Usia Menarche
Sinu Andhi Jusup1, Setyo S Raharjo2, Jarot Subandono3, Endang Listyaningsih4
1. Laboratorium Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
2. Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
3. Laboratorium Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
4. Laboratorium Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
Korespondensi : andhijusup@ymail.com
ABSTRAK
Pendahuluan : Hormon Tiroid memiliki peran yang penting terhadap perkembangan dan
fungsi organ reproduksi wanita. Pasien wanita dengan hipotiroidisme seringkali mengalami
abnormalitas pada sistem reproduksi, termasuk terlambatnya usia menarche, gangguan siklus
haid dan gangguan kesuburan. Mekanisme abnormalitas menstruasi pada hipotiroidisme
belum sepenuhnya diketahui. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan hipotyroidisme
sebagai salah satu penyebab keterlambatan menarche.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross
sectional. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar.
Sampel wanita usia 20-45 tahun, jumlah sampel 80 sampel yaitu 40 sampel untuk kelompok
hipotiroidisme (+) dan 40 sampel untuk kelompok hipotiroidisme (-). Diagnosis
hipotiroidisme dilakukan dengan menggunakan Zulewski’s Clinical Scoring dengan kriteria
WHO/ICCIDD. Pasien dengan skor 5 atau lebih mengindikasikan adanya hipotiroidisme,
sedangkan skor 0-2 mengindikasikan eutiroid. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
uji t.
Hasil : Pada group hipotiroidisme (+) kelompok usia terbanyak usia 40-45 tahun (35%).
Mayoritas memiliki pekerjaan petani (40%) dan ibu rumah tangga (37,5%). Pendidikan
terakhir SLTP (40%) dan diikuti dengan pendidikan terakhir SD (32,5%).
Rata rata usia menarche pada group hipotyroidisme (+) (14,08 tahun ), lebih tinggi dibanding
group hipotyroidisme (-) (12,53 tahun), namun secara statistik perbedaan usia menarche
pada kedua group itu tidak signifikan (p=0,098).
Kesimpulan Status hipotyroidisme (+) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
permulaan usia menarche. Hipotyroidisme tidak berbengaruh signifikan terhadap
keterlambatan usia menarche
ABSTRACT
Introduction. Thyroid hormones have an important role in the development and function of
the female reproductive organs. Female patients with hypothyroidism often experience
abnormalities in the reproductive system, including the late age of menarche, menstrual cycle
disorders and fertility disorders. The mechanism of menstrual abnormalities in
hypothyroidism is not yet fully known. The aim to know the reproductive system dysfunction
earlier, so treatment of advanced reproductive disorders can be prevented.
Method. This study was an observational analytic study with case control method. This
research was conducted in Ngargoyoso sub-district, Karanganyar district. The samples were
womens 20-45 years old, 40 samples for the hypothyroidism (+) group and 40 samples for
the hypothyroidism (-) group. The diagnosis of hypothyroidism was done using Zulewski’s
Clinical Scoring with WHO / ICCIDD criteria. Patients with a score of 5 or more indicate
hypothyroidism, while a score of 0-2 indicates euthyroid. The data obtained were analyzed
using the t test.
Results. In the hypothyroidism (+) group the most age group was 40-45 years old (35%).
The majority have farmer jobs (40%) and housewives (37.5%). Whereas the last education
was junior high school (40%) and was followed by the last primary education (32.5%). The
average age of menarche in the hypothyroidism (+) group (14.08 years), was higher than the
hypothyroidism (-) group (12.53 years), but statistically the age difference in menarche in
the two groups was not significant (p = 0.098).
Conclusion. Hypothyroidism status didn’t significantly influence the onset of menarche.
Hypothyroidism has no significant effect on the late age of menarche
60
Jusup et. al., Efek Hipotyroidisme terhadap Keterlambatan Usia Menarche
pada penelitian ini adalah p = 0,98 yang berarti tahun, dengan kejadian menarche lebih awal
tidak terdapat hubungan yang signifikan antar pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih lambat
hipotiroidisme dengan uisia menarche. sampai usia 20 tahun. Di Jawa Tengah sekitar
0,1% remaja mengalami menarche lebih awal
PEMBAHASAN pada usia 6-8 tahun, dan sekitar 26,3%
lainyamendapatkan menarche pada usia lebih
Subyek penelitian berusia 20 – 45
dari 14 tahun4.
tahun telah sesuai dengan penelitian yang
Faktor status gizi remaja sangat
dilakukan Kakuno et al (2010), di mana pada
mempengaruhi terjadinya menarche, semakin
usia tersebut wanita sedang dalam usia subur.
baik nutrisi dalam diet dan pemenuhan energi
Berdasarkan karakteristik usia, pada group
serta protein yang lebih tinggi akan mendorong
hipotiroidisme (-) prevalensi tertinggi pada
anak mencapai berat dan lemak tubuh kritis
kelompok usia30-34 tahun dengan prevalensi
pada usia yang lebih muda, sehingga memiliki
32,5%, sedang group hipotiroidisme (+)
kadar leptin yang dapat menstimulasi sekresi
prevalensi tertinggi pada kelompok usia 40-45
gonadotropin. Selain protein dan energi,
tahun dengan prevalensi 35%. Hal ini sesuai
iodium merupakan unsur penting dalam proses
dengan pernyataan Vanderpump et al (2011) di
tumbuh kembang, dan merupakan zat gizi
mana prevalensi hipotiroidisme meningkat
mikro. Iodium digunakan untuk sintesis
seiring bertambahnya usia 12, 13.
hormon Triiodothyronin (T3) dan Tiroksin (T4),
Karakteristik subjek penelitian
mekanismenya diatur oleh hormon yang
berdasarkan pekerjaan, diperoleh gambaran
merangsang tiroid (ThyroidStimulating
bahwa mayoritas subjek memiliki pekerjaan
Hormon/TSH) dan hormone Thyrotropin
petani (40%) dan ibu rumah tangga (37,5%).
Releasing Hormon (TRH) yang dikeluarkan
Pekerjaan subjek berdampak pada tingkat
oleh hipotalamus. Kebutuhan iodium pada
sosial ekonomi keluarga yang dapat
remaja adalah 150μg/hari, jika asupan di
mempengaruhi insidensi hipotiroidisme. Pada
bawah 50μg/hari, maka kelenjar ini tidak
tingkat sosial ekonomi yang rendah,
mampu untuk mempertahankan sekresi
kemungkinan terjadi kesulitan dalam
hormon yang adekuat. Jika kebutuhan
pemenuhan kebutuhan gizi sehingga
Yodium tidak terpenuhi akan terjadi gangguan
memungkinkan terjadinya hipotiroidisme.
fungsional hormon tyroid, yang akan
Karakteristik subjek penelitian
mempengaruhi sistem sistem dalam tubuh
berdasar tingkat pendidikan terakhir, juga di
termasuk sistem reproduksi5.
dapatkan gambaran bahwa pada group
Kadar TRH pada pasien
hipotiroidisme (+) terbanyak pendidikan
hipotiroidisme akan meningkat. TRH selain
terakhir SLTP (40%) dan diikuti dengan
merangsang sekresi T3 dan T4 juga merangsang
pendidikan terakhir SD (32,5%). Tingkat
laktotrof untuk mensintesis prolaktin
pendidikan ini relatif rendah dibanding group
berlebihan. Selain itu hormon tiroid terutama
hipotyroidisme (-) , yang tingkat pendidikan
T4 memiliki efek inhibisi terhadap sekresi
tertinggi adalah SLTA (35%). Tingkat
prolaktin, sehingga biosintesis prolactin
pendidikan yang rendah akan mempengaruhi
inhibiting factor (PIF) menurun, sehingga
pengetahuan subyek dalam hal kesehatan
wanita dengan hipotiroidisme primer juga
terutama dalam hal pemenuhan gizi terutama
mengalami hiperprolaktinemia2.
konsumsi Yodium, sehingga berperan dalam
Hormon prolaktin memiliki efek
tingginya prevalensi hipotyroidisme5.
inhibisi terhadap sekresi GnRH hipotalamus.
Rikesdas 2010 menunjukkan bahwa
Inhibisi ini sekaligus membuat supresi pada
rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13
pembentukan LH dan FSH, sehingga
energi, keterpaparan media informasi, dan 5. Budi M.R. (2012). Hubungan Tingkat
pendidikan dari orang tua. Konsumsi Energi, Protein, Dan Iodium
Dengan Kejadian Menarche Pada Remaja
Putri Di Smp Negeri 1 Tegalrejo
SIMPULAN Kabupaten Magelang 2012. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor
Dalam penelitian ini, dapat 2, Tahun 2012, Halaman 605 – 616.
disimpulkan bahwa awal usia menarche tidak 6. Suprapto B, Widardo, Suhanantyo.
terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,098) Pengaruh penghentian kapsul iodium
antara group hipotyroidisme (+) dengan group terhadap prevalensi gondok pada anak
sekolah dasar di daerah kekurangan
hipotyroidisme (-). Status Hipotyroidisme iodium. Program Studi Ilmu Gizi Program
tidak menyebabkan mundurnya usia menarche. Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret;
2010.
7. Dewi YLR, Widardo, Suprapto B. Iron and
SARAN iodine supplementation in school children
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut in Ngargoyoso sub-district, Karanganyar
dengan disertai pemeriksaan laboratorium regency, Central Java, Indonesia. Journal
kadar hormon T4 dan TSH untuk diagnosis of Biology, Agriculture, and Health Care
2013, 3(18): 18-92.
hipotiroidisme. 8. World Health Organization (WHO).
Perlu dilakukan edukasi kepada warga Goitre as a Determinant of the Prevalence
kecamatan Ngargoyoso, kabupaten and Severity of Iodine Deficiency
Karanganyar mengenai hipotiroidisme Disorders in Populations. Geneva. 2014.
9. Kalra S, Khandelwal SK, Goyal A.
sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan Clinical scoring scales in thyroidology: A
siklus menstruasi dan pencegahan terjadinya compendium. Ind J Endocrinol Metab
penyakit lain yang diakibatkan oleh 2011, 15(2): 89-94.
10. Zulewski H, Muller B, Exer P, Miserez
hipotyroidisme.
AR, Staub JJ (1997). Estimation of tissue
hypothyroidism by a new clinical score:
UCAPAN TERIMA KASIH Evaluation of patients with various grades
of hypothyroidism and controls. Journal of
Penulis mengucapkan terimakasih Clinical Endocrinology and
keluarga besar Puskesmas dan masyarakat Metabolism82(3):771-776.
Ngargoyoso yang telah membantu dalam 11. World Health Organization (WHO).
Goitre as a Determinant of the Prevalence
terlaksananya penelitian ini.
and Severity of Iodine Deficiency
Disorders in Populations. Geneva. 2014.
DAFTAR PUSTAKA 12. Kakuno Y, Amino N, Kanoh M, Kawai M,
Fujiwara M, Kimura M, Kamitani A, et al.
1. Sherwood L. Human physiology: From Menstrual disturbances in various thyroid
cells to system, Edisi 9. Boston: Cengage diseases. Endocrinol J 2010, 57(12): 1017-
Learning; 2014. 1022.
2. Simanjuntak P. Gangguan Haid dan 13. Vanderpump MPJ. The epidemiology of
Siklusnya. Dalam: Wiknjosastro H, thyroid disease. BMB 2011, 99: 39-51.
Saifuddin A B, Rachimhadhi T. Ilmu 14. Neema A, Sourya A, Samarth S, Inamdar
Kandungan Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina SA, Khatri M, Mahajan SN. Gonadotropin
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2007: levels in hypothyroid women of
204-229. reproductive age group. Ind J Obstet
3. Gardner DG, Shoback D (2007). Gynaecol 2011, 61(5):550-553.
Greenspan’s Basic and Clinical 15. Selva DM, Hammond GL. Thyroid
Endocrinology, 8th Edition. San Fransisco: hormones act indirectly to increase sex
The McGraw Hill Company. hormone-binding globulin production by
4. Badan Penelitian dan Pengembangan liver via hepatocyte nuclear factor-4α.
Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2010.
Journal of Molecular Endocrinology 2009,
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2010
43:19-27.