAM KOMITE PPI


(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)
UPTD. RSUD MUARA TEWEH

BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia,


termasuk Indonesia. Ditinjau dari didapatnya infeksi berasal dari komunitas
(community acquired infection) atau berasal dari rumah sakit ( hospital acquired
infection) yang sebelumnya dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Seiring
dengan berkembangnya sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
perawatan pasien, saat ini perawatan tidak hanya di rumah sakit saja melainkan di
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, bahkan perawatan di rumah (home care).
Tindakan medis yang dilakukan oleh petugas kesehatan bila dilakukan tidak
sesuai prosedur berpotensi untuk menularkan penyakit infeksi baik bagi pasien,
pengunjung bahkan bagi petugas kesehatan sendiri. Saat ini istilah infeksi
nosokomial diganti dengan istilah baru yaitu health care associated infections
(HAIs) dengan pengertian yang lebih luas tidak hanya di rumah sakit tetapi juga
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Infeksi nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated
Infections /HAIs adalah Infeksi yang terjadi setelah > 48 jam paska masuk rumah
sakit, atau muncul setelah keluar rumah sakit. Infeksi nosokomial (HAIs) terjadi
pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit/fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya yang bukan dalam masa inkubasi saat masuk rumah sakit. Termasuk juga
infeksi yang didapat di rumah sakit tetapi muncul saat setelah keluar dari rumah
sakit, juga termasuk infeksi pada petugas rumah sakit/fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya yang diperoleh karena pekerjaannya (okupasi).
Kejadian infeksi nosokomial/health care associated infections (HAIs) adalah
infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di rumah sakit.
Kondisi tersebut merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab
langsung atau tidak langsung kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi
nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien, akan tetapi ia menjadi
penyebab penting pasien dirawat lebih lama di rumah sakit. Ini berarti pasien
membayar lebih mahal dalam kondisi yang tidak produktif, disamping pihak
rumah sakit juga akan mengeluarkan biaya lebih besar.
Sesuai dengan hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 27
tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas
kesehatan maka Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi menyusun
program kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi UPTD. Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Teweh. Program kerja pencegahan pengendalian infeksi UPTD.
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh berfokus pada surveilans, penggunaan
Alat pelindung Diri (APD) dan Kebersihan tangan, penempatan pasien dan
prosedur isolasi, kesehatan lingkungan, Sterilisasi dan ICRA pada tahun 2019.
Untuk Program pendidikan dan pelatihan PPI bagi anggota Komite PPI, dan Tim
PPI serta petugas UPTD. Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh masih akan
dilakukan pada tahun 2020. UPTD. Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh
dengan VISI : “Terwujudnya peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan
menuju RSUD yang berstandar nasional” dengan MISI :
1. Pengendalian Pendapatan.
2. Peningkatan Mutu dan Pelayanan.
3. Konsolidasi Internal.
4. Mempercepat RSUD Muara Teweh sebagai Pusat Rujukan DAS
Barito.
Untuk mewujutkan tercapainya visi dan misi tersebut, maka perlu dibuat
Program Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi secara komprehensif dan
berkesinambungan. Selain dari pada hal tersebut, Program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi juga merupakan program yang bermanfaat dalam
melakukan antisipasi terhadap semakin meningkat infeksi baru (new emerging)
dan infeksi lama muncul kembali (Re-emerging) yang perlu diantisipasi sehingga
program yang disusun ini meliputi upaya antisipasi resiko dalam peningkatkan
mutu pelayanan.

BAB II
LATAR BELAKANG

Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat
pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit
menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta  mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit harus memiliki sumber
daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai
suatu upaya untuk pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di
rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya peningkatan angka
kejadian infeksi di Rumah Sakit khususnya akibat paparan transmisi airborne, droplet
ataupun kontak langsung.
Hasil laporan surveilens yang dilakukan oleh Tim PPI RSUD Muara Teweh
periode Oktober – Desember 2016 diperoleh data incidence rate sebagai berikut :
plebitis 62 ‰, infeksi saluran kemih 22 ‰, infeksi luka operasi 10%, dan pneumonia
nosokomial 0 ‰. Melihat hal tersebut di atas maka program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Muara Teweh mutlak menjadi
keharusan dalam rangka menekan angka incidence rate yang cukup tinggi tersebut.

