Anda di halaman 1dari 17

NAMA Ayu Diah Candra Kumala Dewi

KELAS XII MIPA 1


NO. ABSEN 03
TGL 09 Februari 2020
TTD ORTU

BIOTEKNOLOGI
PERTEMUAN PERTAMA
3.9.1 LKPD 1

Tabel Hasil Pengamatan


No Produk Bahan Mikroorganisme Proses Nilai
. Dasar Produksi Tambah
1. Tempe Kedelai Rhizopus 1. Agar benar-benar Secara kimiawi, tempe
oligosporus mendapatkan biji kedelai mengandung protein
yang bagus, dilakukan lebih tinggi, nitrogen
penyortiran. Caranya terlarut meningkat, asam
tempatkan biji kedelai lemak bebas meningkat
pada tampah, kemudaian dan nilai cerna juga
ditampi. meningkat. Tempe lebih
mudah dicerna karena
kerja enzim pencernaan
2. Biji kedelai
dicuci yang dihasilkan kapang
dengan air yang mengalir. tempe. Hasilnya,
karbohidrat, protein dan
lemak di dalam kedelai
3. Biji kedelai yang sudah
lebih mudah dicerna dan
bersih ke dalam panci
diserap oleh tubuh.
berisi air, kemudian
direbus selama 30 menit
atau sampai mendekati
setengah matang.

4. Kedelai yang sudah


direbus direndam selama
semalam hingga
menghasilkan kondisi
asam.

5. Keesokan harinya, kulit


arinya dikupas. Caranya,
kedelai dimasukkan ke
dalam air, kemudian
remas-remas sambil
dikuliti hingga akhirnya
didapatkan keping-keping
kedelai.

6. Keping kedelai dicuci


sekali lagi, dengan cara
yang sama seperti
mencuci beras yang
hendak ditanak.

7. Keping kedelai
dimasukkan ke dalam
dandang lalu ditanak,
mirip seperti menanak
nasi.

8. Setelah matang, angkat,


lalu dihamparkan tipis-
tipis di atas tampah.
Ditunggu sampai dingin,
airnya menetes habis, dan
keping kedelai mengering.

9. Proses selanjutnya
adalah menambahkan
ragi. Pemberian ragi pada
kedelai dicampurkan
sambil diaduk hingga
merata. Ukurannya, 1 kg
kedelai menggunakan
sekitar 1 gram ragi.

10. Bungkus kedelai yang


sudah bercampur rata
dengan ragi menggunakan
daun pisang atau plastik.
11. Peram bungkusan
kedelai. Bila
pembungkusnya berupa
plastik, pemeraman
dilakukan di atas kajang-
kajang bambu yang
diletakkan pada rak-rak.
Bila pembungkusnya
berupa daun, pemeraman
dilakukan pada keranjang
bambu yang ditutup goni.

12. Sesudah diperam


semalaman, dilakukan
penusukan dengan lidi.
Tujuannya agar udara

segar dapat masuk ke


dalam bahan tempe.

