Glaukoma Dan Katarak New
Glaukoma Dan Katarak New
■ Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam bola
mata dan bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris dan
terdiri dari zat tembus cahaya (transparan) berbentuk seperti cakram yang dapat
menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi. Lensa berbentuk lempeng
cakram bikonveks dan terletak di dalam bilik mata belakang. Lensa akan dibentuk
oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di dalam kapsul lensa. Epitel
lensa akan membentuk serat lensa terus-menerus sehingga mengakibatkan
memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa sehingga membentuk nukleus
lensa.
ANATOMI MATA (aqueous humor)
■ Aqueous humor mengandung zat-zat gizi untuk kornea dan lensa, keduanya tidak
memiliki pasokan darah. Adanya pembuluh darah di kedua struktur ini akan
mengganggu lewatnya cahaya ke fotoreseptor. Aqueous humor dibentuk dengan
kecepatan 5 ml/hari oleh jaringan kapiler di dalam korpus siliaris, turunan khusus
lapisan koroid di sebelah anterior. Cairan ini mengalir ke suatu saluran di tepi
kornea dan akhirnya masuk ke darah.
DEFINISI
■ Katarak merupakan keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh akibat
hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa, sehingga pandangan seperti
tertutup air terjun atau kabut merupakan penurunan progresif kejernihan lensa,
sehingga ketajaman penglihatan berkurang (Corwin, 2000). Definisi lain katarak
adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi keruh akibat hidrasi
cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan
metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu
(Iwan,2009).
KLASIFIKASI
■ Katarak senil, katarak yang disebabkan adanya perubahan kimia protein lensa pada
pasien lansia, terdapat 4 stadium dalam katarak senil.
• Katarak kongenital, katarak ini dapat terjadi karena kesalahan metabolism bawaan,
infeksi rubella ibu pada trisemester pertama, anomaly kongenital, dan penyebab
genetic yang biasanya dominan autosomal.
KLASIFIKASI
■ Katarak traumatic, katarak ini dapat terjadi karena benda asing yang masuk
menyebabkakan humor akuuueus atau vitreus masuk ke kapsul lensa.
■ Katarak komplikasi, karena uveitis, glaucoma, pigmentosa retinitis, ablasio retina,
diabetes, hipoparatiodisme, dermatitis atopic, ionisasi radiasi atau sinar infra
merah.
■ Katarak toksik, katarak karena toksisitas obat atau zat kimia seperti ergot,
dinitrofenol, naftalin, fenotiazin.
ETIOLOGI
a) Umum
Sebelum dilakukan pembedahan, kacamata dan lensa kontak dapat membantu
memperbaiki penglihatan. Kacamata hitam saat cahaya terang dan lampu terang
dapat memberi cahaya reflektif bukan cahaya langsung yang mengurangi silau dan
membantu penglihatan. Pembatasan aktivitas sesuai gangguan atau kehilangan
penglihatan.
b) Pengobatan
` Pemberian obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti ketorolac dan bromfenak.
c) Pembedahan
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Anamnesa
Identitas / Data demografi
Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama pasien katarak biasanya antara lain:
– Penurunan ketajaman penglihatan secara progresif (gejala utama katarak).
– Berkabut, berasap, penglihatan tertutup film.
– Perubahan daya lihat warna.
– Lampu dan matahari sangat mengganggu .Gangguan mengendarai kendaraan malam hari,
lampu besar sangat menyilaukan mata.
– Sering meminta ganti resep kaca mata.
– Lihat ganda.Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat (hipermetropia).
ASUHAN KEPERAWATAN
Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien seperti:
– DM
– Hipertensi
– Pembedahan mata sebelumnya, dan penyakit metabolic lainnya memicu
resiko katarak.
– Kaji gangguan vasomotor seperti peningkatan tekanan vena,-
ketidakseimbangan endokrin dan diabetes, serta riwayat terpajan pada
radiasi, steroid / toksisitas fenotiazin.
– Kaji riwayat alergi
Riwayat Kesehatan Keluarga
– Apakah ada riwayat diabetes atau gangguan sistem vaskuler, kaji riwayat
stress.
