Anda di halaman 1dari 8

Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita

REVIEW 3

1. Perhatikan semua bahasa latin/bahasa asing harus dimiringkan! Masih


sangat banyak bahasa latin yang belum dimiringkan. Mohon diperhatikan
terlebih dahulu sebelum dikembalikan untuk saya review agar waktu
proses review tidak berlama-lama. Lama tidaknya tergantung saudara
sendiri.
2. Perhatikan yang saya warnai dan perbaikilah.

Judul : Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada


Fungsi Reproduksi Wanita
Jenis Artikel : Artikel Review
Penulis : Sayyidatun Nisa
Afiliasi : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Korespondensi Penulis :
Nama : Sayyidatun Nisa
Alamat Lengkap : d’Kost 2 Jl.Abdul Muis No.8 Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa,
Bandar Lampung
Telepon : 082282443032
E-mail : estherinisa@gmail.com
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita

Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi


Reproduksi Wanita

Sayyidatun Nisa1
1 Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Hormon tiroid terlibat dalam mengatur siklus menstruasi dan kesuburan termasuk mengatur FSH dan LH pada biosintesis
hormon steroid oleh Triiodothyronin di oosit. Hormon tiroid berpengaruh pada semua aspek reproduksi. Amenorea
merupakan salah satu perubahan klinis yang berhubungan dengan hipertiroid. Sejak saat itu, amenorea secara berkala
dilaporkan berhubungan dengan perubahan lain pada siklus menstruasi, termasuk, oligomenorea, hipomenorea, dan
anovulasi. Gangguan ini telah dilaporkan terjadi pada lebih dari setengah penderita hipertiroidisme. Perubahan ini
dihubungkan dengan gangguan ovulasi dan infertilitas. Gangguan fungsi menstruasi adalah salah satu indikator yang sangat
penting dari fungsi ovarium yang tampak. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau lebih panjang berhubungan dengan
tidak adanya ovulasi. Selain itu, hormon tiroid, triiodotironin, dan reseptornya merupakan salah satu penyokong trofoblast.
Penelitian in vitro menunjukkan bahwa hormon tiroid bekerja secara langsung pada perkembangan awal plasenta, stimulasi
angiogenesis, dan mendukung terjadinya invasi, serta diferensiasi sel embrionik. Reseptor tiroid diekspresikan pada
endometrium manusia, level tertinggi terlihat pada endometrium reseptif dan faktor parakrin seperti faktor penghambat
leukimia dan leptin yang berperan penting dalam keberhasilan implantasi embryo. Sehingga dapat diketahui selain
menyebabkan gangguan menstruasi, gangguan fertilitas, disfungsi hormon tiroid juga mempengaruhi kondisi janin selama
dalam masa kandungan. Maka, jika ditemukan kasus mengenai gangguan menstruasi dan fertilitas, perhatikan
hubungannya dengan disfungsi hormon tiroid sehingga dapat dilakukan intervensi sesegera mungkin.

Kata kunci: hormon tiroid, siklus menstruasi, fungsi reproduksi wanita

The Effect of Thyroid Hormone Dysfunction to Menstrual Cycle in Women’s


Reproduction Function
Abstract
Thyroid hormones are involved in regulating the menstrual cycle and fertility, including FSH and LH regulation in the steroid
hormone biosynthesis by Triiodothyronin in the oocyte. Thyroid hormones affect all aspects of reproduction. Amenorrhea is
one of the clinical changes associated with hyperthyroidism. Since then, amenorrhea periodically reported to be associated
with other changes in the menstrual cycle, including, oligomenorrhea, hypomenorrhea, and anovulation. These disorders
have been reported in more than half of patients with hyperthyroidism. These changes are associated with ovulatory
disorders and infertility. Menstrual disturbances is one of main indicators of ovarian function appears. Irregular menstrual
cycles or longer associated with the absence of ovulation. In addition, thyroid hormone, triiodothyronine, and its receptor is
one of the backers of the trophoblast. In vitro studies indicate that the thyroid hormone acts directly on the early
development of the placenta, angiogenesis stimulation, and support the invasion, and differentiation of embryonic cells.
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita

Thyroid receptors is expressed in human endometrium, the highest level seen in receptive endometrium and paracrine
factors such as leukemia inhibitory factor and leptin which are the main instrument in the success of the embryo
implantation process. So that it can be seen as causing menstrual disorders, fertility disorders, dysfunction of the thyroid
hormones also affect the condition of the fetus during gestation. So, if the mensrual disturbances and infertility cases are
found, consider the relationship with thyroid hormone dysfunction so that interventions can be done as soon as possible.

