Abstrak
Abstract
TINJAUAN PUSTAKA
Behavioral Finance
Ambiguity Aversion
Illusion of Control
Gender
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
EKSPERIMEN PERLAKUAN
Partisipan bebas memilih investasi pada kotak yang
I diketahui distribusi probabilitasnya (kotak A) atau
tidak diketahui distribusi probabilitasnya (kotak B)
Partisipan hanya dapat berinvestasi pada kotak yang
II distribusi peluangnya diketahui (kotak A)
Partisipan hanya dapat berinvestasi pada kotak yang
III distribusi peluangnya tidak diketahui (kotak B)
Partisipan bebas memilih investasi pada kotak yang
diketahui probabilitas peluangnya (kotak A) atau
tidak diketahui distribusinya (kotak B) tetapi
IV partisipan harus membayar insentif untuk
berinvestasi pada kotak yang diketahui
probabilitasnya
EKSPERIMEN PERLAKUAN
Partisipan diberi pilihan apakah akan melempar
I sendiri dadu atau menyerahkan kepada
eksperimenter
II Partisipan harus melempar sendiri dadu
III Eksperimenter yang melempar dadu
Partisipan diberi pilihan apakah akan melempar
sendiri dadu atau menyerahkan kepada
IV eksperimenter tetapi harus membayar insentif jika
memilih melempar sendiri dadu.
Metode Pengumpulan Data
Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis 1
Uji Hipotesis 2
Uji Hipotesis 3
Kondisi Eksperimen
Desain eksperimen ini adalah within subject design, dimana grup eksperimen
sekaligus sebagai grup kontrolnya. Jadi, satu kelompok yang sama pada suatu
ketika dijadikan grup eksperimen dan pada saat lain dijadikan grup kontrol. Proses
eksperimen ini membandingkan pengaruh perlakuan yang berbeda pada subjek
yang sama, sehingga seluruh partisipan melalui delapan perlakuan yang ada.
Eksperimen ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung partisipan dalam
jangka waktu 7 hari. Satu kali eksperimen dilakukan pada 5-8 eksperimen. Secara
keseluruhan satu kali eksperimen memerlukan waktu sekitar 15 menit, dimulai
dari eksperimenter menjelaskan aturan permainan, kemudian melakukan
rangkaian perlakuan ambiguty aversion dan illusion of control dengan alat
eksperimen yang telah disiapkan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu
dan tempat. Seluruh partisipan wajib untuk mengikuti semua rangkaian perlakuan
sampai selesai.
Pengujian Hipotesis
Am biguity aversion
Sum of
Squares df Mean Square F Si g.
Between Groups 6908.788 3 2302.929 4.927 .003
W ithin Groups 95358.885 204 467.446
Total 102267.7 207
Mean
Difference 95% Confidenc e Interval
(I) Perlakuan (J) Perlakuan (I-J) St d. E rror Sig. Lower Bound Upper Bound
1.00 2.00 -8. 17308 4.24013 .220 -19.1564 2.8103
3.00 -6. 32692 4.24013 .444 -17.3103 4.6564
4.00 -16.15385* 4.24013 .001 -27.1372 -5. 1705
2.00 1.00 8.17308 4.24013 .220 -2. 8103 19.1564
3.00 1.84615 4.24013 .972 -9. 1372 12.8295
4.00 -7. 98077 4.24013 .239 -18.9641 3.0026
3.00 1.00 6.32692 4.24013 .444 -4. 6564 17.3103
2.00 -1. 84615 4.24013 .972 -12.8295 9.1372
4.00 -9. 82692 4.24013 .097 -20.8103 1.1564
4.00 1.00 16.15385* 4.24013 .001 5.1705 27.1372
2.00 7.98077 4.24013 .239 -3. 0026 18.9641
3.00 9.82692 4.24013 .097 -1. 1564 20.8103
*. The mean differenc e is significant at the .05 level.
Illusion of Control
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 12044.058 3 4014.686 8.290 .000
W ithin Groups 98790.385 204 484.267
Total 110834.4 207
Mean
Difference 95% Confidenc e Interval
(I) Perlakuan (J) Perlakuan (I-J) St d. E rror Sig. Lower Bound Upper Bound
1.00 2.00 -18.84615* 4.31574 .000 -30.0254 -7. 6669
3.00 -16.03846* 4.31574 .001 -27.2177 -4. 8593
4.00 -17.38462* 4.31574 .000 -28.5638 -6. 2054
2.00 1.00 18.84615* 4.31574 .000 7.6669 30.0254
3.00 2.80769 4.31574 .915 -8. 3715 13.9869
4.00 1.46154 4.31574 .987 -9. 7177 12.6407
3.00 1.00 16.03846* 4.31574 .001 4.8593 27.2177
2.00 -2. 80769 4.31574 .915 -13.9869 8.3715
4.00 -1. 34615 4.31574 .989 -12.5254 9.8331
4.00 1.00 17.38462* 4.31574 .000 6.2054 28.5638
2.00 -1. 46154 4.31574 .987 -12.6407 9.7177
3.00 1.34615 4.31574 .989 -9. 8331 12.5254
*. The mean differenc e is significant at the .05 level.
