Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MATERI PEMASARAN
Mk. Manajement Penyelenggaraan Makanan
Dosen Pengampu : Eva Putri Arfiani, S.Gz., MPH

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1
Muhammad Surya Madani 185070300111019
Muhammad Zakwan 185070307111018
Ade Oktovia Munatsir 185070307111009
Choirun Nisa Rizki 185070300111035
Diyah Ayu Puspitasari 185070300111011
Finda Meify Nur Aliefia 185070301111012
Ghina Putri Dyanti 185070301111013
Indah Nurkhofifah 185070301111027
Rohis Inggrit Aprilia 185070301111014
Widi Amani Rafidah 185070301111005

JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2020
ISI

A. PREPARATION TOOLS
 GAP Analysis
Salah satu alat dalam bidang manajemen dan menjadi alat yang
digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan (quality of service) dan
melihat kesenjangan kualitas. Kesenjangan kualitas pelayanan diartikan
sebagai kesenjangan antara pelayanan yang seharusnya diberikan dan
persepsi konsumen atas pelayanan aktual yang diberikan (Muchsam,
Falalah, dan Saputro, 2011). Semakin kecil kesenjangan tersebut,
semakin baik kualitas pelayanan. Dimana pada GAP analysis ini akan
melihat bagaimana kesenjangan kualitas antara usaha kebab kami dengan
melihat persepsi konsumen maupun tim internal kebab kami.
 CSI
penilaian yang dilakukan secara periodik pada kepuasan konsumen
terhadap produk “kebabperan”, kegiatan ini bisa dilakukan setelah
konsumen melakukan pemesanan dalam bentuk sistem PO, pelaku usaha
akan melakukan “Testimoni” yang diberikan oleh konsumen melalui chat
ataupun dalam bentuk video, penilaian ini dilakukan setiap konsumen
melakukan pemesanan agar pelaku usaha dapat mengetahui kekurangan
dan masukan untuk perbaikan produk kedepannya sehingga menciptakan
produk yang berkualitas, penilaian ini meliputi kepuasan konsumen
terhadap produk yang di beli
 CPA
melakukan evaluasi performa bisnis dan pelayanan saat sebelum dan
sesudah pembelian. kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan CSI, tetapi
dalam kegiatan ini pelaku usaha meminta konsumen untuk menilai
bagaimana layanan yang diberikan pelaku usaha kepada konsumen mulai
dari saat konsumen memesan hingga produk sampai ditangan konsumen.
evaluasi ini juga dilakukan secara mandiri oleh pelaku usaha agar nantinya
bisa membandingkan hasil evaluasi mandiri dengan evaluasi atau masukan
dari konsumen
 OPD
Bagian dari strategi pemasaran dimana penelitian menggunakan data
sekunder dari orang lain (pesaing dan pemerintah) yang mempublikasikan
hasil penemuan mereka ke publik. kegiatan ini dapat dilakukan dengan
mencari data-data dari perusahaan atau pemerintah yang telah
dipublikasikan.

B. SIKLUS PEMASARAN

KETERANGAN:

- Identifikasi trend dan kesukaan target konsumen :


● Mengikuti trend makanan dikalangan konsumen saat ini seperti
konsumen menyukai makanan yang praktis dan mudah diolah.
● Memenuhi kebutuhan makanan selingan konsumen
● Pelayanan penyelenggaraan makanan secara optimal, misalnya dengan
metode delivery order, mengingat pandemi yang membatasi intensitas
mobilitas konsumen untuk keluar rumah.
● Membuat inovasi pilihan menu yang bervariasi sesuai keinginan
konsumen
- Mengembangkan layanan, produk, harga, dan metode distribusi:
● Mengembangkan layanan di bidang distribusi: makanan yang disajikan
tepat waktu dan sesuai pesanan, kemasan makanan yang aman,
penerapan prinsip “no touch” (tidak menyentuk bahan makanan secara
langsung menggunakan tangan) dan penggunaan metode non-tunai guna
menghindari kontak berlebih dalam masa pandemi
● Mengembangkan produk: membuat tampilan makanan yang menarik dan
bervariasi untuk meningkatkan daya tarik makanan misalnya dari variasi
isian kebab, membuat produk dalam bentuk frozen agar mudah dalam
pengolahan serta dapat fleksibel menyesuaikan waktu kapan konsumen
ingin makan
● Mengembangkan harga: harga yang sesuai dengan berbagai kalangan
konsumen dan menganut “ada uang ada barang” terpacu untuk terus
memberikan produk yang berkualitas agar konsumen tidak merasa sia-sia
atau kecewa telah mengeluarkan uang untuk membeli produk tersebut.
- Feedback dari konsumen terkait dengan pelayanan penyelenggaraan
makanan
● Dapat menggunakan kuisioner, metode wawancara/bertanya secara
langsung ke konsumen, atau pemberian review melalui sosial media
untuk penggalian data berupa kritik, saran dan kepuasaan konsumen
● Pemberian reward/giveaway kepada konsumen acak terpilih yang me-
review produk
● Menganalisis jumlah angka penjualan dan pembelian berikutnya dari
konsumen. Suatu produk dapat dinyatakan baik atau sesuai dengan selera
konsumen apabila konsumen membeli produk tersebut secara berkala
atau berulang kali.

C. STRATEGI PEMASARAN

Strategi : follow the leader pricing

Follow the leader pricing dipilih sebab produk yang dibuat tidak jauh berbeda
dengan yang ada dipasaran hanya saja pada produk kebab ini kami modifikasi
pada isiannya sehingga diharapkan masyarakat atau konsumen lebih tertarik
dalam membeli, strategi ini mengikuti harga pemimpin atau harga yang ada
dipasaran, baik itu untuk kenaikan harga atau penurunan harga , ketika pemimpin
harga pasar menurunkan harga barangnya , perusahaan atau pelaku usaha juga
akan menurunkan harga barangnya ketingkat harga yang sama.

D. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PEMASARAN

1. Segmentasi -> membagi pasar berdasarkan karakteristik tertentu, yang


diharapkan dapat dilakukan secara terarah dan sumber daya yang ada
secara lebih efektif dan efisien dalam memberikan rasa kepuasan bagi
konsumen.
a. Geografis (wilayah tempat tinggal): di Kota Malang, Jawa Timur.
b. Demografi (jenis kelamin, umur, tingkat pendapatan, kelas sosial):
laki-laki dan perempuan, anak, remaja hingga dewasa, tingkat
pendapatan menengah.
c. Psikografi (gaya hidup konsumen): perubahan gaya hidup masyarakat
khususnya di kalangan dewasa muda yang cenderung praktis dan
cepat juga berdampak terhadap pemilihan makanan. pola hidup ini
dapat menjadi peluang bagi produk “Kebabperan” dalam
memasarkan produknya. konsumen yang bersifat praktis dan
konsumen yang memiliki kebiasaan mengakses media sosial
Instagram sebagai sumber informasi kuliner atau pemilihan makanan.
2. Targeting -> Target pasar dalam penjualan kebab frozen yaitu remaja
hingga dewasa dengan pendapatan menengah. Karena kebab merupakan
suatu hidangan pembuka yang banyak diminati dikalangan tersebut. Selain
praktis dan harganya terjangkau, kebab frozen yang dibeli secara paket
juga dapat disimpan di suhu freezer dan dapat dihangatkan jika hendak
dihidangkan
3. Positioning-> Di Kota Malang intensitas posisi produk mencapai 83%
(sumber: Google Trends) dengan demikian dapat diartikan jika peminat
produk kebab cukup tinggi. Setelah melakukan targeting, tahap
selanjutnya yaitu membuat atribut atau konten yang akan dimuat pada
kemasan kotak plastik yang berisi sekitar 6 biji dengan memuat informasi
produk (nama produk, klaim produk ”bebas bahan pengawet” nutrition
fact, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, komposisi, ketentuan
penyimpanan suhu, cara penyajian) dilanjutkan dengan tester yang
dibagikan kepada beberapa customer terpilih untuk mengetahui persepsi
mereka terhadap produk yang ditawarkan.

E. BAURAN PEMASARAN 4P

- Produk
Kebab Frozen “Kebabperan”, merupakan produk yang dihasilkan oleh
Kelompok MPM 1 yang dibuat dari bahan-bahan yang berkualitas, segar,
dan menyehatkan dengan memanfaatkan metode frozen food dalam
memaksimalkan mutu Kebab Frozen “Kebabperan”. Kebab Frozen
“Kebabperan” ini terdiri dari 3 variasi rasa, yaitu Kebab Frozen isi Amor
(ayam-wortel), Kebab Frozen Beebro (beef-brokoli) dan Kebab Frozen
Saswi sosis (sausage-sawi).
- Tempat
Rencana tempat pemasaran nantinya berada di Jl. Sumbersari, Jl. Sigura-
gura, dan daerah Soehat (Soekarno-Hatta) di Kota Malang, Jawa Timur.
Hal ini dikarenakan lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang strategis
untuk memudahkan melakukan proses pemasaran dan penjualan dari
Kebab Frozen “Kebabperan”. Untuk pemasaran secara online dilakukan
melalui Instagram @itskebabperan, Line @ewsb299, dan Facebook (It’s
Kebabperan).
- Promosi
Teknik promosi dilakukan secara tidak langsung melalui media sosial
Instagram @itskebabperan, Line @ewsb299, dan Facebook (It’s
Kebabperan) dengan bantuan google ads dan menggunakan promosi
dengan bantuan endors dari selebram local malang. Promosi secara
langsung dengan memberikan tester produk pada hari Minggu pagi 1 kali
dalam sebulan di Bunderan Ijen Malang. Promosi secara tidak langsung
dilakukan dengan menyebarkan poster dan pemberian rekomendasi
berbentuk file video + audio sebagai testimoni setiap 1 bulan sekali.
sedangkan promosi secara langsung dilakukan dengan menyebarkan
brosur yang didesain semenarik mungkin dalam menggaet customer dan
Kebab Frozen “Kebabperan” mini.
- Harga
Kisaran harga yang diberikan setiap produk adalah sebesar 28.000/boxnya
dengan jumlah isi produk sebanyak 6 buah.

DAFTAR PUSTAKA

Muchsam, Y., Falahah, F., & Saputro, G. I. (2011, June). Penerapan Gap Analysis
Pada Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
(Studi Kasus PT. XYZ). In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
(SNATI).

Anda mungkin juga menyukai