Keywords: thyroid hormone, menstrual cycle, women’s reproduction function

Korespondensi: Sayyidatun Nisa | Jl. Abdul Muis 8 Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung, 35145 | 082282443032 |
estherinisa@gmail.com

Pendahuluan prevalensi hipertiroid total (4,7%) terdiri


Kelainan siklus menstruasi disebabkan subklinis (3,1%) dan klinis (1,6%). Begitu juga di
oleh banyak hal, termasuk kelainan hormonal, Brasil (Amerika selatan) prevalensi hipertiroid
pertumbuhan organ reproduksi, status gizi, klinis (0,7%) dan hipertiroid subklinis (2.4%),
stress, usia dan penyakit metabolik seperti sedangkan hipotiroid klinis (5,7%) dan
diabetes melitus. Kelainan menstruasi sering hipotiroid subklinis (6.5%).3,4
menimbulkan kecemasan pada wanita karena Penyakit tiroid adalah keadaan endokrin
kekhawatiran akan pengaruh gangguan kedua yang paling umum selain hormon
menstruasi terhadap kesuburan dan kesehatan reproduksi pada wanita usia subur. Hormon
wanita pada umumnya. Gangguan fungsi tiroid terlibat dalam mengatur siklus
menstruasi adalah salah satu sebagai indikator menstruasi dan kesuburan termasuk mengatur
yang sangat penting dari fungsi ovarium yang Follicel Stimulating Hormone (FSH) dan
tampak.1 Luteining Hormone (LH) pada biosintesis
Sebagian besar dari penderita dengan hormon steroid oleh Triiodothyronin (T3) di
gejala gangguan hormon tiroid menunjukkan oosit. Hormon tiroid berpengaruh pada semua
kelainan siklus menstruasi. Diketahui bahwa aspek reproduksi. Amenorea merupakan salah
hormon tiroid bekerja hampir pada seluruh sel satu perubahan klinis yang berhubungan
di dalam tubuh. Ia bekerja meningkatkan basal dengan hipertiroid. Sejak saat itu, amenorea
metabolic rate, mempengaruhi sintesis protein secara berkala dilaporkan berhubungan
dan meregulasi pertumbuhan tulang panjang dengan perubahan lain pada siklus menstruasi,
serta maturasi syaraf. Hormon tiroid sangat termasuk, oligomenorea, hipomenorea dan
esensial untuk perkembangan dan diferensiasi anovulasi. Gangguan ini telah dilaporkan
dari sel pada tubuh manusia. Hormon tiroid terjadi pada lebih dari setengah penderita
juga mempengaruhi organ reproduksi wanita hipertiroid sedangkan hipermenorea dan
bersama follicle-stimulating hormone, triiodoti- polimenorea juga dilaporkan terjadi pada
ronin (T3) meningkatkan proliferasi sel sekitar 50-80% dari pasien penderita
granulosa dan menghambat proses apoptosis hipotiroid. Perubahan ini dihubungkan dengan
sel granulosa dengan pathaway phospat- gangguan ovulasi dan infertilitas.5
idylinositol 3-kinase/Akt (diketahui sebagai Observasi tersebut mengarahkan pada
protein kinase B).2 kecurigaan bahwa fungsi hormon tiroid dapat
Menurut laporan Iranian Journal mempengaruhi siklus keluaran in vitro
berdasarkan penelitian pada tahun 2015, fertilization (IVF). Gangguan fungsi ovarium
terdapat hubungan antara infertilitas, berhubungan dengan fase folikuler yang
gangguan menstruasi dan gangguan hormonal pendek yang bermanifestasi pada siklus
termasuk tiroid. Hipotiroid masih menjadi menstruasi yang pendek, mengurangi
prioritas yang harus ditanggulangi. Angka kesuburan dan keguguran. Siklus menstruasi
kejadian hipertiroid di Indonesia belum banyak yang tidak teratur atau lebih panjang
yang melaporkan, tetapi diduga angkanya akan berhubungan dengan tidak adanya ovulasi,
semakin meningkat. Di Nepal hampir mirip infertilitas dan abortus spontan. Gangguan
dengan di Indonesia hipotiroid masih ada, fungsi haid dapat menggangu fungsi
sedangkan hipertiroid juga sudah ada. Di Nepal reproduksi. Pasien dengan gangguan
prevalensi hipotiroid total (12,8%), terdiri menstruasi perlu dilakukan pemeriksaan
subklinis (10,5%) dan klinis (2,3%), sedangkan hubungannya dengan disfungsi hormon tiroid
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita

sehingga dapat diberikan intervensi mengingat menjadi folikel dominan dan berkembang
keadaan fungsi reproduksi yang terancam menjadi graafian follicle, selama proses
kemungkinan dapat dicegah dengan intervensi maturasi ini, estrogen terus menerus
tersebut. Dari keterangan tersebutlah, penulis dihasilkan.7
berkeinginan mengkaji lebih dalam terkait Pada siklus ovulasi yang terjadi pada hari
Pengaruh Hormon Tiroid terhadap Siklus ke-14, kadar estrogen yang tingggi
Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita.1,6 menstimulasi lebih banyak pelepasan GnRH
dari hipotalamus dan juga menstimulasi
Isi gonodotrof di putuitari anterior untuk
Menstruasi merupakan proses dalam mensekresi LH. Pelepasan FSH dan LH
tubuh wanita dimana sel telur berjalan melalui tambahan oleh putuitari anterior turut
tuba fallopii dari ovarium menuju uterus. Pada dirangsang oleh FSH. LH dalam hal ini akan
saat tersebut, jaringan endometrial dalam menyebabkan pecahnya folikel Graaf dan
lapisan endometrium dalam uterus menebal pelepasan oosit sekunder. Pada siklus terakhir,
sebagai persiapan diadakannya fertilisasi oleh yaitu ovulatori yang berlangsung pada hari ke-
sel sperma. Jika terjadi pembuahan, dinding 15 hingga ke-28, folikel yang telah kosong
uterus akan terus menebal, sedangkan jika berubah menjadi korpus luteum dibawah
tidak, jaringan endometrial ini akan luruh dan pengaruh LH dan menstimulasi sekresi
keluar melalui vagina.7 progesteron, estrogen, relaksin, dan inhibin.(7)
Pada keadaan normal, siklus menstruasi Untuk siklus di ovarium, fase ini juga
berkisar antara 28-35 hari. Pada hari pertama dikenal dengan fase luteal, jika oosit sekunder
hingga hari ke-5, folikel primordial berkembang yang dilepaskan tadi tidak disenyawakan,
menjadi folikel primer dibawah pengaruh FSH. korpus luteum akan mengalami degenerasi dan
Luruhnya dinding endometrium terjadi karena seterusnya menjadi korpus albicans, kemudian
sel-sel endometrium kekurangan suplai oksigen terjadilah penurunan kadar progesteron,
akibat penurunan kadar esterogen dan estrogen dan inhibin yang menyebabkan
progesteron. Dilanjutkan siklus kedua, yaitu peningkatan GnRH, FSH dan LH. Maka siklus
siklus preovulatori pada hari ke-6 hingga ke-13. ovarium yang baru dimulai.7
Pada fase ini, beberapa folikel sekunder akan Pada tabel 1 djabarkan beberapa
mensekresi estrogen dan inhibin. Biasanya gangguan siklus menstruasi.
hanya folikel sekunder yang akan berkembang

Tabel 1. Definisi Gangguan-gangguan Menstruasi5


Gangguan Menstruasi Pengertian
Amenorea sekunder Tidak mengalami menstruasi lebih dari 3 bulan pada wanita dengan siklus
normal sebelumnya
Hipomenorea Penurunan aliran menstruasi lebih dari 20% dibandingkan dengan periode
sebelumnya atau dengan wanita normal
Oligomenorea Interval antara 2 periode lebih dari 39 hari tapi kurang dari 3 bulan
Hipermenorea Peningkatan aliran menstruasi dibandingkan dengan periode sebelumnya
atau dengan wanita normal
Polimenorea Interval antara 2 periode kurang dari 24 hari
Siklus Mens Tidak Teratur Siklus menstruasi tidak teratur walau pun interval antara 2 periode antara
25-38 hari.

Hormon tiroid adalah hormon yang 9-cis-retinoic acid-activated retinoid X receptor


dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang berfungsi binding pada gen TSH, dengan demikian ia juga
untuk mensintesis hormon tiroksin (T4) dan berperan meregulasi ekspresi gen TSH. TSH
3,5,3 triiodotironin (T3). Regulasi hormonal menstimulasi hidrolisis tiroglobulin dan
dari sintesis hormon tiroid melibatkan stimulasi meningkatkan metabolisme iodin sehingga
dari thyrotropin-releasing hormone (TRH) dari mengakibatkan sekresi hormon tiroid dari
hipotalamus untuk mensintesis thyroid kelenjar tiroid. Aksi cepat dan lambat dari TSH
stymulating hormone (TSH) dari kelenjar pada regulasi primer pelepasan T3 dan T4 serta
putuitari anterior. TSH diregulasi melalui sekresi dan memainkan peran penting pada
homodimer TR pada heterodimerisasi dengan pertumbuhan dan perkembangan hormon
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita

tiroid. Peningkatan level serum hormon tiroid yang berperan penting dalam keberhasilan
menyebabkan feedback negatif pada implantasi embryo, sehingga dapat diketahui
hipotalamus dan putuitari sehingga selain menyebabkan gangguan menstruasi,
mengurangi sekresi TRH dan TSH.8 gangguan fertilitas, disfungsi hormon tiroid
juga mempengaruhi kondisi janin selama
dalam masa kandungan.5,9
Hipotiroid dapat berhubungan dengan
ketidakteraturan menstruasi dan amenorea.
Tiroksin dapat meningkatkan sekresi estrogen
dan progesteron pada sel granulosa manusia
yang dikultur dan defisiensi hormon tiroid
mungkin secara berlawanan dapat mengubah
steroidogenesis ovarium. Demikian juga,
peningkatan sekresi faktor pelepas tirotropin
(thyrotropin-releasing factor, TRF) dari
hipotalamus yang menyertai hipotiroidisme
primer akan menstimulasi sekresi prolaktin.
Hiperprolaktinemia yang diakibatkannya
Gambar 1. Hubungan Hormon Tiroid dengan kemudian menghambat sekresi GnRH yang
Hormon dalam Pengaturan Fungsi Reproduksi
berdenyut dan menyebabkan ketidakteraturan
Wanita
(GAMBAR DIBESARKAN, TULISAN TIDAK TERBACA) menstruasi.1,10
Hipotiroid juvenil menyebabkan
Hipotalamus memproduksi gonadotro- tertundanya maturitas seksual. Hipotiroid pada
pin-releasing hormon (GnRH), yang menstimu- wanita dewasa menyebabkan gangguan
lasi kelenjar putuitari memproduksi luteinizing ovulasi, galaktorea, hirsutisme, amenorea
hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone dan/atau menoragia, karena perbedaan pada
(FSH), yang kemudian mengontrol produksi sekresi pulsasi LH. Sekresi progesteron korpus
estradiol dan progesteron. Esterogen juga luteum tidak adekuat terjadi ketika adanya
mempunyai kemampuan meningkatkan jumlah hormon luteotropin. Dipercaya jika perubahan
reseptor TRH pada putuitari. Karena serviks merupakan konsekuensi dari
peningkatan produksi TRH dalam kondisi penurunan sensitivitas esterogen di bawah
hipertiroid, hiperprolaktinemia, dan alterasi pengaruh rendahnya level T3, T4, dan
sekresi pulsatil GnRH dapat menyebabkan peningkatan TSH plasma, seperti molekular
tertundanya respon LH dan fungsi korpus atipik dari sel endoservikal. Salah satu
luteum tidak adekuat.8 manifestasi hipotiroidisme adalah bentuk
Dari penjelasan diatas, diketahui bahwa subklinikal, dengan level TSH yang lebih tinggi
hormon tiroid kemungkinan memiliki andil dan level T4 yang normal. Hipotiroidisme dapat
pada siklus menstruasi. Tiroid mempengaruhi menyebabkan keguguran, hipertensi gestasio-
follicle-stimulating hormone dan luteinizing nal, atau pre-eklampsia, kelahiran pre-term,
hormone pada biosintesis steroid oleh tempat berat bayi lahir rendah, abrupsi plasenta dan
spesifik T3 pada oosit, sehingga berefek pada perdarahan post-partum. Prevalensi penderita
seluruh aspek reproduksi. Ditambah dengan hipotiroid pada wanita hamil adalah 1.5%
terbuktinya keberadaan hormon tiroid, (klinis, 1.2%; and subklinis, 0.3%).9,11
triiodotironin (T3) dan reseptornya terdapat di Sebenarnya terdapat banyak faktor yang
trofoblast. Penelitian in vitro menunjukkan mempengaruhi terjadinya gangguan siklus
bahwa hormon tiroid bekerja secara langsung menstruasi sebagai indikator penting dari
pada perkembangan awal plasenta, stimulasi fungsi ovarium yang tampak, namun sudah
angiogenesis dan mendukung terjadinya invasi, diketahui dengan baik bahwa hormon tiroid
serta diferensiasi sel embrionik. Reseptor tiroid berhubungan dengan beberapa aspek dari
(TR) dan THRAb diekspresikan pada sistem reproduksi manusia. Hipo- dan
endometrium manusia, level tertinggi terlihat hipertiroid berdampak pada metabolisme dari
pada endometrium reseptif dan faktor parakrin steroid kelamin dan fungsi ovarium wanita,
seperti faktor penghambat leukimia dan leptin yang sering terlihat sebagai irregularitas
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita

menstruasi. Selain itu, kelainan juga sering Kadar LH menurun menjadi normal dengan
ditemukan pada wanita selama masa pengobatan antitiroid setelah beberapa
kehamilan.8 minggu dan kadar FSH mungkin juga meningkat
Disfungsi hormon tiroid lainnya, seperti atau normal. Prevalensi hipertiroid subklinis
hipertiroid, diketahui berhubungan dengan dalam populasi adalah sekitar (1,5%).
kejadian siklus menstruasi tidak teratur. Hipertiroid pada wanita ditemukan siklus
Keadaan ini dihubungkan dengan kejadian menstruasi tidak teratur (65%) dibandingkan
penurunan kesuburan pada wanita. Ketidak- dengan wanita normal (17%) sebagai kontrol.
normalan secara biokimia dan hormonal, Wanita hipertiroid diobservasi didapat siklus
gangguan nutrisi, dan gejolak emosi mungkin menstruasi tidak teratur (22%), hipomenorea
berhubungan dengan hipertiroid, baik secara (11,2%), polimenorea (7,0%), oligomenorea
individu atapun kombinasi dapat mempenga- (2,3%), menoragia (0,9%) dan tidak ada yang
ruhi siklus menstruasi. Kadar LH pada fase amenorea. Prevalensi menstruasi yang tidak
folikular dari siklus haid meningkat secara normal pada hipertiroid 2-5 kali lebih tinggi
nyata pada wanita hipertiroid. Puncak dibandingkan populasi umum yaitu (8%).5
peningkatan LH mungkin tidak terjadi pada
kasus amenorea yang diakibatkan hipertiroid.

Tabel 2. Dampak Disfungsi Hormon Tiroid (Hipertiroid dan Hipotiroid) pada Fungsi Reproduksi Wanita
Hipotiroid
Hipertiroid
Juvenil Dalam Kehamilan
Menstruasi tidak teratur Amenore Keguguran
Hipomenore Tertundanya maturitas seksual Hipertensi gestasional
Polimenore Gangguan ovulasi, galaktorea, Pre-eklampsia
Oligomenore hirsutisme, menoragia Abrupsi plasenta
Resiko BBLR, kelahiran preterm,
perdarahan post partum

Meskipun hipertiroid mengindikasikan penyebab keguguran dengan ditandai


gangguan menstruasi di populasi, tetapi masih autoimunitas tiroid. Toleransi maternal perlu
sedikit penelitian yang dapat menjelaskannya, dibentuk untuk memfasilitasi implantasi
termasuk dampak hipertiroid dalam kehamilan embrionik dan mencegah autoimunitas yang
yang belum dibahas dalam penelitian. Hasil muncul untuk menghalangi proses ini. Hal ini
penelitian masih tidak konsisten antara mengundang spekulasi bahwa kualitas embrio
penelitian satu dengan yang lainnya. Pola dan implantasi bisa saja terganggu pada wanita
menstruasi dan frekuensi dari gangguan dengan autoimunitas tiroid. Situasi ini
menstruasi pada tirotoksikosis, hal ini dipercaya berhubungan dengan kadar TSH.4,6
mengindikasikan pendapat tersebut perlu Autoimunitas tiroid dan status antibodi
direvisi kembali.1 TPO positif lebih sering terjadi pada wanita
Hasil penelitian yang dilakukan oleh dengan level TSH normal-tinggi (P=0,015 dan
Prihatin Broto et al. tahun 2015, dengan data P=0,003). Setelah dilakukan stimulasi ovarium,
karakteristik responden, data mengenai kadar angka rata-rata dari 6,7±4,4 oosit yang diambil,
TSH dan fT4 serta data mengenai siklus haid antara total dari 431 embrio, 203 (47,1%)
menunjukkan adanya 37,2% responden diklasifikasikan sebagai embrio yang baik, 183
penderita hipertiroid memiliki gangguan (42,5%) sedang dan 45 (10,4%) kualitas buruk.
menstruasiehingga dapat diketahui bahwa Kualitas embrio secara statistik tidak berbeda
dengan klasifikasi TSH dari level TSH normal-rendah
hubungan antara disfungsi hormon tiroid dan
dan normal-tinggi. Kualitas embrio berhubungan
gangguan menstruasi memang nyata adanya dengan jumlah oosit. Isu gangguan kualitas embrio
meskipun dipengaruhi oleh beberapa faktor dengan autoimunitas tiroid telah diobservasi. Hal ini
lain, seperti usia, indeks masa tubuh, gangguan sangat diatribusikan pada kehadiran antibodi TPO
emosional, kontrasepsi, serta jenis disfungsi yang mempengaruhi kualitas embrio ketika
tiroid.1 mengontrol usia dan jumlah oosit.6
Gangguan lain, yaitu eutiroid dilaporkan Penemuan kasus, baik gangguan siklus
mencapai rata-rata paling tinggi menjadi menstruasi, fertilitas, maupun kondisi janin
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita

dalam kandungan sejak terjadinya implantasi ditemukan kasus seperti di atas, perhatikan
harus diperhatikan hubungannya dengan hubungannya dengan disfungsi hormon tiroid
disfungsi hormon tiroid. Karena sudah sehingga dapat dilakukan intervensi sesegera
diketahui bahwa sebagian besar penderita mungkin.
disfungsi hormon tiroid mengalami gangguan
tersebut. Jika diketahui dengan segera, Simpulan
intervensi dapat dilakukan dengan segera pula,
“Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus
sehingga resiko yang tidak diharapkan dapat
Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita” 
dicegah.2
ini adalah judul kamu. Buatlah kesimpulan yang
kira-kira menjawab tujuan/maksud dari
Ringkasan
penulisan ini. Dapat jenis turunan hormonnya.
Hormon tiroid terlibat dalam mengatur
Dapat ke arah jenis-jenis penyakit yang
siklus menstruasi dan kesuburan termasuk
ditimbulkan. Dapat berupa poin (1-2 poin)
mengatur Follicel Stimulating Hormone (FSH)
Fungsi hormon tiroid, termasuk
dan Luteining Hormone (LH) pada biosintesis
diantaranya mengatur Follicel Stimulating
hormon steroid oleh Triiodothyronin (T3) di
Hormone (FSH) dan Luteining Hormone (LH)
oosit. Hormon tiroid berpengaruh pada aspek
pada biosintesis hormon steroid oleh
reproduksi. Amenorrhea merupakan salah satu
Triiodothyronin (T3) di oosit, hormon-hormon
perubahan klinis yang berhubungan dengan
tersebut turut berperan dalam pengaturan
hipertiroid. Sejak saat itu, amenorrhea secara
siklus menstruasi, sehingga dapat disimpulkan
berkala dilaporkan berhubungan dengan
bahwa hormon tiroid turut berperan dalam
perubahan lain pada siklus menstruasi,
berbagai aspek reproduksi. Disfungsi hormon
termasuk, oligomenorrhea, hypomenorrhea
tiroid juga berpengaruh terhadap siklus
dan anovulasi. Gangguan ini telah dilaporkan
menstruasi yang merupakan tanda tampak dari
terjadi pada lebih dari setengah penderita
gangguan ovarium, yaitu berkaitan dengan
hipertiroid. Sedangkan hypermenorrhea dan
fungsi reproduksi wanita.
polimenorea juga dilaporkan terjadi pada
sekitar 50-80% dari pasien penderita
Daftar Pustaka
hipotiroid. Perubahan ini dihubungkan dengan
1. Sukandar PB, Yunitawati D, Ihsan N.
gangguan ovulasi dan infertilitas.
Hubungan Status Hipertiroid dengan Siklus
Gangguan fungsi menstruasi adalah
Menstruasi Penderita Hipertiroid di Klinik
salah satu sebagai indikator yang sangat
Litbang GAKI Magelang. 2015;183–193.
penting dari fungsi ovarium yang tampak.
2. Cho MK. Thyroid Dysfunction and
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau lebih
Subfertility. Korean Soc Reprod Med.
panjang berhubungan dengan tidak adanya
2015;42(4):131–135.
ovulasi. Selain itu, hormon tiroid, triiodotironin
3. Masoumi SZ, Parsa P, Darvish N, Mokhtar
(T3) dan reseptornya merupakan salah satu
S, Yavangi M, Roshanael G. An
penyokong trofoblast.
Epidemiologic Survey on The Cause of
Penelitian in vitro menunjukkan bahwa
Infertility in Patients Refered to Infertility
hormon tiroid bekerja secara langsung pada
Center in Fatemieh Hospital in Hamadan.
perkembangan awal plasenta, stimulasi angio-
Iran J Reprod Med. 2015;13(8):513–6.
genesis dan mendukung terjadinya invasi, serta
4. Goulart AC, Menezes PR, Scazufca M.
diferensiasi sel embrionik. Reseptor tiroid (TR)
Prevalence of Thyroid Disorders Among
dan THRAb diekspresikan pada endometrium
Older People: Results from The São Paulo
manusia, level tertinggi terlihat pada
Ageing & Health Study Prevalência de
endometrium reseptif dan faktor parakrin
Doenças da Tireóide em Idosos :
seperti faktor penghambat leukimia dan leptin
Resultados do São Paulo Ageing & Health
yang berperan penting dalam keberhasilan
Study. Cad Saude Publica. 2011;27(1):61–
implantasi embryo. Sehingga dapat diketahui
155.
selain menyebabkan gangguan menstruasi,
5. Kakuno Y, Amino N, Kanoh M, Kawai M,
gangguan fertilitas, disfungsi hormon tiroid
Fujiwara M, Kimura M, et al. Menstrual
juga mempengaruhi kondisi janin selama
Disturbances in Various Thyroid Diseases.
dalam masa kandungan. Sehingga jika
2010;57(12):1017–1022.
Sayyidatun Nisa | Pengaruh Disfungsi Hormon Tiroid terhadap Siklus Menstruasi pada Fungsi Reproduksi Wanita

6. Weghofer A, Himaya E, Vitali AK, Barad 9. Saki F, Dabbaghmanesh MH, Ghaemi SZ,
DH, Gleicher N. The Impact of Thyroid Forouhari S, Omrani GR,
function and Thyroid Autoimmunity on Bakhshayeshkaram M. Thyroid Function in
Embryo Quality in Women with Low Pregnancy and Its Influences on Maternal
Functional Ovarian Reserve: A Case- and Fetal Outcomes. 2014;12(4):111–117.
Control Study. 2015;13(43). 10. Linda JH, Danny JS. At A Glance Sistem
7. Tortora G, Derrickson B. Principles of Reproduksi. 2nd ed. Jakarta: Erlangga
Anatomy and Physiology. 12th ed. 2009. Medical Series; 2008.
8. Evers AS. Paracrine Interactions of Thyroid 11. Medenica S, Nedeljkovic O, Radojevic N,
Hormones and Thyroid Stimulation Stojkovic M, Trbojevic B, Pajovic B. Thyroid
Hormone in the Female Reproductive Dysfunction and Thyroid Autoimmunity in
Tract Have an Impact on Female Fertility. Euthyroid Women in Achieving Fertility.
2012;50(3). 2015;19:977–987.

Anda mungkin juga menyukai