Anda di halaman 1dari 2

PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen atau consumer behavior adalah studi tentang individu dan organisasi,
serta bagaimana mereka memilih dan menggunakan produk. Perilaku konsumen atau consumer
behavior pada usaha SUSU PETERNAKAN, pada awalnya konsumen mereka hanya kalangan
mahasiswa dan warga sekitar kampus. Para konsumen memilih untuk membeli SUKAN dengan alasan
rasa ingin tahu dari produk tersebut. Para owner SUKAN melihat perilaku konsumen ini didapatkan
dari survei yang dilakukan pada saat konsumen melakukan transaksi di outlet SUKAN. Perilaku
konsumen tidak hanya didapatkan melalui survei saja, tetapi juga bisa melalui focus group discussion
dan riset etnografi.

Adapun manfaat studi perilaku konsumen yaitu diantaranya :

1. Memahami perbedaan berbagai kelompok konsumen


Sebuah produk bis punya berbagai macam konsumen, setiap konsemen mempunyai
kebutuhan serta keinginan mereka juga tak sama
2. Merancang program marketing yang sesuai
Membuat program yang memudahkan dalam memahami marketing, pemahaman ini
bisa didapat dengan studi perilaku konsumen. Nantinya tiap program pemasaran bisa
dibuat khusus untuk kelompok konsumen dengan karakteristik perilaku mereka.
3. Memprediksi tren pasar
Seiring dengan beiringan waktu, tren pasar terus berubah sehinga bisa mengubah
perilaku dari konsumen. Jadi para produsen harus membuat produk yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
4. Meningkatkan daya saing dengan competitor
Studi perilaku tidak hanya membuat produsen hanya memahami perilaku konsumen
saja, akan tetapi harus mengetahui juga informasi soal kompetitor yaitu dengan melihat
pelanggan membeli produk dari pesaing, alasan pelanggan pindah produk, dan
menemukan perbedaan produk kita dengan pesaing
5. Meningkatkan customer service
Tiap konsumen membutuhkan bentuk layanan yang berbeda. Perbedaan tersebutlah
yang harus dipelajari dalam consumen behavior. Dengan begitu produsen bisa memberi
layanan customer service yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan tiap pelanggan.

Umumnya, perilaku konsumen dipengaruhi empat factor sebagai berikut.

1. Faktor pribadi

Faktor pribadi merupakan minat dan pendapat seseorang sebagai konsumen. Secara khusus,
faktor ini juga dipengaruhi oleh demografi seperti:

 usia

 jenis kelamin

 budaya

 profesi

 latar belakang

 dan lain-lain
2. Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan respons dan sikap individu terhadap:

 campaign pemasaranmu

 kebutuhan pribadi sebagai seorang konsumen

3. Faktor sosial

Faktor ini meliputi:

 pengaruh lingkungan

 pengaruh media sosial

 kelas sosial

 pendapatan

 tingkat pendidikan

 dan lain-lain

4. Faktor budaya

Faktor ini menunjukkan bahwa minat pelanggan dibentuk oleh beberapa hal, seperti:

 nilai-nilai dan ideologi komunitas mereka

 kepercayaan komunitas

 kebutuhan keluarga dan komunitas

 kelas sosial

Berdasarkan studi dan fakor yang mempengaruhi perilaku konsumen (consumer behavior),
para owner Susu Peternakan (SUKAN), telah mempelajari banyak dalam hal melayani konsumen
tersebut, sehingga kepuasan konsumen menjadi hal yang terpenting dalam usaha produk SUKAN.
Berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi, konsumen SUKAN pernah banyak meninggalkan produk
SUKAN, dengan memberikan kritik dan saran terhadap produk SUKAN, ini berakibat kurangnya.
pemasukan usaha SUKAN. Setelah dipantau dan ditelesuri ternyata bahan utama yaitu susu dalam
pembuatan produk SUKAN ada oknum peternakan yang sengaja menurukan kualitas susu sapinya.
Namun semua itu menjadi pelajaran bagi owner SUKAN, dan mereka cepat berahli ke peternakan
yang lebih dipercaya yaitu KUD Pengolahan Susu yang ada disekitar desan tersebut. Akhirnya
produksi Susu Peternakan kembali berproduksi dengan normal bahkan terus meningkat hasil
penjualan hingga sampai saat ini. Pelajaran sangat berharga dari produsen yaitu selalu menjaga dan
memonitoring kualitas dari produk, sehingga bisa menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan,
serta perilaku konsumen juga sangat penting dipelajari agar produk yang dihasilkan terus
berkembang dan berinovasi dari apa yang telah dilakukan sebelumnya guna menjadi stabilitas dan
mobilitas dalam proksi Susu Peternakan.

Anda mungkin juga menyukai