REVIEW 3
Sayyidatun Nisa1
1 Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Abstrak
Hormon tiroid terlibat dalam mengatur siklus menstruasi dan kesuburan termasuk mengatur FSH dan LH pada biosintesis
hormon steroid oleh Triiodothyronin di oosit. Hormon tiroid berpengaruh pada semua aspek reproduksi. Amenorea
merupakan salah satu perubahan klinis yang berhubungan dengan hipertiroid. Sejak saat itu, amenorea secara berkala
dilaporkan berhubungan dengan perubahan lain pada siklus menstruasi, termasuk, oligomenorea, hipomenorea, dan
anovulasi. Gangguan ini telah dilaporkan terjadi pada lebih dari setengah penderita hipertiroidisme. Perubahan ini
dihubungkan dengan gangguan ovulasi dan infertilitas. Gangguan fungsi menstruasi adalah salah satu indikator yang sangat
penting dari fungsi ovarium yang tampak. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau lebih panjang berhubungan dengan
tidak adanya ovulasi. Selain itu, hormon tiroid, triiodotironin, dan reseptornya merupakan salah satu penyokong trofoblast.
Penelitian in vitro menunjukkan bahwa hormon tiroid bekerja secara langsung pada perkembangan awal plasenta, stimulasi
angiogenesis, dan mendukung terjadinya invasi, serta diferensiasi sel embrionik. Reseptor tiroid diekspresikan pada
endometrium manusia, level tertinggi terlihat pada endometrium reseptif dan faktor parakrin seperti faktor penghambat
leukimia dan leptin yang berperan penting dalam keberhasilan implantasi embryo. Sehingga dapat diketahui selain
menyebabkan gangguan menstruasi, gangguan fertilitas, disfungsi hormon tiroid juga mempengaruhi kondisi janin selama
dalam masa kandungan. Maka, jika ditemukan kasus mengenai gangguan menstruasi dan fertilitas, perhatikan
hubungannya dengan disfungsi hormon tiroid sehingga dapat dilakukan intervensi sesegera mungkin.
Thyroid receptors is expressed in human endometrium, the highest level seen in receptive endometrium and paracrine
factors such as leukemia inhibitory factor and leptin which are the main instrument in the success of the embryo
implantation process. So that it can be seen as causing menstrual disorders, fertility disorders, dysfunction of the thyroid
hormones also affect the condition of the fetus during gestation. So, if the mensrual disturbances and infertility cases are
found, consider the relationship with thyroid hormone dysfunction so that interventions can be done as soon as possible.
Korespondensi: Sayyidatun Nisa | Jl. Abdul Muis 8 Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung, 35145 | 082282443032 |
estherinisa@gmail.com
sehingga dapat diberikan intervensi mengingat menjadi folikel dominan dan berkembang
keadaan fungsi reproduksi yang terancam menjadi graafian follicle, selama proses
kemungkinan dapat dicegah dengan intervensi maturasi ini, estrogen terus menerus
tersebut. Dari keterangan tersebutlah, penulis dihasilkan.7
berkeinginan mengkaji lebih dalam terkait Pada siklus ovulasi yang terjadi pada hari
Pengaruh Hormon Tiroid terhadap Siklus ke-14, kadar estrogen yang tingggi
Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita.1,6 menstimulasi lebih banyak pelepasan GnRH
dari hipotalamus dan juga menstimulasi
Isi gonodotrof di putuitari anterior untuk
Menstruasi merupakan proses dalam mensekresi LH. Pelepasan FSH dan LH
tubuh wanita dimana sel telur berjalan melalui tambahan oleh putuitari anterior turut
tuba fallopii dari ovarium menuju uterus. Pada dirangsang oleh FSH. LH dalam hal ini akan
saat tersebut, jaringan endometrial dalam menyebabkan pecahnya folikel Graaf dan
lapisan endometrium dalam uterus menebal pelepasan oosit sekunder. Pada siklus terakhir,
sebagai persiapan diadakannya fertilisasi oleh yaitu ovulatori yang berlangsung pada hari ke-
sel sperma. Jika terjadi pembuahan, dinding 15 hingga ke-28, folikel yang telah kosong
uterus akan terus menebal, sedangkan jika berubah menjadi korpus luteum dibawah
tidak, jaringan endometrial ini akan luruh dan pengaruh LH dan menstimulasi sekresi
keluar melalui vagina.7 progesteron, estrogen, relaksin, dan inhibin.(7)
Pada keadaan normal, siklus menstruasi Untuk siklus di ovarium, fase ini juga
berkisar antara 28-35 hari. Pada hari pertama dikenal dengan fase luteal, jika oosit sekunder
hingga hari ke-5, folikel primordial berkembang yang dilepaskan tadi tidak disenyawakan,
menjadi folikel primer dibawah pengaruh FSH. korpus luteum akan mengalami degenerasi dan
Luruhnya dinding endometrium terjadi karena seterusnya menjadi korpus albicans, kemudian
sel-sel endometrium kekurangan suplai oksigen terjadilah penurunan kadar progesteron,
akibat penurunan kadar esterogen dan estrogen dan inhibin yang menyebabkan
progesteron. Dilanjutkan siklus kedua, yaitu peningkatan GnRH, FSH dan LH. Maka siklus
siklus preovulatori pada hari ke-6 hingga ke-13. ovarium yang baru dimulai.7
Pada fase ini, beberapa folikel sekunder akan Pada tabel 1 djabarkan beberapa
mensekresi estrogen dan inhibin. Biasanya gangguan siklus menstruasi.