BAB III
TUJUAN

A. Umum
Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan
terhindar dari kejadian HAIs dan membantu proses pengobatan serta
penyembuhan, sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien, pengunjung dan petugas.
B. Khusus
1. Mencegah terjadinya infeksi terhadap pasien, pengunjung dan petugas, di
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.
2. Memutus mata rantai penularan mikroorganisme
3. Memonitoring kejadian infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh
dan memberikan solusi.
4. Terlaksananya program-program pencegahan dan pengendalian infeksi
sehingga tidak terjadi pengulangan infeksi
5. Terlaksananya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di semua unit
kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.

BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK
Program kerja Tim PPI RSUD Muara Teweh meliputi :
Pemantauan upaya pencegahan pengendalian Infeksi :
1. Kewaspadaan Isolasi
2. Surveilans
3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Pendidikan dan Pelatihan
5. Investigasi outbreak

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Kewaspadaan Isolasi
a. Kewaspadaan Standar :
1) Hand Hygiene / Kebersihan Tangan
2) Penggunaan Alat Pelindung Diri
3) Pengelolaan Limbah dan Benda Tajam
4) Pengendalian Lingkungan
5) Peralatan Perawatan Pasien
6) Penatalaksanaan Linen
7) Penempatan Pasien
8) Penyuntikan yang Aman
9) Etika Batuk
b. Kewaspadaan berdasarkan cara transmisi :
1) Udara ( airborne )
2) Kontak ( contact )
3) Percikan ludah ( droplet )

2. Surveilans
a. Area surveilance :
1) ISK (Infeksi saluran kencing) pada pemasangan kateter
2) Flebitis
3) IADP (infeksi aliran darah primer)
4) VAP (ventilator acquired pneumonia)
5) HAP (hospital acquired pneumonia)

b. Alur Pelaporan Surveilance


1) Surveilance oleh IPCLN (di lembar di berkas RM Pasien)
2) Laporan surveilance dari IPCLN ke Tim PPI
3) Analisis oleh Tim PPI (IPCN dan IPCO)
4) Laporan dari Tim PPI ke Komite PPI
5) Laporan dari Komite PPI kepada Direksi
c. Bila terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB), dilaporkan kepada Tim
Investigasi Outbreak KLB.
3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
a. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
1) Kepatuhan kebersihan tangan
2) Kepatuhan ketersediaan APD
3) Kepatuhan penggunaan APD
b. Kampanye kebersihan tangan :
1) Kepatuhan kebersihan tangan
2) Kepatuhan ketersediaan APD
3) Kepatuhan penggunaan APD
c. Kampanye kebersihan tangan :
Hari Cuci Tangan 5 Mei dan 15 Oktober edukasi pasien dan pengunjung
d. Pemeriksaan lingkungan terhadap :
1) Air bersih, udara
2) Instrumen steril, linen steril

4. Pendidikan dan Pelatihan


a. Sasaran
In House Training :
1) Karyawan RS baik non medis ataupun media
2) Semua karyawan baru
3) Petugas cleaning service dan unit terkait lainnya
4) Pasien, keluarga pasien dan pengunjung RS
Ex House Training :
Tim PPI mengikuti Pelatihan, Seminar, Workshop.
b. Materi
1) Kewaspadaan Isolasi :
Kewaspadaan Standar :
a) Hand Hygiene / Kebersihan Tangan
b) Penggunaan Alat Pelindung Diri
c) Pengelolaan Limbah dan Benda Tajam
d) Pengendalian Lingkungan
e) Peralatan Perawatan Pasien
f) Penatalaksanaan Linen
g) Penempatan Pasien
h) Penyuntikan yang Aman
i) Etika Batuk
Kewaspadaan Transmisi :
 Udara (airborne)
 Kontak ( contac)
 Percikan ludah (droplet)
2) Surveilans
3) Infection Contol Risk Assesment (ICRA) pada bangunan, surveilance,
linen, CSSD, sanitasi, gizi, farmasi, kesehatan karyawan.

