Laporan Ovariohisterektomi
Kelompok 8
organ dan diindikasikan pada spasme GI serta perawatan parkinson. Atropin tidak mencegah
munculnya spasme laring yang berhubungan dengan anestesi umum.
Atropin dapat mencegah bradikardi danasistol berat. Bradikardi dan hipotensi yang
timbul karena stimulasi refleks dapat terjadi selama pembedahan intrathorax, abdomen,
leher, atau mata. Injeksi IV dapat mengembalikan denyut jantung dan tekanan darah menjadi
normal. Bronkodilator dan diindikasikan untuk meredakan bronkospasme.
Acepromazine (ACP)
Acepromazine tergolong phenothiazine yang berwarna kuning, tidak berbau, rasanya
pahit dan berbentuk bubuk dan cair (Plumb, 2008). Menurut Mckelvey dan Wayne (2003) ada
tiga macam kelas sedasi (tranquilizer) yang digunakan dalam kedokteran hewan yaitu
phenothiazine, benzodiazepine dan alpha-2 agonist. Golongan ini bekerja pada susunan
syaraf pusat dan menghasilkan efek penenang pada hewan.
Obat-obat ini dapat juga menyebabkan ataksia, dan prolapsus membran niktitan.
Hanya alpha-2 agonist yang mempunyai efek analgesik, sedangkan yang lainnya tidak punya.
Efektif pada berbagai spesies hewan dan dapat dikombinasikan dengan obat lainnya, yakni
atropin, opoid dan ketamin. Pemberian phenothiazine dapat melalui per oral, intra muscular,
intra vena dan subkutan. Efek yang ditimbulkan golongan phenothiazine antara lain sedasi,
antiemetik, antiaritmia, antihistamin, vasodilatasi pembuluh darah, perubahan perilaku dan
prolapsus penis pada kuda. Efek samping acepromazine yaitu hipotensi, anemia dan
dehidrasi. Pada kuda dan anjing ras boxer penggunaan acepromazine sebaiknya dihindari.
Acepromazine digunakan sebagai transquilizer pada anjing, kucing dan kuda.
Acepromazine bersifat anti-kholinergik, anti-emetik, antispasmodik, antihistamin, dan
memblok alpha-adrenergik. Acepromazine menyebabkan hipotensi dan menurunkan 9
vasomotorik. Dapat juga berpengaruh terhadap respirasi, denyut jantung dan suhu tubuh
(Forney 2004). Acepromazine adalah golongan phenothiazine neuroleptik yang mempunyai
potensi untuk memblok postsinapsis reseptor dopamin. Dopamin terutama berfungsi sebagai
penghambat aktivitas otak (Adams 2008).
Acepromazine mendepres susunan syaraf pusat (CNS) sehingga menghasilkan efek
sedasi, relaksasi otot, dan menurunkan aktifitas refleks. Selain itu efek lainnya adalah anti
kholinergik, antihistamin dan memblok alpha-adrenergik. Acepromazine seperti golongan
phenothiazine lainnya dimetabolisme di hati dan ekresinya melalui urin.
Laporan Ovariohisterektomi
Kelompok 8
Ketamin Hydrochloride
Ketamin merupakan larutan tidak berwarna, stabil pada temperatur kamar dan
termasuk golongan anestetik dissosiatif serta dapat dipakai oleh hampir semua spesies hewan.
Ketamin bersama xylazine dapat dipakai untuk anestesi pada kucing. Dalam bentuk
campuran ketamine-xylazine juga digunakan untuk domba dan babi, sedangkan untuk reptil
dan beberapa spesies unggas, digunakan kombinasi ketamine dengan diazepam. Hampir pada
semua hewan, ketamine dengan pemberian tunggal bukan obat anestetik yang bagus, karena
obat ini tidak merelaksasi muskulus bahkan kadang-kadang tonus sedikit meningkat.
Efek puncak pada hewan umumnya tercapai dalam waktu 6-8 menit dan anestesi
berlangsung selama 30-40 menit, sedangkan untuk recovery dibutuhkan waktu 5-8 jam.
Overdosis ketamin merangsang kardiovaskuler, namun bagaimanapun obat ini relatif
aman bila diberikan intramuskular karena batas keamanan yang luas.
Spesies
kerja Recovery
BB)
pemberian
obat (menit)
obat (menit)
(menit)
Kucing
10-30
im
1-5
30-40
100-150
Primata
15-30
im
3-5
30-45
100-150
Babi
10-15
im
2-4
30-45
60-90
Kelinci
20-80
im
3-6
30-45
60-90
Burung
40-100
im
1-3
20-30
40-50
Reptil
40-80
im
30
60-120
>96 jam
b. Ovariohisterektomy
Ovariohisterectomy merupakan istilah kedokteran yang terdiri dari ovariectomy dan
histerectomy.
Ovariectomy
adalah
tindakan
mengamputasi,
mengeluarkan
dan
Laporan Ovariohisterektomi
Kelompok 8
Selanjutnya dilakukan pemotongan dengan scalpel di antara kedua carmalt forceps. Setelah
pemotongan kedua koruna uteri sinister dan dexter ditarik ke caudal dari corpus uteri.
Kemudian dilakukan klem bagian corpus uteri di antara biforcatio dan cervix uteri dengan
dua carmalt forceps, ligasi arteri uterina media sinister dan dexter dengan catgut absorbable
2,0 dan pemotongan corpus uteri dilakukan diantara kedua forceps. Lumen dari corpus uteri
pada kasus piometra harus dibersihkan dan di jahit dengan catgut absorbable ukuran 2,0
secara menerus. Selanjutnya klem dilepas, cavum abdomen ditutup kembali dimulai dari
peritoneum dan musculus dibagian abdomen dengan catgut absorbable ukuran 2,0 dengan
jahitan simple terputus atau matras silang, selanjutnya fascia dijahit
sebagai pelindung
jahitan abdomen dengan jahitan menerus juga menggunakan catgut absorbable ukuran 2,0
dan terakhir kulit dijahit dengan silk atau nyilon ukuran 2,0 dengan jahitan simple terputus
atau jahitan matras horizontal yang memberikan hasik kesembuhan luka pada kulit dengan
baik. Kesembuhan luka operasi sekitar 10-14 hari pasca operasi dan jahitan kulit bias dilepas.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam melakukan operasi ovariohisterektomi adalah sebagai
berikut:
Scalpel
Pinset anatomis/chirugis
Gunting lurus tumpul-runcing, gunting lurus runcing-runcing, gunting
bengkok
Needle holder
Ovariohisterectomy hook
Towel clamp
Tang arteri bengkok, tang arteri anatomis, tang arteri chirugis
Jarum
Cat gut chromik 3.0 dan silk
Lap, kapas, tampon
Kain penutup, gurita
Perlengkapan alat bedah steril (baju bedah, handuk, sikat, sarung
tangan, masker dan topi bedah)
2. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk melakukan operasi ovariohisterektomi adalah sebagai
berikut:
Betadine
Alkohol 70%
Laporan Ovariohisterektomi
Kelompok 8
Laporan Ovariohisterektomi
Kelompok 8
yang
E. KESIMPULAN
Pada praktikum ini diajarkan cara melakukan ovariohisterectomy pada kucing,
kucing yang dipakai adalah kucing liar, pada saat operasi terdapat hambatan yaitu
memperlihatkan tanda-tanda kesadaran di tengah-tengah tindakan operasi, maka diharuskan
pasien untuk diberikan penambahan dosis anestesi separuh dari pemberian dosis awalnya.
secara keseluruhan operasi berjalan lancar.
Daftar Pustaka
Laporan Ovariohisterektomi
Kelompok 8
Warsa, I Komang S. 2011. Anestesi Veteriner Jilid 1. Yogyakarta: Gajah Mada University
Pers
Warsa, I Komang S. 2011. Bedah veteriner. Surabaya: Airlangga University Pers
Laporan Ovariohisterektomi
Kelompok 8