ASUHAN KEPERAWATAN
B. Pemeriksaan Fisik
Dalam inspeksi, bagian-bagian mata yang perlu diamati adalah dengan melihat lensa
mata melalui senter tangan (penlight), kaca pembesar, slit lamp, dan oftalmoskop.
Dengan penyinaran miring (45 derajat dari poros mata) dapat dinilai kekeruhan lensa
dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa yang keruh (iris shadow). Bila letak
bayangan jauh dan besar berarti kataraknya imatur, sedang bayangan kecil dan dekat
dengan pupil terjadi pada katarak matur.
C. Pemeriksaan Diagnostik
– Kartu mata Snellen atau mesin telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan
sentral penglihatan
– Pemeriksaan oftalmoskopi: mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi
lempeng optic, papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisme.
– Darah lengkap, laju sedimentasi (LED): menunjukkan anemi sistemik / infeksi
– EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid: dilakukan untuk memastikan
aterosklerosis.
– Tes toleransi glukosa / FBS : menentukan adanya/ control diabetes.
Diagnosa Keperawatan
yang mungkin terjadi
■ Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan b.d gangguan penerimaan
sensori atau status organ indera, lingkungan secara terapetik dibatasi. Ditandai
dengan: Menurunnya ketajaman penglihatan, perubahan respon biasanya
terhadap rangsang.
■ Kecemasan b.d kurang terpapar terhadap informasi tentang prosedur tindakan
pembedahan
■ Resiko tinggi terhadap infeksi b.d prosedur invasive pengangkatan katarak
■ Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan pengobatan b.d tidak
mengenal sumber informasi, salah intrepetasi, kurangnya mengingat,
keterbatasan kognitif
Intervensi
Gangguan peersepsi sensori-perseptual penglihatan b.d gangguan penerimaan
sensori/status organ indera, lingkungan secara terapetik dibatasi. Ditandai
dengan :
– Menurunnyaketajaman penglihatan
– Perubahan respon biasanya terhadap rangsang.
Pendekatan dari sisi yang tak dioperasi, bicara Memberikan rangsang sensori tepat terhadap
isolasi dan menurunkan bingung
dengan menyentuh
3. Glaukoma kongenital
Glaukoma kongenital terjadi sejak lahir. Ada
ketidaksempurnaan perkembangan saluran humor aqueous di
masa janin. Gejala: sangat peka cahaya, mata merah, kornea
membesar.
4. Glaukoma sekunder
Glaukoma yg terjadi akibat penyakit lain. Misalnya: uveitis,
diabetes melitus, obat-obatan.
ETIOLOGI
■ Tonometri
■ Gonioskopi
■ Ophtalmoskop
■ Pemeriksaan lapang pandang
PENATALAKSANAAN
■ Medikamentosa
– Penekanan pembentukan humor aqueus
– Meningkatkan aliran keluar humor aqueus
– Penurunan volume korpus vitreus.
– Obat-obat miotik, midriatikum, siklopegik
■ Terapi operatif dan laser
1. Iridektomi dan iridotomi perifer
2. Bedah drainase glaukoma dengan trabekulektomi, goniotomi.
3. Argon Laser Trabeculoplasty (ALT)
KOMPLIKASI
■ Kebutaan dapat terjadi pada semua jenis glaukoma. Galukoma penutupan sudut akut
adalah suatau kedaruratan medis.
■ Agen topikal yang digunakan untuk mengobati glaukoma dapat memiliki efek sistemik
yang merugikan, terutama pada lansia. Efek ini dapat berupa perburukan kondisi
jantung, pernapasan atau neurologis.
■ Komplikasi Pembedahan
a. Peningkatan TIO
b. Hipotoni (Penurunan TIO)
c. Infeksi
d. Jaringan parut
ASUHAN KEPERAWATAN
■ Pengkajian
Anamnesa
– Identitas / Data Biografi
Berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan keterangan lain
mengenai identitas pasien.
– Riwayat penyakit sekarang
Merupakan penjelasan dari keluhan utama. Misalnya yang sering
terjadi pada pasien dengan katarak adalah penurunan ketajaman
penglihatan.
ASUHAN KEPERAWATAN