Anda di halaman 1dari 5

DESAIN SISTEM ALAT PENGUKURAN DETAK JANTUNG PORTABLE

BERBASIS SENSOR PHOTOPLETISIMOGRAF

Sulaiman1, Sosiawati Teke2

Teknik Elektromedik Stikes Mandala Waluya Kendari


Email: 1suleman.baharuddin@yahoo.com, 2nurul.qolbi@yahoo.com

Abstrak

Detak jantung manusia merupakan salah satu factor yang menentukan


tingkat kesehatan seseorang. Detak jantung yang terlalu lambat ataupun terlalu
cepat akan berdampak buruk bagi kesehatan. Detak jantung dapat berdetak
cepat saat seseorang melakukan suatu aktifitas yang membutuhkan energy yang
cukup besar. Untuk mengetahui detak jantung masih berdetak dalam batas
normal ataupun tidak, maka didapat dilakukan pengukuran baik pengukuran
secara langsung oleh orang yang ahli dalam kesehatan maupun menggunakan
alat ukur detak jantung. Penggunaa alat ukur detak jantung merupakan metode
yang lebih sederhana untuk mengahui kecepatan detak jantung, namun
harganya masih cukup mahal. Oleh karena itu dikembangkan sistem
pengukuran detak jantung yang berbasis Sensor Photopletismograf (PPG).
Sistem ini mengukur detak jantung berdasarkan perubahan volume darah pada
ujung jari tangan seseorang. Untuk mendapatkan sinyal PPG, maka digunakan
sensor optic berupa photodiode dan LED ditempatkan pada ujung jari.
Tegangan keluaran dari sensor kemudian difilter dan dikuatkan menggunakan
Operational Amplifier (Op-Amp). Data sensor PPG yang telah diproses
kemudian diolang secara digital menggunakan mikrokontroler. Hasil pengkuran
menunjukkan sistem dapat melakukan pengukuran detak jantung dengan cukup
baik dimana hasil pengukuran sistem dicocokan dengan aplikasi pengkuran
detak jantung pada smarphone.
Kata kunci: Photopletismograf, jantung, mikrokontroler

.PENDAHULUAN terlalu lambat akan berpenaruh terhadap


kesehatan seseorang. Oleh karena itu, detak
Jantung merupakan salah satu organ jantung seseorang harus dapat terkontrol
tubuh manusia yang berperan penting dalam terlebih lagi pada orang yang sering
mengatur sirkulasi darah. Dalam keadaan melakukan kegiatan yang dapat memicu
normal, jantung dapat berdetak dengan jantung berdetak lebih cepat.
kecepatan 60 – 100 kali permenit [1]. Detak Pengukuran detak jantung dapat
jantung dapat menjadi lebih cepat saat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu
sesorang melakukan latihan, olah raga dengan melakukan pengukuran secara
ataupun kegiatan-kegiatan yang langsung pada denyut nadi maupun
membutuhkan energy cukup banyak namun menggunakan alat pengukur detak jantung.
dalam batas yang telah ditetapkan. Sehingga, Pada pengukuran detak jantung melalui
detak jantung yang terlalu cepat ataupun pengukuran pada denyut nadi hanya dapat