13. Peram lagi


semalaman, keesokan
harinya tempe yang dibuat
telah jadi dan siap

dikonsumsi
2. Kecap Kedelai Aspergilus soyae 1. Cuci kedelai Kecap lebih tahan lama
dan Aspergilus sampai bersih lalu karena melalui tahap
wentii rendam didalam 3 fermentasi. selain itu
liter air selama penggunaan bahan
kurang lebih 12 tambahan seperti gula
jam jawa mampu
2. Setelah itu memperpanjang usia
masukkan kedelai olahan kedelai ini
kedalam karung dibanding usia bahan
lalu injak-injak bakunya yaitu kedelai
sehingga biji segar
kedelai terbelah
dua, atau dapat
juga memakai
mesin giling tipe
cakram
3. Biji kedelai yang
sudah terbelah ini
dicuci bersih.
4. Rebus kedelai
dalam air
mendidih selama
40 menit atau 60
menit hingga
lunak. Lalu
tiriskan dan
dinginkan.
5. Beri ragi tempe
dan campur
sampai merata
pada permukaan
kedelai. Diamkan
selama kurang
lebih 3 -5 hari
6. Setelah jamur
putih tumbuh
merata pada
kedelai, pisahkan
biji-biji kedelai
menggunakan
tangan.
7. Jemur sampai agak
kering
8. Rendam dalam
larutan garam
selama 3 sampai 4
minggu didalam
suhu ruang.
Maksimal proses
penggaraman
selama 2 bulan.
9. Tuang air bersih,
kemudian masak
hingga terlihat
mendidih. Lantas
angkat dan saring.
10. Tambahkan gula
merah serta bumbu
pada hasil
saringan, kecuali
daun jeruk dan
daun salam. Giling
sampai halus dan
merata.
11. Masak hasil
gilingan tersebut
sambil diaduk-
aduk.
12. Ketika sudah
mendidih dan
buihnya hilang
lalu angkat dan
dinginkan.
13. Saring larutan
menggunakan kain
saring, sehingga
ampas-ampasnya
terangkat.
14. Masukkan soy
sauce dalam botol
atau wadah
tertutup.
3. Oncom Bungkil Jamur Oncom merupakan Oncom tentu saja
tahu atau Neurospora makanan tradisional memiliki cita rasa yang
bungkil intermediavar Indonesia yang dibuat lebih nikmat dibanding
kacang dengan cara fermentasi bahan aslinya yaitu
tanah dan berasal dari Jawa bungkil (ampas bahan
Barat. Dalam proses baku yang sudah diambil
pembuatannya yang mana khasiatnya). Selain itu,
hasil dari bioteknologi oncom juga memiliki
sederhana, oncom dibuat kandungan protein yang
dengan bungkil tahu yang cukup tinggi
difermentasikan dengan
jamur Neurospora
intermediavar. Oncom
memiliki rasa dan aroma
yang unik.

Ada dua jenis oncom di


pasaran, yaitu oncom
merah dan oncom hitam.
Oncom merah dibuat
dengan menggunakan
Neurospora sitophila
sedangkan oncom hitam
menggunakan Rhizopus
oligosporus. Oncom hitam
juga tidak dibuat dari
ampas tahu tetapi dengan
ampas kacang.
4. Yoghurt susu Streptococcus, 1. Susu segar Yogurt memiliki
thermophilus, dipanaskan sampai kandungan mineral dan
Lactobacillus suhu 90 °C dan vitamin yang lebih
bulgaricus selalu diaduk banyak dari susu. Selain
supaya proteinnya itu, yogurt juga lebih
tidak mengalami mudah dicerna dalam
koagulasi. Pada tubuh. Untuk orang yang
suhu tersebut alergi terhadap susu juga
dipertahankan bisa mengonsumsi
selama 1 jam. yogurt sebagai alternatif.
Apabila dilakukan
pasteurisasi maka
suhu
pemanasannya
adalah 70 – 75 °C .
Jika hal ini yang
dilakukan, maka
pemanasan
dilakukan
sebanyak dua kali.
2. Setelah
dipanaskan,
selanjutnya
dilakukan
pendinginan
sampai suhunya
37- 45 °C.
Pendinginan
tersebut dilakukan
dalam wadah
tertutup.
3. Setelah suhu
mencapai 37-45
°C maka dilakukan
inokulasi /
penambahan
bakteri ke dalam
susu tersebut
sejumlah 50 – 60
ml/liter susu.
Penambahan
bakteri dilakukan
dengan teknik
aseptic (di dekat
api).
4. Setelah ditambah
bakteri,
selanjutnya
diperam pada
ruangan hangat
(30-40 °C), dalam
keadaan tertutup
rapat selama 3
hari.
5. Tahap selanjutnya
adalah filtrasi. Hal
ini dilakukan
untuk memisahkan
bagian yang padat/
gel dengan bagian
yang cair. Pada
waktu pemisahan
ini diusahakan
dilakukan di dekat
api sehingga
bagian yang cair
(sebagai stater
berikutnya)
terhindar dari
kontaminasi.
Bagian yang padat
inilah yang siap
dikonsumsi
(yoghurt). Bagian
yang cair berisi
bakteri
Lactobacillus sp
yang dapat
digunakan untuk
menginokulasi
susu yang segar.
6. Supaya yogurt
lebih lezat rasanya
dapat ditambah
dengan potongan
buah – buahan
yang segar,
cocktail, nata de
coco atau
dibekukan menjadi
es, dapat pula
dicampur dengan
berbagai buah-
buahan untuk
dibuat juice
(minuman segar).
5. Mentega Susu Streptococcus 1. Separasi Waktu penyimpanan
lactis mentega jauh lebih lama
Untuk memisahkan skim
dibanding dengan susu.
dank rim, dikerjakan
dengan separator dengan
putaran 6000 rpm.
Dengan putaran tersebut
99,5% lemak susu dapat
dipisahkan.

2. Standarisasi

Penyesuaian kadar lemak


krim yang akan dibuat
mentega. Kadar lemak
krim yang baik untuk
pembuatan mentega
adalah 30-33%.

3. Netralisasi

Untuk menghindari
terjadinya penggumpalan
apabila dilakukan
pasteurisasi. Pada
prinsipnya netralisasi
dilakukan dengan
menambahkan larutan
alkali sehingga dicapai Ph
sekitar 6,8-7,2. Netralisasi
juga berfungsi untuk
mencegah timbulnya cita
rasa yang tidak baik
selama pemanasan dan
dapat memberikan
pengaruh pada sifat yang
lebih baik pada hasil
akhir.

4. Pasteurisasi

Dilakukan dengan metode


yang lambat (suhu 70-
75°C selama 30 menit)
atau metode cepat (suhu
80-85°C selam 25 detik).

5. Pemeraman

Jika dikehendaki mentega


dengan cita rasa yang
spesifik. Pemeraman
dilakukan pada suhu
21°C. Mikroba yang
digunakan adalah:

- Streptococcus lactis

- Str. Citrovorus

- Str. Paracitrovorus

Pemeraman dihentikan
apabila keasaman krim
mencapai 0,2-0,4%
dihitung sebagai asam
laktat, biasanya dicapai
dalam waktu 12-18 jam.

6. Pendinginan

Selama semalam pada


suhu 10°C. Pendingan
berfungsi untuk
memberikan tekstur yang
baik dan memudahkan
pembalikan emulsi lemak
dalam air menjadi emulsi
air dalam lemak.

7. Churning

Merupakan proses
pengadukan, yang perlu
diperhatikan adalah:

a. Churning secara
lambat dikerjakan
pada suhu 10°C
selam semalam
dan secara cepat
suhu 3-4°C selam
3 jam.
b. b. Jumlah krim
yang dimasukkan
1/3-1/2 isi churn,
kadar lemak krim
30-33%.
c. c. Keasaman
krim 0,4-0,5%

8. Pencucian

9. Partikel – partikel
mentega terbentuk
terpisah dari serumnya.
Serum harus dibuang dan
diganti dengan air yang
suhunya sama dengan
suhu mentega, dengan
jumlah air kurang lebih
sama dengan jumlah
serum yang dibuang.
Demikian seterusnya
proses churning dan
pencucian ini diulangi 4
atau 5 kali.

