Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

RENCANA PEMBENTUKAN RUMAH STROKE

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Home Care


yang dibina oleh Ibu Ririn Anantasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,SP.Mat

Oleh Kelompok 3 :
Afifah Kartika Nurullaili P17221181001
Nuril Qomariyah P17221181003
Nanda Chasbiya Arifianti P17221181008
Muh. Ainul Falihin P17221181013
Juniar Nur Maula Rachmah P17221181015
Defva Merianda P17221181017
Yuni Candra Eka Putri Purnaning P17221183018
Khelviniko Hilmaverdiana Kusuma P17221183026
Anjar Widyaning Panuluh P17221183035
Kartika Dwi Rahma P17221183036
Melati Aska Khoirika P17221183042
Eva Nurhidayah P17221183048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN LAWANG
Maret 2020
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
MAHASISWA PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN LAWANG
Kampus II:Jalan A. YaniSumberporongLawang. Telpon (0341) 427847, Fax (0341)
426952E-mail:prodiD4lawang@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN
Proposal penyelenggaraan rencana pembentukan rumah stroke,
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Lawang ini telah memenuhi syarat dan disetujui di
Malang pada tanggal 19 Maret 2020

Penanggungjawab Yayasan Ketua Penyelenggara

Anjar Widyaning Panuluh Muh. Ainul Falihin


NIM. P17221183035 NIM. P17221181013

Menyetujui,
Dosen pembimbing keperawatan Homecare

Ririn Anantasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,SP.Mat


NIP.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
MAHASISWA PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN LAWANG
Kampus II:Jalan A. YaniSumberporongLawang. Telpon (0341) 427847, Fax (0341)
426952E-mail:prodiD4lawang@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komperhensif
yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan, atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.
Stroke merupakan penyebab utama invaliditas – kecacatan sehingga orang tergantung
pada orang lain pada kelompok usia 45 tahun ke atas dan angka kematian yang
diakibatkannya juga cukup tinggi. Sebagian besar penderita stroke akan pulang ke
rumahnya masing-masing. Hanya sebagian kecil yang masih memerlukan perawatan
secara tetap di rumah sakit dan penderita ini cenderung merupakan manula yang usianya
amat lanjut atau orang-orang yang sebelum mengalami stroke sudah mempunyai
permasalahan jasmani atau mental lainnya.
Sikap penderita ketika pulang dari rumah sakit berbeda-beda. Sebagian penderita
ingin secepatnya pulang ke rumah dan kalau keinginan ini diperbolehkan, mungkit dapat
timbul kesulitan akibat penderita dan keluarganya belum siap. Sebagai akibatnya,
semangat mereka dapat merosot sekali. Akan tetapi, sebagian lagi enggan meninggalkan
lingkungan rumah sakit yang memberikan pelayanan dan perlindungan, sekalipun merasa
sudah siap pulang ke rumah. Penderita ini mengkhawatirkan berbagai resiko yang akan
mereka hadapi di luar rumah sakit tanpa bantuan dan dukungan dari dokter, perawat serta
ahli-ahli terapi lainya. Namun demikian, pada suatu resiko tersebut harus dihadapi dan
hampir selalu penderita dapat mengatasinya jauh lebih baik daripada apa yang mereka
sangka.
Oleh karena itu kami ingin membangun suatu jasa pelayanan kesehatan yang lebih
mudah dijangkau oleh warga sehingga warga yang menderita stroke mendapat perawatan
yang tepat dan meningkatkan tingkat kesehatan serta kesejahteraan.

1.2 Maksud Dan Tujuan


1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat semaksimal mungkin.
2. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas
hidupnya.
3. Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan yang
diperlukan, rehabilitasi.
4. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
5. Sebagai sarana menjalin satu kesatuan antara petugas kesehatan dan rumah sakit.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
MAHASISWA PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN LAWANG
Kampus II:Jalan A. YaniSumberporongLawang. Telpon (0341) 427847, Fax (0341)
426952E-mail:prodiD4lawang@gmail.com

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Rumah Stroke


Rumah stroke adalah suatu usaha perawatan pasien stroke di rumah. Usaha rumah
stroke ini akan menjadwalkan kunjungan rutin sesuai dengan kondisi pasien dan
keinginan pasien. Lingkup dari perawatan dan jasa rumah stroke ini seperti melatih fisik
pasien melalui ROM aktif maupun ROM pasif, perawatan kulit untuk mencegah
dekubitus maupun perawatan luka dekubitus, perawatan mata dan mulut, memandikan
pasien, pemasangan kateter serta penyewaan alat-alat untuk pasien stroke seperti kursi
roda, walker, tripod dll.

2.2 Visi dan Misi


2.2.1 Visi
Menjadi homecare berkualitas dan terbaik.
2.2.3 Misi
1. Memberi pelayanan kesehatan prima dan berkualitas.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana dan teknologi yang
terstandardisasi.
3. Mengembangkan jaringan kerjasama untuk tuntutan kebutuhan konsumen.