32
33

dilakukan oleh orang-orang yang telah pada ujung jari. Sensor optic yang dibuat
terampil dan mendapatkan pelatiah khusus, terdiri dari sumber cahaya berupa Light
sehingga tidak semua orang dapat Emitting Diode (LED) dan Photodioda yang
melakukannya. Sedangkan untuk melakukan berfungsi sebagai sensor cahaya [4]. Cahaya
pengukuran detak jantung menggunakan alat yang dihasilkan oleh LED akan merambat ke
ukur detak jantung masih sulit untuk dalam jari dan dipantulkan oleh tulang yang
dilakukan karena harga peralatan tersebut kemudian dideteksi oleh sensor cahaya.
masih cukup mahal. Dengan perkembangan Intensitas cahaya yang diterima oleh sensor
teknologi khusus dalam bidang elektronika, akan bergantung seberapa besar intensitas
maka dapat dibangun suatu system yang cahaya yang diteruskan ataupun diserap oleh
dapat melakukan pengukuran detak jantung. jari. Dimana saat volume darah pada jari
System pengukuran detak jantung maksimum, maka intensitas cahaya yang
yang dibuat menggunakan prinsip diterima akan semakin kecil dan sebaliknya
pembacaan sinyal Photopletismograf (PPG). jika volume darah pada jari menurun, maka
Dimana pada system ini, dilakukan intensitas cahaya yang diterima oleh sensor
pengukuran menggunakan sensor optic yang akan semakin besar. Frekuensi maksimum
ditempatkan pada ujung jari untuk dan minimum dari volume darah akan
mendeteksi perubahan volume darah yang bergantung pada detak jantung sehingga
terjadi akibat proses pemompaan darah oleh tegangan keluaran dari sensor cahaya juga
jantung [2]. Perubahan volume darah akan akan mengikuti frekuensi dari detak dari
menghasilkan korelasi dengan detak jantung jantung. Akan tetapi, amplitude dari tegangan
yang dideteksi oleh sensor dan kemudian tersebut masihlah sangat kecil dan masih
dilakukan pengolahan sinyal yang bercampur dengan sinyal-sinyal noise
dikeluarkan oleh sensor tersebut [3]. sehingga harus dilakukan penguatan dan
Pengolahan sinyal yang semula berupa sinyal penyaringan/filter pada sinyal tersebut.
analog menjadi sinyal digital dilakukan Penguatan dan pemfilteran sinyal
menggunakan mikrokontroler sehingga hasil dilakukan menggunakan Operasional
pengukuran dapat ditampilkan pada LCD. Amplifier (op-amp). Dimana proses ini
dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan
METODOLOGI PENELITIAN sinyal yang baik dan bersih dari noise. Jenis
op-amp yang digunakan adalah IC LM324
System pengukuran detak jantung yang merupakan IC dengan 4 channel.
yang dibangun terdiri dari beberapa bagian Sehingga proses penguatan dan pemfilteran
utama yaitu: sensor PPG, rangkaian sinyal dapat lang sung dilakukan dengan satu
pengkondisi sinyal, mikrokontroler, dan IC.
LCD.

Gambar 30 Blok diagram perancangan


sistem Gambar 31 IC LM324
Pembuatan system diawal dengan
perancangan sensor optic yang ditempakan
34

Sinyal tersebut kemudian diubang menjadi bagian penerima berupa photodiode yang
sinyal digital menggunakan mikrokontroler juga dirangkai secar seri dengan sebuah
berdasarkan program yang dimasukkan ke resistor. Pemasangan resistor bertujuan untuk
dalamnya. Berikut adalah flowchart dari mencegah arus berlebih pada LED dan
program tersebut: photodiode.

Gambar 34 Rangkain sensor PPG


Pada rangkaian sumber tegangan sensor
digunakan regulator tegangan menggunkan
diode zener agar tegangan keluaran pada
Gambar 32 Flowchart program photodiode hanya bergantung pada
mikrokontroler perubahan volume darah pada jari bukan dari
fluktuatif sumber tegangan. Sebab jika besar
tegangan sumber berubah, maka besar
HASIL DAN PEMBAHASAN tegangan photodiode juga akan berubah.
Tegangan keluaran sensor yang telah stabil
Sistem pengukuran detak jantung
kemudian difilter dan dikuatkan
yang dibangun terdiri dari beberapa blok
menggunakan Op-Amp.
utama untuk mengolah sinyal PPG hingga
dapat merepresentasikan nilai dari detak Rangkaian filter pertama yang
jantung. Berikut adalah blok sistem digunakan adalah filter lolos tinggi (Gambar
pengukuran detak jantung yng dibuat: 35) dengan frekuensi Cut off (fc) yang
besarnya ditentukan dengan persamaan
berikut:
1
fc 
2 RC
1
Gambar 33 Blok diagram sistem 
2  47k   4, 7  F
pengukuran detak jantung
 0, 7 Hz
Proses pengukuran detak diawali dari
perubahan volume darah pada ujung jari yang
didteksi oleh sensor. Sensor terdiri dari
bagian pemancar berupa LED yang dirangkai
secara seri seeri dengan sebuah resistor serta
35

