Anda di halaman 1dari 131

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik dapat:

1. menjelaskan konsep asam-basa serta sifat larutan asam dan basa;


2. menentukan pH larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah;
3. terampil merancang, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan identifikasi sifat larutan dengan indikator asam-basa;
4. terampil merancang, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan penentuan asam lemah dan asam kuat, serta
basa lemah dan basa kuat;
5. menghitung pH larutan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berupa penggunaan prinsip asam-basa dalam kehidupan sehari-hari;
2. memiliki rasa ingin tahu, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, ulet, dan proaktif dalam kelompok praktikum.

Larutan Asam-Basa

Sifat Larutan Asam dan Penentuan pH Larutan Penentuan pH Larutan Asam


Konsep Asam-Basa Basa Asam Kuat dan Basa Kuat Lemah dan Basa Lemah

• Mendiskusikan teori Asam- • Menyelidiki sifat asam dan • Mendiskusikan penentu- • Mendiskusikan penentu-
Basa Arrhenius, Bronsted- basa. an pH asam kuat dan basa an pH asam lemah dan basa
Lowry, dan Lewis. • Mendiskusikan indikator kuat. lemah.
asam-basa. • Mendiskusikan konsep
• Merancang percobaan pH dalam pencemaran.
untuk mengidentifikasi • Mendiskusikan peranan
sifat asam-basa. asam-basa dalam ber-
• Melakukan percobaan bagai bidang.
identifikasi asam-basa.
• Merancang percobaan
untuk membedakan ke-
kuatan asam dan basa.
• Melakukan percobaan
kekuatan asam-basa.

• Mensyukuri dan mengagumi manfaat asam-basa dalam kehidupan sehari-hari.


• Mempunyai jiwa kreatif, teliti, dan rasa ingin tahu tinggi.
• Menjelaskan teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
• Menjelaskan perbedaan sifat asam dan basa.
• Menjelaskan indikator asam-basa.
• Menghitung pH asam kuat dan basa kuat.
• Menghitung pH asam lemah dan basa lemah.
• Menjelaskan konsep pH dalam pencemaran.
• Menjelaskan peranan asam-basa dalam berbagai bidang.
• Menyajikan data hasil percobaan dan laporan mengenai identifikasi asam-basa.
• Menyajikan data hasil percobaan dan laporan mengenai kekuatan asam dan basa.

Kimia Kelas XI 1
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: d
1. Jawaban: c Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang me-
Pada reaksi: lepaskan ion H+ dalam air, sedangkan basa adalah
HCl(g) + NH3(g) → NH4Cl(s) spesi yang melepaskan ion OH– dalam air. Ca(OH)2
Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH3 dalam fase dalam air bersifat basa karena melepaskan ion OH–.
gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa C2H5OH bersifat netral. HCOOH dalam air bersifat
karena tidak terionisasi membentuk ion H+ dan OH–. asam karena menghasilkan ion H+.
Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted- 6. Jawaban: a
Lowry yang mengemukakan teori asam-basa Pada reaksi (1) yang merupakan pasangan asam-
berdasarkan transfer proton (ion H +). Teori basa Bronsted-Lowry adalah H2O dengan OH– serta
Bronsted-Lowry dapat diterapkan dalam reaksi HCl NH3 dengan NH4+. Reaksinya sebagai berikut.
dan NH3. Menurut Bronsted-Lowry, HCl bersifat
NH3(g) + H2O( ) NH4+(aq) + OH–(aq)
asam karena mendonorkan ion H+ kepada NH3
basa 2 asam 1 asam 2 basa 1
membentuk NH4Cl, sedangkan NH3 bersifat basa
karena menerima ion H+dari HCl.
pasangan asam basa konjugasi
2. Jawaban: b pasangan asam basa konjugasi
Asam fosfat (H3PO4) merupakan asam poliprotik
yang menghasilkan 3 ion H+. Reaksi ionisasi asam Pada reaksi (2) yang merupakan pasangan asam-
fosfat sebagai berikut. basa Bronsted-Lowry adalah HSO4– dengan SO42–
Tahap 1: H3PO4(aq) H+(aq) + H2PO4–(aq) dan CO32– dengan HCO3–.
Tahap 2: H2PO4–(aq) H+(aq) + HPO42–(aq) Reaksinya sebagai berikut.
2–
Tahap 3: HPO4 (aq) H+(aq) + PO43–(aq) HSO4–(aq) + CO32–(aq) SO42–(aq) + HCO3–(aq)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– asam 1 asam 2 basa 1 basa 2
Ionisasi total: H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43–(aq)
Jadi, reaksi ionisasi asam fosfat adalah pasangan asam basa konjugasi
H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43–(aq). pasangan asam basa konjugasi
3. Jawaban: b Pasangan asam-basa Bronsted-Lowry disebut juga
Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima pasangan asam-basa konjugasi. Asam 2 merupa-
proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat kan asam konjugasi, sedangkan basa 2 merupakan
menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi reversibel, basa konjugasi. Jadi, pasangan asam Bronsted-
yaitu reaksi yang berlangsung bolak-balik. Misal Lowry secara berurutan adalah H2O dan OH–.
reaksi antara CH3COOH dan H2O. Pada reaksi
7. Jawaban: c
reversibel, CH3COOH(aq) + H2O( ) H3O+(aq) +

CH3COO (aq), pada reaksi ke kanan CH3COOH a. NH3(g) + Cl–(aq) NH2–(aq) + HCl(aq)
mendonorkan proton sehingga bertindak sebagai asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
asam. Pada reaksi ke kiri, CH3COO– bertindak se-
bagai basa karena menerima donor proton. Dengan pasangan asam basa konjugasi
demikian pada reaksi reversibel juga berlangsung pasangan asam basa konjugasi
transfer proton. Sementara itu, serah terima b. NH3(g) + HCO3–(aq) NH2–(aq) + H2CO3(aq)
elektron merupakan dasar teori asam-basa Lewis.
asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
4. Jawaban: c
Menurut Bronsted-Lowry spesi yang bersifat pasangan asam basa konjugasi
amfoter adalah spesi yang dapat mendonorkan pasangan asam basa konjugasi
proton dan menerima proton. H2PO4– dan HSO4–
c. NH3(g) + H2PO4–(aq) NH4+(aq) + HPO42–(aq)
bersifat amfoter karena dapat mendonorkan dan
basa 2 asam 1 asam 2 basa 1
menerima proton. H2PO4– dan HSO4– akan bersifat
basa jika direaksikan dengan asam karena partikel
pasangan asam basa konjugasi
tersebut bertindak sebagai penerima proton. H2PO4–
dan HSO4– juga dapat bersifat asam jika direaksi- pasangan asam basa konjugasi
kan dengan basa karena partikel tersebut bertindak
sebagai pendonor proton.

2 Larutan Asam-Basa
d. NH3(g) + H2PO4–(aq) NH2–(aq) + H3PO4(aq) B. Uraian
asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 1. a. HNO3(aq) → H+(aq) + NO3–(aq)
Jumlah ion H+ = 1 (asam monoprotik)
pasangan asam basa konjugasi
b. H2S(aq) 2H+(aq) + S2–(aq)
pasangan asam basa konjugasi Jumlah ion H+ = 2 (asam poliprotik)
e. NH3(g) + HCO3–(aq) NH2–(aq) + H2CO3(aq) c. KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq)
asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
Jumlah ion OH– = 1 (basa monoprotik)
pasangan asam basa konjugasi d. Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH–(aq)
Jumlah ion OH– = 3 (basa poliprotik)
pasangan asam basa konjugasi
Jadi, senyawa NH3 yang bersifat basa ditunjuk- 2. Kekurangan teori asam-basa menurut Arrhenius
kan pada reaksi c. sebagai berikut.
a. Hanya dapat diaplikasikan pada reaksi yang
8. Jawaban: e
terjadi dalam air.
F H F H b. Tidak menjelaskan alasan beberapa senyawa
| | | | yang mengandung hidrogen dengan bilangan
F – B + : N – H → F – B : N – H oksidasi +1 (seperti HCl) dapat larut dalam
| | | | air dan membentuk larutan asam, sedangkan
F H F H yang lain seperti CH4 tidak dapat.
Asam Basa c. Tidak dapat menjelaskan alasan bahwa
Pada kulit valensi atom N dalam molekul NH3 senyawa yang tidak memiliki OH–, seperti
terdapat tiga pasang elektron yang berikatan (N – H) Na2CO3 bersifat basa.
dan satu pasang elektron bebas (tidak ber- 3. a. Sifat asam atau basa suatu zat ditentukan
pasangan). Pada atom B dalam molekul BF3 ter- oleh lingkungan atau pelarutnya.
dapat tiga pasang elektron yang berikatan (B – F). b. Keasaman suatu basa akan semakin bertambah
Sepasang elektron bebas pada atom N dapat jika semakin mudah melepaskan proton (H+).
disumbangkan kepada atom pusat B yang kemudian c. Kebasaan suatu basa akan semakin bertambah
digunakan secara bersama-sama membentuk jika semakin mudah menerima proton (H+).
ikatan kovalen koordinasi (B – N). Atom B pada d. Zat dalam reaksi yang dapat bertindak
BF3 bertindak sebagai asam Lewis. Asam Lewis sebagai asam maupun basa disebut zat
merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima amfiprotik, contoh H2O.
pasangan elektron, sedangkan basa Lewis merupa-
kan spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan 4. Persamaan reaksi Lewis:
..
elektron. Jadi, atom B pada BF3 bertindak sebagai : Cl :
asam Lewis karena menerima pasangan elektron. 2–
.. | .. ..    
9. Jawaban: e : Cl – Sn – Cl : + 2 : Cl– → →←
.. .. ..  
Basa Lewis merupakan spesi yang dapat men- |    
donorkan elektron atau pasangan elektron kepada : Cl :
..
spesi lain. Syarat menjadi basa Lewis adalah atom Asam Basa
pusat memiliki pasangan elektron bebas seperti Lewis Lewis
NH3. Atom pusat pada molekul CH4, BF3, SF6,
dan PCl5 tidak memiliki pasangan elektron bebas 5. a. H2SO3(aq) + H2O( ) H3O+(aq) + HSO3–(aq)
Asam Basa Asam Basa
sehingga tidak dapat berperan sebagai basa Lewis. konjugasi konjugasi
10. Jawaban: a
CN–(aq) + H2O( ) HCN(aq) + OH–(aq)
basa asam asam basa b. HNO2(aq) + OH–(aq) H2O( ) + NO2–(aq)
konjugasi konjugasi Asam Basa Asam Basa
konjugasi konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
c. HBr(aq) + H2O( ) Br–(aq) + H3O+(aq)
Asam Basa Basa Asam
konjugasi konjugasi

Kimia Kelas XI 3
d. NH3(g) + HC2O4–(aq) H2C2O4(aq) + NH2–(aq) e. H2CO3(aq) + H2O( ) H3O+(aq) + HCO3–(aq)
Asam Basa Asam Basa Asam Basa Asam Basa
konjugasi konjugasi konjugasi konjugasi

A. Pilihlan Ganda 5. Jawaban: d


1. Jawaban: d Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus
Sifat-sifat larutan asam sebagai berikut. merupakan larutan yang bersifat netral. Larutan
1) Berasa masam. yang bersifat netral mempunyai pH sekitar 7.
2) Bersifat korosif terhadap logam. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai rasa
3) Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi masam, mengandung ion H+, pH kurang dari 7,
merah. bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas
4) Terionisasi menjadi ion hidrogen dan sisa asam. lakmus biru. Larutan yang bersifat basa mem-
5) Bereaksi dengan basa membentuk garam dan punyai rasa pahit, terasa licin di kulit, mengandung
air. ion OH–, pH lebih dari 7, dan dapat membirukan
6) Bereaksi dengan logam menghasilkan garam kertas lakmus merah.
dan gas hidrogen. 6. Jawaban: b
2. Jawaban: c Perubahan warna menjadi merah muda pada
Agar dapat ditanami, kadar asam tanah gambut pengujian suatu larutan dengan fenolftalein me-
perlu dikurangi dengan cara menambahkan serbuk nunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk basa.
kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Kalium hidroksida Contoh larutan basa adalah NaOH. H2S dan
digunakan untuk membuat sabun cair dan detergen. CH3COOH merupakan larutan asam, jika diuji
Magnesium hidroksida digunakan untuk dengan fenolftalein warnanya tetap bening.
mengurangi asam lambung (obat mag). Natrium (NH4)2SO4 dan Al(NO3)3 merupakan garam bersifat
hidroksida berfungsi sebagai bahan dasar asam sehingga jika diuji dengan fenolftalein
pembuatan sabun mandi. Amonium hidroksida warnanya tetap bening.
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
7. Jawaban: c
pembersih kaca.
Obat mag merupakan zat yang bersifat basa. Jika
3. Jawaban: b diuji dengan kertas lakmus merah warna kertas
Uji organoleptik artinya uji dengan dicicipi. lakmus berubah menjadi biru. Air abu juga merupa-
Keberadaan asam lemah yang tidak berbahaya, kan zat yang bersifat basa dan akan menghasilkan
seperti asam sitrat pada buah jeruk dapat warna yang sama saat diuji dengan kertas lakmus
dibuktikan dengan cara mencicipi. Rasa masam merah. Sementara itu, cuka, vitamin C, jus
pada buah jeruk membuktikan salah satu sifat mangga, dan air aki adalah zat yang bersifat asam.
asam yaitu berasa masam. Sifat korosif artinya Jika keempat zat tersebut diuji dengan kertas
merusak berbagai benda logam dan nonlogam. lakmus merah, warna kertas lakmus tetap merah.
Sifat ini terutama dimiliki oleh asam-asam kuat.
Asam yang bereaksi dengan logam akan menghasil- 8. Jawaban: a
kan garam dengan gas H2. Asam yang bereaksi Apabila larutan asam diuji dengan kulit manggis,
dengan basa akan menghasilkan garam dan air. warna indikator dalam larutan akan menjadi cokelat
Asam yang dilarutkan dalam air akan terurai men- kemerahan. Jika diuji dengan daun pacar air, warna
jadi ion positif hidrogen dan ion negatif sisa asam. indikator dalam larutan akan menjadi merah, jika
diuji dengan kubis ungu, warna indikator dalam
4. Jawaban: c
larutan akan menjadi merah muda, jika diuji dengan
Air jeruk nipis merupakan zat yang bersifat asam
bunga kana, warna indikator dalam larutan menjadi
sehingga dalam memperkirakan harga pH larutan
merah, dan jika diuji dengan bunga sepatu, warna
digunakan larutan indikator yang memiliki rentang
indikator dalam larutan menjadi merah. Jadi, larutan
pH < 7. Alizarin kuning memiliki rentang pH
yang diuji tersebut kemungkinan berupa HCl.
10,1–12,0 sedangkan metil merah, bromkresol
NH4OH dan Ba(OH)2 merupakan basa, sedangkan
hijau, metil jingga, dan bromkresol ungu memiliki
BaSO4 dan KNO3 merupakan garam yang bersifat
rentang pH < 7.
netral.

4 Larutan Asam-Basa
9. Jawaban: e indikator asam-basa adalah kertas lakmus merah
Warna Kertas Warna Kertas dan biru. Kertas lakmus merah dan biru akan me-
Nama Lakmus Merah Lakmus Biru nunjukkan warna merah dalam larutan asam dan
Larutan Setelah Setelah Sifat
warna biru dalam larutan basa.
Pencelupan Pencelupan
3. a. 1) Bunga sepatu
a. Garam dapur Merah Biru Netral
b. Air suling Merah Biru Netral 2) Bunga bugenvil
c. Air sabun Biru Biru Basa 3) Bunga mawar merah
d. Air kapur Biru Biru Basa 4) Kunyit
e. Kalium hidroksida Biru Biru Basa 5) Umbi bit
10. Jawaban: b 6) Bunga nusa indah
1) Air limbah 1 7) Daun pacar air
Indikator metil merah, air limbah menunjuk- 8) Bunga kana
kan warna merah sehingga pH ≤ 4,2. b. Karena ekstrak dari bahan-bahan tersebut
Indikator bromtimol biru, air limbah menunjuk- dapat memberikan warna yang berbeda dalam
kan warna kuning sehingga pH ≤ 6,0. larutan asam dan basa.
Indikator fenolftalein, air limbah menunjukkan Warna Larutan
Tumbuhan
tidak berwarna sehingga pH ≤ 8,3. Asam Basa
Jadi, pH air limbah 1 ≤ 4,2
Kunyit Kuning Jingga
2) Air limbah 2 Umbi bit Biru Merah
Indikator metil merah, air limbah menunjuk- Daun pacar air Merah Kuning
Bunga kana
kan warna kuning sehingga pH ≥ 6,3. Merah Kuning
Bunga nusa indah Merah Kuning
Indikator bromtimol biru, air limbah menunjuk- Bunga sepatu Merah Kuning
kan warna biru sehingga pH ≥ 7,6. Bunga bugenvil Ungu Kuning
Indikator fenolftalein, air limbah menunjukkan Bunga mawar merah Merah muda Hijau
warna merah sehingga pH ≥ 10.
4. Pengujian larutan menggunakan indikator metil
Jadi, pH air limbah 2 ≥ 10.
merah, larutan berwarna jingga maka pH larutan
4,4 ≤ pH ≤ 6,2. Pengujian larutan menggunakan
B. Uraian indikator bromtimol biru, larutan berwarna hijau
1. Larutan asam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. maka pH larutan 6,0 ≤ pH ≤ 7,6. Pengujian larutan
a. Berasa masam. menggunakan indikator metil jingga, larutan
b. pH-nya < 7. berwarna kuning maka pH larutan ≥ 4,4. Pengujian
c. Korosif. larutan menggunakan indikator bromkresol hijau,
d. Menghasilkan ion H+. larutan berwarna biru maka pH larutan ≥ 5,4. Jadi,
e. Memerahkan kertas lakmus biru. pH untuk larutan elektrolit tersebut berkisar antara
f. Dapat bereaksi dengan logam menghasilkan 6,0 ≤ pH ≤ 6,2.
gas H2 dan garam. 5. Larutan vitamin C dan air aki bersifat asam sehingga
g. Dapat bereaksi dengan garam karbonat jika diuji dengan kertas lakmus merah, warna
menghasilkan gas CO2, air, dan garam. kertas lakmus merah tetap merah. Jika diuji dengan
2. Untuk mengetahui sifat asam-basa suatu larutan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus biru akan
dapat dilakukan dengan cara menguji larutan berubah menjadi merah. Larutan kapur dan air
tersebut menggunakan indikator asam-basa. sabun mandi bersifat basa sehingga jika diuji dengan
kertas lakmus biru, warna kertas lakmus biru tetap
Indikator asam-basa akan memberikan warna yang
biru. Jika diuji dengan kertas lakmus merah, warna
berbeda pada lingkungan asam dan basa. Contoh
kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru.

A. Pilihan Ganda 2. Jawaban: c


1. Jawaban: a 

M =  =  = 0,01 M = 10–2 M
[H+] = [OH–] =  =
  − = 2,26 × 10–7
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42–(aq)
Jadi, [OH–] = 2,26 × 10–7.

Kimia Kelas XI 5
[H+] = [H2SO4] × valensi asam 5. Jawaban: e
Larutan asam monovalen dengan pH paling besar
= 10–2 × 2
memiliki konsentrasi paling kecil. Berdasarkan
= 2 × 10–2 tabel tersebut, larutan HCl memiliki konsentrasi
pH = –log [H+] paling kecil sehingga pH-nya paling besar. Jadi,
= –log (2 × 10–2) larutan HCl 5 × 10–6 M memiliki pH paling besar.
= 2 – log 2 6. Jawaban: d
pH = 1
3. Jawaban: c
[H+]= [asam kuat] = 10–1
HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)
 ⋅ ρ ⋅ 
Valensi asam = 1 M= 
pH = 2
[H+] = [HCl] = 10–2 M  ⋅ 
 ⋅

10–1= 
 
M=  ×   ⋅ 
 ⋅

Mr =
 

 −
10–2 = 
×  = 63,05 ≈ 63
− Jadi, Mr asam kuat tersebut adalah 63.

× 
g= 7. Jawaban: e

= 0,073 gram 1) KOH 0,01 M
Jadi, massa HCl yang dilarutkan dalam 200 ml KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq)
akuades adalah 0,073 gram. [OH–] = [KOH] = 0,01 M
4. Jawaban: b pOH = –log (0,01)
1) 50 ml HNO3 0,5 M =2
HNO3(aq) → H+(aq) + NO3–(aq) pH = 14 – pOH
[H+] = [HNO3] = 0,5 M = 14 – 2
= 12
pH = –log (5 × 10–1)
= 1 – log 5 2) NaOH 0,001 M
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)
2) 100 ml HCl 0,01 M
HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq) [OH–] = [NaOH] = 0,001 M
[H+] = [HCl] = 0,01 M pOH = –log (0,001)
=3
pH = –log (0,01)
pH = 14 – pOH
= – log (1 × 10–2) = 2
= 14 – 3
3) 50 ml H2SO4 0,005 M = 11
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42–(aq) 3) Ba(OH)2 0,1 M
[H+] = [H2SO4] × 2 Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH–(aq)
= 0,005 × 2
[OH–] = [Ba(OH)2] × 2
= 0,01 M = 0,1 × 2
pH = –log (0,01) = 2 × 10–1
=2 pOH = 1 – log 2
4) 100 ml HClO4 0,02 M pH = 14 – pOH
HClO4(aq) → H+(aq) + ClO4–(aq) = 14 – (1 – log 2)
[H+] = [HClO4] = 0,02 M = 13 + log 2
pH = –log (2 × 10–2) 4) Ca(OH)2 0,005 M
= 2 – log 2 Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
5) 50 ml HBr 0,005 M [OH–] = [Ca(OH)2] × 2
[H+] = [HBr] = 0,005 M = 0,005 × 2
pH = –log (0,005) = 0,01 M
pOH = – log (0,01)
= –log (5 × 10–3)
=2
= 3 – log 5
pH = 14 – pOH
Jadi, larutan yang memiliki pH sama adalah = 14 – 2
100 ml HCl 0,01 M dan 50 ml H2SO4 0,005 M. = 12

6 Larutan Asam-Basa
5) Mg(OH)2 0,5 M 1) KOH 0,5 M
Mg(OH)2(aq) → Mg2+(aq) + 2OH–(aq) KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq)
[OH–] = [Mg(OH)2 ] × 2 KOH bervalensi 1
= 0,5 × 2 = 1 M [OH–] = 1 × 0,5 M = 0,5 M
pOH = – log (1) pOH = –log [OH–]
=0 = –log 5 × 10–1
pH = 14 – pOH = 1 – log 5
= 14 – 0 = 14 pH = pKw – pOH
Larutan yang bersifat paling basa memiliki harga = 14 – (1 – log 5)
pH paling besar. Jadi, larutan Mg(OH)2 0,5 M ber- = 13 + log 5
sifat paling basa. 2) NaOH 0,3 M
8. Jawaban: b NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)
pH KOH = 11 + log 3 NaOH bervalensi 1
pOH = 14 – pH = 14 – (11 + log 3) = 3 – log 3 [OH–] = 1 × 0,3 M = 0,3 M
pOH = –log [OH–] pOH = –log [OH–]
3 – log 3 = –log [OH–] = –log 3 × 10–1
–log 3 × 10–3 = –log [OH–] = 1 – log 3
[OH–] = 3 × 10–3 pH = pKw – pOH
[OH–] = [KOH] = 14 – (1 – log 3)
= 3 × 10–3 M = 13 + log 3
 
3) Ba(OH)2 0,2 M
= 3 × 10–3 M Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH–(aq)
 
Ba(OH) bervalensi 2
 
= 3 × 10–3 M [OH–] = 2 × 0,2 M

= 0,4 M
mol KOH = 6 × 10–3 mol pOH = –log [OH–]
9. Jawaban: a = –log 4 × 10–1
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq) = 1 – log 4
pH = 13 + log 5 pH = pKw – pOH
pOH = 14 – pH = 14 – (1 – log 4)
= 14 – (13 + log 5) = 13 + log 4
= 1 – log 5 4) Ca(OH)2 0,1 M
[OH–] = 5 × 10–1 M Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
[NaOH] = 5 × 10–1 M Ca(OH)2 basa bervalensi 2
 
M= × [OH–] = 2 × 0,1 M = 0,2 M
 

pOH = –log [OH–]
  = –log 2 × 10–1
5 · 10–1 =  ·
 = 1 – log 2
 × ×  − pH = pKw – pOH
g= = 4 gram
= 14 – (1 – log 2)
Kadar NaOH dalam cuplikan = 13 + log 2
!""! #!
= !""! $%&'! × 100% 5) Mg(OH)2 0,4 M
Mg(OH)2(aq) → Mg2+(aq) + 2OH–(aq)

= × 100% = 80% Mg(OH)2 bervalensi 2
[OH–] = 2 × 0,4 M
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan adalah 80%.
= 0,8 M
10. Jawaban: c pOH = –log [OH–]
MOH(aq) → M+(aq) + OH–(aq) = –log 8 × 10–1
[OH–]= [MOH] = 0,4 = 4 × 10–1 M = 1 – log 8
pOH = –log (4 · 10–1) pH = pKw – pOH
= 1 – log 4 = 14 – (1 – log 8)
pH = 14 – pOH = 13 + log 8
= 14 – (1 – log 4) Jadi, larutan yang memiliki pH sama dengan larutan
= 13 + log 4 basa kuat MOH 0,4 M adalah Ba(OH)2 0,2 M.

Kimia Kelas XI 7
B. Uraian pH = pKw – pOH
1. Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH–(aq) = 14 – pOH
[OH–] = [Ba(OH)2] × 2 = 14 – (2 – log 2)
= 0,01 × 2 = 12 + log 2
= 0,02 M 4. HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)
= 2 × 10–2 M [H+] = 2 × 10–2 M
Kw = [H+][OH–] [HCl] = [H+] = 2 × 10–2 M
10 = [H+](2 × 10–2)
–14
ρ  ⋅   
 − M= ×
[H+] =   
 ×  −

 
 ⋅   
=  × 10–12 2 · 10–2 = 

·

= 5 × 10–13 M
Jadi, konsentrasi ion OH– = 2 × 10–2 M dan konsen-  ×  − × 

V HCl = 
× 
trasi ion H+ = 5 × 10–13 M.
= 0,332 ml
2. HClO4(aq) → H+(aq) + ClO4–(aq)
Jadi, volume HCl pekat yang diperlukan adalah
pH = 3,3
0,332 ml.
= 4 – 0,7
= 4 – log 5 5. M(OH)2(aq) → M2+(aq) + 2OH–(aq)
[H+] = 5 × 10–4 M pH = 12 + log 5
[HClO4] = 5 × 10–4 M pOH = 14 – pH
Jadi, konsentrasi larutan HClO4 adalah 5 × 10–4 M. = 14 – (12 + log 5)
= 2 – log 5
3. a. HNO3 0,05 M
[OH–] = 5 × 10–2 M
HNO3 → H+(aq) + NO3–(aq)
[OH–] = [M(OH)2] × 2
[H+] = [HNO3] × valensi
/− > ×  −
= 0,05 × 1 [M(OH)2] = = = 2,5 × 10–2 M
 
= 0,05 M = 5 × 10–2 M
 
pH = –log [H+] M= ·
 
= –log 5 × 10–2 = 2 – log 5

 
b. Mg(OH)2 0,01 M 2,5 × 10–2 =  ·
 ?
Mg(OH)2(aq) → Mg2+(aq) + 2OH–(aq)

[OH–] = [Mg(OH)2] × valensi 
x=
= 0,01 × 2  × 
×  −
= 2 × 10–2 M x = 4 × 102
x = 400 ml
pOH = –log [OH–]
Jadi, volume akuades yang diperlukan sebanyak
= –log 2 × 10–2
400 ml.
= 2 – log 2

A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: b


1. Jawaban: b pH = 3
Asam kuat antara lain HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, [H+] = 10–3 M
dan HClO4. Asam lemah antara lain H2S, HF, dan [H+] = α · a
HCN. Jadi, HF termasuk asam lemah. 10–3= α · 10–2
2. Jawaban: e  −
Semakin besar harga Ka, kekuatan asam semakin α=
 −
besar. Dari data terlihat, harga Ka terbesar dimiliki α = 10–1
oleh asam asetat yaitu 1,8 × 10–5 dan Ka terkecil = 0,1
dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2 × 10–10. Jadi, Jadi, derajat ionisasi asam lemah adalah 0,1.
urutan kekuatan asam dari yang terlemah ditunjuk-
4. Jawaban: c
kan oleh nomor 3) – 2) – 1). HCN(aq) H+(aq) + CN–(aq)

8 Larutan Asam-Basa
pH = 4 8. Jawaban: d
[H+] = 10–4 M
[H+] = ! ⋅ !
[H+] = ! ⋅ !
pH = 4 → [H+] = 10–4
10–4 = ! ⋅  − 10–4 = 
 ⋅  − ⋅ !
10–8 = Ka · 10–2 a = 5,5 · 10–4 M
 − pH = 5 → [H+] = 10–5
Ka =
 − 10–5 = 
 ⋅  − ⋅ !
Ka = 10–6 a = 5,5 · 10–6 M
Jadi, harga tetapan ionisasi untuk HCN adalah
10–6. Pengenceran: V1 · M1 = V2 · M2
misal: V1 = 1 L
5. Jawaban: b
1 · 5,5 · 10–4 = V2 · 5,5 · 10–6
[OH–] = α × b
= 10% × 0,5 ⇔ V2 = 100 L
= 5 × 10–2 M Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan
pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2 pH dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 100 kali.
= 2 – log 5
9. Jawaban: d
pH = 14 – pOH
W × X + W ×  X + W ×  X
= 14 – (2 – log 5) M total =  \\!
= 12 + log 5
W
×  X + W
 × X + W ×  X
6. Jawaban: c =  + + 
pH HClO4 = pH asam asetat  + 
=
[H+]HClO = [H+] asam asetat 
4

[HClO4] × 1 = ! ⋅ ! = 0,275 M
Jadi, konsentrasi asam menjadi 0,275 M.
0,001 =  − ⋅ !
10. Jawaban: e
10–6 = 10–5 · a pH = 12 + log 4, pOH = 14 – pH
 − = 14 – (12 + log 4)
a= = 10–1 M
 − = 2 – log 4
Jadi, konsentrasi asam asetat itu adalah 10–1 M. [OH–] = [basa] × valensi
4 · 10–2 = [basa] × 2
7. Jawaban: d
 ⋅  −
pH = 3 [basa] = = 2 · 10–2 M

[H+] = 10–3
 
[H+] = ! ⋅ ! M=  · 


^ 
− 2 · 10–2 = ·
10–3 =  ⋅  ⋅ ! 
10–6 = 2 · 10–4 · a 

2 · 10–2 =
a = 5 · 10–3 M 

 

a = mol · Mr =  ⋅  − = 74

@Q  Mr Mg(OH)2 = 58 Ba(OH)2 = 171
a = 
 ⋅   ·  Be(OH)2 = 43 Sr(OH)2 = 122
@Q  Ca(OH)2 = 74

5 · 10–3 = 
 ⋅   · Jadi, basa tersebut adalah Ca(OH)2.

⋅  − ⋅ 
 ⋅   11. Jawaban: d
JP =
 [OH–] = α · b
= 7,525 × 1020 molekul = 1% · 0,1
≈ 7,5 × 1020 molekul = 10–3

Kimia Kelas XI 9
pOH= –log 10–3 dimiliki oleh AOH. Jadi, basa terkuat adalah AOH.
=3
pH = 14 – pOH B. Uraian
= 14 – 3 = 11
1. [H+] = ! × !
12. Jawaban: a
LOH(aq) L+(aq) + OH–(aq) 3 × 10–4 = ! ×

–8
pH = 10, pOH = 14 – pH = 14 – 10 = 4 9 × 10 = Ka × 0,03
[OH–] = 10–4M Ka = 3 × 10–6
[OH–] = _ ⋅ _   ×  −
α2 = !! = = 10–4


10–4 =  − ⋅ _ α = 10–2 = 0,01
10–8 = 10–5 · b Jadi, harga K a CH 3 COOH = 3 × 10 –6 dan
 − α CH3COOH = 0,01.
b= = 10–3 M
 − 2. pH = 3, berarti [H+] = 10–3 M
Setelah diencerkan hingga 1.000 ml

M1 × V1 = M2 × V2 [H+] =  ! ×
 ×
10–3 × 100 = M2 × 1.000

 ×  − 10–3 =  ! ×
 ×

M2 = 

M2 = 1 × 10–4 10–3 =  ! ×  ×  −
b = 1 × 10–4
10–6 = Ka × 4 × 10–2
[OH–] = _ ⋅ _ Ka = 2,5 × 10–5
Jadi, harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam
=  − ⋅  − = 10–4,5
lemah tersebut 2,5 × 10–5.
pOH = 4,5, pH = 14 – pOH = 14 – 4,5 = 9,5
Jadi, pH setelah diencerkan adalah 9,5. 3. pH = 9, pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5
[OH–] = 10–5 M
13. Jawaban: c
pH = 4 → [H+] = 10–4 [OH–]= _ ⋅ _
pH = 2 → [H+] = 10–2
pH 4 turun menjadi pH 2 berarti keasaman naik 10–5 =  ⋅  − ⋅ _
100 kali. 10–10 = 2 · 10–5 · b
14. Jawaban: e  −
Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH–(aq) b=  ⋅  −
= 0,5 × 10–5 = 5 × 10–6 M
pH = 10, pOH = 14 – pH = 14 – 10 = 4
[OH–] = 10–4 M mol NH3 = b × V air
= 5 × 10–6 M × 0,4 L
[OH–]= _ ⋅ _
= 2 × 10–6 mol
10–4 =  − ⋅ _ volume NH3 = mol NH3 × 22,4 L/mol
10–8 = 10–5 · b = 2 × 10–6 mol × 22,4 L/mol
b = 10–3 M = 44,8 × 10–6 L
  = 4,48 × 10–5 L
M=  ×  Jadi, volume gas NH3 yang diperlukan adalah

10–3 = ^ ×
  4,48 × 10–5 L.

@Q
^ ×  − 4. mol NaOH =
g= = 15,6 × 10–3 gram = 15,6 mg 
×  

Jadi, massa Al(OH)3 yang dibutuhkan adalah 15,6 mg.  ×  
=
15. Jawaban: a  ×  
Semakin besar harga Kb, kekuatan basa semakin = 0,5 × 10–2
meningkat. Dari data terlihat harga Kb terbesar = 5 × 10–3 mol

10 Larutan Asam-Basa
 25 × 10–12 = 5 × 10–10 · a
M NaOH = mol × 
 ×  −

 a= ×  −
= 5 · 10–3 ·

= 5 × 10–2 M
= 10–2 M  
M=  × 
[OH–]= [NaOH] × valensi

 
5 × 10–2 = ^ ×
= 10–2 ×
1= M 10–2
pH sama, berarti pOH sama dan [OH–] sama. ×  − × ^
g=

[OH–] NaOH = [OH–] basa lemah
= 67,5 × 10–2 gram
10–2 = _ ⋅ _
= 0,675 gram
10–2 = _ ⋅  Jadi, massa HCN yang diperlukan adalah
0,675 gram
10–4 = Kb
Kb = 10–4 ! ×  −
b. α = = ×  −
Jadi, Kb asam lemah tersebut adalah 10–4. /#>

5. a. [H+] = ! ⋅ !
=  −
= 10–2 = 0,01
5 × 10–6 = ×  − ⋅ ! Jadi, derajat ionisasi HCN adalah 0,01.

A. Pilihlah jawaban yang tepat! 4. Jawaban: d


Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasar-
1. Jawaban: e kan serah terima pasangan elektron. Asam adalah
Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang meng- akseptor atau penerima pasangan elektron,
hasilkan ion OH– ketika dilarutkan dalam air. sedangkan basa adalah donor atau pemberi
Sementara itu, asam adalah zat yang menghasil- pasangan elektron.
kan ion H+ ketika dilarutkan dalam air. 5. Jawaban: e
2. Jawaban: a H2O( ) + CH3COOH(aq) H3O+(aq) + CH3COO–(aq)
HSO4–(aq) + HS–(aq) SO42–(aq) + H2S(aq) CH3COOH = asam Bronsted-Lowry karena mem-
asam basa basa asam berikan proton (ion H+) kepada H2O.
konjugasi konjugasi
H2O = basa Bronsted-Lowry karena menerima
proton (ion H+) dari CH3COOH.
Menurut teori Bronsted-Lowry, asam adalah zat H3O+ = asam konjugasi dari H2O.
yang dapat mendonorkan ion H+, sedangkan basa CH3COO– = basa konjugasi dari CH3COOH.
adalah zat yang menerima ion H+ dari zat lain. 6. Jawaban: d
3. Jawaban: e Asam Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat
Menurut Arrhenius, H2O bersifat netral karena mendonorkan proton (ion H+) kepada zat lain.
dapat menghasilkan ion H+ dan OH– sama banyak. Pada reaksi 1) H 2O bertindak sebagai asam
Teori asam-basa Arrhenius mempunyai kelemahan karena mendonorkan ion H + kepada HCO 3–,
karena kurang mencakup pengertian yang luas. sedangkan pada reaksi 2) H2O bertindak sebagai
Dalam teori ini, pelarut yang digunakan harus basa konjugasi. Sementara itu, pada reaksi 3) H2O
berupa air. Meskipun air merupakan pelarut bertindak sebagai basa karena menerima proton
universal, tetapi pelarut lain seperti alkohol, dari HS –. Jadi, H2O bertindak sebagai asam
benzena, amonia cair, dan karbon tetraklorida juga Bronsted-Lowry terdapat pada reaksi 1) saja.
sering digunakan.

Kimia Kelas XI 11
7. Jawaban: c 14. Jawaban: b
Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat Larutan Warna Kertas Indikator
(HPO42–) adalah H2PO4–. Asam konjugasi akan
mempunyai kelebihan satu H dari pasangan HF Merah muda
basanya. KOH Ungu tua
NaCl Hijau
8. Jawaban: c HClO4 Merah tua
Asam-basa konjugasi adalah dua zat yang mem- Nh 4 OH Ungu muda
punyai selisih satu atom H atau satu proton (H+).
15. Jawaban: e
Misalnya H2CO3 dan HCO3–.
Semakin kecil harga pH larutan, semakin kuat sifat
9. Jawaban: a asam, sedangkan semakin besar harga pH larutan,
Asam menurut Bronsted-Lowry adalah spesi yang semakin lemah sifat asamnya. Jadi, urutan tingkat
dapat mendonorkan proton atau ion H+. Jadi, zat keasaman dari yang paling tinggi adalah sari buah
tersebut harus mampu mendonorkan ion H+. Di anggur, susu, darah, hati ayam, dan air abu atau
antara larutan H3O+, CH3COOH, HCO3–, OH–, dan 5), 3), 2), 4), dan 1).
H3PO 4 yang tidak mampu mendonorkan ion 16. Jawaban: a
H+adalah ion OH–. Jadi, ion ini bukan asam. H2SO4 → 2H+ + SO42–
10. Jawaban: a [H+] = [H2SO4] × valensi = 0,1 × 2 = 0,2 M
Dalam minuman bersoda terdapat asam karbonat. pH = –log [H+] = –log 2 × 10–1 = 1 – log 2
Sabun, sampo, abu, dan antasida (obat mag)
17. Jawaban: b
mengandung senyawa basa.
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42–(aq)
11. Jawaban: d CH3COOH(aq) CH3COO–(aq) + H+(aq)
Warna Kertas
Sifat /+ > ×  + /+ > × 
Larutan Lakmus Lakmus Larutan [H+] campuran =  + 
Merah Biru
W/ > ×  × X + W ! ⋅ /> ×  X
K Merah Biru Netral =  + 
L Biru Biru Basa
M Biru Biru Basa W
×  ×  X + W  − ×  − ×  X
N Merah Merah Asam =
 + 
O Merah Biru Netral
 + W − ×  X
=
12. Jawaban: a
Indikator alami adalah bahan yang menghasilkan  +

=
warna berbeda dalam larutan asam dan basa serta


berasal dari ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga =
yang berada di lingkungan. Contoh indikator alami
meliputi bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, = 0,0208 ≈ 0,02 M
kunyit, dan bunga kana.
pH = –log [H+]
13. Jawaban: d = –log (0,02)
1) Air limbah 1
= 2 – log 2
Indikator metil jingga, air limbah menunjukkan
warna kuning sehingga pH ≥ 4,4. 18. Jawaban: a
Indikator bromkresol hijau, air limbah menun- 1) NaOH 0,1 M
jukkan warna hijau sehingga 3,8 ≤ pH ≤ 5,4. [OH–] = [KOH] · valensi
Indikator bromtimol biru, air limbah menun- = 0,1 × 1
jukkan warna kuning sehingga pH ≤ 6,0. = 0,1 = 10–1
Jadi, air limbah 1 memiliki pH 4,4 ≤ pH ≤ 5,4. pOH = 1
pH = pKw – pOH
2) Air limbah 2
= 14 – 1 = 13
Indikator metil jingga, air limbah menunjukkan
warna kuning sehingga pH ≥ 4,4. 2) HF 0,1 M (Ka = 10–5)
Indikator bromkresol hijau, air limbah menun- [H+] = ! ⋅ !
jukkan warna biru sehingga pH ≥ 5,4.
Indikator bromtimol biru, air limbah menun- =  − ⋅  −
jukkan warna biru sehingga pH ≥ 7,6. = 10–3
Jadi, air limbah 2 memiliki pH ≥ 7,6. pH = 3

12 Larutan Asam-Basa
Perbandingan pH larutan NaOH : pH larutan HF pOH = –log [OH–]
⇔ 13 : 3. = –log 10–1 = 1
pH = pKw – pOH
19. Jawaban: d
= 14 – 1 = 13
1) 0,1 mol KOH dalam 2 liter larutan
5) 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 0,5 liter larutan
 

M KOH = = = 0,05 M mol Ca(OH)2
  
!""! !WX
KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq) =  !WX
[OH–] = [KOH] × valensi = 0,05 × 1 = 0,05 M !""! !WX
= W × { !X + W × { X + W × { X
pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5

^ !
pH = pKw – pOH =
WW ×  X + W × X + W × XX !}
= 14 – (2 – log 5) = 12 + log 5

^ !
2) 0,01 mol RbOH dalam 1 liter larutan =
W +  + X ! } 
 q_

^ !
M RbOH =  q_ = = 0,01 M = = 0,01 mol
 ^ ! } 


RbOH(aq) → Rb+(aq) + OH–(aq) MCa(OH)2 =
 !WX
=
 = 0,02 M
 !WX
[OH–] = [RbOH] × valensi = 0,01 × 1 = 0,01 M
pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2 Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
pH = pKw – pOH [OH–] = [Ca(OH)2] × valensi
= 14 – 2 = 12 = 0,02 × 2
= 0,04 M
3) 0,4 gram NaOH dalam 1 liter larutan
pOH = –log [OH–]
!""! #!
Mol NaOH = = –log 4 × 10–2
 #!
= 2 – log 4
!""! #!
= pH = pKw – pOH
W × { #!X + W × { X + W × { X
= 14 – (2 – log 4)

 !
= WW × X + W × X + W × XX !} = 12 + log 4
Jadi, harga pH terbesar terdapat pada larutan

 !
=  ! }  0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan.
= 0,01 mol 20. Jawaban: d
 #! Misal: V1 = V
M NaOH =  #! V2 = 1.000 V

 HI(aq) → H+(aq) + I–(aq)
= 
= 0,01 M
pH = 3, [H+] = [HI] = 10–3 M
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq) Setelah diencerkan 1.000 kali
[OH–] = [NaOH] × valensi V1 × M1 = V2 × M2
V × 10–3 = 1.000 V × M2
= 0,01 × 1
= 0,01 M  − 
M2 =   = 10–6 M
pOH = –log [OH–]
= –log 10–2 = 2 [H+]= [HI] = 10–6 M
pH = pKw – pOH pH = –log (10–6) = 6
Jadi, pH larutan HI setelah diencerkan 1.000 kali
= 14 – 2 = 12 berubah dari 3 menjadi 6.
4) 0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan 21. Jawaban: b
 WX

M Sr(OH)2 = = = 0,05 M /− > ×  + /− > × 
 WX  [OH–] campuran =  + 
Sr(OH)2(aq) → Sr2+(aq) + 2OH–(aq) W/> × !"& × X + W/!WX × !"& ×  X
=  + 
[OH–] = [Sr(OH)2] × valensi
= 0,05 × 2 W
× ×  X + W
×  ×  X
=  + 
= 0,1 M

Kimia Kelas XI 13
+  [H+] = M HCl × valensi
= 
= 0,1 × 1

=  = 10–1
pH = –log [H+] = –log 10–1 = 1
= 1,5 × 10–2 M
Jadi, pH HCl setelah pengenceran adalah 1.
pOH= –log (1,5 × 10–2) 26. Jawaban: a
= 2 – log 1,5 N2H5OH N2H5+ + OH–
pH = 14 – pOH
[OH–] = _ × /# >
= 14 – (2 – log 1,5)
= 12 + log 1,5
3,4 × 10–4 = 
 ×  − × /# >
22. Jawaban: a
[N2H5OH] = 3,4 × 10–2 M
Semakin besar harga Ka, asam semakin kuat.
Sementara itu, semakin kecil harga Ka, asam Mol N2H5OH = 3,4 × 10–2 M × 0,5 L
semakin lemah. Jadi, urutan keasaman dari paling = 1,7 × 10–2 mol
lemah yaitu HNO2, HF, CH3COOH, H3PO4, dan Massa N2H5OH = mol × Mr
H2C2O4. = 1,7 × 10–2 × 50
23. Jawaban: a = 0,85 gram
Indikator BTB mempunyai trayek pH 6,0–7,6 Jadi, massa N2H5OH sebesar 0,85 gram.
dengan trayek warna kuning-biru. Air kapur dengan 27. Jawaban: c
pH = 9 akan menghasilkan warna biru karena pH ≥
_
7,6 merupakan trayek pH yang menghasilkan warna α=
_
biru.
_
24. Jawaban: b 1% =

pH air murni = 7
_
1 ml = 20 tetes 0,01 =

 \\"
10 tetes =  \\" × 1 ml = 0,5 ml = 5 · 10–4 L 10–4 =
_


V1 · M1 = V2 · M2
Kb = 10–6
5 · 10–4 · 0,05 = 1 · M2
[OH–] = _ × _
M2 = 2,5 · 10–5 M
[H+]= [H2SO4] × valensi = 2,5 × 10–5 × 2 =  − ×  −
–5
= 5 × 10
pH = 5 – log 5 =  − = 10–4
Jadi, pH air murni berubah dari 7 menjadi 5 – log 5. pOH = –log [OH–]
= –log 10–4 = 4
25. Jawaban: a
pH = pKw – pOH = 14 – 4 = 10
Massa HCl = ρ HCl × V HCl
= 1,08 g/ml × 10 ml 28. Jawaban: d
= 10,8 g Sifat-sifat basa sebagai berikut.
Larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl 1) Rasanya pahit.


2) pH > 7.
=  × 10,8 g = 1,97 g 3) Mengandung ion hidroksida.
!""!  4) Dapat bereaksi dengan asam menghasilkan
Mol HCl =   garam dan air.

~^ 
5) Mengubah lakmus merah menjadi biru.
= 
} = 0,05 mol 6) Bersifat kaustik.
7) Licin.
 
M HCl = 29. Jawaban: c
 
 Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
= 0,05 mol ×
L
pH = 12, pOH = 14 – pH = 14 – 12 = 2
= 0,1 M
[OH–] = 10–2 M

14 Larutan Asam-Basa
[OH–] = [Ca(OH)2] × valensi proton dan menghasilkan NH4+ sehingga NH3
10–2 = [Ca(OH)2] × 2 bertindak sebagai basa dan NH4+ sebagai asam
konjugasinya.
 −
[Ca(OH)2] =
 ^

3. Mol Al(OH)3 = ^ = 0,1 mol
= 5 × 10–3 M
 

M=  ×  Al(OH)3 = = 0,1 M


 
5 × 10–3 = ^ × a. [OH–] = _ × _!"!

−
×  × ^
g=

=  − ×  ×  −
= 9,25 × 10–2 gram =  ×  − = 1 × 10–3
Kadar Ca(OH)2 dalam cuplikan
!""! !WX _  −
= !""! $%&'! × 100% b. α= = = 1 × 10–2
 ×  −
~
 ×  − Persentase NH3 terionisasi = 1%.
= × 100%

= 1,1560% 4. massa asetil salisilat = 2 × 0,36 gram = 0,72 gram
 
30. Jawaban: e M= ×
 
KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq)
pH = 13, pOH = 14 – pH = 14 – 13 = 1
^ 
=  × 
[OH–] = 10–1 M
= 0,016 M
[KOH]= [OH–] = 10–1 M
 
[H+] = ! ⋅ !
M=  × 

 
=  − ⋅  ⋅  −
–1
10 = × 
 = 4 × 10–4

 ×  pH = –log (4 × 10–4)
V =  − ×  = 4 – log 4
 5. Indikator metil merah, sampel menunjukkan warna
=
 = 250 ml
kuning sehingga pH ≥ 6,3. Indikator BTB, sampel
Jadi, volume air yang diperlukan adalah 250 ml. menunjukkan warna biru sehingga pH ≥ 7,6.
Indikator fenolftalein, sampel tidak berwarna
B. Uraian sehingga pH ≤ 8,3. Jadi, pH sampel adalah
1. a. HSO4– dapat bersifat asam karena dapat 7,6 ≤ pH ≤ 8,3.
menerima proton membentuk H2SO4. 6. pH = 11
Reaksi: HSO4– + H+ → H2SO4 pOH = pKw – pH = 14 – 11 = 3
b. HSO4– dapat bersifat basa karena dapat –log [OH–] = 3
melepaskan proton membentuk SO42–. –log [OH–] = –log 10–3
Reaksi: HSO4– → SO42– + H+
[OH–] = 10–3
Jadi, HSO4– dapat bersifat asam juga basa
sehingga dapat dikatakan bersifat amfoter. [OH–] = _ × _
2. NH3(aq) + H2O( ) → NH4+(aq) + OH–(aq) 10–3 =  _ ×

basa 2 asam 1 asam 2 basa 1
10–6 = Kb × 10–1
pasangan asam
basa konjugasi Kb = 10–5
pasangan asam basa konjugasi Jadi, Kb obat sebesar 10–5.
H2O melepaskan proton untuk membentuk OH– 7. HX(aq) → H+(aq) + X–(aq)
sehingga H2O bertindak sebagai asam dan OH–
sebagai basa konjugasinya. NH 3 menerima H2Y(aq) → 2H+(aq) + Y2–(aq)

Kimia Kelas XI 15
Misal [HX] = 2 · 10–1 M 9. pH = 3 – log 2, [H+] = 2 × 10–3 M
[H2Y] = 10–1 M [H+] = ! ⋅ !
Pada HX
[H+] = [HX] = 2 · 10–1 M 2 × 10–3=  − ⋅ !
pH = –log (2 · 10–1) = 1 – log 2 4 × 10–6= 10–5 · a
Pada H2Y  ×  −
[H+] = [H2Y] × valensi = 10–1 × 2 = 2 × 10–1 M a=
 −
pH = –log (2 × 10–1) = 4 × 10–1 M
= 1 – log 2  
Jadi, perbandingan pH HX dan H2Y adalah 1 : 1. M=  × 

8. Fe(OH)3(aq) Fe3+(aq) + 3OH–(aq)  
4 × 10–1=  ×
_ 
α= ×
_
Mr =  ×  −
~ ×  −
3 × 10–3 = Mr = 60
_
Mr(CH2O)n = 60
~ ×  −
9 × 10–6 = (12 + 2 · 1 + 16)n = 60
_
12n + 2n + 16n = 60
~ ×  −
b= 30n = 60
~ ×  − n=2
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah
= 10 M
C2H4O2 atau CH3COOH.
[OH–] = _ ⋅ _ /!"!> ×  × !"& + /!"!> ×  × !"&
10. [H+] campuran =  + 
= ~ ⋅  − ⋅ 
W
×  × X + W
×  × X
=
= ~ ⋅  −  + 
 + 
= 3 · 10–2 = 
pOH = 2 – log 3

pH = 14 – pOH =  = 0,15 M = 1,5 × 10–1 M
= 14 – (2 – log 3)
pH = –log (1,5 × 10–1)
= 12 + log 3
= 1 – log 1,5
Jadi, pH larutan Fe(OH)3 adalah 12 + log 3.
Jadi, pH campuran tersebut adalah 1 – log 1,5.

16 Larutan Asam-Basa
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik dapat:
1. memahami cara untuk menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa;
2. terampil membuat rancangan percobaan dan menyajikan laporan hasil percobaan titrasi asam basa.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menghargai reaksi antara larutan asam dan basa sebagai salah satu karunia Tuhan Yang Maha Esa dan mensyukurinya
dengan memanfaatkan secara bijaksana;
2. berperilaku teliti, tekun, dan kritis dalam mengumpulkan informasi mengenai titrasi asam-basa;
3. menunjukkan perilaku kerja sama, saling menghargai, santun, serta peduli lingkungan dalam berdiskusi dan mengerjakan
praktikum di laboratorium.

Titrasi Asam-Basa

• Mengumpulkan informasi tentang metode titrasi


asam basa, kemudian mendiskusikannya.
• Mendiskusikan indikator yang digunakan dalam
titrasi asam-basa.
• Mendiskusikan kurva titrasi asam-basa.
• Merancang percobaan titrasi asam-basa lalu
mempresentasikannya.
• Menentukan konsentrasi cuka makan melalui
titrasi asam-basa.
• Membuat kurva titrasi dan menentukan titik
ekuivalen melalui titik akhir titrasi.

• Mensyukuri adanya larutan asam dan larutan basa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa
dan menggunakannya sesuai sifat dan kegunaannya.
• Bersikap kritis, tekun, teliti, dan jujur dalam pengamatan.
• Bersikap kerja sama, saling menghargai, dan santun dalam berdiskusi.
• Berperilaku peduli lingkungan dalam menggunakan alat maupun bahan kimia.
• Menjelaskan metode titrasi asam-basa dan kegunaannya.
• Menentukan konsentrasi dan kemurnian suatu zat melalui titrasi asam-basa.
• Mendeskripsikan kurva titrasi asam-basa dan menentukan titik ekuivalen serta titik akhir titrasi.
• Menyajikan rancangan percobaan titrasi asam-basa.
• Menyajikan data hasil titrasi dan kurva titrasi asam-basa.

Kimia Kelas XI 17
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: c
1. Jawaban: e Volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi
Natrium hidroksida adalah titran atau titer, yaitu = 30 ml
larutan baku yang ada dalam buret. Fenolftalein (V × M × n)CH COOH = (V × M × n)NaOH
3
berfungsi sebagai indikator. Air dan natrium sulfat (15 × M × 1)CH COOH = 30 × 0,1 × 1
3
merupakan hasil reaksi dari penetralan asam dan MCH COOH = 0,2 M
3
basa yang terjadi. Asam sulfat berfungsi sebagai
Jadi, konsentrasi CH3COOH adalah 0,2 M.
titrat. Titrat merupakan zat yang akan dititrasi dan
berada dalam labu Erlenmeyer di bawah buret. 7. Jawaban: b

+
+

2. Jawaban: a V1 =
= 20 ml
Indikator biasanya bersifat asam lemah. Apabila  +  + 
indikator yang ditambahkan ke dalam larutan titrat V2 =
= 15 ml
terlalu banyak, akan memengaruhi pH larutan. Hal Mol ekuivalen HCl = mol ekuivalen NaOH
ini akan mengakibatkan hasil titrasi menjadi tidak (V1 · N1)HCl = (V2 · N2)NaOH
tepat. Oleh karena itu, penambahan indikator ke
V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
dalam larutan harus sedikit mungkin agar tidak
mengubah pH larutan. 20 · M1 · 1 = 15 · 0,1 · 1
20 · M1 = 1,5
3. Jawaban: d
Indikator fenolftalein tidak sesuai jika digunakan M1 = 0,075
sebagai indikator dalam titrasi antara basa lemah Jadi, konsentrasi larutan HCl sebesar 0,075 M.
dengan asam kuat karena titik ekuivalen titrasi 8. Jawaban: b
terjadi pada pH di bawah 7, yaitu antara ±7–±4. Volume NaOH awal = 25 ml = 0,025 L
Sementara itu, trayek fenolftalein berada pada pH Volume NaOH encer = 40 ml = 0,04 L
antara 8,2–10,2. Oleh karena itu, fenolftalein akan Volume H2SO4 = 10 ml = 0,01 L
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik NH SO = 0,1 N
2 4
ekuivalen tercapai.
Stoikiometri titrasi
4. Jawaban: d (V · N)NaOH = (V · N)H
2SO4
Titrasi terjadi antara asam kuat dengan basa kuat.
Titik ekuivalen terjadi pada pH 7. Trayek pH metil (0,04 L) · NNaOH = 0,01 L · 0,1N


jingga adalah 3,1–4,4, metil merah 4,2–6,3, dan NNaOH =

 = 0,025 N
timol biru 1,2–2,8. Jika menggunakan indikator-
indikator tersebut, larutan akan berubah warna jauh


MNaOH =  = 
= 0,025 M
sebelum titik ekuivalen. Sementara itu, alizanin
kuning mempunyai trayek pH 10,1–12,0. Pengenceran NaOH:
Perubahan warna akan terjadi jauh setelah titik mol larutan baku = mol larutan encer
ekuivalen. Indikator yang sesuai adalah bromtimol V · M larutan baku = V · M larutan encer
biru dengan trayek 6,0–7,6. 0,025 L · Mbaku = 0,1 · 0,025 M
5. Jawaban: a
 ⋅


Mbaku =


= 0,1 M
 +  +  
Volume rata-rata NaOH = Jadi, konsentrasi larutan NaOH baku sebesar 0,1 M.
= 15 ml 9. Jawaban: d
VH SO = 10 ml   
2 4   
  
VNaOH = 15 ml MMg(OH) =
2 
MNaOH = 0,2 M 
  
 
     
V1 × M1 × n1 = V2 × M2 × n2 MMg(OH) = = 0,05 M
2

10 × M × 2 = 15 × 0,2 × 1
V1 (Mg(OH)2) = Vair = 100 ml = 0,1 L
 ×
× 
M=

= 0,15 M M1(Mg(OH)2) = 0,05 M


Jadi, konsentrasi H2SO4 sebesar 0,15 M. n Mg(OH)2 = 2

18 Titrasi Asam-Basa
N Mg(OH)2 = M · n titrasi dengan larutan basa kuat, misal NaOH.
= 0,05 M · 2 = 0,1 N Sebelumnya, konsentrasi NaOH yang akan
digunakan sudah diketahui. Indikator yang diguna-
NH SO = 0,25 N kan untuk mengetahui titik akhir titrasi dapat berupa
2 4
(V1 · N1)Mg(OH) = (V2 · N2)H fenolftalein. Titrasi dilakukan hingga larutan berubah
2 2SO4

0,1 · 0,1 = VH · 0,25 warna menjadi merah muda secara konstan.


2SO4 Volume NaOH yang diperlukan dicatat dan diguna-
VH SO = 0,04 L = 40 ml kan untuk menentukan konsentrasi HCOOH sesuai
2 4

Jadi, volume H2SO4 yang diperlukan 40 ml. persamaan,


(V · N)HCOOH = (V · N)NaOH
10. Jawaban: b
Volume H2SO4 yang diperlukan (100 – 80) ml 2. 2H3PO4 + 3Ca(OH)2 → Ca3(PO4)2 + 6H2O
= 20 ml.
Mol ekuivalen Ca(OH)2 = mol ekuivalen H3PO4
Vtotal = VCa(OH) + VH SO
2 2 4
= (30 + 20) ml V1 · M1 · n1 = (V2 · M2 · n2)
= 50 ml = 0,05 L
50 · M1 · 2 = (30 · 0,05 · 3)
pH = 3 – log 6

–log [H+] = –log 6 · 10–3 100 · M1 = (4,5)
[H+] = 6 · 10–3
Mol Ca(OH)2 = 0,09 M · 0,03 L 100 · M1 = 6,75
= 2,7 · 10–3 mol  
M1 = 

Mol H2SO4 = 0,02 L · M


M1 = 0,0675 M
= (0,02 · M) mol 
[asam] = [H+] = 6 · 10–3 M MCa(OH) = ⇒ mol = M · V
2 
Mol sisa asam = [H+] × Vtotal Mmol Ca(OH)2 = 0,0675 M · 50 ml
= 6 · 10–3 M × 0,05 L Mmol Ca(OH)2 = 3,375 mmol
= 3 · 10–4 mol Massa Ca(OH)2 = mol × Mr
Ca(OH)2 + H2SO4 → CaSO4 + 2H2O = 3,375 mmol × Mr
m : 2,7 · 10–3 0,02 · M – – = 3,375 mmol × 74 g/mol
= 249,75 mg
r : 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 5,4 · 10–3
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Jadi, massa Ca(OH)2 dalam larutan 249,75 mg.
s : – 0,02 · M 2,7 · 10–3 5,4 · 10–3
–3 3. a. (V1 · N1)H CO = (V2 · N2)NaOH
– 2,7 · 10 2 3

V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
(0,02 · M) – 2,7 · 10–3
=3· 10–4
0,02 · M = 3 · 10–4 + 2,7 · 10–3 25 · 0,03 · 2 = V2 · 0,05 · 1
0,02 · M = 0,3 · 10–3 + 2,7 · 10–3 V2 = 30 ml (volume titran)
0,02 · M = 3 · 10–3 Titik ekuivalen terjadi saat volume NaOH
M = 0,15 M sebanyak 30 ml dengan pH > 7.
Vlarutan baku = 100 ml = 0,1 L pH
Massa H2SO4 dalam larutan baku
= mol × Mr
= (M × V) × Mr 8 pH titik
= (0,15 × 0,1) × 98 = 1,47 ekuivalen ± 8
7
Jadi, massa H2SO4 yang terlarut dalam 100 ml
larutan baku sebanyak 1,47gram.

B. Uraian
1. Larutan HCOOH merupakan larutan asam lemah. ml
30
Konsentrasi larutan dapat ditentukan dengan cara Volume Titran

Kimia Kelas XI 19
b. (V1 · N1)NH OH = (V2 · N2)HCl Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi
4
V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2 dalam 250 ml.
20 · 0,15 · 1 = V2 · 0,12 · 1 Mol dalam 250 ml = V · M
= 250 ml · 0,1 M = 25 mmol
V2 = 25 ml (volume titran)
Massa dalam 250 ml = mmol × Mr
Titik ekuivalen terjadi saat volume HCl
sebanyak 25 ml dengan pH di bawah 7. = 25 mmol × 122 mg/mmol
pH = 3.050 mg = 3,05 gram

 
Kadar dalam cuplikan = 
× 100% = 61%
Kadar asam benzoat dalam cuplikan sebanyak
61%.
5. Volume sampel = 50 ml
7
Volume H2SO4 = 14 ml
pH titik ekuivalen < 7 N H2SO4 = 0,02 N
Mr CaCO3 = 50 g/mol
Mol ekuivalen CaCO3 = mol ekuivalen H2SO4
ml
25 = (V · N)H SO
Volume Titran 2 4
= 14 ml × 0,02 N
4. C6H5COOH + NaOH → C6H5COONa + H2O = 0,28 mmol
(V · M · n)C = (V · M · n)NaOH Berat CaCO3 dalam 50 ml sampel
6H5COOH
20 · M · 1 = 10 · 0,05 · 1 = n × Mr
20 · M = 0,5 = 0,28 mmol × 50 mg/mmol
M = 0,025 (dalam 20 ml) = 14 mg
Konsentrasi dalam 20 ml sama dengan konsentrasi 


ppm CaCO3 dalam sampel = 14 mg ×
dalam 100 ml. 

Pengenceran: = 280 mg/L
V1 · M1 = V2 · M2 = 280 ppm
25 · M1 = 100 · 0,025 Jadi, alkalinitas air dalam sampel sebesar 280
M1 = 0,1 (dalam 25 ml) ppm.

A. Pilihan Ganda HCOOH (asam format) merupakan asam lemah


yang dapat dinetralkan dengan basa kuat, misalnya
1. Jawaban: d
KOH, NaOH, dan Ba(OH)2. Larutan akan menjadi
Fenolftalein merupakan indikator asam-basa yang
netral jika mol ekuivalen asam sama dengan mol
bersifat asam lemah. Fenolftalein dapat mengubah
ekuivalen basa. HNO3 dan HClO4 merupakan asam
pH larutan jika jumlah yang ditambahkan ke dalam
sehingga tidak dapat digunakan untuk menetralkan
larutan terlalu banyak. Berubahnya pH menunjukkan
berubahnya konsentrasi. Fenolftalein memberikan HCOOH.
warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa. 1) mol ekuivalen HCOOH = V · M · n
Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam dan = 50 · 0,01 · 1 = 0,5
berwarna merah muda dalam larutan basa. 2) mol ekuivalen KOH = V · M · n
Perubahan warna fenolftalein terjadi pada trayek pH = 15 · 0,1 · 1 = 1,5
antara 8,2–10,2. Pada titrasi asam kuat dan basa 3) mol ekuivalen NaOH = V · M · n
kuat titik ekuivalen terjadi pada pH 7 yang berada = 10 · 0,2 · 1 = 2
pada trayek fenolftalein. 4) mol ekuivalen Ba(OH)2 = V · M · n
= 0,5 · 0,5 · 2
2. Jawaban: e = 0,5
Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam Jadi, larutan yang dapat menetralkan 50 ml HCOOH
dengan basa yang menghasilkan air dan garam. 0,01 M adalah 0,5 ml Ba(OH)2 0,5 M.

20 Titrasi Asam-Basa
3. Jawaban: c VKOH = 75 ml
VCH COOH = 15 ml pH KOH = 11 + log 4
3
Valensi CH3COOH = 1 pOH = 14 – (11 + log 4)
[CH3COOH] = ? pOH = 3 – log 4
VNaOH = 30 ml –log [OH–] = –log 4 · 10–3
[OH–] = 4 · 10–3
[NaOH] = 0,1 M
[KOH] = [OH–] = 4 · 10–3
Valensi NaOH = 1
Mol KOH = V · M
(V × M × valensi)CH COOH = (V × M × valensi)NaOH
3 = 75 ml · 4 · 10–3 M
(15 × M × 1) = (30 × 0,1 × 1) = 0,3 mmol

×
 × 
M=  ×  H2SO4 + 2KOH → K2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 0,225 0,3 – –
= 0,2 M Reaksi : 0,15 0,3 0,15 0,3
Jadi, konsentrasi asam yang dititrasi 0,2 M. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : 0,075 – 0,15 0,3
4. Jawaban: d Vtotal = VH + VKOH

+
+
 2SO4
VHCl rata-rata =   ml = 20 ml = (75 + 75) ml
 
  +  +   = 150 ml
VBa(OH) rata-rata =   ml = 13 ml
2   [H2SO4]sisa =
 
=


 
= 5 · 10–4
 

MBa(OH) = 0,1 M
2
(V × M × n)HCl = (V × M × n)Ba(OH) [H+] = [H2SO4] · valensi
2
(20 × M × 1)HCl = 13 × 0,1 × 2 [H+] = 5 · 10–4 · 2 = 1 · 10–3
MHCl = 0,130 M pH = –log [H+] = –log (1 · 10–3) = 3
Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,130 M. 8. Jawaban: d
5. Jawaban: a Pada awal titrasi pH larutan merupakan pH larutan
(V · M · n)CH COOH = (V · M · n)KOH titrat, yaitu CH3COOH. pH larutan pada awal titrasi
3
tersebut merupakan asam atau di bawah 7. Mulai
10 · M · 1 = 25 · 0,1 · 1
penambahan titran, terjadi reaksi pembentukan
 !

M= garam CH3COONa dari reaksi CH3COOH dengan


NaOH. Di dalam titrat terdapat garam CH2COONa


M = 0,25 dan larutan CH 3COOH sehingga pH larutan
Jadi, konsentrasi larutan asam asetat sebesar merupakan pH larutan buffer. pH buffer ditandai
0,25 M. dengan pH larutan yang tidak berubah dengan
penambahan sedikit titrat. pH buffer ditunjukkan
6. Jawaban: a
pada daerah kurva V. Pada daerah titik ekuivalen,
Titik ekuivalen titrasi antara CH3COOH 0,1 M (asam terjadi reaksi penetralan dan pH berubah secara
lemah) dengan KOH 0,1 M (basa kuat) terjadi pada bertahap. Setelah titik ekuivalen (daerah Y), pH
kisaran pH = 8–10. Indikator yang tepat untuk larutan berupa reaksi hidrolisis.
menunjukkan titik ekuivalen ini adalah fenolftalein
karena mempunyai kisaran pH sama dengan titik 9. Jawaban: c
ekuivalen. VH SO = 50 ml
2 4

7. Jawaban: c MH SO = 0,01 M
2 4
VH SO = 75 ml Mol H2SO4 = M · V = 0,01 M · 50 ml = 0,5 mmol
2 4

pH H2SO4 = 3 – log 6 VNaOH = 20 ml


–log [H+] = –log 6 · 10–3 MNaOH = 0,05 M
[H+] = 6 · 10–3 Mol NaOH = M · V = 0,05 M · 20 ml = 1 mmol
+ −
[H2SO4] =
"# $
=
 ! 

= 3 · 10–3 H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O


m : 0,5 1 – –
Mol H2SO4= V · M r : 0,5 1 0,5 1
= 75 ml · 3 · 10–3 M –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – – 0,5 1
= 0,225 mmol

Kimia Kelas XI 21
Larutan tepat habis bereaksi membentuk larutan [OH–] = M × valensi
netral. Larutan netral mempunyai pH = 7 karena
2 · 10–2 = M × 1
terbentuk dari asam kuat dan basa kuat.
M = 2 · 10–2
10. Jawaban: b
HCl + KOH → KCl + H2O
Campuran antara larutan asam dan larutan basa
akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam (V1 · M1 · n1)HCl = (V2 · M2 · n2)KOH
sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol 20 · (2,5 · 10–2) · 1 = V2 · (2 · 10–2) · 1
ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut.

1) Mol ekuivalen HCl = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 V2 =
! 

Mol ekuivalen Mg(OH)2 = 25 · 0,1 · 2 = 5 V2 = 25
2) Mol ekuivalen HNO3 = 25 · 0,1 · 1 = 2,5
Jadi, volume KOH yang diperlukan sebanyak
Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5
25 ml.
3) Mol ekuivalen H2SO4 = 25 · 0,1 · 2 = 5
Mol ekuivalen Ba(OH)2 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5 13. Jawaban: d
massa Ca(OH)2 = 1,11 gram
4) Mol ekuivalen HCOOH = 25 · 0,1 · 1 = 2,5
Mol ekuivalen KOH = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 Mr Ca(OH)2 = 74 g/mol
  &'  
5) Mol ekuivalen CH3COOH = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 Mol = =   = 0,015 mol
  &'
Mol ekuivalen NaOH = 25 · 0,1 · 1 = 2,5
pH = 7, larutan netral
Jadi, campuran larutan asam dan basa yang Mol ekuivalen Ca(OH)2 = mol ekuivalen HCl
menghasilkan larutan netral terjadi pada campuran
25 ml HNO3 0,1 M + 25 ml Ca(OH)2 0,05 M. 0,015 mol · valensi = (V · M · valensi)HCl
0,015 mol · 2 = V · M · 1
11. Jawaban: b 0,03 mol = 0,15 · M · 1
Massa KOH = 5,6 gram M = 0,2
   
Mol KOH = = = 0,1 mol Jadi, konsentrasi HCl sebesar 0,2 M.
  
Volume KOH = 250 ml = 0,25 L 14. Jawaban: e

 VCa(OH) = 50 ml
2
Molaritas KOH =
  = 0,4 M
MCa(OH) = 0,01 M
2
KOH + HCl → KCl + H2O
Mol Ca(OH)2 = V · M = 50 · 0,01 = 0,5 mmol
(V · M)KOH = (V · M)HCl VHCl = 50 ml
25 · 0,4 = 40 · MHCl MHCl = 0,01 M
MHCl = 0,25 Mol HCl = V · M = 50 · 0,01 = 0,5 mmol
Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan untuk Ca(OH)2 + 2HCl → CaCl2 + 2H2O
menetralkan 25 ml KOH sebesar 0,25 M. m: 0,5 0,5 – –
r : 0,25 0,5 0,25 0,5
12. Jawaban: e ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
VHCl = 20 ml s : 0,25 – 0,25 0,5
Vtotal = VCa(OH) + VHCl
pH HCl = 2 – log 2,5 2

–log [H+] = –log 2,5 · 10–2 = (50 + 50) ml


= 100 ml
[H+] = 2,5 · 10–2
  &'#
[H+] = M × valensi MCa(OH) =
2 
2,5 · 10–2 = M × 1
 
= = 2,5 · 10–3 M
M = 2,5 · 10–2 



pH KOH = 12 + log 2 [OH–] = MCa(OH) × valensi


2
= 2,5 · 10–3 · 2
pOH = 14 – (12 + log 2)
= 5 · 10–3 M
pOH = 2 – log 2
–log [OH–] = –log 2 · 10–2 pOH = –log [OH–]
= –log (5 × 10–3)
[OH–] = 2 · 10–2
= 3 – log 5

22 Titrasi Asam-Basa
pH = 14 – pOH Mol Ba(OH)2 : mol H2SO4 = 1 : 1
= 14 – (3 – log 5) (V1 · M1 · n1) : (V2 · M2 · n2) = 1 : 1
= 11 + log 5 (V1 · 0,05 · 2) : (V2 · 0,1 · 2) = 1 : 1
Jadi, pH larutan hasil campuran tersebut sebesar 0,1V1 : 0,2V2 = 1 : 1
11 + log 5.
V1 : 2V2 = 1 : 1
15. Jawaban: d V1 = 2V2
Mol Ba(OH)2 = V · M VBa(OH) = 2VH SO
= 30 ml · M = (30 · M) mmol 2 2 4

Mol H2SO4 = V · M VBa(OH) : VH = 2VH : VH SO = 2:1


2 2SO4 2SO4 2 4

= 20 ml · 0,015 M Jadi, perbandingan volume Ba(OH)2 dengan H2SO4


= 0,3 mmol adalah 2 : 1.
Ba(OH)2 + H2SO4 → BaSO4 + 2H2O 18. Jawaban: c
m : 30 · M 0,3 – –
r : 0,3 0,3 0,3 0,6 pH NH4OH = 12 + log 4
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– pH = 14 – pOH
s : 30 · M – 0,3 – 0,3 0,6
12 + log 4 = 14 – pOH
Mol HCl = V · M pOH = 14 – (12 + log 4)
= 30 ml · 0,04 M pOH = 2 – log 4
= 1,2 mmol –log [OH–] = –log 4 · 10–2
Ba(OH)2 + 2HCl → BaCl2 + 2H2O [OH–] = 4 · 10–2 = 0,04 M
m : 30 · M – 0,3 1,2 – – Misal VNH OH = x ml → mol NH4OH = (0,04 · x) mmol
4
r : 0,6 1,2 0,6 1,2
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– pH campuran = 11 + log 5
s : (30 · M – 0,3) – 0,6 – 0,6 1,2
pH = 14 – pOH
Sisa mol Ba(OH)2 = (30 · M – 0,3) – 0,6 = 0 11 + log 5 = 14 – pOH
= 30 · M – 0,9 = 0 pOH = 14 – (11 + log 5)
Konsentrasi Ba(OH)2:
pOH = 3 – log 5
30 · M – 0,9 = 0
–log [OH–] = –log 5 · 10–3
30 · M = 0,9
M = 0,03 [OH–] = 5 · 10–3 = 0,005 M
Jadi, konsentrasi Ba(OH)2 sebesar 0,03 M. VHCl = 10 ml
MHCl = 0,1 M
16. Jawaban: d
H2SO4 → pH = 2 → [H+] = 10–2 M mol HCl = 10 ml · 0,1 M = 1 mmol
"#+ $ 

NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
[H2SO4] = = = 5 · 10–3 M m : 0,04 · x 1 – –

r : 1 1 1 1
Mr C3H5(OH)3 = 92 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : (0,04 · x – 1) – 1 1
(mol · valensi)C = (mol · valensi)H
3H5(OH)3 2SO4
mol sisa NH4OH = 0,04 · x – 1
 & # '#
 & # '#
·1=M·V·2 Vtotal = VNH OH + VHCl
4

 & # '# = (x + 10) ml


= (5 · 10–3) · 4 · 2
 [OH–] dalam campuran = [OH–] dalam NH4OH sisa
Massa C3H5(OH)3 = 3,68 gram   *
[OH–] sisa = 
17. Jawaban: c
Ba(OH)2(aq) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2H2O(A) 

@ − 
0,005 = @ + 

Massa BaSO4 = 1,165 gram
0,005 · x + 0,05 = 0,04x – 1
Mr BaSO4 = 233 g/mol
0,05 + 1 = 0,04x – 0,005x
  
Mol BaSO4 =  = 0,005 mol 1,05 = 0,035x


Perbandingan mol Ba(OH)2 : H2SO4 : BaSO4 x =

 = 30
=1:1:1
Jadi, volume NH4OH yang ditambahkan sebanyak
Mol Ba(OH)2 = mol H2SO4 = mol BaSO4 = 0,005 mol 30 ml.

Kimia Kelas XI 23
19. Jawaban: c 21. Jawaban: c
(V1 · N1)NaOH = (V2 · N2)H Massa R–COOH = 0,11 g = 110 mg
2SO4
V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2 VNaOH = 25 ml
MNaOH = 0,05 M
mmol1 · n1 = V2 · M2 · n2
mmol1 · 1 = 25 · 0,1 · 2 R–COOH + NaOH → R – COONa + H2O
Mol R–COOH = mol NaOH
mmol1 = 5 mmol Mol R–COOH = 25 · 0,05
Mol NaOH = 5 × 10–3 mol Mol R–COOH = 1,25 mmol

Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH Mol R–COOH = 
= 5 × 10–3 mol × (23 + 16 + 1) g/mol 

= 5 × 10–3 mol × 40 g/mol 1,25 mmol = 
= 0,2 gram Mr = 88 g/mol
Kadar NaOH dalam cuplikan Mr R–COOH = 88 g/mol
G '# Mr R + (Ar C + (2 · Ar O) + Ar H) = 88
= × 100% R + (12 + (2 × 16) + 1) = 88
GQUWX

R + 45 = 88
=

× 100% = 66,6% R = 43
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebanyak 66,6% R merupakan alkil yang mempunyai rumus umum
CnH2n + 1. Jika Ar C = 12 dan Ar H = 1, untuk Mr
20. Jawaban: b
sejumlah 43 maka R = C3H7.
 # & '  ! # '
Mol H2C2O4·2H2O = Jadi, asam organik yang dimaksud adalah
 # & '  ! # '
C3H7COOH.

 
= = 0,005 mol
   22. Jawaban: a
 Massa HCOOH = 1,84 gram
M H2C2O4·2H2O =  Mr HCOOH = 46 g/mol

 
=

= 0,05 M VHCOOH = 100 ml = 0,1 L
   
Oleh karena H2C2O4·2H2O dapat menetralkan   
NaOH maka mol ekuivalen H2C2O4·2H2O = mol MHCOOH = 
=
 = 0,4 M
ekuivalen NaOH. Massa NaOH = 0,8 gram
Valensi H2C2O4·2H2O = 2 Mr NaOH = 40 g/mol
Valensi NaOH = 1 VNaOH = 100 ml = 0,1 L
Mol ekuivalen H2C2O4·2H2O = mol ekuivalen NaOH
 

(V1 · M1 · n1)H C O ·2H O = (V2 · M2 · n2)NaOH MNaOH =
 

=
 = 0,2 M
2 2 4 2

10 · 0,05 · 2 = 5 · M2 · 1
Misal volume HCOOH yang dibutuhkan untuk
1 = 5 · M2 membuat 75 ml larutan netral adalah x ml dan
M2 = 0,2 volume NaOH adalah (75 – x) ml.
Konsentrasi NaOH sebesar 0,2 M. Mol HCOOH = mol NaOH
Reaksi dengan NaOH tepat mengubah H3PO4 (V · M)HCOOH = (V · M)NaOH
menjadi HPO42–, berarti valensi H3PO4 = 2. x · 0,4 = (75 – x) · 0,2
H3PO4 → HPO42– + 2H+ 0,4x = 15 – 0,2x
Titik ekuivalen antara NaOH dengan H3PO4 saat 0,6x = 15
x = 25
berubah menjadi ion HPO42–:
VHCOOH = x = 25 ml
V1 · M1 · n = V2 · M2 · n
Volume NaOH = (75 – x) = (75 – 25) ml = 50 ml
15 · 0,2 · 1 = 20 · M2 · 2
Jadi, volume HCOOH dan volume NaOH yang
3 = 40 · M2 dibutuhkan berturut-turut sebanyak 25 ml dan
M2 = 0,075 ≈ 0,07 50 ml.
Jadi, konsentrasi larutan H3PO4 adalah 0,07 M.

24 Titrasi Asam-Basa
23. Jawaban: a pOH = 14 – 11 = 3
pH –log [OH–] = –log 10–3
[OH–] = 10–3
"'#− $ 

[KOH] = = = 10–3 M
 
7
Larutan akhir mempunyai pH = 7, berarti terbentuk
4 larutan netral. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
CO2(g) + 2KOH(aq) → K2CO3(aq) + H2O(A)
ml
Volume Titran mol CO2 yang bereaksi
Grafik tersebut menggambarkan perubahan pH 
pada titrasi basa lemah dengan asam kuat. pH = mol KOH yang bereaksi
berubah dari pH basa (> 7) ke pH asam (< 7). Titik  

ekuivalen terjadi pada pH di bawah 7, yaitu antara = × 

L × 10–3 M
7–4.
= 5 × 10–5 mol
24. Jawaban: c
Asam dalam cuka merupakan asam lemah berbasa Volume CO2 (25°C, 1 atm)
satu, sedangkan NaOH merupakan basa kuat = mol × 22,4 L/mol
berasam satu. Persamaan reaksi pada peristiwa = 5 × 10–5 mol × 22,4 L/mol
titrasi tersebut sebagai berikut. = 1,12 × 10–3 L
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O Jadi, volume gas CO2 yang dialirkan sebanyak
Garam yang terbentuk tidak membentuk endapan, 1,12 × 10–3 L.
tetapi tetap berupa larutan. Garam berasal dari basa
kuat dan asam lemah sehingga hasil titrasi bersifat 27. Jawaban: c
basa (pH > 7). Indikator yang dapat digunakan dalam Titrasi dilakukan antara CH3COOH dengan NaOH
titrasi adalah fenolftalein. Metil merah akan 0,15 N dan antara HBr dengan NaOH 0,15 N. Pada
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik awal titrasi, mulai terbentuk garam, yaitu
ekuivalen tercapai. Pada proses titrasi konsentrasi CH3COONa dan NaBr. Akan tetapi, jumlah larutan
NaOH yang digunakan harus diketahui karena asam masih banyak sehingga pH larutan belum
digunakan untuk menentukan konsentrasi titrat. berubah secara signifikan. Oleh karena HBr
merupakan asam kuat dan CH3COOH merupakan
25. Jawaban: c asam lemah, pH larutan CH3COOH lebih besar
Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut. daripada HBr. Pada titik ekuivalen, mol ekuivalen
H2SO4 + Ca(OH)2 → CaSO4 + 2H2O asam sama dengan mol ekuivalen basa. Reaksi
Mol ekuivalen H2SO4 = mol ekuivalen Ca(OH)2 CH3COOH dengan NaOH menghasilkan garam
yang bersifat basa, sedangkan reaksi HBr dengan
(V · M · n)H SO = (V · M · n)Ca(OH)
2 4 2 NaOH menghasilkan garam yang bersifat netral.
50 · 0,02 · 2 = 100 · M · 2 Oleh karena itu, pH larutan hasil titrasi CH3COOH
2 = 200 · M lebih besar daripada hasil titrasi HBr. Jika nilai pH
MCa(OH) = 0,01 semakin besar, konsentrasi H+ dalam larutan
2
semakin kecil.
Pengenceran:
V1 · M1 = V2 · M2 28. Jawaban: d
20 · M1 = 100 · 0,01 Mol KOH = 12,25 ml · 0,02 M
M1 = 0,05 M = 0,245 mmol
Mol larutan awal = M · V Mol C2H5COOH = 50 ml · M
= 0,05 M · 100 ml = 5 mmol = 50 · M mmol
Massa Ca(OH)2 dalam 100 ml larutan awal: C2H5COOH + KOH → C2H5COOK + H2O
m : 50 · M 0,245 – –
5 mmol · Mr = 5 mmol · 74 g/mol r : 0,245 0,245 0,245 0,245
= 370 mg = 0,37 gram ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – – 0,245 0,245
26. Jawaban: a
Konsentrasi C2H5COOH dalam 50 ml larutan encer
V KOH = 100 ml
= 50 · M = 0,245
pH KOH = 11

Kimia Kelas XI 25

  Mr Na2CO3 · xH2O = 286
MC H COOH =
2 5 
 (2 × Ar Na) + (1 × Ar C) + (3 × Ar O)
= 0,0049 M (konsentrasi dalam 100 ml + (2x × Ar H) + (x × Ar O) = 286
larutan encer)
(2 × 23) + (1 × 12) + (3 × 16) + (2x × 1)
Konsentrasi C2H5COOH dalam larutan awal 250 ml:
+ (x × 16) = 286
Mawal · 0,02 L = 0,0049 · 0,1 L
106 + (2x) + (16x) = 286
Mawal = 0,0245 M 18x = 180
Mol C2H5COOH dalam 250 ml larutan: x = 10
0,0245 M × 250 ml = 6,125 mmol
Massa C2H5COOH dalam cuplikan: B. Uraian
n × Mr = 6,125 mmol × 74 mg/mmol
1. Larutan natrium hidroksida (NaOH) harus
= 453,25 mg distandardisasi terlebih dahulu sebelum digunakan
= 0,453 gram untuk menitrasi agar mengetahui konsentrasi


natrium hidroksida yang sebenarnya. Larutan NaOH


Berat cuplikan =  × 0,453 = 0,54 gram
merupakan larutan yang bersifat higroskopis dan
29. Jawaban: b bereaksi dengan karbon dioksida di atmosfer. Hal
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(aq) + CO2(g) ini mengakibatkan konsentrasi larutan berubah
selama penyimpanan. Oleh karena itu, larutan
V HCl = 240 ml
NaOH harus distandardisasi dengan cara dititrasi
M HCl = 0,1 M menggunakan larutan standard primer, misal
Mol HCl = 240 ml · 0,1 M = 24 mmol larutan asam oksalat.

Mol CaCO3 = × mol HCl 2. a. Persamaan reaksi penetralan antara larutan
 asam klorida dengan larutan barium
= × 24 mmol hidroksida sebagai berikut.
= 12 mmol = 0,012 mol 2HCl(aq) + Ba(OH)2(aq) → BaCl2(aq) + 2H2O
Massa CaCO3 = mol × Mr b. MHCl = 0,2 M
= 0,012 mol × 100 g/mol VHCl = 13 ml
VBa(OH) = 20 ml
= 1,2 g 2

  Mol ekuivalen HCl = mol ekuivalen Ba(OH)2


Kadar CaCO3 dalam sampel =   × 100% (V · M · n)HCl = (V · M · n)Ba(OH)
2

= 30% 13 ml · 0,2 M · 1 = 20 ml · M · 2
2,6 = 40 M
30. Jawaban: b
M = 0,065 M
Mol kristal natrium karbonat dalam 200 ml air Jadi, konsentrasi larutan Ba(OH)2 0,065 M.
  
= 
= 3. a. Larutan yang dititrasi adalah NH4OH yang
\ 
NaCO3·xH2O(s) + H2O(A) → Na2CO3(aq) bersifat basa. Oleh karena itu, pH awal larutan
cukup tinggi. Selama titrasi, larutan NH4OH
Jumlah mol larutan HCl yang ditambahkan
mengalami penambahan larutan asam HCl
= V · M = 0,1 L · 1 M = 0,1 mol sehingga pH larutan semakin turun. Oleh
Reaksi penetralan antara Na2CO3 dengan HCl. karena HCl merupakan asam kuat dan NH4OH
Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2CO3(aq) adalah basa lemah, titik ekuivalen terjadi di
 bawah pH 7.
m : \
0,1 – –
b. VHCl = 20 ml
r : 0,05 0,1 0,1 0,05
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– MHCl = 0,01 M
s : – – 0,1 0,05 VNH OH = 10 ml
4
 (V · M · n)HCl = (V2 · M · n)NH OH
Jumlah mol Na2CO3 yang bereaksi = \ – 0,05 = 0 4
(20 · 0,01 · 1)HCl = (10 · M · 1)NH OH
 4
= 0,05 0,2 = 10 · MNH OH
\ 4


y = MNH OH = = 0,02 M


 4 

. = 286 Jadi, konsentrasi NH4OH = 0,02 M.

26 Titrasi Asam-Basa
4. VCH COOH= 30 ml 6. a. VHCN = 40 ml
3
MCH COOH = 0,05 M VKOH = 30 ml
3
Mol CH3COOH = V · M MKOH = 0,02 M
= 30 ml · 0,05 M = 1,5 mmol Titik ekuivalen tercapai jika mol ekuivalen HCN
MNaOH = 0,06 M = mol ekuivalen KOH.
VNaOH berlebih = 30 ml (V1 · M1 · n1)HCN = (V2 · M2 · n2)KOH
40 · M1 · 1 = 30 · 0,02 · 1
Saat titik ekuivalen tercapai,
M1 = 0,015
Mol ekuivalen CH3COOH = mol ekuivalen NaOH
Jadi, konsentrasi HCN sebesar 0,015 M.
(M · V · n)CH COOH = (M · V · n)NaOH
3 b. Grafik titrasi asam-basa yang terjadi sebagai
0,05 · 30 · 1 = 0,06 · VNaOH · 1 berikut.
VNaOH = 25 pH

Jadi, volume NaOH yang diperlukan saat mencapai Titik ekuivalen terjadi
titik ekuivalen adalah 25 ml. 8 pada pH > 7
pH campuran dihitung dari [OH–] sisa basa.
mol NaOH pada volume berlebih = 30 ml × 0,06 M
= 1,8 mmol
ml
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O 30
Volume KOH
m: 1,5 1,8 – –
r : 1,5 1,5 1,5 1,5 7. Reaksi netralisasi:
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– (V · M · n)XOH = (V · M · n)HCl
s : – 0,3 1,5 1,5
25 · M · 1 = 20 · 0,5 · 1
mol sisa NaOH dalam campuran = 0,3 mmol
M = 0,4 M
Konsentrasi NaOH dalam campuran = [OH–]
Jumlah mol basa dalam 200 ml larutan


[OH–] = 

= M · V = 0,4 M · 200 ml = 80 mmol = 0,08 mol
 _'#
[OH–] = 0,005 M Mr XOH =  _'#
pOH = –log [OH–] = –log (0,005)
=
pOH = –log 5 · 10–3


pOH = 3 – log 5 = 40 g/mol
pH = 14 – pOH = 14 – (3 – log 5) = 11 + log 5 Jadi, Mr senyawa basa tersebut adalah 40 g/mol.
Jadi, pH akhir campuran adalah 11 + log 5. 8. VNH OH awal = 5 ml
4
5. a. pH VNH OH = 20 ml
4
12 VHCl = 15 ml
11
10 MHCl = 0,1 M
9
8
Reaksi netralisasi yang terjadi sebagai berikut.
7 HCl(aq) + NH4OH(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(A)
6
5 (V1 · M1)NH = (V2 · M2)HCl
4OH
4
3 20 · M1 = 15 · 0,1
2 M1 = 0,075 M
1
Konsentrasi NH4OH dalam 20 ml larutan sebesar
10 20 30 40 0,075 M.
b. Grafik titrasi menunjukkan bahwa titrasi terjadi Konsentrasi NH4OH dalam botol ditentukan dengan
antara asam kuat dan basa kuat. rumus pengenceran.
Jadi, HX merupakan asam kuat. Titik ekuivalen V1 · M1 = V2 · M2
terjadi pada pH = 7 dengan volume KOH
sebesar 30 ml. 5 · M1 = 100 · 0,075
c. V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2 M1 = 1,5
20 · M1 · 1 = 30 · 0,05 · 1 Konsentrasi NH4OH awal 1,5 M:
M1 = 0,075 NH3(g) + H2O(A) → NH4OH(aq)
Kemolaran larutan HX adalah 0,075 M.

Kimia Kelas XI 27
Mol NH3 = mol NH4OH 10. Massa Na + massa Ca = 74,5 gram
 Misal massa Ca = x gram
MNH =
3 U Massa Na = (74,5 – x) gram
 @
1,5 = 
→ mol = 1,5 mol Mol Ca = 

  − @
Volume gas = mol × 22,4 Mol Na =
= 1,5 mol × 22,4 L/mol Logam IA dan IIA jika dilarutkan dalam air akan
= 33,6 liter menjadi basa dan gas H2.
Jadi, volume gas NH3 yang dialirkan dalam air 
Na(s) + H2O(A) → NaOH(aq) + H2(g)
sebesar 33,6 L.
  − @   − @
9. CuSO4·xH2O(s) + H2O(A) → CuSO4(aq)
mol
mol
Sebelum dilarutkan, mol mula-mula CuSO4·xH2O Ca(s) + 2H2O(A) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
 &U`'  !@# '   @ @
= mol 

mol 

mol
 &U`'  !@# ' \
NaOH + HCl → NaCl + H2O
Jumlah mol dalam 100 ml larutan CuSO4 (mol untuk 100 ml larutan)


  
Mol = 

 × \ mol = \ mol
 

  − @


×
mol
Mol NaOH = 300 ml × 0,1 M   − @   − @
= 30 mmol = 0,03 mol =  ⋅ mol  ⋅
mol
CuSO4(aq) + 2NaOH(aq) → Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq) Ca(OH)2 + 2HCl → CaCl2 + 2H2O
 (mol untuk 100 ml larutan)
m: \
0,03


@
    

× 
mol
r : \
2· \ \ \
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– @ @
=  ⋅ 
mol  ⋅ 

mol
  
s : –(0, 03 – \ ) \ \ Mol HCl = 140 ml · 5 M = 700 mmol = 0,7 mol
Penetralan antara NaOH dengan HCl   − @ @
 ⋅
+  ⋅ 
= 0,7 mol
Mol ekuivalen NaOH = mol ekuivalen HCl
Mol · n1 = V2 · M2 · n2   − @ @

+

= 0,7 mol

(0, 03 – \ ) · 1 = 0,1 · 0,1 · 1


@ +
@
 

= 0,7 mol
0,03 – \
= 0,01
30x + 14.900 = 16.100
 30x = 1.200
\
= 0,02
x = 40 gram
y = 250
a) massa Ca = 40 gram
Mr CuSO4·xH2O = 250 massa Na = 34,5 gram
(1 × Ar Cu) + (1 × Ar S) + (4 × Ar O) 
+ (2x × Ar H) + (x × Ar O) = 250 b) Na + H2O → NaOH + H2
(1 × 63,5) + (1 × 32) + (4 × 16) 1,5 mol 1,5 mol 0,75 mol
+ (2x) + (x × 16) = 250 Ca + 2H2O → Ca(OH)2 + H2
159,5 + (18x) = 250 1 mol 1 mol 1 mol
18x = 90,5 Mol H2 total = 0,75 mol + 1 mol = 1,75 mol
x = 5,02 ≈ 5 VH (STP) = 1,75 × 22,4 = 39,2 liter
2
Jumlah molekul air yang terdapat dalam setiap Jadi, volume gas H 2 yang dihasilkan
molekul kristal adalah 5. Jadi, rumus molekul sebanyak 39,2 L.
kristal tersebut CuSO4·5H2O.

28 Titrasi Asam-Basa
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan sifat-sifat larutan garam;
2. menentukan pH larutan garam;
3. menjelaskan kegunaan hidrolisis.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:
1. mensyukuri karunia Tuhan berupa akal pikiran dalam mengaplikasikan proses hidrolisis untuk mengolah dan menjaga
keseimbangan alam;
2. mampu mengembangkan rasa ingin tahu, disiplin, jujur, kerja sama, dan peduli lingkungan dalam melakukan percobaan
serta mampu menyajikan dan menganalisis data hasil percobaan;
3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam mengerjakan tugas.

Hidrolisis

Hidrolisis Garam

• Mendiskusikan pengertian reaksi hidrolisis garam


beserta contohnya.
• Menjelaskan sifat-sifat larutan garam beserta
contohnya.
• Mendiskusikan penentuan pH larutan garam.
• Menyelidiki sifat dan pH larutan garam melalui kegiatan
praktikum.
• Mendiskusikan kegunaan hidrolisis dalam kehidupan
sehari-hari.

• Mensyukuri karunia Tuhan berupa akal pikiran dalam mengaplikasikan proses hidrolisis untuk
mengolah dan menjaga keseimbangan alam.
• Mempunyai jiwa kreativitas yang tinggi dan mampu menghargai hasil kerja teman kelompoknya.
• Menjelaskan reaksi hidrolisis garam beserta contohnya.
• Menjelaskan sifat-sifat larutan garam.
• Menentukan pH larutan garam.
• Menjelaskan kegunaan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyajikan hasil dan laporan praktikum hidrolisis garam.

Kimia Kelas XI 29
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: c
1. Jawaban: d Larutan NH4NO2 merupakan larutan garam yang
Garam CaSO4 tersusun dari basa kuat Ca(OH)2 dan berasal dari basa lemah (NH4OH) dengan asam
asam kuat (H2SO4). Garam yang berasal dari basa lemah (HNO2).
kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis karena ion Ka × K w 10−4 × 10−14
Ca2+ dari Ca(OH)2 tidak bereaksi dengan ion OH– [H+] = =
Kb 10−5
dari air. Demikian juga dengan ion SO42– dari H2SO4
tidak bereaksi dengan H+ dari air. Oleh karena itu, = 10−13 = 3,1 × 10–7 M
CaSO4 tidak terhidrolisis. Sementara itu, garam pH = –log [H+]
CH3COOK, HCOONa, dan K3PO4 berasal dari asam = –log 3,1 × 10–7
lemah dan basa kuat sehingga terhidrolisis = 7 – log 3,1
sebagian. Garam Al(CN)3 berasal dari asam lemah = 6,5
dan basa lemah sehingga terhidrolisis total. Jadi, pH larutan NH4NO2 sebesar 6,5.
2. Jawaban: a 6. Jawaban: c
Garam Al2(SO4)3 berasal dari basa lemah Al(OH)3 Garam KX mempunyai pH 9 sehingga bersifat
dan asam kuat (H2SO4) sehingga bersifat asam. basa. Garam ini berasal dari basa kuat dan asam
Garam yang bersifat asam akan memerahkan lemah.
kertas lakmus biru. Sementara itu, garam Na3PO4 KX(aq) → K+(aq) + X–(aq)
berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam lemah 0,01 M 0,01 M 0,01 M
(H3PO4) sehingga bersifat basa. Garam bersifat +
basa tidak mengubah warna kertas lakmus biru. K (aq) + H2O( ) → /
Garam NaCl berasal dari asam kuat (HCl) dan basa X–(aq) + H2O( ) XOH(aq) + H+(aq)
kuat (NaOH) sehingga bersifat netral. Garam pH = 9
bersifat netral tidak mengubah warna kertas lakmus pOH = pKw– pH = 14 – 9 = 5
baik merah maupun biru. Garam CH 3COOK pOH = –log [OH–]
berasal dari basa kuat (KOH) dan asam lemah 5 = –log [OH–]
(CH3COOH) sehingga bersifat basa. Garam bersifat –log 10 = –log [OH–]
–5

basa tidak mengubah warna kertas lakmus biru. [OH–] = 10–5 M


Garam KNO3 berasal dari asam kuat (HNO3) dan
Kw Kw
basa kuat (KOH) sehingga bersifat netral. Garam [OH–] = Ka
×M = × [X − ]
Ka
bersifat netral tidak mengubah warna kertas lakmus
baik merah maupun biru. 10−14
10–5 = Ka
× 0,01
3. Jawaban: d
Besar [OH–] dalam larutan garam yang berasal dari 10−14
10–10 = K · 10–2
asam lemah dan basa kuat dirumuskan sebagai a

berikut. 10–10 · Ka = 10–14 · 10–2


Kw 10−16
[OH–] = ·M Ka =
Ka 10−10
Jadi, besar [OH–] berbanding terbalik dengan akar = 10–6
kuadrat Ka-nya. 7. Jawaban: b
4. Jawaban: b Mol NaOH = 0,005 L × 0,01 M
NaF merupakan garam yang berasal dari basa kuat = 5 × 10–5 mol
(NaOH) dan asam lemah (HF) sehingga bersifat Mol CH3COOH = 0,005 L × 0,01 M
basa. Garam bersifat basa ini dapat terhidrolisis = 5 × 10–5 mol
sebagian (parsial). Persamaan ionisasi dan NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O( )
hidrolisis NaF sebagai berikut. Mula-mula : 5 × 10–5 mol 5 × 10–5 mol – –
Reaksi : 5 × 10–5 mol 5 × 10–5 mol 5 × 10–5 mol 5 × 10–5 mol
NaF(aq) → Na+(aq) + F–(aq) ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
5 × 10–5 mol 5 × 10–5 mol
F–(aq) + H2O( ) HF(aq) + OH–(aq) Sisa : – –

30 Hidrolisis
Mol CH3COONa = 5 × 10–5 mol 9. Jawaban: c
−5 10
5 × 10 mol
[CH3COONa] = 1 × 10−2 L Mol Ca(OH)2 = 1.000 L × 0,30 M

= 5 × 10–3 M = 0,003 mol


CH3COO (aq) → CH3COO–(aq) + Na+(aq)

40
5 × 10–3 M 5 × 10–3 M 5 × 10–3 M
Mol HF = 1.000 L × 0,15 M

CH3COO–(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH–(aq) = 0,006 mol


+
Na (aq) + H2O( ) → / Ca(OH)2(aq) + 2HF(aq) → CaF2(aq) + 2H 2O( )
CH3COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat Mula-mula : 0,003 mol 0,006 mol – –
Reaksi : 0,003 mol 0,006 mol 0,003 mol 0,006 mol
sehingga bersifat basa. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Kw Sisa : – – 0,003 mol 0,006 mol
[OH–] = ×M
Ka Garam CaF2 berasal dari asam lemah dan basa
Kw kuat.
= × [CH3COO− ]
Ka 0,003 mol
[CaF2] = 0,05 mol = 0,06 M
10−14
= ⋅ 5 × 10−3 CaF2(aq) → Ca2+(aq) + 2F–(aq)
10−5
0,06 M 0,06 M 0,12 M
= 5 × 10−12 Ca2+(aq) + H2O( ) →
/
= 2,2 × 10–6 M F–(aq) + H2O( ) HF(aq) + OH–(aq)
pOH = –log 2,2 × 10–6 = 6 – log 2,2 Kw
pH = pKw – pOH [OH–] = ×M
Ka
= 14 – (6 – log 2,2) = 8 + log 2,2
Kw
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar = × [F − ]
Ka
8 + log 2,2.
10 −14
8. Jawaban: a = × 1,2 × 10−1
10 −4
Garam CH 3COOK berasal dari asam lemah
CH 3 COOH dan basa kuat KOH sehingga = 1,2 × 10−11
mengalami hidrolisis sebagian.
= 3,5 × 10–6 M
CH3COOK(aq) → CH3COO–(aq) + K+(aq) pOH = –log [OH–]
0,1 M 0,1 M 0,1 M
= –log (,5 × 10–6)
CH3COO–(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH–(aq)
= 6 – log 3,5
0,1 M 0,1 M
pH = 14 – pOH
K+(aq) + H2O( ) →
/ = 14 – (6 – log 3,5)
Kw = 8 + log 3,5
[OH–] = ⋅M
Ka
Jadi, pH larutan campuran sebesar 8 + log 3,5.
Kw
= ⋅ [CH3COO− ] 10. Jawaban: c
Ka
50
Mol HCl = L × 0,1 M = 0,005 mol
10−14 1.000
= · 1× 10−1 50
10−5
Mol NH4OH = 1.000 L × 0,1 M = 0,005 mol
= 1×10−10 HCl(aq) + NH4OH(aq) → NH4Cl(aq) + H2O( )
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –
= 1 × 10–5 M Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
pOH = –log (1 × 10–5) ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – – 0,005 mol 0,005 mol
=5
Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang
pH = pKw – pOH
berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat
= 14 – 5 (HCl) sehingga bersifat asam.
=9 0,005 mol
Jadi, pH larutan CH3COOK sebesar 9. [NH4Cl] = = 0,05 M = 5 × 10–2 M
0,1L

Kimia Kelas XI 31
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq) d. Na3PO3
5 × 10–2 M 5 × 10–2 M 5 × 10–2 M Na3PO3(aq) → 3Na+(aq) + PO33–(aq)
NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H (aq) +
Na+(aq) + H2O( ) →
/
Cl–(aq) + H2O( ) →/
PO33–(aq) + 3H2O( ) H3PO3(aq) + 3OH–(aq)
Kw
[H+] = ×M
Kb Garam Na3PO3 bersifat basa karena meng-
Kw hasilkan OH–.
= × [NH4+ ]
Kb
3. (NH4)2SO4 merupakan garam yang berasal dari
10−14 −2 asam kuat dan basa lemah. Oleh karena itu,
= × 5 × 10
5 × 10−5 kationnya mengalami hidrolisis. Reaksi ionisasi
–6
= 10−11 = 3,16 × 10 M (NH4)2SO4 sebagai berikut.
pH = –log 3,16 × 10–6 (NH4)2SO4(aq) → 2NH4+(aq) + SO42–(aq)
= 6 – log 3,16 = 5,5 0,01 M 0,02 M 0,01 M
Jadi, pH larutan campuran sebesar 5,5. NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
B. Uraian SO42–(aq) + H2O( ) →
/
1. Reaksi ionisasi AlCl3: Kw
3+ – [H+] = ×M
AlCl3(aq) → Al (aq) + 3Cl (aq) Kb

Kw
Reaksi ionisasi air:
= × [NH4+ ]
+ –
Kb
H2O( ) H (aq) + OH (aq)
10−14
AlCl3 berasal dari basa lemah (Al(OH)3) sehingga = × 2 × 10−2
1 × 10−5
ion Al3+ dari garam AlCl3 dapat bereaksi dengan
ion OH– dari air. Persamaan reaksinya sebagai = 2 × 10−11
berikut. = 4,5 × 10–6 M
Al3+(aq) + 3H2O( ) Al(OH)3(aq) + 3H+(aq) pH = –log [H+]
Pada reaksi hidrolisis tersebut dihasilkan ion H+. = –log 4,5 × 10–6
Adanya ion H+ dalam larutan inilah yang dapat = 6 – log 4,5
memerahkan kertas lakmus biru. Jadi, pH larutan (NH4)2SO4 0,01 M sebesar
2. a. KCN 6 – log 4,5.
KCN(aq) → K+(aq) + CN–(aq) 4. pH larutan NH4OH
K+(aq) + H2O( ) →
/
[OH–] = Kb × b
CN–(aq) + H2O( ) HCN(aq) + OH–(aq)
Garam KCN bersifat basa karena meng- = 10−5 × 0,1
hasilkan ion OH–. = 10−6
b. Al2(SO4)3
[OH–] = 10–3 M
Al2(SO4)3(aq) → 2Al3+(aq) + 3SO42–(aq)
pOH = –log [OH–]
Al3+(aq) + 3H2O( ) Al(OH)3(aq) + 3H+(aq)
= –log 10–3
SO42–(aq) + H2O( ) →
/ =3
Garam Al2(SO4)3 bersifat asam karena meng- pH = pKw – pOH = 14 – 3 = 11
hasilkan ion H+. pH larutan HCN
c. (HCOO)2Ca
[H+] = K a × a
(HCOO)2Ca(aq) → Ca2+(aq) + 2HCOO–(aq)
Ca2+(aq) + H2O( ) →
/ = 10−4 × 0,1
HCOO (aq) + H2O( ) HCOOH(aq) + OH–(aq)

= 10−5 = 10–2,5 M
Garam (HCOO)2Ca bersifat basa karena
pH = –log [H+] = –log 10–2,5 = 2,5
menghasilkan OH–.

32 Hidrolisis
Persamaan reaksi: 100
Mol LOH = 1.000 L × 0,1 M
NH4OH(aq) + HCN(aq) → NH4CN(aq) + H2O( )
Larutan garam NH4CN terbentuk dari basa lemah = 1 × 10–2 mol
(NH 4 OH) dan asam lemah (HCN) sehingga 100
Mol HI = 1.000 L × 0,1 M
mengalami hidrolisis total.
= 1 × 10–2 mol
Kw × Ka
[H+] = Kb
LOH(aq) + HI(aq) → LI(aq) + H2O( )
Mula-mula : 1 × 10–2 mol 1 × 10–2 mol – –
Reaksi : 1 × 10–2 mol 1 × 10–2 mol 1 × 10–2 mol 1 × 10–2 mol
10 −14 × 10 −4 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= Sisa : – – 1 × 10–2 mol 1 × 10–2 mol
10−5
Larutan LI berasal dari basa lemah (LOH) dan asam
= 10 −13 kuat (HI).
= 10–6,5 M 1 × 10−2 mol
[LI] = 2 × 10−1 L
pH = –log [H+]
= –log 10–6,5 = 5 × 10–2 M
= 6,5 LI(aq) → L+(aq) + I–(aq)
Jadi, pH larutan campuran sebesar 6,5. 0,05 M 0,05 M 0,05 M
+
5. pH larutan basa lemah LOH = 11 + log 4 L (aq) + H2O( ) LOH(aq) + H+(aq)
0,05 M
pOH = pKw – pH
= 14 – (11 + log 4) I–(aq) + H2O( ) →
/
= 3 – log 4 Kw Kw
[H+] = ×M = × [L+ ]
–log [OH–] = –log 4 × 10–3 Kb Kb
[OH–] = 4 × 10–3 −14
10
– = · 5 × 10−2
[OH ] = Kb × b 1, 6 × 10
−4

4 × 10–3
= Kb × 0,1 = 3,125 × 10−12
16 × 10–6 = Kb × 0,1 = 1,8 × 10–6 M
pH = –log 1,8 × 10–6 = 6 – log 1,8
Kb = 16 × 10–5
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar
= 1,6 × 10–4
6 – log 1,8.

2. Jawaban: b
A. Pilihan Ganda
Garam yang larutannya dapat memerahkan kertas
1. Jawaban: c lakmus biru adalah garam yang bersifat asam.
Larutan Zn(NO3)2 merupakan larutan garam yang Garam bersifat asam berasal dari basa lemah dan
berasal dari basa lemah Zn(OH)2 dan asam kuat asam kuat seperti NH4Cl. Hal ini disebabkan saat
HNO3 sehingga garam ini bersifat asam. Larutan terhidrolisis garam NH4Cl menghasilkan ion H+.
KBr merupakan larutan garam yang berasal dari NaClO4 berasal dari basa kuat NaOH dan asam
basa kuat KOH dan asam kuat HBr sehingga kuat HClO4 sehingga bersifat netral. Garam netral
garam ini bersifat netral. Larutan Na 2HPO 4 tidak memerahkan lakmus biru. KI berasal dari
merupakan larutan garam yang berasal dari basa basa kuat KOH dan asam kuat HI sehingga bersifat
kuat NaOH dan asam lemah H3PO4 sehingga netral. CaS berasal dari basa kuat Ca(OH)2 dan
garam ini bersifat basa. Larutan KNO2 merupakan asam lemah H2S sehingga bersifat basa. Garam
larutan garam yang berasal dari basa kuat KOH bersifat basa tidak memerahkan lakmus biru.
dan asam lemah HNO2 sehingga garam ini bersifat
basa.

Kimia Kelas XI 33
3. Jawaban: d 7. Jawaban: c
Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa Larutan kalsium asetat (CH3COO)2Ca terbentuk
dihasilkan dari pencampuran antara asam lemah dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat
dengan basa kuat yang memiliki jumlah mol sama, (Ca(OH)2) sehingga bersifat basa.
misal campuran antara KOH (basa kuat) dan HCN (CH3COO)2Ca(aq) → Ca2+(aq) + 2CH3COO–(aq)
(asam lemah). Sementara itu, campuran NH3 (basa
0,01 M 0,01 M 0,02 M
lemah) dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam –
bersifat asam. Campuran NH3 (basa lemah) dan CH3COO (aq) + H2O( ) CH3COO(aq) + OH–(aq)
HCN (asam lemah) menghasilkan garam yang Ca2+(aq) + H2O( ) →
/
mungkin bersifat asam atau basa tergantung dari Kw
harga Ka atau Kb-nya. Campuran KOH (basa kuat) Kh =
Ka
dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam bersifat [OH–] = Kh × M
netral. Campuran NaOH (basa kuat) dan H2SO4
(asam kuat) menghasilkan garam bersifat netral. = Kh × [CH3 COO − ]
4. Jawaban: b = 10−9 × 0,02
Larutan garam yang memiliki pH paling tinggi
merupakan garam bersifat basa, yaitu KF. Garam = 2 × 10−11
ini berasal dari basa kuat KOH dan asam lemah = 1,4 × 10–5,5 M
HF. Larutan KI merupakan larutan garam bersifat pOH = –log (1,4 × 10–5,5)
netral karena berasal dari basa kuat KOH dan asam = 5,5 – log 1,4
kuat HI. Larutan KBr merupakan larutan garam pH = 14 – (5,5 – log 1,4)
bersifat netral karena berasal dari basa kuat KOH = 8,5 + log 1,4
dan asam kuat HBr. KCl merupakan larutan garam Jadi, pH larutan natrium asetat sebesar 8,5 + log 1,4.
bersifat netral karena berasal dari basa kuat KOH
dan asam kuat HCl. NH4Cl merupakan larutan 8. Jawaban: b
garam bersifat asam karena berasal dari basa massa (NH4 )2SO4
Mol (NH4)2SO4 =
lemah (NH4OH) dan asam kuat (HCl). Mr (NH4 )2SO4
1,32 gram
5. Jawaban: e =
132 gram/mol
Larutan garam yang harga pH-nya tidak dipengaruhi
= 0,01 mol
oleh konsentrasi molarnya yaitu larutan garam yang
terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, misal mol (NH4 )2SO4
M(NH4)2SO4 =
CH3COONH4. CH3COONH4 terbentuk dan asam volume (NH4 )2 SO4
lemah (CH3COOH) dan basa lemah (NH4OH). Harga 0,01 mol
pH-nya tergantung harga Ka dan Kb. Sementara itu, = 1L
Al2(SO4)3 terbentuk dari asam kuat (H2SO4) dan = 0,01 M
basa lemah (Al(OH)3) sehingga bersifat asam.
Garam (NH4)2SO4(aq) berasal dari asam kuat
HCOONa terbentuk dari asam lemah (HCOOH) dan
basa kuat (NaOH) sehingga bersifat basa. MgCl2 H2SO4 dan basa lemah NH4OH.
terbentuk dari asam kuat (HCl) dan basa kuat (NH4)2SO4(aq) → 2NH4+(aq) + SO42–(aq)
Mg(OH)2 sehingga bersifat netral. NH4NO3 terbentuk 0,01 M 0,02 M 0,01 M
dari asam kuat (HNO3) dan basa lemah (NH4OH)
NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
sehingga bersifat asam. Oleh karena itu, Al2(SO4)3,
0,02 M
HCOONa, MgCl2, dan NH4NO3 harga pH-nya
tergantung pada konsentrasi molarnya. SO42–(aq) + H2O( ) →
/

6. Jawaban: b Kw
[H+] = Kb
×M
Garam yang membirukan kertas lakmus merah
merupakan garam bersifat basa. Garam ini berasal Kw
dari basa kuat seperti NaOH, KOH, dan Ba(OH)2 = Kb
× [NH4+ ]
serta asam lemah seperti HF dan CH3COOH.
Sementara itu, HCl dan HNO3 merupakan asam 10−14
= × (2 × 10−2 )
kuat, sedangkan NH4OH dan Al(OH)3 merupakan 10−5
basa lemah. Jadi, garam yang bersifat basa yaitu
NaF dan CH3COOK, terdapat pada nomor 1) = 2 × 10−11
dan 3). = 4,4 × 10–6 M

34 Hidrolisis
pH = –log [H+] HCl(aq) + NH4OH(aq)→ NH4Cl(aq) + H2O( )
= –log 4,4 × 10–6 Mula-mula : 0,001 mol 0,001 mol – –
Reaksi : 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol
= 6 – log 4,4 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, pH larutan (NH4)2SO4 sebesar 6 – log 4,4. Sisa : – – 0,001 mol 0,001 mol

9. Jawaban: c 0,001mol
[NH4Cl] = 0,02 L
= 0,05 M
50
Mol CH3COOH = 1.000 L × 0,1 M = 0,005 mol Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang
50
berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat
Mol NaOH = 1.000 L × 0,1 M = 0,005 mol (HCl).
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O( )
0,05 M 0,05 M 0,05 M
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –
Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 0,05 M
Sisa : – – 0,005 mol 0,005 mol
Cl–(aq) + H2O( ) →
/
0,005 mol
[CH3COONa] = = 0,05 M Kw
0,1 L [H+] = ×M
Kb
Larutan CH3COONa merupakan larutan garam
yang berasal dari basa kuat NaOH dan asam Kw
× [NH4+ ]
= Kb
lemah CH3COOH.
CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + Na+(aq) 10
−14
= −5
× 0,05
0,05 M 0,05 M 0,05 M 10
CH3COO–(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH–(aq)
= 5 × 10−11
0,05 M
Na+(aq) + H2O( ) → = 2,2 × 10–5,5 M
/
pH = –log [H+]
CH3COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat.
= –log (2,2 × 10–5,5)
Kw
[OH–] = ×M = 5,5 – log 2,2
Ka
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar
Kw
= × [CH3COO− ] 5,5 – log 2,2.
Ka
11. Jawaban: b
10−14 pH = 8
= ⋅ 0,05
10 −5 pOH = 14 – pH = 14 – 8 = 6
pOH = –log [OH–]
= 5 × 10−11
6 = –log [OH–]
= 50 × 10−12 –log 10–6= –log [OH–]
= 7,1 × 10–6 M [OH–] = 10–6 M
pOH = –log [OH–] Garam CH3COOK terbentuk dari asam lemah
= –log (7,1 × 10–6) (CH3COOH) dan basa kuat (KOH).
= 6 – log 7,1 CH3COOK(aq) → CH3COO–(aq) + K+(aq)
pH = 14 – pOH
= 14 – (6 – log 7,1) CH3COO–(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH–(aq)
= 8 + log 7,1 K+(aq) + H2O( ) →
/
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 8 + log 7,1. Kw Kw
[OH–] = ×M = × [CH3COO− ]
Ka Ka
10. Jawaban: c
10 −14
Mol HCl =
10
L × 0,1 M 10–6 = × [CH3COO− ]
1.000 10 −5
= 0,001 mol 10−14
10–12 = × [CH3COO–]
10 10−5
Mol NH4OH = L × 0,1 M
1.000 [CH3COOK] = [CH3COO–] = 10–3 M
= 0,001 mol

Kimia Kelas XI 35
Mol CH3COOK = M CH3COOK × V CH3COOK Kw Kw
[OH–] = ⋅M = ⋅ [CH3COO − ]
Massa CH3COOK Ka Ka
Mr CH3COOK = 10–3 M × 1 L
10−14
Massa CH3COOK
= 1 × 10–3 mol 10–4 = ⋅y
98 g / mol 10−5
Massa CH3COOK = 98 g/mol × 10–3 mol 10−14
= 98 mg 10–10 = ·y
10−5
Jadi, massa CH3COOK 98 mg. 10–10
= 10 –9
·y
12. Jawaban: e 10 −10
y=
CH 3COONa merupakan garam bersifat basa 10−9

karena berasal dari basa kuat NaOH dan asam y = 10–1 M


lemah CH3COOH. [KOH] = 10–1 M
CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + Na+(aq) Mol KOH = [KOH] × volume
yM yM yM = 10–1 M × 1 L
pOH = 14 – pH = 14 – 10 = 4 = 10–1 mol
pOH = –log [OH–] Massa KOH = mol × Mr
4 = –log [OH–] = 0,1 mol × 56 g/mol
[OH–] = 10–4 M = 5,6 gram
Jadi, massa KOH yang diperlukan sebesar
CH3COO–(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH–(aq) 5,6 gram.
Na+(aq) + H2O( ) →
/ 14. Jawaban: a
Kw Amonium nitrat = NH4NO3
[OH–] = Ka
×M
NH4NO3(aq) → NH4+(aq) + NO3–(aq)
Kw
10–4 = Ka
× [CH3COO− ] [NH4NO3] =
1.000
×
g
ml Mr

10−14 [NH4+] = [NH4NO3]


10–4 = ·y
10−5 pH larutan = 6
–8 –9
10 = y · 10 –log [H+] = –log 10–6
10−8 [H+] = 10–6
[CH3COONa] = y = = 10 M
10−9
Kw
Jadi, konsentrasi CH3COONa = 10 M. [H+] = Kb
× [NH4+ ]
13. Jawaban: a
Kw 1.000 g
KOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COOK(aq) + H2O( ) [H+] = Kb
×
ml
×
80
yM yM yM yM
+ – 10 −14 1.000 g
CH3COOK(aq) → K (aq) + CH3COO (aq) 10–6 = × ×
2 × 10 −5 1.000 80
yM yM yM

CH3COO (aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH–(aq) 10−14 g
10–12 = × 80
2 × 10−5
K+(aq) + H2O( ) →
/
10−14 × g
pH = 9 10–12 =
1,6 × 10−3
pOH = 14 – 9 = 5
−15
5 = –log [OH–] g = 1,6 × 10
−14
[OH–] = 10–5 M 10
= 0,16 gram
CH3COOK berasal dari basa kuat KOH dengan Jadi, massa amonium nitrat yang dilarutkan
asam lemah CH3COOH. sebesar 0,16 gram.

36 Hidrolisis
15. Jawaban: b (NH4)2SO4(aq) → 2NH4+(aq) + SO42–(aq)
25 5 × 10–2 M 1 × 10–1 M 5 × 10–2 M
Mol NH3 = L × 0,2 M = 0,005 mol
1.000 NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
–1
25 1 × 10 M
Mol HCl = L × 0,2 M = 0,005 mol
1.000 SO42–(aq) + H2O( ) →
/
NH3(g) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) Kw
[H+] = ×M
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – Kb
Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Kw
Sisa : – – 0,005 mol = × [NH4+ ]
Kb

0,005 mol
[NH4Cl] = = 0,1 M 10−14
0,05 L = × 1 × 10−1
10−5
Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang
berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat = 1× 10−10
(HCl). = 10–5 M
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq) pH = –log [H+]
0,1 M 0,1 M 0,1 M
= –log 10–5
NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq) =5
0,1 M Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5.
Cl–(aq) + H2O( ) →
/
17. Jawaban: d
Kw massa K 2S
+
[H ] = ×M
Kb Mol K2S = Mr K 2S
Kw
= × [NH4+ ] =
5,50 g
Kb 110 g / mol

−14 = 0,05 mol


10
= × 0,1 mol K 2S
10
−5 M K2S =
volume larutan

= 10 −10 0,05 mol


= 0,05 L
= 10–5 M
=1M
pH = –log [H+]
= –log 10–5 Garam K2S terbentuk dari basa kuat (KOH) dan
=5 asam lemah (H2S).
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk adalah 5. K2S(aq) → 2K+(aq) + S2–(aq)
1M 2M 1M
16. Jawaban: c
2–
Mol H2SO4 = 0,1 L × 0,1 M S (aq) + 2H2O( ) H2S(aq) + 2OH–(aq)
= 0,01 mol 1M
Mol NH4OH = 0,1 L × 0,2 M K+(aq) + H2O( ) →
/
= 0,02 mol Kw
[H+] = ×M
H2SO4(aq) + 2NH4OH(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2H2O( ) Ka
Mula-mula : 0,01 mol 0,02 mol – –
Kw
Reaksi : 0,01 mol 0,02 mol 0,01 mol 0,02 mol
= × [S2 − ]
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Ka
Sisa : – – 0,01 mol 0,02 mol

(NH4)2SO4 berasal dari basa lemah NH4OH dan 10−14


= ×1
asam kuat H2SO4. 5 × 10−10

0,01mol
[(NH4)2SO4] = = 2 × 10−5
0,2 L
= 5 × 10–2 M = 20 × 10−6
= 4,47 × 10–3 M

Kimia Kelas XI 37
pOH = –log [OH–] pOH = –log [OH–]
= –log (4,47 × 10–3) = –log (7,1 × 10–6)
= 3 – log 4,47 = 6 – log 7,1
pH = 14 – pOH pH = 14 – pOH
= 14 – (3 – log 4,47) = 14 – (6 – log 7,1)
= 8 + log 7,1
= 11 + log 4,47
Jadi, larutan yang terjadi mempunyai pH = 19. Jawaban: d
11 + log 4,47. Larutan garam yang memiliki pH = 7 berasal dari
basa kuat dan asam kuat. Al2(SO4)3 merupakan
18. Jawaban: d
pH larutan sebelum reaksi garam yang berasal dari basa lemah Al(OH)3 dan
asam kuat H 2 SO 4 sehingga bersifat asam
[H+] = Ka · a (pH < 7). NH4CN merupakan garam yang berasal
dari basa lemah NH4OH dan asam lemah HCN
= 10−5 × 0,1 sehingga pH tergantung harga Ka dan Kb-nya.
= BaCl2 merupakan garam yang berasal dari basa
10−6
kuat Ba(OH)2 dan asam kuat HCl sehingga bersifat
= 10–3 M
pH = –log [H+] netral (pH = 7). CH3COONa merupakan garam
= –log (10–3) yang berasal dari basa kuat NaOH dan asam
=3 lemah CH3COOH sehingga bersifat basa (pH > 7).
CaSO4 merupakan garam yang berasal dari basa
25
Mol CH3COOH = L × 0,1 M = 0,0025 mol kuat Ca(OH)2 dan asam kuat H2SO4 sehingga
1.000
bersifat netral (pH = 7).
25
Mol NaOH = L × 0,1 M = 0,0025 mol 20. Jawaban: d
1.000
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O( )
Mula-mula: 0,0025 mol 0,0025 mol – – NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
1,07 g
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Mol NH4Cl = 53,5 g / mol = 0,02 mol
Sisa : – – 0,0025 mol 0,0025 mol
0,02 mol
0,0025 mol [NH4Cl] = = 0,2 M
[CH3COONa] = 0,05 L = 0,05 M 0,1L
Kw
Larutan CH3COONa merupakan larutan garam [H+] = ⋅M
Kb
yang berasal dari basa kuat NaOH dan asam
Kw
lemah CH3COOH sehingga bersifat basa dan = ⋅ [NH4+ ]
Kb
mengalami hidrolisis sebagian.
CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + Na+(aq) 10−14
⋅ 0,2
= 2 × 10−5
0,05 M 0,05 M 0,05 M
CH3COO–(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH–(aq) = 10 −10
0,05 M
= 10–5 M
Na+(aq) + H2O( ) →
/
pH = –log 10–5
Kw =5
[OH–] = ⋅M
Ka
Jadi, pH garam tersebut sebesar 5.
Kw
= ⋅ [CH3COO − ] 21. Jawaban: e
Ka
100
10−14
Mol NH4OH = 1.000 L × 0,06 M = 0,006 mol
= ⋅ 5 × 10−2
10−5 400
Mol C6H5COOH = 1.000 × 0,015 M = 0,006 mol
−11
= 5 × 10
pH C6H5COOH = 3,5 – log 3
= 50 × 10−12
= 7,1 × 10–6 M

38 Hidrolisis
–log [H+] = 3,5 – log 3 23. Jawaban: c
+
–log [H ] = –log 3 × 10 –3,5
M Kurva tersebut merupakan kurva titrasi antara
+ –3,5
asam lemah dan basa kuat. pH larutan awal berasal
[H ] = 3 × 10 M dari pH asam lemah. Pada penambahan 10–49,9 ml
+
[H ] = Ka × a titran, larutan bersifat sebagai buffer karena
mengandung asam lemah dan garamnya. Titik
3 × 10–3,5 = Ka × 0,015 ekuivalen terjadi pada pH > 7 karena larutan hanya
9 × 10−7 mengandung garam yang mengalami hidrolisis
Ka = parsial. Pada penambahan 50,1–60 ml titran,
0,015
= 6 × 10–5 larutan bersifat basa kuat karena mengandung sisa
NH4OH(aq) + C6H5COOH(aq) → C6H5COONH4(aq) + H2O( )
basa.
Mula-mula :0,006 mol 0,006 mol – –
Reaksi :0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol
24. Jawaban: a
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Mol NH4OH = 0,1 L × 0,1 M
Sisa : – – 0,006 mol 0,006 mol = 0,01 mol
Garam C6H5COONH4 yang terbentuk berasal dari Mol HCl = 0,05 L × 0,2 M
asam lemah dan basa lemah. = 0,01 mol
pH = 7 – log 2 NH4OH(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + H2O( )
pH = –log [H+] Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol – –
–log [H+] = –log 2 × 10–7 Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
[H+] = 2 × 10–7 Sisa : – – 0,01 mol 0,01 mol
Ka
× Kw Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah (NH4OH)
[H+] = Kb
dan asam kuat (HCl).
mol NH4Cl 0,01mol
6 × 10−5 M NH4Cl = = = 6,7 × 10–2 M
2 × 10–7 = × 10−14 volume NH4Cl 0,15 L
Kb
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
(6 × 10−5 ) × 10−14 6,7 × 10–2 M 6,7 × 10–2 M 6,7 × 10–2 M
4 × 10–14 =
Kb
NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
Kb = 1,5 × 10–5 –
Cl (aq) + H2O( ) →/
pH larutan NH4OH mula-mula:
Kw
[OH–] = Kb × b [H+] = ×M
Kb

= (1,5 × 10−5 ) × 0,06 Kw


= × [NH+4 ]
−7 Kb
= 9 × 10
= 3 × 10–3,5 M 10−14
= × 6,7 × 10−2
pOH = –log 3 × 10–3,5 1,8 × 10−5
[OH–] = 3,5 – log 3
pH = 14 – (3,5 – log 3) = 37,2 × 10−12
= 10,5 + log 3 = 6,1 × 10–6 M
22. Jawaban: c pH = –log [H+]
Larutan garam yang mempunyai pH < 7 berasal = –log 6,1 × 10–6
dari asam kuat dan basa lemah. CH3COONa = 6 – log 6,1
berasal dari asam lemah CH3COOH dan basa kuat Jadi, pH larutan tersebut sebesar 6 – log 6,1.
NaOH sehingga bersifat basa. NH4Cl berasal dari
basa lemah NH4OH dan asam kuat HCl sehingga 25. Jawaban: c
bersifat asam. K2S berasal dari basa kuat KOH massa NaCN
Mol NaCN =
dan asam lemah H2S sehingga bersifat basa. NaBr Mr NaCN
berasal dari basa kuat NaOH dan asam kuat HBr 9,8 g
= = 0,2 mol
sehingga bersifat netral. (NH4)2SO4 berasal dari 49 g / mol
basa lemah NH 4 OH dan asam kuat H 2 SO 4 mol NaCN
sehingga bersifat asam. Jadi, garam yang M NaCN =
volume NaCN
mempunyai pH < 7 yaitu NH4Cl dan (NH4)2SO4. 0,2 mol
= = 0,4 M
0,5 L

Kimia Kelas XI 39
Garam NaCN terbentuk dari asam lemah (HCN) Garam (NH4)2SO4 terbentuk dari basa lemah
dan basa kuat (NaOH). (NH4OH) dan asam kuat (H2SO4).
NaCN(aq) → Na+(aq) + CN–(aq)
Misal [(NH4)2SO4] = y M
0,4 M 0,4 M 0,4 M
Na+(aq) + H2O( ) →
/ (NH4)2SO4(aq) → 2NH4+(aq) + SO42–(aq)

CN–(aq) + H2O( ) HCN(aq) + OH–(aq) yM 2y M yM

NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)


Kw

[OH ] = ×M
Ka 2y M

Kw
SO42–(aq) + H2O( ) →
/
= × [CN− ]
Ka Kw
[H+] = ×M
Kb
10−14
= × 0,4 Kw
× [NH4+ ]
5 × 10−10 = Kb

=8 × 10−6 10–5 =
10−14
× 2y
10−5
= 2,8 × 10–3 M
pOH = –log (2,8 × 10–3) 10–10 = 10–9 × 2y
= 3 – log 2,8 2y = 10–1 M
pH = 14 – pOH y = 5 × 10–2 M
= 14 – (3 – log 2,8) g 1.000
[(NH4)2SO4] = Mr ×
= 11 + log 2,8 ml
Jadi, pH larutan NaCN sebesar 11 + log 2,8. g 1.000
5 × 10–2 = 132 × 250
26. Jawaban: b
Larutan yang terbentuk berupa garam yang bersifat 5 × 10−2 × 132 × 250
g= = 1,65 gram
1.000
asam.
AlCl3(aq) → Al3+(aq) + 3Cl–(aq) 28. Jawaban: d
massa NH4NO 3
0,072 M 0,072 M 0,216 M Mol NH4NO3 = Mr NH4NO 3
Al3+(aq) + 3H2O( ) Al(OH)3(aq) + 3H+(aq) 8g
= (28 + 4 + 48) g / mol
0,072 M
8g
Cl–(aq) + H2O( ) →
/ = 80 g / mol = 0,1 mol
Kw 0,1mol
[H+] = Kb
×M [NH4NO3] = 0,01L = 10 M

Kw Garam NH4NO3 terbentuk dari basa lemah (NH4OH)


= × [Al3+ ]
Kb dan asam kuat (HNO3).
NH4NO3(aq) → NH4+(aq) + NO3–(aq)
10 −14
= × 0,072 NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
7,2 × 10 −6

NO3 (aq) + H2O( ) →
/
= 10 −10 Kw
= 10–5 M [H+] = ×M
Kb
pH = –log [H+]
Kw
= –log 10–5 = × [NH4+ ]
Kb
=5 −14
Jadi, pH larutan yang terbentuk sebesar 5. 10
= −5
× 10
10
27. Jawaban: b
pH = 5 = 10−8 = 10–4 M
–log [H+] = –log 10–5 [OH–] [H+] = Kw
[H+] = 10–5 M [OH–] (10–4) = 10–14
[OH–] = 10–10 M

40 Hidrolisis
29. Jawaban: d 10−14
Campuran larutan yang menghasilkan garam 10–10,26 = × 10–5,13
Ka
terhidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah 10−14 × 10−5,13
campuran larutan basa kuat dengan asam lemah Ka = = 10–8,87
10−10,26
dengan jumlah mol sama. Berdasarkan pilihan
jawaban tersebut, campuran antara 50 ml 3. Garam MX bersifat basa karena terhidrolisis
CH3COOH 0,5 M dengan 50 ml KOH 0,1 M akan menghasilkan ion OH–.
menghasilkan garam CH3COOK yang bersifat [OH–] = Kh · M = Kh · [X − ]
basa.
= 10−7 · 0,001
30. Jawaban: a
Ion yang dapat mengalami hidrolisis adalah ion sisa = 10−10 = 10–5 M
asam lemah atau basa lemah. K+ merupakan ion pOH = –log [OH–]
sisa basa kuat KOH. CN– merupakan ion sisa
= –log 10–5
asam lemah HCN. CO32– merupakan ion sisa asam
=5
lemah H2CO3. NH4+ merupakan ion sisa basa lemah
pH = pKw – pOH
NH4OH. SO32– merupakan ion sisa asam lemah
= 14 – 5
H2SO3.
=9
B. Uraian
Jadi, pH larutan garam MX sebesar 9.
1. a. CuCl2(aq) → Cu2+(aq) + 2Cl–(aq)
4. Garam HCOOK berasal dari basa kuat KOH dan
Cu2+(aq) + 2H2O( ) Cu(OH)2(s) + 2H+(aq) asam lemah HCOOH sehingga bersifat basa.
Cl–(aq) + H2O( ) →
/ HCOOK(aq) → HCOO–(aq) + K+(aq)
yM yM yM
b. K2CO3(aq) → 2K+(aq) + CO32–(aq) –
HCOO (aq) + H2O( ) HCOOH(aq) + OH–(aq)
K+(aq) + H2O( ) →
/
yM
CO32–(aq) + 2H2O( ) H2CO3(aq) + 2OH–(aq) +
K (aq) + H2O( ) →
/
c. Na2SO3(aq) → 2Na+(aq) + SO32–(aq) pH = 9
Na+(aq) + H2O( ) →
/ pOH = pKw – pH
SO32–(aq) + 2H2O( ) H2SO3(aq)+ 2OH–(aq) = 14 – 9
d. HCOONa(aq) → Na+(aq) + HCOO–(aq) =5
Na+(aq) + H2O( ) → pOH = –log [OH–]
/
5 = –log [OH–]
HCOO–(aq) + H2O( ) HCOOH(aq) + OH–(aq)
[OH ] = 10–5 M

2. a. pH = –log [H+] Kw Kw
8,87 = –log [H+] [OH–] = ·M = · [HCOO − ]
Ka Ka
[H+] = 10–8,87 M 10−14
10–5 = ·y
b. + –
[H ][OH ] = 10 –14 2 × 10−4

10–8,87 [OH–] = 10–14 10–10 = 0,5 × 10–10 × y


10−10
– 10 −14 –5,13 [HCOOK] = y = =2M
[OH ] = = 10 M 0,5 × 10−10
10 −8,87 Mol HCOOK = volume × M HCOOK
c. CH3COO–(aq) + 2H2O( ) CH3COOH(aq) + OH–(aq)
10
10–5,13 M ≈ 10–5,13 M
= L×2M
1.000
[CH3COOH] = [CH3COO–] = 2 × 10 –2 mol
Massa garam = 2 × 10 –2 mol × 84 g/mol
= 10–5,13 M
= 1,68 gram
d. [OH–] =
Kw
·M =
Kw
· [CH3COO − ] Jadi, massa HCOOK yang dilarutkan sebanyak
Ka Ka 1,68 gram.
10−14
10–5,13 = · 10−5,13
Ka

Kimia Kelas XI 41
5. Larutan NH4NO2 terbentuk dari asam lemah HNO2 Kw
dan basa lemah NH4OH. [H+] = ×y
Kb
Ka
[H+] = · Kw 10−14
×y
Kb 5 × 10–5 =
5 × 10−6
10−4
= × 10−14 10−14
10−5 25 × 10–10 = 5 × 10−6 × y
= 10−13 y = 125 × 10–2 M = 1,25 M
= 10–6,5 M +
[M ] = M
pH = –log [H+]
Kw
= –log 10–6,5 α = Kb × M
= 6,5
100 10−14
6. Mol asam sianida = 1.000 L × 0,2 M = 0,02 mol = 5 × 10−6 × 1,25
pH = –log [H+] = 0,16 × 10−8
3 = –log [H+]
= 0,4 × 10–4
[H ] = 10–3 M
+
= 4 × 10–5
[H+] = Ka · a = 4 × 10–5 × 100%
= 4 × 10–3 %
10–3 = K a · 0,2 = 0,004%
10–6
= Ka · 0,2 Jadi, derajat hidrolisis larutan garam MCl 0,004%.

10 −6 8. Mol NaOH = 0,005 L × 0,1 M


Ka = 0,2
= 5 × 10–6 = 0,0005 mol
0,8 gram
Mol HCOOH = 0,005 L × 0,1 M
Mol NH4OH = 35 gram / mol = 0,02 mol = 0,0005 mol
Ka HCOOH = 1,8 × 10–4
HCN(aq) + NH4OH(aq) → NH4CN(aq) + H2O( )
NaOH(aq) + HCOOH(aq) → HCOONa(aq) + H2O( )
Mula-mula : 0,02 mol 0,02 mol – –
Mula-mula : 0,0005 mol 0,0005 mol – –
Reaksi : 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Reaksi : 0,0005 mol 0,0005 mol 0,0005 mol 0,0005 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – – 0,02 mol 0,02 mol Sisa : – – 0,0005 mol 0,0005 mol
NH4CN merupakan larutan garam yang berasal dari Mol garam = 0,0005 mol
basa lemah NH 4 OH dan asam lemah HCN
0,0005mol
sehingga pH bergantung pada Ka dan Kb-nya. [HCOONa] = = 5 × 10–2 M
0,01L

[H+] =
Kw
· Ka Larutan HCOONa terbentuk dari asam lemah
Kb HCOOH dan basa kuat NaOH sehingga bersifat
basa.
10−14
= · 5 × 10−6 HCOONa(aq) → Na+(aq) + HCOO–(aq)
10−5
0,05 M 0,05 M 0,05 M
= 50 × 10−16 = 7 × 10–8 M Na+(aq) + H2O( ) →
/
pH = –log [H+] = –log (7 × 10–8) = 8 – log 7 HCOO–(aq) + H2O( ) HCOOH(aq) + OH–(aq)
7. Larutan garam MCl terbentuk dari basa lemah 0,05 M
(MOH) dan asam kuat (HCl). Kw Kw
MCl(aq) → M+(aq) + Cl–(aq) [OH–] = ×M = × [HCOO − ]
Kb Kb
yM yM yM
10−14
+
M (aq) + H2O( ) MOH(aq) + H+(aq) = × 0,05
1,8 × 10−4
yM
Cl–(aq) + H2O( ) →/ = 2,77 × 10−12
pH = 5 – log 5 = 1,67 × 10–6 M
–log [H+] = –log 5 × 10–5 pOH = –log [OH–]
= –log 1,67 × 10–6
[H+] = 5 × 10–5 M
= 6 – log 1,67

42 Hidrolisis
pH = 14 – pOH
= 14 – (6 – log 1,67) 10. pH = 6 – log 4
= 8 + log 1,67 pH = –log [H+]
Jadi, pH larutan garam tersebut sebesar 6 – log 4 = –log [H+]
8 + log 1,67. [H+] = 4 × 10–6 M
9. KX merupakan larutan garam yang berasal dari 2NH4OH(aq) + H2SO4(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2H2O( )
basa kuat KOH dan asam lemah HX sehingga Mula-mula : 0,04 mol 0,02 mol – –
bersifat basa. Reaksi : 0,04 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,04 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
KX(aq) → K+(aq) + X–(aq) Sisa : – – 0,02 mol 0,04 mol
0,2 M 0,2 M 0,2 M
K+(aq) + H2O( ) →
/ Mol (NH4)2SO4 = 0,02 mol
X–(aq) + H2O( ) HX(aq) + OH–(aq) 0,02 mol
[(NH4)2SO4] = = 2,2 × 10–2 M
0,9 L
0,2 M
(NH4)2SO4 merupakan larutan garam yang berasal
pH = 8 dari basa lemah NH4OH dan asam kuat H2SO4
pOH = 14 – pH
sehingga bersifat asam.
= 14 – 8
(NH4)2SO4(aq) → 2NH4+(aq) + SO42–(aq)
=6
0,022 M 0,044 M 0,022 M
pOH = –log [OH–]
6 = –log [OH–] NH4+(aq) + H2O( ) NH4+(aq) + H+(aq)
0,044 M
[OH–] = 10–6 M
SO42–(aq) + H2O( ) →
/
Kw
[OH–] = ⋅M Kw
Ka [OH+] = ×M
Kb
Kw
= ⋅ [X− ] Kw
Ka [OH+] = × [NH4+ ]
Kb

10−14
10–6 = × 0,2 10 −14
Ka 4 × 10–6 = × 4,4 × 10−2
Kb
10−14
10–12 = K · 0,2 4,4 × 10−16
a 16 × 10–12 = Kb
10 −14 · 0,2
Ka = = 2 × 10–3 4,4 × 10−16
10 −12 Kb = 16 × 10−12 = 2,75 × 10–5
Jadi, harga tetapan ionisasi NH 4OH sebesar
2,75 × 10–5.

Kimia Kelas XI 43
6. Jawaban: b
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
Senyawa asam yang termasuk asam kuat sebagai
1. Jawaban: e berikut.
Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut. 1) Asam klorida (HCl)
1) Rasanya pahit. 2) Asam bromida (HBr)
2) Bersifat kaustik (merusak kulit). 3) Asam iodida (HI)
3) Terasa licin jika terkena kulit. 4) Asam sulfat (H2SO4)
4) Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. 5) Asam nitrat (HNO3)
5) Apabila dilarutkan dalam air akan 7. Jawaban: e
menghasilkan ion OH–. Ba(OH2)(aq) → Ba2+(aq) + 2OH–(aq)
2. Jawaban: a 0,002 mol 0,002 mol 0,004 mol
 
Larutan Kertas Lakmus Merah Kertas Lakmus Biru [OH–] =  =
 = 0,0004 M = 4 · 10–4 M
Asam Merah Merah
pOH= –log [OH–]
Basa Biru Biru
Netral Merah Biru = –log 4 · 10–4
= 4 – log 4
pH = 14 – pOH
3. Jawaban: a
= 14 – (4 – log 4)
H2O( ) + NH3(g) NH4+(aq) + OH–(aq) = 10 + log 4
Asam Basa Asam Basa
Konjugasi Konjugasi 8. Jawaban: e
pH A = 3 pH B = 5
Pasangan asam-basa konjugasi yaitu pOH = 14 – pH pOH = 14 – pH
H2O dengan OH– serta NH3 dengan NH4+. = 14 – 3 = 14 – 5
4. Jawaban: d = 11 =9
Semakin besar harga Ka berarti semakin banyak –log [OH–] = 11 –log [OH–] = 9
ion H+ yang dihasilkan atau semakin kuat asam [OH–] = 10–11 M [OH–] = 10–9 M
tersebut. Urutan kekuatan asam adalah HC > HD
> HB > HA > HE Perbandingan [OH–] dalam larutan A dengan
larutan B = 10–11 : 10–9
5. Jawaban: c
= 0,01 : 1
Larutan 1
= 1 : 100
PP
MJ
MM
9. Jawaban: b
BTB [H+] =  ×  
4,4 6,06,2 7,6 8,3

6,2 < pH < 7,6 6 × 10–3 = 


 ×
 −  
Larutan 2
 ×
 −  
MJ [CH3COOH] =
 ×
 −
MM
BTB =2M
PP
mol CH3COOH = [CH3COOH] × volume CH3COOH
4,4 6,2 7,6 8,3

= 2 M × (
 L)
7,6 < pH < 8,3
= 1 mol

44 Ulangan Tengah Semester


massa CH3COOH = mol CH3COOH × Mr 
= 1 mol × 60 g/mol M2 = = 0,02 M

= 60 g
Jadi, massa CH3COOH dalam 500 ml larutan " # 
α= = =
#  = x

seberat 60 g. " 

10. Jawaban: b 13. Jawaban: e


pH setelah penambahan H2SO4 = 3–log 2 m = 23,4 mg = 2,34 · 10–4 gram
–log [H+] = 3–log 2 

M Al(OH)3 = %$
· 
[H+] = 2 × 10–3
[H+] = [H2SO4] × valensi   ×
 −

= ·


+ 
[H2SO4] =   = 3 · 10–3 M
 
Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH–(aq)
 ×
− 3 · 10–3 M 3 · 10–3 M 9 · 10–3M
[H2SO4] =

[OH–] = " × "
= 1 × 10–3 M
Volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam air: =
 − × & ⋅
 −
V1 · M1 = V2 · M2 −
= & ⋅

V1 · 8 = 4 · (1 × 10–3)
= 3 · 10–4 M
 ×
− pOH= –log [OH–]
V1 =
 = –log 3 · 10–4
= 5 × 10–4 L = 5 × 10–1 ml = 4 – log 3
Jadi, volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam pH = 14 – pOH
air sebanyak 0,5 ml. = 14 – (4 – log 3)
= 10 + log 3
11. Jawaban: d
14. Jawaban: d
 
mol Ca(OH)2 = = 0,01 mol   +  +  
 ! Volume HCl rata-rata =   ml = 20 ml
 
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)

 +
+
 
 Volume Ba(OH)2 rata-rata =   ml = 13 ml
mol OH– =

× mol Ca(OH)2  

 MBa(OH) = 0,1 M
=

× 0,01 mol = 0,02 mol 2


VHCl × MHCl × Valensi = VBa(OH) × MBa(OH) × Valensi
2 2
[OH–] pada Ca(OH)2 =   20 × MHCl × 1 = 13 × 0,1 × 2

= 4 × 10–2 M MHCl = 0,13 M
pOH = –log [OH–] Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,13 M.
= –log 4 × 10–2
= 2 – log 4 15. Jawaban: a
pH = 14 – pOH Reaksi netralisasi terjadi antara asam dan basa
= 14 – (2 – log 4) membentuk garam. Reaksi tersebut terjadi pada
= 12 + log 4 persamaan reaksi:
2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
12. Jawaban: e amonia asam sulfat amonium sulfat
Kb = α2 · b
MgO merupakan senyawa oksida. ZnCO3, Na2SO4,
= x2 · 0,2
dan CaCO3 merupakan senyawa garam. Sementara
= 0,2x2
itu, reaksi pada 2HNO3 + Na2SO4 tidak terjadi karena
Larutan diencerkan dari 20 ml menjadi 200 ml.
Na2SO4 merupakan garam yang mengandung basa
V1 = 20 ml = 0,02 L
kuat dan asam kuat sehingga tidak dapat bereaksi
V2 = 200 ml = 0,2 L
dengan HNO3 yang bersifat asam kuat.
V1 · M1 = V2 · M2
0,02 · 0,2 = 0,2 · M2

Kimia Kelas XI 45
16. Jawaban: b lemah
Massa KOH = 14 gram 5) CH3COOH = asam lemah dan KOH = basa kuat
Mr KOH = 56 g/mol
22. Jawaban: e
Volume KOH = 750 ml = 0,75 L
CH3COONa → CH3COO– + Na+

 0,1 M 0,1 M 0,1 M
  !
M KOH = = = 0,33 M
' * ;

[OH–] = 
⋅%
V1 · M1 = V2 · M2
⋅   − 
;
150 · 0,33 = 200 · M2 = 
M2 = 0,25 M
−

= ⋅ 

17. Jawaban: d
−

mol NaOH = mol CH3COOH


−

mol NaOH = 0,2 mol =

−
massa NaOH = mol × Mr
= 0,2 mol × 40 g/mol =
 −

= 8 gram = 10–5
18. Jawaban: b pOH= –log [OH–]
Perubahan pH pada titrasi asam lemah dengan = –log 10–5
basa kuat digambarkan oleh kurva di samping. =5
pH asam lemah hampir mendekati pH netral. pH = 14 – pOH = 14 – 5 = 9
Setelah dititrasi dengan basa kuat pH akan naik 23. Jawaban: b
hingga menjauhi pH netral. Larutan yang mengalami hidrolisis total merupakan
19. Jawaban: c larutan dari campuran asam lemah dan basa lemah.
Larutan garam yang dapat mengubah kertas lakmus 1) (NH4)2SO4 garam dari basa lemah dan asam
merah menjadi biru berarti larutan garam tersebut kuat.
bersifat basa. Garam yang bersifat basa merupakan 2) (NH4)2CO3 garam dari basa lemah dan asam
campuran dari asam lemah dan basa kuat. lemah.
KCl garam dari basa kuat dan asam kuat. 3) K2CO3 garam dari basa kuat dan asam lemah.
NaBr garam dari basa kuat dan asam kuat. 4) Na3PO4 garam dari basa kuat dan asam
Na2CO3 garam dari basa kuat dan asam lemah. lemah.
MgSO4 garam dari basa lemah dan asam kuat. 5) KNO3 garam dari basa kuat dan asam kuat.
(NH4)2SO4 garam dari basa lemah dan asam kuat. 24. Jawaban: b
20. Jawaban: a pH NH3 = 11
Larutan garam yang memiliki pH < 7 berarti bersifat pOH NH3 = 14 – 11 = 3
asam. Garam yang bersifat asam merupakan [OH–] = 10–3 M
campuran dari asam kuat dan basa lemah. [OH–] = " ⋅ "
NH4Cl garam dari basa lemah dan asam kuat
10–3 = " ⋅ 

(bersifat asam).
Na2SO4 garam dari basa kuat dan asam kuat 10–6 = Kb · 0,1
(bersifat netral).
 −
Kb = = 10–5
K2CO3 garam dari basa kuat dan asam lemah 

(bersifat basa). (NH4)2SO4 → 2NH4+ + SO42–


KNO3 garam dari basa kuat dan asam kuat (bersifat 0,2 M 0,4 M 0,2 M
netral). ;
CH3COONa garam dari basa kuat dan asam lemah [H+] = "
⋅%
(bersifat basa).
⋅ ?+ 
;
= "
21. Jawaban: e
Hidrolisis sebagian dan bersifat basa merupakan
−

campuran dari asam lemah dan basa kuat. = ⋅ 

−
1) HCl = asam kuat dan NaOH = basa kuat
2) HBr = asam kuat dan NH3 = basa lemah =  ⋅
−

3) HCN = asam lemah dan NH3 = basa lemah = 2 · 10–5 M
4) CH3COOH = asam lemah dan NH3 = basa
pH = –log [H+] = –log 2 · 10–5 = 5 – log 2

46 Ulangan Tengah Semester


25. Jawaban: e
⋅   − 
;
mol CH3COOH = MCH COOH · VCH COOH = 
3 3
= 0,15 M · 0,4 L ;
= 0,06 mol = 
⋅ 

mol NaOH = MNaOH · VNaOH


−

= ⋅ 

= 0,3 M · 0,2 L 
−
= 0,06 mol

 −
 = 10 M
= –5
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,06 mol 0,06 mol pOH = –log [OH–] = –log 10–5 = 5
Reaksi : 0,06 mol 0,06 mol 0,06 mol 0,06 mol pH = 14 – 5 = 9
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa :– – 0,06 mol 0,06 mol 28. Jawaban: c
mol H2SO4 = MH SO · VH SO
2 4 2 4
mol CH3COONa = 0,06 mol = 0,1 M · 0,1 L
 = 0,01 mol
[CH3COONa] = 
= 0,1 M mol NH3 = MNH · VNH
3 3
CH3COONa → CH3COO– + Na+ = 0,2 M · 0,1 L
0,1 0,1 0,1 = 0,02 mol
;
H2SO4 + 2NH3 → (NH4)2SO4 + H2O
[OH–] = 
⋅% Mula-mula : 0,01 mol 0,02 mol
Reaksi : 0,01 mol 0,02 mol 0,01 mol 0,01 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
⋅   − 
;
=  Sisa : – – 0,01 mol 0,01 mol

−
  

= −
⋅ 
[(NH4)2SO4] =  =  = 0,05 M


(NH4)2SO4 → 2NH4+ + SO42–
=
 −
 0,05 M 0,1 M 0,05 M
= 10–5 ;
pOH = –log [OH–] = –log 10–5 = 5 [H+] = "
⋅%
pH = 14 – pOH = 14 – 5 = 9
⋅ ?+ 
;
26. Jawaban: b = "
CH3COONa → CH3COO– + Na+

−

0,01 M 0,01 M 0,01 M = ⋅ 


−
[OH–] = @ ⋅ %
=
 −


= @ ⋅    = 10–5
pH = –log [H+]
=
−& ⋅ 
= –log 10–5
=5
=
−

= 10–5,5 29. Jawaban: e


pOH = –log [OH–] Garam yang terhidrolisis sebagian adalah garam
= –log 10–5,5 dari asam kuat dan basa lemah atau asam lemah
= 5,5 dan basa kuat.
pH = 14 – pOH = 14 – 5,5 = 8,5 Garam yang terhidrolisis total adalah garam dari
asam lemah dan basa lemah.
27. Jawaban: a (NH4)2SO4 merupakan garam dari basa lemah dan
m = 1,96 g = 196 · 10–2 gram asam kuat.


& ⋅
−
 NaCl merupakan garam dari basa kuat dan asam
MCH COOK = ·  =%$ ·  = 0,1 M
3 & kuat.
CH3COOK → CH3COO– + K+ Na2CO3 merupakan garam dari basa kuat dan
0,1 M 0,1 M 0,1 M asam lemah.
; BaSO4 merupakan garam dari basa kuat dan asam
[OH–] = 
⋅% kuat.
(NH4)2CO3 merupakan garam dari basa lemah dan
asam lemah.

Kimia Kelas XI 47
30. Jawaban: a Pasangan asam-basa konjugasi
mol NaOH = MNaOH · VNaOH H2C2O4 dan HC2O4–
= 0,4 M · 0,05 L H2O dan H3O+
= 0,02 mol 2. Larutan 1
mol H2S = MH S · VH S
2 2 MM
= 0,2 M · 0,05 L BTB
= 0,01 mol PP
2NaOH + H2S → Na2S + H2O 6,2 7,6 8,3
Mula-mula : 0,02 mol 0,01 mol – –
Reaksi : 0,02 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 7,6 < pH < 8,3
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Larutan 2
Sisa : – – 0,01 mol 0,01 mol
PP
mol Na2S = 0,01 mol BTB
 

[Na2S] =  = 
 = 0,1 M MM
4,4 6,0 6,2 8,3
Na2S → 2Na+ + S2–
0,2 M 0,2 M 0,1 M 4,4 < pH < 6,0
3.mol NH3 = 0,40 mol
⋅ F − 
;
[OH–] =  volume air = 800 ml = 0,8 L
α = 1% = 0,01

−

= ⋅ 
 

− [NH3] = = 
= 0,5 M
' *

=
− α=
"
%
= 10–4
pOH= –log [OH–] 0,01 =
"
= –log 10–4 
=4
"
pH = 14 – pOH 1 × 10–4 =

= 14 – 4
= 10 Kb = (1 × 10–4)(0,5)
= 5 × 10–5
B. Kerjakan soal-soal berikut! Jadi, Kb amonia dalam larutan sebesar 5 × 10–5.

1. a. HNO2 + CH3COOH NO2– + CH3COOH2+ 4. NH4OH NH+4 + OH–


Asam Basa Basa Asam 
 

konjugasi konjugasi MNH = · =  ·  = 0,25 M
4OH %$ 
Pasangan asam-basa konjugasi
HNO2 dan NO2– [OH–] = [NH4OH] · α
CH3COOH dan CH3COOH2+ = 0,25 × 0,01
= 2,5 × 10–3 M
b. CH3COOH + H2O CH3COO– + H3O+
Asam Basa Basa Asam pOH = –log [OH–]
konjugasi konjugasi = –log 2,5 × 10–3
Pasangan asam-basa konjugasi = 3 – log 2,5
CH3COOH dan CH3COO– pH = pKw – pOH
H2O dan H3O+ = 14 – (3 – log 2,5)
= 11 + log 2,5
c. HCO3– + NH4+ H2CO3 + NH3
Basa Asam Asam Basa
Jadi, pH larutan NH 4 OH tersebut sebesar
konjugasi konjugasi 11 + log 2,5.
Pasangan asam-basa konjugasi 5. [NaOH] = 0,1 M
NH4+ dan NH3 VH SO = 100 ml
2 4
HCO3– dan H2CO3 [H2SO4] = 0,2 M
d. H2C2O4 + H2O H3O+ + HC2O4– Persamaan reaksi:
Asam Basa Asam Basa
konjugasi konjugasi 2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O

48 Ulangan Tengah Semester


mmol ekuivalen H2SO4 = mmol ekuivalen NaOH a. Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat
MH SO · VH SO · valensi = MNaOH · VNaOH · valensi asam adalah garam dari campuran asam kuat
2 4 2 4
dan basa lemah, meliputi (NH4)2SO4 dan
0,2 M · 100 ml · 2 = 0,1 M · VNaOH · 1
NH4Cl.
 ⋅
 ⋅  b. Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat
VNaOH = 

= 400 ml
basa adalah garam dari campuran asam
Jadi, volume NaOH yang digunakan untuk lemah dan basa kuat, meliputi NaCN, Na3PO4,
menetralkan 100 ml larutan H2SO4 0,2 M adalah CH3COONa, Na2CO3, dan KCN.
400 ml. c. Garam yang terhidrolisis total adalah garam
6. Persamaan reaksi pada penetralan tersebut sebagai dari asam lemah dan basa lemah, meliputi
berikut. (NH4)2CO3 dan CH3COONH4.
Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O + CO2 KNO3 merupakan garam yang tidak terhidrolisis
karena tersusun dari basa kuat dan asam kuat.
NaHCO3 + HCl → NaCl + H2O + CO2
Misal massa Na2CO3 = x gram 8. mol KOH = MKOH · VKOH = 0,2 M · 0,05 L = 0,01 mol
massa NaHCO3 = (1,372 – x) gram mol HF = MHF · VHF = 0,1 M · 0,1 L = 0,01 mol
mol Na2CO3 = # mol KOH + HF → KF + H2O

 Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol – –

  − # Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
mol NaHCO3 = 
mol –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – – 0,01 mol 0,01 mol
Total mol HCl yang diperlukan untuk bereaksi
dengan Na2CO3 dan NaHCO3 sebagai berikut. Garam KF berasal dari asam lemah (HF) dan basa
mol ekuivalen HCl = 0,029 L × 0,7344 N kuat (KOH)
= 0,02130 mol n KF = 0,01 mol
mol HCl = 0,02130 mol KF → K+ + F–
0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
Dari persamaan reaksi diketahui bahwa:
mol HCl = (2 × mol Na2CO3) + (1 × mol NaHCO3)  


[F–] = XX = 

=
 M
#
  − #
0,02130 = (2 ×

) + (1 × ( 
))
;
[OH–] = ×%
#
  − # 
0,02130 =

+ 

−



# +
  −
# = ×
0,02130 =  ×
−

&
189,6552 = 168x + 145,432 – 106x [OH–] = & ×
−

62x = 44,2232
= 9,9 × 10–7
x = 0,713 gram
pOH = –log 9,9 × 10–7
massa NaHCO3 = (1,372 – 0,713) gram = 7 – log 9,9
= 0,659 gram
pH = 14 – (7 – log 9,9)
Jadi, massa Na2CO3 = 0,713 gram dan massa
NaHCO3 = 0,659 gram. = 7 + log 9,9
Jadi, pOH dan pH dari campuran larutan KOH dan
7. NaCN garam dari basa kuat dan asam lemah. HF berturut-turut adalah 7 – log 9,9 dan 7 + log 9,9.
(NH4)2SO4 garam dari basa lemah dan asam kuat.
Na3PO4 garam dari basa kuat dan asam lemah. 9. pH = 5
(NH4)2CO3 garam dari basa lemah dan asam lemah. –log [H+] = 5
CH3COONa garam dari asam lemah dan basa [H+] = 10–5
kuat. Mr (NH4)2SO4 = 2 · Ar N + 8 · Ar H + 1 · Ar S + 4 · Ar O
NH4Cl garam dari basa lemah dan asam kuat. = 2 · 14 + 8 · 1 + 1 · 32 + 4 · 16
Na2CO3 garam dari basa kuat dan asam lemah. = 28 + 8 + 32 + 64
CH3COONH4 garam dari asam lemah dan basa = 132
lemah. Garam (NH4)2SO4 terbentuk dari basa lemah dan
KCN garam dari basa kuat dan asam lemah. asam kuat sehingga garam bersifat asam.
KNO3 garam dari basa kuat dan asam kuat. ; +
[H+] = ⋅ ? 
"

Kimia Kelas XI 49
pH = 5

−

10–5 = ⋅ ? +  –log [H+] = –log 10–5

−
[H+] = 10–5


 −
  ;
(10–5)2 =  ⋅ ?+   [H+] = ⋅%

 −  "
 


−

 −

10–10 = · [NH4+] 10–5 = ⋅  + 

−
 ⋅
 −
10–10 = 10–9 [NH4+]

−


−
 10–10 = · [L+]
[NH4+] = = 10–1 M
 ⋅
−

−&
(NH4)2SO4 → 2NH4+ + SO42–
 ⋅
− ⋅
−

[L+] =
5 · 10–2 M 10–1 M 5 · 10–2 M
−


?  F = 1,8 · 10–4




M(NH ) SO = % ?  F · 
LNO3 → L+ + NO3–
42 4 $   
1,8 · 10–4 1,8 · 10–4 1,8 · 10–4


5 · 10–2 =
 ·  [LNO3] = 1,8 · 10–4 M

m = 66 × 5 · 10–2  ?

= 3,3 gram MLNO = %  ? · 
3 $
Jadi, massa (NH4)2 SO4 yang dilarutkan dalam
500 ml air adalah 3,3 gram. 

1,8 · 10–4 = %$  ? · 
10. pH LOH = 9 + log 3
pOH = pKw – pH
= 14 – (9 + log 3)  ⋅

Mr LNO3 =
 ⋅
 − ⋅ 
= 148
= 5 – log 3
Mr LNO3 = (1 × Ar L) + (1 × Ar N) + (3 × Ar O)
–log [OH–] = –log 3 × 10–5
148 = Ar L + 1 · 14 + 3 · 16
[OH–] = 3 × 10–5
148 = Ar L + 14 + 48
[OH–] = " × " 148 = Ar L + 62
Ar L = 148 – 62
3 × 10–5 = " ×  = 86
Jadi, massa atom relatif atom L adalah 86.
9 × 10–10 = Kb × 0,05
Kb = 1,8 × 10–8
Garam LNO3 terbentuk dari basa lemah LOH dan
asam kuat HNO3 sehingga bersifat asam.

50 Ulangan Tengah Semester


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan macam-macam, prinsip kerja, dan sifat-sifat larutan penyangga;
2. menjelaskan pengaruh penambahan asam, basa, atau pengenceran terhadap pH larutan penyangga;
3. menjelaskan fungsi dan pembuatan larutan penyangga.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. mensyukuri keberadaan larutan penyangga sebagai ciptaan Tuhan;
2. cermat, teliti, bertanggung jawab, dan kreatif dalam setiap kegiatan.

Larutan Penyangga dan Peranannya

Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga

• Mendiskusikan larutan penyangga dan bukan penyangga


berdasarkan pengamatan video.
• Mendiskusikan grafik terbentuknya larutan penyangga saat
titrasi.
• Melakukan percobaan untuk mengamati perbedaan larutan
penyangga dan bukan penyangga dengan penambahan
asam, basa, atau air.
• Membuat artikel mengenai larutan penyangga, sifat, pH,
serta peranannya dalam tubuh makhluk hidup.

• Mensyukuri keberadaan larutan penyangga dan aplikasinya dalam kehidupan.


• Bersikap cermat dan teliti saat mengamati video dan melakukan percobaan.
• Bersikap tanggung jawab dan kreatif saat mengerjakan tugas.
• Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman.
• Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
• Menyebutkan macam-macam larutan penyangga.
• Menyebutkan prinsip kerja larutan penyangga.
• Menyebutkan sifat-sifat larutan penyangga.
• Menjelaskan pengaruh penambahan asam atau basa serta pengenceran terhadap
pH larutan penyangga.
• Menjelaskan fungsi larutan penyangga.
• Menjelaskan pembuatan larutan penyangga.
• Menyajikan grafik yang menunjukkan terbentuknya larutan penyangga.
• Menyajikan laporan praktikum perbedaan penyangga dan bukan penyangga sesuai
metode ilmiah.

Kimia Kelas XI 51
A. Pilihan Ganda Mol CH3COOH = VCH × MCH
3COOH 3COOH
1. Jawaban: b = 50 ml × 0,2 M
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah = 10 mmol
dengan basa konjugasinya (garam dari asam
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
lemahnya) atau dari basa lemah dengan asam Mula-mula : 5 mmol 10 mmol – –
konjugasinya (garam dari basa lemahnya). Dari Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
soal yang memenuhi adalah HCN dan NaCN ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – 5 mmol 5 mmol 5 mmol
serta NH3 dan NH4Cl.
5. Jawaban: d
2. Jawaban: e
HCOOH = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol
1) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit
asam, pH akan turun sedikit dan dianggap NaOH = 25 ml × 0,2 M = 5 mmol
tetap. HCOOH + NaOH → HCOONa + H2O
2) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit Mula-mula : 10 mmol 5 mmol – –
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
basa, pH akan naik sedikit dan dianggap tetap. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : 10 mmol – 5 mmol 5 mmol
HCl merupakan asam sehingga jika pada larutan
penyangga ditambah HCl, pH akan turun sedikit. 
[H+] = Ka × 
3. Jawaban: c  
  + ! 
Mol HCOONa =  
[H ] = Ka ×  
! 


=  ×   +  ×   +  ×   +  ×     
[H+] = 2 × 10–4 ×  


= ×  + ×  +  ×  + ×    = 2 × 10–4


=   = 0,005 mol pH = –log 2 × 10–4
= 4 – log 2
Molaritas menyatakan jumlah mol suatu zat per
= 4 – 0,3 = 3,7
liter larutan.
 6. Jawaban: e
Mol HCOONa =  


Mol NH4Cl = L × 0,05 M = 0,0125 mol
"

0,005 mol =  pH = 8,5


[HCOONa] = 0,005 M pOH = 14 – 8,5

[H+] = Ka ×  = 5,5



 –log [OH ] = 5,5
[H+] = 10–5 ×


[OH–] = 10–5,5
[H+] = 10–4  
[OH–] = Kb ×  
pH = –log [H+]
   !#
= –log 10–4 = 4 [OH–] = Kb ·    !#

4. Jawaban: d  
10–5,5 = 10–5 ×

 

Larutan penyangga adalah larutan yang terdiri
atas garam dan asam atau basa lemahnya.  
10–0,5 =

 
Campuran yang menghasilkan larutan penyangga
yaitu antara 50 ml NaOH 0,1 M dan 50 ml Mol NH3 = 0,316 × 0,0125 = 0,00395 mol
CH3COOH 0,2 M Volume NH3 = mol NH3 × 22,4 L/mol
Mol NaOH = VNaOH × MNaOH = 0,00395 mol × 22,4 L/mol
= 50 ml × 0,1 M = 0,0885 L
= 5 mmol = 88,5 ml

52 Larutan Penyangga dan Peranannya


7. Jawaban: a Sisa basa lemah dengan garam yang terbentuk


akan membentuk larutan penyangga basa.


mol CH3COOH = "

L × 0,4 M = 0,04 mol


 
pH = 5 [OH–] = Kb ×  

pH = –log [H+] = 5     ! 


= Kb ×     ! 
–log [H+] = –log 10–5


[H+] = 10–5 = 10–5 × 

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,04 mol x mol – – = 10–5
Reaksi : x mol x mol x mol x mol pOH = –log 10–5 = 5
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : (0,04 – x) mol – x mol x mol pH = 14 – pOH
= 14 – 5
Volume total = (100 + 100) ml = 200 ml = 0,2 L
=9
 
[H+] = Ka ×  
10. Jawaban: e
Sistem penyangga ekstra sel (di luar sel) dalam
  !#
[H+] = Ka ×   !#
darah berupa pasangan penyangga karbonat
H2CO3/HCO3– yang berperan menjaga pH darah.


− $


Pasangan penyangga fosfat (H 2PO 4–/HPO 42– )
10–5 = 10–5 × $ berperan menjaga pH cairan intrasel.



x = 0,04 – x B. Uraian
2x = 0,04 1. [CH3COOH] = 0,5 M × 100 ml = 50 mmol
x = 0,02 mol [CH3COO–] = x M × 50 ml = 50x mmol
 

 
M NaOH = !  = = 0,2 M 

% [H+] = Ka ×
 − 
8. Jawaban: b   ! 


= Ka ×
Mol NH4OH = "

L × 0,2 M = 0,04 mol   −  ! 

pH = 9 
#
= 1,8 × 10–5 × 
$#
pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5
pOH = –log [OH–]   × 
−
=
–log [OH–] = 5 $
[OH–] = 10–5 pH = –log [H+]
  5 – log 9 = –log [H+]
[OH–] = Kb × &

–log 9 × 10–5 = –log [H+]


   ! 
[OH–] = Kb × [H+] = 9 × 10–5
  ! 
  × 
−
–5 –5

 = 9 × 10–5
10 = 10 ×  
$
x = 0,2 M
Mol garam = 0,04 mol
Jadi, konsentrasi CH3COONa sebanyak 0,2 M.
Massa garam = Mr garam × mol garam
Massa garam = 53,5 g/mol × 0,04 mol 2. pH = 5
= 2,14 gram –log [H+] = 5
9. Jawaban: d [H+] = 10–5
pH HCl = 1 → [HCl] = 0,2 M Mol asam propionat
Mol HCl = 100 ml × 0,2 M = 20 mmol = Masam propionat × Vasam propionat
Mol NH4OH = 100 ml × 0,4 M = 40 mmol = 0,2 × Vasam propionat
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O Mol natrium propionat
Mula-mula : 40 mmol 20 mmol – – = Mnatrium propionat × Vnatrium propionat
Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol 20 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 0,1 × Vnatrium propionat
Sisa : 20 mmol – 20 mmol 20 mmol

Kimia Kelas XI 53
  ''* !  NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
[H+] = Ka ×  *! ''* !  Mula-mula : 400 mmol 1 mmol 400 mmol –
Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol

 × < ''* –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
10–5 = 2 × 10–5 ×
× < Sisa : 399 mmol – 401 mmol 1 mmol
*! ''*

   ! 


0,1 Vnatrium propionat = 0,4 Vasam propionat [OH–] = Kb ×    ! 
< ''*
  @@ 
<*! ''* =

= = 1,8 × 10–5 ×

Jadi, perbandingan antara volume asam propionat = 1,79 × 10–5
dengan natrium propionat = 1 : 4. pOH = –log [OH–]
 >#% = –log 1,79 × 10–5
3. mol NH3 =  #% = 0,3 mol
= 5 – log 1,79

# pH = 14 – pH
[NH3] = #%
= 0,3 M
= 14 – (5 – log 1,79)
?
[OH–] = Kb × = 9 + log 1,79
?+ 
Jadi, pH larutan penyangga setelah penambah-

#
= 1,8 × 10–5 ×
# an 10 ml HCl 0,1 M adalah 9 + log 1,79.
= 1,8 × 10–5 c. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl
pOH = –(log 1,8 × 10–5) ditambahkan NaOH maka NaOH akan
= 5 – log 1,8 bereaksi dengan NH4Cl sehingga NH4OH
pH = 14 – (5 – log 1,8) akan bertambah dan NH4Cl berkurang.
= 9 + log 1,8 Mol NH4OH awal = 0,4 mol
Jadi, pH campuran 9 + log 1,8. = 400 mmol
4. a. Mol NH4OH = 2L × 0,2 M = 0,4 mol Mol NH4Cl awal = 0,4 mol
= 400 mmol
Mol NH4Cl = 2L × 0,2 M = 0,4 mol
Mol NaOH = M NaOH × V NaOH
   ! 
[OH–] = Kb × = 0,1 M × 10 ml
   ! 
= 1 mmol


= 1,8 × 10–5 ×
 NH4Cl + NaOH → NH4OH + NaCl
= 1,8 × 10–5 Mula-mula : 400 mmol 1 mmol 400 mmol –
Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 1 mmol
pOH = –log [OH–] –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= –log 1,8 × 10–5 Sisa : 399 mmol – 401 mmol 1 mmol
= 5 – log 1,8  
[OH–] = Kb ×
pH = 14 – pOH  
= 14 – (5 – log 1,8)    ! 
= Kb ×
= 9 + log 1,8    ! 
Jadi, pH larutan penyangga adalah 9 +

= 1,8 × 10–5 × @@ 
log 1,8.
b. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl = 1,81 × 10–5
ditambah HCl maka NH4OH akan bereaksi pOH = –log [OH–]
dengan HCl membentuk NH4Cl = –log 1,81 × 10–5
Mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 5 – log 1,81
= 400 mmol pH = 14 – pH
Mol NH4OH awal = 0,4 mol = 14 – (5 – log 1,81)
= 400 mmol = 9 + log 1,81
Mol HCl = M HCl × V HCl Jadi, pH larutan penyangga setelah
= 0,1 M × 10 ml penambahan 10 ml NaOH 0,1 M adalah 9 +
= 1 mmol log 1,81.

54 Larutan Penyangga dan Peranannya


5. pH = 10 G
10–4 = 10–5 × G
pOH = 14 – pH
= 14 – 10 G 
− 

= = 
G 
−
=4

–log [OH] = –log 10–4 G
= 



[OH–] = 10–4 G

G XOH : XCl = 1 : 10


[OH–] = Kb × G
Jadi, perbandingan volume larutan XOH dengan
larutan XCl yang dicampurkan adalah 1 : 10.

A. Pilihan Ganda Jadi, pasangan yang dapat membentuk larutan


1. Jawaban: c penyangga adalah 2) dan 3).
Larutan 1) dan 2) 2. Jawaban: a


Mol HCN = "

L × 0,10 M = 0,01 mol Mol NH4OH = "

L × 0,2 M = 0,02 mol




Mol NaOH = "

L × 0,10 M = 0,01 mol Mol H2SO4 = "

L × x M = 0,05x mol
HCN + NaOH → NaCN + H2O
pH = 9
Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol – –
Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– pOH = –log [OH–] = 5
Sisa : – – 0,01 mol 0,01 mol
–log [OH–] = –log 10–5
Pasangan tersebut tidak dapat membentuk larutan
[OH–] = 10–5
penyangga karena tidak memiliki sisa asam lemah,
2NH4OH + H2SO4 → (NH4)2SO4 + 2H2O
tetapi hanya menghasilkan sisa garam.
Mula-mula : 0,02 mol 0,05x mol – –
Larutan 1) dan 5) Reaksi : 0,10x mol 0,05x mol 0,05x mol 0,10x mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Pasangan antara HCN dan HCl jika dicampurkan Sisa : (0,02 – 0,10x) mol – 0,05x mol 0,10x mol
tidak akan bereaksi karena sama-sama bersifat
asam.  
[OH–] = Kb ×   E 
Larutan 2) dan 3)


   ! 


Mol NaOH = "

L × 0,10 M = 0,01 mol [OH–] = Kb ×    E  ! 






 −

$ 
Mol CH3COOH = "

L × 0,20 M = 0,02 mol 10–5 = 10–5 ×



$ 
NaOH + CH3COOH → CH3COONa +H2O
0,05x = 0,02 – 0,10x
Mula-mula : 0,01 mol 0,02 mol – –
Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,15x = 0,02
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x = 0,13 M ≈ 0,1 M
Sisa : – 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
Jadi, konsentrasi asam sulfat adalah 0,1 M.
Pasangan tersebut dapat membentuk larutan
penyangga karena tersisa asam lemah dan 3. Jawaban: c
garamnya. Mol NH3 = 100 ml × 0,02 M = 2 mmol
Larutan 2) dan 4) Mol NH4Cl = 200 ml × 0,01 M = 2 mmol
Pasangan antara NaOH dan NH3 jika dicampurkan
⇒ terbentuk larutan penyangga basa
tidak akan bereaksi karena sama-sama bersifat
basa. pH = 9 → pOH = 14 – 9 = 5 → [OH–] = 10–5
Larutan 3) dan 5)  
[OH–] = Kb ×   
Pasangan antara CH 3 COOH dan HCl jika
dicampurkan tidak akan bereaksi karena sama-  
10–5 = Kb ×   ⇒ Kb = 1 × 10–5
sama bersifat asam.

Kimia Kelas XI 55
4. Jawaban: b [H+] = 10–5
Mol NH4Cl = 100 ml × 0,1 M  
[H+] = Ka × 
= 10 mmol = 0,01 mol
pH = 10 + log 2

 ! 


10–5 = 10–5 ×   ! 
pOH = 14 – (10 + log 2) = 4 – log 2
pOH = –log 2 × 10–4 Mol garam = 0,001mol
–log [OH–] = –log 2 × 10–4  
Mr garam =  
[OH–] = 2 × 10–4

 

  =


[OH ] = Kb ×   

  = 82 gram /mol
2 × 10–4 = –5
10 ×

 Jadi, Mr garam tersebut 82.
 × 
− ×


Mol NH3 = = 2 × 10–1 mol 8. Jawaban: c

−
Misal [asam laktat] = x
Massa NH3 = mol NH3 × Mr NH3
[natrium laktat] = y
= 2 × 10–1 × 17 pH = 4 – log 2
= 3,4 gram –log [H+] = 4 – log 2
5. Jawaban: a –log [H+] = –log 2 × 10–4
Misal volume HCN = volume KCN = V ml [H+] = 2 × 10–4
Konsentrasi HCN = (MHCN · V) M #Q
[H+] = Ka · !#Q
Konsentrasi KCN = (MKCN · V) M
$
Mol HCN = (V ml · MHCN) mmol 2 × 10–4 = 10–4 × U
Mol KCN = (V ml · MKCN) mmol $  ⋅ 

⇒ terbentuk larutan penyangga asam =
U 

pH = 5 → [H+] = 1 × 10–5 
= 
 
[H+] = Ka ×  I
Jadi, perbandingan [asam laktat] : [Natrium laktat]
 ⋅ < adalah 2 : 1.
1 × 10–5 = 2 × 10–5 × ⋅ <
I
 × 
−
9. Jawaban: d
=  
I  × 
− [OH–] = Kb ×  
MHCN : MKCN = 1 : 2
 
6. Jawaban: c !#
= Kb ×   
Mol NH4OH = 200 ml × 0,2 M = 40 mmol !#
Mol NH4Cl = 200 ml × 0,05 M = 10 mmol 
= 1,8 × 10–5 × @ 
⇒ terbentuk larutan penyangga basa
  
= 2 × 10–6
[OH–] = Kb ×    pOH = –log [OH–]


= –log 2 × 10–6
= 10–5 × 
 = 6 – log 2
= 4 × 10–5 pH = 14 – pOH
pOH = –log 4 × 10–5 = 5 – log 4 = 14 – (6 – log 2)
pH = 14 – (5 – log 4) = 9 + log 4 = 8 + log 2

7. Jawaban: b 10. Jawaban: e



Larutan penyangga bersifat dapat memper-
Mol CH3COOH = "

L × 0,1 M = 0,001 mol tahankan pH larutan meskipun ditambah sedikit


pH = 5 asam, sedikit basa, atau air. Jadi, penambahan
sedikit larutan H2SO4 tidak mengubah pKa maupun
pH = –log [H+] = 5 pH secara signifikan.
–log [H+] = –log 10–5

56 Larutan Penyangga dan Peranannya


11. Jawaban: a  
[OH–] = Kb ·  
Mol C6H5COOH = 0,2 L × 0,2 M = 0,04 mol
  
– !#
Mol NaOH = 0,1 L × 0,1 M = 0,01 mol [OH ] = Kb ·   
!#
C6H5COOH + NaOH → C6H5COONa + H2O


# − #
$#
Mula-mula : 0,04 mol 0,01 mol – – 1,6 · 10–5 = 1,6 · 10–5 · 
$#
Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
10x = 0,08 – 10x
Sisa : 0,03 mol – 0,01 mol 0,01 mol 20x = 0,08
Volume total = (200 + 100) ml = 300 ml = 0,3 L x = 0,004 liter = 4 ml
 1 ml setara dengan 20 tetes, sehingga;
[H+] = Ka × 
x = 4 ml × 20 tetes
#!#
= Ka × x = 80 tetes
#!#



A 14. Jawaban: a
= 6 × 10–5 ×


A
pH = 5 – log 5
= 18 × 10–5 = 1,8 · 10–4 –log [H+] = –log 5 × 10–5
pH = –log [H+] = –log 1,8 × 10–4 = 4 – log 1,8 [H+] = 5 × 10–5
12. Jawaban: b M HX = 0,1 M
Mol CH3COOH = 1 L × 0,1 M = 0,1 mol G
[H+] = Ka ×
pH = 6 $G 


pH = –log [H+] 5 × 10–5 = 5 × 10–5 × $G 
6 = –log [H+]
[CaX2] = 0,05 M
[H+] = 10–6
  15. Jawaban: b
[H+] = Ka × Larutan yang mempunyai sifat penyangga jika
 
#  ditambah dengan sedikit basa, asam, atau
10–6 = 10–5 × #  diencerkan tidak akan mengubah pH-nya secara

# signifikan. Larutan penyangga bersifat mampu
10–6 = 10–5 × #
mempertahankan pH. Berdasarkan data tersebut,
mol garam = 1 mol larutan 2) merupakan larutan penyangga.
13. Jawaban: e Sementara itu, larutan 1), 3), 4), dan 5) bukan
merupakan larutan penyangga karena pH
Dicari Kbnya dari basa lemah NH4OH
berubah cukup signifikan.
pH = 10 + log 8
pOH = 4 – log 8 16. Jawaban: b
[OH–] = 8 · 10–4 Mol NaOH = 0,5 M · y ml = 0,5y mmol
Mol CH3COOH = 0,5 M · 2y ml = y mmol
= I W Y  
pKa = 5
(8 · 10–4)2 = Kb · 0,04 –log Ka = 5
 Y 
Z> –log Ka = –log 10–5
Kb =
Y 
− Ka = 10–5
= 1,6 · 10–5 CH3COOH + NaOH → NH4Cl + H2O
Setelah pH diubah: Mula-mula : y mmol 0,5y mmol – –
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O Reaksi : 0,5y mmol 0,5y mmol 0,5y mmol 0,5y mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mula-mula : 0,08 mol 10x mol – – Setimbang : 0,5y mmol – 0,5y mmol 0,5y mmol
Reaksi : 10x mol 10x mol 10x mol 10x mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––   
Sisa : (0,08 – 10x) mol – 10x mol 10x mol [H+] = Ka ·   

pH = 9 + log 1,6
U 
= 10–5 ×
U  = 10–5
pOH = 5 – log 1,6
[OH–] = 1,6 · 10–5 pH = –log [H+]
= –log 10–5 = 5

Kimia Kelas XI 57
17. Jawaban: a Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
Air liur dapat mempertahankan pH dalam mulut = 0,008 mol × 40 g/mol
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan = 0,32 g
penyangga fosfat yang dapat menetralkan asam = 320 mg
yang dihasilkan dari proses fermentasi sisa-sisa
makanan oleh bakteri. Dengan demikian, gigi 21. Jawaban: b
tidak mudah berlubang sehingga kuman tidak pH = 9
dapat masuk ke bagian dalam gigi. Penyangga pOH = 14 – 9 = 5
fosfat, karbonat, dan hemoglobin juga terdapat
[OH–] = 10–5
di dalam darah. Sementara itu, asam sitrat dan


asam benzoat merupakan larutan penyangga pH mol NH4OH= 0,2 M × "

L
yang berfungsi sebagai pengawet makanan/
minuman. = 0,04 mol
mol garam = x mol
18. Jawaban: c
 
[OH–] = Kb ×
% [OH–] = Kb · 

%E 

     ! 
= 10–5 ×  ×

 10–5 = 10–5 ·
   ! 
= 10–5
10–5 = 10–5 ·


pOH = –log [OH–] $ 

= –log 10–5 x = 0,04 mol


=5 #
Mr garam = #
pH = 14 – pOH   #
= 14 – 5 =

#
= 53,5 g/mol
=9 Mr tersebut dimiliki oleh garam NH4Cl
19. Jawaban: e Mr K2SO4 = 172
Harga pH untuk campuran buffer asam lemah dan Mr (NH4)2SO4 = 132
& Mr CH3COONH4 = 109
garamnya adalah pH = pKa + log 
Mr NH4I = 145
Jadi, harga pH akan sama dengan pK a, jika
konsentrasi asam = konsentrasi garam. 22. Jawaban: e
1) Campuran tersebut merupakan larutan buffer
20. Jawaban: b karena terbentuk dari asam lemah dengan
Mol C6H5COOH = 0,6 L × 0,02 M = 0,012 mol garamnya.
pH = 5 – log 2 &
2) pH = pKa + log 
–log [H+] = –log 2 × 10–5


[H+] = 2 × 10–5 4,85 = pKa + log

C6H5COOH + NaOH → C6H5COONa + H2O
Mula-mula : 0,012 mol x mol – –
4,85 = pKa + log 1
Reaksi : x mol x mol x mol x mol 4,85 = pKa + 0
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : (0,012 – x) mol – x mol x mol pKa = 4,85 → Ka = 1,4 × 10–5
 3) Penambahan sedikit ion OH– (basa) tidak
[H+] = Ka ×  memengaruhi harga pH.
   ! 
  4) Penambahan sedikit ion H+ (asam) tidak
[H+] = Ka ×    !  memengaruhi harga pH.
 


 − $ 
% 23. Jawaban: c
2 × 10–5 = 4 × 10–5 ×
$ 
% Larutan penyangga akan mempunyai harga pH
2x = 0,048 – 4x = pKa jika jumlah mol asam lemahnya = jumlah
6x = 0,048 mol garamnya.
x = 0,008 mol

58 Larutan Penyangga dan Peranannya


1) 200 ml NH3 0,1 M + 100 ml NH4Cl 0,1 M Mol garam = 10–2 M × 1 L = 10–2 mol
Mol NH3 = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol  
Mr garam =  
Mol NH4 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol

 
2) 100 ml NH3 0,1 M + 200 ml NH4Cl 0,1 M = 
− 
Mol NH3 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = 84 gram/mol
Mol NH4Cl = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
Mr HCOOK = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)
3) 100 mol CH 3 COOH 0,2 M + 200 ml
+ (1 × Ar K)
CH3COONa 0,1 M
= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 39)
Mol CH3COOH = 100 ml × 0,2 M = 20 mmol
Mol CH3COONa = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol = 1 + 12 + 32 + 39
4) 100 ml CH 3 COOH 0,1 M + 200 ml = 84 g/mol
CH3COONa 0,1 M Mr HCOONa = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)
Mol CH3COOH = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol + (1 × Ar Na)
Mol CH3COONa = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol = (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 23)
5) 100 ml HNO2 0,1 M + 100 ml KNO2 0,2 M = 1 + 12 + 32 + 23
Mol HNO2 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = 68 g/mol
Mol KNO2 = 100 ml × 0,2 M = 20 mmol
Mr HCOOMg = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)
Jadi, campuran larutan yang merupakan larutan
+ (1 × Ar Mg)
penyangga adalah 100 ml CH3COOH 0,2 M +
200 ml CH3COONa 0,1 M. = (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 24)
= 1 + 12 + 32 + 24
24. Jawaban: c
 
= 69 g/mol
Mol NaOH =   Mr HCOOCa= (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)
 + (1 × Ar Ca)
=

= 0,025 mol
= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 40)


Mol CH3COOH = "

L × 0,1 M = 0,05 mol = 1 + 12 + 32 + 40


NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O = 85 g/mol
Mula-mula : 0,025 mol 0,05 mol – –
Reaksi : 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol Mr HCOONH4 = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + (1 × Ar N) + (4 × Ar H)
Sisa : – 0,025 mol 0,025 mol 0,025 mol
Larutan tersisa asam lemah dan garamnya = (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) +
sehingga terbentuk larutan penyangga. (1 × 14) + (4 × 1)
  = 1 + 12 + 32 + 14 + 4
[H+] = Ka ×   = 63 g/mol
   !  Jadi, garam tersebut kemungkinan HCOOK.
= Ka ·    ! 

26. Jawaban: a
–5

  –5
= 1,0 × 10 × = 10



  Mol NH4OH = "

L × 0,1 M = 0,03 mol


pH = –log [H+] = –log 10–5 = 5 pH = 9
25. Jawaban: a pOH = 14 – pH = 14 – 9
Mol HCOOH = 1 L × 0,1 M = 0,1 mol =5
pH = 5 pOH = –log [OH–]
pH = –log [H+] = 5 –log [OH–] = –log 10–5
–log [H+]= –log 10–5 [OH–] = 10–5
[H+] = 10–5 H2SO4 + 2NH4OH → (NH4)2SO4 + 2H2O
 Mula-mula : x mol 0,03 mol – –
[H+] = Ka ×  Reaksi : x mol 2x mol x mol 2x mol

 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
10–5 = 10–6 ×  Sisa : – (0,03 – 2x) x mol 2x mol

[garam] = 10–2 M

Kimia Kelas XI 59
[ ] 29. Jawaban: b
[OH–] = Kb ×   E
[  ] Mol HNO2 =
 
 
   ! 
[OH–] = Kb ×
@ 
   E  !  = >  = 0,02 mol


− $ 
10–5 = 2 × 10–5 × $  [H+] = Ka ×
 
 
x = 0,06 – 4x    ! 
5x = 0,06 = 4 × 10–4 ×    ! 

x = 0,012 mol

 
 E = 4 × 10–4 ×

 
Volume H2SO4 = E
= 4 × 10–4


 
=
 pH = –log [H+]
= 0,12 L = –log 4 × 10–4
= 120 ml = 4 – log 4
27. Jawaban: d 30. Jawaban: b
"

pH = HCN
Mol CH3COOH = L × 0,1 M = 0,1 mol
"

pH = 6 [H+] = I × 
–log [H+] = –log 10–6
= × 
− ×


[H+] = 10–6
= 2 × 10–4
+  
[H ] = Ka ×   pH = –log [H+]
   !  = –log 2 × 10–4
10–6 = 10–5 ×
   !  = 4 – log 2


10–6 = 10–5 × = 4 – 0,3
  
= 3,7
Mol CH3COONa = 1 mol
 
Massa CH3COONa Mol NaCN =
 
= mol CH3COONa × Mr CH3COONa
@ 
= ^   _^   _^   
= 1 mol × 82 g/mol

@ 
= 82 gram = ^   _^  _^   
28. Jawaban: d
@ 
=  _  _   
Cairan dalam tubuh makhluk hidup merupakan
larutan penyangga. Contoh plasma darah (cairan
@ 
= @ 
darah) mengandung gas CO2 yang membentuk
pasangan asam-basa konjugasi antara asam = 0,01 mol
karbonat dan ion hidrogen karbonat. Campuran 

ini membentuk larutan penyangga untuk memper- Mol HCN = "

L × 0,01 M = 0,001 mol


tahankan pH larutan/cairan di luar sel darah. 
[H+] = Ka × 
H2CO 3 akan menyangga apabila basa (OH –)
masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai  ! 
[H+] = Ka ×  ! 
berikut.


H2CO3(aq) + OH–(aq) R HCO3–(aq) + H2O(A) = 4 × 10–6 ×

 = 4 × 10–7
Ion bikarbonat akan menyangga apabila asam (H+) pH = –log [H+]
masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
= –log 4 × 10–7
HCO3–(aq) + H+(aq) R H2CO3(aq)
= 7 – log 4
= 7 – 0,6 = 6,4

60 Larutan Penyangga dan Peranannya


B. Kerjakan soal-soal berikut! Jadi, perbandingan volume laruan CH3COOH dan
   E CH3COONa adalah 5 : 3.
1. Mol (NH4)2SO4 =    E
4. Mol C2H5COOH = 0,1 L × 0,04 M = 0,04 mol
   Mol KOH = 0,15 L × 0,02 M = 0,003 mol
=   
= 0,01 mol
C2H5OOH + KOH → C2H5COOK + H2O


Mol NH4OH = "

L × 0,2 M = 0,04 mol Mula-mula : 0,004 mol 0,003 mol – –


Reaksi : 0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol
  –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
[OH–] = Kb ×  ×   E 
Sisag : 0,001 mol – 0,003 mol 0,003 mol

   !  Volume total = (100 + 150) ml = 250 ml


= 1,8 × 10–5 ×  ×    E  !  
 [H+] = Ka ×


 I
= 1,8 × 10–5 ×  ×

 #!#
= Ka ×
= 3,6 × 10–5 #I!#

pOH = –log [H–] Volume total = (100 + 150) ml = 250 ml


= –log 3,6 × 10–5


"

–5 

= 5 – log 3,6 = 1,2 × 10 × "

×


pH = 14 – pOH
= 4 × 10–6
= 14 – (5 – log 3,6)
pH = –log [H+]
= 9 + log 3,6 = –log 4 × 10–6
Jadi, pH larutan yang terbentuk 9 + log 3,6. = 6 – log 4
Jadi, pH campuran adalah 6 – log 4.
2. Mol NaOH = 0,025L × 1,2 M = 0,03 mol
5. pH = 5 – log 2
Mol HCOOH = 0,1L × 0,33 M = 0,033 mol –log [H+] = 5 – log 2
Pengenceran tidak mengubah harga pH. [H+] = 2 × 10–5
NaOH + HCOOH → HCOONa + H2O
Mula-mula : 0,03 mol 0,033 mol – –
Mol CH3COOH = 0,3 L × 0,1 M = 0,03 mol
Reaksi : 0,03 mol 0,03 mol 0,03 mol 0,03 mol CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Mula-mula : 0,03 mol x mol – –
Sisa : – 0,003 mol 0,03 mol 0,03 mol
Reaksi : x mol x mol x mol x mol
 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
[H+] = Ka ×  Sisa : (0,03 – x) mol – x mol x mol
 
+
  !  [H+] = Ka ×  
[H ] = Ka ×
  ! 
    ! 

 [H+] = Ka ×
= 10–4 ×

 = 10–5     ! 


− $  !#
pH = –log [H+] 2 × 10–5 = 1,8 × 10–5 × $  !#
= –log 10–5 = 5 2x = 0,054 – 1,8x
Jadi, pH larutan = 5. 3,8x = 0,054
x = 0,142 mol
3. pH = 5 – log 4,5
#
–log [H+] = –log 4,5 × 10–5 Volume NaOH = #
[H+] = 4,5 × 10–5
 #
=

#% = 0,71 L
 
[H+] = Ka ×
  Jadi, volume larutan NaOH = 0,71 L.

× < 
! 
6. pH = 9 + log 1,2
–5 –5
4,5 × 10 = 1,8 × 10 ×

 × <  pOH = 14 – pH


! 
= 14 – (9 + log 1,2)
0,09 VCH COONa
= 0,054 VCH COOH = 5 – log 1,2
3 3
< 

@  –log [OH–] = –log 1,2 × 10–5
= =
< 

 [OH–] = 1,2 × 10–5
Mol HCl = 0,25 L × 0,02 M = 0,005 mol

Kimia Kelas XI 61
NH3 + HCl → NH4Cl 2CH3COOH + Ba(OH)2 → (CH3COO)2Ba + 2H2O
Mula-mula : x mol 0,005 mol – Mula-mula : 0,16 mol 0,04 mol – –
Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Reaksi : 0,08 mol 0,04 mol 0,04 mol 0,08 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : (x – 0,005) mol – 0,005 mol ––
Sisa : 0,08 mol – 0,04 mol 0,08 mol
 
[OH–] = Kb ×  
  [H+] = Ka ×   ?
   !     ! 
[OH–] = Kb ×     !  = Ka ×
   ? ! 
$ −

 

 
1,2 × 10–5 = 1,5 × 10–5 × =2× 10–5 ×



 
0,006 = 1,5x – 0,0075 = 4 × 10–5
1,5x = 0,0135 pH = –log [H+]
x = 0,009 mol = –log 4 × 10–5
 

@ 
M NH3 = = = 0,06 M = 5 – log 4
! 
 A
Jadi, pH setelah reaksi = 5 – log 4.
[OH–] = IW × W
9. HCN + NaOH → NaCN + H2O
− Mula-mula : 15 mol x mol – –
=   × 
×

 Reaksi : x mol x mol x mol x mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= @ × 
−> Sisa : (15 – x) mol – x mol x mol
= 3 × 10–3,5 pH = 5
pOH = –log [OH–] –log [H+] = 5 – log 2
= –log 3 × 10–3,5 –log [H+] = –log 2 × 10–5
= 3,5 – log 3
pH = 14 – (3,5 – log 3) [H+] = 2 × 10–5
= 10,5 + log 3 
[H+] = Ka × 
Jadi, pH gas NH3 mula-mula adalah 10,5 + log 3.
  ! 
7. mol asam sianida = 0,1 L × 0,1 M = 0,01 mol [H+] = Ka ×   ! 
pH = 6  − $ 
–5 –5
–log [H+] = 6 2 × 10 = 10 × $ 
–log [H+] = –log 10–6
2x = 15 – x
[H+] = 10–6
3x = 15

[H+] = Ka × G x = 5 mol
  !  Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
10–6 = 4 × 10–6 ×  G ! 
= 5 mol × 40 g/mol



10–6 = 4 × 10–6 × = 200 gram
 G
Mol XCN = 4 × 0,01 Jadi, massa natrium hidroksida adalah 200 gram.
Mol XCN = 0,04 mol 10. a. pH larutan sebelum penambahan
Massa XCN = mol XCN × Mr XCN Mol HA = 0,1 M × 1.000 ml = 100 mmol
1,96 = 0,04 × ((1 × Ar X) + (1 × Ar C) Mol A– = 0,1 M × 1.000 ml = 100 mmol
+ (1 × Ar N)) 
[H+] = Ka ×
1,96 = 0,04 × (Ar X + (1 × 12) + (1 × 14))  − 
1,96 = 0,04 × (Ar X + 26)   ! 
[H+] = Ka ×
49 = (Ar X + 26)   −  ! 
Ar X = (49 – 26) g/mol = 23 g/mol 

#
= 1,8 × 10–5 × 

#
Unsur X mempunyai Ar = 23 g/mol sehingga unsur
X adalah Na. = 1,8 × 10–5
8. Mol CH3COOH = 0,8 L · 0,2 M = 0,16 mol pH = –log 1,8 × 10–5
Mol Ba(OH)2 = 0,2 L · 0,2 M = 0,04 mol = 5 – log 1,8 = 4,745

62 Larutan Penyangga dan Peranannya


b. pH larutan setelah penambahan 10 ml HCl CH3COOH + OH– → CH3COO– + H2O
0,1 M Mula-mula : 100 mmol 1 mmol 100 mmol –
Pada saat ke dalam larutan penyangga Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
ditambahkan 10 ml HCl 0,1 M, maka HCl Sisa : 99 mmol – 101 mmol 1 mmol
akan terionisasi menghasilkan ion H + .

Kemudian, ion H+ yang dihasilkan dinetralkan [H+] = Ka ×
 − 
CH3COO– sehingga konsentrasi CH3COO–
akan berkurang dan konsentrasi CH3COOH  ! 
akan bertambah. [H+] yang dihasilkan dari = Ka ×
  − ! 
penambahan 10 ml HCl 0,1 M adalah 10 ml ×
0,1 M = 1 mmol 
#
= 1,8 × 10–5 × @@#

CH3COO + H +
→ CH3COOH
Mula-mula : 100 mmol 1 mmol 100 mmol = 1,836 × 10–5
Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol pH = –log 1,836 × 10–5
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : 99 mmol – 101 mmol = 5 – log 1,836
 = 4,736
[H+] = Ka ×
 −  Selisih pH sebelum penambahan dengan
  !  setelah penambahan = 4,745 – 4,736 = 0,014.
[H+] = Ka ×
  −  !  Perbedaan tersebut sangat kecil sehingga
dapat diabaikan.

#
= 1,8 × 10–5 × # d. Sebelum diencerkan, volume larutan = 2 L
= 1,836 × 10–1 Volume setelah diencerkan = 2 + 4 = 6 ml
pH = –log 1,836 × 10–3 [HA]=
#%#^#
#
= 0,017 M
#%
= 5 – log 1,836
#%#^#
#
= 4,736 [A–] = = 0,017 M
#%
Selisih pH sebelum penambahan dengan

setelah penambahan = 4,745 – 4,736 = 0,014 [H+] = Ka ×
Selisih tersebut sangat kecil sehingga dapat  − 


>#
diabaikan. = 1,8 × 10–5 ×

>#
c. pH larutan setelah penambahan 20 ml NaOH = 1,8 × 10–5
0,05 M.
pH = –log 1,8 × 10–5
Ketika ke dalam larutan penyangga
ditambahkan 20 ml NaOH 0,05 M, NaOH = 5 – log 1,8
akan terionisasi menghasilkan ion OH –, = 4,745
kemudian ion OH– segera dinetralkan oleh Jadi, pH larutan sebelum dan setelah
CH3COOH sehingga konsentrasi CH3COOH penambahan air tidak berubah.
akan berkurang, sedangkan konsentrasi
CH 3COO – akan bertambah. [OH –] yang
dihasilkan dari penambahan 20 ml NaOH
0,05 M adalah = 20 ml × 0,05 M = 1 mmol

Kimia Kelas XI 63
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp);
2. menjelaskan pengaruh ion sejenis serta memprediksi terjadinya endapan dari suatu reaksi berdasarkan harga Ksp-nya;
3. menyajikan hasil percobaan mengenai kelarutan dan hasil kelarutan suatu zat.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menyadari adanya keteraturan pada kelarutan berbagai jenis zat sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;
2. mampu mengembangkan rasa ingin tahu, jiwa kreatif, inovatif, teliti, ulet, dan bertanggung jawab dalam melakukan
percobaan serta mampu menyajikan dan menganalisis data hasil percobaan;
3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam mengerjakan tugas.

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Pengaruh Ion Sejenis dan Perkiraan Terbentuknya
Endapan Berdasarkan Harga Ksp

• Menyelidiki kelarutan suatu garam. • Menyelidiki dan mendiskusikan faktor-faktor yang


• Mendiskusikan kelarutan, hasil kali kelarutan, serta memengaruhi kelarutan suatu garam.
hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan. • Mendiskusikan penambahan ion sejenis.
• Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan
harga Ksp.
• Mendiskusikan hubungan antara harga Ksp dengan pH.
• Merancang percobaan untuk menentukan hasil ke-
larutan suatu garam.
• Menyelidiki reaksi pengendapan suatu garam melalui
praktikum.
• Mendiskusikan aplikasi prinsip kelarutan dan hasil kali
kelarutan dalam kehidupan sehari-hari.

• Menyadari adanya keteraturan pada kelarutan berbagai jenis zat sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
• Mempunyai jiwa kreatif, teliti, dan mampu menghargai hasil kerja kelompoknya.
• Menjelaskan pengertian kelarutan dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
• Menentukan hasil kali kelarutan suatu garam (Ksp).
• Menentukan hubungan kelarutan dengan Ksp.
• Menjelaskan pengaruh ion sejenis.
• Menentukan terbentuk atau tidaknya suatu endapan berdasarkan harga Ksp.
• Menyajikan hasil rancangan percobaan kelarutan suatu garam.
• Menyajikan data hasil praktikum dan laporan mengenai reaksi pengendapan.
• Menjelaskan aplikasi prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam kehidupan sehari-hari.

64 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


A. Pilihan Ganda 4) Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42–
s 2s s
1. Jawaban: c + 2 2–
Ksp = [2Ag ] [CrO ]
Li3PO4(s) 3Li+(aq) + PO43–(aq) 4

s 3s s 4 × 10–12 = (2s)2 (s)


Ksp Li3PO4 = [Li+]3[PO43–] 4 × 10–12 = 4s2 (s)
27x = (3s)3(s) 4 × 10–12 = 4s3
−
27x = 27s4 s=  


s=  
 = 1 × 10–4
= 
 5) Ag2CO3 2Ag+ + CO32–
s 2s s
2. Jawaban: d Ksp = [2Ag ] [CO32–] + 2

PbCrO4(s) Pb2+(aq) + CrO42–(aq) 3,2 × 10–11 = (2s)2 (s)


s s s
2+ 2– 3,2 × 10–11 = 4s2 (s)
Ksp = [Pb ] [CrO ] 4
= 4s3
2,8 × 10–14 = (s)(s)
−
2,8 × 10–14 = s2  

s= 
s=  
− = 2 × 10–4
= 1,67 × 10–7 Jadi, garam yang paling mudah larut adalah Ag2CO3.

3. Jawaban: e 4. Jawaban: e
1) AgI Ag+ + I– Ag2SO4(s) 2Ag+(aq) + SO42–(aq)
s s s s 2s s
+ – + 2 2–
Ksp = [Ag ] [I ] Ksp Ag2SO4 = [Ag ] [SO ] 4

1 × 10–16 = (s)(s) 3,2 × 10–6 = (2s)2 (s)


1 × 10–16 = s2 3,2 × 10–6 = 4s3
s =  
−  × 

s=
= 1 × 10–8 

2) Ag2S 2Ag+ + S2– = 9,2 × 10–3 mol


s 2s s Jadi, kelarutan Ag2SO4 dalam 1 L air sebesar
Ksp = [Ag+]2 [S2–] 9,2 × 10–3 mol.
5 × 10–52 = (2s)2 (s) 5. Jawaban: a
5 × 10–52 = 4s2 (s) 1) PbCl2(s) Pb2+(aq) + 2Cl–(aq)
5 × 10–52 = 4s3 s s 2s
2
− 
Ksp PbCl2 = (s) (2s)
 
= 4s3
s = 
1,7 × 10 = 4s3
–5

= 5 × 10–18
 × 

3) AgCl Ag+ + Cl– s=

s s s
= 1,6 × 10–2 mol/L
Ksp = [Ag ] [Cl–] +

2) PbCO3(s) Pb2+(aq) + CO32–(aq)


1 × 10–10 = (s) (s) s s s
1 × 10–10 = s2 2
Ksp PbCO3 = s
s =  
−

10–13 = s2
= 1 × 10–5

Kimia Kelas XI 65
s = 
− s =  × 
−
= 3,16 · 10–7 mol/L
= 2 × 10–4
3) PbSO4(s) Pb2+ + SO42–
s s s 4) SrCrO4(s) Sr2+(aq) + CrO42–(aq)
2
Ksp PbSO4 = s s s s

2 · 10–8 = s2 Ksp = [Sr2+] [CrO42–]


s =  ⋅ 
− 3,6 × 10–5 = (s) (s)
= 1,4 · 10–4 mol/L 3,6 × 10–5 = s2
4) Pb(OH)2(s) Pb2+(aq) + 2OH–(aq) s =  × 

s s 2s
= 6 × 10–3
Ksp Pb(OH)2 = (s) (2s)2
Jadi, urutan senyawa dari paling sukar larut hingga
= 4s3
paling mudah larut yaitu Fe(OH)2, SrCO3, CaSO3,
10 = 4s3
–16
dan SrCrO4.

−
s= 7. Jawaban: c


= 2,9 · 10–6 mol/L s = [Mg3(PO4)2] = × 

 
5) PbCrO4(s) Pb2+(aq) + CrO42–(aq)   × 
− 

s s s = ×
  

Ksp PbCrO4 = s2 = 1 × 10–5 M


2 · 10–14 = s2
Mg3(PO4)2(s) 3Mg2+(aq) + 2PO43+(aq)
s =  ⋅ 
− s 3s 2s
= 1,4 · 10–7 mol/L Ksp = [Mg ] [PO ] 2+ 3 3– 2
4
Jadi, konsentrasi ion timbal terbesar terdapat
= (3s)3(2s)2
dalam larutan jenuh PbCl2 dengan konsentrasi
sebesar 1,6 · 10–2 mol/L. = (3 × 10–5)3(2 × 10–5)2
= (27 × 10–15)(4 × 10–10)
6. Jawaban: b
= 108 × 10–25
1) SrCO3(s) Sr2+(aq) + CO32–(aq)
= 1,08 × 10–23
s s s
2+
Ksp = [Sr ] [CO ] 2– 8. Jawaban: d
3
BaCO3(s) Ba2+(aq) + CO32–(aq)
1 × 10–9 = (s) (s)
s s s
1 × 10–9 = s2
Ksp = [Ba2+][CO32–]
s=  × 
− 5 × 10–9 = (s) (s)
= 3,16 × 10–5 5 × 10–9 = s2

2) Fe(OH)2(s) Fe2+(aq) + 2OH–(aq) s = × 


−
s s 2s = 7,07 × 10–5 mol/L
2+
Ksp = [Fe ] [OH ] – 2 = 7,07 × 10–5 mol/L × Mr BaCO3
= 7,07 × 10–5 mol/L × 197 g/mol
1 × 10–15 = (s) (2s)2 = 1,39 × 10–2 g/L
1 × 10–15 = 4s3 Jadi, kelarutan BaCO3 adalah 1,39 × 10–2 g/L.

× 
− 9. Jawaban: e
s =

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
–6
= 6,29 × 10 s 2s s

3) CaSO3(s) 2+
Ca (aq) + SO (aq) 2– Ksp = [Ag+]2[CrO42–]
3
s s s 1 × 10–12 = (2s)2(s)
Ksp = [Ca ][SO ]2+ 2–
3
1 × 10–12 = 4s3
4 × 10–8 = (s) (s)
× 
−
s =
4 × 10–8 = s2 
= 6,3 · 10–5 M

66 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


[Ag+] = 2s = 2 × 6,3 · 10–5 M = 1,26 × 10–4 M = (3 × 10–6)3(2 × 10–6)2
= 1,3 × 10–4 = 108 × 10–30
Jadi, konsentrasi ion Ag+ adalah 1,3 × 10–4 M. = 1,08 × 10–28
10. Jawaban: e c. Pbl2(s) Pb2+(aq) + 2I–(aq)
 s s 2s
[BaF2] = × 

  2+ – 2
Ksp = [Pb ] [I ]
 

= (s) (2s)2
= ×


= (1 × 10–3)(2 × 10–3)2
= 2 × 10–2 M
= 4 × 10–9
BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F–(aq)
s s 2s
4. a. CaF2, Ksp = 5,3 × 10–9
CaF2(s) Ca2+(aq) + 2F–
Ksp = [Ba2+][F–]2
s s 2s
= (s)(2s)2 2+ – 2
Ksp = [Ca ] [F ]
= (2 × 10–2)(4 × 10–2)2
5,3 × 10–9 = (s)(2s)2
= 32 × 10–6
5,3 × 10–9 = 4s3
Jadi, hasil kali kelarutan BaF2 adalah 32 × 10–6.
 × 
−
s =

B. Uraian 
= 1,1 × 10–3 mol/L
2+ –
1. Pb(OH)2(s) Pb (aq) + 2OH (aq)
b. PbBr2, Ksp = 4,0 × 10–5
s s 2s
Ksp = [Pb2+] [OH–]2 PbBr2(s) Pb2+(aq) + 2Br–(aq)
= (s)(2s)2 s s 2s
2+ – 2
= (10–5)(2 · 10–5)2 Ksp = [Pb ] [Br ]
= 4 · 10–15 4 × 10–5 = s (2s)2
–5 3
2. PbSO4(s) Pb2+(aq) + SO42–(aq) 4 × 10 = 4s
s s s

× 

2+ 2– s =
Ksp = [Pb ] [SO ] 4 

2 × 10–8 = (s)(s) = 2,2 × 10–2 mol/L


2 × 10–8 = s2 c. BaCrO4, Ksp = 1,2 × 10–10
s =  × 
− BaCrO4(s) Ba2+(aq) + CrO42–(aq)
s s s
= 1,41 × 10–4 mol/L
2+ 2–
Mol PbSO4 yang terlarut dalam 500 ml air Ksp = [Ba ] [CrO ] 4

= 1,41 × 10–4 mol/L × 0,5 L 1,2 × 10–10 = (s) (s)


= 0,705 × 10–4 mol 1,2 × 10–10 = s2
Massa PbSO4 = 0,705 × 10–4 mol × 303 g/mol
s =  × 
−

= 2,13 × 10–2 gram


= 1,1 × 10–5 mol/L
3. a. CdCO3(s) Cd2+(aq) + CO32–(aq)
s s s d. MgCO3, Ksp = 1 × 10–8
Ksp = [Cd2+] [CO32–] MgCO3(s) Mg2+(aq) + CO32–(aq)
= (s) (s) s s s
= (2 × 10–6)(2 × 10–6) Ksp = [Mg2+] [CO32–]
= 4 × 10–12 1 × 10–8 = (s)(s)
b. Ca3(PO4)2(s) 3Ca2+(aq) + 2PO43–(aq) 1 × 10–8 = s2

s = × 
−
s 3s 2s
2+ 3– 2
Ksp = [Ca ] [PO ] 4 = 1 × 10–4 mol/L
= (3s)3 (2s)2

Kimia Kelas XI 67
 

Ksp = [Ca2+] [SO42–]


5. M = 
· = s2

= (0,001)2

 

= 1 × 10–6
= × = 0,001 M
 

Jadi, hasil kali kelarutan CaSO4 adalah 1 × 10–6.


s = M = 0,001 M
CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42–(aq)
s s

A. Pilihan Ganda Diasumsikan s << 0,01 M sehingga [I–] = 0,01 M.


Ksp = [Pb2+] [I–]2
1. Jawaban: d
Mol Ba(NO3)2 = V Ba(NO3)2 × M Ba(NO3)2 9 × 10–9 = [Pb2+](0,01)2
= 100 ml × 0,01 M −

= 1 mmol = 0,001 mol [PbI2] = [Pb2+] =  


− = 9 × 10–5 M
 

Mol Na2CrO4 = V Na2CrO4 × M Na2CrO4 Jadi, kelarutan PbI2 dalam larutan KI 0,01 M adalah
= 100 ml × 0,01 M 9 × 10–5.
= 1 mmol = 0,001 mol
3. Jawaban: c
V total = V Ba(NO3)2 + V Na2CrO4 Misalkan kelarutan barium sulfat = s mol/L
= 100 ml + 100 ml Ksp barium sulfat = a
= 200 ml = 0,2 L
Ba(NO3)2(aq) + Na2CrO4(s) → BaCrO4(s) + 2NaNO3(aq)
1) BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq)
s s s
Mula-mula : 0,001 mol 0,001 mol – –
Reaksi : 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol 0,002 mol BaCl2(aq) Ba2+(aq) + 2Cl–(aq)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 0,01 0,01 0,02
Sisa : – – 0,001 mol 0,002 mol
Berdasarkan reaksi di atas diketahui [Ba2+] =
 s + 0,01. s dianggap sangat kecil dan diabaikan
[BaCrO4] =
 sehingga [Ba2+] = 0,01.



 KspBaSO4 = [Ba2+][SO42–]


= = 5 × 10–3 M a = (0,01) (s)



BaCrO4(s) Ba2+(aq) + CrO42–(aq) s =


5 × 10–3 5 × 10–3 5 × 10–3
2) BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq)
2+ 2–
Hasil kali [ion] = [Ba ][CrO ] 4
s s s
= (5 × 10–3)(5 × 10–3) Na2SO4(aq) 2Na+(aq) + SO42–(aq)
= 2,5 × 10–5 0,01 0,02 0,01

Hasil kali [ion] > Ksp, sehingga terjadi endapan Berdasarkan reaksi di atas diketahui [SO42–] =
s + 0,01. s dianggap sangat kecil dan diabaikan
BaCrO4.
sehingga [SO42–] = 0,01.
Massa endapan BaCrO4 yang mengendap KspBaSO4 = [Ba2+][SO42–]
= mol BaCrO4 × Mr BaCrO4 a = (s) (0,01)
= 0,001 mol × 253 g/mol = 0,253 gram 
s =


Jadi, massa zat yang mengendap adalah 0,253 gram.
2. Jawaban: b 3) BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq)
KI(aq) → K+(aq) + I–(aq) s s s
0,01 M 0,01 M 0,01 M Al2(SO4)3(aq) 2Al (aq) + 3SO42–(aq)
3+

0,01 0,02 0,03


PbI2(s) Pb2+(aq) + 2I–(aq)
s s 2s Berdasarkan reaksi di atas diketahui [SO42–] =
s + 0,03. s dianggap sangat kecil dan diabaikan
sehingga [SO42–] = 0,01.

68 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


KspBaSO4 = [Ba2+][SO42–] 3) Pada campuran 0,015 M BaCl2 dan 0,010 M NaF
a = (s) (0,03) [Ba2+] = 0,015 M, [F–] = 0,01 M
 Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
s =


BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F–(aq)
4) BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq) Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2
s s s
= (0,015) (0,01)2
(NH4)2SO4(aq) 2NH (aq) + SO42–(aq)
+
4 = 1,5 × 10–6
0,01 0,02 0,01 Hasil kali [ion] > K sp sehingga terbentuk
Berdasarkan reaksi di atas diketahui [SO42–] = endapan BaF2.
s + 0,01. s dianggap sangat kecil dan diabaikan 4) Pada campuran 0,020 M BaCl2 dan 0,002 M NaF
sehingga [SO42–] = 0,01. [Ba2+] = 0,02 M, [F–] = 0,002 M
KspBaSO4 = [Ba2+][SO42–]
a = (s) (0,01) Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
 BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F–(aq)
s =


Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2
5) BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq) = (0,02) (0,002)2
s s s = 8 × 10–8
Hasil kali [ion] < Ksp sehingga tidak terjadi
Ba(NO3)2(aq) Ba (aq) + 2NO3–(aq)
2+

0,01 0,01 0,02 endapan.


Berdasarkan reaksi di atas diketahui [Ba2+] = 5) Pada campuran 0,080 M BaCl2 dan 0,040 M NaF
s + 0,01. s dianggap sangat kecil dan diabaikan [Ba2+] = 0,08 M, [F–] = 0,040 M
sehingga [Ba2+] = 0,01. Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
KspBaSO4 = [Ba2+][SO42–] BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F–(aq)
a = (0,01) (s)
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2

s =

 = (0,08) (0,04)2
= 1,28 × 10–4
Semakin besar konsentrasi ion senama (dalam hal Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terjadi endapan
ini bertindak sebagai pembaginya), harga kelarutan BaF2.
(s) semakin kecil. Dengan demikian kelarutan Jadi, campuran larutan yang tidak menghasilkan
barium sulfat paling kecil pada larutan Al2(SO4)3. endapan adalah 0,020 M BaCl2 dan 0,002 M NaF.
4. Jawaban: d
5. Jawaban: d
Endapan terbentuk apabila hasil kali konsentrasi
Endapan garam terbentuk jika hasil kali konsentrasi
ion-ionnya > Ksp.
ion-ionnya lebih besar daripada Ksp-nya.
1) Pada campuran 0,004 M BaCl2 dan 0,020 M NaF

[Ba2+] = 0,004 M, [F–] = 0,020 M Mol Na2SO4 =
 
Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
= 0,5 mmol
BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F–(aq) = 5 × 10–4 mol
Hasil kali konsentrasi ion-ion
× 
− 
= [Ba2+] [F–]2 [SO42–] =

= (0,004) (0,02)2 = 5 × 10–4 M
= 1,6 × 10–6
Hasil kali [ion] > K sp sehingga terbentuk Konsentrasi ion-ion dalam campuran garam =
endapan BaF2. konsentrasi larutan garamnya = 0,01 M.
Penambahan Na2SO4 mengakibatkan terbentuknya
2) Pada campuran 0,010 M BaCl2 dan 0,015 M NaF
[Ba2+] = 0,01 M, [F–] = 0,015 M garam CaSO4, SrSO4, dan BaSO4.
Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7 1) CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42–(aq)
BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F–(aq) Ksp CaSO4 = 2,4 × 10–5
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2 Hasil kali [ion] = [Ca2+] [SO42–]
= (0,01) (0,015)2 = 2,25 × 10–6 = (0,01) (5 × 10–4)
Hasil kali [ion] > K sp sehingga terbentuk
= 5 × 10–6
endapan BaF2.
[Ca2+] [SO42–] < Ksp ⇒ tidak terjadi endapan

Kimia Kelas XI 69
2) SrSO4(s) Sr2+(aq) + SO42–(aq) 7. Jawaban: d
–7 pH = 9
Ksp SrSO4 = 2,8 × 10
pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5
Hasil kali [ion] = [Sr2+] [SO42–] [OH–] = 10–5
= (0,01) (5 × 10–4) = 5 × 10–6 M(OH)2(s) M2+(aq) + 2OH–(aq)
[Sr ] [SO4 ] > Ksp ⇒ terjadi endapan
2+ 2–


× 10–5 ≈ 10–5
2+ 2–
3) BaSO4(s) Ba (aq) + SO (aq) 4
Ksp M(OH)2 = [M2+] [OH–]2
Ksp BaSO4 = 1,08 × 10–10 
=( × 10–5)(10–5)2
2+
Hasil kali [ion] = [Ba ] [SO ] 2– 
4
= 5 × 10–16
= (0,01) (5 × 10–4) = 5 × 10–6
Jadi, hasil kali kelarutan basa tersebut adalah
[Ba2+] [SO42–] > Ksp ⇒ terjadi endapan
5 × 10–16.
Jadi, garam yang akan mengendap yaitu SrSO4
dan BaSO4. 8. Jawaban: b
6. Jawaban: c Mol NaOH = V NaOH × M NaOH
Ion-ion yang terdapat dalam labu sebagai berikut. = 100 ml × 0,008 M
[CrO42–] = 0,1 M = 0,8 mmol
[Cl–] = 0,1 M Mol CH3COOH = V CH3COOH × M CH3COOH
[I–] = 0,1 M = 100 ml × 0,008 M
= 0,8 mmol
Jika ion-ion tersebut diteteskan ke dalam larutan
AgNO3, akan terbentuk garam Ag2CrO4, AgCl, dan V total = V NaOH + V CH3COOH
AgI. Ada tidaknya endapan garam-garam tersebut = 100 ml + 100 ml
diketahui dari perbandingan hasil kali konsentrasi = 200 ml
ion-ion dengan Ksp-nya. Oleh karena mol NaOH sama dengan mol
Konsentrasi ion Ag+ diperoleh dari ionisasi AgNO3. CH3COOH, maka akan terjadi hidrolisis garam.
Garam yang terbentuk bersifat basa karena berasal
AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq)
dari basa kuat dan asam lemah.
0,2 M 0,2 M 0,2 M
+ NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O( )
[Ag ] = 0,2 M Mula-mula : 0,8 mmol 0,8 mmol – –
1) Ag2CrO4; Ksp = 3 × 10–12 Reaksi : 0,8 mmol 0,8 mmol 0,8 mmol 0,8 mmol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq) Sisa : – – 0,8 mmol 0,8 mmol

Hasil kali [ion] = [Ag+]2 [CrO42–] 


[CH3COONa] =
= (0,2)2 (0,1) = 4 × 10–3 
4 × 10–3 > Ksp ⇒ terjadi endapan

= = 4 × 10–3 M
2) AgCl; Ksp = 1 × 10–10 



AgCl(s) Ag+(aq) + Cl–(aq) 


[OH–] = × !"
Hasil kali [ion] = [Ag+] [Cl–] 
= (0,2) (0,1) = 2 × 10–2

−
2 × 10–2 > Ksp ⇒ terjadi endapan = × # × 
− $


3) AgI; Ksp = 1 × 10–16
=  × 
− = 2 × 10–6 M
AgI(s) Ag+(aq) + I–(aq)
Hasil kali [ion] = [Ag+] [I–] Fe(OH)2(s) Fe2+(aq) + 2OH–(aq)
= (0,2) (0,1) = 2 × 10–2 Ksp Fe(OH)2 = [Fe2+] [OH–]2
2 × 10 > Ksp ⇒ terjadi endapan
–2
6 × 10–16 = [Fe2+] (2 × 10–6)2
Urutan pengendapan dari yang mudah ke yang 6 × 10–16 = [Fe2+] (4 × 10–12)
sukar (semakin banyak selisih harga Ksp dengan  
−
hasil kali konsentrasi ion semakin mudah [Fe2+] =
 
−
mengendap) yaitu AgI → Ag2CrO4 → AgCl. = 1,5 × 10–4 M
Jadi, [Fe2+] dalam campuran sebesar 1,5 × 10–4 M.

70 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


9. Jawaban: d 2. Larutan garam paling mudah larut dalam larutan
 

yang mengandung ion sejenis dengan konsentrasi


[NiCO3] = × paling kecil. Ion-ion yang terdapat dalam BaSO4
 





yaitu Ba2+ dan SO42–. BaSO4 akan mudah larut


= × dalam larutan yang mengandung ion Ba2+ dan SO42–
  

dengan konsentrasi paling kecil. Ionisasi larutan


= 3,8 × 10–4 M Na2SO4 dan BaSO4 sebagai berikut.
NiCO3(s) Ni2+(aq) + CO32–(aq) Na2SO4(aq) → 2Na+(aq) + SO42–(aq)
s s s BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq)
2+ 2–
Ksp = [Ni ][CO ] 3 [SO42–] dalam Na2SO4 0,4 M = 0,4 M
= (s)(s) [SO42–] dalam Na2SO4 0,5 M = 0,5 M
= (3,8 × 10–4)(3,8 × 10–4) [SO42–] dalam Na2SO4 0,6 M = 0,6 M
= 1,44 × 10–7 [Ba2+] dalam Ba(NO3)2 0,2 M = 0,2 M
Jadi, nilai Ksp NiCO3 sebesar 1,44 × 10–7. [Ba2+] dalam Ba(NO3)2 0,3 M = 0,3 M
10. Jawaban: a Jadi, BaSO4 akan mudah larut dalam larutan
MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl–(aq) Ba(NO3)2 0,2 M karena mengandung ion sejenis
0,3 M 0,3 M 0,6 M paling kecil yaitu sebesar 0,2 M.

Ksp Mg(OH)2 = [Mg ] [OH–]2 2+ 3. [Cl–] = 0,01 M


[CrO42–] = 0,001 M
3 × 10–11 = (0,3) [OH–]2
Penambahan ion Pb2+ pada larutan tersebut akan
× 
−
[OH–]2 = menghasilkan PbCl2 dan PbCrO4.
× 
−
Ada tidaknya endapan diketahui dari perbandingan
[OH ] = 1 × 10–10
– 2
hasil kali konsentrasi ion-ion dengan Ksp-nya.
[OH–] =  × 
−
a. PbCl2; Ksp = 1,7 × 10–5
= 1 × 10–5 PbCl2(s) Pb2+(aq) + 2Cl–(aq)
pOH = –log [OH–] Ksp PbCl2 = [Pb2+] [Cl–]2
= –log (1 × 10–5) 1,7 × 10–5 = [Pb2+] (0,01)2
=5
 

pH = 14 – pOH [Pb2+] =
 
−
= 14 – 5 = 1,7 × 10–1 M
=9
Jadi, pada pH 9 mulai terbentuk endapan Mg(OH)2. b. PbCrO4; Ksp = 2 × 10–14
PbCrO4(s) Pb2+(aq) + CrO42–(aq)
B. Uraian
Ksp PbCrO4 = [Pb2+] [CrO42–]
1. Ni(OH)2(s) Ni2+(aq) + 2OH–(aq) 2 × 10–14 = [Pb2+] (0,001)
s 2s
 × 
−
Ksp Ni(OH)2 = [Ni2+][OH–]2 [Pb2+] =
× 

= (s) (2s)2
= 2 × 10–11
1 × 10–14 = 4s3 Konsentrasi ion Pb2+ dalam PbCrO4 lebih kecil
 

− daripada konsentrasi ion Pb2+ dalam PbCl2. Jadi,


s = 
= 1,36 × 10–5 mol/L larutan yang akan mengendap terlebih dahulu
[OH–] = 2 · s adalah PbCrO4.
= 2(1,36 × 10–5) 4. Jika dalam volume yang sama larutan elektrolit
= 2,72 × 10–5 AgNO 3 dicampurkan dengan larutan K 2CrO4,
pOH = –log OH– konsentrasi ion Ag+ dan ion CrO42– yang terdapat
= –log 2,72 × 10–5 dalam larutan menjadi setengah kali konsentrasi
= 5 – log 2,72 awal, sebelum larutan dicampurkan.
pH = 14 – pOH [AgNO3] = [K2CrO4] = 0,01 M
= 14 – (5 – log 2,72) 
[Ag+] = [CrO42–] =  × 0,01 M = 0,005 M
= 9 + log 2,72
= 9,43

Kimia Kelas XI 71
KOH(aq) + Cu(NO3)(aq) → Cu(OH)2(s) + 2KNO3(aq)
Campuran AgNO3 dengan K2CrO4 menghasilkan
Mula-mula : 0,02 0,001 – –
elektrolit Ag2CrO4 dengan Ksp = 6,0 × 10–12 Reaksi : 0,001 0,001 0,001 0,002
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq) Sisa : 0,019 – 0,001 0,002
s 2s s
Hasil kali [ion] = (2s)2 (s) 
= 4s3 [Cu(OH)2] =

= 4(0,005)3



= 5 × 10–7 = = 1 × 10–3 M

Ksp Ag2CrO4 = 6,0 × 10–12
Cu(OH)2(s) Cu2+(aq) + 2OH–(aq)
Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terbentuk endapan
1 × 10–3 1 × 10–3 2 × 10–3
Ag2CrO4.
Hasil kali [ion] = [Cu2+] [OH–]2
%% 
5. Mol KOH = = = 0,02 mol = (1 × 10–3)(2 × 10–3)2

= 4 × 10–9
Mol Cu(NO3)2 = M Cu(NO3)2 × V Cu(NO3)2
Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terbentuk endapan
= 1 × 10–3 M × 1 L Cu(OH)2.
= 0,001 mol

A. Pilihan Ganda 4) PbCrO4


PbCrO4(s) Pb2+(aq) + CrO42–(aq)
1. Jawaban: d s s s
1) PbCl2 2+ 2–
PbCl2(s) Pb2+(aq) + 2Cl–(aq) Ksp = [Pb ] [CrO ] 4
s s 2s 2 × 10–14 = s2
s =  
−
2+ – 2
Ksp = [Pb ] [Cl ]
1,7 × 10–5 = s (2s)2 = 1,4 × 10–7 mol/L
1,7 × 10–5 = 4s3 5) Pb(OH)2
 

− Pb(OH)2(s) Pb2+(aq) + 2OH–(aq)


s =  s s 2s
–2 2+ – 2
= 1,6 × 10 mol/L Ksp = [Pb ] [OH ]
2) PbCO3 1 × 10–16 = s (2s)2
PbCO3(s) Pb2+(aq) + CO32–(aq) = 4s3
s s s
−
 

Ksp = [Pb ] [CO ]2+ 2–


3
s= 
1 × 10–13 = s2 = 2,9 × 10–6 mol/L
−
s =  
Jadi, kelarutan ion Pb terkecil terdapat pada larutan
= 3,16 × 10–7 mol/L jenuh PbCrO4.

3) PbSO4 2. Jawaban: e
PbSO4(s) 2+
Pb (aq) + SO (aq) 2– CuI(s) Cu+(aq) + I–
4
s s s s s s
+ –
Ksp = [Pb2+] [SO42–] Ksp CuI = [Cu ][I ]
2 × 10–8 = s2 1 × 10–14 = (s) (s)

s =  
− s= 
−
= 1,4 × 10–4 mol/L = 1 × 10–7 mol/L

72 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


AgI(s) Ag+(aq) + I–(aq) Oleh karena s << 0,01, maka [Mg2+] = 0,01 M.
s s s
Ksp = [Mg2+] [F–]2
Ksp AgI = [Ag+][I–]
3,7 × 10–8 = (0,01)(2s)2
1 × 10–16 = (s) (s)
 × 
−
s=  
− 4s2 =
× 
−
= 1 × 10–8 4s = 3,7 × 10–6
2

Kelarutan CuI 10 × kelarutan AgI.  × 



Jadi, kelarutan CuI lebih besar daripada kelarutan AgI. s= = 9,6 × 10–4

3. Jawaban: d Jadi, kelarutan MgF2 dalam MgCl 0,01 M sebesar
Ag2SO4(s) +
2Ag (aq) + SO (aq) 2– 9,6 × 10–4 M.
4
s 2s s 6. Jawaban: a
+ 2
Ksp = [Ag ] [SO ] 2–
4
1) CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32–(aq)
s s s
= (2s)2 s
2+ 2–
= 4s3 Ksp = [Ca ] [CO ] 3

&'*?@  

7,1 × 10–9 = s2
Mol Ag+ = = = 2,5 × 10–20 mol
× 

× 
− = 8,4 × 10–5 mol/L
QW
s=
+
volume Ag = 2 tetes

2) CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42–(aq)
= 

× 1 ml s s s

= 0,1 ml Ksp = [Ca2+] [SO42–]


= 1 × 10–4 L 4,9 × 10–6 = s2
 × 
− = 7 × 10–3 mol/L

Kelarutan Ag+ =  s=

 × 
−
3) BaCO3(s) Ba2+(aq) + CO32–(aq)
= = 2,5 × 10–16 mol/L
× 
− s s s
2+ 2–
Ksp Ag2SO4 = 4s 3 Ksp = [Ba ] [CO ] 3
= 4(2,5 × 10–16)3 2,6 × 10–9 = s2
= 62,5 × 10–48
= 6,25 × 10–47 s=  × 
− = 5,09 × 10–5 mol/L
= 6 × 10–47
4) BaSO4(s) Ba2+ + SO42–
4. Jawaban: e s s s
TlCl(s) Tl+(aq) + Cl–(aq) Ksp = [Ba ] [SO ] 2+ 2–
4
s s s
1,1 × 10–10 = s2
Ksp = [Tl+] [Cl–]
1 × 10–4 = s (s) s=  
−
= 1 × 10–5 mol/L
1 × 10–4 = s2 Urutan kelarutan senyawa-senyawa tersebut dalam
− air dari yang paling kecil BaSO4 – BaCO3 – CaCO3
s= × 

– CaSO4.
= 1 × 10–2 mol/L
7. Jawaban: b

Massa TlCl = s × Mr × MgOH2(s) Mg2+(aq) + 2OH–(aq)


s s 2s
–2 
= (1 × 10 ) × 240 × pH = 10


= 2,4 × 10 gram –3 pOH = 14 – pH = 14 – 10 = 4


pOH = –log OH–
5. Jawaban: c –log OH– = 4
MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl–(aq) = –log 10–4
0,01 M 0,01 M 0,02 M [OH ] = 10–4 M

Ksp MgF2 = 3,7 × 10 –8 2s = 10–4


MgF2(s) Mg2+(aq) + 2F –(aq) 
s =  × 10–4
s s 2s

Kimia Kelas XI 73
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2 9. Jawaban: b
 –4 –4 2 1) AgI(s) Ag+(aq) + I–(aq)
=( × 10 )(10 )
s s s
+ –
 Ksp = [Ag ] [I ]
= 
× 10–12 = 5 × 10–13
= (s)(s)
Jadi, Ksp Mg(OH)2 sebesar 5 × 10–13. = s2
8. Jawaban: b s=  %*
1) AgI, Ksp = 10–16 2) AgCl(s) Ag+(aq) + Cl–(aq)
AgI(s) Ag+(aq) + l–(aq) s s s
+ –
s s s Ksp = [Ag ] [Cl ]
Ksp = [Ag ] [l ]+ – = (s) (s)
= s2
10–16 = s2
s=  %*
s= 
− = 1 × 10–8
3) Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO32–(aq)
2) Ag2S, Ksp = 10–51 s 2s s
Ag2S(s) 2Ag+(aq) + S2–(aq) Ksp = [Ag ] [CO ] + 2 2–
3
s 2s s
= (2s)2 (s)
Ksp = [Ag+]2 [S2–] = 4s3
10–51 = (2s)2 s  %*
s=
3
= 4s 
Berdasarkan perhitungan di atas, urutan kelarutan

− 
s=
= 3 × 10 –17 ketiga larutan tersebut yaitu s AgI = s AgCl >

s Ag2CO3.
3) AgCI, Ksp = 10–10 10. Jawaban: a
AgCI(s) Ag+(aq) + Cl–(aq) pH = 8
s s s pOH = 14 – 8
Ksp = [Ag ] [Cl ] + – =6
10–10 = s2 –log OH– = 6
[OH–] = 10–6
s= 
−
= 1 × 10–5 2+
[Mn ] = [Mn(NO3)2] = 0,01 M
4) Ag2CO3, Ksp = 10–11 Mn(OH)2(s) Mn2+(aq) + 2OH–(aq)
Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO32–(aq) Hasil kali [ion] = [Mn2+][OH–]2
s 2s s = (0,01)(10–6)2 = 1 × 10–14
+ 2 2–
Ksp = [Ag ] [CO ] 3 Ksp Mn(OH)2 = 1,9 × 10–13
10–11 = (2s)2 s Hasil kali [ion] < Ksp sehingga tidak terjadi endapan
= 4s3 Mn(OH)2.


− 11. Jawaban: b
s=  = 1,4 × 10–4
Ksp Mg(OH)2 = 2 × 10–11
5) Ag2CrO4, Ksp = 10–12 [MgCl2] = 1 × 10–3 mol/dm3
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
s 2s s
MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl–(aq)
1 × 10–3 1 × 10–3 2 × 10–3
Ksp = [Ag+]2 [CrO42–] [Mg ] = 1 × 10 mol/dm = 1 × 10–3 M
2+ –3 3

10–12 = (2s)2 s Endapan mulai terbentuk jika Ksp Mg(OH)2 = hasil


= 4s3 kali kelarutan ion-ion Mg(OH)2.

−
Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH–(aq)

s= = 6,3 × 10–5
 Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2
Garam yang paling sukar larut adalah Ag2S karena 2 × 10–11 = (1 × 10–3) [OH–]2
mempunyai harga kelarutan paling kecil.

74 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


 × 
− Mol NH3
[OH–]2 =
× 
− \ ⋅  Q^
nNH3 =
= 2 × 10–8 `⋅{
[OH–] = 1,4 × 10–4 M
 ⋅


=

 ⋅

pOH = –log [OH–]


= –log 1,4 × 10–4


= = 0,001 mol = 1 mmol

= 4 – log 1,4 = 3,85
HCl(aq) + NH4OH(aq) → NH4Cl(aq) + H2O( )
pH = pKw – pOH = 14 – 3,85 = 10,15
Mula-mula : 0,25 1 – –
Jadi, endapan mulai terbentuk pada pH 10,15. Reaksi : 0,25 0,25 0,25 0,25
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
12. Jawaban: e Sisa : – 0,75 0,25 0,25
Kelarutan AgCl dalam air 1 · 10–5 mol/L
Berdasarkan reaksi di atas diperoleh bahwa di
Ksp AgCl = [Ag+][Cl–]
dalam campuran terdapat sisa basa lemah dan
= 10–5 · 10–5
garam. Sisa basa lemah dan garam tersebut
= 10–10
membentuk larutan penyangga basa sehingga pH
AgCl(aq) Ag+(aq) + Cl–(aq)
10–5 10–5 10–5
larutan dapat dihitung sebagai berikut.
2+ – |%

CaCl2 Ca + 2Cl [OH–] = Kb ×  = 10–5 ×
 = 3 × 10–5
0,05 0,05 0,1
Pada larutan tepat jenuh Mg(OH)2 hasil kali [ion] = Ksp.
Dari reaksi di atas [Cl–] = 0,1 + 0,00001, karena
0,00001 sangat kecil sehingga diabaikan dan Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
[Cl –] = 0,1 [Mg2+][OH–]2 = Ksp Mg(OH)2
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–] [Mg2+](3 × 10–5)2 = 2 × 10–12
1 × 10–10 = [Ag+] (0,1)  
−
−
[Mg2+] = = 2,2 × 10–3 M
+ × 
–9  
−

[Ag ] = = 1 × 10


Jadi, konsentrasi Mg2+ pada larutan jenuh tersebut
Jadi, kelarutan AgCl dalam CaCl2 0,05 M sebesar
adalah 2,2 × 10–3 M.
1 × 10–9 mol/L.
15. Jawaban: e
13. Jawaban: c

LSO4(s) L2+(aq) + SO42–(aq) s = [BaF2] = × 

 
s s
 

Ksp LSO4 = s2 =

×


–5 2
2,5 × 10 = s = 0,01 M = 1 × 10–2 M

s =  ⋅ 
–3
= 5 · 10 mol/L
BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F–(aq)

  

s s 2s
5 × 10–3 = ·
 XZ 

2+ – 2
Ksp BaF2= [Ba ] [2F ]
Mr LSO4 = 136 = (s) (2s)2
14. Jawaban: a = (1 × 10–2)(2 × 10–2)2 = 4 × 10–6
R = 0,08 L·atm/mol·K
16. Jawaban: b
P = 38 cmHg = 0,5 atm
T = (27 + 273) K = 300 K SrCrO4(s) Sr2+(aq) + CrO42–(aq)
s s
V HCl = 12 ml = 0,012 L
2+ 2–
V NH3 = 48 ml = 0,048 L Ksp = [Sr ] [CrO ] 4

Mol HCl 2,2 × 10–5 = (s)(s)


\ ⋅  ^_ 2,2 × 10–5 = s2
nHCl = −
`⋅{ s =  
= 4,7 × 10–3 M

 ⋅


= Jadi, konsentrasi ion Sr2+ yang terdapat dalam


 ⋅

larutan jenuh SrCO4 adalah 4,7 × 10–3 M.






= = 0,00025 mol = 0,25 mmol


Kimia Kelas XI 75
17. Jawaban: b Mol Na2CO3 = V Na2CO3 × M Na2CO3
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl–(aq) = 250 ml × 0,01 M
s s s = 2,5 mmol
Ksp = [Ag+] [Cl–]
Volume total = V Ba(OH)2 + V Na2CO3
1 × 10–10 = (s) (s) = 250 ml + 250 ml
= 500 ml
s = × 
−
= 1 × 10–5 M
Ba(OH)2(aq) + Na2CO3(aq) → BaCO3(s) + 2NaOH(aq)
Mr AgCl = 143 Mula-mula : 2,5 2,5 – –
%%W_ Reaksi : 2,5 2,5 2,5 5
s = × 

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
 W_  Sisa : – – 2,5 5
–5 %%W_ 

1 × 10 = ×
 

[BaCO3] =
–5 %%W_ 
1 × 10 = ×4
  
= = 5 × 10–3 M
 
− ⋅  –5


Massa AgCl = = 35,75 × 10 g

BaCO3(s) Ba2+(aq) + CO32–(aq)
–2
= 35,75 × 10 mg = 0,3575 mg 5 × 10–3 M 5 × 10–3 M 5 × 10–3 M
18. Jawaban: b Hasil kali [ion] = [Ba2+] [CO32–]
Mol CaCrO4 = V CaCrO4 × M CaCrO4
= (5 × 10–3)(5 × 10–3)
= 100 ml × 0,4 M
= 40 mmol = 2,5 × 10–5
Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terjadi endapan BaCO3.
Mol AgNO3 = V AgNO3 × M AgNO3
= 100 ml × 0,4 M 20. Jawaban: d
= 40 mmol Ag3PO4(s) 3Ag+(aq) + PO43–(aq)
V total = V CaCrO4 + V AgNO3 a 3a a
= 100 ml + 100 ml Ksp Ag3PO4 = [Ag+] [PO43–]
= 200 ml = (3a)3(a) = 27a4
CaCrO4(aq) + 2AgNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + Ag2CrO4(s)
21. Jawaban: d
Mula-mula : 40 40 – –
Reaksi : 20 40 20 20 1) Ag2SO4; Ksp = 1,4 × 10–5
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : 20 – 20 20 Ag2SO4(s) 2Ag+(aq) + SO42–(aq)
2s s
 

[Ag2CrO4] = = = 0,1 M Ksp = [Ag+]2 [SO42–]
 


1,4 × 10–5 = (2s)2 (s)
Ag2CrO4(s) 2Ag2+(aq) + CrO42–(aq)
1,4 × 10–5 = 4s3
0,1 M 0,2 M 0,1 M

 × 

+ 2
Hasil kali [ion] = [Ag ] [CrO ] 2–
4
s= 
= 1,52 × 10–2 M
= (0,2)2(0,1)
2) SrSO4; Ksp = 2,5 × 10–7
= 4 × 10–3
Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terjadi endapan SrSO4(s) Sr2+(aq) + SO42–(aq)
s s
Ag2CrO4.
%%W_Z  Ksp = [Sr2+] [SO42–]
s= × 

 W_Z   2,5 × 10–7 = (s) (s)


%%W _Z 

0,1 = × 2,5 × 10–7 = s2


 


 ⋅  ⋅ 

s=   
− = 5 × 10–4 M
Massa Ag2CrO4 = = 6,64 gram


3) PbSO4; Ksp = 1,7 × 10–8


19. Jawaban: c
PbSO4(s) Pb2+(aq) + SO42–(aq)
Mol Ba(OH)2 = V Ba(OH)2 × M Ba(OH)2
s s
= 250 ml × 0,01 M
= 2,5 mmol

76 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


Ksp = [Pb2+] [SO42–] 5) K2CO3 0,01 M
1,7 × 10–8 = (s) (s) K2CO3(s) 2K+(aq) + CO32–(aq)
1,7 × 10–8 = s2 0,01 0,02 0,01
−
 
− = 1,3 × 10–4 M


s= Kelarutan CO32+ = = 10–6 M





4) BaSO4; Ksp = 1,1 × 10–10 Jadi, kelarutan CaCO3 paling kecil terdapat pada
2+ 2– larutan Ca3(PO4)2 0,01 M.
BaSO4(s) Ba (aq) + SO (aq) 4
s s 23. Jawaban: e
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)
Ksp = [Ba2+] [SO42–]
pH = 11
1,1 × 10–10 = (s) (s) pOH = 14 – pH
1,1 × 10–10 = s2 = 14 – 11
=3
s=  
−
= 1,05 × 10–5 M
–log [OH–] = 3
5) CaSO4; Ksp = 9 × 10–6 [OH–] = 10–3 M
CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42–(aq) MgOH2(s) Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
s s s s 2s
2+ 2–
Ksp = [Ca ] [SO ] 4 Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2
9 × 10–6 = (s) (s) 1 × 10–11 = [Mg2+](10–3)2
9 × 10–6 = s2  
−
[Mg2+] =
s =  × 
= 3 × 10 M − –3  

Larutan yang mula-mula mengendap adalah = 1 × 10–5 M


BaSO4 karena memiliki kelarutan paling kecil. [MgCl2] = [Mg2+] = 1 × 10–5 M
22. Jawaban: d Mol MgCl2 = M MgCl2 × V MgCl2
CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32–(aq)
10–4 10–4 10–4 = (1 × 10–5 M)(1 L)
Ksp CaCO3 = [Ca ][CO ]2+
3
2– = 1 × 10–5 mol
= (10–4|)(10 ) –4
24. Jawaban: b
= 10–8 PbSO4(s) Pb2+(aq) + SO42–(aq)
1) Air murni s s s
CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32–(aq) 2+ 2–
0,01 M 0,01 M 0,01 M
Ksp = [Pb ] [SO ] 4

Kelarutan CaCO3 10–4 M dalam air murni 1 × 10–10 = (s) (s)


adalah 10–4 M. 1 × 10–10 = s2
2) Na2CO3 0,01 M s =  
−
Na2CO3(s) 2Na2+(aq) + CO32–(aq) = 1 × 10–4 M
0,01 0,02 0,01
−
Larutan jenuh PbSO4 diencerkan 100 kali.
2– 
–6 Misal: V1 = V
Kelarutan CO = 3 = 10 M



V2 = 100 V
3) CaCl2 0,01 M M1 = s = 1 × 10–4 M
CaCl2(s) Ca2+(aq) + 2Cl–(aq) M1 × V1 = M2 × V2
0,01 0,01 0,02 (1 × 10–5)V = M2(100V)

− × 
−
Kelarutan Ca2+ = = 10–6 M M2 =


 

4) Ca3(PO4)2 0,01 M = 1 × 10–6 M


Setelah diencerkan kelarutan PbSO4 menjadi
Ca3(PO4)2(s) 3Ca2+(aq) + 2PO43–(aq)
1 × 10–6 mol/L.
0,01 0,03 0,02
−


Kelarutan Ca2+ = = 3,3 · 10–7





Kimia Kelas XI 77
25. Jawaban: d 29. Jawaban: d
Perak kromat (Ag2CrO4) 
[BaF2] = × 

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)  



 

Ksp = [Ag+]2 [CrO42–] = ×


 

26. Jawaban: b = 0,002 M


Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F–(aq)
Ksp = [Ag ] [CrO42–]
+ 2
0,002 M 0,002 M 0,004 M
= (2 × 10–4)2(10–4) 2+ – 2
Ksp BaF2 = [Ba ][F ]
= 4 × 10–12
= (0,002)(0,004)2
Kelarutan AgCrO4 dalam larutan K2CrO4 0,01 M.
= 3,2 × 10–8
K2CrO4(aq) → 2K+(aq) + CrO42–(aq)
0,01 M 0,02 M 0,01 M 30. Jawaban: b
Ag2CrO4(s) +
2Ag (aq) + CrO (aq) 2– Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh adanya ion
4
s 2s s sejenis, suhu, dan jenis pelarut. Adanya ion sejenis
–4
Oleh karena 10 < 0,01M, maka [CrO42–] = 0,01 M akan memperkecil kelarutan suatu zat. Kelarutan
Ksp = [Ag+]2[CrO42–] sebagian besar zat akan semakin besar seiring
meningkatnya suhu. Zat polar akan mudah larut
4 × 10–12 = [Ag+]2(0,01)
dalam pelarut polar dan zat nonpolar akan mudah
 × 
− larut dalam pelarut nonpolar.
[Ag+]2 =



[Ag+]2 = 4 × 10–10
B. Uraian
[Ag+] = 2 × 10–5
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2Cr2O4 1. a. Ag3PO4(s) 3Ag+(aq) + PO43–(aq)
0,01 M sebesar 2 × 10–5 M. Ksp = [Ag ] [PO43–]
+ 3

27. Jawaban: d b. PbCrO4(s) Pb2+(aq) + CrO42–(aq)


pH = 10 Ksp = [Pb2+][CrO42–]
pOH = 14 – pH
= 14 – 10 c. Al(OH)3(s) Al3+(aq) + 3OH–(aq)
=4 Ksp = [Al ] [OH–]3
3+

pOH = –log [OH–] d. CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42–(aq)


4 = –log [OH–] Ksp = [Ca2+] [SO42–]
[OH–] = 10–4 M e. MgC2O4(s) Mg2+(aq) + C2O42–(aq)
L(OH)3(s) L3+(aq) + 3OH–(aq) Ksp = [Mg ] [C2O42–]
2+


× 10–4 ≈ 10–4 2. Ca3(PO4)2(s) 3Ca2+(aq) + 2PO43–(aq)

s 3s 2s
Ksp = [L3+][OH–]3
 Ksp = [Ca2+]3 [PO43–]2
=( × 10–4)(10–4)3
1 × 10–25 = (3s)3 (2s)2

= × 10–16 = 3,3 × 10–17 1 × 10–25 = (27s3)(4s2)

28. Jawaban: b 1 × 10–25 = 108(s5)
−
M(OH)2(s) M2+(aq) + 2OH–(aq)  

–4 –4 –3
s= 

5 × 10 M 5 × 10 M 1 × 10 M

[OH–] = 10–3 = 0,4 × 10–5 mol/L


pOH = –log [OH–] = 4 × 10–6 mol/L
= –log (1 × 10–3) Mr Ca3(PO4)2 = {(3 × 40) + (2 × 31) + (8 × 16)}
=3 = 120 + 62 + 128
pH = 14 – pOH = 310
= 14 – 3 s = 4 × 10–6 mol/L × 310 gram/mol
= 11
= 1.240 × 10–6 gram/L
= 1,24 × 10–3 gram/L

78 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


3. CaCl2(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl–(aq) c. Ca(OH)2, Ksp = 1 × 10–19
0,01 0,01 0,02
Ca(OH)2(s) Ca3+(aq) + 2OH–(aq)
Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH–]2 s 2s
5 × 10–8 = (0,01) [OH–]2 Hasil kali [ion] = (1 × 10 )(5 × 10–4)2 –6

 × 
− = 1,25 × 10–16
[OH–]2 = Hasil kali [ion] < Ksp sehingga tidak terjadi
× 
−
= 4 × 10–4 endapan.
Jadi, hidroksida yang mengendap adalah Co(OH)2
[OH–] =  × 
− dan Fe(OH)2.
= 2 × 10–2
pOH = –log [OH–] 5. CuCO3(s) Cu2+(aq) + CO32–(aq)
= –log 2 × 10–2 s s
= 2 – log 2 2+
Ksp = [Cu ] [CO ] 2–
3
pH = 14 – pOH 1 × 10–10 = (s)2
= 14 – (2 – log 2)
= 12 + log 2 s =  × 
−

Jadi, endapan Ca(OH)2 mulai terbentuk pada pH


= 10–5 mol/L
12 + log 2.
Mr CuCO3 = (63,5 + 12 + (3 × 16))
4. pH = 11
= 123,5
pOH = 14 – pH
= 14 – 11 = 3 Kelarutan CuCO3 dalam 200 ml air:
–log [OH–]= 3 %% __Z 


s=  __Z
× 


–log [OH–]= –log 10–3
%%
[OH–] = 10–3 M 10–5 =   × 5
Konsentrasi ion OH– dalam 200 ml larutan: 
− ×  
Massa CuCO2 =



[OH–] = 

× 10–3 M
= 2,47 × 10–4 gram
= 5 × 10–4 M = 0,247 mg
Konsentrasi setiap ion: Jadi, massa CuCO3 yang larut dalam 200 ml air


sebesar 0,247 mg.


[Co2+] = 

× 2 × 10–6 M
6. Mr CaSO4 = 136 gram/mol
= 1 × 10–6 M m CaSO4 = 136 mg = 136 × 10–3 g


 

[Fe2+] = 

× 2 × 10–6 M s = [CaSO4] = ×
 
= 1 × 10–6 M −
=  ⋅ 
× 




[Ca2+] = 

× 2 × 10–6 M
= 10–3
= 1 × 10–6 M
CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42–(aq)
a. Co(OH)2, Ksp = 2 × 10–16 s s s
Co(OH)2(s) Co2+(aq) + 2OH–(aq) Ksp = [Ca2+][SO42–]
s 2s = (s) (s)
Hasil kali [ion] = (1 × 10 )(5 × 10–4)2
–6 = (10–3)(10–3)
= 10–6
= 2,5 × 10–13
Jadi, hasil kali kelarutan Hg2SO4 sebesar 10–6.
Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terjadi endapan.
7. a. Kelarutan Cd(OH)2 dalam air murni
b. Fe(OH)2, Ksp = 8 × 10–15
Cd(OH)2(s) Cd2+(aq) + 2OH–(aq)
Fe(OH)2(s) Fe2+(aq) + 2OH–(aq) s s 2s
s 2s
Ksp = [Cd2+][OH–]2
Hasil kali [ion] = (1 × 10–6)(5 × 10–4)2
= 2,5 × 10–13 1 × 10–14 = (s)(2s)2
Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terjadi endapan. 1 × 10–14 = 4s3

Kimia Kelas XI 79
 

− 9. XY2(s) X2+(aq) + 2Y–(aq)


s =  Ksp XY2 = 1 × 10–10
= 1,4 × 10–5 M Volume total = 250 ml + 250 ml
b. Kelarutan Cd(OH)2 dalam NaOH 0,01 M = 500 ml
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq) = 0,5 L
0,01 M 0,01 M Mol X2+ = 4 × 10–3 mol

Ksp = [Cd2+][OH–]2 [X2+] =

1 × 10–14 = (s)(0,01)2
 
− 
1 × 10–14 = s · 10–4 = = 8 × 10–3 M

 
× 
−
s = Mol Y– = 2 × 10–3 mol
× 
−
= 1 × 10–10 M 
[Y–] =

8. Mol NaOH = V NaOH × M NaOH
= 100 ml × 1 M  
− 
=

 
= 100 mmol
= 4 × 10–3 M
Mol CH3COOH = V CH3COOH × M CH3COOH
= 100 ml × 1 M [X2+][Y–]2 = (8 × 10–3)(4 × 10–3)2
= 100 mmol = (8 × 10–3)(16 × 10–6)
V total = V NaOH + V CH3COOH = 128 × 10–9
= 100 ml + 100 ml
= 1,28 × 10–7
= 200 ml
Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terbentuk endapan
NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(s) + H2O( )
XY2.
Mula-mula : 100 100 – –
Reaksi : 100 100 100 100
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
10. Zn(OH)2(s) Zn2+(aq) + 2OH–(aq)
Sisa : – – 100 100 s s 2s

Oleh karena NaOH dan CH3COOH habis bereaksi, EndapanZn(OH)2 mulai terbentuk saat hasil kali
maka akan terjadi hidrolisis garam. Garam yang [ion] = Ksp Zn(OH)2.
terbentuk bersifat basa karena berasal dari basa Ksp Zn(OH)2 = [Zn2+][OH–]2
kuat dan asam lemah. 5 × 10–16 = (s) (2s)2
[CH3COONa] =
 5 × 10–16 = 4s3

−


 s =
= = 0,5 M 



−

 

 =
[OH–] = × !‚" 

= 0,5 × 10–5

− = 5 × 10–6
= × × 
− = 2,2 × 10–5 M [OH–] = 2s


Pada keadaan larutan tepat jenuh hasil kali = 2(5 × 10–6)
konsentrasi ion = Ksp Ni(OH)2. = 10–5
pOH = –log [OH]
Ksp Ni(OH)2 = [Ni2+][OH–]2
= –log (10–5)
1 × 10–14 = [Ni2+](2,2 × 10–5)2 =5
1 × 10–14 = [Ni2+](5 × 10–10) pH = 14 – pOH
× 
− = 14 – 5
[Ni2+] = =9
× 
−

= 2 × 10–5 M

80 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. mendeskripsikan sistem koloid, sifat, dan cara pembuatannya.
2. menjelaskan penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
3. merancang pembuatan sistem koloid berdasarkan cara dispersi atau kondensasi.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:
1. mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa sistem koloid dan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
2. berperilaku teliti, objektif, kritis, kerja sama, saling menghargai, dan santun dalam pengamatan dan diskusi.

Koloid

Sistem Dispersi Koloid Sifat-Sifat Koloid Pembuatan Koloid Penerapan Koloid dalam
Kehidupan Sehari-hari dan
Industri

• Melakukan percobaan • Melakukan percobaan • Melakukan percobaan • Mengamati jenis-jenis


sederhana untuk sederhana untuk sederhana untuk mem- koloid yang terdapat
mengetahui perbedaan mengetahui sifat buat sistem koloid. dalam produk perawat-
sistem dispersi sus- koloid. • Membuat contoh an tubuh.
pensi, larutan, dan • Mendiskusikan sifat- koloid melalui kegiatan • Mendiskusikan pe-
koloid. sifat koloid. eksperimen. nerapan koloid dalam
• Mendiskusikan jenis- • Menyelidiki sifat-sifat kehidupan sehari-hari
jenis koloid. koloid melalui kegiatan dan industri.
• Mengidentifikasi jenis- eksperimen. • Membuat es krim
jenis koloid yang ada sebagai salah satu
di lingkungan sekitar. contoh koloid.

• Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa sistem koloid dan memanfaatkannya
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
• Bersikap teliti, cermat, objektif, dan kritis saat melakukan pengamatan dalam percobaan.
• Menghargai pendapat orang lain dan berbahasa santun saat berdiskusi.
• Mendeskripsikan sistem koloid dan perbedaannya dengan sistem dispersi yang lain.
• Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis koloid.
• Menjelaskan sifat-sifat koloid.
• Menjelaskan penerapan sifat-sifat koloid dalam berbagai bidang.
• Menjelaskan pembuatan koloid secara kondensasi dan dispersi.
• Menjelaskan penggunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
• Menyajikan laporan tertulis hasil identifikasi koloid di lingkungan sekitar.
• Menyajikan data hasil percobaan dan laporan mengenai sifat dan pembuatan koloid.
• Menyajikan produk dan laporan tugas proyek mengenai pembuatan koloid.

Kimia Kelas XI 81
A. Pilihan Ganda terlihat homogen, sedangkan koloid tampak
1. Jawaban: a heterogen. Partikel terlarut dalam larutan tidak
Mayones dan kabut merupakan sistem koloid dapat disaring meskipun dengan kertas saring ul-
karena mayones termasuk emulsi cair sementara tra. Sementara partikel dalam koloid dapat
kabut termasuk aerosol cair. Air gula, sari buah dipisahkan dengan kertas saring ultra. Diameter
jeruk, dan air garam merupakan larutan. partikel larutan < 10–7 cm, sedangkan diameter
partikel koloid 10–7 – 10–5 cm.
2. Jawaban: a
Susu merupakan emulsi cair, yaitu sistem koloid 2. a. Kabut: fase terdispersi cair, medium pen-
yang fase terdispersi dan medium pendispersinya dispersi gas, jenis koloid aerosol cair.
berupa zat cair. Asap merupakan sistem koloid b. Mayones: fase terdispersi cair, medium pen-
dengan fase terdispersi padat dan medium dispersi cair, jenis koloid emulsi cair.
pendispersi gas. Kabut merupakan sistem koloid c. Mutiara: fase terdispersi cair, medium pen-
dengan terdispersi cair dan medium pendispersi dispersi padat, jenis koloid emulsi padat.
gas. Keju dan mentega merupakan sistem koloid d. Debu: fase terdispersi padat, medium pen-
yang fase terdispersinya cair dan medium dispersi gas, jenis koloid aerosol padat.
pendispersinya padat. e. Karet busa: fase terdispersi gas, medium pen-
3. Jawaban: d dispersi padat, jenis koloid busa padat
Santan termasuk sistem koloid. Sistem koloid f. Es krim: fase terdispersi cair, medium pen-
tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa dispersi padat, jenis koloid busa padat.
karena ukuran fase terdispersinya. Ukuran partikel g. Lem: fase terdispersi padat, medium pen-
terdispersi dalam santan 10–7–10–5 cm. Dengan dispersi cair, jenis koloid sol
demikian, zat terdispersi dalam santan tidak dapat h. Gelas berwarna: fase terdispersi padat,
disaring dengan kertas saring biasa dan hanya medium pendispersi padat, jenis koloid sol
dapat disaring dengan kertas saring ultra. padat.
i. Busa sabun: fase terdispersi gas, medium
4. Jawaban: e pendispersi cair, jenis koloid busa cair.
Emulsi cair (emulsi) adalah sistem koloid dengan
fase terdispersi cair dalam medium pendispersi 3. Aerosol adalah salah satu tipe koloid dengan fase
cair. Mayones dan susu merupakan contoh emulsi pendispersi berupa gas. Jika zat yang terdispersi
cair. Mayones adalah emulsi minyak dalam air, berupa zat padat disebut aerosol padat, contoh
sedangkan susu adalah emulsi lemak dalam air. asap. Jika zat yang terdispersi berupa zat cair
Sementara lem kanji dan tinta termasuk jenis sol. disebut aerosol cair, contoh kabut.
Mentega merupakan contoh emulsi padat, 4. Obat antinyamuk semprot adalah koloid tipe aero-
sedangkan kue termasuk busa padat. sol cair. Aerosol cair terbentuk dari fase cair yang
5. Jawaban: a terdispersi dalam medium pendispersi gas. Bahan
Di antara zat-zat tersebut, hanya protoplasma yang aktif antinyamuk yang berwujud cair didispersikan
didispersikan ke dalam air dapat membentuk dalam gas bertekanan tinggi.
koloid. Asam sulfat, alkohol, gula, dan garam akan 5. Sistem koloid yang terdapat dalam darah termasuk
membentuk larutan saat dilarutkan dalam air. sol cair. Partikel padat yang terdispersi dalam darah
berupa zat makanan yaitu karbohidrat, protein, dan
B. Uraian lemak. Dalam darah juga terdapat hormon dan sisa
1. Larutan dan koloid terlihat homogen secara kasat metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Partikel
mata. Akan tetapi, secara mikroskopis larutan padat tersebut terdispersi dalam cairan, yaitu
tampak berbeda dengan koloid. Larutan tetap plasma darah.

82 Koloid
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: e
Elektrodialisis adalah proses dialisis menggunakan
1. Jawaban: c
elektrode. Tujuannya untuk menarik ion sisa
Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
penambahan elektrolit agar keluar dari dispersi koloid.
oleh partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak
dari partikel-partikel koloid dalam medium 7. Jawaban: c
pendispersinya. Elektroforesis adalah gerakan Sol liofob fase terdispersinya mempunyai afinitas
partikel koloid dalam medan listrik ke arah kutub kecil terhadap medium pendispersinya sehingga
yang muatannya berlawanan. Koagulasi adalah mudah diendapkan meskipun dengan penambah-
peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid an sedikit elektrolit. Sedikit menunjukkan gerak
sehingga terpisah dari medium pendispersinya. Brown saat diamati menggunakan mikroskop ultra,
Koloid pelindung adalah koloid yang mampu mampu mengadsorpsi medium pendispersinya,
melindungi koloid lain agar tidak terjadi peng- partikel-partikelnya kurang mampu mengham-
gumpalan/koagulasi. burkan cahaya, medium yang diadsorpsi berupa
molekul merupakan sifat sol liofil.
2. Jawaban: d
Gerak acak partikel tepung sari dalam medium air 8. Jawaban: b
merupakan gerak Brown. Gerak acak ini disebab- Partikel koloid dapat bermuatan karena per-
kan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel- mukaannya mampu menyerap ion-ion, misal
partikel koloid yang terdispersi dengan molekul- Al(OH)3. Partikel-partikel yang telah bermuatan
molekul medium pendispersinya. Semakin kecil sama akan tolak-menolak sehingga terhindar dari
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat. penggumpalan. Kemampuan ini menunjukkan sifat
partikel koloid berupa adsorpsi. Oleh karena sifat
3. Jawaban: a
tersebut, Al(OH)3 digunakan sebagai adsorben
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-
pada penjernihan air.
partikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah
dari medium pendispersinya. Contoh peristiwa 9. Jawaban: b
koagulasi di antaranya pembentukan delta di muara Koloid pelindung merupakan koloid yang dapat
sungai dan penjernihan air dengan tawas. Penyem- melindungi atau menstabilkan koloid lain agar tidak
buhan sakit perut dengan norit dan pemutihan gula terjadi koagulasi. Koloid pelindung bekerja dengan
merupakan contoh peristiwa adsorpsi. Cuci darah cara membentuk pembungkus berupa lapisan di
pada penderita ginjal merupakan contoh peristiwa sekeliling partikel koloid lain. Adanya lapisan
dialisis. tersebut akan melindungi muatan koloid sehingga
partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari
4. Jawaban: e
mediumnya.
Gerak Brown terjadi akibat banyaknya tumbukan
antarmolekul partikel koloid pada sisi yang tidak 10. Jawaban: b
sama dalam medium pendispersinya. Perbedaan Minyak silikon merupakan koloid pelindung pada
muatan partikel koloid mengakibatkan terjadinya cat, yaitu untuk melindungi campuran warna cat
elektroforesis. dengan oksida-oksida logam. Kasein merupakan
koloid pelindung dalam susu, yaitu melindungi
5. Jawaban: a
lemak agar tetap menyatu dengan medium
Sifat dialisis dimanfaatkan dalam hemodialisis
pendispersinya. Terjadinya solvatasi pada koloid
pada penderita gagal ginjal. Proses pemisahan
liofil atau hidrofil bertujuan agar terbentuk selubung
mineral logam dari bijihnya pada industri logam dan
sehingga koloid terhindar dari agregasi. Peng-
proses penjernihan air tebu pada pembuatan gula
gunaan kantong semipermeabel untuk mengurangi
pasir menggunakan tanah diatome merupakan
ion-ion pengganggu pada proses hemodialisis
pemanfaatan sifat adsorpsi. Proses penetralan
sehingga merupakan peristiwa dialisis.
albuminoid dalam darah sehingga terjadi
penggumpalan yang dapat menutup luka dan
penggumpalan asap pabrik dengan alat pengendap
Cottrell merupakan pemanfaatan sifat koagulasi.

Kimia Kelas XI 83
B. Uraian 4. Karena fase terdispersi pada sol hidrofil dapat
dipisahkan dengan cara pemanasan. Zat padat
1. Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
yang terpisah ini dapat kembali menjadi sol apabila
oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya terlihat
dicampurkan dengan air. Contoh sifat reversibel
dengan jelas. Contoh efek Tyndall adalah sorot
ini dapat ditemui pada sol agar-agar. Agar-agar
lampu mobil terlihat lebih jelas jika udara berkabut.
dalam air panas berupa sol, setelah didinginkan
2. Gerak Brown terjadi karena partikel-partikel koloid berubah menjadi gel. Gel akan menjadi sol kembali
saling bertumbukan tidak seimbang sehingga setelah dipanaskan.
partikel-partikel koloid bergerak acak dalam
5. Tujuan penggunaan alat pengendap Cottrel di
molekul-molekul medium pendispersinya. Semakin
pabrik dan industri yaitu mencegah polusi udara
kecil ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin
oleh buangan beracun dan memperoleh kembali
cepat.
debu yang berharga (misal debu logam). Cara kerja
3. Asam amino akan bermuatan positif, negatif, dan alat tersebut dengan mengalirkan asap dari pabrik
netral jika larutan asam amino diatur pada pH melalui ujung-ujung logam yang tajam dan ber-
tertentu. Pemisahan asam amino dapat dilakukan muatan pada tegangan tinggi (20.000 hingga
dengan elektroforesis. Asam amino tersebut 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan
ditempatkan dalam tabung U dan dialiri arus listrik mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion
melalui dua elektrode yang diletakkan di kedua tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap yang
mulut tabung. Dengan demikian, akan terjadi medan kemudian menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel
listrik yang mengakibatkan asam amino terpisah. asap bermuatan tersebut akan ditarik dan diikat
Asam amino yang bermuatan positif akan menuju pada elektrode yang bermuatan berlawanan.
katode, asam amino yang bermuatan negatif akan
menuju anode, dan asam amino netral tidak akan
terpengaruh oleh kedua elektrode.

A. Pilihan Ganda Reaksi 2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O() →


1. Jawaban: d 2Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq) dan H2S(g) +
Melalui reaksi pengendapan, koloid dibuat dengan H2O2(aq) → S(s) + 2H2O() merupakan reaksi
cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit redoks.
hingga menghasilkan endapan berukuran koloid, 3. Jawaban: e
misal pada pembuatan AgCl. Pembuatan koloid Pembuatan koloid melalui reaksi substitusi
secara reaksi hidrolisis dilakukan dengan mereaksi- merupakan pembuatan koloid secara kondensasi.
kan garam tertentu dengan air. Pembuatan koloid Pembuatan koloid secara busur Bredig,
secara reaksi pemindahan dilakukan dengan cara homogenisasi, peptisasi, dan mekanik merupakan
mereaksikan asam dengan suatu zat, misal pada pembuatan koloid secara dispersi.
pembuatan sol As2S3. Pembuatan koloid secara
reaksi redoks dilakukan dengan mereaksikan suatu 4. Jawaban: b
zat dengan disertai perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan koloid dengan cara membuat partikel-
Pembuatan koloid dengan cara penggantian pelarut partikel fase terdispersi menggunakan loncatan
digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid bunga api listrik merupakan pembuatan koloid
yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut tertentu. dengan cara busur Bredig. Pembuatan koloid
dengan cara pendinginan dilakukan dengan cara
2. Jawaban: c menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi
Pembuatan koloid secara hidrolisis terdapat pada koloid. Pembuatan koloid dengan cara pengembun-
pembuatan sol Fe(OH)3 dengan reaksi: an uap dilakukan dengan mengalirkan uap melalui
FeCl3(aq) + 3H2O() → Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq) air dingin hingga mengembun sehingga diperoleh
Reaksi AgNO 3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + partikel koloid. Pembuatan koloid dengan cara
NaNO3(aq) merupakan reaksi pengendapan. penggantian pelarut dilakukan dengan mengganti
Reaksi As2O3(aq) + 3H2S(g) → As2S3(s) + 3H2O() pelarut yang digunakan dengan pelarut tertentu
merupakan reaksi pemindahan. yang mampu melarutkan fase terdispersi dengan

84 Koloid
baik. Pembuatan koloid dengan cara homogenisasi 9. Jawaban: a
digunakan untuk membuat suatu zat menjadi 1) 2H2S + SO2 → 2H2O + 3S
homogen dan berukuran partikel koloid. –2 +4 0
5. Jawaban: c oksidasi
Sol AgI dibuat dengan mencampurkan larutan
reduksi
AgNO3 dengan larutan KI berlebih. Campuran ini
menghasilkan endapan AgI. Endapan AgI
Reaksi tersebut merupakan reaksi kopro-
kemudian dicuci agar mengalami peptisasi, yaitu
porsionasi (redoks).
terbentuknya partikel koloid AgI. Cara ini dikenal
dengan cara peptisasi. 2) As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O
Reaksi tersebut merupakan reaksi pemindah-
6. Jawaban: a
an.
Busur Bredig merupakan salah satu metode
3) AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3
pembuatan koloid, khususnya sol logam seperti
Reaksi tersebut merupakan reaksi peng-
emas dan platina. Logam yang akan didispersikan
dipasang sebagai elektrode-elektrode yang endapan.
dicelupkan ke dalam air dan dihubungkan dengan 4) FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl
sumber arus bertegangan tinggi. Loncatan bunga Reaksi tersebut merupakan reaksi hidrolisis.
api listrik yang muncul di antara kedua elektrode 5) 2H3AsO3 + 3H2S → 6H2O + As2S3
ketika dialiri arus listrik akan menguapkan Reaksi tersebut merupakan reaksi dekom-
sebagian logam. Uap logam yang terbentuk di posisi rangkap.
dalam medium pendispersi akan menyublim dan 10. Jawaban: b
membentuk partikel halus. Koloid tipe emulsi Agar-agar yang dilarutkan dalam air akan terbentuk
dibuat dengan cara homogenisasi, sol raksa dibuat suspensi. Setelah dipanaskan dan dididihkan,
dengan pengembunan uap, sol perak iodida dibuang suspensi agar-agar tersebut akan berubah
dengan cara peptisasi, sol belerang dibuat dengan membentuk gel.
cara reaksi redoks.
7. Jawaban: a B. Uraian
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara
1. Sol Fe(OH)3 dibuat melalui reaksi hidrolisis yaitu
kondensasi fisika melalui penggantian pelarut.
mereaksikan garam FeCl3 dengan air mendidih.
Belerang dilarutkan ke dalam belerang disulfida
Pada proses ini FeCl3 akan terionisasi dan Fe3+
atau alkohol hingga diperoleh larutan jenuh.
akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi partikel
Selanjutnya, larutan tersebut diteteskan sedikit
koloid Fe(OH)3. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol
FeCl3(aq) + 3H2O() → Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
belerang.
2. Pembuatan sol belerang melalui reaksi redoks
8. Jawaban: b dilakukan dengan cara mengalirkan gas H2S ke
Jeli merupakan fase terdispersi cair dalam medium dalam larutan SO2 atau larutan H2O2. Pada reaksi
pendispersi padat. Jeli dapat dibuat dengan cara ini akan terbentuk larutan jenuh belerang. Reaksi
peptisasi. Zat pemecah dalam pembuatan jeli yang terjadi sebagai berikut.
adalah pektin atau asam pektinat. Pektin 2H2S(g) + SO2(aq) → 3S(s) + 2H2O()
mempunyai sifat terdispersi dalam air. Pektin 2H2S(g) + H2O2(aq) → S(s) + 2H2O()
bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan
3. Partikel lemak yang berukuran suspensi dapat
membentuk gel (jeli). Pembuatan koloid secara
diubah menjadi berukuran koloid dengan cara
mekanik dilakukan dengan cara penggerusan zat
homogenisasi. Caranya dengan melewatkan
padat lalu didispersikan ke dalam medium
partikel-partikel lemak melalui lubang berpori
pendispersi. Pembuatan koloid dengan cara busur
bertekanan tinggi. Jika partikel koloid telah
Bredig menggunakan loncatan bunga api listrik.
terbentuk partikel-partikel tersebut selanjutnya
Reaksi pemindahan dilakukan dengan menambah-
didispersikan ke dalam medium pendispersi.
kan atau mengalirkan suatu zat ke dalam larutan
untuk membentuk koloid. Pengembunan uap 4. Pembuatan koloid dengan cara dispersi berasal
dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu dari suspensi. Caranya dengan menghaluskan
mengalirkannya melalui air dingin sehingga partikel-partikel suspensi hingga berukuran partikel
terbentuk cairan (mengembun). Keempat cara koloid dan mendispersikannya ke dalam medium
tersebut biasa digunakan dalam pembuatan sol. pendispersi. Cara dispersi meliputi peptisasi,
mekanik, dan busur Bredig. Pembuatan koloid
dengan cara kondensasi berasal dari partikel-

Kimia Kelas XI 85
partikel zat terlarut di dalam larutan sejati yang medium pendispersi air menjadi berukuran partikel
berupa ion, atom, atau molekul. Caranya dengan koloid. Contohnya sebagai berikut.
menggabungkan partikel-partikel dalam larutan a. Pembuatan sol agar-agar (koloid agar-agar)
sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid. dari tepung agar-agar yang ditambah air.
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi meliputi b. Pembuatan sol gelatin dengan menambahkan
reaksi pengendapan, reaksi hidrolisis, reaksi air ke dalam gelatin sehingga gelatin dipep-
pemindahan, reaksi redoks, pengembunan uap, tisasi oleh molekul air.
pendinginan, dan penggantian pelarut. c. Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambah-
kan H2O ke dalam larutan AlCl3.
5. Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan
d. Pembuatan sol belerang dari endapan NiS
jalan memecah partikel zat yang mengendap dalam
dengan penambahan gas H2S.

A. Pilihan Ganda B. Uraian


1. Jawaban: e 1. Sistem koloid banyak digunakan dalam berbagai
Paduan logam dan kaca berwarna merupakan bidang industri, khususnya industri kosmetik,
sistem koloid yang berupa sol padat dengan fase makanan, dan farmasi.
terdispersi dan medium pendispersinya berupa zat a. Dalam industri kosmetik sebagai bahan
padat. pembuat semprot rambut (hair spray) dan
2. Jawaban: b parfum.
Cat merupakan contoh sistem koloid yang berwujud b. Dalam industri makanan sebagai bahan pem-
sol cair (sol) yaitu sistem koloid dengan fase buat biskuit, keju, mentega, dan mayones.
terdispersi padat dalam medium pendispersi cair. c. Dalam industri farmasi sistem koloid diguna-
Fase terdispersi padat dalam medium pendispersi kan dalam pembuatan berbagai jenis obat.
padat adalah sol padat, cair dalam padat adalah 2. Karena sistem koloid merupakan satu-satunya cara
emulsi padat, cair dalam gas adalah aerosol cair membuat zat-zat atau bahan yang tidak dapat larut
(aerosol), dan gas dalam cair adalah busa cair. satu sama lain menjadi campuran yang stabil.
3. Jawaban: b Contoh:
Sistem koloid tanah diatome dapat digunakan untuk
Tinta yang mempunyai fase terdispersi zat-zat
memutihkan warna gula tebu. Partikel koloid tanah
berwarna (pigmen) dan medium pendispersi air.
diatome dapat menyerap zat warna dari gula tebu
Sebenarnya zat-zat warna (pigmen) tidak larut
sehingga gula menjadi putih. Emulsi susu distabil-
dalam air. Akan tetapi dengan sistem koloid dapat
kan oleh kasein. Pengotor asap pabrik dapat di-
dibuat tinta yang berupa campuran yang stabil.
endapkan dengan alat pengendap elektrostatik.
Muatan koloid dalam air dapat dinetralkan dengan 3. Susu merupakan emulsi lemak dalam air. Emulsi
Al(OH)3 dari tawas. Zat warna dalam cat distabil- ini distabilkan oleh kasein. Saat susu menjadi basi,
kan oleh emulgator cat. kasein telah dirusak oleh bakteri. Kasein yang
rusak tidak dapat lagi menjaga kestabilan dispersi
4. Jawaban: b
lemak dalam air sehingga lemak terpisah dari air
Susu merupakan sistem koloid dengan fase
dan menggumpal.
terdispersi cair dalam medium pendispersi cair.
Nasi, gula, kacang, dan vitamin bukan termasuk 4. Getah karet adalah koloid tipe sol. Zat yang
sistem koloid. terdispersi dalam getah karet adalah partikel-
partikel karet. Karet dapat diperoleh dengan
5. Jawaban: e
memisahkan partikel-partikel karet dari medium
Busa merupakan sistem koloid yang mempunyai
pendispersinya. Hal ini dilakukan dengan
fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat
mengkoagulasikan getah karet dengan asam
cair atau zat padat. Medium pendispersi batu apung
formiat atau asam asetat. Karet yang telah
berupa zat padat sehingga disebut busa padat.
menggumpal selanjutnya digiling dan dicuci. Karet
kemudian diproses lebih lanjut menjadi lembaran
(sheet).

86 Koloid
5. Penerapan koloid dalam proses penjernihan air dari tawas akan membentuk partikel koloid Al(OH)3
dilakukan dengan menambahkan tawas pada air yang bermuatan positif. Koloid Al(OH) 3 akan
yang keruh. Tawas mampu menggumpalkan mengadsorpsi koloid pencemar bermuatan negatif
lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Ion Al3+ dalam air, seperti zat warna dan detergen.

A. Pilihan Ganda dapat diolah menjadi sheet. Getah karet yang


ditambah amonia akan stabil dan tidak
1. Jawaban: b
menggumpal biasa disebut lateks. Karbon aktif
Air sadah merupakan air yang mengandung ion
dapat digunakan sebagai absorben, misal norit. Alu-
Ca2+ dan ion Mg2+. Ion-ion tersebut terdispersi
minium hidroksida (Al(OH3)) dihasilkan oleh ion Al3+
homogen dalam air, stabil, dan tidak dapat disaring
yang terhidrolisis dari tawas. Koloid (Al(OH)3 dapat
dengan kertas saring biasa. Oleh karena itu, air
menjernihkan air. Metanol biasa digunakan sebagai
sadah termasuk larutan.
pelarut senyawa organik.
2. Jawaban: a
7. Jawaban: d
Salah satu ciri yang membedakan larutan dengan
Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan
koloid adalah kejernihannya. Larutan membentuk
jenis muatan listrik pada koloid. Melalui elektro-
sistem dispersi yang jernih, sedangkan koloid
foresis, partikel-partikel koloid akan bergerak ke
terlihat keruh. Larutan dan koloid mempunyai
salah satu elektrode sesuai dengan lawan muatan-
persamaan untuk ciri fisik yang lain, seperti terlihat
nya setelah alat elektroforesis dihubungkan dengan
homogen, stabil, tidak mengendap, dan tidak dapat
sumber arus selama beberapa waktu.
disaring dengan kertas saring.
3. Jawaban: b 8. Jawaban: a
Aerosol adalah sistem koloid dengan medium Sifat adsorpsi diterapkan pada penyaringan asap
pendispersi gas. Kabut merupakan sistem koloid pabrik dengan alat Cottrell dan pemutihan gula
dengan medium pendispersi gas dan termasuk dengan karbon aktif. Penjernihan air dengan tawas
aerosol cair karena fase terdispersinya cair. Susu merupakan penerapan sifat koagulasi. Sorot lampu
termasuk emulsi cair, buih termasuk busa, gelatin pada malam hari berkabut merupakan penerapan
termasuk gel, dan tinta termasuk sol cair. sifat efek Tyndall. Cuci darah pada penderita gagal
ginjal merupakan penerapan sifat dialisis.
4. Jawaban: a
Zat yang dapat menstabilkan busa disebut zat 9. Jawaban: b
pembuih, contoh sabun. Sementara itu, kasein, Koloid Al(OH)3 bermuatan positif. Muatan ini terjadi
gelatin, dan lesitin merupakan contoh emulgator karena koloid Al(OH)3 mengadsorpsi ion positif Al3+
yang berfungsi menstabilkan sistem emulsi. dari medium pendispersinya. Adsorpsi merupakan
Oksigen merupakan salah satu gas yang berperan kemampuan partikel koloid menyerap suatu partikel
sebagai fase terdispersi dalam udara. Udara ini zat, dapat berupa ion, atom, maupun molekul pada
dapat terdispersi dalam medium cair membentuk permukaan zat lain. Jadi, kemampuan partikel
koloid tipe busa. koloid Al(OH)3 dalam menyerap kotoran halus yang
melayang-layang di perairan sehingga menempel
5. Jawaban: a pada permukaannya disebut adsorpsi.
Sol adalah sistem koloid dengan fase padat
terdispersi dalam fase cair. Fase cair yang 10. Jawaban: d
terdispersi dalam fase cair disebut emulsi. Fase Liofil adalah koloid yang fase terdispersinya
padat yang terdispersi dalam gas disebut aerosol mempunyai afinitas besar dalam menarik medium
padat. Fase cair yang terdispersi dalam fase gas pendispersinya. Zat yang termasuk liofil adalah
disebut aerosol cair. Fase gas yang terdispersi agar-agar, mentega, awan, sabun, minyak tanah,
dalam fase cair disebut busa cair. lem karet, lem kanji, dan busa sabun. Sementara
itu, sol emas, sol perak klorida, susu, belerang,
6. Jawaban: d batu apung, asap, dan debu merupakan liofob.
Partikel karet alam dalam getah karet dapat Liofob adalah koloid yang fase terdispersinya
dikoagulasikan dengan penambahan asam formiat. mempunyai afinitas kecil terhadap medium
Partikel karet alam akan menggumpal sehingga pendispersi.

Kimia Kelas XI 87
11. Jawaban: c menerapkan sifat koagulasi. Pemutihan gula
Muatan listrik pada partikel koloid terjadi karena menerapkan sifat adsorpsi kotoran yang
permukaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi menyebabkan warna gula menjadi cokelat.
atau menyerap ion-ion yang ada dalam medium Pengobatan diare dengan norit juga menerapkan
pendispersi. sifat adsorpsi racun dan air yang terdapat dalam
12. Jawaban: d saluran pencernaan.
Koloid yang bermuatan negatif seperti As 2S3 17. Jawaban: d
paling efektif dikoagulasikan dengan elektrolit yang Pembuatan koloid cara dispersi dilakukan dengan
mengandung ion dengan muatan positif terbesar. menggunakan partikel-partikel besar (suspensi),
Muatan positif 1 dimiliki oleh kalium fosfat, muatan diubah menjadi partikel-partikel koloid. Pembuatan
positif 2 dimiliki oleh besi(II) sulfat, magnesium koloid yang termasuk cara dispersi yaitu busur
sulfat, dan barium nitrat, dan muatan positif 3 Bredig, peptisasi, dan mekanik. Reaksi redoks dan
dimiliki oleh besi(III) sulfat. Jadi, elektrolit yang hidrolisis merupakan pembuatan koloid dengan
paling efektif untuk mengkoagulasikan As2S3 yaitu cara kondensasi.
besi(III) sulfat.
18. Jawaban: a
13. Jawaban: d Pembuatan koloid dengan cara kondensasi di
Cuci darah bagi penderita gagal ginjal menerap- antaranya:
kan sifat koloid berupa dialisis. Menghilangkan bau 1) pembuatan As2S3 dengan mengalirkan gas
badan menerapkan sifat koloid berupa adsorpsi. H2S ke dalam larutan As2O3
Penyaringan asap pabrik menerapkan sifat koloid 2) pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara me-
berupa koagulasi. Sorot lampu pada malam hari reaksikan FeCl3 dengan air panas
menerapkan sifat koloid berupa efek Tyndall. Gela- 3) pembuatan sol belerang dengan cara reaksi
tin pada es krim menerapkan sifat koloid berupa redoks
koloid pelindung. Pembuatan sol emas dengan melompatkan bunga
14. Jawaban: e api listrik dari elektrode Au dalam air merupakan
Proses penetralan albuminoid dalam darah cara busur Bredig. Pembuatan sol belerang dengan
sehingga mengakibatkan penggumpalan yang mencampurkan serbuk belerang dengan gula,
dapat menutup luka merupakan peristiwa koagulasi. kemudian dimasukkan dalam air merupakan cara
Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya pada mekanik. Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menam-
industri logam, penyerapan racun-racun berwujud bahkan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3
gas dengan arang halus pada penggunaan masker merupakan cara peptisasi. Pembuatan sol agar-
gas, penjernihan air dengan tawas (Al2(SO4)3) pada agar dengan cara memasukkan serbuk agar-agar
proses pengolahan air minum, penyembuhan sakit ke dalam air panas merupakan cara mekanik.
perut karena bakteri patogen menggunakan norit
19. Jawaban: e
merupakan proses adsorpsi.
Sol damar bersifat larut dalam alkohol, tetapi sukar
15. Jawaban: b larut dalam air. Pada pembuatan sol damar, mula-
Penggunaan asam format pada proses pengolahan mula damar dilarutkan dalam alkohol hingga diper-
karet dari lateks bertujuan untuk menggumpalkan oleh larutan jenuhnya. Larutan jenuh selanjutnya
lateks. Jadi, proses ini menerapkan prinsip ditambah air hingga diperoleh sol damar. Pembuat-
koagulasi. Penerapan prinsip koloid pelindung an koloid tersebut menggunakan cara penggantian
diterapkan pada penambahan gelatin untuk pelarut. Pembuatan koloid dengan reaksi redoks
mencegah terbentuknya gula atau kristal es pada selalu disertai dengan perubahan bilangan
es krim, penggunaan kasein pada proses oksidasi. Pembuatan koloid dengan reaksi
pembuatan susu, penambahan lesitin untuk hidrolisis dilakukan dengan mereaksikan garam
menstabilkan butiran-butiran air dalam proses tertentu dengan air. Pembuatan koloid dengan
pembuatan margarin, dan penggunaan larutan gom reaksi pengendapan dilakukan dengan cara
untuk melindungi partikel-partikel karbon dalam mencampurkan dua macam larutan elektrolit
tinta. hingga menghasilkan endapan yang berukuran
16. Jawaban: a koloid. Pembuatan koloid dengan pengembunan
Efek Tyndall terlihat pada peristiwa sorot lampu uap dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu
mobil pada saat kabut, sedangkan elektroforesis mengembunkan uapnya yang dilakukan melalui
dimanfaatkan untuk mengendapkan debu pada pengaliran lewat air dingin.
cerobong asap. Pembuatan lateks dari getah karet

88 Koloid
20. Jawaban: d 24. Jawaban: d
Sol sulfida yang terbentuk dari endapan CdS dapat Bahan pendorong yang digunakan dalam aerosol
dibuat dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam obat antinyamuk semprot adalah senyawa kloro
endapan CdS hingga diperoleh sulfida yang fluoro karbon (CFC). Sementara itu, asam formiat
terdispersi. Cara ini dinamakan peptisasi, yaitu dapat digunakan untuk menggumpalkan getah
melarutnya kembali endapan elektrolit yang berupa karet. Amonia ditambahkan dalam getah karet
partikel-partikel koloid. untuk mempertahankan keadaan sol lateks.
Formaldehid adalah nama lain formalin. Aluminium
21. Jawaban: a
hidroksida (Al(OH)3) adalah koloid yang dihasilkan
Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan
dari reaksi tawas dengan air.
dengan cara mengubah partikel suspensi/kasar
menjadi partikel koloid. Pengubahan ini dilakukan 25. Jawaban: b
dengan cara berikut. Penggunaan koloid tipe sol cair terdapat pada cat
1) Cara mekanik kuku dan masker wajah, lipstik termasuk sol padat.
Zat yang didispersikan dan medium pen- Hairspray dan parfum semprot termasuk aerosol.
dispersi digiling bersama-sama sampai Pembersih muka termasuk emulsi. Sabun cukur
membentuk partikel koloid. termasuk buih. Minyak rambut termasuk gel.
2) Cara busur Bredig
26. Jawaban: c
Mencelupkan dua kawat ke dalam air dan
Kuning telur berfungsi sebagai emulgator dalam
memberikan arus listrik pada keduanya
mayones. Kuning telur membantu mengemulsikan
sehingga kawat bertindak sebagai elektrode.
minyak nabati dalam air.
Panas yang ditimbulkan mula-mula meng-
uapkan logam kemudian uap logam tersebut 27. Jawaban: d
mengalami kondensasi dan membentuk Koloid yang terbentuk dari reaksi antara tawas
partikel koloid. dengan air adalah Al(OH)3. Koloid ini mampu
mengadsorpsi zat pencemar, seperti zat warna.
22. Jawaban: b
Kalsium asetat sukar larut dalam alkohol, tetapi 28. Jawaban: e
mudah larut dalam air. Agar kalsium asetat dapat Pembersih muka merupakan emulsi cair. Bahan
larut dalam alkohol, kalsium asetat dilarutkan berwujud cair didispersikan dalam medium cair.
terlebih dahulu ke dalam air hingga terbentuk larutan Lipstik adalah sol padat, sedangkan maskara dan
jenuh kalsium asetat, kemudian ditambahkan cat kuku adalah sol cair. Gel rambut merupakan
pelarut alkohol sedikit demi sedikit. Penambahan koloid tipe gel.
ini mengakibatkan terjadinya pergantian pelarut dari 29. Jawaban: d
air ke alkohol sehingga terjadi koloid gel kalsium Getah karet dikoagulasikan dengan penambahan
asetat. asam formiat.
23. Jawaban: d 30. Jawaban: e
1) Sol AgCl dibuat dengan cara dekomposisi Norit dapat digunakan untuk mengobati sakit perut,
rangkap (cara kondensasi), yaitu dengan karena norit dapat membentuk koloid yang mampu
mencampurkan larutan perak nitrat encer mengadsorpsi zat racun atau gas di dalam pen-
dengan larutan HCl encer. cernaan. Penggunaan norit ini menerapkan sifat
2) Sol emas dapat dibuat dengan reaksi reduksi adsorpsi koloid.
(cara kondensasi) dengan cara mereaksikan
larutan encer Au3+ dengan larutan ion Sn2+ B. Uraian
atau ion Fe2+
3) Sol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan reaksi 1. Campuran gas dalam medium gas membentuk
hidrolisis (cara kondensasi), yaitu dengan sistem dispersi halus atau larutan sejati. Partikel-
menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air partikel molekul gas berukuran kurang dari
mendidih. Ion Fe3+ akan mengalami reaksi 10–7 cm dan jarak antarpartikel sangat renggang
hidrolisis menjadi Fe(OH)3. sehingga partikel gas bercampur secara homogen
4) Sol amilum dibuat dengan cara dispersi. dalam segala perbandingan. Oleh karena itu, gas
5) Sol belerang dapat dibuat dengan cara reaksi dalam medium gas membentuk larutan.
redoks (cara kondensasi), antara H2S dengan 2. Tanah merupakan sistem koloid karena tanah
SO2. terdiri atas berbagai padatan seperti humus, pasir,
dan mineral-mineral yang bercampur menjadi satu.
Tanah digolongkan dalam sol padat.

Kimia Kelas XI 89
3. Koloid dapat menghamburkan cahaya karena 7. Hemodialisis (cuci darah) merupakan terapi medis
partikel-partikel koloid yang berupa molekul atau yang digunakan oleh penderita penurunan fungsi
ion berukuran cukup besar sehingga mampu ginjal. Hemodialisis berfungsi membuang zat-zat
menghamburkan cahaya yang diterimanya ke sisa metabolisme dalam darah menggunakan
segala arah meskipun partikel koloidnya tidak mesin dialisator. Darah dipompa keluar dari tubuh
tampak. Larutan tidak dapat menghamburkan kemudian masuk ke dalam mesin dialisator. Di
cahaya karena ukuran partikel larutan sangat kecil, dalam dialisator, darah dibersihkan dari zat-zat
lebih kecil dari ukuran partikel koloid sehingga tidak racun melalui proses difusi dan ultra filtrasi oleh
mampu menghamburkan cahaya. cairan khusus untuk dialisis. Setelah bersih, darah
dialirkan kembali ke dalam tubuh.
4. Peptisasi merupakan peristiwa pemecahan
molekul besar menjadi molekul kecil (berukuran 8. Pemutihan gula dengan sistem koloid dilakukan
koloid) dengan penambahan zat kimia. Suatu dengan melarutkan gula ke dalam air dan
presipitat (zat padat) didispersikan ke dalam suatu mengalirkannya melalui sistem koloid tanah
medium dispersi dengan jalan penambahan zat diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan
ketiga. Sementara itu, koagulasi merupakan mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga
peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid gula menjadi berwarna putih.
sehingga fase terdispersi terpisah dari medium
9. Kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid
perdispersinya. Jadi, secara skema dapat ditulis-
karena bentuk koloid mempunyai beberapa
kan sebagai berikut.
koagulasi
kelebihan. Kelebihan bentuk koloid dalam kosmetik
→
koloid ← presipitat sebagai berikut.
peptisasi
a. Mudah dibersihkan.
5. Dalam dispersi koloid, koloid pelindung berfungsi b. Tidak merusak kulit dan rambut.
sebagai pelindung muatan koloid agar partikel- c. Mudah menyerap berbagai bahan yang ber-
partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari fungsi sebagai pewangi, pelembut, dan
medium pendispersi. pewarna.
6. Kegiatan industri yang memanfaatkan sifat d. Mengandung dua jenis bahan yang tidak
adsorpsi sebagai berikut. saling melarutkan.
a. Industri gula, yaitu pada kegiatan pemutihan 10. Sistem koloid yang terdapat pada cat termasuk
gula. sol. Partikel-partikel padat yang berupa zat warna,
b. Industri tekstil, yaitu pada proses pewarnaan oksidasi logam, bahan penstabil, bahan pengawet,
tekstil. zat pencemerlang, dan zat pereduksi dihaluskan
c. Industri air minum, yaitu pada kegiatan men- hingga berukuran partikel koloid. Partikel-partikel
jernihkan dan memurnikan air. tersebut kemudian didispersikan dalam cairan
d. Industri logam, yaitu pada kegiatan memisah- pelarut cat.
kan mineral logam dari bijihnya.
e. Industri zat warna, yaitu pada kegiatan
memisahkan komponen zat warna.

90 Koloid
4. Jawaban: b
A. Pilihan Ganda
HCOOH(aq) + KOH(aq) → HCOOK(aq) + H2O( )
1. Jawaban: d mmol HCOOH = mmol KOH
H2PO4–(aq) + H2O( ) HPO42–(aq) + H3O+(aq) = 20 ml · 0,5 M
asam basa basa asam = 10 mmol
konjugasi konjugasi Massa HCOOH titrasi
Pasangan asam-basa konjugasi: = mmol HCOOH · Mr HCOOH
1) H2PO4– dan HPO42– = 10 · 46
2) H2O dan H3O+ = 460 mg
= 0,46 gram
2. Jawaban: d Massa jenis HCOOH = 1,2 g/ml
pH = 5 VHCOOH = 20 ml
–log [H+] = 10–5
Massa HCOOH = ρ · v = 1,2 · 20 = 24 gram
[H+] = 10–5
0,46 g
[H+] = K a ⋅ [CH3 COOH] Kadar HCOOH = 24 g · 100% = 1,9%
10–10 = 10–5 · [CH3COOH] Jadi, kadar HCOOH 1,9%.
[CH3COOH] = 10–5 M 5. Jawaban: e
V2 = 10 ml + 90 ml = 100 ml Mol NaOH = MNaOH · VNaOH
Pengenceran: = 0,2 L · 0,03 M = 6 · 10–3 mol
V1 · M1 = V2 · M2 Mol H3PO4 = MH PO · VH PO
3 4 3 4
= 0,2 L · 0,01 M = 2 · 10–3 mol
10 · 10–5 = 100 · M2
3NaOH(aq) + H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + 3H2O( )
M2 = 1 · 10–6 M Mula-mula : 6 · 10–3 mol 2 · 10–3 mol – –
Reaksi : 6 · 10–3 mol 2 · 10–3 mol 2 · 10–3 mol 6 · 10–3 mol
[H+] = K a ⋅ [CH3 COOH] ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – – 2 · 10–3 mol 6 · 10–3 mol
= 10−5 ⋅ 10−6
Mol Na3PO4 = 2 · 10–3 mol
−11
= 10 = 10–5,5 Volume total = 200 ml + 200 ml = 400 ml = 0,4 L
pH = –log [H+] mol 2 ⋅10−3 mol
[Na3PO4] = = = 5 · 10–3 M
= –log 10–5,5 volume total 0,4 L
= 5,5 Garam Na3PO4 berasal dari basa kuat NaOH dan
asam lemah H3PO4 sehingga bersifat basa.
3. Jawaban: a
Na3PO4(aq) → 3Na+(aq) + PO43–(aq)
Asam Lewis adalah spesi yang menerima pasang-
5 · 10–3 15 · 10–3 5 · 10–3
an elektron bebas.
− Kw Kw
OH 
 OH 
 [OH–] = ⋅M = ⋅ [PO34 − ]
.. .. Ka Ka
 
HO : B + HO : H ←→  HO : B : OH  + H+

10−14
..  ..  = (5 ⋅10−3 )
OH 
 OH 

2 ⋅ 10−12

B(OH)3 bertindak sebagai asam Lewis karena = 2,5 ⋅ 10−5


menerima elektron bebas dari OH dalam senyawa
= 25 ⋅ 10 −6 = 5 · 10–3
H2O.
pOH = –log [OH–] = –log (5 · 10–3) = 3 – log 5
pH = pKw – pOH = 14 – (3 – log 5) = 11 + log 5

Kimia Kelas XI 91
6. Jawaban: c NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O( )
Mol H2CO3 = V H2CO3 × M H2CO3 Mula-mula : 10 mmol 10 mmol – –
= 50 ml × 0,1 M Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol
= 5 mmol = 0,05 mol –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – – 10 mmol 10 mmol
H2CO3(aq) + 2NH4OH(aq) → (NH4)2CO3(aq) + H2O( )
Mula-mula: 0,005 mol 0,01 mol – – Habis bereaksi
Reaksi : 0,005 mol 0,01 mol 0,005 mol 0,005 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 2) Mol NaOH = MNaOH · VNaOH
Sisa : – – 0,005 mol 0,005 mol = 0,1 M · 100 ml
Oleh karena larutan asam dan basa habis bereaksi = 10 mmol
menghasilkan garam dan air, garam akan Mol CH3COOH = MCH COOH · VCH COOH
3 3
menglami hidrolisis. pH campuran kedua larutan = 0,1 M · 100 ml
ini dapat diketahui dari harga Ka dan Kb. H2CO3 = 10 mmol
merupakan larutan asam lemah, sedangkan NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O( )
NH4OH merupakan larutan basa lemah sehingga Mula-mula: 10 mmol 10 mmol – –
garam akan terhidrolisis total. pH larutan dihitung Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol
dari konsentrasi [H+] atau [OH–] dalam larutan –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – – 10 mmol 10 mmol
dengan persamaan berikut.
Habis bereaksi
Ka ⋅ K w Kb ⋅ K w
[H+] = Kb atau [OH–] = Ka 3) Mol NaOH = MNaOH · VNaOH
−7 −14
4,3 ⋅ 10 × 10 = 0,2 M · 100 ml
[H+] =
1,7 ⋅ 10−5
= 20 mmol
−16 Mol CH3COOH = MCH COOH · VCH COOH
= 2,52 ⋅ 10 = 1,59 · 10–8 3 3

pH = –log [H+] = 0,1 M · 100 ml = 10 mmol


= –log (1,59 · 10–8) NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O( )
= 8 – log 1,59 = 7,8 Mula-mula: 20 mmol 10 mmol – –
Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol
atau
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
1,7 ⋅ 10−5 × 10−14 Sisa : 10 mmol – 10 mmol 10 mmol
[OH–] =
4,3 ⋅ 10−7
Sisa basa kuat
−13
= 3,95 ⋅ 10 4) Mol NaOH = MNaOH · VNaOH
= 6,28 · 10–7 = 0,1 M · 100 ml
pOH = –log [OH–] = 10 mmol
= –log 6,28 · 10–7 Mol H2CO3 = MH CO · VH CO
2 3 2 3
= 7 – log 6,28 = 0,1 M · 50 ml
pH = 14 – (7 – log 6,28) = 7 + log 0,8 = 7,8 = 5 mmol
7. Jawaban: b 2NaOH(aq) + H2CO3(aq) → Na2CO3(aq) + 2H2O
Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya Mula-mula : 10 mmol 5 mmol – –
relatif tetap pada penambahan sedikit asam, Reaksi : 10 mmol 5 mmol 5 mmol 10 mmol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
sedikit basa, dan pengenceran. Berdasarkan data Sisa : – – 5 mmol 10 mmol
pada tabel tersebut, larutan penyangga ditunjukkan
Habis bereaksi
oleh nomor 2.
5) Mol NaOH = MNaOH · VNaOH
8. Jawaban: e
Campuran yang dapat membentuk larutan = 0,1 M · 100 ml
penyangga yaitu campuran antara asam kuat = 10 mmol
dengan basa lemah atau basa kuat dengan asam Mol H2CO3 = MH CO · VH CO
2 3 2 3
lemah dan ketika direaksikan sisa asam lemah/ = 0,1 M · 100 ml
basa lemah. = 10 mmol
1) Mol NaOH = MNaOH · VNaOH 2NaOH(aq) + H2CO3(aq) → Na2CO3(aq) + 2H2O( )
= 0,1 M · 100 ml = 10 mmol Mula-mula: 10 mmol 10 mmol – –
Reaksi : 10 mmol 5 mmol 5 mmol 10 mmol
Mol HCl = MHCl · VHCl –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 0,1 M · 100 ml Sisa : – 5 mmol 5 mmol 10 mmol
= 10 mmol Sisa asam lemah

92 Ulangan Akhir Semester


Jadi, larutan penyangga terbentuk pada reaksi 11. Jawaban: d
antara 100 ml NaOH 0,1 M dan 100 ml H2CO3 pH = 9
0,1 M. pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5
9. Jawaban: c –log [OH–] = 5
Misal MNH3 = 1 M [OH–] = 10–5
MHCl = 1 M nbasa
[OH–] = Kb ·
volume NH3 = x L ngaram
n
volume HCl = y L 10–5 = 10–5 · basa
ngaram
mol NH3 = x L · 1 M = x mol nbasa = ngaram
mol HCl = y L · 1 M = y mol nNH OH = nNH Cl
4 4
NH3(g) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) Misal VNH OH = x ml
Mula-mula : x mol y mol – 4

Reaksi : y mol y mol y mol Mol NH4OH = MNH OH · VNH OH = 0,1 M · x ml =


4 4
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 0,1x mmol
Sisa : (x – y) mol – y mol Mol HCl = MHCl · VHCl = 0,2 M · 100 ml = 20 mmol
pH = 9 NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
pOH = 14 – pH Mula-mula : 0,1x mmol 20 mmol – –
= 14 – 9 = 5 Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol 20 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
–log [OH–] = 5 Sisa :(0,1x – 20 mmol) – 20 mmol 20 mmol
–log [OH–] = –log 10–5 nNH = nNH Cl
3 4
[OH–] = 10–5 0,1x – 20 = 20
[OH–] = Kb ·
[NH3 ] 0,1x = 20 + 20
[NH4Cl] 0,1x = 40
mol NH3 / volume total 40
= Kb · x= = 400 ml
mol NH4Cl/ volume total 0,1
x−y 12. Jawaban: e
10–5 = 10–5 ·
y
pH = 5 – log 5
y=x–y
–log [H+] = 5 – log 5
2y = x [H+] = 5 · 10–5
x
= 2 nCH3 COOH
y 1 [H+] = Ka · n
CH3 COONa
Jadi, perbandingan volume NH3 : HCl = 2 : 1. MCH3 COOH · VCH3 COOH
10. Jawaban: c 5 · 10–5 = 10–5 · M
CH3 COONa · VCH3 COONa
Mol NH3 = M · V = 0,4 M · 100 ml = 40 mmol VCH3 COOH
5
Mol HCl = M · V = 0,2 M · 100 ml = 20 mmol = V
1 CH3 COONa
NH3(g) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + 2H2O( )
Mula-mula: 40 mmol 20 mmol – – VCH : VCH =5:1
3COOH 3COONa
Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol 40 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
13. Jawaban: a
Sisa : 20 mmol – 20 mmol 40 mmol Sistem penyangga dalam tubuh manusia yang
nbasa berperan menjaga pH darah adalah sistem
[OH–] = Kb · penyangga karbonat (H2CO3/HCO3–).
ngaram
nNH3
= Kb · 14. Jawaban: d
nNH4 Cl
Apabila darah kemasukan zat bersifat asam, ion
20 mmol
= 10–5 · H+ akan bereaksi dengan ion HCO3–, sedangkan
20 mmol
= 10–5 apabila darah kemasukan zat yang bersifat basa,
ion OH– akan bereaksi dengan H2CO3.
pOH = –log [OH–]
= –log 10–5 15. Jawaban: c
=5 Ag2SO4(s) 2Ag+(aq) + SO42–(aq)
pH = 14 – pOH = 14 – 5 = 9 Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO42–]

Kimia Kelas XI 93
16. Jawaban: c 18. Jawaban: c
1) NiCO3(s) Ni2+(aq) + CO32–(aq) Suatu garam akan larut jika Ksp > Qsp.
s s s [AgNO3] = 0,02 M
Ksp NiCO3 = [Ni2+][CO32–] VAgNO = 200 ml
3

1,4 · 10–7 = s2 [S2–] = [PO43–] = [CrO42–] = [Br –] = [SO42–] = 0,02 M


VS2– = VPO3– = VCrO2– = VBr– = VSO2– = 200 ml
s= 1,4 × 10−7 4 4 4

AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq)


= 3,7 · 10–4 0,02 M 0,02 M 0,02 M
2) MnCO3(s) Mn2+(aq) + CO32–(aq) 1) Ksp Ag2S = 2 · 10–49
s s s
Konsentrasi setelah dicampurkan:
Ksp MnCO3 = [Mn2+][CO32–]
200 ml
2,2 · 10–13 = s2 [Ag+] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M
s= 2,2 × 10−13 200 ml
[S2–] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M
= 4,6 · 10–7
3) CdCO3(s) Cd2+(aq) + CO32–(aq) Ag2S(s) 2Ag+(aq) + S2–(aq)
s s s Qsp Ag2S = [Ag+]2[S2–]
Ksp CdCO3 = [Cd2+][CO32–] = (0,01)2(0,01)
6,2 · 10–12 = s2 = 10–6
s= 6,2 × 10−12 Ksp < Qsp berarti terjadi endapan.
= 2,5 · 10–6 2) Ksp Ag3PO4 = 1 · 10–20
4) CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32–(aq) Konsentrasi setelah dicampurkan:
s s s
200 ml
Ksp CaCO3 = [Ca2+][CO32–] [Ag+] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M
3,8 · 10–9 = s2 200 ml
−9
[PO4] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M
s= 3,8 × 10 = 6,1 · 10–5
Jadi, urutan kelarutan garam-garam tersebut dari Ag3PO4(s) 3Ag+(aq) + PO43–(aq)
yang kecil yaitu MnCO3, CdCO3, CaCO3, dan Qsp Ag3PO4 = [Ag+]3[PO43–]
NiCO3 atau 2), 3), 4), dan 1). = (0,01)3(0,01)
17. Jawaban: e = 10–8
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
Ksp < Qsp berarti terjadi endapan.
s 2s s
K2CrO4 → 2K+(aq) + CrO42–(aq) 3) Ksp Ag2CrO4 = 6 · 10–5
0,01 M 0,01 M 0,01 M Konsentrasi setelah dicampurkan:
[CrO42–]= s + 0,01 200 ml
Oleh karena s dianggap sangat kecil maka [Ag+] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M
diabaikan.
200 ml
Jadi, [CrO42–] = 0,01 M. [CrO42–] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M
Ksp AgCrO4 = [Ag+]2[CrO42–]
4,8 · 10–12 = (2s)2 · 0,01 Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
Qsp Ag2CrO4 = [Ag+]2[CrO42–]
4,8 × 10 −12
4s2 = 0,01 = (0,01)2(0,01)
4s2 = 4,8 · 10–10 = 10–6
4,8 × 10−10 Ksp > Qsp berarti garam larut.
s=
4

= 1,2 × 10−10 = 1,09 · 10–5 mol/L

94 Ulangan Akhir Semester


4) Ksp AgBr = 5 · 10–13 20. Jawaban: d
Konsentrasi setelah dicampurkan: 1) BaCrO4(s) Ba2+(aq) + CrO42–(aq)
s s s
200 ml
[Ag+] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M Ksp BaCrO4 = [Ba2+][CrO42–]
200 ml 2,0 · 10–10 = s2
[Br –] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M
s= 2,0 × 10−10
AgBr(s) Ag+(aq) + Br –(aq)
= 1,4 · 10–5
Qsp AgBr = [Ag+][Br –]
2) PbSO4(s) Pb2+(aq) + SO42–(aq)
= (0,01)(0,01)
s s s
= 10–4
Ksp PbSO4 = [Pb2+][SO42–]
Ksp < Qsp berarti terjadi endapan.
1,8 · 10–8 = s2
5) Ksp Ag2SO4 = 3 · 10–5
s= 1,8 × 10−8 = 1,3 · 10–4
Konsentrasi setelah dicampurkan:
3) CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32–(aq)
200 ml
[Ag+] = 400 ml
· 0,02 M = 0,01 M s s s
Ksp CaCO3 = [Ca2+][CO32–]
200 ml
[SO42–] = 400 ml · 0,02 M = 0,01 M 2,8 · 10–9 = s2
Ag2SO4(s) 2Ag+ (aq) + SO42–(aq) s= 2,8 × 10−9 = 5,2 · 10–5
Qsp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO42–] 4) AgCl(s) Ag+(aq) + Cl–(aq)
= (0,01)2(0,01) s s s
= 10–6 Ksp AgCl = [Ag+][Cl–]
Ksp > Qsp berarti larut. 1,0 · 10–10 = s2
Jadi, garam yang larut adalah Ag 2CrO 4 dan s = 1,0 × 10−10 = 1 · 10–5
Ag2SO4.
Jadi, urutan kelarutan garam dari yang paling kecil
19. Jawaban: a ke yang paling besar yaitu AgCl, BaCrO4, CaCO3,
BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq) dan PbSO4 atau 4), 1), 3), dan 2).
x x x 21. Jawaban: c
Ksp BaSO4 = x 2 Endapan tidak terjadi apabila hasil kali konsentrasi
ion-ion < Ksp.
Vair = 1.000 ml = 1 L
massa BaSO4 = 2,33 mg 1) Ca(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Ca(OH)2 = 5 · 10–6,
KOH = 10–3 M (perubahan volume karena
2,33 mg
mol BaSO4 = 233 mg/mmol penambahan KOH diabaikan)
[Ca2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
= 0,01 mmol
= 10 –9 < K sp Ca(OH) 2 (tidak
= 1 · 10–2 mmol
mengendap
= 1 · 10–5 mol
2) Ba(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Ba(OH)2 = 4 · 10–3,
1 × 10−5 mol
[BaSO4] = =1· 10–5 M KOH = 10–3 M
1L
BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq) [Ba2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
1· 10–5 1 · 10–5 1 · 10–5 = 10–9 < Ksp Ba(OH)2
(tidak mengendap)
Ksp BaSO4 = [Ba2+][SO42–]
Ksp BaSO4 = (1 · 10–5)2 3) Mg(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Mg(OH)2 = 3 · 10–12,
KOH = 10–3 M
= 1 · 10–10
[Mg2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
= 10–9 > Ksp Mg(OH)2
(mengendap)

Kimia Kelas XI 95
4) Fe(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Fe(OH)2 = 5 · 10–16, mAgCl
KOH = 10–3 M Mol AgCl =
Mr AgCl
[Fe2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
mAgCl
= 10–9 > Ksp Fe(OH)2 0,02 mol =
143,5
(mengendap)
mAgCl = 0,02 mol · 143,5 gram/mol = 2,87 gram
5) Pb(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Pb(OH)2 = 3 · 10–16,
23. Jawaban: e
KOH = 10–3 M
Kue merupakan contoh busa padat. Contoh busa
[Pb2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2 (buih) cair adalah busa sabun.
= 10–9 > Ksp Pb(OH)2
24. Jawaban: c
(mengendap)
Sol cair merupakan sistem koloid dengan fase
22. Jawaban: b padat terdispersi dalam fase cair. Contoh cat,
[NaCl] = 0,2 M darah, cat kuku, dan getah karet. Mentega
VNaCl = 100 ml = 0,1 L termasuk koloid tipe emulsi padat (cair dalam
[AgNO3] = 0,2 M padat).
VAgNO = 100 ml = 0,1 L 25. Jawaban: a
3
Vtotal = VNaCl + VAgNO = 0,1 L + 0,1 L = 0,2 L Kemampuan koloid untuk memisahkan ion-ion
3
Mol NaCl = MNaCl · VNaCl pengganggu kestabilan dalam suatu proses
ditunjukkan oleh sifat koloid berupa dialisis.
= 0,2 M · 0,1 L
Dispersi merupakan cara mengubah partikel-
= 0,02 mol partikel kasar menjadi partikel koloid. Kondensasi
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq) merupakan pengubahan partikel larutan dengan
0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol cara penggumpalan sehingga menjadi partikel
mol Cl− 0,02 mol berukuran koloid. Peptisasi adalah memecah
[Cl–] dalam AgCl = = 0,2 L
= 0,1 M partikel-partikel besar menjadi partikel koloid
Vtotal
dengan penambahan suatu zat elektrolit. Busur
Mol AgNO3 = MAgNO · VAgNO Bredig merupakan cara membuat partikel-partikel
3 3

= 0,2 M · 0,1 L fase terdispersi berukuran partikel koloid meng-


= 0,02 mol gunakan loncatan bunga api listrik.
AgNO3(s) → Ag+(aq) + NO3–(aq) 26. Jawaban: d
0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol Sifat adsorpsi diterapkan pada proses cara kerja
obat norit dan penjernihan air menggunakan tawas.
mol Ag+
[Ag+] dalam AgCl = Sorot lampu mobil saat cuaca berkabut merupakan
Vtotal
contoh peristiwa efek Tyndall. Proses pencucian
0,02 mol darah menerapkan sifat dialisis. Pembentukan
= 0,2 L delta dimuara sungai merupakan contoh peristiwa
= 0,1 M koagulasi.
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl–(aq) 27. Jawaban: a
Ksp = [Ag+][Cl–] = 0,1· 0,1 = 0,01 = 10–2 Sol AgI yang bermuatan negatif akan mudah
Harga hasil kali [ion-ion] > Ksp AgCl sehingga terjadi dikoagulasikan dengan elektrolit yang bermuatan
positif dengan jumlah muatan paling besar.
endapan (terbukti).
Muatan positif dari: AlCl3 = 3, BaCl2 = 2, NaCl = 1,
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
Na2SO4 = 1, dan Na3PO4 = 1.
Mula-mula : 0,02 mol 0,02 mol – –
Jadi, elektrolit yang paling baik untuk meng-
Reaksi : 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– koagulasikan AgI yaitu AlCl3.
Sisa : – – 0,02 mol 0,02 mol
28. Jawaban: d
Mol AgCl = 0,02 mol 1) reaksi hidrolisis
Mr AgCl = 1 · Ar Ag + 1 · Ar Cl 2) reaksi redoks
= 1 · 108 + 1 · 35,5 3) reaksi redoks
= 108 + 35,5 4) reaksi pemindahan
= 143,5 gram/mol 5) reaksi pengendapan

96 Ulangan Akhir Semester


29. Jawaban: b Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH–(aq)
Pembuatan koloid dengan cara dispersi. 0,25 0,25 0,5
1) Membuat sol logam dengan cara busur pOH= –log [OH–]
Bredig. = –log 0,5
2) Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan = –log 5 · 10–1
gas H2S ke dalam endapan CdS atau NiS. = 1 – log 5
3) Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambah- pH = 14 – pOH
kan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3. = 14 – (1 – log 5)
30. Jawaban: a = 13 + log 5
Koloid dapat dibuat melalui reaksi hidrolisis, yaitu Jadi, pH larutan campuran yang terjadi sebesar
dengan mereaksikan garam tertentu dengan air. 13 + log 5.
Misalnya sol Fe(OH)3. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan 3. VCH = 200 ml
cara memanaskan larutan FeCl3. Larutan FeCl3 3COOH

akan terionisasi menghasilkan ion Fe3+. Ion Fe3+ [NaOH] = 0,2 M


ini akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi VNaOH = 100 ml
Fe(OH)3.
MCH · VCH · valensi = MNaOH · VNaOH · valensi
Reaksi: 3COOH 3COOH
MCH · 200 ml · 1 = 0,2 M · 100 ml · 1
FeCl3(aq) + 3H2O( ) Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq) 3COOH
0,2 M · 100 ml · 1
MCH = = 0,1 M
3COOH 200 ml · 1
B. Uraian
Jadi, konsentrasi CH3COOH adalah 0,1 M.
1. pH = 10 4. Mol CH3COOH = MCH · VCH COOH
3COOH
pOH= 14 – pH 3

= 14 – 10 = 0,2 M · 100 ml
=4 = 20 mmol
–log [OH–] = 4 Mol NaOH = MNaOH · VNaOH
[OH–] = 1 · 10–4 = 0,2 M · 100 ml
Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH–(aq) = 20 mmol
5 · 10–5 5 · 10–5 1 · 10–4 NaOH + CH3COOH → CH3CONa + H2O
[Mg(OH)2] = 5 · 10–5 Mula-mula: 20 mmol 20 mmol – –
Mr Mg(OH)2 = 1 · Ar Mg + 2 · Ar O + 2 · Ar H Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol 20 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 1 · 24 + 2 · 16 + 2 · 1
Sisa : – – 20 mmol 20 mmol
= 24 + 32 + 2
= 58 Mol CH3COONa = 20 mmol
m 1.000 Vtotal = VNaOH + VCH COOH
M= M · 3
r V = 100 ml + 100 ml
m 1.000 = 200 ml
5 · 10–5 = · 500
58
−5 n 20 mmol
5 · 10 · 58 · 500 [CH3COONa] = = 200 ml = 0,1 M
m= Vtotal
1.000
= 145 · 10–5 gram CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + Na+(aq)
= 1,45 mg 0,1 M 0,1 M 0,1 M
Jadi, massa Mg(OH)2 yang dilarutkan dalam air
Kw Kw
adalah 1,45 mg. [OH–] = ·M = · [CH3 COO − ]
Ka Ka
2. V1 = V2 = 100 ml = 0,1 L
10 −14 10−15
M1 × V1 + M2 × V2 = · 0,1 =
Mcampuran = V1 + V2
1 × 10 −5 1 × 10−5

=
0,2 M · 0,1L + 0,3 M · 0,1L = 10 −10 = 10–5
0,1L + 0,1L
pOH = –log [OH–] = –log 10–5 = 5
0,02 + 0,03
= 0,2 pH = 14 – pOH = 14 – 5 = 9
0,05 Jadi, pH campuran yang terjadi adalah 9.
= 0,2
= 0,25 M

Kimia Kelas XI 97
n 4 BaCO3(s) Ba2+(aq) + CO32–(aq)
5. [H+] = Ka · n asam = 10–5 · 1 = 4 · 10–5 0,0001 M 0,0001 M
basa konjugasi
pH = –log [H ] = –log (4 · 10–5) = 5 – log 4
+
Qsp BaCO3 = [Ba2+][CO32–]
Jadi, pH larutan tersebut adalah 5 – log 4. = 0,0001 M · 0,0001 M = 10–8
6. pH = 3 Qsp > Ksp berarti mengendap.
–log [H+] = 3 2) Ca(NO3)2(aq) → Ca2+(aq) + 2NO3–(aq)
[H+] = 10–3 0,0001 M 0,0001 M 0,0002 M

[H+] = Ka · a Na2CO3(aq) → 2Na+(aq) + CO32–(aq)


0,0001 M 0,0002 M 0,0001 M
10–3 = K a · 0,1 CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32–(aq)
0,0001 M 0,0001 M
10–6 = Ka · 0,1
Qsp CaCO3 = [Ca2+][CO32–]
10 −6 = 0,0001 M · 0,0001 M = 10–8
Ka = 0,1
= 10–5
Qsp > Ksp berarti mengendap.
pH = 5 – log 5
–log [H+] = 5 – log 5 3) AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq)
[H+] = 5 · 10–5 0,0001 M 0,0001 M 0,0001 M
Mol CH3COOH = MCH · VCH Na2CO3(aq) → 2Na+(aq) + CO32–(aq)
3COOH 3COOH
0,0001 M 0,0002 M 0,0001 M
= 0,1 M · 0,1 L = 0,01 mol
nCH3 COOH Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO32–(aq)
[H+] = Ka · n 0,0001 M 0,0001 M
CH3 COONa
0,01mol
KspAg2CO3 = [Ag+]2[CO32–]
5 · 10–5 = 10–5 · 0,01M · V = (0,0001 M)2(0,0001 M)
CH3 COONa
5 · VCH COONa = 1 L = 10–12
3
1L Qsp < Ksp berarti belum mengendap.
VCH COONa = 5 = 0,2 L = 200 ml Jadi, senyawa yang telah mengendap adalah
3

Jadi, volume garam natrium yang ditambahkan BaCO3 dan CaCO3.


adalah 200 ml. 9. Contoh penerapan sifat adsorpsi koloid dalam
7. AgCl(s) Ag+(aq) + Cl–(aq) bidang industri adalah pemutihan gula tebu. Pada
s s s proses ini gula yang masih kotor dilarutkan dalam
Ksp AgCl = [Ag+][Cl–] air, kemudian dialirkan melalui arang tulang dan
1,6 · 10–11 = s · s tanah diatome. Fungsi arang tulang dan tanah
1,6 · 10–11 = s2 diatome adalah sebagai adsorben. Zat-zat warna
16 · 10–12 = s2 dalam gula akan diadsorpsi sehingga dihasilkan
s = 4 · 10–6 gula yang putih bersih.
M = s = 4 · 10–6 10. Pembuatan koloid melalui reaksi pengendapan
Mr AgCl = 1 · Ar Ag + 1 · Ar Cl dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam
= 1 · 108 + 1 · 35,5 larutan elektrolit hingga menghasilkan endapan
= 108 + 35,5 = 143,5 yang berukuran koloid.
mAgCl 1.000
MAgCl = M · Contoh pembuatan sol AgCl.
r AgCl V Sol AgCl dibuat dengan cara mencampurkan
mAgCl 1.000
4 · 10–6 = · larutan AgNO3 dengan larutan HCl encer atau NaCl
143,5 200
encer. Reaksi yang terjadi:
5mAgCl = 143,5 · 4 · 10–6 AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(s) + HNO3(aq)
AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
143,5 · 4 · 10 −6
mAgCl = Pembuatan koloid melalui reaksi hidrolisis
5
= 114,8 · 10–6 g = 0,1148 mg dilakukan dengan mereaksikan garam tertentu
Jadi, massa AgCl yang dilarutkan dalam 200 ml dengan air. Contoh: pembuatan Fe(OH)3.
air adalah 0,1148 mg. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan
larutan FeCl3 ke dalam air mendidih. Larutan FeCl3
8. 1) Ba(NO3)2(aq) → Ba2+(aq) + 2NO3–(aq)
akan terionisasi menghasilkan ion Fe3+. Ion Fe3+
0,0001 M 0,0001 M 0,0002 M
ini akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi
Na2CO3(aq) → 2Na+ + CO32– Fe(OH)3. Reaksi yang terjadi:
0,0001 M 0,0002 M 0,0001 M
FeCl3(aq) + 3H2O( ) Fe(OH)3 + 3HCl( )

98 Ulangan Akhir Semester


SILABUS
Larutan Asam-Basa

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menyadari adanya ke- • Mensyukuri dan Larutan Asam-Basa • Mendiskusikan teori asam- Pengamatan Sikap 12 jp • Buku PG Peminat-
teraturan dari sifat hidro- mengagumi manfaat • Konsep asam-basa basa Arrhenius, Bronsted- • Saat pembelajaran an IPA Kimia SMA/
karbon, termokimia, laju asam-basa dalam • Sifat larutan asam Loury, dan Lewis. berlangsung MA Kelas XI Se-
reaksi, kesetimbangan kehidupan sehari- dan basa • Menyelidiki sifat larutan • Saat mengerjakan mester 2, Intan
kimia, larutan, dan koloid hari. • Penentuan pH asam asam dan basa. tugas Pariwara halaman
sebagai wujud kebesaran kuat dan basa kuat. • Mendiskusikan indikator ...
Tuhan Yang Maha Esa dan • Penentuan pH asam asam-basa. • Buku PR Peminat-
pengetahuan tentang ada- lemah dan basa • Merancang percobaan an IPA Kimia SMA/
nya keteraturan tersebut lemah. untuk mengidentifikasi MA Kelas XI Se-
sebagai hasil pemikiran sifat asam-basa. mester 2, Intan
kreatif manusia yang • Melakukan percobaan Pariwara halaman
kebenarannya bersifat identifikasi asam-basa. ...
tentatif. • Merancang percobaan • Buku Seri Kegiatan
untuk membedakan ke- Sains: Lingkungan
kuatan asam-basa. kita, Pakar Raya
• Melakukan percobaan • Internet
kekuatan asam-basa. 1. http://goo.gl/
• Mendiskusikan cara kZa28P

Kimia Kelas XI
menentukan pH larutan 2. http://goo.gl/
asam kuat dan basa kuat. HRDsrO

241
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar

242
Waktu

2.1 Menunjukkan perilaku • Berperilaku teliti, • Mendiskusikan penentu- Pengamatan Sikap 3. http://goo.gl/
ilmiah (memiliki rasa ingin objektif, dan jujur an pH asam lemah dan • Saat pembelajaran TdKKBg
tahu, disiplin, jujur, objektif, ketika praktikum. basa lemah. berlangsung 4. http://goo.gl/

Silabus
terbuka, mampu mem- • Berperilaku kreatif, • Mendiskusikan konsep • Saat mengerjakan SRxCny
bedakan fakta dan opini, inovatif, dan demo- pH dalam pencemaran. tugas
ulet, teliti, bertanggung kratis dalam me- • Mendiskusikan peranan • Saat melakukan
jawab, kritis, kreatif, rancang percobaan. asam-basa dalam ber- pengamatan
inovatif, demokratis, komu- • Memiliki rasa ingin bagai bidang.
nikatif) dalam merancang tahu, menerapkan
dan melakukan percobaan sikap saling terbuka,
serta berdiskusi yang dan mampu mem-
diwujudkan dalam sikap bedakan fakta dan
sehari-hari. opini ketika ber-
diskusi.

2.2 Menunjukkan perilaku • Menerapkan sikap Pengamatan Sikap


kerja sama, santun, peduli lingkungan dan • Saat pembelajaran
toleran, cinta damai dan hemat dalam meng- berlangsung
peduli lingkungan, serta gunakan bahan kimia. • Saat mengerjakan
hemat dalam memanfaat- • Menunjukkan perilaku tugas
kan sumber daya alam. santun, kerja sama, • Saat melakukan
dan cinta damai pengamatan
dalam praktikum.

2.3 Menunjukkan perilaku • Bersikap responsif Pengamatan Sikap


responsif dan proaktif dan proaktif dalam • Saat pembelajaran
serta bijaksana sebagai mengerjakan tugas berlangsung
wujud kemampuan me- dan diskusi. • Saat mengerjakan
mecahkan masalah dan tugas
membuat keputusan.

3.10 Menganalisis sifat larutan • Menjelaskan teori Tes Tertulis


berdasarkan konsep asam asam-basa menurut • Pilihan Ganda
basa dan atau pH larutan. Arrhenius, Bronsted- • Uraian
Lowry, dan Lewis.
• Menjelaskan per-
bedaan sifat asam dan
basa.
• Menjelaskan indikator
asam-basa.
• Menghitung pH asam
kuat dan basa kuat.
• Menghitung pH asam
lemah dan basa
lemah.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu

• Menjelaskan konsep
pH dalam pencemaran.
• Menjelaskan peranan
asam-basa dalam
berbagai bidang.

4.10 Mengajukan ide/gagasan • Menyajikan hasil Tes Unjuk Kerja


tentang penggunaan rancangan percoba- • Uji Petik Kerja
indikator yang tepat untuk an identifikasi asam- Prosedur
menentukan keasaman basa. • Rubrik
asam-basa atau titrasi • Menyajikan data hasil Potofolio
asam-basa. praktikum identifikasi • Tugas Kelompok
asam-basa. • Laporan Prakti-
• Menyajikan hasil kum
rancangan percoba-
an kekuatan asam
dan basa.
• Menyajikan data hasil
praktikum mengenai
kekuatan asam dan
basa.

Kimia Kelas XI
243
SILABUS

244
Titrasi Asam Basa

Mata Pelajaran : Kimia

Silabus
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menyadari adanya ke- • Mensyukuri adanya Titrasi asam basa • Mengumpulkan informasi Pengamatan sikap 12 jp • Buku PG Peminat-
teraturan dari sifat hidro- reaksi penetralan tentang metode titrasi • Saat pembelajaran an IPA Kimia SMA/
karbon, termokimia, laju sebagai karunia asam-basa, kemudian berlangsung MA Kelas XI Se-
reaksi, kesetimbangan Tuhan Yang Maha mendiskusikannya. • Saat mengerjakan mester 2, Intan
kimia, larutan, dan koloid Esa yang dapat • Mendiskusikan indikator tugas Pariwara halaman
sebagai wujud kebesaran dimanfaatkan dalam titrasi asam-basa. ...
Tuhan Yang Maha Esa dan kehdupan sehari-hari • Merancang percobaan • Buku PR Peminat-
pengetahuan tentang maupun industri untuk menentukan kon- an IPA Kimia SMA/
adanya keteraturan ter- melalui titrasi asam- sentrasi cuka makan MA Kelas XI Se-
sebut sebagai hasil basa. dalam kemasan. mester 2, Intan
pemikiran kreatif manusia • Melakukan percobaan Pariwara halaman
yang kebenarannya ber- untuk menentukan kon- ...
sifat tentatif. sentrasi dan kadar cuka • Internet
makan dalam kemasan. 1. http://goo.gl/
• Membuat kurva titrasi dan Q7siyb
menentukan titik ekuivalen 2. http://goo.gl/
titrasi. zCxtWC
3. http://goo.gl/
QnQu7L
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

2.1 Menunjukkan perilaku • Bersikap teliti dan Pengamatan Sikap


ilmiah (memiliki rasa ingin kritis dalam me- • Saat pembelajaran
tahu, disiplin, jujur, objektif, lakukan pengamatan. berlangsung
terbuka, mampu mem- • Bersikap tekun, • Saat melakukan
bedakan fakta dan opini, disiplin, dan ber- pengamatan
ulet, teliti, bertanggung tanggung jawab dalam • Saat mengerjakan
jawab, kritis, kreatif, ino- mengerjakan tugas. tugas
vatif, demokratis, komuni- • Komunikatif dalam
katif) dalam merancang menyampaikan pen-
dan melakukan percobaan dapat.
serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap
sehari-hari.

2.2 Menunjukkan perilaku kerja • Bersikap saling meng- Pengamatan Sikap


sama, santun, toleran, cinta hargai, kerja sama, • Saat pembelajaran
damai dan peduli lingkung- dan peduli lingkungan berlangsung
an serta hemat dalam dalam mengerjakan • Saat melakukan
memanfaatkan sumber daya tugas, diskusi, dan pengamatan
alam. praktikum. • Saat mengerjakan
• Berperilaku santun tugas
dalam menyampaikan
pendapat.

2.3 Menunjukkan perilaku • Bersikap responsif Pengamatan Sikap


responsif dan proaktif serta dalam berdiskusi. • Saat pembelajaran
bijaksana sebagai wujud berlangsung
kemampuan memecahkan • Saat mengerjakan
masalah dan membuat tugas
keputusan.

3.11 Menentukan konsentrasi/ • Menjelaskan metode Tes Tertulis


kadar asam atau basa titrasi dan kegunaan- • Pilihan Ganda
berdasarkan data hasil nya. • Uraian
titrasi asam basa. • Menentukan konsen-
trasi asam atau basa.
• Menentukan kemurni-
an dan kadar suatu
zat.
• Mendeskripsikan

Kimia Kelas XI
kurva titrasi asam-
basa.

245
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar

246
Waktu

• Menyajikan rancang- Tes Unjuk Kerja


4.11 Merancang, melakukan, an percobaan titrasi • Rubrik
dan menyimpulkan serta asam-basa. • Uji Petik Kerja

Silabus
menyajikan hasil percoba- • Menyajikan laporan Prosedur
an titrasi asam-basa. hasil titrasi dan kurva Portofolio
titrasi. • Laporan Praktikum
• Menyajikan hasil • Tugas Kelompok
analisis kurva titrasi
asam-basa.
SILABUS
Hidrolisis

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan mengaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menyadari adanya ke- • Mensyukuri karunia Hidrolisis • Mendiskusikan pengertian Pengamatan Sikap 8 jp • Buku PG Peminat-
teraturan dari sifat hidro- Tuhan Yang Maha • Sifat-sifat larutan reaksi hidrolisis garam • Saat pembelajaran an IPA Kimia SMA/
karbon, termokimia, laju Esa berupa akal pikir- garam beserta contohnya. berlangsung MA Kelas XI Se-
reaksi, kesetimbangan an dalam meng- • Penentuan pH garam • Mendiskusikan sifat larut- • Saat mengerjakan mester 2, Intan
kimia, larutan, dan koloid aplikasikan proses yang terhidrolisis an garam. tugas Pariwara halaman
sebagai wujud kebesaran hidrolisis untuk meng- • Kegunaan hidrolisis • Mendiskusikan penentuan ...
Tuhan Yang Maha Esa dan olah dan menjaga pH garam yang ter- • Buku PR Peminat-
pengetahuan tentang keseimbangan alam. hidrolisis. an IPA Kimia SMA/
adanya keteraturan ter- • Merancang percobaan MA Kelas XI Se-
sebut sebagai hasil untuk menyelidiki sifat dan mester 2, Intan
pemikiran kreatif manusia pH larutan garam. Pariwara halaman
yang kebenarannya • Mendiskusikan kegunaan ...
bersifat tentatif. hidrolisis dalam kehidupan • Buku Pustaka
sehari-hari. Sains: Tersambung
• Menyelidiki sifat dan pH Internet terbitan
larutan garam melalui Pakar Raya
kegiatan praktikum. • Internet

Kimia Kelas XI
1. http://goo.gl/
J1k1OA
2. http://goo.gl/
LYV3Z9

247
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu

248
2.1 Menunjukkan perilaku • Berperilaku teliti, Pengamatan Sikap
ilmiah (memiliki rasa ingin objektif, dan jujur • Saat pembelajaran
tahu, disiplin, jujur, objektif, ketika praktikum. berlangsung
terbuka, mampu mem- • Berperilaku kreatif, • Saat mengerjakan

Silabus
bedakan fakta dan opini, inovatif, dan demo- tugas
ulet, teliti, bertanggung kratis dalam me- • Saat melakukan
jawab, kritis, kreatif, rancang percobaan. pengamatan
inovatif, demokratis, komu- • Memiliki rasa ingin
nikatif) dalam merancang tahu, menerapkan
dan melakukan percobaan sikap saling terbuka,
serta berdiskusi yang dan mampu mem-
diwujudkan dalam sikap bedakan fakta dan
sehari-hari. opini ketika ber-
diskusi.

2.2 Menunjukkan perilaku • Menerapkan sikap Pengamatan Sikap


kerja sama, santun, peduli lingkungan dan • Saat pembelajaran
toleran, cinta damai dan hemat dalam meng- berlangsung
peduli lingkungan, serta gunakan bahan kimia. • Saat mengerjakan
hemat dalam me- • Menunjukkan perilaku tugas
manfaatkan sumber daya santun, kerja sama, • Saat melakukan
alam. dan cinta damai pengamatan
dalam praktikum.

2.3 Menunjukkan perilaku res- • Bersikap responsif Pengamatan Sikap


ponsif, proaktif, serta dan proaktif dalam • Saat pembelajaran
bijaksana sebagai wujud mengerjakan tugas berlangsung
kemampuan memecahkan dan diskusi. • Saat mengerjakan
masalah dan membuat tugas
keputusan.

3.12 Menganalisis garam- • Menjelaskan reaksi Tes Tertulis


garam yang mengalami hidrolisis garam be- • Pilihan Ganda
hidrolisis. serta contohnya. • Uraian
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

• Menjelaskan sifat-
sifat larutan garam.
• Menentukan pH larut-
an garam.
• Menjelaskan keguna-
an hidrolisis dalam
kehidupan sehari-
hari.

4.12 Merancang, melakukan, • Menyajikan hasil Tes Unjuk Kerja


dan menyimpulkan serta rancangan percoba- • Uji Petik Kerja
menyajikan hasil percoba- an sifat dan pH larutan Prosedur
an untuk menentukan jenis garam. • Rubrik
garam yang mengalami • Menyajikan data hasil Potofolio
hidrolisis. praktikum hidrolisis • Tugas Kelompok
garam. • Laporan Prakti-
kum

Kimia Kelas XI
249
SILABUS

250
Larutan Penyangga dan Peranannya
Mata Pelajaran : Kimia
Satuan Pendidikan : SMA/MA

Silabus
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menyadari adanya ke- Mensyukuri keberadaan Larutan Penyangga • Mendiskusikan larutan Pengamatan Sikap 12 jp • Buku PG Peminat-
teraturan dari sifat hidro- larutan penyangga dan dan Peranannya penyangga dan bukan • Saat pembelajaran an IPA Kimia SMA/
karbon, laju reaksi, ke- aplikasinya dalam ke- • Sifat-sifat dan fungsi penyangga berdasarkan berlangsung MA Kelas XI Se-
setimbangan kimia, larutan, hidupan. larutan penyangga pengamatan video. • Saat melakukan mester 2, Intan
dan koloid sebagai wujud • Mendiskusikan grafik pengamatan Pariwara halaman
kebesaran Tuhan Yang terbentuknya larutan • Saat mengerjakan ...
Maha Esa dan pengetahuan penyangga saat titrasi. tugas • Buku PR Peminat-
tentang adanya keteraturan • Melakukan percobaan an IPA Kimia SMA/
tersebut sebagai hasil untuk mengamati per- MA Kelas XI Se-
pemikiran kreatif manusia bedaan larutan penyangga mester 2, Intan
yang kebenarannya bersifat dan bukan penyangga Pariwara halaman
tentatif. dengan penambahan ...
asam, basa, atau akuades. • Internet
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah • Bersikap tanggung • Membuat artikel mengenai Pengamatan Sikap 1. http://goo.gl/
(memiliki rasa tanggung jawab saat mengerja- larutan penyangga, sifat, • Saat pembelajaran A1objt
jawab, ingin tahu, disiplin, kan tugas. pH, serta peranannya berlangsung 2. http://goo.gl/
jujur, objektif, terbuka, • Bersikap cermat dan dalam tubuh makhluk • Saat melakukan caGjDa
mampu membedakan fakta teliti saat mengamati hidup. pengamatan
dan opini, ulet, teliti, kritis, video dan melakukan • Saat mengerjakan
kreatif, inovatif, demokratis) percobaan. tugas
dalam merancang dan
melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu

2.2 Menunjukkan perilaku kerja • Menerapkan sikap Pengamatan Sikap


sama, santun, toleran, cinta peduli lingkungan dan • Saat pembelajaran
damai dan peduli lingkungan, hemat dalam meng- berlangsung
serta hemat dalam me- gunakan bahan kimia. • Saat melakukan
manfaatkan sumber daya • Menunjukkan perilaku pengamatan
alam. santun, kerja sama, • Saat mengerjakan
dan cinta damai dalam tugas
praktikum.
2.3 Menunjukkan perilaku • Bersikap responsif
responsif, proaktif, serta dan proaktif dalam Pengamatan Sikap
bijaksana sebagai wujud mengerjakan tugas • Saat pembelajaran
kemampuan memecahkan dan diskusi berlangsung
masalah dan membuat • Saat melakukan
keputusan. pengamatan
• Saat mengerjakan
tugas
3.13 Memahami larutan pe- • Menyebutkan macam- Tes Tertulis
nyangga dan peranannya. macam larutan pe- • Pilihan Ganda
nyangga. • Uraian
• Menjelaskan prinsip
kerja larutan pe-
nyangga.
• Menyebutkan sifat-
sifat larutan penyangga.
• Menjelaskan penga-
ruh penambahan
asam atau basa serta
pengenceran ter-
hadap pH larutan
penyangga.
• Menjelaskan fungsi
larutan penyangga.
• Menjelaskan pem-
buatan larutan pe-
nyangga.

Kimia Kelas XI
251
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar

252
Waktu
4.13 Merancang, melakukan, dan • Menyajikan tugas
menyimpulkan serta menyaji- mengenai grafik yang
kan hasil percobaan untuk menunjukkan ter-
menentukan sifat larutan bentuknya larutan Tes Unjuk Kerja

Silabus
penyangga. penyangga. • Tes Uji Petik Kerja
• Menyajikan laporan • Rubrik
praktikum mengenai Portofolio
perbedaan larutan • Laporan Praktikum
penyangga dan bukan • Tugas Kelompok
penyangga sesuai dan Individu
dengan metode ilmiah.
SILABUS
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dan yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan mandiri serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu

1.1 Menyadari adanya ke- Menyadari adanya ke- Kelarutan dan Hasil • Menyelidiki kelarutan Pengamatan Sikap 12 jp • Buku PG Peminat-
teraturan dari sifat hidro- teraturan pada kelarutan Kali Kelarutan suatu garam. • Saat pembelajaran an IPA Kimia SMA/
karbon, termokimia, laju berbagai jenis zat sebagai • Kelarutan dan hasil • Mendiskusikan kelarutan, berlangsung MA Kelas XI Se-
reaksi, kesetimbangan wujud kebesaran Tuhan kali kelarutan (Ksp). hasil kali kelarutan (Ksp), • Saat mengerjakan mester 2, Intan
kimia, larutan, dan koloid Yang Maha Esa. • Pengaruh ion sejenis serta hubungan kelarutan tugas Pariwara halaman
sebagai wujud kebesaran dan perkiraan ter- dengan hasil kali kelarutan. ...
Tuhan Yang Maha Esa bentuknya endapan • Menyelidiki dan men- • Buku PR Peminat-
dan pengetahuan tentang berdasarkan harga diskusikan faktor-faktor an IPA Kimia SMA/
adanya keteraturan ter- Ksp. yang memengaruhi ke- MA Kelas XI Se-
sebut sebagai hasil pe- • Aplikasi prinsip ke- larutan suatu garam. mester 2, Intan
mikiran kreatif manusia larutan dalam ke- • Mendiskusikan penambah- Pariwara halaman
yang kebenarannya ber- hidupan sehari-hari. an ion sejenis. ...
sifat tentatif. • Memperkirakan terbentuk- • Buku Seri Kegiatan
nya endapan berdasarkan Sains: Di Dalam
harga Ksp. Materi, Pakar Raya
• Mendiskusikan hubungan • Internet
antara harga Ksp dengan 1. http://goo.gl/
pH. Gy0s27
• Merancang percobaan 2. http://goo.gl/

Kimia Kelas XI
untuk menentukan ke- 8nc80t
larutan suatu garam. 3. http://goo.gl/
• Menyelidiki reaksi peng- P38VYa
endapan melalui praktikum.

253
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar

254
Waktu

2.1 Menunjukkan perilaku • Berperilaku teliti, • Mendiskusikan prinsip Pengamatan Sikap


ilmiah (memiliki rasa ingin objektif, dan jujur kelarutan dalam kehidup- • Saat pembelajaran
tahu, disiplin, jujur, objektif, ketika praktikum. an sehari-hari. berlangsung

Silabus
terbuka, mampu mem- • Berperilaku kreatif, • Saat mengerjakan
bedakan fakta dan opini, inovatif, dan demo- tugas
ulet, teliti, bertanggung kratis dalam me- • Saat melakukan
jawab, kritis, kreatif, ino- rancang percobaan. pengamatan
vatif, demokratis, komu- • Memiliki rasa ingin
nikatif) dalam merancang tahu, menerapkan
dan melakukan percobaan sikap saling terbuka,
serta berdiskusi yang dan mampu mem-
diwujudkan dalam sikap bedakan fakta dan
sehari-hari. opini ketika ber-
diskusi.

2.2 Menunjukkan perilaku • Menerapkan sikap Pengamatan Sikap


kerja sama, santun, peduli lingkungan dan • Saat pembelajaran
toleran, cinta damai, peduli hemat dalam meng- berlangsung
lingkungan, serta hemat gunakan bahan kimia. • Saat mengerjakan
dalam memanfaatkan • Menunjukkan perilaku tugas
sumber daya alam. santun, kerja sama, • Saat melakukan
dan cinta damai pengamatan
dalam praktikum.

2.3 Menunjukkan perilaku • Bersikap responsif Pengamatan Sikap


responsif, proaktif, serta dan proaktif dalam • Saat pembelajaran
bijaksana sebagai wujud mengerjakan tugas berlangsung
kemampuan memecahkan dan diskusi. • Saat mengerjakan
masalah dan membuat tugas
keputusan.

3.14 Memprediksi terbentuknya • Menjelaskan penger- Tes Tertulis


endapan dari suatu reaksi tian kelarutan dan • Pilihan Ganda
berdasarkan prinsip ke- faktor-faktor yang • Uraian
larutan dan data hasil kali memengaruhinya
kelarutan. • Menentukan hasil kali
kelarutan suatu garam
(Ksp).
• Menentukan hubung-
an kelarutan dengan
Ksp.
• Menjelaskan penga-
ruh ion sejenis.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

• Menentukan ter-
bentuk atau tidaknya
suatu endapan ber-
dasarkan harga Ksp.
• Menjelaskan aplikasi
prinsip kelarutan dan
hasil kelarutan dalam
kehidupan sehari-
hari.

4.14 Mengolah dan meng- • Menyajikan hasil Tes Unjuk Kerja


analisis data hasil per- rancangan percoba- • Uji Petik Kerja
cobaan untuk mem- an kelarutan suatu Prosedur
prediksi terbentuknya garam. • Rubrik
endapan. • Menyajikan data hasil Potofolio
praktikum dan lapor- • Tugas Kelompok
an mengenai reaksi • Laporan Praktikum
pengendapan.

Kimia Kelas XI
255
SILABUS

256
Koloid

Mata Pelajaran : Kimia

Silabus
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu

1.1 Menyadari adanya ke- Mensyukuri karunia Tuhan Sistem Koloid • Melakukan percobaan Pengamatan sikap 12 jp • Buku PG Peminat-
teraturan dari sifat hidro- Yang Maha Esa berupa • Sistem dispersi sederhana untuk menge- • Saat pembelajaran an IPA Kimia SMA/
karbon, termokimia, laju sistem koloid dan me- koloid tahui perbedaan sistem berlangsung MA Kelas XI Se-
reaksi, kesetimbangan manfaatkannya untuk • Sifat-sifat koloid dispersi suspensi, larutan, • Saat mengerjakan mester 2, Intan
kimia, larutan, dan koloid memenuhi kebutuhan • Pembuatan koloid dan koloid. tugas Pariwara halaman
sebagai wujud kebesaran sehari-hari. • Penggunaan koloid • Mendiskusikan jenis-jenis ...
Tuhan Yang Maha Esa dan dalam kehidupan koloid. • Buku PR Peminat-
pengetahuan tentang ada- sehari-hari • Mengidentifikasi jenis- an IPA Kimia SMA/
nya keteraturan tersebut jenis koloid yang ada di MA Kelas XI Se-
sebagai hasil pemikiran lingkungan sekitar. mester 2, Intan
kreatif manusia yang • Melakukan percobaan Pariwara halaman
kebenarannya bersifat sederhana untuk menge- ...
tentatif. tahui sifat koloid. • Internet
• Mendiskusikan sifat-sifat 1. http://goo.gl/
koloid. hQK1Ao
• Menyelidiki sifat-sifat 2. http://goo.gl/
koloid melalui kegiatan QOFiWv
eksperimen. 3. http://goo.gl/
• Melakukan percobaan ogarJ5
sederhana untuk mem- 4. http://goo.gl/
buat sistem koloid. s4qQq
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

2.1 Menunjukkan perilaku • Bersikap teliti, cermat, • Membuat contoh koloid Pengamatan sikap 5. http://goo.gl/
ilmiah (memiliki rasa ingin objektif, dan kritis saat melalui kegiatan eks- • Saat pembelajaran dXwtx3
tahu, disiplin, jujur, objektif, melakukan penga- perimen. berlangsung 6. http://goo.gl/
terbuka, mampu mem- matan dalam per- • Mengamati jenis-jenis • Saat melakukan g19ky3
bedakan fakta dan opini, cobaan. koloid yang terdapat dalam pengamatan
ulet, teliti, bertanggung • Bersikap komunikatif produk perawatan tubuh. • Saat mengerjakan
jawab, kritis, kreatif, ino- dalam menyampaikan • Mendiskusikan penerapan tugas
vatif, demokratis, komuni- pendapat. koloid dalam kehidupan
katif) dalam merancang sehari-hari dan industri.
dan melakukan percobaan • Membuat es krim sebagai
serta berdiskusi yang salah satu contoh koloid.
diwujudkan dalam sikap
sehari-hari.

2.2 Menunjukkan perilaku kerja • Menghargai pendapat Pengamatan sikap


sama, santun, toleran, cinta orang lain dan ber- • Saat pembelajaran
damai dan peduli lingkung- bahasa santun saat berlangsung
an, serta hemat dalam berdiskusi. • Saat mengerjakan
memanfaatkan sumber • Berperilaku peduli tugas
daya alam. lingkungan saat meng- • saat melakukan
gunakan alat maupun pengamatan
bahan kimia.

2.3 Menunjukkan perilaku • Bersikap responsif Pengamatan sikap


responsif dan proaktif dan aktif saat ber- • Saat pembelajaran
serta bijaksana sebagai diskusi. berlangsung
wujud kemampuan me- • Saat mengerjakan
mecahkan masalah dan tugas
membuat keputusan.

3.15 Menganalisis peran koloid • Mendeskripsikan Tes tertulis


dalam kehidupan ber- sistem koloid dan • Pilihan Gpanda
dasarkan sifat-sifatnya. perbedaannya dengan • Uraian
sistem dispersi yang
lain.
• Menyebutkan dan
menjelaskan jenis-
jenis koloid.
• Menyebutkan sifat-
sifat koloid.

Kimia Kelas XI
• Menjelaskan penerap-
an sifat-sifat koloid
dalam berbagai bidang.

257
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar

258
Waktu

• Menjelaskan pembuat-
an koloid secara kon-
densasi dan dispersi.
• Menjelaskan peng-

Silabus
gunaan koloid dalam
kehidupan sehari-hari
dan industri.

4.15 Mengajukan ide/gagasan • Menyajikan laporan


untuk memodifikasi pem- tertulis hasil iden- Tes Unjuk Kerja
buatan koloid berdasarkan tifikasi koloid di • Tes Uji Petik Kerja
pengalaman membuat lingkungan sekitar. Prosedur
beberapa jenis koloid. • Menyajikan data hasil • Rubrik
percobaan dan Portofolio
laporan mengenai • Laporan Praktikum
sifat dan pembuatan • Tugas
koloid.
• Menyajikan produk
dan laporan tugas
proyek mengenai
pembuatan koloid.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Materi/Submateri Pokok : Larutan Asam-Basa
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit (6 kali tatap muka)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia,
larutan, dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator:
Mensyukuri dan mengagumi manfaat asam-basa dalam kehidupan sehari-hari.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-
kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
• Berperilaku teliti, objektif, dan jujur ketika praktikum.
• Berperilaku kreatif, inovatif, dan demokratis dalam merancang percobaan.
• Memiliki rasa ingin tahu, menerapkan sikap saling terbuka, dan mampu membedakan fakta dan
opini ketika berdiskusi.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan, serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator:
• Menerapkan sikap peduli lingkungan dan hemat dalam menggunakan bahan kimia.
• Menunjukkan perilaku santun, kerja sama, dan cinta damai dalam praktikum.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, proaktif, serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
Bersikap responsif dan proaktif dalam mengerjakan tugas dan diskusi.
3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.
Indikator:
• Menjelaskan teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
• Menjelaskan perbedaan sifat asam dan basa.
• Menjelaskan indikator asam-basa.
• Menghitung pH asam kuat dan basa kuat.
• Menghitung pH asam lemah dan basa lemah.
• Menjelaskan konsep pH dalam pencemaran.
• Menjelaskan peranan asam-basa dalam berbagai bidang.
4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/
basa atau titrasi asam/basa.
Indikator:
• Menyajikan hasil rancangan percobaan identifikasi asam-basa.
• Menyajikan data hasil praktikum identifikasi asam-basa.
• Menyajikan hasil rancangan percobaan kekuatan asam dan basa.
• Menyajikan data hasil praktikum kekuatan asam dan basa.

Kimia Kelas XI 259


B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan sifat asam dan basa.
3. Siswa mampu menentukan pH asam kuat dan basa kuat.
4. Siswa mampu menentukan pH asam lemah dan basa lemah.
5. Siswa mampu menjelaskan konsep pH dalam pencemaran
6. Siswa mampu menjelaskan peranan asam-basa dalam berbagai bidang.

C. Materi Pembelajaran
• Konsep asam-basa
• Sifat larutan asam dan basa
• Penentuan pH larutan asam kuat dan basa kuat
• Penentuan pH asam lemah dan basa lemah

D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah/saintifik (Scientific approach)
Model : Discovery, Problem Solving, Problem Based Learning, dan Inquriy
Metode : Diskusi, Pemberian Tugas, Tanya Jawab, Demonstrasi

E. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media
a. Komputer atau Laptop
b. LCD
2. Alat dan Bahan
a. Kertas lakmus merah dan biru
b. Gelas beker
c. Pipet tetes
d. Air jeruk nipis
e. Air sabun
3. Sumber Belajar
a. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas XI Semester 2, Intan Pariwara
b. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas XI Semester 2, Intan Pariwara
c. Buku Seri Kegiatan Sains: Lingkungan Kita, Pakar Raya
d. Internet: http://goo.gl/kZa28P, http://goo.gl/HRDsrO, http://goo.gl/TdKKBg, dan http://goo.gl/SRxCny

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 2× 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: diskusi kelas mengenai obat mag dihubungkan dengan larutan asam-basa.
b. Apersepsi:
Guru memberi pertanyaan-pertanyaan berikut.
1) Senyawa-senyawa apakah yang terkandung dalam obat mag?
2) Mengapa obat mag mampu menghilangkan rasa perih di lambung?
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

260 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru meminta siswa mengerjakan kegiatan Tantangan Berpikir mengenai konsep asam-basa
yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, kemudian
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaannya.
b. Guru menunjuk beberapa siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
c. Guru membahas hasil diskusi siswa.
d. Guru menjelaskan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
e. Guru menganjurkan siswa membuka alamat web pada fitur Mari Berselancar di Internet.
3. Kegiatan penutup (10 menit)
a. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara.

Pertemuan II (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas.
b. Guru mengulas konsep asam-basa.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru meminta siswa melakukan kegiatan Tantangan Berpikir mengenai sifat larutan asam dan
basa yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara.
b. Guru meminta siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam tantangan berpikir secara
berkelompok.
c. Guru menjelaskan sifat larutan asam dan basa.
d. Guru menjelaskan indikator asam-basa.
e. Guru meminta siswa mengerjakan Tugas Kelompok yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara dan mempresentasikannya.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan praktikum.

Pertemuan III (2 × 45 menit)


1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengulas materi sebelumnya.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
c. Guru menjelaskan petunjuk praktikum.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru membimbing siswa melaksanakan kegiatan Praktikum sesuai buku PR Peminatan IPA Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara seraya melakukan penilaian unjuk kerja praktikum.
b. Guru meminta siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam kegiatan praktikum.
c. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil praktikumnya.
d. Guru membahas hasil praktikum.
e. Guru menganjurkan siswa membuka alamat web pada fitur Mari Berselancar di Internet.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini
b. Guru menugasi siswa membuat laporan praktikum.
c. Guru meminta siswa mengerjakan Tugas Kelompok yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara.

Kimia Kelas XI 261


Pertemuan IV (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan praktikum.
b. Guru meminta siswa mempresentasikan rancangan percobaannya.
c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru meminta siswa melaksanakan kegiatan Praktikum yang terdapat pada buku PR Peminatan
IPA Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara seraya melakukan penilaian unjuk kerja praktikum.
b. Guru meminta siswa mendiskusikan hasil praktikum dan mempresentasikannya.
c. Guru membahas hasil praktikum.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk membuat laporan praktikum dan mengerjakan Latihan 2 yang terdapat
pada buku PR Peminatan IPA Kimia kelas XI Semester 2, Intan Pariwara.

Pertemuan V (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
Guru meminta siswa mengumpulkan laporan praktikum dan tugas.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru meminta siswa melakukan kegiatan Tantangan Berpikir yang terdapat pada buku PR
Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, kemudian mendiskusikannya.
b. Guru menjelaskan penentuan pH asam kuat dan basa kuat.
c. Guru meminta siswa melakukan kegiatan Tantangan Berpikir yang terdapat pada buku PR
Peminatan IPA Kimia Kelas X Semester 2, Intan Pariwara, kemudian mendiskusikannya.
d. Guru menjelaskan penentuan pH asam lemah dan basa lemah.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru meminta siswa mengerjakan Latihan 3 dan Latihan 4 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara.

Pertemuan VI (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
Guru meminta siswa mengumpulkan tugas.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru menunjuk beberapa siswa mengerjakan Latihan 3 dan Latihan 4 di papan tulis.
b. Guru membahas pekerjaan siswa.
c. Guru menjelaskan konsep pH dalam pencemaran.
d. Guru menjelaskan peranan asam-basa dalam berbagai bidang.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan harian.

262 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen

Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik


Tes Unjuk Kerja Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio Kumpulan Laporan Praktikum dan Tugas Kelompok

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Penilaian Sikap
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1

1. Mensyukuri dan mengagumi manfaat asam-


basa dalam kehidupan sehari-hari.
2. Berperilaku teliti, objektif, dan jujur ketika
praktikum.
3. Berperilaku kreatif, inovatif, dan demokratis
dalam merancang percobaan.
4. Memiliki rasa ingin tahu, menerapkan sikap
saling terbuka, dan mampu membedakan
fakta dan opini ketika berdiskusi.
5. Menerapkan sikap peduli lingkungan dan
hemat dalam menggunakan bahan kimia.
6. Menunjukkan perilaku santun, kerja sama,
dan cinta damai dalam praktikum.
7. Bersikap responsif dan proaktif dalam
mengerjakan tugas dan diskusi.

b. Rubrik Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai Rubrik

1. Mensyukuri dan mengagumi manfaat asam- 3 : menunjukkan sikap bersyukur dan mengagumi manfaat
basa dalam kehidupan sehari-hari. asam-basa, misalnya menggunakan senyawa asam-
basa secara bijaksana agar tidak mencemari lingkungan.
2 : kurang menunjukkan, sikap bersyukur dan mengagumi
manfaat asam-basa misal menggunakan senyawa asam-
basa tanpa memperhatikan dampaknya.
1 : tidak menunjukkan sikap bersyukur dan mengagumi
manfaat asam-basa, misalnya menggunakan senyawa
asam-basa secara berlebihan.

2. Berperilaku teliti, objektif, dan jujur ketika 3 : menunjukkan perilaku teliti, objektif, dan jujur dalam
praktikum. praktikum, misal mengamati perubahan warna indikator
asam-basa dengan teliti dan mencatat data hasil
praktikum sesuai hasil pengamatannya.
2 : kurang menunjukkan perilaku teliti, objektif, dan jujur
dalam praktikum, misal mengamati perubahan warna
indikator asam-basa dengan teliti dan mencatat data
semaunya sendiri.
1 : tidak menunjukkan perilaku teliti, objektif, dan jujur dalam
praktikum, misal tidak mengamati perubahan warna
indikator asam-basa dengan teliti dan mencatat data
semaunya sendiri.

Kimia Kelas XI 263


No. Aspek yang Dinilai Rubrik

3. Berperilaku kreatif, inovatif, dan demokratis 3 : menunjukkan perilaku kreatif, inovatif, dan demokratis
dalam merancang percobaan. dalam merancang percobaan, misalnya membuat
rancangan percobaan dengan cara berdiskusi dengan
semua anggota kelompoknya.
2 : kurang menunjukkan perilaku kreatif, inovatif, dan
demokratis dalam merancang percobaan, misalnya
membuat rancangan percobaan dengan cara berdiskusi
dengan beberapa anggota kelompoknya.
1 : tidak menunjukkan perilaku kreatif, inovatif, dan
demokratis dalam merancang percobaan, misalnya
membuat rancangan percobaan tanpa berdiskusi dengan
anggota kelompoknya.

4. Memiliki rasa ingin tahu, menerapkan sikap 3 : menunjukkan sikap terbuka dengan pendapat orang lain
saling terbuka, dan mampu membedakan ketika berdiskusi, misal menerima pendapat orang lain
fakta dan opini ketika berdiskusi. dan mempertimbangkannya.
2 : kurang menunjukkan sikap terbuka dengan pendapat
orang lain ketika berdiskusi, misal menerima pendapat
orang lain, tetapi tidak mempertimbangkannya.
1 : tidak menunjukkan sikap terbuka dengan pendapat
orang lain ketika berdiskusi, misal tidak mau menerima
pendapat orang lain dan mempertimbangkannya.

5. Menerapkan sikap peduli lingkungan dan 3 : menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium
hemat dalam menggunakan bahan kimia. secara bijaksana sesuai fungsi dan kebutuhan, misalnya
mengambil bahan kimia yang dibutuhkan secukupnya.
2 : kurang menggunakan senyawa kimia dan alat-alat
laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan
kebutuhan, misalnya mengambil bahan kimia yang
dibutuhkan secara berlebihan.
1 : tidak menggunakan senyawa kimia dan alat-alat
laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan
kebutuhan, misalnya mengambil bahan kimia yang tidak
dibutuhkan secara berlebihan.

6. Menunjukkan perilaku santun, kerja sama, 3 : mampu berkerja sama dengan kelompok dalam praktikum
dan cinta damai dalam praktikum. dengan cara mengerjakan bagian tugasnya saat
praktikum dengan sungguh-sungguh.
2 : kurang mampu berkerja sama dengan kelompok dalam
praktikum, misalnya mengerjakan tugasnya saat
praktikum dengan seenaknya sendiri.
1 : tidak mampu berkerja sama dengan kelompok dalam
praktikum, misalnya bersikap pasif saat praktikum.

7. Bersikap responsif dan proaktif dalam 3 : menunjukkan sikap responsif dan proaktif dalam diskusi,
mengerjakan tugas dan diskusi. misal sering bertanya, menjawab, serta memberikan
penjelasan yang mudah dimengerti.
2 : menunjukkan sikap responsif dan proaktif dalam diskusi
tetapi belum maksimal, misal memberikan penjelasan yang
sulit dimengerti.
1 : tidak bersungguh-sungguh dalam berdiskusi, misal
bersikap pasif dan tidak berusaha mencari jawaban dari
pertanyaan.

264 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


c. Lembar Penilaian Psikomotorik
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1

1. Identifikasi Asam-Basa
Cara memasukkan larutan ke dalam slot pelat tetes
Cara mengamati perubahan warna indikator asam-basa

2. Kekuatan Asam-Basa
Cara mengukur volume larutan
Cara memasukkan larutan ke dalam gelas beker
Cara mengamati perubahan warna kertas indikator univer-
sal

d. Rubrik Penilaian Psikomotorik


No. Aspek yang Dinilai Rubrik

1. Cara memasukkan zat/larutan ke dalam slot 3 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
pelat tetes. kan larutan tetes demi tetes ke slot pelat tetes dengan
posisi pipet tetes miring tanpa tumpah.
2 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
kan larutan tetes demi tetes ke slot pelat tetes dengan
posisi pipet miring, tetapi larutan tumpah.
1 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
kan larutan tetes demi tetes ke slot pelat tetes dengan
posisi pipet tetes tegak dan larutan tumpah.

2. Cara mengamati perubahan warna indikator 3 : jika cara mengamati perubahan warna larutan setelah
asam-basa. larutan uji dimasukkan ke dalam slot pelat tetes yang berisi
indikator alami, kemudian mengaduknya terlebih dahulu.
2 : jika cara mengamati perubahan warna larutan setelah
larutan uji dimasukkan ke dalam slot pelat tetes yang
berisi indikator alami tanpa mengaduknya terlebih dahulu.
1 : jika cara mengamati perubahan warna larutan sebelum
larutan uji dimasukkan ke dalam slot pelat tetes yang
berisi indikator alami tanpa mengaduknya terlebih dahulu.

3. Cara mengukur volume larutan. 3 : jika cara mengukur larutan sangat tepat yaitu tepat pada
skala yang diinginkan dengan posisi mata tegak lurus
pada saat melihat skala, jika kekurangan atau kelebihan
maka ditambah/dikurangi dengan pipet tetes.
2 : jika cara mengukur larutan tepat, yaitu tepat pada skala
yang diinginkan.
1 : jika cara mengukur larutan tidak tepat yaitu kurang dari
skala yang diinginkan atau kelebihan.

4. Cara memasukkan zat/larutan ke dalam 3 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
gelas beker. kan larutan dengan cara menempelkan gelas ukur ke
bibir gelas beker dan larutan tidak tumpah.
2 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
kan larutan dengan cara menempelkan gelas ukur ke
bibir gelas beker dan ada sedikit larutan yang tumpah.
1 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
kan larutan tanpa menempelkan gelas ukur ke bibir gelas
beker dan larutan tumpah.

Kimia Kelas XI 265


No. Aspek yang Dinilai Rubrik

5. Cara mengamati perubahan warna kertas 3 : jika cara mengamati perubahan warna kertas indikator
indikator universal universal dengan cara mencocokkan warnanya pada
kotak kemasan setelah dicelupkan ke dalam larutan uji.
2 : jika cara mengamati perubahan warna kertas kemasan
dengan cara mencocokkan warnanya pada kotak
indikator universal setelah kertas indikator kering.
1 : jika cara mengamati perubahan warna kertas indikator
universal tanpa mencocokkan warnanya pada kotak
kemasan setelah dicelupkan ke dalam larutan uji.

Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . . Guru Bidang

......................... .........................
NIP.___________________ NIP.___________________

266 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Materi/Submateri Pokok : Hidrolisis
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit (4 kali tatap muka)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia,
larutan, dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator:
Mensyukuri karunia Tuhan berupa akal pikiran dalam mengaplikasikan proses hidrolisis untuk mengolah
dan menjaga keseimbangan alam.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-
kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
• Berperilaku teliti, objektif, dan jujur ketika melakukan kegiatan praktikum.
• Berperilaku kreatif, inovatif, dan demokratis dalam merancang percobaan.
• Memiliki rasa ingin tahu, menerapkan sikap saling terbuka, dan mampu membedakan fakta dan
opini ketika berdiskusi.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, peduli lingkungan, dan hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator:
• Menerapkan sikap peduli lingkungan dan hemat dalam menggunakan bahan kimia.
• Menunjukkan perilaku santun, kerja sama, dan cinta damai dalam praktikum.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, proaktif, serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
Bersikap responsif dan proaktif dalam mengerjakan tugas dan berdiskusi.
3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.
Indikator:
• Menjelaskan reaksi hidrolisis garam beserta contohnya.
• Menjelaskan sifat-sifat larutan garam.
• Menentukan pH larutan garam.
• Menjelaskan kegunaan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis
garam yang mengalami hidrolisis.
Indikator:
• Menyajikan hasil rancangan percobaan sifat dan pH larutan garam.
• Menyajikan data hasil praktikum hidrolisis garam.

Kimia Kelas XI 267


B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan reaksi hidrolisis garam beserta contohnya.
2. Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat larutan garam.
3. Siswa mampu menentukan pH larutan garam.
4. Siswa mampu menjelaskan kegunaan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari.

C. Materi Pembelajaran
• Sifat-sifat larutan garam
• Penentuan pH garam yang terhidrolisis
• Kegunaan hidrolisis

D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah/saintifik (Scientific approach)
Model : Discovery, Problem Solving, Problem Based Learning, dan Inquriy
Metode : Diskusi, Pemberian Tugas, Tanya Jawab, dan Demonstrasi

E. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media
a. Komputer atau Laptop
b. LCD
2. Alat dan Bahan
a. Pipet tetes
b. Pelat tetes
c. Kertas indikator universal
d. Larutan KCl, AlCl3, NH4NO3, NaF, K2CO3, CH3COONH4, dan Na3PO4 masing-masing dengan
konsentrasi 0,1 M.
3. Sumber Belajar
a. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas XI Semester 2, Intan Pariwara
b. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas XI Semester 2, Intan Pariwara
c. Buku Pustaka Sains Tersambung Internet: Campuran dan Senyawa, Pakar Raya.
d. Internet : http://goo.gl/J1k1OA dan http://goo.gl/LYV4Z9

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 2× 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian : diskusi kelas mengenai aneka baterai kering dihubungkan dengan hidrolisis
garam.
b. Apersepsi:
Buru memberi pertanyaan-pertanyaan berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis?
2) Senyawa apa saja yang membentuk garam terhidrolisis?
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru meminta siswa mengerjakan kegiatan Tantangan Berpikir yang terdapat pada buku PR
Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, kemudian mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaannya.
b. Guru menunjuk beberapa siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
c. Guru membahas hasil diskusi siswa.
d. Guru menjelaskan sifat dan pH garam dari asam kuat dan basa kuat.
e. Guru menjelaskan sifat dan pH garam dari asam lemah dan basa kuat.

268 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


3. Kegiatan penutup (10 menit)
Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Pertemuan II (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengulas materi pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru menjelaskan sifat dan pH garam dari asam kuat dan basa lemah.
b. Guru menjelaskan sifat dan pH garam dari asam lemah dan basa lemah.
c. Guru meminta siswa mengerjakan Tugas Kelompok yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara dan mempresentasikannya.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan praktikum.

Pertemuan III (2 × 45 menit)


1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengulas materi sebelumnya.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
c. Guru menjelaskan petunjuk praktikum.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru membimbing siswa melaksanakan kegiatan Praktikum sesuai buku PR Peminatan IPA Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara seraya melakukan penilaian unjuk kerja praktikum.
b. Guru meminta siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam kegiatan praktikum.
c. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil praktikumnya.
d. Guru membahas hasil praktikum.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini
b. Guru menugasi siswa membuat laporan praktikum.
c. Guru meminta siswa mengerjakan Tugas Kelompok yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara.

Pertemuan IV (2 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan praktikum.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru menjelaskan kegunaan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru menganjurkan siswa membuka alamat web pada fitur Mari Berselancar di Internet.
c. Guru meminta siswa mengerjakan Latihan yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia
kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, kemudian menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakannya
di papan tulis.
d. Guru membahas pekerjaan siswa.

Kimia Kelas XI 269


3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan harian.

G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio Kumpulan Laporan dan Tugas Kelompok

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Penilaian Sikap
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1

1. Mensyukuri karunia Tuhan berupa akal


pikiran dalam mengaplikasikan proses
hidrolisis untuk mengolah dan menjaga
keseimbangan alam.
2. Berperilaku teliti, objektif, dan jujur ketika
praktikum.
3. Berperilaku kreatif, inovatif, dan demokratis
dalam merancang percobaan.
4. Memiliki rasa ingin tahu, menerapkan sikap
saling terbuka, dan mampu membedakan
fakta dan opini ketika berdiskusi
5. Menerapkan sikap peduli lingkungan dan
hemat dalam menggunakan bahan kimia.
6. Menunjukkan perilaku santun, kerja sama,
dan cinta damai dalam praktikum.
7. Bersikap responsif dan proaktif dalam
mengerjakan tugas dan diskusi.

b. Rubrik Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai Rubrik

1. Mensyukuri karunia Tuhan berupa akal 3 : menunjukkan sikap mensyukuri karunia Tuhan Yang
pikiran dalam mengaplikasikan proses Maha Esa berupa akal pikiran dalam mengaplikasikan
hidrolisis untuk mengolah dan menjaga proses hidrolisis untuk mengolah dan menjaga
keseimbangan alam. keseimbangan alam, misal memupuk tanaman sesuai
takaran kebutuhannya dan secara teratur.
2 : kurang menunjukkan sikap mensyukuri karunia Tuhan
Yang Maha Esa berupa akal pikiran dalam mengaplikasi-
kan proses hidrolisis untuk mengolah dan menjaga
keseimbangan alam, misal memupuk tanaman sesuai
takaran kebutuhannya tetapi tidak teratur.
1 : tidak menunjukkan sikap mensyukuri karunia Tuhan
Yang Maha Esa berupa akal pikiran dalam mengaplikasi-
kan proses hidrolisis untuk mengolah dan menjaga
keseimbangan alam, misal memupuk tanaman secara
berlebihan dan tidak teratur.

270 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


No. Aspek yang Dinilai Rubrik

2. Berperilaku teliti, objektif, dan jujur ketika 3 : menunjukkan perilaku teliti, objektif, dan jujur dalam
praktikum. praktikum, misal mengamati perubahan warna kertas
indikator universal dengan teliti dan mencatat data hasil
praktikum sesuai hasil pengamatannya.
2 : kurang menunjukkan perilaku teliti, objektif, dan jujur dalam
praktikum, misal mengamati perubahan warna kertas
indikator universal dengan teliti dan mencatat data
semaunya sendiri.
1 : tidak menunjukkan perilaku teliti, objektif, dan jujur dalam
praktikum, misal tidak mengamati perubahan warna
kertas indikator universal dengan teliti dan mencatat data
semaunya sendiri.

3. Berperilaku kreatif, inovatif, dan demokratis 3 : menunjukkan perilaku kreatif, inovatif, dan demokratis
dalam merancang percobaan. dalam merancang percobaan, misalnya membuat
rancangan percobaan dengan cara berdiskusi dengan
semua anggota kelompoknya.
2 : kurang menunjukkan perilaku kreatif, inovatif, dan
demokratis dalam merancang percobaan, misalnya
membuat rancangan percobaan dengan cara berdiskusi
dengan beberapa anggota kelompoknya.
1 : tidak menunjukkan perilaku kreatif, inovatif, dan
demokratis dalam merancang percobaan, misalnya
membuat rancangan percobaan tanpa berdiskusi dengan
anggota kelompoknya.

4. Memiliki rasa ingin tahu, menerapkan sikap 3 : menunjukkan sikap terbuka dengan pendapat orang lain
saling terbuka, dan mampu membedakan ketika berdiskusi, misal menerima pendapat orang lain
fakta dan opini ketika berdiskusi. dan mempertimbangkannya.
2 : kurang menunjukkan sikap terbuka dengan pendapat
orang lain ketika berdiskusi, misal menerima pendapat
orang lain tetapi tidak mempertimbangkannya.
1 : tidak menunjukkan sikap terbuka dengan pendapat
orang lain ketika berdiskusi, misal tidak mau menerima
pendapat orang lain dan mempertimbangkannya.

5. Menerapkan sikap peduli lingkungan dan 3 : menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium
hemat dalam menggunakan bahan kimia. secara bijaksana sesuai fungsi dan kebutuhan, misalnya
mengambil bahan kimia yang dibutuhkan secukupnya.
2 : kurang menggunakan senyawa kimia dan alat-alat
laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan
kebutuhan, misalnya mengambil bahan kimia yang
dibutuhkan secara berlebihan.
1 : tidak menggunakan senyawa kimia dan alat-alat
laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan
kebutuhan, misalnya mengambil bahan kimia yang tidak
dibutuhkan secara berlebihan.

6. Menunjukkan perilaku santun, kerja sama, 3 : mampu berkerja sama dengan kelompok dalam praktikum
dan cinta damai dalam praktikum. dengan cara mengerjakan bagian tugasnya saat
praktikum dengan sungguh-sungguh.
2 : kurang mampu berkerja sama dengan kelompok dalam
praktikum, misalnya mengerjakan tugasnya saat
praktikum dengan seenaknya sendiri.
1 : tidak mampu berkerja sama dengan kelompok dalam
praktikum, misalnya bersikap pasif saat praktikum.

Kimia Kelas XI 271


c. Lembar Penilaian Psikomotorik
Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1

1. Cara memasukkan larutan ke dalam slot pelat tetes.

2. Cara mengamati perubahan warna kertas indikator univer-


sal.

d. Rubrik Penilaian Psikomotorik


No. Aspek yang Dinilai Rubrik

1. Cara memasukkan zat/larutan ke dalam slot 3 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
pelat tetes kan larutan tetes demi tetes ke slot pelat tetes dengan
posisi pipet tetes miring tanpa larutan tumpah.
2 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
kan larutan tetes demi tetes ke slot pelat tetes dengan
posisi pipet miring, tetapi larutan tumpah.
1 : jika cara memasukkan zat/larutan tepat, yaitu memasuk-
kan larutan tetes demi tetes dengan posisi pipet tetes
tegak ke slot pelat tetes dan larutan tumpah.

2. Cara mengamati perubahan warna kertas 3 : jika cara mengamati perubahan warna kertas indikator
indikator universal universal dengan cara mencocokkan warnanya pada
kotak kemasan setelah dicelupkan ke dalam larutan uji.
2 : jika cara mengamati perubahan warna kertas indikator
universal dengan cara mencocokkan warnanya pada
kotak kemasan setelah kertas indikator kering.
1 : jika cara mengamati perubahan warna kertas indikator
universal tanpa mencocokkan warnanya pada kotak
kemasan setelah dicelupkan ke dalam larutan uji.

Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . . Guru Bidang

......................... .........................
NIP.___________________ NIP.___________________

272 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai