Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Direktur UPTD.
RSUD Muara Teweh yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam
pembuatan dan menyukseskan program PPI ini, para pejabat struktural dan tenaga
fungsional di lingkungan UPTD. RSUD Muara Teweh yang telah memberikan
masukan dalam proses penyusunan program ini, serta seluruh staf di UPTD. RSUD
Muara Teweh yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan,
pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi program ini.
Tim Peyusun
DAFTAR ISI
Cover......................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................................... iv
BAB VI SASARAN.......................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat
pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit
menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit harus memiliki sumber
daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai
suatu upaya untuk pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di
rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya peningkatan angka
kejadian infeksi di Rumah Sakit khususnya akibat paparan transmisi airborne, droplet
ataupun kontak langsung.
Hasil laporan surveilens yang dilakukan oleh Tim PPI RSUD Muara Teweh
periode Oktober – Desember 2016 diperoleh data incidence rate sebagai berikut :
plebitis 62 ‰, infeksi saluran kemih 22 ‰, infeksi luka operasi 10%, dan pneumonia
nosokomial 0 ‰. Melihat hal tersebut di atas maka program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Muara Teweh mutlak menjadi
keharusan dalam rangka menekan angka incidence rate yang cukup tinggi tersebut.
BAB III
TUJUAN
A. Umum
Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan
terhindar dari kejadian HAIs dan membantu proses pengobatan serta
penyembuhan, sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien, pengunjung dan petugas.
B. Khusus
1. Mencegah terjadinya infeksi terhadap pasien, pengunjung dan petugas, di
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.
2. Memutus mata rantai penularan mikroorganisme
3. Memonitoring kejadian infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh
dan memberikan solusi.
4. Terlaksananya program-program pencegahan dan pengendalian infeksi
sehingga tidak terjadi pengulangan infeksi
5. Terlaksananya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di semua unit
kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. KEGIATAN POKOK
Program kerja Tim PPI RSUD Muara Teweh meliputi :
Pemantauan upaya pencegahan pengendalian Infeksi :
1. Kewaspadaan Isolasi
2. Surveilans
3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Pendidikan dan Pelatihan
5. Investigasi outbreak
B. RINCIAN KEGIATAN
1. Kewaspadaan Isolasi
a. Kewaspadaan Standar :
1) Hand Hygiene / Kebersihan Tangan
2) Penggunaan Alat Pelindung Diri
3) Pengelolaan Limbah dan Benda Tajam
4) Pengendalian Lingkungan
5) Peralatan Perawatan Pasien
6) Penatalaksanaan Linen
7) Penempatan Pasien
8) Penyuntikan yang Aman
9) Etika Batuk
b. Kewaspadaan berdasarkan cara transmisi :
1) Udara ( airborne )
2) Kontak ( contact )
3) Percikan ludah ( droplet )
2. Surveilans
a. Area surveilance :
1) ISK (Infeksi saluran kencing) pada pemasangan kateter
2) Flebitis
3) IADP (infeksi aliran darah primer)
4) VAP (ventilator acquired pneumonia)
5) HAP (hospital acquired pneumonia)
5. Investigasi Wabah
a. Area surveilance :
1) ISK (Infeksi saluran kencing) pada pemasangan kateter
2) Flebitis
3) IADP (infeksi aliran darah primer)
4) Pneumonia
5) VAP (ventilator acquired pneumonia)
6) HAP (hospital acquired pneumonia)
Pelaksanaan kegiatan dalam penyelenggaraan program kerja PPI ini, Tim PPI
berkoordinasi dengan unit-unit terkait seperti :
1. Komite Medik
2. Unit laboratorium
3. Unit keperawatan
4. Unit sanitasi
5. Unit linen dan laundry
6. Unit CSSD
7. Unit farmasi
8. Kabag TU/ personalia/Diklat
9. Unit Gizi
10. Unit K3RS
11. Unit IPSRS/ Pemeliharaan
12. Unit Rumah Tangga
2) Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau
sesuatu hal yang perlu dibahas segera, bukan termasuk kegiatan rutin.
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
BAB VI
SASARAN
Sasaran program pencegahan dan pengendalian infeksi adalah target per tahun
yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan program dengan melihat juga
kemampuan dana Rumah Sakit Umum Muara Teweh.
Target PPI :
a. Angka kejadian infeksi phlebitis < 15 ‰ (permill) atau < 1,5 %
b. Angka kejadian infeksi saluran kencing 15 ‰ (permill) atau < 1,5 %
c. Angka Kejadian Infeksi VAP 0‰ (permill)
d. Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) 5 %
e. Angka kepatuhan mencuci tangan ≥85 % (Kategori Baik) dari angka 75%
(Kategori Intermediate)
Sasaran PPI :
a. Karyawan Rumah Sakit
b. Karyawan baru
c. Petugas cleaning service dan unit terkait lainnya
d. Pasien yang kooperatif, keluarga pasien dan pengunjung RS
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN KET
NO URAIAN KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Membuat Prosedur Tetap
2 Surveilans
3 Audit/ Monitoring
4 - Inspeksi Sanitasi
- Pemeriksaan Pencahayaan Suhu Kelembaban
- Pemeriksaan Kualitas Air
- Pemeriksaan Angka Kuman
5 - Program Orientasi Rumah Sakit TERGANTUNG PERMINTAAN
6 Pendidikan Berkelanjutan (Seminar, Lokakarya,
Workshop)
7 Pertemuan Rutin
8 Evaluasi Program kerja
Muara Teweh, 31 Desember 2021
Ketua Komite PPI
dr. Boy Adventus Sihite,Sp.PK
drg. DWI AGUS SETIJOWATI Ir. SUPRAYETNO, M. AP dr. BOY ADVENTUS SIHITE Sp. PK
NIP. 19670827 199303 2 007 NIP. 19670511 199303 1 009 NIP. 19781201 200903 1 004
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Pelaksanaan evaluasi kegiatan program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh mengikuti
alur sebagai berikut :
1. Kepemimpinan utama program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh adalah
Direktur UPTD. RSUD Muara Teweh.
2. Direktur berkomitmen terhadap program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh
3. Direktur menjamin komitmen seluruh staf UPTD. RSUD Muara Teweh
terhadap program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh.
4. Direktur bertanggung jawab terhadap implementasi program PPI di UPTD.
RSUD Muara Teweh.
5. Direktur melakukan monitoring aktivitas program PPI melalui laporan
Surveilans, ICRA dari Komite PPI.
6. Direktur membentuk dan berkoordinasi dengan Komite PPI dalam
menjalankan program PPI di UPTD. RSUD Muara Teweh.
7. Komite PPI dalam menjalankan program PPI berkoordinasi dengan IPCO,
IPCN dan seluruh IPCLN di ruangan keperawatan.
8. IPCLN bertanggungjawab dalam pengumpulan dan pencatatan data, kemudian
melaporkan hasil pengumpulan data ke IPCN untuk dianalisis setiap bulannya.
9. Data surveilans dari ruangan dianalisis oleh IPCN, IPCO dan Ketua Komite
PPI, kemudian dilaporkan ke Direktur UPTD. RSUD Muara Teweh.
10. Apabila ada outbreak peningkatan angka kejadian infeksi, maka segera
dilakukan koordinasi untuk melakukan telusur lapangan dan membuat RTL
(Rencana Tindak Lanjut)
11. Hasil data angka kejadian infeksi kemudian dipublikasikan ke unit/ ruangan
keperawatan yang bersangkutan, Bidang Keperawatan dan Komite Mutu.
12. Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari jadwal kegiatan. Jadwal
tersebut akan dievaluasi setiap 3 (tiga) bulan sekali, sehingga bila dari evaluasi
diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segeraSIRS
1. Database Eksternal
diperbaiki sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan. Evaluasi
dilaksanakan bersama oleh Komite PPI dan Direktur UPTD. RSUD Muara
Teweh
13. Laporan evaluasi tersebut harus dibuat secara tertulis dan ditujukan kepada
Direktur UPTD. RSUD Muara Teweh untuk diketahui dan dibuat rekomendasi.
14. Indikator mutu PPI dilaporkan oleh IPCN kepada Komite Mutu setiap
bulannya.
15. Evaluasi kegiatan PPI dilakukan setiap satu bulan sekali melalui rapat Pleno
seluruh bagian kegiatan PPI.
16. Informasi/sosialisasi program PPI dilakukan melalui rapat-rapat, kampanye dan
sosialisasi langsung ke ruangan.
17. Hasil kegiatan program PPI diinformasikan/disosialisasikan melalui rapat-rapat
Rumah Sakit.
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan program PPI di UPTD. RSUD Muara
Teweh mengikuti alur sebagai berikut :
1. IPCLN melaporkan data hasil pencatatan surveilans setiap bulannya ke Tim
PPI (IPCN).
2. IPCN, IPCO dan Ketua Komite PPI melakukan analisis data hasil surveilans di
ruangan keperawatan.
3. Hasil analisis dilaporkan dilaporkan secara triwulan ke Direktur RSUD Muara
Teweh.
4. Hasil data surveilans bila ada peningkatan dianggap sebagai outbreak,
kemudian dilakukan investigasi dan dianggap sebagi KLB (Kejadian Luar
Biasa) bila kenaikannya cukup signifikan.
5. Hasil data angka kejadian infeksi selama satu tahun sebagai bahan acuan untuk
pembuatan ICRA Surveilans tahun depan.
SIRS
2. Database Eksternal