5. Investigasi Wabah
a. Area surveilance :
1) ISK (Infeksi saluran kencing) pada pemasangan kateter
2) Flebitis
3) IADP (infeksi aliran darah primer)
4) Pneumonia
5) VAP (ventilator acquired pneumonia)
6) HAP (hospital acquired pneumonia)

b. Alur Pelaporan Surveilance


1) Surveilance oleh IPCLN (di lembar di berkas RM Pasien)
2) Laporan surveilance dari IPCLN ke Tim PPI
3) Analisis oleh Tim PPI (IPCN dan IPCO)
4) Laporan dari Tim PPI ke Komite PPI
5) Laporan dari Komite PPI kepada Direksi
c. Bila terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB), dilaporkan kepada Tim
Investigasi Outbreak KLB.

Pelaksanaan kegiatan dalam penyelenggaraan program kerja PPI ini, Tim PPI
berkoordinasi dengan unit-unit terkait seperti :
1. Komite Medik
2. Unit laboratorium
3. Unit keperawatan
4. Unit sanitasi
5. Unit linen dan laundry
6. Unit CSSD
7. Unit farmasi
8. Kabag TU/ personalia/Diklat
9. Unit Gizi
10. Unit K3RS
11. Unit IPSRS/ Pemeliharaan
12. Unit Rumah Tangga

1. Program PPI di unit kerja


a. Pencatatan dan Pelaporan data surveilans
b. Edukasi ke pasien, keluarga dan pengunjung RS
c. Penambahan fasilitas di ruangan (hand rub, cairan antiseptik, wastafel,
tissue 1x pakai, tempat sampah, leaflet, poster, dll)

2. Pencatatan dan pelaporan


a. Pencatatan harian data surveilans
b. Data surveilans dikumpulkan setiap bulan, dianalisis oleh IPCN
kemudian dilaporkan triwulan.
c. Jika ada kenaikan angka kejadian infeksi, dilakukan telusur
d. investigasi outbreak KLB
e. Rencana Tindak Lanjut.

3. Monitoring dan evaluasi kegiatan PPI


1) Rapat Rutin
a) Rapat Komite PPI
b) Rapat Tim PPI
c) Rapat dengan unit terkait/ IPCLN

2) Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau
sesuatu hal yang perlu dibahas segera, bukan termasuk kegiatan rutin.

BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan adalah dengan


menggunakan PDSA yaitu :
a. setiap kegiatan dibuatkan rencana (plan),
b. pelaksanaan kegiatan (do),
c. pembuatan laporan kegiatan, validasi,dan analisisnya (study) dan
d. upaya perbaikan yang akan dilaksanakan berdasarkan analisis (action)

Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut:


1. Mengadakan rapat koordinasi menindaklanjuti hasil temuan di lapangan.
2. Edukasi dan pelatihan-pelatihan tentang : PPI Dasar khususnya Kewaspadaan
Isolasi, Pengendalian Lingkungan, Surveilans dan ICRA
3. Melakukan monitoring kegiatan PPI dengan site visit ke ruangan/unit kerja
4. Pencatatan data hasil surveilans oleh IPCLN atau perawat di ruangan di setiap
unit pelayanan perawatan untuk mengetahui angka kejadian infeksi di Rumah
Sakit setiap bulannya.
5. Data angka kejadian infeksi tersebut dicatat setiap harinya, dan direkapitulasi oleh
kepala ruang atau kepala unit masing-masing.
6. Komite PPI, IPCO dan IPCN bertanggung jawab mengkoordinasi pengumpulan
data indikator klinis yang sudah dicatat dan di rekapitulasi oleh setiap unit
pelayanan dan dilakukan analisa pada akhir bulan
7. Setiap 6 bulan sekali dilakukan analisis menyeluruh untuk dibuat laporan kepada
Direktur Utama RSUD Muara Teweh.

BAB VI
SASARAN

Sasaran program pencegahan dan pengendalian infeksi adalah target per tahun
yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan program dengan melihat juga
kemampuan dana Rumah Sakit Umum Muara Teweh.
Target PPI :
a. Angka kejadian infeksi phlebitis < 15 ‰ (permill) atau < 1,5 %
b. Angka kejadian infeksi saluran kencing 15 ‰ (permill) atau < 1,5 %
c. Angka Kejadian Infeksi VAP 0‰ (permill)
d. Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) 5 %
e. Angka kepatuhan mencuci tangan ≥85 % (Kategori Baik) dari angka 75%
(Kategori Intermediate)

Sasaran PPI :
a. Karyawan Rumah Sakit
b. Karyawan baru
c. Petugas cleaning service dan unit terkait lainnya
d. Pasien yang kooperatif, keluarga pasien dan pengunjung RS
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN KET
NO URAIAN KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Membuat Prosedur Tetap
2 Surveilans
3 Audit/ Monitoring
4 - Inspeksi Sanitasi
- Pemeriksaan Pencahayaan Suhu Kelembaban
- Pemeriksaan Kualitas Air
- Pemeriksaan Angka Kuman
5 - Program Orientasi Rumah Sakit TERGANTUNG PERMINTAAN
6 Pendidikan Berkelanjutan (Seminar, Lokakarya,
Workshop)
7 Pertemuan Rutin
8 Evaluasi Program kerja
Muara Teweh, 31 Desember 2021
Ketua Komite PPI
dr. Boy Adventus Sihite,Sp.PK

ANGGARAN PPI DIMASUKKAN DALAM RAB RSUD MUARA TEWEH 2021


Keterangan ( Uraian Rincian Biaya Sumber
No Komponen Biaya Jumlah Anggaran (Rp) Keter
Komponen Biaya ) Jumlah Bulan Harga Satuan Dana
BHP (Barang Habis Pakai) Handwash (Larutan anti BLUD
Rp 112.164.480
1 septik) 500 ml 120 12 Rp 77.892
Hand Rub 500 ml 184 12 Rp 74.498 Rp 164.491.584
2 APD (Alat Pelindung Diri) Masker (Surgical Face Mask) 49 12 Rp 26.800 Rp 15.758.400
isi 50 pcs (49 pak)
Masker N95 30 buah 30 12 Rp 7.500 Rp 2.700.000
Handscon (Powerred Non
Steril Gloves Latex) 75 12 Rp 68.000 Rp 61.200.000
Hansscon Steril 30 12 Rp 750.000 Rp 270.000.000
Sarung Tangan Rumah
Tangga 80 12 Rp 20.000 Rp 19.200.000
Topi Bedah 96 12 Rp 660 Rp 760.320
Safety Box 5 liter 10 12 Rp 18.071 Rp 2.168.520
Safety Box 12,5 liter 40 12 Rp 22.000 Rp 10.560.000
Tissue 249 12 Rp 10.000 Rp 29.880.000
Klorin 20 12 Rp 13.000 Rp 3.120.000
Cairan DTT 8 12 Rp 900.000 Rp 86.400.000
Enzymatic 5 liter 5 12 Rp 900.044 Rp 54.002.640
Kantong Sampah (Platik
Kuning) 200 12 Rp 35.000 Rp 84.000.000
Kantong Sampah (Platik
Hitam) 200 12 Rp 30.000 Rp 72.000.000
Plastik Linen 960 12 Rp 4.000 Rp 46.080.000
Tempat sampah Krisbow 80 1 Rp 475.000 Rp 38.000.000
Pengadaan Brosur Tempat
3
Pembuangan Sampah         Rp 2.000.000
4 Pengadaan Spill Kit   20 1 Rp 200.000 Rp 4.000.000
Pengadaan Brosur PPI/ Poster
5
PPI         Rp 2.000.000
6 Lomba Hand Hygiene   40 1 Rp 350.000 Rp 14.000.000
7 Pengadaan Surveilens Infeksi Form Surveilenz 50 1 Rp 50.000 Rp 2.500.000
Meningkatkan Pengawasan
8
terhadap Antibiotik Pemetaan Kuman       Rp 5.000.000
Investigasi KLB (Kegiatan Tiap
9
Kejadian) ATK 12 1 Rp 300.000 Rp 3.600.000
Assesmen Berkala Terhadap
10
Resiko (Survei) Survei, ATK 12 1 Rp 300.000 Rp 3.600.000
11 Pengadaan Audit ATK, Survei 12 1 Rp 300.000 Rp 3.600.000
Kewaspadaan Isolasi
Mengukur dan Mereview
12
Resiko Infeksi ATK, Survei 12 1 Rp 300.000 Rp 3.600.000
13 Rapat PPI ATK, Konsumsi 12 1 Rp 300.000 Rp 3.600.000
14 Diklat PPI Pelatihan untuk TOT IPCN 1 1 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
Orientasi staf Klinis/ non
15
IHT PPI Dasar klinisi 40 1 Rp 500.000 Rp 20.000.000
16 Diklat PPI Pelatihan untuk TOT IPCD 1 1 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
17 Referensi PPI Buku 12 1 Rp 250.000 Rp 3.000.000
JUMLAH Rp 1.166.985.944