Gambar 35 Rangkaian filter lolos tinggi


dan rangkaian penguat operasional Gambar 36 Rangkaian filter lolos rendah
dan lolos tinggi kedua
Dengan frekuensi cut off sebesar 0,7 Hz,
maka sinyal dengan frekuensi di bawah Dari proses pemfilteran dan penguatan
frekuensi cut off tidak dilewatkan. Keluaran tersebut, maka diperoleh sinyal yang bersih
dari rangkaian filter lolos tinggi kemudian dengan amplitude yang cuup tinggi untuk
menjadi masukkan pada rangkaian dilakukan pengolahan data secara digital oleh
berikutnya yaitu filter lolos rendah serta mikrokontroler.
penguat operasional dengan frekuensi cut off
dan penguatan sebagai berikut:
Frekuesi cut off filter lolos rendah:
1
fc 
2 RC
1

2  6,8k  100nF
 2, 43Hz

Gain dari penguat operasional non-inverting:

 R  Gambar 37 Bentuk sinyal sebelum


G  1  2  dilakukan pemfilteran dan penguatan
 R2 
 680k  
 1  
 6,8k  
 101

Dengan kombinasi rangkaian filter aktif lolos


tinggi dan rangkaian filter lolos rendah akan
membantu untuk menghilangkan sinyal DC
yang tidak diinginkan dan noise dengan
frekuensi tinggi. Sedangkan rangkaian
penguat operasional memiliki penguatan (G)
hingga 101 kali untuk menguatakan sinyal
amplitude dari komponen AC. Gambar 38 Bentuk sinyal ssetelah
dilakukan pemfilteran dan penguatan
36

Mikrokontroler mengolah sinya DAFTAR PUSTAKA


sensor PPG dan merepresentasikan data
tersebut sebagai banyaknya detak jantung [1] Akhmad A., 2012. Integrasi Sistem
setiap menit.hasil. untuk mengtahui Monitoring Elektrokardiograf Dan
keakuratan pengukuran sistem, maka hasil Fotopletismografberbasis
pengukuran sistem dicocokan dengsn hasil Mikrokontroler. Bandung: Fakultas
pengkuran detak jantung menggunkan Elektro dan Komunikasi IT Telkom
aplikasi pengukuran detak jantung pada [2] Heydar T. S, 2009. Diabetic diagnose
smartphone. test based on PPG signal and
identification system. Iran: Shahrood
University of Technology.
[3] Meredith D. J., 2012.
Photoplethysmographic derivation of
respiratory rate: a review of relevant
physiology. Journal of Medical
Engineering & Technology.

Gambar 39 Tampilan sistem pengukuran [4] Juan C., 2013. Innovative Continuous
detak jantung Non-Invasive Cuffless Blood Pressure
Monitoring Based On
Dari hasil pengukuran menunjukkan adanya Photoplethysmography Technology.
sedikit perbedaan antara hasil pengukuran Intensive Care Med (2013) 39:1618–
sistem yang dibuat dengan hasil pengkuran 1625
oleh aplikasi pada smartphone. Dari hsil
perhitungan, rata-rata perbedaan yang
diperoleh mencapai 4 detak permenit. Hal ini
disebabkan karena proses pembacaan sensor
yang tidak tepat saat jari pasien bergerak dari
posisi awal pengukuran.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sensor PPG dapat dibangun dengan
menggunakan LED sebagai sumber
cahaya dan photodiode untuk
mendeteksi perubahan intensitas cahaya
akibat perubahan volume darah pada
ujung jari.
2. Untuk memperoleh sinyal yang dapat
direpresentasikan sebagai jumlah detak
jantung permienit, maka harus dilakukan
pemfilteran dan penguatan sinyal sensor
PPG.

Anda mungkin juga menyukai