Tabel 4.7
Uji Tingkat Ambiguity Aversion dengan Gender differences
Group Statistics
Std. Error
Gender N Mean Std. Deviation Mean
Ambiguity avers ion Pria 20 80.3750 17.75241 3.96956
Wanita 32 68.5313 16.78778 2.96769
Terlihat bahwa rata- rata tingkat ambiguity aversion pada pria sebesar 80,375
sedangkan untuk wanita sebesar 68.5313 secara absolute jelas bahwa rata- rata
tingkat ambiguity aversion pada pria dan wanita berbeda, untuk melihat apakah
perbedaan ini memang nyata secara statistik maka dapat dilihat pada hasil output
pada uji independent sample test berikut ini:
Tabel 4.8
Uji Independent sample t-test Gender pada Ambiguity Aversion Bias
Independent Samples Test
Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance assumed adalah
2,421 dengan probabilitas signifikan 0.019 (two tail). Jadi dapat disimpulkan
bahwa rata- rata tingkat ambiguity aversion berbeda secara signifikan antara pria
dan wanita. Hipotesis 3 diterima.
Std. Error
Gender N Mean Std. Deviation Mean
Illusion of Control Pria 20 85.5625 12.27290 2.74430
Wanita 32 61.3203 14.05565 2.48471
Terlihat bahwa rata- rata tingkat illusion of control pada pria sebesar 85,5625
sedangkan untuk wanita sebesar 61,3203 secara absolute jelas bahwa rata- rata
tingkat illusion of control pada pria dan wanita berbeda, untuk melihat apakah
perbedaan ini memang nyata secara statistik maka dapat dilihat pada hasil output
pada uji independent sample test berikut ini:
Tabel 4.9
Uji Independent sample t- test Gender pada Illusion of Control Bias
Independent Samples Test
Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance assumed adalah
6,344 dengan probabilitas signifikan 0.000 (two tail). Jadi dapat disimpulkan
bahwa rata- rata tingkat illusion of control berbeda secara signifikan antara laki-
laki dan wanita. Hipotesis 4 diterima.
Illusion of control didefinisikan sebagai suatu keyakinan yang lebih dalam hal
kemampuan untuk memprediksi atau hasil yang lebih memuaskan ketika seorang
investor memiliki keterlibatan yang lebih di dalamnya (Langer, 1975).
Berdasarkan hasil penelitian, illusion of control berpengaruh dalam pengambilan
keputusan investasi beresiko. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang
diajukan diterima.
Pengujian ini konsisten dengan penelitian Langer (1975) yang menemukan
bahwa keterlibatan aktif akan menyebabkan tingkat keyakinan akan hasil
(outcomes) meningkat. Hal ini dibuktikan dengan penelitiannya yang dilakukan
dengan eksperimen lotere. Hasil penelitian ini menunjukkan orang seringkali
memiliki persepsi bahwa dia lebih memiliki control terhadap hasil jika dia
memiliki keterlibatan dan kemampuan prediksi yang tinggi.
Penelitian yang dilakukan Fellner (2004) dengan metode eksperimen
menemukan bahwa investor lebih memilih untuk melakukan investasi dimana
mereka percaya bahwa mereka dapat mengontrol hasil dari investasi tersebut.
Adanya Illusion of control bias dapat menyebabkan investor melakukan
perdagangan (trading) yang kurang hati-hati, dan investor akan mempertahankan
portofolio yang tidak terdiversifikasi karena merasa lebih memiliki control pada
investasi yang telah dipilih dan cenderung tidak mencoba mengkombinasikan
dengan investasi lain karena merasa tidak memiliki control.
Illusion of control bias juga dapat membuat investor menjadi overconfident
yaitu ilusi yang menunjukkan bahwa mereka tanpa sadar mempersepsikan diri
mereka seolah-olah memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi sehingga merasa
mampu mengontrol dan mempengaruhi hasil dari peristiwa-peristiwa yang tidak
dapat dikontrol.
