Anda di halaman 1dari 69

PELATIHAN GURU PEMBINA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL


SEKOLAH DASAR

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Oleh:
Sunarno, S.Si., M.Si.
Drs. Hadi Susanto, M.Si.

Jurusan Fisika FMIPA 
Universitas Negeri Semarang
2017
BAB 1
GERAK

A. Pengertian Gerak

Sebuah benda dikatakan bergerak apabila posisi benda berubah terhadap titik acuan.
Contoh : Penumpang kereta api duduk di atas bangku sambil melemparkan kelereng vertikal
ke atas. Kelereng dikatakan bergerak terhadap tangan penumpang, kelereng juga bergerak
terhadap   stasiun.   Penumpang   kereta   bergerak   terhadap   stasiun,   namun   tidak   bergerak
terhadap   lokomotif.   Jadi   gerak   bersifat   relatif,   apakah   suatu   benda   bergerak   atau   tidak
bergantung apakah posisinya terhadap titik acuan berubah atau tidak.
B. Jarak dan Perpindahan

Jarak   termasuk   besaran   skalar,   hanya   memiliki   nilai   besar   saja,   sementara   perpindahan
termasuk besaran vektor, selain memiliki nilai besar juga memiliki nilai arah. 

500 m ke utara

300 m ke utara 200 m ke selatan

Contoh : Ardi berjalan ke arah utara sejauh 500 meter, kemudian berbalik arah ke selatan
sejauh  200  meter.  Pada   contoh  ini   Ardi  menempuh  jarak   =  500  m  +   200  m  =  700  m,
sedangkan  perpindahannya = + 500 m (ke utara)   ­ 200 m (ke selatan) = + 300m (ke
utara) 
C. Kelajuan rata­rata dan kecepatan rata

jarak
Kelajuan rata­rata  
waktu
perpindahan
Kecepatan rata­rata  
waktu
Contoh 1 : Chandra naik kereta api dari Semarang ke Jakarta, berangkat dari Semarang pukul
05.30 tiba di Jakarta pukul 11.00.  Jarak antara Jakarta ke Semarang 511,5 km. Tentukan
kelajuan rata­rata dan kecepatan rata­rata kereta api tersebut!
Penyelesaian :
Jarak tempuh = 511,5 km
Perpindahan = + 511,5 km (ke barat)
Waktu tempuh = 5,5 jam
jarak 511,5km km
Kelajuan rata­rata =     93
waktu 5,5 jam jam

jarak 511,5km km
Kecepatan  rata­rata =     93   (ke arah barat)
waktu 5,5 jam jam

Catatan : Dalam hal ini besar kecepatan dan kelajuan sama yakni 93 km/jam, karena gerak
kereta satu arah yakni ke arah barat saja.
Contoh 2 : Budi naik motor dari Tugu Muda Semarang berangkat pukul 07.30 menuju Gubug
tiba pukul 08.30, kemudian berbalik arah dan tiba di Mranggen 09.15. Bila jarak Tugu Muda
ke Gubug 30 km, dan jarak Gubug ke Mranggen 20 km, tentukan kelajuan rata­rata dan
kecepatan rata­rata selama geraknya.
Penyelesaian :
Jarak tempuh = 30 km + 20 km = 50 km
Perpindahan = + 30 km (ke timur) – (20 km (ke barat) = + 10 km (ke timur)
Waktu tempuh = 60 menit + 45 menit = 105 menit
jarak 50km 50km 200 km
Kelajuan rata­rata =     
waktu 105menit 1,75 jam 7 jam

