Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH E-COMMERCE

“THE REVOLUTION IS JUST BEGINNING”

Disusun Oleh :

Gita Lukiana K E2A018316

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


FAKULTAS EKONOMI
S1 MANAJEMEN
2021
Statement Of Authorship

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa


makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak
ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah di sajikan/digunakan sebagai
bahan makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan
dengan jelas bahwa saya menyatakan menggunakannya. Saya
memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat di perbanyak dan
atau di komunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama : Gita Lukiana K

NIM : E2A018316

Mata Kuliah : The Revolution is Just Beginning

Makalah/Tugas : 17 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

Statement Of Authorship ............................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I .......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
BAB II ......................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Revolusi yang umumnya terjadi dalam jangka waktu yang lama, kini
hanya terjadi dalam hitungan bulan saja akibat adanya Covid-19 yang
mempercepat revolusi industri dan perubahan sosial. Kebijakan yang di
keluarkan oleh pemerintah pada awal tahun 2020 lalu sempat menjadi
polemik di tengah masyarakat dan beban berat bagi kelangsungan hidup
untuk semua kalangan masyarakat dengan berbagai hal yang baru.
Banyak pelaku bisnis merugi akibat berlakunya Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran virus korona.
Masyarakat yang mengisolasi diri juga mulai kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, membeli kebutuhan pokok, bahan makanan, dll.
Roda ekonomi seakan berhenti berputar karena sebagian besar
masyarakat berada di rumah.

Kondisi ini lah yang memunculkan kesadaran para pelaku bisnis


bahwa salah satu aktivitas bisnis tidak lagi harus di jalankan secara
konvensional. Inovasi dan kreativitas yang diperlukan di era sekarang
untuk meningkatkan daya saing dan jangkauan bisnis. Walaupun tidak
saling kontak fisik, tapi melalui penggunaan teknologi digital seperti
gadget dapat saling bertukar informasi. Hal ini lah yang menjadi ide dasar
terjadinya revolusi industri. Masyarakat mencari alternatif untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari di tengah pembatasan sosial, dan
pelaku bisnis berlomba-lomba untuk menyiapkan solusi berbasis digital
yang dapat menyasar ke seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya
pembelajaran online, saat ini belanja online dan bertransaksi online juga
sudah banyak di lakukan oleh masyarakat, seperti membeli sayur,
membeli buah-buahan, melakukan transfer dana, pembelian pulsa seluler,
bahkan konsultasi dokter, minta resep obat dan pembelian obat dapat
dilakukan secara virtual. Selain itu, biasanya ketika ada bencana alam

1
atau musibah di suatu daerah, akan di lakukan penggalangan dana
secara langsung. Tapi saat ini telah bertransformasi aktifias sosial secara
virtual, bahkan para public figur juga menggalang dana melalui konser
virtual. Sebagian besar aktifitas kantor juga tidak hanya dilakukan secara
konvensional, tetapi sudah di kombinasi dengan kegiatan secara virtual.

Indonesia saat ini memasuki era digitalisasi di berbagai sektor,


dunia industri berubah seiring perkembangan internet dan revolusi digital
melalui perkembangan inovasi dan otomatisasi di berbagai sektor.
Indonesia juga memiliki calon-calon unicorn baru seperti Ruangguru di
bidang teknologi pendidikan, Sociolla di bidang E-commerce, dan CoHive
yang menyediakan ruang kerja fleksibel. Perkembangan pesat juga di
tunjukan oleh perusahaan lain seperti Warung Pintar di sektor ekonomi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

New normal adalah istilah yang digunakan dalam berbagai


keadaan lain untuk menggambarkan bahwa sesuatu yang tidak biasa atau
belum pernah dilakukan sebelumnya. New normal sudah pernah muncul
lebih dari dua dekade yang lalu, saat setelah krisis keuangan tahun 2007-
2008 dan kemudian setelah resesi global pada tahun 2008-2012. New
normal kembali muncul dikarenakan Covid-19 dengan konteks yang lebih
luas seperti ekonomi, politik, kehidupan, dan kebiasaan sehari-hari. Hal ini
tentu tidak mudah di terima oleh masyarakat kebanyakan, namun dengan
berbagai himbauan dan peraturan-peraturan baru yang di tetapkan oleh
pemerintah mampu mengubah kebiasaan masyarakat dengan berbagai
hal yang baru. Seperti memakai masker, membersihkan tangan saat
menyentuh pegangan pintu atau tombol ATM, mencuci tangan di tempat-
tempat umum, menjaga jarak, menempatkan petugas-petugas pengukur
suhu badan di pintu masuk pusat pembelanjaan dan kantor-kantor. Tentu
menjadi tugas yang berat bagi semua kalangan masyarakat untuk bisa
melewati krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19, tetapi bukankah
revolusi baru saja di mulai ?

Pandemi Covid-19 dapat mengubah tatanan dunia dalam waktu


singkat, pandemi ini telah memaksa masyarakat harus adaptif terhadap
berbagai bentuk perubahan sosial. Berbagai persoalan yang ada telah
melahirkan transformasi sosial di masyarakat, selain itu pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah merebaknya
pandemi Covid-19 juga telah mempengaruhi kebijakan-kebijakan dalam
mengatur perilaku masyarakat. Dalam hal ini, perilaku dan kebiasaan
masyarakat secara konvensional di masa pra-pandemi diatur dan
ditransformasikan melalui pola interaksi secara virtual. Kondisi ini semakin

3
menunjukan bahwa fungsi teknologi menjadi sangat penting sebagai
perantara interaksi sosial masyarakat.

