Anda di halaman 1dari 7

1. A.

Definisi Entrepreneur :
- Entrepreneur adalah orang yang merencanakan, supervisi, mengorganisasikan, memiliki
dan siap menanggung risiko. (Berdeau, 1797)
- Entrepreneur adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko atau menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. (Dan Steinhoff dan John F.
Burgess, 1993)
- Entrepreneur adalah orang yang mendirikan/melakukan usaha inovatif. (Andrew J.
Dubrin 2008)
- Entrepreneur adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan
baku baru. (Bygrave, 1994)
- Entrepreneur juga dapat diartikan sebagai orang yang melakukan aktivitas wirausaha
yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun
manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur
permodalan operasinya. Entrepreneur juga dapat disebut sebagai orang yang
merencanakan, mengorganisasikan, memiliki dan siap menanggung resiko.

B.Definisi Entreprreneurship :
- Entrepreneurship adalah sebagai proses menciptakan yang baru (kreasi baru) dan
membuat berbeda dengan yang sudah ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya
kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. (Raymond W. Y Kao, 1996)
- Entrepreneurship adalah proses penciptaan sesuatu yang baru yang berbeda, sesuai
dengan waktu dan manfaat, dengan mempertaruhkan risiko social, psikologi atau
keuangan perusahaan dengan harapan memperoleh imbalan finansial serta kepuasan
personal. (Robert Hisrich 1985)
- Entrepreneurship adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah
dengan memanfaatkan peluang yang dihadapi. (Thomas W. Zimmerer, 2008)
- Entrepreneurship adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan
bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi
dan manajemen untuk mobilisasi manusia, uang dan bahan baku atau sumber daya lain
yang diperlukan untuk menghasilkan proyek yang terlaksana dengan baik. (H.H
Stevenson & J.C Jarillo)
- Entrepreneurship juga dapat diartikan sebagai suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan bagi
orang lain. Dapat dikatakan juga sebagai sebuah konsep tentang mengembangkan dan
mengelola usaha bisnis dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dengan
mengambil resiko dalam dunia perekonomian.
Definisi Enterprise :
- Sebuah system dari manusia, peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur yang
muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan, dengan tujuan mendapatkan
keuntungan.
- Sekelompok orang yang memiliki sebuah tujuan yang sama, memiliki sumber daya
untuk mencapai tujuan.

B. Definisi Wirausaha :

- Wirausaha adalah orang yang bebas dan punya kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan usaha/ bisnisnya.
- Wirausaha adalah orang yang mampu melihat peluang, menciptakan organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. (Suryana, 2003)
- Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko
untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. ( Dan Steinhoff dan John F.
Burgess, 1993)
- Wirausaha juga dapat dartikan sebagai orang yang bebas dan punya kemampuan untuk
hidup mandiri dalam menajankan usaha/bisnisnya. Wirausaha juga disebut orang yang
mampu melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
mendapatkan peluang tersebut.

Definisi Kewirausahaan:
- Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997)
- Kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan added value dengan jalan
mengkombinasikan semua sumber daya ekonomi melalui create new and different untuk
memenangkan persaingan.
- Kewirausahaan juga dapat disebut suatu proses untuk mengembangkan,
mengidentifikasikan dan mewujudkan visi dan misi dalam kehidupan. Kewirausahaan
juga adalah suatu sikap mental seseorang yang memiliki kreativitas, aktif, bercipta daya
untuk membuat sesuatu yang unik dan yang baru serta bermanfaat.
Definisi Usaha :
- Usaha adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan penghasilan
berupa uang atau barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
mencapai kemakmuran hidup. Usaha juga merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan
untuk dapat membuat suatu produk, pengembangan, pemasaran sehingga mendapat nilai
yang lebih.

C. Apabila semua definisi tersebut dihimpun maka didapatkan sebuah kesimpulan yaitu
seorang wirausaha/entrepreneur adalah orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan/entrepreneurship untuk mendapatkan keuntungan maka diperlukan
usaha/enterprise, semua usaha tersebut dilakukan untuk menghasikan/memperoleh
keuntungan dan dapat menghasilkan suatu produk/jasa yang berguna dan dapat
bermanfaat.
2. Pendidikan dan pelatihan wirausaha dan kewirausahaan di indonesia sangat penting karena
untuk melatih dan membangun karakter – karakter yang harus ada dalam seorang wirausahawan
khususnya yang ingin membangun usahanya sendiri sehingga dapat terampil dalam
berwirausaha. Hal tersebut sangat baik karena semakin banyak individu yang mendapatkan
pelatihan tentu wirausahawan akan semakin banyak, dapat membuka lapangan pekerjaan baru
dan dapat menekan angka pengangguran di Indonesia.Dengan hal tersebut SDA dan SDM di
Indonesia dapat dimanfaatkan sebaik mungkin bahkan dapat membuat Indonesia bukan hanya
dikenal di ASIA tetapi dapa menjadi “Macan” kembali. Negara dapat dikatakan maju jika angka
pengusaha atau entreprneurnya setidaknya 2% dari jumlah total penduduk suatu negara,
sedangkan indonesia angka entrepreneur masih minim jika dibanding negara lain contohnya
jepang dengan angka 10%, maka dari itu pendidikan dan pelatihan bagi individu di indonesia
sangat penting untuk mewujudkan indonesia sebagai negara maju. Jika suatu negara telah
dikatakan maju maka ekonomi pun akan semakin merata di setiap daerahnya dan kesejahteraan
masyarakat pun akan semakin meningkat.
3A. Karakteristik entrepreneur :
a. Lokus pengendalian internal :mampu mengendalikan nasib mereka sendiri dan menyukai
otonomi.
b. Tingkat energi tinggi :Siap bekerja keras dan berupaya ekstra untuk meraih keberhasilan.
c. Kebutuhan akan prestasi : Bertindak individual untuk melaksanakan pencapaian tujuan yang
menantang.
d. Toleran terhadap kemajemukan : Bersedia menerima resiko, mereka mentoleransi situasi yang
menunjukan tingkat ketidakpastian tinggi.
e. Kepercayaan tinggi : Kompeten dan yakin akan diri mereka, bersedia untuk mengambil
keputusan.
f. Berorientasi pada aksi : Berupaya bertindak mendahului munculnya masalah, mereka ingin
menyelesaikan tygas mereka secepat mungkin dan tak bersedia menghamburkan waktu berharga.
Karakteristik wirausaha dan kewirausahaan
Positif :
A Memiliki keterampilan personal : Mau dan mampu mencari peluang usaha untuk mendapatkan
keuntungan. Pandai berkomunikasi, meningkatkan kapasitas diri sendiri, mengendalikan
lingkungan, mampu menangani usaha dengan terencana.
b. Selalu perspektif : Berpikir, berusaha dan memanfaatkan peluang penuh perhitungan untuk
meraih masa depan secara optimis.
c. Berdaya cipta tinggi : Berpikir membuat cara-cara baru dari sesuatu yang lama, meningkatkan
nilai tambah dan menciptakan nilai tambah (added value).
d. Berprilaku invoasi tinggi : Kecerdasan dan akal budi mendorong tumbuhnya jiwa usaha. Tiap
orang punya talenta dan jiwa wirausaha berbeda-beda kapabilitasnya hingga mememerlukan
wadah untuk berkembang agar berprilaku inovasi tinggi.
e. Memiliki komitmen dalam pekerjaan : mau belajar terus menerus, berinovasi, mampu
beradaptasi, cerdas, dan berani tampil beda juga berinovasi
f. Ber-etos dan bertanggung jawab : rasional, disiplin, kerja keras, orientasi pada kesuksesan,
hemat, dan senang investasi.
g. Mandiri : tidak bergantung pada orang lain dan memiliki jiwa yang kreatif dan inovatif untuk
mendapatkan peluang.
h. Berani menghadapi resiko : Berani mengambil resiko mesikupan tidak memiliki pengalaman
pada usaha yang akan didirikan. Dan biasanya menyukai usaha yang menantang.
i. Selalu mencari peluang : Setiap peluang yang ada harus ditanggapi dengan cermat dan gesit
untuk mendapatkan keuntungan.
j. Berjiwa kepemimpinan : Berjiwa kepemimpinan, keteladanan, dan kepeloporan.
k. Memiliki kemampuan manajerial : rencana usaha, organisasi usaha, mengelola usaha dan
sumber manusia dimana setiap saat harus mengambil keputusan usaha secar cepat dan tepat.
i Motif berprestasi : Hasrat mencapai yang terbaik guna memperoleh kepuasaan secara pribadi.

