ANESTESI
◦ An berarti tidak
◦ Aesthesis berarti rasa atau sensasi nyeri
Ketiadaan rasa atau sensasi nyeri
KRITERIA ANASTESI :
a. Trias anastesi sedasi, analgesi, relaksasi
b. Penekanan refleks
c. Ketidaksadaran
d. Aman untuk sistem vital (sirkulasi dan respirasi)
e. Mudah diaplikasikan dan ekonomis
Syarat Ideal Anastesi Umum
Memberi induksi yg halus dan cepat.
Timbul situasi tak sadar / tak berespons
Timbulkan keadaan amnesia
Hambat refleks-refleks
Timbulkan relaxasi otot skeletal,bukan otot
pernafasan.
Hambat persepsi rangsang sensorik
Berikan keadaan pemulihan yg halus cepat dan
Balanced anesthesia : Anestetikum dapat
digabungkan atau dikombinasikan antara
beberapa anestetikum atau dengan zat lain
sebagai preanestetikum untuk mendapatkan
efek anestesi yang diinginkan dengan efek
samping minimal.
Tahapan/Fase anestesi
Preanestesi
Induksi (induction)
Pemeliharaan (maintenance)
Pemulihan (recovery)
Preanestesi/Premedikasi
Yaitu Pemberian zat kimia sebelum tindakan anestesi umum
Tujuan :
1. menenangkan pasien,
2. menghasilkan induksi anestesi yang halus,
3. mengurangi dosis anestetikum,
4. mengurangi atau menghilangkan efek samping
anestetikum, dan
5. mengurangi nyeri selama operasi maupun pasca operasi
Penggolongan Premedikasi Secara
Umum:
Sediaan dan Dosis Anjuran
Atropin Sulfat :
Sediaan 0,25 mg/mL
(IM)
Contoh –contoh preanastesi :
kehilangan kesadarn.
• Keadaan gelisah dan tidak tenang dihindarkan pada tahap
induksi, karena menyebabkan terjadinya aritmia jantung.
Berhenti bergerak,
plane 2 (medium)
1 (light) Reguler Bolamata bergerak gerak, Muntah & menelan absen, Hanya otot
Thoraco- palpebra, konjunctiva kornea batuk masih ada anggota gerak
abdominal segera terdepres
2 (medium) Reguler, Bola mata di ventral medial Batuk masih ada sampai Semua otot
Thoraco- Kornea pertengahan stadium ini kecuali otot perut
abdominal,
amplitude
menurun
3 (deep) Reguler, Bola mata kembali ke tengah Batuk (-) Otot perut
abdominal,
amplitude
minimal
Stadium IV (paralyisa)
Adalah stadium terminal atau stadium kelebihan dosis
Menyebabkan death
Metode anastesi umum dilihat dari
cara pemberian obat
I. Parenteral
Anastesi umum yang diberikan secara parenteral baik intravena
III. Perinhalasi
Menggunakan gas atau cairan anestetika yang mudah
hidroklorida mepivakain 2%
Lidocaine tiga kali lebih kuat daripada prokain dan
penyakit kepincangan
Harus di perhatikan sterilisasi saat melakukan.
Infiltration Anesthesia
Anestetika local disuntikkan ke dalam jaringan,
termasuk juga diisikan ke dalam jaringan. Dengan
demikian organ dan ujung sensorik, juga batang-
batang saraf kecil dihambat.
Tipe:
Weal infilration
Linear infiltration
Weal infiltration
Inverted L / T / V block
Field block
Ring block
Linier infkitration
Anestesi infiltrasi
Inverted L infiltration / Field block
L block
Ring block
Spinal Anesthesi
Penyuntikan agent anestesi di sekitar sistem saraf
pusat.
Terbagi: