2021
Pendahuluan !
Hidup adalah pilihan. Setiap hari kita
diperhadapkan kepada pilih. Memilih
ke gereja atau tidak. Memilih baju apa yang di pakai. Memilih jalan apa yang
akan ditempuh. Bahkan kita diperhadapkan ketika dengan siapa kita akan
menikah. Namun setiap pilihan mengandung konsekuensi yang akan kita
jalani. Demikian juga dengan Abraham yang diperhadapkan kepada pilihan
untuk mematuhi kehendak Tuhan atau menuruti kehendak-Nya sendiri.
Pada akhirnya kita tahu bahwa Abraham memilih untuk taat kepada firman
TUHAN dan darinya kita belajar supaya kita memiliki iman teguh dalam
perjalanan kehidupan kita. Ketguhan Iman Abraham didapatkan melalui
beberapa pengalaman kehidupan yang dijalaninya, yaitu
Pertama, Ketaatan kepada Firman Tuhan. Abraham taat ketika disuruh
Tuhan untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal dan yang
dikasihinya yaitu Ishak. Namun Abraham taat. Ketaatannya sudah terlatih
ketika Tuhan menyuruhnya pergi dari tanah kelahirannya dan keluarganya.
Dia jugaa taat ketika TUHAN tidak menyetujui Ismael untuk menjadi ahli
warisnya. Abrahampun taat diminta TUHAN untuk berpisah dengan Lot.
Ketaatan ini membentuk iman yang membawa keyakinan bahwa TUHAN
akan menyertai kehidupannya. Kitapun juga demikian. Iman kita akan
semakin teguh ketika kita semakin taat kepada kebenaran firman-Nya. Iman
kita akan semakin kuat ketika firman yang kita baca dan dengar kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, Berpengalaman dengan TUHAN. Abraham tahu dan yakin bahwa
keturunannya akan seperti bintang di langit dan pasir di laut. Pun, ketika dia
disuruh mempersembahkan anaknya yang tunggal kepada TUHAN, dia
tetap percaya bahwa keturunannya akan semakin banyak. Pengalaman
TUHAN menolong dan berkatrya dalam hidupnya membuatnya yakin bahwa
TUHAN akan senantiasa menepati janjiNya. Orang percaya harus yakin
bahwa setiap hari merupakan cara TUHAN untuk memberi pengalaman
kepada kita. Oleh karena itu supaya memiliki iman teguh, maka hiduplah
berpengalaman dengan TUHAN. Percayalah bahwa TUHAN bekerja dalam
kehidupan kita setiap hari.
Ketiga, Keberanian untuk Memberi. Abraham rela memberikan anaknya
yang tunggal dan yang dikasihinya kepada TUHAN. Pada akhirnya TUHAN
sendiri menyediakan ganti korban itu karena ketaatan Abraham. Seorang
yang ingin diberkati TUHAN adalah orang yang suka memberi. Bapa di
sorgha telah mengorbankan Anak-Nya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus
supaya manusia diselamatkan. Pengorbanan itu adalah wujud kasihNya
kepada manusia. Milikilah keberanian untuk berkorban dalam kaheidupan ini
Penutup!! Iman yang teguh kepada Tuhan Yesus Kristus harus dimiliki oleh
setiap orang percaya. Dengan iman yang teguh maka kita akan semakin
intim dengan TUHAN karena memiliki pengalaman dengan TUHAN sendiri.
Amin.
LAPORAN GEREJA
Minggu, 10 Januari 2021
Persembahan/Derma Rp. 929.000,-
Pers. Syukur Rp. 200.000,- Hadir : 49 dewasa
Pers. Sekolah Minggu Rp. 73.000,- 15 anak-anak
Saldo sampai Minggu lalu Rp. 44.013.000,-