Negatif :
a. Keras kepala
b. Being selfish / anti social : terkadang terlalu sibuk bekerja sehingga melupakan lingkungan
sekitarnya dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar.
c. Tidak jujur : demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar terkadang pengusaha melakukan
kecurang seperti pengurangan komposisi, menggunakan komposisi yang kurang layak demi
harga bahan yang lebih murah.
d. Egois : Merasa dirinya yang paling expert
e. Terkadang suka mengeluh dan membuat pikiran tidak fokus
f. Agresif : Sering membanggakan diri sendiri
g. Obsesif : Terkadang terlalu obsesif dengan ide yang dimiliki, sehingga melupakan peluang
yang lain.
h. Workaholic : Penggila kerja sehingga menimbulkan stress.

B. Karakteristik yang dimiliki pendiri brownis Amanda, pendiri Yogya Griya Yomart,
pendiri apotek K-24:
Karakteristik pemilik brownis amanda
-Berdaya cipta tinggi : Berfikir menciptakan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai tambah
(added value) yaitu menemukan cara baru dalam pembuatan brownis yang biasa dipanggang
dibuat berbeda dengan cara dikukus.
-Berprilaku inovasi tinggi : Memiliki daya imajinasi yang kreatif, dan berkemampuan untuk
belajar sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan memutuskan untuk mendirikan brownis kukus
amanda.
-Berani menghadapi resiko : Mengambil resiko untuk menciptakan sesuatu yang berbeda yaitu
brownis yang dikukus dan tidak memiliki pengalaman dalam bidang tersebut namun tetap berani
mengambil resiko untuk mendirikannya.
-Berjiwa kepemimpinan : Mampu mengatur dan membimbing pegawai-pegawainya.
-Memiliki kemampuan manajerial : Dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu
membuka cabang diberbagai penjuru daerah di Indonesia.
-Bertanggung jawab : memiliki jiwa tanggung jawab sehingga mampu mengelola usahanya dan
berkomitmen.

Karakteristik pendiri Yogya Griya Yomart


-Motif berprestasi : Pendiri yogya memiliki hasrat mencapai yang terbaik guna memperoleh
kepuasaan pribadi. Mereka membuka cabang dimana-dimana dan terpikirkan untuk melakukan
down sizing yaitu memperkecil ukuran Yogya agar bisa dijangkau di wilayah yang lebih kecil
yaitu didirikannya Yomart.
-Selalu perspektif : Berfikir, berusaha dan memanfaatkan peluang penuh sehingga memiliki ide-
ide untuk terus mengembangkan usahanya.
-Berdaya cipta tinggi : Mencipatakan Griya dan Yomart untuk menjangkau wilayah yang lebih
kecil, yang tidak dilakukan dan terpikirkan oleh toko-toko supermarket lainnya.
-Berani mengambil resiko : Berani untuk mendirikan usaha dan berani untuk membuka cabang,
dan juga berani untuk melakukan down sizing sehingga berdiri lah Yomart dan Griya.
-Ber-etos dan bertanggung jawab : Memiliki jiwa tanggung jawab sehingga mampu mengelola
usahanya yang telah berdiri dimana-mana.
-Mandiri : Tidak tergantung pada orang lain dan berani mendirikan usahanya.
-Berjiwa kepemimpinan : Mampu mengatur dan membimbing pegawai-pegawainya.
-Memiliki kemampuan manajerial : Dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu
mendirikan cabang diberbagai daerah dan tetap terkontrol.

Karakteristik pendiri apotek k24


-Berdaya cipta tinggi : Mampu mendirikan apotek dengan cabang yang berada dimana-mana,
meskipun memiliki keterbatasan dalam biaya untuk membuka cabang yang banyak. Seorang
dokter gigi dari Yogyakarta ini memiliki ide untuk melakukan franchise dan berdirilah apotek k-
24.
-Berani mengambil resiko : Walaupun tidak memiliki pengetahuan yang banyak tentang ilmu
farmasi dan tidak memiliki pengalaman, ia tetap berani mengambil resiko untuk mendirikan
apotek k-24.
-Selalu mencari peluanng : Walaupun memiliki keterbatasan dalam biaya untuk mengembangkan
usahanya dan memiliki cabang yang banyak, ia terpikirkan untuk melakukan franchise

4. Menurut saya sebaiknya mahasiswa farmasi yang sudah lulus menjadi seorang apoteker
alangkah baiknya jika menjadi seorang wirausahawan. Tetapi tidak langsung, melainkan mencari
pengalaman dengan bekerja di suatu perusahan, mencari modal, mencari “koneksi”,dll. Dengan
mendapatkan hal tersebut seorang Apoteker diharapkan bekal yang yang cukup untuk
membangun perusahaannya. Setelah menjadi seorang wirausahawan, diharapkan apoteker dapat
menjadi seorang pemimpin yang mengetahui akan kapabilitas perusahaannya dan dapat meraup
keuntungan . Namun apabila tidak sesuai ekspektasi maka apoteker juga harus bersiap jika
terjadi kerugian pada proses usaha. Apoteker harus memiliki jiwa-jiwa kewirausahaan seperti
mempunyai visi yang jelas, kreatif dan inovatif, mampu melihat dan mewujudkan peluang,
membawa usaha kearah kemajuan, orientasi pada kepuasan konsumen atau pelanggan, berani
menerima tantangan ketidakpastian, berjiwa kompetisi, cepat dalam mengambil keputusan,
berjiwa sosial dan berjiwa altruis. Serta seorang wirausahawan harus memiliki mental yang baja
dan tidak mudah menyerah selama menjalankan usaha.
5.Mengapa lulusan Farmasi lebih memilih menjadi karyawan daripada membuka usaha:
 Tidak memiliki modal untuk membuka usaha (ex.Apotek, Rumah sakit, dll)
Kebanyakan orang takut memulai suatu usaha karena mereka menilai membutuhkan modal
yang besar, hal itu tidak sepenuhnya salah tetapi banyak cara untuk memulai suatu usaha tanpa
adanya modal salah satunya ialah dengan mencari investor yang mau “menanamkan “
modalnya pada perusahaan ataupun usaha yang ingin kita bangun. Cara lainnya ialah dengan
meminjamkan uang kepada bang dengan jaminan dan bunga yang telah disepakati.
 Takut akan resiko menjadi wirausaha
Menjadi seorang wirausahawan memiliki banyak resiko seperti pendapatan yang tidak pasti,
memiliki hutang maupun pituang,dan ketakutan paling besar ialah mengalami kebangkrutan.
Seorang karyawan memiliki salary (gaji) yang pasti sesuai kontraknya tetapi wirausahawan
tidak memiliki pendapatan yang tetap tergantung pendapatan (income), growth (pertumbuhan),
cost,dll. Bahkan bagi Pegawai Negri Sipil dan beberapa Pegawai Negri Swasta mendapat
tunjangan- tunjangan (Tunjangan hari raya, hari tua, dll).
 Tau akan Kapasitasnya
Ketika terburu-buru menjadi seorang wiraswasta agar tidak perlu diperintah orang lain, ia
mengabaikan suatu fakta bahwa terkadang pengalaman lebih dibutuhkan dibandingkan
keahlian setinggi apapun. Dengan pengalaman yang cukup, seseorang bisa memiliki beberapa
pilihan sebagai solusi untuk menghadapi sebuah masalah. Sebaliknya, karena kurang
pengalaman, menurut Forbes, banyak start-up yang hanya bertahan selama 18 bulan.
Menjadi seorang profesional akan membuat seseorang lebih dekat dengan pengalaman
tersebut. Tidak hanya pengalaman diri sendiri, kita pun bisa belajar banyak dari orang-orang di
kantor yang jauh lebih berpengalaman.

Anda mungkin juga menyukai