Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN

KATARAK DAN GLUKOMA


MOHAMMAD ARIFIN NOOR
Bagian Mata
• Kornea : lapisan mata yang paling luar sebagai
tempat lewatnya berkas sinar.
• Iris : mengatur warna mata dan pengontrol
ukuran pupil.
• Pupil : jalan sinar untuk masuk ke dalam mata
bagian dalam.
• Lensa : untuk akomodasi penglihatan.
• Retina : tempat terbentuknya bayangan.
Definition of Katarak
• Katarak merupakan keadaan patologik lensa dimana
lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau
denaturasi protein lensa, sehingga pandangan
seperti tertutup kabut merupakan penurunan
progresif kejernihan lensa, sehingga ketajaman
penglihatan berkurang (Corwin, 2000).

• Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara


progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya
akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua
orang lebih dari 65 tahun (Doengoes, dkk. 2000).
Etiologi
1. Usia lanjut dan proses penuaan
2. Congenital atau bisa diturunkan.
3. Pembentukan katarak dipercepat oleh
faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan
beracun lainnya.
4. Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata,
penyakit metabolik (misalnya diabetes) dan
obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).
Faktor Resiko
a.Katarak traumatik yang disebabkan oleh riwayat
trauma/cedera pada mata.
b.Katarak sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain,
seperti: penyakit/gangguan metabolisme, proses
peradangan pada mata, atau diabetes melitus.
c.Katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi.
d.Katarak yang disebabkan oleh penggunaan obat-
obatan jangka panjang, seperti kortikosteroid dan obat
penurun kolesterol.
e.Katarak kongenital yang dipengaruhi oleh faktor
genetik
Patofisiologi

Lensa mengandung 3 komponen


anatomis:
–Nukleus  zone sentral
–Korteks  perifer
–Kapsul anterior dan posterior
 Nukleus mengalami perubahan warna menjadi coklat
kekuningan dg bertambahnya usia
 Perubahan fisik (perubahan pd serabut halus multiple
(zunula) yg memanjang dari badan silier kesekitar
daerah lensa)  hilangnya tranparansi lensa
 Perubahan kimia dlm protein lensa  koagulasi 
mengabutkan pandangan
 Terputusnya protein lensa disertai influks air kedalam
lensa
 Usia meningkat  Penurunan enzim menurun 
degenerasi pd lensa
Manifestasi Klinik
1. Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut
menghalangi objek.

2. Gangguan penglihatan bisa berupa:


• Peka terhadap sinar atau cahaya.
• Dapat melihat dobel pada satu mata (diplopia).
• Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat
membaca.
• Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.
• Kesulitan melihat pada malam hari
• Melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya
terasa menyilaukan mata
• Penurunan ketajaman penglihatan ( bahkan pada siang
hari )
Klasifikasi
• Katarak kongenital, katarak yang terlihat pada
usia di bawah 1 tahun
• Katarak juvenil, katarak yang terlihat pada usia
di atas 1 tahun dan di bawah 40 tahun
• Katarak presenil, yaltu katarak sesudah usia 30
- 40 tahun
• Katarak senil, yaitu katarak yang mulai terjadi
pada usia lebih dari 40 tahun.
• Katarak Senil sendiri terdiri dari 4 stadium,
yaitu:

a) Stadium awal (insipien).


Pada stadium awal (katarak insipien)
kekeruhan lensa mata masih sangat minimal,
bahkan tidak terlihat tanpa menggunakan alat
periksa. Pada saat ini seringkali penderitanya
tidak merasakan keluhan atau gangguan pada
penglihatannya, sehingga cenderung
diabaikan.
b) Stadium imatur.
• Pada stadium yang lebih lanjut, terjadi
kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau
belum mengenai seluruh lensa sehingga masih
terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa.
c) Stadium matur.
• Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan
terjadi pengeluaran air bersama-sama hasil
desintegrasi melalui kapsul. Didalam stadium ini
lensa akan berukuran normal.
d) Stadium hipermatur. Katarak yang terjadi
akibat korteks yang mencair sehingga masa
lensa ini dapat keluar melalui kapsul.
Komplikasi
• Nistagmus dan strabismus
• Katarak yang dibiarkan maka akan
menimbulkan komplikasi penyakit berupa
glukoma dan uveitis.
Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik

• Keratometri
• Oftalmoskop
• A-Scan Ultrasoundm (Echography)
Penatalaksanaan
• Ada 2 macam tekhnik pembedahan katarak
– Ekstraksi katarak intrakasuler (ICCE)
– Ekstraksi katarak ekstrakapsuler extraction
(ECCE)  98 % keberhasilan
• Fakoemulsifikasi  penemuan terbaru pd
ekstrakapsuler
• Implan lensa okuler (IOL)
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan persepsi sensori-perseptual
penglihatan b.d Gangguan penerimaan
sensori/status organ indera ditandai dengan
menurunnya ketajaman penglihatan
• Nyeri akut b.d luka pasca operasi.
• Resiko cidera b.d Keterbatasan penglihatan
Pendidikan Pasien Post Op Katarak
• Pembatasan aktivitas
Diperbolehkan
– Menonton televisi; membaca bila perlu, tp
jangan terlalu lama
– Mengerjakan aktivitas biasa tapi dikurangi
– Pada awal mandi waslap selanjutnya
menggunakan bak mandi atau pancuran
– Tidak boleh membungkuk pd wastafel atau bak
mandi; condongkan sedikit kepala kebelakang
saat mencuci rambut
• Tidur dengan perisai pelindung mata logam
pada malam hari; mengenakan kacamata
pada siang hari
• Ketika tidur, berbaring terlentang atau miring
tidak boleh telengkup
• Aktivitas dengan duduk
• Mengenakan kacamata hitam untuk
kenyamanan
• Berlutut atau jongkok saat mengambil sesuatu
dari lantai
Dihindari (paling tidak selama 1 minggu)
• Tidur pd sisi yg sakit
• Menggosok mata; menekan kelopak untuk menutup
• Mengejan saat defekasi
• Memakai sabun mendekati mata
• Mengangkat benda yg lebih dari 7 Kg
• Hubungan seks
• Mengendarai kendaraan
• Batuk, bersin, dan muntah
• Menundukkan kepala sampai bawah pinggang,
melipat lutut saja dan punggung tetap lurus untuk
mengambil sesuatu dari lantai
Definition of Glaucoma
• Glaukoma atau Peningkatan tekanan intraokular
(TIO) adalah hasil dari drainase yang tidak
memadai dari aqueous humor dari ruang anterior
mata. Ini adalah kondisi yang menyebabkan
kerusakan pada saraf optik mata Anda dan
menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
Tekanan yang meningkat menyebabkan atrofi
saraf optik dan, jika tidak diobati, kebutaan.
Glaukoma cenderung diwariskan dan mungkin
tidak muncul sampai di kemudian hari (Matt,
2013).
Mempengaruhi 65 juta orang di seluruh dunia Tidak ada obatnya Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan Penyebab utama kebutaan pada orang Afrika

Key Facts
• Mempengaruhi 65 juta orang di seluruh dunia
• Tidak ada obatnya
• Glaukoma adalah salah satu penyebab utama
kebutaan
• Penyebab utama kebutaan pada orang Afrika-
Amerika (6-8 kali lebih sering daripada orang
Kaukasia)
• Menyumbang lebih dari tujuh juta kunjungan
dokter setiap tahun
Functional Implications
• Activities of daily life
(driving, sports, etc)
may be affected by:
– Decreased contrast
sensitivity
– Light sensitivity
– Difficulty with glare
• Need to establish new
habits and routines for
medication
Affected parts of the eye
• Optic Nerve

• Ciliary Body

• Angle of the
Anterior Chamber
Multiple Types of Glaucoma
• Congenital:
– kondisi bawaan muncul pada bayi, perkembangan saluran
drainase yang tidak lengkap selama periode prenatal

• Secondary:
o hasil dari penyebab lain seperti obat-obatan, cedera, tumor,
peradangan
Multiple types of Glaucoma
• Primary/Open Angle:
• bentuk paling umum, jumlah cairan
yang benar tidak dapat mengalir keluar
dari mata (pipa tersumbat) bentuk
paling umum, jumlah cairan yang benar
tidak dapat mengalir keluar dari mata
(pipa tersumbat)

• Angle Closure Glaucoma:


– bentuk paling langka, tekanan
mata naik dengan cepat ketika
saluran drainase tersumbat /
tertutup (sink stopper)
Diagnostic Assessment
• Tonometer:
measures pressure
• Pachymeter:
measures corneal thickness
• Visual field test:
measures peripheral vision
• Ophthalmoscopy:
direct observation of optic nerve
• Imaging Technology:
scans optic nerve and retinal
nerve fiber
• Gonioscopy: use of mirrors to see
interior of eye
Penatalaksanaan Akut Glukoma
• Penderita dirawat dan dipersiapkan untuk
operasi. Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO)
dan keadaan mata. Bila TIO tetap tidak turun,
lakukan operasi segera. Sebelumnya berikan
infus manitol 20% 300-500 ml, 60 tetes/menit.
Jenis operasi, iridektomi atau filtrasi,
ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaab
gonoskopi setelah pengobatan
medikamentosa.
Penatalaksanaan Kronik Glukoma
• Pasien diminta datang teratur 6 bulan sekali,
dinilai tekanan bola mata dan lapang
pandang. Bila lapang pandang semakin
memburuk,meskipun hasil pengukuran
tekanan bola mata dalam batas normal, terapi
ditingkatkan. Dianjurkan berolahraga dan
minum harus sedikit-sedikit.
Nursing Care Plans
• Nursing care planning and management for
patients with glaucoma include: preventing
further visual deterioration, promote
adaptation to changes in reduced visual
acuity, prevent complications and injury.
Diagnosa Keperawatan
• Here are three (4) nursing diagnosis for
glaucoma:

• Disturbed Sensory Perception: Visual


• Pain
• Anxiety
• Deficient Knowledge
Gangguan persepsi sensori : penglihatan b.d gangguan
penerimaan;gangguan status organ ditandai dengan
kehilangan lapang pandang progresif.

Intervensi :
- Pastikan derajat/tipe kehilangan penglihatan
- Dorong mengekspresikan perasaan tentang kehilangan /
kemungkinan kehilangan penglihatan
- Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan,
menikuti jadwal, tidak salah dosis
- Lakukan tindakan untuk membantu pasien menanganiketerbatasan
penglihatan, contoh, kurangi kekacauan,atur perabot, ingatkan
memutar kepala ke subjek yang terlihat; perbaiki sinar suram dan
masalah penglihatan malam.
- Kolaborasi obat sesuai dengan indikasi
Nyeri b/d peningkatan tekanan intra okuler (TIO) yang
ditandai dengan mual dan muntah
• kaji tipe intensitas dan lokasi nyeri
• kaji tingkatan skala nyeri untuk menentukan dosis
analgesic
• anjurkan istirahat ditempat tidur dalam ruangan yang
tenang
• atur sikap fowler 300 atau dalam posisi nyaman.
• Hindari mual, muntah karena ini akan meningkatkan
TIO
• Alihkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan
• Berikan analgesik sesuai anjuran
Ansitas b. d faktor fisilogis, perubahan status
kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan
kehilangan penglihatan ditandai dengan ketakutan

• Kaji tingkat ansitas, derajat pengalaman


nyeri/timbul nya gejala tiba-tiba dan
pengetahuan kondisi saat ini.
• Berikan informasi yang akurat dan jujur.
Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan
pengobatan mencegah kehilangan penglihatan
tambahan.
• Dorong pasien untuk mengakui masalah dan
mengekspresikan perasaan.
• Identifikasi sumber/orang yang menolong.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi,
prognosis, dan pengobatan b.d kurang terpajan/tak mengenal
sumber, kurang mengingat, salah interpretasi, ditandai dengan
;pertanyaan, pernyataan salah persepsi
• Diskusikan perlunya menggunakan identifikasi,
• Tunjukkan tehnik yang benar pemberian tetes mata.
• Izinkan pasien mengulang tindakan.
• Kaji pentingnya mempertahankan jadwal obat, contoh tetes mata.
Diskusikan obat yang harus dihindari, contoh midriatik, kelebihan
pemakaian steroid topikal.
• Identifikasi efek samping/reaksi merugikan dari pengobatan
(penurunan nafsu makan, mual/muntah, kelemahan, jantung tak
teratur dll.
• Dorong pasien membuat perubahan yang perlu untuk pola hidup
• Dorong menghindari aktivitas,seperti mengangkat berat/men
dorong, menggunakan baju ketat dan sempit. - Diskusikan
pertimbangan diet, cairan adekuat dan maksimal

Anda mungkin juga menyukai