Anda di halaman 1dari 4

Restrain Kimia Pada Kuda (Chemical Restraining)

Dengan ditemukannya obat obatan yang mempunyai efek sedasi, muscle relaxant, transquilizer,
anastesia, maka teknik menguasai hewan mempunyai alternatif dengan menggunakan obat-
obatanyang disebut chemical restrain.adapun obat-obatan yang dapat dipakai untuk chemical
restrain harus memenuhi syarat-syarat sebagai  berikut: Mudah aplikasinya, aman bagi hewan,
memberikan cukup waktu bagi  pelaksana, efek samping tidak ada atau minimal, ada
antidotumnya (efek kebalikanya), dosisnya kecil, spektrumnya luas, stabilnya susunannya, tahan
lama disimpan dan tahan terhadap keadaan lingkungan. Obat-obatan yang sering digunakan
untuk restrain kimia:
 Kentamine Hydrochloride
 Tiletamine Hydrochoride
 Xylazyne
 Acepromazine Maleate
 Diazepam
Contoh Restrain Kimia pada Kuda
Restrain kimia merupakan pengendalian hewan dengan menggunakan bahan-  bahan kimia.
Tujuan pengendalian dengan bahan kimia adalah untuk menghilangkan/ mengurangi kesadaran
hewan yaitu mulai dari hewan tertidur sampai terbius (Gunanti, 2011). Bahan kimia yang dapat
digunakan antara lain yaitu acepromazine maleat dan xylazine sebagai obat penenang paling
berguna dalam restrain kuda (Dodman NH, 1980). Selain itu bahan kimia lain yang digunakan
sebagai restrain kimia pada kuda adalah diazepam dan ketamine.
 Acepromazine Maleat

Gambar 1. Acepromazine Maleat (Sumber: pbsanimalhealth.com)

Acepromazine Maleat adalah obat transquilizer yang kuat, kerjanya sebagai


depresan CNS. Efeknya sebagai muscle relaxant dan mengurangu gerakangerakan
spontan, sebagai anti muntah (antiemetic), menurunkan tekanan darah dan suhu badan.
Acepromazine jarang dipakai secara tunggal namun dikombinasikan dengan etorphine/
ketamin/ phencyclidine. Aplikasinya secara IV, IM atau SC dengan dosis pada kuda
0,03-0,08 mg/kg BB

 Xylazine

Gambar 2. Xylazine (Sumber: indiamart.com)

Xylazine adalah kristal tak berwarna, rasanya pahit apabila dilarutkan dalam air.
Larutannya cukup stabil. Non-narkotik dengan efek analgesika dan relaksasi otot.
Aplikasi melalui IM atau IV dengan dosis 2,2-3 mg/kg BB. Xylazine mulai berkerja 3-5
menit setelah aplikasi dengan efek analgesiknya antara 15-30 menit dan terlihat tidur
selama 1-2 jam.

 Ketamin

Gambar 3. Ketamin (Sumber: www.dechra-us.com)


Ketamin merupakan larutan tidak berwarna, stabil pada suhu kamar dan suasana
asam (pH 3,5-5,5). Pemberian ketamin dapat diberikan dengan mudah secara
intramuscular dengan dosis 100 mg/ml atau 10-20 ml. Obat ini menimbulkan efek
analgesia yang sangat baik dan memiliki efek anestetikum yang dapat menekan
hipotalamus sehingga menyebabkan penurunan temperature tubuh.

 Diazepam

Gambar 4. Diazepam (Sumber: troylab.com.au)

Diazepam merupakan obat penenang berbentuk kristal tidak berwarna. Obat ini
berkerja sebagai muscle relaxant dan memblokir reflex spinal dan anticonvulsi. Obat in
dapat dipakai Bersama ketamin atau phencyclidine untuk menghindari terjadinya
convulsi.
Dapus
Dodman NH. Chemical restraint in the horse. Equine Vet J. 1980 Oct;12(4):166-70. Gede, I.G.M, Anom,
I.K.D, Jaya, A.A.G.W, Putra, I.G.Ag.P, Gorda, I.W. Buku Acuan Diktat Ilmu Bedah Umum. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Denpasar

Sudisma IGN. Pemayun IGAP. Warditha AAGI. 2002. Uji Klinik Premedikasi Xylasine dan Diazepam
terhadap Anestesik Ketamin pada Anjing Lokal. Jurnal Veteriner. 3 :104-107

Sudisme IGN., Gorda, I.W., Warditha , AAGI. 2006. Uji Klinik Pengulangan Dosis Xylasin-Ketamin untuk
Anastesi Umum pada Anjing Lokal.  Jurnal Veteriner, 7:66-74

Keith Javic –  Class of 2003, C. Nikki Conroy –  Class of 2003. EQUINE RESTRAINT. Smith Robyn Dr. 2007.
STANDARD OPERATING PROCEDURE (Restraint of Horses)

Anda mungkin juga menyukai