0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaan melalui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja dengan empat pendekatan yaitu legislatif, administratif, teknis, dan medis. Pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala dan khusus digunakan untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini.
Dokumen tersebut membahas pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaan melalui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja dengan empat pendekatan yaitu legislatif, administratif, teknis, dan medis. Pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala dan khusus digunakan untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini.
Dokumen tersebut membahas pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaan melalui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja dengan empat pendekatan yaitu legislatif, administratif, teknis, dan medis. Pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala dan khusus digunakan untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini.
Pengendalian Penyakit Akibat Kerja Dan Kecelakaan Melalui Penerapan Kesehatan
Dan Keselamatan Kerja
1. Pengendalian Melaui Perundang-Undangan (Legislative Control) antara lain :
a. UU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok b. Petugas kesehatan dan non kesehatan c. UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja d. UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan e. Peraturan Menteri Kesehatan tentang higene dan sanitasi lingkungan f. Peraturan penggunaan bahan-bahan berbahaya g. Peraturan/persyaratan pembuangan limbah dll. 2. Pengendalian melalui Administrasi / Organisasi (Administrative Control) antara lain: a. Persyaratan penerimaan tenaga medis, para medis, dan tenaga non medis yang meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat kesehatan b. Pengaturan jam kerja, lembur dan shift c. Menyusun Prosedur Kerja Tetap (Standard Operating Procedure) untuk masing- masing instasi dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya d. Melaksanakan Prosedur Keselamatan kerja (Safety Procedure) terutama untuk pengoprasian alat-alat yang dapat menimbulkan kecelakaan (boiler, alat-alat radiologi, dll) dan melakukan pengawasan agar prosedur tersebut dilaksanakan e. Melaksanakan pemeriksaan secara seksama penyebab kecelakaan kerja dan mengupayakan pencegahan 3. Pengendalian Secara Teknis (Engineering Control) a. Substitusi dari bahan kimia, alat kerja atau proses kerja b. Isolasi dari bahan-bahan kimia, alat kerja, proses kerja dan petugas kesehatan dan non kesehatan (penggunaan alat pelindung) c. Perbaikan sistim ventilasi, dll 4. Pengendalian Melaui Jalur Kesehatan (Medical Control) Yaitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal (Recognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun terhadap orang disekitarnya. Pencegahan ini disebut juga pencegahan sekunder. Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi : a. Pemeriksaan Awal Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum seseorang calon/pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai melaksanakan pekerjaannya b. Pemeriksaan Berkala Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya resiko kesehatan yang dihadapi c. Pemeriksaan Khusus Yaitu pemeriksaan kesahatan yang dilakukan pada khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja
Referensi :
Nurdianto. 2016. “Makalah K3 Laboratorium”.
https://id.scribd.com/document/333969615/MAKALAH-K3-LABORATORIUM (Diakses pada 20 Agustus 2022)