Mengetahui, Mengetahui, Muara Teweh, 01 Oktober 2020


UPTD. RSUD MUARA TEWEH Ka. Bagian Tata Usaha Ketua Komite PPI
Direktur,

drg. DWI AGUS SETIJOWATI Ir. SUPRAYETNO, M. AP dr. BOY ADVENTUS SIHITE Sp. PK
NIP. 19670827 199303 2 007 NIP. 19670511 199303 1 009 NIP. 19781201 200903 1 004
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Pelaksanaan evaluasi kegiatan program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh mengikuti
alur sebagai berikut :
1. Kepemimpinan utama program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh adalah
Direktur UPTD. RSUD Muara Teweh.
2. Direktur berkomitmen terhadap program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh
3. Direktur menjamin komitmen seluruh staf UPTD. RSUD Muara Teweh
terhadap program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh.
4. Direktur bertanggung jawab terhadap implementasi program PPI di UPTD.
RSUD Muara Teweh.
5. Direktur melakukan monitoring aktivitas program PPI melalui laporan
Surveilans, ICRA dari Komite PPI.
6. Direktur membentuk dan berkoordinasi dengan Komite PPI dalam
menjalankan program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh.
7. Komite PPI dalam menjalankan program PPI berkoordinasi dengan IPCO,
IPCN dan seluruh IPCLN di ruangan keperawatan.
8. IPCLN bertanggungjawab dalam pengumpulan dan pencatatan data, kemudian
melaporkan hasil pengumpulan data ke IPCN untuk dianalisis setiap bulannya.
9. Data surveilans dari ruangan dianalisis oleh IPCN, IPCO dan Ketua Komite
PPI, kemudian dilaporkan ke Direktur UPTD. RSUD Muara Teweh.
10. Apabila ada outbreak peningkatan angka kejadian infeksi, maka segera
dilakukan koordinasi untuk melakukan telusur lapangan dan membuat RTL
(Rencana Tindak Lanjut)
11. Hasil data angka kejadian infeksi kemudian dipublikasikan ke unit/ ruangan
keperawatan yang bersangkutan, Bidang Keperawatan dan Komite Mutu.
12. Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari jadwal kegiatan. Jadwal
tersebut akan dievaluasi setiap 3 (tiga) bulan sekali, sehingga bila dari evaluasi
diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segeraSIRS
1. Database Eksternal
diperbaiki sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan. Evaluasi
dilaksanakan bersama oleh Komite PPI dan Direktur UPTD. RSUD Muara
Teweh
13. Laporan evaluasi tersebut harus dibuat secara tertulis dan ditujukan kepada
Direktur UPTD. RSUD Muara Teweh untuk diketahui dan dibuat rekomendasi.
14. Indikator mutu PPI dilaporkan oleh IPCN kepada Komite Mutu setiap
bulannya.
15. Evaluasi kegiatan PPI dilakukan setiap satu bulan sekali melalui rapat Pleno
seluruh bagian kegiatan PPI.
16. Informasi/sosialisasi program PPI dilakukan melalui rapat-rapat, kampanye dan
sosialisasi langsung ke ruangan.
17. Hasil kegiatan program PPI diinformasikan/disosialisasikan melalui rapat-rapat
Rumah Sakit.

BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan program PPI di UPTD. RSUD Muara
Teweh mengikuti alur sebagai berikut :
1. IPCLN melaporkan data hasil pencatatan surveilans setiap bulannya ke Tim
PPI (IPCN).
2. IPCN, IPCO dan Ketua Komite PPI melakukan analisis data hasil surveilans di
ruangan keperawatan.
3. Hasil analisis dilaporkan dilaporkan secara triwulan ke Direktur RSUD Muara
Teweh.
4. Hasil data surveilans bila ada peningkatan dianggap sebagai outbreak,
kemudian dilakukan investigasi dan dianggap sebagi KLB (Kejadian Luar
Biasa) bila kenaikannya cukup signifikan.
5. Hasil data angka kejadian infeksi selama satu tahun sebagai bahan acuan untuk
pembuatan ICRA Surveilans tahun depan.

SIRS
2. Database Eksternal

Anda mungkin juga menyukai