Faktor utama dari resesi dan krisis ekonomi di Indonesia dan global
adalah pandemi Covid-19. Maka dari itu, pemerintah harus bisa mengatasi
pandemi Covid-19 lebih dulu agar Indonesia terlepas dari ancaman resesi
ekonomi. Salah satu dampak besar yang diakibatkan pandemi Covid-19
adalah tingkat pengangguran meningkat hampir dua kali lipat sebesar 7.8
persen (10.4 juta jiwa). Pada tahun 2021, terdapat pengangguran
tambahan sebesar 1,1 juta sebagai akibat Covid-19 dan sekitar 2,6 juta
orang angkatan kerja baru yang tidak terserap sehingga tambahan
pengangguran di tahun 2021 totalnya sebesar 3,6 juta orang.

Masalah pengangguran ini menjadi faktor kursial dalam pemulihan


ekonomi pada tahun 2021. Yang lebih memperhatinkan adalah robohnya
pilar industri bahkan sebelum pandemi. Industri akan cenderung
mempekerjakan tenaga kerja yang sebelumnya dirumahkan atau
dikurangi jam kerjanya. Namun, pemerintah melakukan berbagai upaya
untuk memperbaiki ekonomi pasca pandemi seperti percepatan pemulihan
ekonomi nasional (PEN) dan peogram Exit Strategi berupaya pembukaan
ekonomi secara bertahap menuju tatanan baru. Selain itu, upaya
pemerintah juga di tujukan untuk menyelamatkan usaka mikro kecil
menengah (UMKM) antara lain memberikan insentif pajak. Adapun upaya
pemerintah dengan memberikan bantuan gaji tambahan untuk para
pekerja yang bertujuan dalam peningkatan konsumsi masyarakat.
Akselerasi pemulihan ekonomi yang dilakukan dengan melakukan reset
dan transformasi mulai menunjukkan hasil, salah datunya adalah
meningkatnya aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media elektronik
(E-commerce). Dimana hal ini juga dapat meminimalisir penyebaran virus
Covid-19 karena masyarakat mulai bertransformasi dalam berbelanja
untuk memenuhi kebutuhannya tanpa keluar rumah dan berkerumun
dengan banyak orang di pusat perbelanjaan. Untuk para pelaku bisnis

4
tentunya juga berlomba-lomba untuk meraup untung dengan
menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dan memberikan
pelayanan melalui media elektronik. Data kementerian komunikasi dan
informatika (Kemkominfo) mengungkapkan, pertumbuhan e-commerce di
Indonesia meningkat tajam, 91 persen selama pandemi. Sementara,
penetrasi pengguna internet juga melonjak 73,7 persen.

Riset menunjukkan terdapat 12 juta pengguna baru e-commerce


selama pandemi Covid-19, perilaku masyarakat yang mulai
menggandrungi belanja online tentu membawa keuntungan bagi beberapa
pihak produsen antara lain menjual produk atau jasa secara online tanpa
mendirikan toko sebagai tempat usaha sehingga penjual bisa
memasarkan produk atau jasa nya kepada konsumen kapan pun dan
dimana pun. Perkembagan bisnis e-commerce sangat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia, perkembangan jumlah pelaku bisnis
e-commerce (produsen) berkontribusi mendorong penawaran produk
dalam perdagangan online. Semakin banyak produsen e-
commerce, semakin banyak barang dan jasa yang diperdagangkan secara
online, sehingga semakin besar pula potensi transaksi yang akan terjadi.
Dengan sifat masyarakat yang konsumtif dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan penjualan barang-barang UMKM di pasar dalam negeri,
sehingga dapat dijadikan momentum perekonomian Indonesia bangkit.

5
DAFTAR PUSTAKA

Karya Ilmiah (Revolusi Industri 4.0 Adaptasi di Tengah Pandemi).2020.

http://m.ayopurwakarta.com/read/2020/06/17/5300/revolusi-industri-40-
diadaptasi-di-tengah-pandemi.Diakses 16 Maret 2021.

Karya Ilmiah (Gerak Ekonomi Digital ditengah Wabah Covid-19).2b020.

https://www.medcom.id/ekonomi/analisis/zNPG4gVK-gerak-ekonomi-
digital-di-tengah-wabah-covid-19.Diakses 16 Maret 2021.

Karya Ilmiah (Perubahan Sosial di Era Pandemi). 2020.

https://lombokpost.jawapos.com/opini/15/07/2020/perubahan-sosial-di-
era-pandemi/. Diakses 17 Maret 2021.

Karya Ilmiah (Tiada Pemulihan Ekonomi Tanpa Mengatasi


Pandemi).2021.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210107132706-4-214173/tiada-
pemulihan-ekonomi-tanpa-mengatasi-pandemi.Diakses 17 Maret 2021.

Karya Ilmian (Berbagai upaya pemerintah untuk perbaiki ekonomi pasca


pandemi).2020.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/24/11354091/inilah-berbagai-
upaya-pemerintah-untuk-perbaiki-ekonomi-pascapandemi?page=1.
Diakses 18 Mei 2021.

Karya Ilmiah (Pengaruh e-commerce terhadap pertumbuhan ekonomi


Indonesia).2020.

https://yoursay.suara.com/news/2020/02/10/162614/pengaruh-e-
commmerce-terhadap-pertumbuhan-ekonomiindonesia?page=all. Diakses
18 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai