Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324546249

Merancang Pernyataan Masalah

Technical Report · April 2018


DOI: 10.13140/RG.2.2.11754.21447

CITATIONS READS
3 6,578

1 author:

Mahyuddin K. M. Nasution
University of Sumatera Utara
187 PUBLICATIONS   659 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Toward produce 1000 papers View project

MY THESES View project

All content following this page was uploaded by Mahyuddin K. M. Nasution on 16 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Merancang Pernyataan Masalah

Mahyuddin K. M. Nasution
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (Fasilkom-TI),
Universitas Sumatera Utara
mahyuddin@usu.ac.id, nasutionmahyu2012@gmail.ucu.ac.id

[8]. Pernyataan bukan kalimat tanya, yang dihasilkan hanya


jawaban. Istilah pernyataan masalah kadangkala juga dikenali
sebagai rumusan masalah, yang berarti bahwa pernyataan
masalah adalah rangkaian kata yang disusun secara sistematis
dalam alur nalar yang mengungkapkan alasan kepentingan
suatu penelitian perlu dilakukan [9], [10].
Baik dalam proposal maupun sebarang karya ilmiah, perny-
ataan masalah diantarkan sedemikian rupa pada bagian pen-
Desain Riset, Bagian 2, November 2017. dahuluan [11]. Misalnya terkait dengan kasus disrupsi seba-
Penulis adalah ”Mahyuddin”, NIP 196712251998021001, gai implikasi teknologi informasi, latar belakang pernyataan
NIDN 0025126703, ID Scopus 36625890500. masalah dapat diungkapkan sebagai:
”Banyak perusahaan sebagai rangkaian rumah usaha den-
gan sejumlah kedai di hampir seluruh negara di dunia ”
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang (i). ”Banyak orang melihat bahwa rumah usaha demikian
merancang pernyataan masalah (problem statement) yang harus sebagai kedai tradisional tempat pelanggan mampir, membuat
ada pada setiap proposal penelitian maupun karya ilmiah pesanan, membayar tunai atau dengan menggunakan kartu
lainnya. Suatu penelitian, mulai dari proposal sampai karya kredit, dan melanjutkan aktivitas lainnya mereka” (ii). ”Hal
ilmiah, memerlukan pernyataan masalah. Perancangan perny- terakhir yang banyak dipikirkan orang adalah pemanfaatan
ataan masalah secara mendasar selalu hadir dari kepentingan. teknologi informasi dalam bisnisnya. Ternyata, sebenarnya
Objektif-objektif sebagai terjemahan dari pernyataan masalah berlaku demikian” (iii). ”Banyak rumah usaha menjadi pe-
akan diuraikan melalui metodologi yang sesuai dengan jawaban rusahaan berbasis digital atau berubah menjadi perusahaan
yang akan diberikan terhadap kepentingan. sosial” (iv). ”Sedikit rangkaian rumah usaha itu kemudian
berusaha menarik orang-orang muda dengan kemudahan Wifi
gratis, dan kemudian beberapa rumah usaha memulai be-
I. P ENDAHULUAN berapa inisiatif digital untuk menjadi perusahan yang benar-
Pernyataan masalah dalam penelitian adalah pengungkapan benar cerdas teknologi” (v).
kepentingan terhadap penelitian yang dilakukan baik dari sudut Kalimat (i) sampai (v) di atas merupakan latar belakang
akademis ataupun dari sudut non-akademis [1], [2]. Pentingan- dari pernyataan masalah yang secara sistematis disajikan di
nya sesuatu itu perlu dikaji merupakan hal penting yang perlu dalam pengantar proposal [4]. Realitas yang diungkapkan
diungkapkan dan menjadi alasan utama penelitian dilakukan pada kalimat (i) adalah realitas dunia usaha saat ini atau
[3], biasanya ini dinyatakan pada bagian pertama di dalam terdapat perusahaan demikian [1]. Kalimat (ii) menyatakan
proposal penelitian [4]. Kadangkala pernyataan-pernyataan pandangan orang lain berdasarkan asumsi yang dapat diamati
terkait disusun sedemikan rupa dalam bagian pengantar (dalam peneliti dari berbagai berita media masa, yang mengungkapkan
pendahuluan) proposal sebagai latar belakang dari pernyataan bahwa secara asumsi telah terjadi perubahan lingkungan bisnis
masalah [5]. disebabkan penggunaan atau penerapan teknologi informasi
Tidak sedikit calon peneliti atau peneliti itu sendiri yang [12], [13]. Oleh karena itu, kalimat (iii) adalah kalimat kesim-
tidak memahami dengan baik yang disebut dengan pernyataan pulan yang secara umum diambil oleh para pengusaha, yang
masalah, sehingga seringkali mengungkapkannya dalam ben- direalisasikan dalam kalimat (iv) dan mengakibatkan kalimat
tuk pertanyaan [6], [7]. Oleh karena itu, tidak jarang suatu (v) sebagai jalan keluar, dan semua ini berdampak terhadap
penelitian hanya mengerjakan jawaban-jawaban yang terkait adanya masalah, yang diungkapkan dalam pernyataan masalah
dengan pertanyaan, tidak menuntaskan persoalan secara men- berikut:
dalam. Tulisan ini untuk menguraikan desain suatu pernyataan ”Mulai tahun 2007 sampai 2009 pendapatan operasional pe-
masalah dalam penelitian berdasarkan kepentingan penelitian. rusahaan menurun tajam. Penurunan ini disebabkan oleh tidak
hanya perlambatan ekonomi, tetapi juga oleh meningkatnya
II. P ERNYATAAN M ASALAH persaingan yang diintensifkan bahkan selama masa resesi.
Peningkatan mutu produk yang sangat baik dan pemberian
Pernyataan masalah (problem statement) dinyatakan seba- layanan prima membantu tetap eksis hanya dalam jangka
gai kalimat yang akan dibuktikan benar atau salah, dan bukan pendek. Diperlukan solusi yang lebih baik. Interaksi yang
sekedar jawaban terhadap permasalahan itu, sebab secara isti- lebih baik dengan pelanggan atau pemangku kepentingan
lah suatu pernyataan adalah kalimat bernilai benar atau salah diperlukan dan memutuskan untuk memecahkan masalah ini
melalui penglibatan teknologi informasi . ” (fuzzy set) akan mengelompokkan setiap entitas ke dalam
kumpulannya, dan meniadakan hubungan yang mungkin ada
III. C ARA M EMAHAMI M ASALAH [31], [32]. Hubungan misalnya diungkapkan lebih tegas dalam
jaringan [33]. Uraian tentang hubungan ini selanjutnya memer-
Secara peribadi, seorang peneliti merasa ada sesuatu yang lukan pengukuran, yang diturunkan dari kategori dan karak-
kurang atau tidak sesuai: berkaitan perilaku para aktor sosial, teristiknya. Pengukuran perlu diungkapkan dengan jelas baik
aktor bisnis, atau pemerintah; ketidakharmonisan dalam komu- dalam model, metode, kerangka kerja, rumusan, alat atau
nitas sosial; kesenjangan sosial atau ekonomi, ketidaktepatan metrik [34], [35], [36]. Salah satu bentuk pembuktian adanya
penerapan teknologi, dan lainnya [14]. Berdasarkan ketidak- hubungan antara dua entitas adalah melalui similaritas [37],
sesuaian tersebut, dicari suatu produk (baik itu perangkat keras, yang seringkali digunakan dalam ekstraksi jaringan sosial [38],
perangkat lunak, atau kebijakan dalam bentuk teknologi atau [39]. Secara matematis, terbukti ada suatu bentuk hubungan
bukan) yang secara spesifik memenuhi kebutuhan itu [15], yang memiliki kesamaan [40]. Kemudian, kajian terhadap
[16], [17]. Jika spesifikasi yang tersedia belum memenuhi sumber informasi atau data perlu dinyatakan [41]. Setiap
kebutuhan itu, maka secara fungsional dicari suatu produk data memiliki karakteristik sendiri, terutama pemenuhan syarat
yang memiliki kegunaan yang hampir sama [18]. Setiap fungsi untuk menjadi wakil dari populasi, yaitu sampel data [42],
harus terukur lebih dahulu dari sudut sumber daya, modal, daya [43], [44], [45], [46]. Pengujian terhadap karakteristik data
jual, dan kemungkinan jangka waktu pengembalian modal. selalu menjadi salah satu ranah dari penelitian baik dari sudut
statistik [47] maupun sains data [48]. Selain itu, informasi
Tidak semua kebutuhan untuk menjawab permasalahan
dinamis dan statis memberikan peluang berbeda dalam meny-
telah tersedia dengan baik, dan berdasarkan kepentingan perlu
atakan suatu permasalahan [49], [50]. Data statis berkaitan
disusun secara sistematis ketidaksesuaian itu pada tingkat
erat dengan persoalan-persoalan klasifikasi dan pembelajaran
paling abstraksi atau teori sampai ke suatu sistem aturan [19].
[51], sedangkan data dinamis terkait dengan pertumbuhan
Jawaban tertentu terhadap ketidaksesuaian secara teori dimulai
dan kecenderungan yang diungkapkan melalui penggugusan
dari sistematika menghilirisasi dalam rangka untuk menyen-
(klusterisasi) bersama prediksi-prediksi [52]. Oleh karena itu,
tuh target sosial atau pemakai [20], [21]. Namun begitu, ini
pernyataan masalah terkait dengan hubungan antara entitas
didasari oleh bukti tersedianya kemampuan secara realitas.
memiliki banyak rumusan, yang secara bertingkat dapat di-
Tentunya, untuk merealisasikan bukti tersebut harus dipahami
lakukan mulai dari tingkat paling dasar, penerapan, terpakai
hal-hal terkait dengan itu, yaitu tentang pemangku kepentin-
pada dunia industri, dan tergunakan untuk meningkatkan ke-
gan, konten, pengolahan, pengelolaan, uji dan evaluasi, hasil
sejahteraan masyarakat [53].
atau produk. Ini semua terkait dengan sumber daya. Pemangku
kepentingan paling penting adalah para pakar atau narasumber Bertitik tolak dari itu, pernyataan masalah dalam penelitian
yang menjamin kebutuhan dasar terhadap permasalahan itu. Ini selalu berkaitan erat dengan kepentingan suatu komunitas,
untuk menyatakan bahwa penyelesaian yang diberikan adalah bangsa, negara, sosial, ekonomi, dan lainnya [54]. Secara
layak. Tentunya, para pemangku kepentingan demikian dapat ilmiah, pernyataan masalah menghadirkan secara tidak lang-
menunjukkan dengan bukti bahwa penyelesaian itu sesuai sung kerangka kerja (framework) yang dijembatani oleh tela-
dengan kebutuhan [22]. haan (state of the art) dan kemudian melahirkan objektif
penelitian [55]. Oleh karena itu, setiap penelitian memer-
IV. M ENYATAKAN P ERMASALAHAN lukan metodologi yang diimplementasi secara kuantitatif atau
kualitatif maupun kedua-duanya [56]. Selalu penelitian yang
Apa yang dapat dipahami dari cara memahami masalah bersifat emperis akan memaksa masuk ke dalam ranah bersifat
adalah bahwa masalah itu harus memiliki jawaban sesuai kuantiatif dan kualitatif sekaligus. Dalam hal ini, perlu dijawab
tingkat kebutuhan [23]. Pernyataan masalah harus disesuaikan semua pertanyaan yang terkait dengan kualitatif: apa, siapa,
dengan itu. Oleh karena itu, untuk membangun suatu rumusan untuk siapa, di mana, kapan, kenapa, dan bagaimana, serta
masalah harus didasarkan atas telaahan yang mendalam [24]. jawaban terhadap sejauh mana, sebanyak apa dan sebagainya
Telaahan yang harus dilakukan adalah berkaitan dengan dasar- yang terkategorikan ke dalam kuantitatif. Ini semua tentunya
dasar keilmuan terkait dengan ketidaksesuaian yang menjadi membuktikan bahwa kepentingan menjadi fokus setiap rumu-
sumber dari pernyataan masalah [25]. Tinjauan ketidaksesuaian san masalah. Namun begitu, secara filosofis setiap penelitian
yang tidak memiliki dasar keilmuan memerlukan pernyataan menghadirkan kepentingan yang lebih esensi, tidak semua
masalah yang berkaitan dengan landasan keilmuan dimak- pernyataan masalah layak untuk diungkapkan sebagai bagian
sudkan [26]. Ini dinyatakan sebagai penelitian dasar [27]. dari penelitian. Misalnya, ketika persoalan ketidakterbatasan
Penelitian dasar secara umum terkait dengan kuantifikasi, yaitu dikalibrasi dengan keterbatasan. Jadi setiap penelitian adalah