2.3 Profile Rumah Stroke


 Biodata Rumah Stroke
a. Nama Perusahaan : Rumah Stroke
b. Bidang Usaha : Perawatan di rumah
c. Jenis Produk / Jasa : Memberikan pelayanan kesehatan
terjangkau kepada masyarakat yang mengalami stroke
d. Alamat                             : Desa Sumber Porong, Kecamatan Lawang
e. Nomor Telepon 0812 3466 1598
f. Alamat E-mail                  : rumahstrokestr@gmail.com
g. Bank Perusahaan : BRI
 Alur Pelayanan
a. Pendaftaran/administrasi datang ke kantor ataupun melalui telepon
b. Visit ke rumah
c. Tindakan
d. Penerimaan obat
e. Konseling
f. Pembayaran administrasi
2.4. Struktur Organisasi Rumah Stroke
Penanggung Jawab Yayasan : Anjar Widyaning Panuluh
Ketua : Muh. Ainul Falihin
Wakil Ketua : Melati Aska Khoirika
Sekretaris : Yuni Candra Eka Putri Purnaning
Bendahara : Defva Merianda
Bidang Medis    : Juniar Nur Maula Rachmah
Bidang Humas     : Khelviniko Hilmaverdiana Kusuma
Bidang Pembangunan : Nanda Chasbiya Arifianti 
Bidang Pengembangan     : Nuril Qomariyah, Afifah Kartika Nurullaili
Bidang Perlengkapan     : Kartika Dwi Rahma, Eva Nurhidayah

2.5 Tim Rumah Stroke


1. Perawat : Melati, Yuni
2. Dokter : Anjar
3. Fisioterapis : Ainul, Afifah
4. Ahli Terapi Kerja : Defva
5. Ahli Terapi Wicara : Khelvin
6. Ahli Gizi : Kartika
7. Ahli Radiologi : Nanda
8. Psikologi : Niar
9. Pegawai Sosial : Nuril
10. Rohaniawan : Eva

2.5 Analisa SWOT


Berdasarkan analisa lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya, maka diketahui
beberapa peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Rumah
Stroke . Dengan demikian kita dapat menganalisa dan mengetahui isu strategis yang
dihadapi Rumah Stroke.
1. Kekuatan (strength)
Rasa percaya bahwa jasa ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas,
karena ini mempunyai kualitas dan manfaat yang cukup tinggi dalam peningkatan
kesehatan dan pengurangan disabilitas akibat penyakit stroke.
a. Tenanga kesehatan yang terlatih dan bersertifikat resmi
b. Lokasi strategis dan ruangan yang nyaman
c. Harga yang terjangkau
d. Fasilitas pendukung yang memadai
e. Homecare pertama khusu stroke yang ada di daerah Kecamatan Lawang
2. Kelemahan (weekness)
a. Jumlah tenaga perawat yang berkualitas lebih sedikit dibandingkan jumlah pasien yang
mengalami stroke
b. Jarak rumah pasien yang berada di daerah perbukitan
c. Transportasi menuju rumah pasien harus menggunakan kendaraan pribadi
3. Peluang (opportunity)
a. Rumah stroke ini bisa dikembangkan melalui kerjasama dengan produk kesehatan yang
lain contohnya produsen alat-alat untuk pasien stroke
b. Wirausahawan di bidang ini khususnya rumah stroke masih belum banyak sehingga
peluang pengembangan sangat terbuka
c. Bekerjasama dengan perawat di kampung-kampung dengan prinsip bagi hasil, perawat
sebagai marketing utama
d. Dukungan pemerintah / Departemen kesehatan daerah
e. Tuntutan masyarakat  yang meningkat terhadap perawatan pasien stroke
g. Jumlah pasien penderita stroke yang banyak
4. Ancaman (threat)
a. Sewa lokasi di masih terhitung mahal
b. Perekrutan therapis yang bersertifikat masih belum banyak

Strategi SO :
- Mempromosikan Homecare dengan izin departemen kesehatan dan fasilitas yang
ditawarkan
- Melakukan pendekatan dan metode perawatan yang terapeutik
- Menawarkan cara pembayaran yang fleksibel
Strategi WO :
- Membatasi daerah/lingkup usaha rumah stroke
- Merekrut tenaga perawat yang bisa dan memiliki kendaraan untuk memenuhi
tuntutan masyarakat
Strategi ST :
- Berusaha dan bekerja keras untuk menjadi home care stroke yang berkualitas dari
homecare sejenis melalui jasa dan fasilitas yang diberikan
- Terus berkreatifitas dan berinovasi dalam promosi kesehatan khususnya di
internet maupun media social
Strategi WT :
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, jumlah transportasi milik perusahaan,
promosi yang menarik, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memungkinkan perluasan dan peningkatan mutu layanan klinik

2.6 Syarat atau Perijinan


Persyaratan pendirian home care di RS pemerintah dan RS swasta
A. FASE PERSIAPAN
Struktur organisasi, yang didalamnya ada pimpinan home care, manager
administrasi, manager pelayanan, koordinator kasus dan pelaksana pelayanan.
1) Perizinan
Mekanisme perizinan pendirian home care sebagai berikut :
- Berbadan hukum yang ditetapkan dalam akte notaris
- Mengajukan ijin usaha home care kepada Dinkes Kab/Kota setempat dengan
melampirkan :
a) Rekomendasi dari PPNI
b) Ijin lokasi bangunan
c) Ijin lingkungan
d) Ijin usaha
e) Persyaratan tata ruang bangunan meliputi :
1. Ruang direktur
2. Ruang menajemen pelayanan
3. Gudang sarana dan peralatan
4. Sarana komunikasi
5. Sarana transportasi
6. Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek profesi dan sertifikasi home care
7. Daftar tarif dibuat berdasarkan dengan memperhatikan standar harga di wilayah
tempat berdirinya home care dengan memperhatikan golongan ekonomi lemah
8. Sarana dan Prasarana, meliputi set alat yang sering dipakai

2) Format askep, meliputi format register, pengkajian, tindakan, rekap alat/bahan


yang terpakai, evaluasi dari perawat ataupun dari pasien/keluarga.
3) Form informed consent, meliputi persetujuan tindakan dari pasien dan keluarga,
persetujuan pembiayaan dan keikutsertaaan dalam perawatan.
4) Surat perjanjian kerjasama antara profesi lain seperti misalnya fisioterapi, dokter,
laboratorium, radiologi dan juga dinas social. Transportasi terutama untuk
perawat home care dan juga transportasi pasien bila sewaktu-waktu perlu rujukan
ke rumah sakit atau tempat pelayanan lainnya.
5) Sistem gaji/upah personil home care. Sistem ini harus lebih berorientasi pada
kepentingan perawat pelaksana bukan keuntungan manajemen semata. Sistem
penggajian bisa dalam bentuk bulanan atau dibuat dalam setiap kali selesai
merawat pasien.
B. FASE IMPLEMENTASI
Case manager menugaskan surveyor untuk melakukan pengkajian kebutuhan
klien dan perawat pelaksana untuk merawat klien. Hasil pengkajian awal sebagai
referensi untuk merencanakan kebutuhan klien selanjutnya dan dibuat kesepakatan
dengan keluarga (waktu, biaya dan sistem perawatan yang dipilih). Surveyor memantau
pelaksanaan pelayanan keperawatan oleh perawat pelaksana.

C. FASE TERMINASI
Perawat menyelesaikan tugas sesuai kontrak yang disepakati surveyor
menyerahkan rekap peralatan dan biaya selama perawatan. Kolektor melakukan
kunjungan ke keluarga untuk penyelesaian administrasi.

D. FASE PASCA KUNJUNGAN


Evaluasi pelayanan home care pada pasien/keluarga dengan menggunakan media
angket, telepon, maupun email.

2.7 Biaya yang Dibutuhkan


A. Proyeksi Keuangan dan Sumber Dana
Permmodalan berasal dari :
 Modal awal
No Deskripsi Biaya
1. Modal bersama anggota Rp. 10.000.000
2. Penyertaan modal pihak ketiga Rp. 7.000.000
Jumlah Rp. 17.000.000

 Alokasi Anggaran
a. Biaya awal
No Deskripsi Biaya
1. Sewa lokasi dan pinjaman Rp. 7.500.000
2. Perekrutan therapis Rp.500.000
3. Interior Rp. 1.000.000
4. Alat – alat dan bahan Rp. 1.000.000
5. Copy leaflet Rp. 600.000
Jumlah Rp. 10.600.000

b. Biaya Operasional per bulan


No Deskripsi Biaya
1. Biaya transportasi Rp. 250.000
2. Listrik dan PDAM Rp. 250.000
3. Gaji pegawai 2 x 1.500.000 Rp. 3.000.000
4. Alat dan bahan Rp. 500.000
Jumlah Rp. 4.000.000

c. Omzet per bulan


Pemasukan per hari : Rp. 100.000 x 5 pasien = Rp. 1.000.000
Pemasukan per bulan : Rp. 100.000 x 150 pasien = Rp. 15.000.000

d. Laba per bulan


Rp. 15.000.000 - Rp. 4.000.000 = 11.000.000
Untuk pembagian laba masing – masing mendapatkan Rp. 800.000 untuk
pemodal tetap, jadi Rp. 800.000 x 12 = Rp. 9.600.000 dan bagi hasil untuk
pihak ketiga yaitu Rp. 400.000 sisanya sejumlah Rp. 1.000.000
dimasukkan dalam kas perusahaan.

Bendahara

Defva Merianda
NIM. P17221183017

2.9. PENUTUP
Demikian proposal penyelenggaraan rencana pembentukan rumah stroke, Sarjana
Terapan Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes Malang ini kami buat. Semoga Allah
S.W.T memberikan rahmat, ridho, pertolongan, dan ma’unah-Nya agar kami dapat
menjalankan perencanaan homecare ini sebaik-baiknya.
Kami berharap dengan adanya homecare pembentukan rumah stroke ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat yang mengalami stroke dan dapat sembuh sehingga bias
beraktivitas kembali seperti semula.

Sekretaris

Yuni Candra Eka Putri Purnaning


NIM. P17221183018

Anda mungkin juga menyukai