10. Penggaraman
Untuk mentega dengan
rasa asin. Dikerjakan
sebelum proses churning
yang terakhir. Jumlah
garam berkisar 5,25%.
Garam yang tertinggal
dimentega berkisar 1-2%.
6. Nata de Sari kelapa Mikroorganisme: - Rebus air kelapa dalam Nata de coco memiliki
coco Acetobacter panci sampai mendidih memiliki masa
xylinum selama 3 menit. kadaluwarsa yang lebih
lama dibanding kelapa
- Tuangkan gula pasir ke
asli. Selain itu, karena
dalam air kelapa yang
dibuat dengan berbagai
mendidih.
bahan tambahan
- Matikan kompor dan membuat nata de coco
biarkan air kelapa menjadi memiliki kandungan
dingin. nutrisi yang lebih

- Tuang asam cuka sekitar lengkap dari kelapa asli.


10 ml ke dalam larutan air
kelapa hingga kadar
keasaman sekitar 4,5.
Pengukuran Ph bisa
menggunakan kertas
lakmus.

- Tambahkan bakteri
starter Acetobacter
Xylinum ke dalam
larutan, aduk-aduk hingga
merata.

- Tuang adonan ke dalam


loyang atau baskom, tutup
bahan nata de coco
dengan koran dan ikat
dengan tali.

- Simpan di dalam rak


yang stabil, tidak mudah
goyang, dan hindari dari
guncangan.

- Tunggu hingga kurang


lebih 14 hari agar menjadi
nata.

- Nata de coco yang sudah


jadi, akan menjadi keras,
mengikuti pola loyang.

- Selanjutnya, nata de
coco yang sudah jadi di
cuci dengan air dan
rendam hingga 2-3 hari.

- Setelah di rendam,
kemudian lakukan
perebusan dengan air
gula, tujuannya agar
mengenyal dan manis.

- Iris nata da coco sesuai


selara menggunakan piau
dapur dan nata de coco
siap untuk disajikan
dengan sirup atau
minuman lainnya.
7. Tapai Singkong Saccharomyces 1. Kupas singkong Tapai yang sudah
cerevisiae dan cuci hingga melalui proses
bersih fermentasi dapat
2. Potong singkong membantu proses
sekitar 5-10 cm pencernaan tubuh
3. Kukus singkong manusia. Selain itu,
hingga matang mikroorganisme yang
selama kurang ada pada ragi tapai
lebih 20 menit singkong dapat
4. Tumbuk ragi tape membantu produksi
hingga halus vitamin B12 bagi tubuh.
5. Pindahkan
singkong di wadah
yang memiliki
tutup
6. Taburi ragi hingga
merata dan tutup
rapat
7. Simpan di tempat
yang hangat dan
biarkan selama 2-3
hari.
8. Keju Susu Lactobacillus 1. susu dipanaskan Keju mempunyai kalori
lactis, agar bakteri asam 326 kalori setiap 100
Lactobaccilus laktat gram nya .dibandingkan
vulgaris (Streptococcus dan dengan susu sekitar 5
Lactobacillus) kali kalori yang dimiliki
dapat tumbuh. keju . Selain itu, protein
Bakteri-bakteri ini keju juga lebih tinggi
akan memakan dibandingkan susu
laktosa pada susu karena keju terbuat dari
dan merubahnya susu yang dipadatkan
menjadi asam
laktat.
2. Bakteri rennet
ditambahkan ke
dalam susu yang
dipanaskan
tadi, kemudian
membuat protein
menggumpal dan
membagi susu
menjadi bagian
cair (air dadih) dan
padat (dadih).
3. Setelah pemberian
rennet, proses
selanjutnya dadih
diiris dan
dicincang
menggunakan
tangan atau
dengan bantuan
mesin supaya
mengeluarkan
lebih banyak air
dadih.
4. Saat dadih
mencapai ukuran
sesuai dadih
dipisahkan dan
dicetak. Sebelum
dituang ke dalam
cetakan, dadih
tersebut
dikeringkan
terlebih dahulu
kemudian dapat
ditekan lalu
dibentuk atau
diiris.
5. Setelah keju
dibentuk,dilakuka
n penambahan
garam agar keju
tidak tawar.
6. Terakhir, adalah
proses
pematangan.
Selama proses
pematangan, keju
dijaga agar berada
pada temperatur
dan tingkat
kelembaban
tertentu hingga
keju siap dimakan.
9. Brem Sari ketan Saccharomyces Brem adalah makanan Brem memiliki waktu
cerevicieae tradisional Indonesia penyimpanan yang lebih
berasal dari sari ketan lama dibanding sari
yang dimasak dan ketan. Selain itu,
dikeringkan. Fermentasi biasanya sari ketan
ketan hitam yang diambil langsung dibuang, tetapi
sarinya saja kemudian dengan fermentasi bisa
diendapkan dalam waktu menjadi makanan ringan
sekitar sehari semalam. yang disenangi berbagai
kalangan.
10. Tauco Kedelai Aspergillus 1. Bersihkan kacang Tauco merupakan
oryzae kedelai kemudian bumbu masakan yang
cuci hingga bersih. punya cita rasa khas dan
2. Rendam dalam air aromanya yang kuat,
panas selama 5 gurih dan menggugah
menit. Ganti air selera. Selain itu, tauco
rendamannya memiliki waktu
dengan air dingin penyimpanan yang lebih
dan diamkan lama dibanding bahan
selama 12 jam. asli nya yaitu kedelai.
3. Kupas kulit
kedelai hingga
berbentuk
kepingin biji
kedelai.
4. Rebus kedelai
selama 2 jam,
tiriskan selama 1
jam (sampai
dingin). Sisihkan.
5. Campur tepung
beras dan tepung
ketan, sangrai
hingga berwarna
kuning.
6. Tambahkan ragi
tempe lalu aduk
sampai rata.
7. Ratakan kedelai di
atas tampah,
taburkan campuran
tepung.
Peram/fermentasi
selama 3 hari.
8. Jemur kedelai
hingga kering
kemudian
haluskan
gumpalan-
gumpalannya.
9. Larutkan garam
dengan air.
Masukkan
campuran kedelai
dalam wadah,
tuang larutan
garam. Tutup agak
rapat dan peram
kembali selama 4
minggu.
10. Tambahkan gula
pada kedelai yang
sudah diperam,
masak hingga
mendidih dan
tidak terbentuk
buih-buih lagi

Pertanyaan : Diskusi
1. Produk bioteknologi yang telah Anda identifikasi dihasilkan melalui proses perubahan bahan asal
menjadi bentuk lain yang biasanya akan memberikan nilai tambah. Secara umum, bagaimanakah proses
produksi dilakukan?Apakah selalu melibatkan mikroorganisme?Bagimanakah peranan organisme
tersebut dalam proses produksi?
Jawaban ;
Biasanya, dalam proses produksi dari produk bioteknologi harus menggunakan makhluk hidup
dalam proses pembuatannya. Makhluk hidup yang dimaksud di sini bisa bermacam-macam, seperti
bakteri, jamur, hewan, dan tumbuhan. Biasanya yang paling sering digunakan dalam bioteknologi itu
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Alasannya karena selain mudah didapatkan, proses
pertumbuhan mikroorganisme ini cepat dan dapat dimodifikasi. Modifikasi di sini dilakukan melalui
rekayasa genetika sifat mikroorganisme untuk diubah menjadi sifat yang bagus-bagus saja. Sifat-sifat
bagus inilah yang kemudian diturunkan ke keturunan selanjutnya alias anaknya. Dengan demikian kita
bisa menghasilkan produk atau jasa yang terbaik di antara yang terbaik.

2. Hasil Bioteknologi biasanya akan memberikan nilai tambah. Jelaskan kelebihan produk bioteknologi
(dengan memberi contoh) dibandingkan bahan asalnya sehingga dapat memberikan nilai tambah.
Jawaban ;
Salah satu contoh produk bioteknologi adalah tempe yang berasal dari kedelai. Dibandingkan
kedelai, mengkonsumsi tempe memiliki beberapa manfaat lebih. Secara kimiawi, tempe mengandung
protein lebih tinggi, nitrogen terlarut meningkat, asam lemak bebas meningkat dan nilai cerna juga
meningkat. Tempe lebih mudah dicerna karena kerja enzim pencernaan yang dihasilkan kapang tempe.
Hasilnya, karbohidrat, protein dan lemak di dalam kedelai lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.

3. Berdasarkan hasil identifikasi produk bioteknologi dan diskusi pertanyaan nomor 1 dan 2, cobalah Anda
definisikan pengertian bioteknologi.
Jawaban :
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup untuk
menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi juga bisa dilakukan untuk dapat menghasilkan makhluk
hidup seperti hewan ternak dan tumbuhan yang bersifat unggul melalui rekayasa genetika.

4. Produk bioteknologi seperti makanan dan obat-obatan umumnya memanfaatkan makhluk hidup berupa
mikroorganisme. Sebutkan contoh-contoh produk bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup
selain mikroorganisme.
Jawaban :
1. Tanaman transgenik
2. Domba Dolly
3. Bayi tabung

5. Menurut Anda apakah bioteknologi dapat berperan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia di masa
yang akan datang? Berikan alasannya.
Jawaban :
Tentu saja hal tersebut benar, tetapi jika bioteknologi dimanfaatkan dengan tepat dan tidak berlebihan.
Dengan bioteknologi, manusia dapat menghasilkan produk yang lebih unggul daripada bahan aslinya.
Hal ini akan membuat kehidupan manusia semakin dipermudah. Selain itu, banyak sekali permasalahan
manusia yang bisa diselesaikan dengan bioteknologi, seperti bayi tabung misalnya. Serta, semakin maju
nya perkembangan zaman, penyakit manusia menjadi sangat bervariasi dan makin kronis. Dengan
bioteknologi, banyak obat-obat yang dapat diproduksi untuk menanganinya. Jadi, menurut saya
perkembangan bioteknologi ini mampu meningkatkan kesejahteraan kita di masa yang akan datang.

6. Jelaskan perbedaan antara bioteknologi konvensional (tradisional) dengan bioteknologi modern, dalam
bentuk table.
Nomor Perbedaan Bioteknologi konvensional Bioteknologi modern
1 Teknik yang Fermentasi DNA rekombinan
digunakan
2 Teknologi Menggunakan teknologi ala Menggunakan rekayasa
kadarnya genetika
3 Alat Menggunakan alat yang Menggunakan perlatan
sederhana yang canggih dan rumit
4 Proses dan hasilnya Kurang steril, Steril, serta mampu
menghasilkan produk dgn memproduksi banyak
jumlah sedikit dalam waktu singkat

7. Sebutkan dan jelaskan secara singkat dampak negative dari bioteknologi.


a. Kepunahan Plasma Nutfah
Ragam teknologi rekayasa genetik dalam produksi bibit tanaman dapat memicu kepunuhan
plasma nutfah. Ini karena petani mulai meninggalkan varian lokal dan memilih budidaya
tanaman dengan penampilan fisik yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pemberdayaan konservasi plasma nutfah.
b. Kerusakan Ekosistem
Penerapan bioteknologi dapat mengganggu habitat makhluk hidup. Jika dibiarkan, hal ini bisa
memicu kerusakan ekosistem. Contohnya adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang
merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan.
c. Keracunan
Beberapa gen asing yang disisipkan dalam makanan dapat meracuni manusia. Misalnya, bakteri
Burkholderia cocovenenans pada pembuatan tempe bongkrek. Efek dari racun biologis yang
dihasilkan bakteri itu dapat mengganggu sistem pernafasan dan menyebabkan bahkan kematian
bagi manusia.

Anda mungkin juga menyukai