Kemudian hasil penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat investasi
dengan adanya bias illusion of control menunjukkan bahwa illusion of control
tidak mempengaruhi tingkat investasi jadi meskipun orang itu cenderung memilki
illusion of control tapi dia tidak akan meningkatkan jumlah investasinya. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Charness and
Gneezy (2003) yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dana yang
diinvestasikan ketika partisipan memilki control dalam permainan ataupun tidak
memiliki control.
Gender didefinisikan sebagai jenis kelamin partisipan yang terdiri dari pria dan
wanita. Perkembangan moral dan cara pemikiran wanita berbeda secara fundamental
dengan pria, pengaruh gender muncul ketika perbedaan antara pria dan wanita terjadi
dalam proses pembuatan keputusan etik (Giligan, 1982 dalam Ernawati, 2004). Hasil
dalam penelitian ini me nunjukkan bahwa rata- rata tingkat ambiguity aversion
berbeda antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Mahasiswa pria cenderung
memiliki tingkat ambiguity aversion lebih tinggi daripada mahasiswa wanita.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Charness and Gneezy (2007)
dan Nora Dina (2009) yang menunjukkan bahwa ambiguity aversion pria lebih
tinggi di banding dengan wanita. Tingkat ambiguity yang tinggi berarti bahwa pria
cenderung menghindari hal- hal yang belum jelas (ambigu).
Gender didefinisikan sebagai jenis kelamin partisipan yang terdiri dari pria dan
wanita. Perkembangan moral dan cara pemikiran wanita berbeda secara fundamental
dengan pria, pengaruh gender muncul ketika perbedaan antara pria dan wanita terjadi
dalam proses pembuatan keputusan etik (Giligan, 1982 dalam Ernawati, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata- rata tingkat illusion of control
berbeda antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Mahasiswa pria cenderung
memiliki tingkat illusion of control lebih tinggi daripada mahasiswa wanita.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Charness and Gneezy (2007),
Nora Dina (2009) dan Leksikawan (2009) yang menunjukkan bahwa illusion of
control pria lebih tinggi di banding dengan wanita. Tingkat illusion of control
yang tinggi berarti bahwa pria memilki keyakinan yang lebih dalam hal
kemampuan untuk memprediksi atau hasil yang lebih memuaskan ketika ia
memiliki keterlibatan yang lebih didalamnya daripada wanita.
Kesimpulan
Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan dan hasil penelitian ini tentu saja mengandung kelemahan. Tidak
tersedianya sumber yang jelas akan populasi menyebabkan peneliti kesulitan
dalam menentukan jumlah sampel. Selain itu, masih terdapat bias perilaku lain
yang bisa mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan saat
berinvestasi.
Saran
Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan sample non mahasiswa
guna menetukan apakah penelitian ini bisa digeneralisasi pada populasi secara
keseluruhan. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan peluang untuk peneliti
selanjutnya guna menemukan bias perilaku lain yang bisa mempengaruhi
pengambilan keputusan investasi seperti loss aversion dan overconfidence.
DAFTAR PUSTAKA
Charness, Gary & Uri Gneezy, 2003, Portfolio Choice and Risk Attitudes: An
Experiment. SSRN.
FitzGerald, J, 1978, EDP risk analysis for contingency planning, EDP Audit
Control and Security Newsletter (Aug, 1978).
Gneezy, Uri dan Jan Potters, 1997, An Experiment on Risk Taking and Evaluation
Periods, The Quarterly Journal of Economics, Vol. 112, No. 2, In Memory
of Amos Tversky (1937-1996), hal 631-645
Jogiyanto, 2008, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kelima, BPFE
Yogyakarta, Yogyakarta.
Nora Dina, 2009, Gender dan Risk Attitude Dalam Pemilihan Portofolio Investasi
Pada Asset Beresiko: Studi Eksperimental, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Pompian, Michael M., 2006, Behavioral Finance And Wealth Management: How
to Build Optimal Portfolios that Account for Investor Biases, John Wiley &
Sons, New Jersey.
Mario Bayu Prasetya Putra, 2013, Pemilihan Karier Akuntan Publik: Orientasi
Etika, Gender, Umur dan Tingkat Pengetahuan, Jurnal Ilmiah Mahasiswa,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Ritter, Jay. R, 2003, Behavioral Finance, Pasific-Basin Finance Journal, Vol. 11,
No. 4, hal 429-437.
Roscoe, J, 1975, Fundamental Research Statistics For The Behavioral Sciences,
Holt, Rinehart, & Winston, New York.
Zuriah, Nurul, 2006, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Bumi Aksara,
Jakarta.