Buku Metodologi
Buku Metodologi
net/publication/337903411
CITATIONS READS
0 854
1 author:
Suliswiyadi Dr
Universitas Muhammadiyah Magelang
13 PUBLICATIONS 8 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Suliswiyadi Dr on 12 December 2019.
Penerbit Sigma
Y O G Y A K A R T A
ISBN:
Editor
Dr. H. Adi Fadli, M.Ag
Desain Sampul
Sigma
General Printing
Layout
Ida F.
Muhammad Aryanto
Diterbitkan Oleh:
CV. SIGMA
Jl. Solo Km 11 Gg. Bulog 1 No 133
Kalasan Sleman Yogyakarta 55571
Tlp/Fax: (0274) 496953
email: sigma.jogja@gmail.com
Dengan menyebut asma Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahiem.
Buku ini ditulis dengan maksud untuk membantu para pembaca dalam
meningkatkan kemampuan melakukan penelitian ilmiah, terutama yang terkait
dengan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu prilaku. Buku ini disusun dalam bentuk
referensi. Buku ini berisi pembahasan tentang Konsep Pemahaman dan Penerapan
Penelitian. Materi utama buku ini terkait dengan Penyusunan proposal dan
laporan penelitian serta penulisan karya ilmiah hasil penelitian. Setiap materi
utama di dalamnya terdiri dari sejumlah bahasan dan sejumlah kegiatan.
Karena buku ini disusun dalam bentuk buku referensi, uraiannya lebih
bersifat teoritis dan praktis, dan diharapkan bisa digunakan sebagai bahan ajar
mandiri. Dalam mempelajarinya pembaca disarankan untuk memahami terlebih
dahulu uraian bahan bacaan. Selanjutnya, untuk melatih penerapan konsep-
konsep yang dijelaskan pembaca dapat mengerjakan latihan secara mandiri.
Karena uraian yang menjadi isi buku ini lebih bersifat praktis maka untuk
memperdalam dan memperkaya wawasan dan pemahaman pembaca disarankan
untuk membaca sumber-sumber bahan dari pustaka-pustaka terkait, sekurang-
kurangnya dari bahan pustaka yang menjadi acuan buku seperti tercantum pada
halaman akhir buku ini.
Dalam penulisan buku ini saya merasa telah menerima sejumlah bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini dan melalui
media ini saya menyampaikan terima kasih dan pengharagaan. Demikian pula
kepada Penerbit Sigma Yogyakarta yang telah bersedia mempublikasikan buku
ini disampaikan terima kasih dan penghargaan.
Saya menyadari bahwa dalam buku ini ada sejumlah kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan komentar sangat dinantikan untuk perbaikan selanjutnya.
Meskipun demikian, saya tetap berharap semoga buku ini bermanfaat dan bagi
penulisnya merupakan amal ibadah yang diterima oleh Allah S.W.T.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. Karakteristik Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa cara mencari kebenaran
yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Cara
tersebut memungkinkan ditemukannya kebenaran yang obyektif,
karena dibentengi dengan fakta-fakta sebagai bukti tentang adanya
sesuatu dan mengapa adanya demikian atau apasebab adanya
demikian
Tujuan akhir suatu ilmu adalah mengembangkan dan menguji
teori. Suatu teori dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena-
fenomena alamiah. Dari perilaku atau kegiatan-kegiatan terlepas
yang dilakukan oleh siswa atau guru umpamanya, peneliti dapat
memberikan penjelasan umum tentang hubungan diantara perilaku
A. Makna Etika
Istilah etika sering disamakan dengan moral. Etika berasal dari bahasa
Yunani “ethos, ethikos”. Dalam bahasa latin istilah “ethos, ethikos” disebut
“mos” atau moralitas. Baik ethos maupun moral artinya : adat istiadat,
kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia kedua-duanya diterjemahkan dengan
kesusilaan (Frans von Magnis, 1975). Tetapi antara kedua istilah tersebut
terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut menurut J. Verkuyl (1979 : 15)
yaitu “dalam pemakaian di kalangan ilmu pengetahuan kata etika itu telah
mendapat arti yang lebih dalam dari pada kata moral. Kata moral telah
mendangkal artinya. Kadang-kadang “moral” dan “mos” atau “mores”
hanya kelakuan lahir saja, tetapi senantiasa menyinggung juga kaidah dan
motif-motif perbuatan seseorang yang lebih dalam.
Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks
filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga
etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika mencakup norma untuk
berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
seharusnya tidak boleh dilakukan. Etika membantu manusia untuk melihat
secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita
untuk merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma
baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata
kehidupan masyarakat.
Dari beberapa penulis filsafat mengatakan bahwa etika adalah
“filsafat moral”. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk memberikan
penilaian atau predikat terhadap tingkah laku manusia. Karena itu, untuk
memahami pengertian moral sangat erat hubungannya dengan etika. Etika
adalah suatu ilmu cabang filsafat yang objek kajiannya adalah tingkah laku
manusia ditinjau dari nilai baik atau buruknya.
Berkenaan dengan hal di atas, dalam ranah kegiatan penelitian
“etika” dijadikan ukuran kepatutan tentang boleh atau tidaknya, baik
A. Masalah
B. Sumber Masalah
C. Rumusan masalah
Dari sisi aspek substansi atau isi yang terkandung, perlu dilihat
dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui
tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah
serupa/mirip yang dihadapi guru, kegunaan metodologik dengan
diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan
teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran
yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan
dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum
Variabel berasal dari kata bahasa inggris variable yang berarti factor
tak tetap atau berubah-ubah. Namun bahasa Indonesia kontemporer telah
terbiasa menggunakan kata variable ini dengan pengertian yang lebih
tepat disebut bervariasi. Dengan demikian variable adalah fenomena yang
bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu, dan standar. Variabel
adalah sebuah fenomena (yang berubah- ubah) dengan demikian maka bisa
jadi tidak ada satu peristiwa di alam ini yang tidak dapat disebut variable,
tinggal tergantung bagaimana kualitas variabelnya, yaitu bagaimana bentuk
variasi fenomena tersebut.
Ada fenomena yang spectrum variasinya sederhana, tetapi juga
ada fenomena lain dengan spectrum variasi yang amat kompleks. Dan
salah satu contohnya adalah fenomena jenis kelamin manusia. Kalau
dikelompokkan hanya ada dua jenis kelamin, yaitu manusia laki-laki
dan manusia perempuan. Fenomena jenis kelamin itu adalah variabelnya
sedang variasinya ada 2 yaitu laki-laki dan perempuan.
Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah
sehingga dapat mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan
penggunaan variabel, kita dapat dengan mudah memperoleh dan mema-
hami permasalahan.
Menurut Sugiyono (1998), variabel merupakan segala sesuatu yang
dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel yang dimaksudkan merupakan
penghubung antara construct yang abstract dengan fenomena yang nyata.
Variabel merupakan proxy atau representasi dari construct yang dapat
diukur dengan berbagai macam nilai. Nilai variabel tergantung pada
construct yang diwakilinya. Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut
yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
C. Hipotesis Penelitian
1. Pengertian dan Persyaratannya
Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis adalah
suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris.
(Iskandar, 2008 : 56). Menurut Singarimbun dalam Iskandar (2008:
56), hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak
bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrumen kerja dari teori.
Hipotesis merupakan gabungan dari kata ”hipo” yang artinya
dibawah, dan ”tesis” yang artinya kebenaran. Secara keseluruhan
hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru
dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai
dengan bukti-bukti. (Suharsimi Arikunto, 2000 : 57). Dengan
demikian, menurut Suharsimi, Hipotesis adalah alternatif dugaan
jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan
dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran
yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data
yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu,
menurut Suharsimi hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan
tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran.
A. Penelitian Survey
1. Pengertian
Penelitian survei adalah salah satu pendekatan penelitian
yang pada umumnya digunakan untuk pemngumpulan data yang
luas dan banyak. Van Dalen mengatakan bahwa survei merupakan
bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan
(status), fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan
cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan.
Penelitian Survey adalah jenis penelitian yang mengumpulkan
informasi tentang karakteristik, tindakan, pendapat dari sekelompok
responden yang representative yang dianggap sebagai populasi.
Survey dapat dilakukan secara pribadi ataupun kelompok.
Persiapan survei dilakukan secara sistematis dan berencana.
Pemerintah, lembaga dan sebagainya sebelum mengadakan survei
sudah ditentukan: siapa pelaksananya, dilaksanakan dimana, kapan,
berapa lama, apa saja yang dilihat, data apa saja yang dikumpulkan,
menggunakan instrumen apa, bagaimana cara menarik kesimpulan,
dan bagaimana cara melaporkan.
Van Dalen mengatakan : Their objective ( of survey ) may not
merely be to ascertain status, but also to determine the adequacy
of status by comparing it with selected or established standards,
norms or criteria. Jadi survei bukanlah hanya bermaksud mengetahui
status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status
dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih
atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk membuktikan atau
membenarkan suatu hipotesis.
Acting
Planning Observating
Reflecting
Planning
Acting
Observing
Reflecting
C. Penelitian Eksperimen
1. Pengertian
Menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu penelitian
ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih
variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel
terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan
manipulasi terhadap variabel bebas tersebut. Arboleda (1981: 27)
mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian yang dengan
sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih
variabel dengan suatu cara tertentu sehungga berpengaruh pada satu
atau lebih variabel lain yang di ukur. Lebih lanjut dijelaskan, variabel
yang dimanipulasi disebut variabel bebas dan variabel yang yang
akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat. Sementra itu Isaac
dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian Eksperimen
bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih
kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau
lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Pengertian yang
hampir sama dengan itu diberikan oleh Rakhmat (1985: 44) bahwa
metode eksperimen bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat
dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu atau
lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan
kelompok control yang tidak mengalami manipulasi. Sedangkan
Robert Plutchik (1988: 213) mengemukakan definisi eksperimen
secara lebih singkat, adalah merupakan cara mengatur kondisi suatu
esperimen untuk mengidentifikasi variabel-variabel menentukan
sebab akibat suatu kejadian.
Menurut A. S Hornby dalam bukunya yang berjudul Oxford
Advanced Dictionary bahwa Eksperimen berasal dari bahasa Inggris
Langkah 1: Analisis
Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa
yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs
assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah
(kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis).
Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa
karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi
kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang
rinci didasarkan atas kebutuhan.
a) Analisis Kinerja
Analisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui dan meng-
larifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan
solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau
perbaikan manajemen.
Contoh :
(1) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan menyebab-
kan rendahnya kinerja individu dalam organisasi
Sampling Techniques
Probability Sampling Non-Probability Sampling
Judgement/
Simple Systematic Stratified
Cluster Accidental Convenicence/ Quota Snowball
Random Random Random
Sampling Sampling Puprposive Sampling Sampling
Sampling Sampling Sampling
Sampling
a. Sampel Probabilitas
1) Penarikan sampel Secara Acak Sederhana (Simple Random
Sampling)
Sampel acak sederhana adalah sampel yang diambil
sedemikian rupa sehingga anggota populasi mempunyai
kesempatan/peluang yang sama untuk dipilih menjadi
sampel.
2) Penarikan Sampel Sistematis (Systematic Random Sam-
pling)
Metode pengambilan sampel dimana anggota sampel
dipilih secara sistematis dari daftar populasi. Daftar
populasi harus berada dalam keadaan acak atau membaur.
B. Instrumen Penelitian
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa pendidikan
agama dan keagamaan yang dilakukan oleh Guru PAI di SMK Negeri
1 Magelang dapat membentuk self control siswa.
2. Praktis
Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan dalam menentukan
kebijakan lebih lanjut bagi SMK Negeri 1 Magelang mengenai
peranan Guru PAI dalam membantu siswa siswa membentuk self
control yang baik.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan Metodologi dengan pendekatan
kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai
sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada
hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara
analisa induktif dan makna merupakan hal yang esensial.
Ada 6 (enam) macam metodologi penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu: etnografis, studi kasus, grounded theory,
interaktif, partisipatories, dan penelitian tindakan kelas.
Dalam hal ini penelitian yang digunakan adalah penelitian studi
kasus (case study), yaitu: suatu penelitian yang dilakukan untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang,
dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok,
lembaga, atau masyarakat.
2. Kehadiran Peneliti
Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari
pengamatan berperan serta, sebab peranan penelitilah yang
menentukan keseluruhan skenarionya.
Untuk itu, dalam hal ini peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
partisipasi penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen
yang lain adalah sebagai penunjang.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMK Negeri 1 Magelang karena di
dasarkan pada beberapa pertimbangan:
- SMK adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki
konotasi keagamaan yang tidak begitu baik menurut pandangan
masyarakat. Ternyata memiliki suatu kegiatan keagamaan yang
begitu unik, sehingga Guru Pendidikan Agama Islam di SMK
sangat berperan dalam memantau penyimpangan perilaku para
siswa.
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
a. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung
dalam novel Burlian karya Tere-Liye.
b. Mendeskripsikan relevansi nilai-nilai pendidikan Islam yang
terkandung dalam novel Burlian karya Tere-Liye dengan
pendidikan karakter.
2. Kegunaan Penelitian
a. Dapat dimanfaatkan sebagai informasi dan pembanding bagi
penelitian-penelitian selanjutnya, yang meneliti tentang karya
sastra dalam pendidikan, khususnya yang bercorak pendidikan
Islam.
b. Dapat dimanfaatkan sebagai sumbangan dalam khazanah
keilmuan dan pendidikan, yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitas pendidikan dan karakter anak bangsa melalui nilai-
nilai pendidikan yang terkandung dalam sebuah karya sastra
(novel).
c. Dapat dimanfaatkan oleh pendidik atau stake holders dalam
dunia pendidikan, agar bisa meramu gaya, metode atau sumber
belajar dengan menggunakan karya sastra (novel), yang
diambil dari nilai-nilai atau pesan yang terkandung dalam
karya sastra tersebut, sehingga peserta didik bisa lebih kaya
akan ilmu dan informasi serta menjadikan proses belajar lebih
menyenangkan.
D. Tinjauan Pustaka
E. Kerangka Teoritik
1. Nilai Pendidikan Islam
Kata nilai, yang dalam Bahasa Inggris disebut value mempunyai
arti harga; kadar; mutu; sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna
bagi kemanusiaan; sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai
dengan hakikatnya (Software KBBI, v.1.0).
Sidi Gazalba, dalam bukunya yang berjudul “Sistematika
Filsafat” menuliskan bahwa sifat nilai itu ideal, bersifat ide. Karena
itu ia abstrak, tidak dapat disentuh oleh pancaindera. Yang dapat
ditangkap adalah barang atau laku-perbuatan yang mengandung
nilai itu. Nilai berbeda dari fakta. Ia bukan fakta. Fakta berbentuk
kenyataan. Karena itu ia konkret, dapat ditangkap pancaindera. Fakta
itu diketahui, sedangkan nilai dihayati. Soal pengetahuan adalah soal
kebenaran. Masalah kebenaran adalah soal budi. Soal penghargaan
adalah soal kepuasaan. Masalah kepuasan adalah soal hati. (Sidi
Gazalba, 2002: 6)
Secara filosofis, nilai sangat terkait dengan masalah etika.
Etika juga sering disebut filsafat nilai, yang mengkaji nilai-nilai
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka (library
research), yaitu penelitian yang berusaha menghimpun data dari
khazanah literatur dan menjadikan dunia teks sebagai obyek utama
analisisnya (Sarjono, dkk dalam skripsi Syahrul, 2011: 28). Sedangkan
sumber datanya berasal dari bahan-bahan kepustakaan berupa buku-
buku, karya ilmiah, jurnal dan lain-lain.
2. Data dan Sumber Data
Data penelitian ini menggunakan data kualitatif yang dinyata-
kan dalam bentuk kata atau kalimat (Hadi dan Haryono, 1998: 126,
dalam Skripsi Syahrul, 2011: 28) dan wujud data dalam penelitian
G. Sistematika Penulisan
Pada penelitian yang kami lakukan, agar alur penulisan lebih mudah
dipahami dan jelas, maka skripsi yang akan disusun memiliki sistematika
sebagai berikut:
Bab pertama, pendahuluan, yang memuat tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab kedua, memuat dan mengkaji tentang biografi penulis novel,
yaitu Tere-Liye, mulai dari riwayat hidupnya, riwayat pendidikan, karya-
karya beliau yang telah dipublikasikan, latar belakang penulisan novel
yang diteliti, dan gambaran umum tentang tema, latar (setting lokasi),
penokohan, pesan yang disampaikan dalam novel tersebut serta sedikit
sinopsis dari novel “Burlian” karya Tere-Liye ini.
ABSTRAK
C. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Oktober
2012 sampai dengan bulan Desember 2012. Penelitian dilaksanakan
di kelas IV SD Negeri Mertan 01, Kecamatan Bendosari, Kabupaten
Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah aktivitas dan kemampuan melakukan
sholat wajib siswa kelas IV SD Negeri Mertan 01, dengan jumlah
siswa 23.
3. Sumber Data
Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu
data yang berasal dari subyek penelitian (primer) dan dari bukan
subyek (skunder).
Jumlah Rata-
No Aspek-aspek % Kategori
Skor rata
1 Membaca dan memahami 78 3,4 67,8 Baik
berbagai literature untuk
mengetahui rukun shalat
2 membaca dan menghafal 85 3,7 73,9 Baik
syarat sah dan syarat wajib
shalat
3 membaca dan menghafal 82 3,6 71,3 Baik
tentang hal-hal yang
membatalkan shalat
4 praktek sholat wajib 78 3,4 67,8 Baik
Jumlah Rata-
No Aspek-aspek % Kategori
Skor rata
1 Membaca dan memahami 103 4,5 89,6 Amat baik
berbagai literature untuk
menge-tahui rukun shalat
2 membaca dan menghafal 102 4,4 88,7 Amat baik
syarat sah dan syarat wajib
shalat
3 membaca dan menghafal 100 4,3 87,0 Amat baik
tentang hal-hal yang mem-
batalkan shalat
4 praktek sholat wajib 99 4,3 86,1 Amat baik
Kategori:amat
baik
E. Penutup
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui
strategi modelling the way dapat meningkatkan aktivitas dan
kemampuan melakukan sholat wajib pada siswa Kelas IV SD Negeri
Mertan 01 Semester I tahun pelajaran 2012/2013. Aktivitas belajar
dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan: aspek membaca rukun
sholat (nilai rata-rata meningkat 1,1; persentase naik 21,8%; dari
kategori baik menjadi amat baik), aspek membaca syarat sholat
(nilai rata-rata naik 0,7; prosentase naik 14,8%; dari kategori baik
menjadi amat baik); aspek membaca hal yang membatalkan sholat
(nilai rata-rata meningkat 0,7; persentase naik 15,7%; dari kategori
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group,
2008.
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta, Rineka Cipta, 2003.
Abdullah Yatimin, 2006, Studi Islam Kontemporer. Jakarta: AMZAH.
Ahmad Tanzeh, 2009, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta:Teras.
Ali, Mohammad. 2014, Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
____________. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
____________. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Ary, Donald., et al. 2010. Introduction to Research in Education (8th ed).
Wadsworth: Cengage Learning.
Asikin, Moh. Khoirul Anwar, dan Pujiadi. 2009. Cara Cepat & Cerdas
Menguasai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru. Semarang :
Manunggal Karso.
Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Pendidikan SD. Departemen Pendidikan
Nasional.
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, 2005, Metode Penelitian
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: P.T. Radjagrafindo Persada.
Bashori Muchsin, Pendidikan Islam Kontemporer, Bandung, Refika Aditama,
2009
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Creswell, John W. 2012. Educational Research: Planning, Conducting, and
Evaluating Quantitative and Qualitative Research (4th ed). Boston: Pearson
Education.