suatu uraian atau deskripsi tentang sesuatu, dengan alasan dan milik latar belakang dari rumusan masalah itu yang tanpa
pembuktian yang terkait dengan itu. disadari terus menjadi inti dari penelitian, yaitu kesejahteraan
dan kemakmuran.
Contoh: Dalam banyak kepentingan perlu dibuktikan
bahwa antara dua objek atau entitas memiliki hubungan (se- Secara khusus, kepentingan melakukan penelitian dari
lanjutnya cukup dinyatakan entitas saja) [28]. Namun un- semua bidang ilmu saat ini mempunyai arah yang jelas,
tuk menghadirkan hubungan antara entitas diperlukan ura- di mana ini terkonvergensi ke teknologi informasi sebagai
ian tentang hubungan antara entitas dari definisi, kategori, akibat disrupsi dan diversitas. Saat ini, banyak dunia us-
karakteristik, dan sampai kepada bukti keberadaannya [29]. aha tidak lagi berusaha untuk mengembangkan sumber daya
Ini semua berkaitan dengan data dan informasi terkait [30]. manusia bidang-bidang ekonomi, tetapi lebih mengutamakan
Dengan begitu, bagaimanapun berdasarkan generasi fungsi orang-orang terkait dengan teknologi informasi dan komputer,
keanggotaan, secara teori dan implementasi himpunan kabur bidang-bidang eksakta, dan psikologi. Tentunya ini, memiliki
alasan tersendiri sebagai kepentingan. Walaupun begitu, per- [16] M. K. M. Nasution, & M. S. Lydia, ”Metodologi pengelolaan proyek
soalan yang terkait dengan tenaga kerja Indonesia yang berada sistem informasi”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(4):
47-51, 2005.
pada posisi indeks pembangunan manusia (IPM) yang rendah
menyebabkan hadirnya pernyataan masalah. Kepentingannya [17] M. K. M. Nasution, ”Penilaian keterpuasan di dalam sistem”, EPSILON:
Jurnal Matematika dan Terapannya 2(2): 7-14, 2001.
terletak pada kenyataan bahwa walaupun generasi sekarang
ini melek dengan teknologi informasi terutama gajet, tetapi [18] M. K. M. Nasution, M. Elfida, & S. Mahfudz, ”Diskoveri pengetahuan:
suatu kritik”, Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer : 309-318,
baik generasi muda maupun para orang tua mereka hanya 2010.
mempunyai keahlian sebagai konsumen teknologi itu. Mereka
[19] M. K. M. Nasution, ”Indonesia Knowledge Dissemination: A snapshot”,
tidak mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan baik Journal of Physics: Conference Series 978(1), 2018.
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sebagai akibat [20] M. K. M. Nasution, M. Maulina, ”Calligraphy design for coconut
tidak dikuasainya sains terkait yang menjembatani kebutuhan garbage use”, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
hidup mereka dengan sarana tersedia dalam teknologi infor- 126(1), 2018.
masi. Lagi pula, secara umum penguasaan pengetahuan yang [21] M. K. M. Nasution, ”SumutSiana”, IOP Conference Series: Materials
rendah menyebabkan filosofis yang mendasari setiap sains Science and Engineering 309(1), 2018.
maupun teknologi tidak akan dapat ditangkap oleh generasi [22] M. K. M. Nasution, ”Multimedia: Koridor prima pendidikan dan dunia
yang hanya memiliki keinginan sebagai pengguna saja. Dengan usaha/industri”, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia ,
demikian, penelitian demi penelitian memerlukan pernyataan Medan : FMIPA USU, 29-30 November 2004.
masalah terkait dengan semua kepentingan yang fokus ter- [23] M. K. M. Nasution, ”Tinjauan matematika terhadap diagnosa penyakit
hadap penglibatan teknologi informasi. berbahaya sebagai langkah awal dalam pengobatan”, Media Farmasi:
An Indonesian Pharmaceutical Journal , 2006.
[24] M. K. M. Nasution, ”Cara Menulis Karya Ilmiah”, Teknik Penulisan
V. P ENUTUP Karya Ilmiah, Bagian 2, Februari 2017.
Merancang pernyataan masalah penelitian tergantung [25] M. K. M. Nasution, and S. Sitorus, ”Memilih pendekatan dan metode
dalam penelitian matematika”, Epsilon: Jurnal Matematika dan Tera-
kepada kepentingan yang memerlukan jawaban, dengan mana pannya 3(1): 15-24.
objektif penelitian dihadirkan. Dengan melibatkan kepentin-
[26] M. K. M. Nasution, ”Konsep penelitian dalam teknologi informasi”,
gan, pernyataan masalah dapat diarahkan sesuai dengan Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(1): 33-40, 2005.
tingkatan penelitian yang akan dibuat, metodologi yang dili- [27] M. K. M. Nasution, ”Basis sains dan teknologi sebagai basis perekono-
batkan, termasuk sistematika penilitian (dari proposal sampai mian”, Suara USU, edisi 24 April, 2001.
laporan). [28] O. S. Sitompul, & M. K. M. Nasution, ”Data dan pengetahuan: Suatu
tinjauan”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science , Vol. 2(2): 1-
R EFERENCES 11, 2006.
[29] M. Elveny, R. Syah, M. Elfida, M. K. M. Nasution, ”Information
[1] M. K. M. Nasution, ”Dari realitas ke realitas dalam penelitian matem- Retrieval on Social Network: An Adaptive Proof”, IOP Conference
atika”, EPSILON: Jurnal Matematika dan Terapannya 3(2), 25-34, Series: Materials Science and Engineering 300(1), 2018.
2002.
[30] M. K. M. Nasution, ”Semantic interpretation of search engine resultant”,
[2] M. K. M. Nasution, ”Fenomena Riset”, Harian Analisa, May 2016. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering 300(1),
[3] M. K. M. Nasution, ”Hilirisasi Penelitian Berbasis Teknologi pada 2018.
Perguruan Tinggi”, Harian Analisa, Sep 2016.
[31] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Information retrieval model:
[4] M. K. M. Nasution, ”Struktur proposal penelitian”, Al-Khawarizmi A social network extraction perspective”, IEEE Proceedings of Interna-
Journal of Computer Science 2(3), 1-12, 2006. tional on Information Retrieval & Knowledge Management (CAMP12),
[5] M. K. M. Nasution, ”Superficial method for extracting academic social 2012.
network from the Web”, Ph.D. Dissertation, 2013. [32] M. K. M. Nasution, ”Fuzzy braid group: A concept”, SEMIRATA ICST
[6] M. K. M. Nasution, ”Karya Ilmiah”, Teknik Penulisan Karya Ilmiah, 2018.
Bagian 2, Februari 2017. [33] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Extraction of academic social
[7] M. K. M. Nasution, ”Karya Ilmiah Dosen & Mahasiswa”, Harian network from online database”, IEEE Proceedings of 2011 Interna-
Waspada, Mar 2016. tional Conference on Semantic Technology and Information Retrieval
[8] M. K. M. Nasution, ”Abstrak - Suatu Karya Ilmiah”, Teknik Penulisan (STAIR11), 64-69, 2011.
Karya Ilmiah, Bagian 3, 2017. [34] M. K. M. Nasution, S. A. Noah, ”Social network extraction based
[9] M. S. Siregar, & M. K. M. Nasution, ”Dimensi informasi dalam on Web. A comparison of superficial methods”, Procedia Computer
bahasa”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(2): 47-53, Science 124: 86-92, 2017.
2005. [35] M. K. M. Nasution, ”Social network extraction based on Web: 1.
[10] O. S. Sitompul, & M. K. M. Nasution, ”Implementasi hubungan bahasa Related superficial methods”, IOP Conference Series: Materials Science
dan logika dalam objektivitas penelitian”, Al-Khawarizmi: Journal of and Engineering 300(1), 2018.
Computer Science 1(3): 27-31, 2005. [36] M. K. M. Nasution, O. S. Sitompul, S. A. Noah, ”Social network
[11] M. K. M. Nasution, ”Carut Marut Menulis Karya Ilmiah”, Harian extraction based on Web: 3. The integrated superficial method”, Journal
Waspada, Apr 2016. of Physics: Conference Series 978(1), 2018.
[12] P. Sianipar, & M. K. M. Nasution, ”Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan [37] M. K. M. Nasution, ”Kolmogorov Complexity: Clustering Objects and
Teknologi”, SEMIRATA, UNTAN Pontianak, 5-7 Juli 1995. Similarity”, Bulletin of Mathematics 3(1), 1-16, 2011.
[13] M. K. M. Nasution, ”Teknologi pengetahuan”, Dies Fasilkom-TI USU, [38] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Extracting social networks
Medan, 2013. from web documents”, In Book of Abstracts CAIT, The 1st National
[14] M. Zarlis, & M. K. M. Nasution, ”Sekolah dan Teknologi Informasi”, Doctoral Seminar on Artificial Intelligence Technology CAIT UKM :
Harian Waspada, hal 4, 20 Desember 2005. 278-281, 2010.
[15] M. Elfida, & M. K. M. Nasution, ”Perancangan antarmuka sistem [39] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Superficial method for extracting
informasi”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(1): 11-17, social network for academics using web snippets”, Rough Set and
2005. Knowledge Technology, LNCS-LNAI Vol. 6401: 483-490, 2010.
[40] K. M. N. Mahyuddin, O. S. Sitompul, S. Nasution, H. Ambarita, ”New
similarity”, IOP Conference Series: Materials Science and Engineering
180(1), 2016.
[41] M. K. M. Nasution, ”Modelling and Simulation of Search Engine”,
Journal of Physics: Conference Series, 801 (1).
[42] Sutarman, & M. K. M. Nasution, ”Proses sampel seragam menurut kulit
konveks”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(4): 41-45,
2005.
[43] M. K. M. Nasution, ”Karakteristik model ARMA berbasis fungsi
spektral”, Komunikasi Penelitian 13(2): 438-425, 2001.
[44] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Probabilistic generative model
of social network based on web features”, Interior, Sumut-Aceh, 241-
250, 2011.
[45] M. Harahap, & M. K. M. Nasution, ”Fungsi kulit konveks berdasarkan
teorema”, Seminar PPD - HEDS, 29-30 Agustus 2001.
[46] M. Harahap, & M. K. M. Nasution, ”Proses titik Poisson menurut kulit
konveks”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(4): 19-29,
2005.
[47] Rahmawati Pane, & M. K. M. Nasution, ”Model dan sifat asimtotik
keandalan perangkat lunak”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer
Science 1(2): 17-26, 2005.
[48] M. K. M. Nasution, R. Syah, M. Elfida, ”Information retrieval based
on the extracted social network”, Advances in Intelligent Systems and
Computing 662: 220-226.
[49] I. Lubis, K. M. Nasution Mahyuddin, ”Probability model for designing
environment condition”, Journal of Physics: Conference Series 801(1),
2017.
[50] I. Lubis, M. K. M. Nasution, M. Maulina, ”Basic framework of urban
design based on natural resources”, IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science 126(1), 2018.
[51] M. K. M. Nasution, R. Sitepu, Rosmayati, D. Bakti, S. M. Hardi, ”Re-
search mapping in North Sumatra based on Scopus”, IOP Conference
Series: Materials Science and Engineering 309(1), 2018.
[52] M. K. M. Nasution, M. Hardi, R. Syah, ”Mining of the social network
extraction”, Journal of Physics: Conference Series 801(1), 2017.
[53] Mahyuddin K. M. Nasution. (2016) ”Social network mining (SNM):
A definition of relation between the resources and SNA.” International
Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology
6(6): 975-981.
[54] M. K. M. Nasution, ”Jurnal nasional”, Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Bagian 4, 2017.
[55] M. K. M. Nasution, ”Penelaahan literatur”, Teknik Penulisan Karya
Ilmiah Bagian 3, 2017.
[56] M. K. M. Nasution, ”Penguasaan sains dan teknologi”, Pengajaran
Berbantuan Komputer (PBK), Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
BK-1.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai