Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar
seseorang dengan orang lain. Dengan adanya komunikasi, maka terjadilah
hubungan sosial karena bahwa manusia itu adalah sebagai makhluk sosial,
diantara satu dengan yang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadinya
interaksi timbal balik.
Yang menjadi perhatian dalam makalah ini adalah bagaimana
komunikasi dibangun dengan teknik dan prinsip komunikasi yang baik. Dalam
hubungan seseorang dengan orang lain terjadi proses komunikasi diantaranya.
Tetapi ketika sedang melakukan komunikasi terkadang tidak memperhatikan
teknik komunikasi dengan baik.Hal ini yang terkadang orang salah menafsirkan
isi dari informasi yang diberikan atau pun yang didengarkannya.
Terlebih lagi ketika berkomunikasi dalam ruang lingkup pada proses
pembelajaran. Cara yang paling mudah menerapkan teknik dan prinsip 
komunikasi dalam pembelajaran ialah, semua menguasi teknik dan prinsip
komunikasi baik dalam ceramah, simulasi,diskusi ataupun modular.
Dengan kata lain tanpa adanya komunikasi, maka proses pembelajaran
akan menjadi tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sehingga
tujuan-tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai. Pada dasarnya komunikasi
pembelajaran dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan.Secara lisan, dapat
terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face) tanpa melalui perantara.
Setiap individu berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal
yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu atau apa yang seharusnya
dijalankan individu, dan apa tindakan yang seharusnya dilakukan.

B. Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah
sebagai berikut,
1.   Apakah pengertian teknik komunikasi
2.   Prinsip komunikasi dalam metode ceramah
3. Prinsip komuikasi dalam diskusi
4.   Prinsip komunikasi dalam kurikulum berbasis comput

C. Tujuan Penulisan Makalah


1.    Untuk mengetahui pengertian teknik komunikasi.
2.    Untuk mengetahui prinsip komunikasi dalam ceramah
3.    Untuk mengetahui prinsip komunikasi dalam diskusi
4.    Untuk mengetahui prinsip komunikasi dalam kurikulum berbasis komputer.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Teknik Komunikasi


Pengertian teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk
menyelesaikan permasalahan manusia. Pengertian komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Teknik
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak lain
agar terjadi interaksi diantara keduanya untuk menyelesaikan suatu masalah
dengan menggunakan media komunikasi.
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan komunikasi
guru dengan siswa terlibat dalam proses komunikasi dalam pembelajaran sangat
mentukan hasil pembelajaran. Proses komunikasi yang berjalan lancer antara
guru dan siswa akan membawa hasil pembelajaran yang baik. Persoalan
kekurang pahaman dan persoalan lain yang berkaitan dengan materi dapat di
selesaikam. Sebaliknya komunikasi yang terhambat bisa karna guru tidak
membuka ruang komunikasi, guru kurang mampu menggali kemampuan
bertanya siswa , siswa takut bertanya dan sebab lainnya akan berimplikasi
kurang bagus terhadap hasil pembelajaran.
Kunci utama komunikasi dikelas terletak ditangan guru.Ia seyogianya
membangun mekanisme yang tepat agar suasana komunikatif dapat tumbuh
dengan baik. Selain itu guru juga harujs mengujasai teknik dan prinsip
komunikasi. Dengan cara emikian apa yang di sampaikan akan memberi hasil
yang optimal.
 
B.   Prinsip Komunikasi dalam Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umunya mengikuti secara pasif.Dalam hal ini guru biasanya menguraikan pokok
topic ( pokok bahasan) tertentu ditempat dan waktu tertentu.
Mentode ceramah atau kuliah (lecture method) adalah sebuah cara
pengajaran yang dilakukan oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah
(one way communication). Ditinjau dari perspektif komunikasi pendidikan peran
yang dominan memang terletak pada guru. Ia mendominasi pembelajaran
dengan mengajar, menyampaikan materi, dan berbicara disebagian besar waktu
yang ada.Sementra posisi siswa cenderung pasif ketika seorang guru
berceramah,umumnya siswa hanya menyimak dan kadang-kadang mencatat hal-
hal yang penting. Karena itu ada yang menilai metode ceramah ini merupakan
“pencipta siswa bisu”.

2
Jika di amati metode ini memang memiliki beberapa kelemahan antara
lain sebagai berikut:
1. Membuat siswa pasif karena perhatian terpusat pad guru. Dalam hal ini
timbul kesa siswa hanya sebagai objek yang selalu menganggap benar apa
yang disampaikan oleh guru, padahal posisi siswa tidak saja sebagai penerima
pelajaran, tapi juga sebagai subjek pengajaran.Sebagai subjek siswa juga
berhak aktif mencari dan memperoleh sendiri pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan.
2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa. Posisi siswa pada saat guru
berceramah hanya melihat, mendengar dan mencatat tanpa komentar
berkaitan dengan informasi penting dari guru. Padahal tidak selalu yang
disampaikan guru dapat diterima mentah-mentah sepenuhnya. Dalam diri
siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk
menerima dan menolak, atau minimal mempertanyakan apa yang di
sampaikan guru inilah yang di sebut sebagai self direction ( kemampuan
untuk mengatur dan mengarahkan diri.
3. Menghambat daya kritis siswa karena segala infomarsi yang di sampaikan
guru biasanya di telan mentah-mentah tanpa di bedakan apakah informasi itu
benar ataukah salah, di pahami sepenuhnya atau tidak. Dengan demikian sulit
bagi siswa untuk mengembangkan kreatifitas serana ciptanya secara optimal.

Selain memiliki beberapa kelemahan metode juga memiliki beberapa


kelebihan antara lain sebagai berikut :
1. Metode ceramah merupakan satu-satunya metode yang paling ekonomis
dalam menyampaikan informasi di samping itu juga metode ini di pandang
sebagai metode yang paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literaktur
atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan daya paham siswa.
2. Metode ceramah merupakan metode yang pelaksanaan nya sangat sederhana
dan tidak memerlukan pengorganisasian yang rumit.

Metode ini memang bisa memberikan alur komunikasi ynag lebih baik
antara guru dan siswa ketika guru yang berinisiatif melakukan nya. Jika tidak
komunikasi yang ada relatif hanya akan berjalan satu arah. Dalam kerangka
optimalisasi pelaksanaannya agar mencapai hasil optimal, terdapat beberapa
factor yang seharusnya di pertimbangkan oleh guru antara lain :
a. Perumusan tujuan secara jelas
b. Kesesuaian metode kuliah dengan tujuan
c. Memvariasikan metode kuliah dengan metode lain
d. Menggunakan alat pelajaran yang relefan untuk membangkitkan minat belajar
siswa
e. Pengorganisaian bahan harus di lakukan secara cermat dengan menggunakan
prinsip pembelajaran

3
Selain pertimbangan aspek tersebut beberapa hal yang berkaitan dengan
komunikasi penting untuk mempertimbangkan agar metode ceramah dapat
meminimalisasi sisi kelemahannya antara lain:
1. Ceramah seyogianya di sampaikan dengan bahsa sederhana, jelas dan mudah
di pahami.
2. Ceramah yang baik akan mencapai hasil lebih optimal manakalah di berikan
contoh-contoh yang memadai.
3. Memberikan penekanan terhadap bentuk-bentuk informasi tertentu
penekanan ini merupakan bentuk kesadaran guru untuk mengomunisasikan
materi agar dapat di terima secara lebih baik.
4. Ceramah yang baik di lakukan dengan urutan yang sistematis dan logis.
Sistematis ceramah memudahkan siswa membangun pemahaman atas apa
yang di sampaikan oleh guru.

Selain menerangkan suatu pengertian perencana juga harus mendesain


mengenai cara menjelasjkan sesuatu. Menjelaskan sesuatu berarti menguraiakn
jawaban atas pertanyaan” mengapa “ dan “ untuk apa “ sesuatu terjadi, dengan
menunjukan hubungan antara dua pengertia ( atau lebih ) sehingga menjadi jelas
bagaimana dua hal atau lebih itu berkaitan satu sama lain.

Adapun langkah-langkah pokok dalam merencanakan suatu penjelasdan


adalah sebagai berikut :
a. Menegaskan hal apa yang perluh di jelaskan, yaitu pokok persoalan atau
pertanyaan pokok dengan mengidentifikasi unsur-unsur atau pengertian-
pengertian yang mau di tunjuk hubungannya satu sama lain.
b. Menegaskan hubungfannya, yaitu dengan menunjukan jenis atau sifat
hubungan yang terdapat antara unsur yang di kaitkan itu. misalnya, hubungan
sebab akibat atau hubungan fungsional atau timbal balik dan sebagainya.
c. Menegaskan prinsip umum yang melandasi hubungaan tersebut, dan dapat di
terapkan atau di transfer di bidang yang lebih luas .

Penjelasan yang di berikan guru baru dapat di katakana berhasil bila


membuat siswa paham.Jika dari penjelasan tersebut siswa tidak paham, berarti
penjelasa yang di lakukan guru gagal.Oleh karena itu guru harus membuat
mekanisme untuk mengukur seberapa jauh penjelasan yang di lakukan
membawa hasil. Berbagai teknik pengukuran seyogianya di kuasai dengan baik
oleh guru agar dapat mengetahui hasil penjelasan yang di lakuakunnya.

C. Prinsip komunikasi dalam diskusi


Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat yang di
lakuakn oleh beberapa orang yang bergabung dalam kelompok untuk mencari
kebenaran. Dalam kontes pembelajaran, diskusi adalah cara yang di lakukan
dalam mempelajari bahan atau menyampaikan materi dengan jalan

4
mendiskusikannya, dengan tujuan dapat menimbulkan pengertian dan perubahan
tingkah laku siswa.
Senada dengan pengertian tersebut J.J Hasibuan mengartikan pengajtran
diskusi sebagai nsuatu cara penyajian bahan pemebelajaran ketika guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna
memngumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecehan suatu masalah.

Metode diskusi bermanfaat untuk melatih kemampuan memecahkan suatu


masalah secara verbal dsan memupuk siakp demakratif metode.Ini lajim juga di
sebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi bersama.Aplikasi metode diskusi
biasanya melibatkan seluruh siswa dan sejumlah siswa. Jika di lijhat di dari
teknik pelaksanaanya diskusi dapat digolongkan menjadi dua antara lain:
1. Debat. Didalam debat terdapat dua kelompok berbeda pendapat yang
mempertahankan pendapatnya masing-masing. Pendengar menjadi factor
penentu kemenangan agar debat tidak berkepanjangan perlu di atur secara
rapi mengenai mekanisme pelaksanaan dan waktunya.
2. Diskusi. Diskusi pada dasarnya merupakan musyawara untuk mencari titik
pertemuan pendapat tentang sebuah masalah. Jika ditinjau dari pelaksanaanya
diskusi terbagi beraneka bentuk.
a. Disksi kelas itu semacam brai storming ( pertukaran pendapat) dalam hal
ini guru mengajukan pertanyaan seluruh kelas. Jawaban dari siswa
diajukan lagi kepada siswa lain atau dapat pula meminta pendapat siswa
lain tentang hal itu sehingga terjadi pertukaran pendapat secara serius.
b. Diskusi kelompok. Guru mengemukakan suatu masalah. Masalah
dipecahkan kedalam sub-sub masalah tersebut. Hasil diskusi kelompok
dilaporkan didepan kelas dan di tanggapi kesimpulan akhir adalah
kesimpulan hasil kelompok yang sudah ditanggapi oleh seluruh siswa.
c. Panel. Panel merupakan diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang saja.
Biasanya antara 3 sampai 7 orang panelis. Siswa lain hanya bertindak
sebagai pendengar. Dengan diskusi yang dilakukan oleh panelis tersebut
audiensi memahami maksud yang terkandung pada masalah yang di
diskusikan secara lebih lanjut. Oleh karena itu panel dilakukan oleh orang
yang benar-benar ahli dan memasuki seluk beluk masalah yang
didiskusikan .Panel tidak bertujaun untuk memperoleh kesimpulan, tetapi
merangsang berpikir agar siswa berdiskusi lebih lanjut.
d. Koferensi. Dalam konferensi anggota duduk saling menghadap
mendiskusikan suatu masalah. Setiap siswa harus memahami bahwa
kehadirannya harus sudah mempersiapkan pendadpat yang akan di ajukan
dan lain-lain.

5
Diskusi jika di laksanakan dengan maksimal akan memberikan manfaat
yang besar bagi siswa, tidak hanya memudahkan penggunaan materi, tetapi juga
melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat, menghargai perbedaan, mengelola
kebersamaan dan menemukan solusi terhadap persoalan yang di hadapi. Bagi
guru metode diskusi hendaknya bermanfaat sebagai suatu proses yang
melibatkan dua induvidu atau lebih berintegrasi secara verbal dan saling
berhadapan, saling bertukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan
memecahkan sebuah masalah tertentu agar apa yang menjadi masalah bersama
juga menjadi tanggung jawab bersama. Metode diskusi berfungsi untuk
merangsang siswa berpikir mengenai persoalan yang tidak dapat di pecahkan
dengan satu cara saja, tetapi memerlukan wawasan yang mampu untuk mencari
jalan terbaik.

D. Prinsip Komunikasi dalam KBK


KBK (kurikulim berbasis computer) adalah konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan
standar perfomansitertentu (kopettensi). Penerapan KBK diharapkan dapat
meningkatkan kualitas siswa .Dengan menerapkan KBK, diharapkan siswa
memiliki penguasaan terhadap seperangkat kopetensi tertentu.Lebih jauh KBK
diharapkan juga dapat memberi kontribusi yang jauh lebih luas dalam kehidpan
sosial kemasyarakatan dan kenegaraan. Kompetensi yang diharapkan akan dapat
tercapai mankala proses pembelajarannya dilakukan secara baik. Dalam koneks
ini pembelajaran harus di lakukan secara komunikatif. Guru harus memilih
metode pembelajaran yang tepat sehingga berbagai kompetensi yang dimiliki
siswa akan dapat tergali. Komunikasi secara tepat akan dapat membawa hasil
berupa tercapainya kompetensi sebagaimana diharapkan.
Kata kompetensi dalam KBK sebenarnya menggambarkan suatu
kemampuan yang dimiliki nseseorang setelah mengalami proses pembelajaran
tertentu. Dalam konteks pendidikan kemampuan tersebut merupakan kesatuan
dari tiga domain, yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan
yang dimiliki diharapkan akan dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai
dan sikap yang di refleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Kebiasaan
berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan
seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan
dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.

Berikut ini adalah dasar pemikiran untuk menggunakan konsep


kompetensi dalam kurikulum menurut Departemen Pendidikan Nasional
1. Kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan dalam berbagai
konteks.

6
2. Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk
menjadi kompeten.
3. Kompeten merupakan hasil belajar (learning outcome) yang menjelaskan hal-
hal yang dilakukan siswa melalui proses pembelajaran.
4. Keandalan kemampuan siswa melakukan sesuatuharus didefinisikan secara
jelas dan luas dalam suatu standaryang dapat dicapai melalui kinerja yang
harus diukur.

Berdasarkan pengertian kompetensi KBK dapat di artikan sebagai suatu


konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan
melakukan ( kompetensi ) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu
sehingga hasilnya dapat di rasakan oleh siswa. Dalam hal ini hasil yang di
harapkan berupa penguasaan terhadap serangkat kompetensi tertentu.
Departemen Pendidikan Nasional (2002) seperti di kutip Dewi Salma dan
Eveline Siregar, mengemukakan bahwa KBK memiliki karakte ristik sebagai
berikut
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal
2. Beroreantasi pada hasil belajar ( learning outcme) dan keberagaman
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunkana pendekatan dan metode tang
bervariasi
4. Sumber belajar bukan hanya guru, melaimkan juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsur edukatif
5. Penilitian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upanya
penguasaan atu pencapaian suatu kompetensi

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke
piak lain dengan mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling
pengertian antara kedua belah pihak.
Prinsip-prinsip Dasar Komunikasi, yaitu :

1. Komunikasi adalah Suatu Proses


2. Komunikasi Bersifat Interaksi dan Transaksi
3. Teknik  dan  Prinsip Komunikasi  dalam Pembelajaran, yaitu:
 a. Prinsip Komunikasi dalam Metode Ceramah
b. Prinsip Komunikasi dalam Metode Diskusi
c. Prinsip Komunikasi dalam Metode KBK

Dalam menyampaikan informasi harus memperhatikan lawan bicara atau


penerima informasi, baik dari segi usia, pengetahuan, situasi dan kondisi waktu
penyampaiannya, agar dengan begitu pesan atau informasi yang kita sampaikan
mendapat balasan yang positif dan memusat.

B. Saran
Dalam menyampaikan informasi harus memperhatikan lawan bicara atau
penerima informasi, baik dari segi usia, pengetahuan, situasi dan kondisi waktu
penyampaiannya, agar dengan begitu pesan atau informasi yang
kita sampaikanmendapat balasan yang positif dan memusat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Buku Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai