Anda di halaman 1dari 19

1

PRINSIP STRUKTUR & KONSTRUKSI BERKELANJUTAN

Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta

(Dr.Ir.H.Hendrino,M.Arch Eng)

Tujuan Mata Kuliah

Mata Kuliah Prinsip Struktur Bangunan (PSB) ditujukan untuk memberikan pemahaman
prinsip prinsip dan konsep dasar struktur yang akan dipergunakan untuk mata kuliah struktur
berikutnya. Mata kuliah Prinsip Struktur Bangunan (PSB) ini mencakup pengetahuan tentang
statika dan perilaku elemen elemen struktur dan kekuatan material. Topik bahasan meliputi
konsep konsep dasar tentang gaya dan moment, beban dan efeknya terhadap elemen atau
sistem struktur yang berada dalam keseimbangan, perilaku material, dan sifat geometri
penampang elemen-elemen struktur. Pemahaman intuitiv terhadap konsep-konsep akan
didorong melalui kegiatan demonstrasi di kelas dan laboratorium. Selain itu, pembelajaran
juga dilakukan dengan melatih kemampuan analisis logis mahasiswa yang dikembangkan
melalui tugas mingguan dan review di kelas. Sebagai pedoman umum merancang struktur
bagi arsitek “rul of thumbb” perancangan awal struktur mencakup pemilihan, konfigurasi
dan perkiraan dimensi dan geometri diberikan sebagai penutup penutup perkuliahan.

Prinsip Struktur bangunan memiliki posisi yang strategis dalam kurikulum sebagai dasar
pengetahuan sains dan teknologi serta bangunan yang berbasis kelestarian lingkungan untuk
mendukung kompetensi lulusan memiliki pengetahuan prinsip struktur bangunan untuk
menghasilkan bangunan yang berkualitas. Mata kuliah ini mendukung pencapaian Student
Performance Criteria KAAB nomer 19 ( Principles of Building of Structural Engineering)
dan (Structural System).

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
2

A.Definisi struktur dan kontruksi bangunan


STRUKTUR

Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk bangunan seperti pondasi, sloof, dinding,
kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk
mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail
arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan tersebut juga
mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing.

Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian
bangunan atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan
struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan
atau menanggung gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan
menyalurkannya ke tanah dengan aman.

Terdapat tiga bagian dari struktur bangunan antara lain :

1. Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah


permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.

2. Struktur tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan


tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang dimaksud struktur
tengah di antaranya dinding, kolom, dan ring.

3. Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk


memanjang ke atas untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain rangka
dan kuda-kuda.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
3

B. KLASIFIKASI STRUKTUR
1.Klasifikasi struktur berdasarkan geometri dan bentuk dasarnya :

 Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan melintang nya
lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya.Elemen garis dapat dibedakan menjadi
elemen lurus dan elemen melengkung.

 Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada ukuran panjang
nya.Elemen datar dapat berupa datar atau lengkung.Elemen lengkung bisa berupa lengkung
tunggal atau lengkung ganda.

2.Klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik kekakuan elemen :

 Elemen kaku, biasanya sebagai elemen yang tidak mengalami perubahan bentuk yang
cukup besar apabila mengalami tekanan beban.

 Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang berubah menjadi bentuk tertentu
pada suatu kondisi pembebanannya.Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan
fisik nya meskipun bentuknya berubah-ubah.

3.Berdasarkan susunan elemen :

 System satu arah, dengan mekanime transfer beban dari struktur untuk menyalurkan
ketanah merupakan aksi satu arah saja.Sebuah balok yang terbentang pada dua titik
tumpuan adalh contoh system satu arah.

 System dua arah dengan system bersilang yang terletak diantara dua titik tumpuan dan
tidak terletak diatas garis yang sama.

Gambar 1. Mengkategorikan elemen berdasarkan transfer beban

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
4

Gambar 2. Klasifikasi elemen struktur

4.berdasarkan material pembentuknya di bedakan :

 Struktur kayu
 Struktur baja
 Struktur beton,dll

C.Elemen-elemen utama struktur


Elemen-elemen struktur utama seperti pada gambar 3 di kelompok kan menjadi 3
kelompok utama yaitu :

 Elemen kaku yang umum digunakan yaitu balok, kolom, pelengkung, pelat datar, pelat
berpelengkungan dan cangkang.

 Elemen tidak kaku atau fleksibel seperti kabel, membrane atau kabel berpelengkung
tunggal maupun ganda.

 Elemen elemen yang merupakan rangkaian dari elemen elemen tunggal : rangka, rangka
batang, kubah dan jaring.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
5

Gambar 3. Jenis-jenis elemen struktur

1.Balok dan kolom

struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horizontal diatas elemen
kaku vertical.Elemen horizontal memikul elemen yang bekerja secara tranfersal dari
panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertical yang menumpunya.Kolom di
bebani secara aksial oleh balok dan akan meyalurkan beban tersebut ketanah.Balok akan
melentur sebagai akibat dari beban yang bekerja secara transveral sehingga balok sering
disebut memikul beban secara melentur.Kolom tidak melentur ataupun melendut karena
pada umum nya mengalami gaya aksial saja.Pada suatu bangunan struktur balok dapat berupa
balok tunggal di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus.Pada umumnya balok
menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan di banding balok bentangan tunggal
diatas dua tumpuan sederhana.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
6

2.Rangka
Struktur rangka secara sederhana sama dengan balok.Tetapi dengan aksi struktur yang
berbeda karena adanya tititk hubung kaku antara elemen vertical dan elemen
horizontalnya.Kekauan tititk hubung ini memberi kestabila terhadap gaya lateral.Pada system
rangka ini balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat dari adanya aksi pada
struktur.Pada struktur rangka panjang setiap elemen terbatas, sehingga biasanya akan dibuat
dengan pola berulang.

3.Rangka batang
Rangka batang adalah struktur yang di buat dengan menyusun elemen linier
berbentuk batang-batang yang relative pendek dan lurus menjadi pola pola segitiga.Rangka
batang yang terdiri atas elemen elemen diskrit yang melendut secarakeseluruhan apabila
mengalami pembebanan seperti yang hal nya di alami balok yang terbebani tranversal.Setiap
elemen batangnya tidak melentur tetapi hanya akan mengalami gaya tarik atau tekan saja.

4.Pelengkung
Pelengkung adalah struktur yang di bentuk oleh elemen garis yang melengkung dan
membentang antara 2 titik.Struktur itu umumnya terdiri atas potongan potongan kecil yang
mempertahankan posisinya akibat adanya pembebanan.Bentuk lengkung dan perilaku beban
merupakan hal pokok yang mementukan apakah struktur tersebut stabil atau tidak.Kekuatan
struktru tergantung dari bahan penyusun nya serta beban yang akan bekerja padanya.contoh
struktur pelengkung adalah struktur yang berbenuk dari susunan bata.Bnetuk struktur
pelengkung yang banyak digunakan pada banguna modern adalah pelengkung kaku.

5.Dinding dan plat


Plat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan suatu dinding
pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dari arah vertical maupun arah
horizontal.Jika struktur dinding terbuat dari material kecil maka kekuatan terhadap beban
dalam arah tegak lurus menjadi sangat terbatas.Struktur pelat datar digunakan secara
horizontal dan memikukl beban sebagai lentur dan meneruskanya ketumpuan.Struktur pelat
dapat terbuat daribeton bertulang ataupun baja.Pelat horizontal apat dibuat dengan pola
susunan elemen garis yang kaku dan pendek dan bentuk segitiga tiga demensi digunakan
untuk memperoleh kekakuan yang lebih baik.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
7

6.Cangkang dan terowongan


Cangkang dan terowongan merupakan struktur pelat satu kelengkungan.Struktur
cangkang memiliki bentang longitudonial dan kelengkungan nya tegak lurus terhadap
diameter bentang.Bentuk cangkang harus terbuat dari material kaku seperti beton bertulang
atau baja.

7.Kubah
Kubah merupakan bentuk struktur berlangkungan ganda.Bentuk kubah dapat
dipandang sebagai bentuk cengkung yang berputar.Umumnya dibentuk dari material kaku
seperti beton bertulang tetapi dapat pula dibuat dari tumpukan bata.
Kubah adalah struktur yang sangat efsien bila di gunakan pada bentang besar dengan
penggunaan material yang lebih sedikit.

8.Kabel
Merupakan elemen struktur yang fleksibel.Bentuk kabel bergantung pada beban
yangbekerja padanya.Struktu kabel yang di tarik pada kedua ujungnya berbentuk lurus saja di
sebut tierod..Jika pada bentangan kabel terdapat beban titik eksternal maka bentuk kabel akan
berupa segmen segmen garis .Jika yang di pikul adalah beban yang terbagi merata maka
kabel akan berbentuk lengkungan sedangkan berat sendri struktur kabel akan menyebabkan
bentuk lengkung yang disebut catenary-curve.

9.Membran, tenda dan jaring.


Membran adalah lembaran tipis yang fleksibel.Tenda biasanya dibentuk dari
permukaan membrane.Bentuk srtuktur nya dapat berbentuk sederhana maupun kompleks
dengan menggunakan mebran-membran.Untuk permukaan dengan lengkungan ganda
permukaan actual harus tersusun dari segmen yang jauh lebih kecil karena pada umumnya
membrane dengan permukaan dengan menggantungkan pada sisis cembung berarah kebawah
itupun jika berarah keatas harus ditambahkan mekanisme tertentu agar bentuknya tetap.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
8

D.KONTRUKSI

Konstruksi dapat diartikan sebagai gabungan dari elemen struktur dan elemen nonstruktur.
Dengan kata lain, konstruksi bangunan adalah objek bangunan secara keseluruhan yang
terbentuk atas kesatuan struktur-struktur. Contoh konstruksi antara lain rumah, gedung,
jembatan, dan jalan raya.

Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana
sehingga dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas
membangun, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses pendirian
bangunan seperti perencanaan rancang bangun, penelitian AMDAL, penyusunan RAB,
penyediaan material, dan pengawasan proyek pembangunan. Biasanya pekerjaan konstruksi
di lapangan dilakukan oleh buruh bangunan, tukang, dan ahli bangunan lainnya yang diawasi
mandor proyek. Sementara itu, keseluruhan dari kegiatan konstruksi ini akan dipantau secara
berkala oleh manajer proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek.

Konstruksi dalam pengertian bangunan dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yakni :
1. Konstruksi gedung yaitu konstruksi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan
hidup manusia. Konstruksi ini meliputi rumah, hotel, apartemen, kantor, rumah sakit,
dan lain-lain.

2. Konstruksi transportasi ialah konstruksi yang dibuat untuk memenuhi sarana dan
prasarana transportasi. Contoh konstruksi ini yaitu jalan raya, jembatan, rel, terminal,
pelabuhan, stasiun, bandara, dan sebagainya.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
9

3. Kontruksi air merupakan konstruksi yang dibangun dengan tujuan mengelola air di
atas tanah. Yang termasuk konstruksi air misalnya bendungan, waduk, irigasi,
drainase, parit, got, gorong-gorong, dan lain sebagainya.

4. Konstruksi khusus adalah konstruksi bangunan yang didirikan untuk tujuan khusus.
Sebagai contoh konstruksi menara pemancar gelombang radio, menara jaringan
listrik, menara pemancar televisi, anjungan minyak lepas pantai, dan lain-lain.

Perancangan konstruksi bangunan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di


antaranya konstruksi harus kuat dan awet sehingga dapat berfungsi sesuai tujuan
pembuatannya. Selain itu, konstruksi juga sebaiknya dibuat dengan memperhatikan kaidah-
kaidah estetika sehingga terlihat menarik dan indah dipandang mata. Tak kalah pentingnya,
konstruksi harus dijaga kebersihannya agar penghuni merasa sehat dan nyaman, termasuk
mengatur sirkulasi udara dan cahaya dengan baik. Terakhir, pembangunan konstruksi ini juga
wajib dilakukan efektif dan efisien.

E. KLASIFIKASI KONTRUKSI

Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur
seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-
lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu
kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau
cara membuat (rekayasa).

Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:


1). Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
2) Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan,
lapangan terbang dan sebagainya.
3) Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, gorong-
gorong dan sebagainya.
4) Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi,
menara pemancar radio, TV dan sebagainya.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
10

Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:


1. Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relatip
menjadi murah.
2. Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan
sesuai dengan fungsinya.
3. Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
4. Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa
nyaman dan sehat.
5. Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi relatif
efisien dan efektif.

 Sistem Bangunan
Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling
berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan
kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud
fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi
satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara
utuh.
 Sistem Struktural
Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat
menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa
melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian sistem
struktur itu sendiri.

a) Substruktur atau struktur bawah: adalah struktur dasar yang membentuk fondasi sebuah
bangunan.
b) Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan
atap.
c) Superstruktur atau struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi.
Dari elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun sedemikian
sehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien mungkin, karena elemen
yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan yaitu yang disebut
gedung atau rumah.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
11

 Sistem Selubung
Sistem selubung merupakan cangkang atau selimut bangunan yang terdiri dari atap,
dinding eksterior, jendela, dan pintu.

ü Atap dan dinding eksterior melindungi ruang-ruang interior dari cuaca, mengkontrol
kelembaban, panas, dan aliran udara dengan susunan lapisan komponen konstruksi.
ü Dinding eksterior dan atap juga meredam kebisingan, serta memberikan keamanan dan
privasi bagi penghuni bangunan.
ü Pintu memberikan akses fisik.
ü Jendela memberikan akses terhadap cahaya, udara, dan pemandangan.
ü Dinding interior dan partisi membagi ruang interior bangunan menjadi satuan ruang-
ruang yang lebih kecil.

 Sistem Mekanikal
Sistem mekanikal bangunan memberikan pelayanan yang penting bagi bangunan,
diantaranya:

a Sistem pasokan air menyediakan air untuk konsumsi dan sanitasi penghuni.
b Sistem pembuangan air membuang limbah cair dan zat organik ke luar bangunan.
c Sistem pemanas, ventilasi, dan AC (air conditioning) mengkondisikan keadaan ruang
interior untuk kenyamanan penghuni.
d Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur, melindungi sumber daya listrik bangunan
dan mendistribusikannya dengan aman untuk memenuhi kebutuhan
e. Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi Sistem transportasi vertikal (lift)
membawa crane dan barang dari satu lantai ke lantai lain dalam bangunan bertingkat sedang
Ban tinggi.
f. Sistem kebakaran mendeteksi dan memadamkan api.
g. Struktur bangunan bertingkat tinggi mungkin memerlukan sistem pembuangan limbah
serta sistem daur ulang.

2. Jenis-jenis Bangunan
Bangunan sebagai suatu benda hasil karya orang umumnya besar dan mempunyai
bobot yang tinggi serta dikerjakan oleh orang banyak. Mengingat banyaknya macam
bangunan dalam bidang teknik, maka dapat dibedakan menjadi jenis-jenis sebagai berikut :

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
12

A. Bangunan kering, yang diantaranya adalah gedung, rumah, jalan, pabrik, tempat ibadah ,
dan lain-lain.
B. Bangunan basah, yang diantaranya adalah saluran air, menara air, dermaga, pelabuhan,
bendungan, saluran irigasi dan lain sebagainya.Mengingat ruang lingkup dan jenis
bangunan yang cukup luas, maka dalam materi ini hanya akan dibahas ilmu bangunan
gedung saja.

3. Bagian-bagian Bangunan Gedung


Setiap bangunan merupakan susunan sesuatu yang terdiri dari komponen-komponen
yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya agar mendapatkan konstruksi yang
stabil.
Ditinjau dari sisi susunannya, bagunan gedung dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu
sebagai berikut:

Bagian bawah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian
bangunan yang ada di dalam tanah, seperti balok beton (sloof), kolom beton dan pondasi.
Bangunan bagian bawah ini berfungsi untuk menahan semua beban bangunan yang berada
diatasnya termasuk beratnya sendiri.

Bagian tengah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas balok beton (sloof), seperti
dinding, pintu dan jendela.

Bagian atas
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas dinding (pasangan bata), seperti
plafond, balok cincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.

Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur.


Untuk melindungi suatu ruang terhadap iklim dan bahaya –bahaya yang ditimbulkan oleh
alam.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
13

Menyalurkan beban ke dalam tanah


Struktur adalah sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam
elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Beban dibedakan dalam beberapa arti :

Beban Gravitasi : Tegak Lurus Kebumi, vertikal ke bumi, beban yang secara alami dimiliki
oleh setiap benda di muka bumi.
Beban Lateral atau Horizontal :Tegak Lurus terhadap beban gravitasi atau mendatar
relatif sejajar permukaan bumi.

Pembagian beban berdasarkan sebabnya :

1. Beban yang disebabkan Alam (Geofisika)


Arus dan Gelombang air, geothermal-uap dan gas, angin, gempa tektonik dan vulkanik,
hujan,salju, dsb.

2. Beban yang disebabkan Buatan Manusia (Man Made)


getaran kendaraan, suara buatan, ledakan bom, nuklir, benturan, pukulan, dsb.

Perbedaan beban hidup dan beban mati

Beban Mati
1. Berat Sendiri – Struktur dan Seisinya
2. Sifatnya Permanen – Tetap, Statik
3. Beban mati dapat dihitung dengan akurat – material dan komponennya jelas.
Contoh : Struktur dinding, lantai, atap, plafon, perlengkapan Sistem Mekanikal
Elektrikal

Beban Hidup
1. Salju, Air hujan, Es
2. Tekanan Air,Tanah, dan Air Tanah
3. Beban Angin

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
14

Beban Gempa ;
1. Pergeseran pada Patahan/plate
2. Tanah Longsor, Tanah Turun pada lapisan bawah
3. Tsunami
4. Beban Termis – Panas, Memuai dan Pemuaian
5. Beban Ledakan – Nuklir, Super Sonic
6. Sifatnya Berubah atau Temporari atau Semi Permanen
7. Beban Hidup terkadang sukar diprekdiksi arah dan besarnya
8. Besaran dapat berubah menurut Waktu dan Tempat
9. Beban Hidup dapat bekerja secara Statik ataupun Dinamik

Contoh :
Orang, Perabot Interior-Furnitur, Dinding Partisi, Sebagian Perlengkapan Mekanikal (tangki
air, pipa, dll).

Konsep dasar sistem struktur :


Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mendisain struktur adalah
Pola Geometrikbentuk geometrik diperlukan untuk kemudahan dalam hal ;
a. organisasi fungsi ruang,
b. visual,
c. stabilitas,
d.distribusi beban.

Pola dan Koordinasi Modul


untuk memudahkan dalam mendisain, pelaksanaan lapangan dan perhitungan-perhitungan
sruktur
1. Modul Perencanaan (Ruang/Arsitektural)
2. Modul Struktur
3. Modul Bahan/Material
4. Modul Utilitas
5. Modul Perlengkapan Furnitur

Pola Struktur
1. Pola/Modul Grid, garis-garis kotak lurus

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
15

2. Pola Radial/Memusat
3. Pola Abstrak/tidak berbentuk
4. Pola Gabungan

Elemen – elemen dasar struktur :

Struktur Vertikal ;
a.Kolom Murni ; perletakan kolom (Lihat Lampiran Gambar)
b.Letak kolom dengan pengulangan secara merata
c.Letak kolom ditepi,
d.Ditepi dan ditengah
e Letak kolom terpusat
f Dinding Murni ; Lihat Lampiran Gambar)
g Dinding Lurus/Linear
h Dinding Siku/Tekuk
i Dinding Core Terbuka
j Dinding Core Tertutup
k Gabungan/Kombinasi
l Kombinasi antara kolom, dinding-dinding
m. Dapat diletakkan tegak, miring atu kurva

Elemen Struktur Horizontal ;


1. Plat Lantai ; (Lihat Lampiran Gambar)
2. Plat Beton Slab (Solid)
3. Plat Wafel
4. Plat Komposit (Steel Deck - Bondex)
5. Plat Berongga (Hollow-core concrete slabs)
6. Atap Datar
7. Dak Beton
8. Steel Deck
9. Komposit/Kombinasi
10. Balok-Balok ; (Lihat Lampiran Gambar)
11. Balok Paralel; satu arah (oneway) dan dua arah (two way system)
12. Balok dengan susunan Radial

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
16

13. Balok dengan susunan Diagonal


14. Balok dengan susunan Kombinasi (Hibrid)

Elemen Dasar Struktur menurut Bentuk Geometrik


a.Elemen Garis Lurus (Balok dan Kolom) – merupakan elemen struktur satu dimensi.
b.Elemen Bidang Datar (Flat Surface Structure/Slab)
c.Elemen Lipat/Patah dan Lipat Kurva ( “Folded and Curved Line“)
d.Elemen Dinding Lengkung dan Dinding Miring
e.Elemen Permukaan Lengkung (“Curved Surface“)

Sistem Struktur Penahan Beban Lateral


Pada dasarnya untuk menahan beban vertikal ; kolom struktur dan sistem pondasi adalah
yang utama.
Dasar untuk menahan beban lateral/horizontal dapat dipecahkan dengan cara ;
o Membuat sambungan jepit sempurna (rigid frame) pada sistem struktur rangka ;
o Mendisain sambungan jepit sempurna pada bagian kolom dengan sistem pondasi/tanah.
o Mendisain sambungan jepit sempurna pada kolom dan balok, baik sebagian maupun
keseluruhan

sistem portal.
o Menggunakan ikatan diagonal (bracing) pada struktur rangka.
o Menggunakan dinding panel (dinding geser/“shear wall“) pada sistem struktur rangka atau
dinding geser murni (menerus)
o Menggunakan Kombinasi dari ketiga sistem diatas

Sistem Struktur Portal (Single-Storey Skeleton Structure)


Elemen dasar struktur portal adalah berupa elemen batang yang disusun/dirakit sedemikian
rupa menjadi “Balok dan Kolom” (“Post and Lintel/Beam”). Elemen Batang disebut juga
sebagai elemen garis /satu dimensi.

Hubungan Sistem Rangka dapat dibentuk atas dasar :


o Susunan rangka dengan ikatan jepit sempurna/hubungan kaku (“rigid”)antara elemen-
elemen batang yang tersusun.
o Susunan rangka dengan ikatan sendi/engsel (“pin”, “hinge”) dengan konsep dasar susunan

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
17

berupa „truss”segi tiga.


o Susunan kombinasi keduanya
Sistem portal dapat disusun satu buah (“single”) atau multi level(“multibay”-bersusun
dengan mengulangan). Sistem rangka dapat disusun dan dikembangkan dengan arah susunan
;
n Paralel
n Radial, dengan cara dirotasi
n Bentuk-bentuk susunan bebas

F. Prinsip Dasar Struktur


1. Kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan elemen dan komponen struktur bangunan yang bekerja
secara vertikal ataupun horizontal bangunan dalam menahan beban-beban yang timbul.
Komponen struktur verikal berupa kolom berfungsi menahan gaya-gaya vertikal yang
dialirkan dan disebarkan menuju sub-struktur dan pondasi bangunan. Komponen struktur
horizontal berupa struktur lantai dan balok sebagai penahan beban mati dan beban hidup yang
diteruskan ke kolom. (Zuhri, 2011)

2. Kestabilan

estabilan bangunan merupakan kemampuan bangunan dalam mengatasi gaya-gaya lateral dari
luar, seperti angin, gempa, ataupun gaya gravitasi bumi. Hal ini dapat tercapai dari
pembentuk struktur bangunan yang memberikan perilaku struktur yang stabil. (Zuhri, 2011)

3. Keseimbangan

Keseimbangan merupakan perilaku massa dalam mengatasi gaya gravitasi bumi dan angin,
dimana perilaku struktur dicapai dengan memberikan bidang-bidang vertikal massif yang
berfungsi untuk meneruskan beban dan membentuk sudut dengan permukaan tanah. (Zuhri,
2011)

II. Beban Struktur

Pada suatu struktur bangunan, terdapat beberapa jenis beban yang bekerja. Beban-beban yang
bekerja pada struktur suatu bangunan, yang diperhitungkan dalam penulisan tugas akhir ini
sesuai SNI 1727-1989 adalah sebagai berikut :

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
18

1. Beban Mati

Ialah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur
tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin- mesin.Serta peralatan tetap yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari gedung itu.

2. Beban Hidup

Ialah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, dan ke
dalamnya termasuk beban-beban lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat
berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian tak terpisahkan dari
gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan
perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut.

3. Beban Gempa

Ialah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang
menirukan pengaruh dan gerakan tanah akibat gempa itu. Dalam hal pengaruh gempa pada
struktur gedung ditentukan berdasarkan suatu analisa dinamik maka yang diartikan dengan
beban gempa di sini adalah gaya-gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh gerakan
tanah akibat gempa itu.

III. Analisis Terhadap Beban Gempa

I. Konsep Perencanaan Bangunan Tahan Gempa

Pada perencanaan struktur bangunan tahan gempa, perlu ditinjau tiga taraf beban gempa,
yaitu Gempa Ringan, Gempa Sedang, dan Gempa Kuat, untuk merencanakan elemen-elemen
dari sistem struktur agar tetap mempunyai kinerja yang baik pada saat terjadi gempa.

1. Gempa Ringan

Gempa Ringan adalah gempa yang peluang atau resiko terjadinya dalam periode umur
rencana bangunan 50 tahun adalah 92% (RN = 92%), atau gempa yang periode ulangnya 20
tahun (TR = 20 tahun). Pada saat terjadi Gempa Ringan, bangunan harus tetap berperilaku
elastis. Ini berarti bahwa pada saat terjadi gempa, elemen-elemen struktur bangunan tidak
diperbolehkan mengalami kerusakan struktural maupun kerusakan nonstruktural.( SNI
1726:2012 )

2. Gempa Sedang

Gempa Sedang adalah gempa yang peluang atau resiko terjadinya dalam periode umur
rencana bangunan 50 tahun adalah 50% (RN = 50%), atau gempa yang periode ulangnya
adalah 75 tahun (TR = 75 tahun). Pada saat terjadi Gempa Sedang, struktur bangunan tidak
boleh mengalami kerusakan structural, namun diperkenankan mengalami kerusakan yang
bersifat nonstruktural. ( SNI 1726:2012 ) 7 3.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.
19

3. Gempa Kuat

Gempa Kuat adalah gempa yang peluang atau resiko terjadinya dalam periode umur rencana
bangunan 50 tahun adalah 2% (RN = 2%), atau gempa yang periode ulangnya adalah 2500
tahun (TR = 2500 tahun). Pada Saat Terjadi Gempa Kuat, struktur bangunan dapat
mengalami kerusakan struktural yang berat, namun struktur harus tetap berdiri dan tidak
boleh runtuh sehingga korban jiwa dapat dihindarkan. ( SNI 1726:2012 )

II. Gempa Rencana

Penentuan pengaruh gempa rencana harus dilakukan dalam perencanaan dan evaluasi struktur
bangunan gedung dan non gedung. Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan
kemungkinan terlewati besarannya selama umur struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar 2
persen.

Prinsip Struktru & Knstruksi Berekelanjutan Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta – Dr.Ir.H. Hendrino M, Arch Eng.

Anda mungkin juga menyukai