hanya folikel sekunder yang akan berkembang
tiroid. Peningkatan level serum hormon tiroid yang berperan penting dalam keberhasilan
menyebabkan feedback negatif pada implantasi embryo, sehingga dapat diketahui
hipotalamus dan putuitari sehingga selain menyebabkan gangguan menstruasi,
mengurangi sekresi TRH dan TSH.8 gangguan fertilitas, disfungsi hormon tiroid
juga mempengaruhi kondisi janin selama
dalam masa kandungan.5,9
Hipotiroid dapat berhubungan dengan
ketidakteraturan menstruasi dan amenorea.
Tiroksin dapat meningkatkan sekresi estrogen
dan progesteron pada sel granulosa manusia
yang dikultur dan defisiensi hormon tiroid
mungkin secara berlawanan dapat mengubah
steroidogenesis ovarium. Demikian juga,
peningkatan sekresi faktor pelepas tirotropin
(thyrotropin-releasing factor, TRF) dari
hipotalamus yang menyertai hipotiroidisme
primer akan menstimulasi sekresi prolaktin.
Hiperprolaktinemia yang diakibatkannya
Gambar 1. Hubungan Hormon Tiroid dengan kemudian menghambat sekresi GnRH yang
Hormon dalam Pengaturan Fungsi Reproduksi
berdenyut dan menyebabkan ketidakteraturan
Wanita
(GAMBAR DIBESARKAN, TULISAN TIDAK TERBACA) menstruasi.1,10
Hipotiroid juvenil menyebabkan
Hipotalamus memproduksi gonadotro- tertundanya maturitas seksual. Hipotiroid pada
pin-releasing hormon (GnRH), yang menstimu- wanita dewasa menyebabkan gangguan
lasi kelenjar putuitari memproduksi luteinizing ovulasi, galaktorea, hirsutisme, amenorea
hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone dan/atau menoragia, karena perbedaan pada
(FSH), yang kemudian mengontrol produksi sekresi pulsasi LH. Sekresi progesteron korpus
estradiol dan progesteron. Esterogen juga luteum tidak adekuat terjadi ketika adanya
mempunyai kemampuan meningkatkan jumlah hormon luteotropin. Dipercaya jika perubahan
reseptor TRH pada putuitari. Karena serviks merupakan konsekuensi dari
peningkatan produksi TRH dalam kondisi penurunan sensitivitas esterogen di bawah
hipertiroid, hiperprolaktinemia, dan alterasi pengaruh rendahnya level T3, T4, dan
sekresi pulsatil GnRH dapat menyebabkan peningkatan TSH plasma, seperti molekular
tertundanya respon LH dan fungsi korpus atipik dari sel endoservikal. Salah satu
luteum tidak adekuat.8 manifestasi hipotiroidisme adalah bentuk
Dari penjelasan diatas, diketahui bahwa subklinikal, dengan level TSH yang lebih tinggi
hormon tiroid kemungkinan memiliki andil dan level T4 yang normal. Hipotiroidisme dapat
pada siklus menstruasi. Tiroid mempengaruhi menyebabkan keguguran, hipertensi gestasio-
follicle-stimulating hormone dan luteinizing nal, atau pre-eklampsia, kelahiran pre-term,
hormone pada biosintesis steroid oleh tempat berat bayi lahir rendah, abrupsi plasenta dan
spesifik T3 pada oosit, sehingga berefek pada perdarahan post-partum. Prevalensi penderita
seluruh aspek reproduksi. Ditambah dengan hipotiroid pada wanita hamil adalah 1.5%
terbuktinya keberadaan hormon tiroid, (klinis, 1.2%; and subklinis, 0.3%).9,11
triiodotironin (T3) dan reseptornya terdapat di Sebenarnya terdapat banyak faktor yang
trofoblast. Penelitian in vitro menunjukkan mempengaruhi terjadinya gangguan siklus
bahwa hormon tiroid bekerja secara langsung menstruasi sebagai indikator penting dari
pada perkembangan awal plasenta, stimulasi fungsi ovarium yang tampak, namun sudah
angiogenesis dan mendukung terjadinya invasi, diketahui dengan baik bahwa hormon tiroid
serta diferensiasi sel embrionik. Reseptor tiroid berhubungan dengan beberapa aspek dari
(TR) dan THRAb diekspresikan pada sistem reproduksi manusia. Hipo- dan
endometrium manusia, level tertinggi terlihat hipertiroid berdampak pada metabolisme dari
pada endometrium reseptif dan faktor parakrin steroid kelamin dan fungsi ovarium wanita,
seperti faktor penghambat leukimia dan leptin yang sering terlihat sebagai irregularitas
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita
menstruasi. Selain itu, kelainan juga sering Kadar LH menurun menjadi normal dengan
ditemukan pada wanita selama masa pengobatan antitiroid setelah beberapa
kehamilan.8 minggu dan kadar FSH mungkin juga meningkat
Disfungsi hormon tiroid lainnya, seperti atau normal. Prevalensi hipertiroid subklinis
hipertiroid, diketahui berhubungan dengan dalam populasi adalah sekitar (1,5%).
kejadian siklus menstruasi tidak teratur. Hipertiroid pada wanita ditemukan siklus
Keadaan ini dihubungkan dengan kejadian menstruasi tidak teratur (65%) dibandingkan
penurunan kesuburan pada wanita. Ketidak- dengan wanita normal (17%) sebagai kontrol.
normalan secara biokimia dan hormonal, Wanita hipertiroid diobservasi didapat siklus
gangguan nutrisi, dan gejolak emosi mungkin menstruasi tidak teratur (22%), hipomenorea
berhubungan dengan hipertiroid, baik secara (11,2%), polimenorea (7,0%), oligomenorea
individu atapun kombinasi dapat mempenga- (2,3%), menoragia (0,9%) dan tidak ada yang
ruhi siklus menstruasi. Kadar LH pada fase amenorea. Prevalensi menstruasi yang tidak
folikular dari siklus haid meningkat secara normal pada hipertiroid 2-5 kali lebih tinggi
nyata pada wanita hipertiroid. Puncak dibandingkan populasi umum yaitu (8%).5
peningkatan LH mungkin tidak terjadi pada
kasus amenorea yang diakibatkan hipertiroid.
Tabel 2. Dampak Disfungsi Hormon Tiroid (Hipertiroid dan Hipotiroid) pada Fungsi Reproduksi Wanita
Hipotiroid
Hipertiroid
Juvenil Dalam Kehamilan
Menstruasi tidak teratur Amenore Keguguran
Hipomenore Tertundanya maturitas seksual Hipertensi gestasional
Polimenore Gangguan ovulasi, galaktorea, Pre-eklampsia
Oligomenore hirsutisme, menoragia Abrupsi plasenta
Resiko BBLR, kelahiran preterm,
perdarahan post partum
dalam kandungan sejak terjadinya implantasi ditemukan kasus seperti di atas, perhatikan
harus diperhatikan hubungannya dengan hubungannya dengan disfungsi hormon tiroid
disfungsi hormon tiroid. Karena sudah sehingga dapat dilakukan intervensi sesegera
diketahui bahwa sebagian besar penderita mungkin.
disfungsi hormon tiroid mengalami gangguan
tersebut. Jika diketahui dengan segera, Simpulan
intervensi dapat dilakukan dengan segera pula,
“Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus
sehingga resiko yang tidak diharapkan dapat
Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita”
dicegah.2
ini adalah judul kamu. Buatlah kesimpulan yang
kira-kira menjawab tujuan/maksud dari
Ringkasan
penulisan ini. Dapat jenis turunan hormonnya.
Hormon tiroid terlibat dalam mengatur
Dapat ke arah jenis-jenis penyakit yang
siklus menstruasi dan kesuburan termasuk
ditimbulkan. Dapat berupa poin (1-2 poin)
mengatur Follicel Stimulating Hormone (FSH)
Fungsi hormon tiroid, termasuk
dan Luteining Hormone (LH) pada biosintesis
diantaranya mengatur Follicel Stimulating
hormon steroid oleh Triiodothyronin (T3) di
Hormone (FSH) dan Luteining Hormone (LH)
oosit. Hormon tiroid berpengaruh pada aspek
pada biosintesis hormon steroid oleh
reproduksi. Amenorrhea merupakan salah satu
Triiodothyronin (T3) di oosit, hormon-hormon
perubahan klinis yang berhubungan dengan
tersebut turut berperan dalam pengaturan
hipertiroid. Sejak saat itu, amenorrhea secara
siklus menstruasi, sehingga dapat disimpulkan
berkala dilaporkan berhubungan dengan
bahwa hormon tiroid turut berperan dalam
perubahan lain pada siklus menstruasi,
berbagai aspek reproduksi. Disfungsi hormon
termasuk, oligomenorrhea, hypomenorrhea
tiroid juga berpengaruh terhadap siklus
dan anovulasi. Gangguan ini telah dilaporkan
menstruasi yang merupakan tanda tampak dari
terjadi pada lebih dari setengah penderita
gangguan ovarium, yaitu berkaitan dengan
hipertiroid. Sedangkan hypermenorrhea dan
fungsi reproduksi wanita.
polimenorea juga dilaporkan terjadi pada
sekitar 50-80% dari pasien penderita
Daftar Pustaka
hipotiroid. Perubahan ini dihubungkan dengan
1. Sukandar PB, Yunitawati D, Ihsan N.
gangguan ovulasi dan infertilitas.
Hubungan Status Hipertiroid dengan Siklus
Gangguan fungsi menstruasi adalah
Menstruasi Penderita Hipertiroid di Klinik
salah satu sebagai indikator yang sangat
Litbang GAKI Magelang. 2015;183–193.
penting dari fungsi ovarium yang tampak.
2. Cho MK. Thyroid Dysfunction and
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau lebih
Subfertility. Korean Soc Reprod Med.
panjang berhubungan dengan tidak adanya
2015;42(4):131–135.
ovulasi. Selain itu, hormon tiroid, triiodotironin
3. Masoumi SZ, Parsa P, Darvish N, Mokhtar
(T3) dan reseptornya merupakan salah satu
S, Yavangi M, Roshanael G. An
penyokong trofoblast.
Epidemiologic Survey on The Cause of
Penelitian in vitro menunjukkan bahwa
Infertility in Patients Refered to Infertility
hormon tiroid bekerja secara langsung pada
Center in Fatemieh Hospital in Hamadan.
perkembangan awal plasenta, stimulasi angio-
Iran J Reprod Med. 2015;13(8):513–6.
genesis dan mendukung terjadinya invasi, serta
4. Goulart AC, Menezes PR, Scazufca M.
diferensiasi sel embrionik. Reseptor tiroid (TR)
Prevalence of Thyroid Disorders Among
dan THRAb diekspresikan pada endometrium
Older People: Results from The São Paulo
manusia, level tertinggi terlihat pada
Ageing & Health Study Prevalência de
endometrium reseptif dan faktor parakrin
Doenças da Tireóide em Idosos :
seperti faktor penghambat leukimia dan leptin
Resultados do São Paulo Ageing & Health
yang berperan penting dalam keberhasilan
Study. Cad Saude Publica. 2011;27(1):61–
implantasi embryo. Sehingga dapat diketahui
155.
selain menyebabkan gangguan menstruasi,
5. Kakuno Y, Amino N, Kanoh M, Kawai M,
gangguan fertilitas, disfungsi hormon tiroid
Fujiwara M, Kimura M, et al. Menstrual
juga mempengaruhi kondisi janin selama
Disturbances in Various Thyroid Diseases.
dalam masa kandungan. Sehingga jika
2010;57(12):1017–1022.
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita
6. Weghofer A, Himaya E, Vitali AK, Barad 9. Saki F, Dabbaghmanesh MH, Ghaemi SZ,
DH, Gleicher N. The Impact of Thyroid Forouhari S, Omrani GR,
function and Thyroid Autoimmunity on Bakhshayeshkaram M. Thyroid Function in
Embryo Quality in Women with Low Pregnancy and Its Influences on Maternal
Functional Ovarian Reserve: A Case- and Fetal Outcomes. 2014;12(4):111–117.
Control Study. 2015;13(43). 10. Linda JH, Danny JS. At A Glance Sistem
7. Tortora G, Derrickson B. Principles of Reproduksi. 2nd ed. Jakarta: Erlangga
Anatomy and Physiology. 12th ed. 2009. Medical Series; 2008.
8. Evers AS. Paracrine Interactions of Thyroid 11. Medenica S, Nedeljkovic O, Radojevic N,
Hormones and Thyroid Stimulation Stojkovic M, Trbojevic B, Pajovic B. Thyroid
Hormone in the Female Reproductive Dysfunction and Thyroid Autoimmunity in
Tract Have an Impact on Female Fertility. Euthyroid Women in Achieving Fertility.
2012;50(3). 2015;19:977–987.