Anda di halaman 1dari 2

Nama : Noor Wahidah

NIM : P1337420220025

Tingkat : 1A

Mata Kuliah : Farmakologi

Ringkasan Cara Pemberian Obat Inkutan

A. Pengertian Injeksi IC
Suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit
atau intra dermis atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit yang peka (lapisan kulit /
dermis).
B. Injeksi Intrakutan
 Absorpsinya terbatas, maka penggunaannya biasa untuk aksi lokal dalam kulit untuk obat
yang sensitif.
 Untuk menentukan sensitivitas terhadap mikroorganisme.
 Sudut pemberian injeksi IC / ID : 10 – 15 derajat.
 Injeksi intracutan (IC) adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat dibawah
epidermis. Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang digunakan (contoh 0,1 ml).
 Metode pemberian ini sering kali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuberkulosis.
C. Tujuan Injeksi IC
Menghindari kesalahan dalam pemberian obat, membantu menentukan diagnosa – TB,
tes alergi terhadap obatobatan tertentu, pemberian vaksinasi.
D. Lokasi Injeksi IC
 Lengan kiri bawah bagian dalam yaitu bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku
atau 2/3 dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah.
 Dilengan atas, yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah daerah muskulus
deltoideus.
E. Indikasi IC
Pasien yang membutuhkan tes alergi, pasien yang akan dilakukan vaksinasi, menegakkan
diagnosa penyakit, sebelum memasukkan obat.
F. Kontraindikasi IC
Pasien yang mengalami infeksi pada kuli, pasien dengan kulit terluka, pasien yang sudah
dilakukan skin tes.
G. Persiapan Perawat
 Instruksi cara memberikan obat dalam resep dokter/ rekam medis pasien dengan jelas.
 Indentifikasi dan persiapan pasien:
1. Mengecek kembali identitas pasien.
2. Apakah pasien mempunyai riwayat alergi jenis obat tertentu.
3. Apakah saat ini pasien dalam keadaan hamil. (Beberapa jenis obat mempunyai efek
teratogenik terhadap fetus).
4. Berikan privacy kepada pasien.
5. Beritahu pasien prosedur yang akan dilakukan.
6. Untuk mengurangi rasa takut pasien gunakan teknik relaksasi.
H. Persiapan Obat
 Jenis, dosis dan cara pemberian obat serta kondisi fisik obat dan kontainernya.
 Obat tidak boleh disuntikkan bila:
1. Ada ketidaksesuaian : jenis obat yang tersedia dengan instruksi dokter, identitas
pasien dengan lembar instruksi.
2. Ada perubahan fisik pada obat atau kontainernya.
3. Tanggal kadaluwarsa obat telah lewat.
I. Alat yang Diperlukan
 Kapas dan alkohol 70%
 Sarung tangan
 Obat yang akan diinjeksikan
 Jarum steril disposable
J. Prosedur IC / ID
 Posisi pasien : pasien duduk dengan siku kanan difleksikan, telapak tangan pada posisi
supinasi, sehingga permukaan volair regio antebrachii terekspos.
 Tentukan area injeksi.
 Lakukan sterilisasi area injeksi dengan kapas alkohol.
 Fiksasi kulit : menggunakan ibu jari tangan kiri, regangkan kulit area injeksi, tahan
sampai bevel jarum dinsersikan.
 Obat seharusnya muncul indurasi kulit, yang menunjukkan bahwa obat berada di antara
jaringan intradermal.
 Setelah obat diinjeksikan seluruhnya, tarik jarum keluar dengan arah yang sama dengan
arah masuknya jarum.
 Jika tidak terjadi indurasi, ulangi prosedur injeksi di sisi yang lain.
K. Hal-Hal yang Diperhatikan
 Pasien diinstruksikan untuk tidak menggosok, menggaruk atau mencuci/ membasahi area
injeksi.
 Tes tuberkulin : pasien diinstruksikan untuk kembali setelah 48-72 jam untuk dilakukan
evaluasi hasil tes tuberkulin.
 Skin test/ allergy test : reaksi akan muncul dalam beberapa menit, berupa kemerah-
merahan pada kulit di sekitar tempat injeksi.
L. Tanda Injeksi Berhasil
Tanda bahwa injeksi IC / ID berhasil adalah terasa sedikit tahanan saat jarum dimasukkan
dan menelusuri dermis serta terjadinya indurasi kulit sesudahnya.

Anda mungkin juga menyukai