Anda di halaman 1dari 2

DESTI LESTARI

2A D3 KEPERAWATAN
P27901119011

PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA


1. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah usaha atau tindakan para pekerja agar tidak
terpajan zat-zat berbahaya. Usaha itu antara lain:

a) Membuat Undang-undang dan peraturan menyangkut penyakit akibat


kerja
b) Memodifikasi alat industri
c) Substitusi. Yaitu dengan mengganti bahan-bahan yang membahayakan
dengan bahan yang tidak berbahaya, tanpa mengurangi hasil pekerjaan
maupun mutunya
d) Ventilasi
e) Baik secara umum maupun secara lokal yaitu dengan udara bersih yang
dialirkan ke ruang kerja dengan menghisap udara keluar ruangan.
f) Alat Pelindung Diri. Alat ini dapat berbentuk pakaian, topi, pelindung
kepala, sarung tangan, sepatu yang dilapisi baja bagian depan untuk
menahan beban yang berat, masker khusus untuk melindungi pernafasan
terhadap debu atau gas berbahaya, kaca mata khusus dsb.
g) Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja. Hal ini meliputi pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja dan pemeriksaan secara berkala untuk mencari
faktor penyebab yang menimbulkan gangguan maupun kelainan kesehatan
terhadap tenaga kerja.
h) Latihan dan informasi sebelum bekerja
i) Agar pekerja mengetahui dan berhati-hati terhadap berbagai kemungkinan
adanya bahaya.
j) Pendidikan dan penyuluhan tentang K3, Dilaksanakan secara teratur.

2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder diperlukan untuk mendeteksi dini penyakit akibat
kerja. Pencegahan sekunder antara lain bisa dilakukan seperti

a) Penyuluhan
b) Identifikasi zat berbahaya
c) Pemerikasaan kesehatan berkala
d) Surveilans penyakit akibat kerja

3. Pencegahan tersier
Yaitu mencegah terjadi kecacatan pada pekerja yang sudah terkena penyakit
akibat kerja. Hal ini bisa dilakukan antara lain sbb:

a) Mengistrahatkan pekerja
b) Melakukan pemindahan pekerja dari tempat yang terpajan
c) Melakukan pemeriksaan berkala untuk evaluasi penyakit.

Anda mungkin juga menyukai