perpindahan 10km 10km 40 km


Kecepatan  rata­rata =        (ke arah timur)
waktu 105menit 1,75 jam 7 jam

D. Gerak dengan kecepatan tetap

Gerak   Lurus   Beraturan   (GLB)   adalah   gerak   dengan   kecepatan   tetap,   artinya   besarnya
kecepatan tetap, arah kecepatan juga tetap. 
Arah kecepatan konstan berarti lintasan berupa garis lurus, dan  besar kecepatan = besar
kelajuan, demikian juga besar perpindahan = besar jarak tempuh
Karena kecepatan pada GLB tetap, maka perpindahan (=jarak tempuh), besarnya berbanding
lurus terhadap waktu. Hubungan antara perpindahan (=jarak tempuh), kecepatan (=kelajuan)
dan waktu dapat dirumuskan:
s
v  atau  s  vt
t
s  : perpindahan atau jarak tempuh (m)
t  : waktu tempuh (s)
v  : kelajuan atau besar kecepatan (m/s)
Contoh 1:
Kereta api Bisnis berangkat dari Semarang menuju Jakarta pukul 20.00 dengan laju rata­rata
72 km/jam, sedangkan kereta api Ekspres berangkat dari Semarang menuju Jakarta pukul
21.00  dengan  laju  rata­rata   90  km/jam.  Kapan   dan  pada  jarak  berapa   kereta  api   Ekspres
menyusul kereta api Bisnis?
Penyelesaian :
Misal lama perjalanan kereta Bisnis sejak berangkat sampai disusul adalah :  t B  t  jam
Karena   kereta   Ekspres   berangkat   1   jam   kemudian,   maka   lamanya   kereta   Ekspress   sejak
berangkat sampai menyusul adalah :  t E  (t  1)  jam.
Pada saat kereta Ekspres menyusul kereta Bisnis, maka jarak tempuh kedua kereta sama, atau
dapat dinyatakan:
sB  sE

vB  t B  vE  t E

Gunakan satuan kecepatan km/jam dan satuan waktu jam serta satuan jarak km.
72  t  90  (t  1)

72  t  90  t  90
72  t  90  t  90
 18  t  90
t  5  jam

Jadi  t B  t  5 jam, dan  t E  (t  1)  (5  1)  4  jam.


Kereta Ekspres menyusul kereta Bisnis pada pukul = (20.00 + 5 jam) = pukul 01.00 atau pada
pukul = (21.00 + 4 jam) = pukul 01.00.
Contoh 2 :
Aulia naik mobil dari kota A menuju kota B, berangkat pukul 07.00 dengan laju rata­rata 54
km/jam.  Basuki naik mobil dari kota B menuju kota A, berangkat pukul 07.30 dengan laju
rata­rata 72 km/jam. Jarak antara kota A dan B adalah 90 km. Kapan dan di mana Aulia dan
Basuki berpapasan?

Penyelesaian :
Laju mobil Aulia,  v A   54 km/jam = 15 m/s
Laju mobil Basuki,  v B   72 km/jam = 20 m/s
Saat berangkatnya terpaut 30 menit = 1.800 sekon, di mana Aulia berangkat lebih dulu atau
Basuki berangkat kemudian.
Misal lama perjalanan Aulia sampai berpapasan adalah  t A  t  sekon, maka lama perjalanan
Basuki sampai berpapasan adalah  t B  (t  1.800) sekon.
Jarak kota A ke kota B, misal  d  = 90 km = 90.000 m
Saat mobil Aulia dan mobil Basuki berpapasan, maka :
Jarak tempuh mobil Aulia + jarak tempuh mobil Basuki = jarak kota A ke kota B
                    s A  s B  d
                  v A  t A  v B  t B  d
15  (t )  20  (t  1.800)  90.000
      15  t  20  t  36.000)  90.000
                                 35  t  90.000  36.000
126.000
                                  t   3.600 sekon
36
t A  t  = 3.600 sekon = 60 menit = 1 jam
t B  (t  1.800) sekon = ( 3.600 – 1.800) sekon = 1.800 sekon = 30 menit = 0,5 jam
Mobil Aulia berpapasan dengan mobil Basuki pada saat pukul = 07.00 + 60 menit = pukul
08.00
Atau pukul = 07.30 + 30 menit = pukul 08.00
Di mana dia berpapasan?
Jarak tempuh mobil Aulia,    s A  v A  t A  (15m / s )(3.600s )  54.000  meter = 54 km (dari
kota A)
Jarak tempuh mobil Basuki,   s B  v B  t B  (20m / s )(1.800s)  36.000 meter = 36 km (dari
kota B)
Jadi Aulia dan Basuki berpapasan di suatu tempat yang berjarak 54 km dari kota A atau 36
km dari kota B, pada pukul 08.00.

E. Grafik v­t , dan  s – t   pada GLB

Pada GLB, kecepatan konstan. Misal suatu benda bergerak dengan kecepatan konstan 5 m/s.
Tabel waktu tempuh, kecepatan dan jarak tempuh sebagai berikut. 

Waktu t (s) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kecepatan v (m/s) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Jarak s (m) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Dari tabel di atas dapat dibuat grafik kecepatan terhadap waktu serta jarak terhadap waktu
sbb.
v (m/s) s (m)
50

40

30
5
20

10

0 2 4 6 8 10 t (s)
0 2 4 6 8 10 t (s)

Grafik   kecepatan   (v)   terhadap   waktu   (t) Grafik   jarak   (s)   terhadap   waktu   (t)   pada
pada GLB GLB

F. Gerak dengan kecepatan berubah secara beraturan

Konsep percepatan.
Misal   sebuah   mobil   bergerak   dengan   kecepatan   yang   senantiasa   berubah   dengan   teratur
sebagai berikut.

Waktu t (s) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kecepatan v (m/s) 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28

Dari tabel di atas nampak ada:
perubahan kecepatan sebesar 2 m/s setiap 1 s, atau 
perubahan kecepatan sebesar 4 m/s setiap 2 s, atau
perubahan kecepatan sebesar 6 m/s setiap 3 s, atau
dst.
Perubahan kecepatan setiap 1 sekon dinamakan percepatan atau akselerasi. Dari data di atas,
maka:
Percepatan = 2 m/s per 1 sekon atau:
2 m/s 2 m m
Percepatan =   2 2
1s 1 s.s s
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa: 
perubahan kecepatan
percepatan 
perubahan waktu

Karena kecepatannya selalu berubah teratur, maka untuk menentukan jarak tempuhnya dapat
menggunakan:
Jarak tempuh = kecepatan rata­rata x waktu
atau s  v rata  rata  t , atau:

jarak tempuh 
 kecepatan awal  kecepatan akhir   waktu tempuh
2
Contoh:
Dari data di atas, maka:
Waktu t (s) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kecepatan v (m/s) 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28

 Dari detik ke 0 sampai detik ke 1:
Waktu tempuh = (1 ­0 ) sekon = 1 sekon
 8  10 m/s  9 m/s
Kecepatan rata­rata = 
2
Jarak tempuh dari detik ke 0 sampai detik ke 1 adalah  = 9 m/s  x  1 sekon  = 9 meter
 Dari detik ke 0 sampai detik ke 2:
Waktu tempuh = (2 ­0 ) sekon = 2 sekon
 8  12 m/s  10 m/s
Kecepatan rata­rata = 
2
Jarak tempuh dari detik ke 0 sampai detik ke 2 adalah  = 10 m/s  x  2 sekon  = 20 meter
 Dari detik ke 0 sampai detik ke 3:
Waktu tempuh = (3 ­0 ) sekon = 3 sekon
 8  14 m/s  11 m/s
Kecepatan rata­rata = 
2
Jarak tempuh dari detik ke 0 sampai detik ke 3 adalah  = 11 m/s  x  3 sekon  = 33 meter
 Dari detik ke 0 sampai detik ke 4:
Waktu tempuh = (4 ­0 ) sekon = 4 sekon
 8  16  m/s  12 m/s
Kecepatan rata­rata = 
2
Jarak tempuh dari detik ke 0 sampai detik ke 4 adalah  = 12 m/s  x  4 sekon  = 48 meter
 Demikian dst..
Jika data antara waktu, kecepatan dan jarak disusun dalam tabel maka diperoleh:
Waktu t (s) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kecepatan v (m/s) 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28
Jarak s  (meter) 0 9 20 33 48 65 84 105 128 153 180

v (m/s) s (m)
28
24 180
20
16
12
8

0 2 4 6 8 10 t (s) 0 10 t (s)

Grafik   kecepatan   (v)   terhadap   waktu   (t) Grafik   jarak   (s)   terhadap   waktu   (t)   pada
pada GLBB dipercepat GLBB dipercepat
Jarak tempuh = “luas” bagian di bawah grafik v­t 
PERCEPATAN GRAVITASI
Jika   sebuah   benda   dilepas   (tanpa   kecepatan   awal),   maka   kecepatannya   semakin   lama   akan
semakin   bertambah,   dengan   kata   lain   teerdapat   percepatan   rdapat   percepatan   akibat   gaya
gravitasi   yang   dikenal   dengan   nama   percepatan   gravitasi.   Demikian   pula   jika   sebuah   benda
dilempar  vertikal  ke  atas,  maka  kecepatannya  semakin  lama  akan  semakin  berkurang  karena
pengaruh gaya gravitasi bumi. Percepatan gravitasi akan menjadikan benda yang bergerak ke
bawah semakin cepat, dan benda yang bergerak ke atas semakin lambat. 
Besar   percepatan   gravitasi   bumi   di   setiap   tempat   berbeda,   namun   secara   rata­rata   besar
percepatan gravitasi bumi sekitar 10 m/s 2  atau 10 m/s setiap 1 sekon, artinya kecepatan benda
yang bergerak akibat pengaruh gravitasi bumi setiap 1 sekon berubah sebesar 10 m/s. Jika naik
kecepatan berkurang dan jika turun kecepatan bertambah.
Contoh:
Sebuah benda dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal atau kecepatan pada detik ke 0
sebesar 80 m/s. Percepatan gravitasi 10 m/s2.
 Kecepatan pada detik ke 0 sebesar 80 m/s
 Kecepatan pada detik ke 1 sebesar 70 m/s
 Kecepatan pada detik ke 2 sebesar 60 m/s
 Kecepatan pada detik ke 3 sebesar 50 m/s
 Kecepatan pada detik ke 4 sebesar 40 m/s
 Kecepatan pada detik ke 5 sebesar 30 m/s
 Kecepatan pada detik ke 6 sebesar 20 m/s
 Kecepatan pada detik ke 7 sebesar 10 m/s
 Kecepatan pada detik ke 8 sebesar 0 m/s (benda berhenti sessat sebelum kembali turun)
Jika data tersebut dinyatakan dalam tabel sebagai berikut.
Waktu t (s) 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kecepatan v (m/s) 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Jarak s  (meter) 0 75 140 195 240 275 300 315 320

v (m/s) s (m)
80 320
70
60
500
40
30
20
10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 t (s) 0 8 t (s)

Contoh:
Sebuah benda dilepaskan 9tanpa kecepatan awal) dari tempat yang sangat tinggi, jika percepatan
gravitasi 10 m/s2, tentukan kecepatan benda pada detik ke 8, serta jarak tempuhnya.
 Kecepatan pada detik ke 0 sebesar 0 m/s (dilepaskan)
 Kecepatan pada detik ke 1 sebesar 10 m/s
 Kecepatan pada detik ke 2 sebesar 20 m/s
 Kecepatan pada detik ke 3 sebesar 30 m/s
 Kecepatan pada detik ke 4 sebesar 40 m/s
 Kecepatan pada detik ke 5 sebesar 50 m/s
 Kecepatan pada detik ke 6 sebesar 60 m/s
 Kecepatan pada detik ke 7 sebesar 70 m/s
 Kecepatan pada detik ke 8 sebesar 80 m/s 
Jika data tersebut dinyatakan dalam tabel sebagai berikut.
Waktu t (s) 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kecepatan v (m/s) 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Jarak s  (meter) 0 5 20 45 80 125 180 245 320

Kecepatan pada detik ke 8 sebesar 80 m/s, jarak tempuhnya 320 m.

SOAL­SOAL TENTANG GERAK
1. Sepeda   motor   melaju   ke   arah   utara   dengan   laju   rata­rata   60   km/jam   selama   15   menit,
kemudian kembali ke arah selatan melalui jalan yang sama dengan laju rata­rata 40 km/jam
selama 12 menit. Jarak antara posisi semula dan posisi sekarang adalah ………………km
2. Sepeda   motor   melaju   ke   arah   utara   dengan   laju   rata­rata   54   km/jam   selama   4   sekon,
kemudian ke arah barat dengan laju rata­rata 36 km/jam selama 8 sekon. Jarak antara posisi
semula dan posisi sekarang adalah …meter
3. Sepeda motor menempuh jarak 65 m dalam waktu 6 sekon. Selama 1 sekon yang pertama
menempuh 5 meter, selama 2 sekon berikutnya menempuh 15 meter, dan selama 1 sekon
yang terakhir menempuh 20 meter. Laju rata­rata selama 3 sekon yang terakhir ialah .......m/s.
4. Sebuah mobil bergerak ke utara dengan laju 15 m/s selama 6 sekon, kemudian berbelok ke
barat dan bergerak dengan laju 10 m/s selama 4 sekon dan yang terakhir berbelok ke selatan
dan bergerak dengan laju 12 m/s selama 5 sekon. Jarak antara posisi terakhir terhadap posisi
semula adalah .....meter.
5. Untuk mengukur dalamnya laut digunakan alat fathometer. Sumber gelombang diarahkan ke
dasar laut, ternyata gelombang tersebut diterima kembali 2,5 sekon kemudian. Jika cepat
rambat gelombang tersebut di dalam air laut adalah 1400 m/s, maka kedalaman dasar laut
tersebut adalah ….meter

6. It needs   2 12 seconds for radar wave to travel from the Earth to the Moon and back to the
Earth again. If the radar wave’s velocity is 300,000 (three hundred thousand) km/s , the
distance between the Earth and the Moon is …………. km.
7. Perahu motor melaju diatas sungai yang laju airnya cukup deras. Bila melaju searah dengan
arus air, untuk menempuh jarak 55 meter memerlukan waktu 5 sekon. Tetapi bila melaju
melawan arah arus air untuk menempuh jarak 55 meter memerlukan waktu 11 sekon. Bila
perahu melaju di atas danau yang airnya tenang dalam waktu 10 sekon, berapa meter jarak
yang dapat ditempuhnya? (disertai hitungan cara mengerjakan).
BAB 2
GAYA DAN TEKANAN

A. Konsep : GAYA
Gaya  dapat berupa tarikan atau dorongan pada suatu benda.
Gaya tidak dapat dilihat, tetapi akibat yang ditimbulkan oleh gaya dapat diamati, misalnya :
 Gaya dapat mengubah benda yang semula diam menjadi bergerak
 Gaya dapat mengubah benda yang semula bergerak menjadi berhenti (diam)
 Gaya dapat mengubah benda yang semula bergerak lambat menjadi bergerak cepat
 Gaya dapat mengubah benda yang semula bergerak cepat menjadi bergerak lambat
 Gaya dapat mengubah arah (membelokkan) gerak benda
 Gaya dapat mengubah bentuk benda
 Gaya dapat menjadikan benda berputar
Gaya dapat dikelompokkan atas dua golongan yakni gaya kontak (sentuh) dan gaya tak­kontak
(tak sentuh)
 Contoh gaya kontak : gaya dorong pada benda, gaya tarik pada tali, gaya gesek, gaya
pegas, dll.
 Contoh gaya tak­kontak : gaya magnet, gaya listrik, gaya gravitasi

Menggambarkan vektor Gaya
Gaya   adalah   besaran   vektor   (mempunyai   besar   dan   arah),   digambarkan   dengan   anak   panah,
dilambangkan dengan huruf F (force = gaya). Panjang / pendeknya anak panah menyatakan besar
gaya sedangkan arah anak panah menyatakan arah gaya. Penggambaran gaya harus proporsional,
misal vektor gaya 10 N dilambangkan dengan anak panah sepanjang 1 cm, maka vektor gaya 5 N
harus   dilambangkan   dengan   anak   panah   sepanjang   0,5   cm,   vektor   gaya   40   N   dilambangkan
dengan anak panah 4 cm, dsb.

F1 = 10 N ke kanan

F2 = 5 N ke kanan

F3 = 15 N ke kanan

F4 = 10 N ke kiri

Jumlah Vektor Gaya (Resultan  Gaya) segaris
Dua buah vektor gaya atau lebih dapat dipadukan atau dijumlahkan (secara vektor). Pada level
OSN IPA SD perpaduan gaya dibatasi hanya untuk gaya­gaya yang segaris, bisa searah atau
berlawanan. Namun untuk pengayaan dapat juga diberikan paduan gaya yang tak segaris.
Hasil   perpaduan   atau  penjumlahan  gaya­gaya   disebut   dengan   resultan   gaya   (  to   result   =
menghasilkan).Contoh resultan gaya­gaya segaris:
                          
Vektor gaya yang dipadukan F1 = 10 N ke kanan

F2 = 5 N ke kanan
F4 = 12 N ke kiri
F3 = 8 N ke kanan
Resultan gayanya, R =(10 +5 + 8 -12) N = 11 N, arah ke kanan

R = 11 N, ke kanan
SOAL­SOAL TENTANG GAYA
a) When   a   force   is   applied   to   a   body,   several   effects   are   possible.   Which   one   of   the
following effects could not occur ?
a) The body stops.
b) The body rotates.
c) The body changes direction.
d) The body changes its mass.
Jawab : ..................…

b) What is the direction of frictional force acting on the box ?

Push          C

                     B      D

         A
a) A
b) B
c) C
d) D

c) For a body moving on horizontal plane, the frictional force depends on the nature of the
surface in contact and on the ………. of the body.
Jawab : ……………………………………….. (perlu dibuktikan dengan percobaan)

d) Gambarkan semua gaya yang mungkin bekerja pada gambar pesawat di bawah ini !

                                
Jawab : ……………………………………………………………………….

e) Bila penggaris plastik digosok­gosokkan pada rambut kering, penggaris  tersebut dapat
menarik potongan­potongan kecil kertas karena memiliki gaya ….
a. gravitasi
b. magnet
c. listrik 
d. gesekan

f) Which of these are non­contact forces ?
a) Frictional force and pulling force
b) Pushing force and electric force
c) Magnetic force and elastic spring force
d) Gravitatonal force and magnetic force
B. Konsep : massa jenis (density) dan berat jenis (specific gravity)

Konsep tentang massa jenis atau rapat massa atau “density “ serta konsep tentang berat
jenis di tingkat SD dan MI dalam kurikulum yang berlaku, memang tidak ada. Namun negara­
negara lain ada yang mengajarkannya, sehingga dalam IMSO (International Mathematics and
Science Olympiad) konsep tersebut sering dimunculkan, sehingga untuk keperluan olimpiade
sains, konsep tersebut kiranya perlu dikenalkan. Di SD/MI juga belum saatnya membedakan
konsep massa dan berat. Namun untuk keperluan olimpiade kiranya perlu dikenalkan.

 Massa adalah ukuran banyaknya zat yang dikandung suatu benda. Dalam satuan Sistem
Internasional bersatuan kilogram (kg).
 Berat  adalah   gaya   gravitasi   yang   bekerja   pada   suatu   benda,   dalam   satuan   Sistem
Internasionala bersatuan newton (N).

Massa suatu benda besarnya selalu tetap, tidak bergantung pada letak benda tersebut. Berat
suatu benda dapat berubah, bergantung pada percepatan gravitasi di tempat tersebut.

Untuk menjelaskan konsep massa jenis ataupun berat jenis sebaiknya melalui eksperimen atau
demonstrasi, siswa diajak berdiskusi, sehingga siswa dengan bimbingan guru dapat menemukan
konsep massa jenis dan konsep berat jenis. (eksperimen/demonstrasi tsb. Tidak ditulis di sini,
namun akan disampaikan saat presentasi).
Karena konsep massa jenis (dan juga berat jenis) di SD/MI belum ada, biasanya dalam soal
dikenalkan konsep tersebut secara tertulis, misalnya : jika   massa jenis benda adalah massa
benda dibagi volume benda…. , atau jika massa untuk 1 cm 3 benda adalah … gram,… atau jika
massa untuk 1 m3 benda adalah …. kg, dst.

Soal­Soal tentang MASSA JENIS
1. Perhatikan dua tabel berikut. Pada Tabel 1 diberikan data tentang 5 benda: A, B, C, D,
dan E. Sedangkan dalam Tabel 2 diberikan data tentang massa untuk 1 cm 3  dari tembaga,
besi, aluminium dan beton.
Tabel 1.
Benda A B C D E
Volume (cm ) 3
40 15 5 50 30
Massa (gram) 316 36 44,5 135 237
Tabel 2.
Jenis Benda tembaga besi aluminium beton
Massa untuk 1 cm3 (gram) 8,9 7,9 2,7 2,4
      Dalam Tabel 1 terdapat 2 zat padat yang sama jenisnya seperti yang ada  dalam Tabel 2. 
Sebutkan jenis bahan itu.
Jawaban:  

2. Disediakan tiga buah benda masing­masing berbentuk kubus, silinder dan balok dengan
ukuran sebagai berikut.

Massa = 4050 kg       Massa = 8640 kg          Massa = 2700 kg
Volume = 1,5 m 3         Volume = 1,2 m3        Volume = 3 m3
Tersedia tabel massa jenis (density) berbagai bahan sebagai berikut :
Jenis bahan Massa jenis
Kayu 900 kg/m3
Aluminium 2700 kg/m3
Besi 7200 kg/m3
Perak 10500 kg/m3
Emas 19300 kg/m3
Jika massa jenis adalah massa benda dibagi dengan volumenya, maka dapat disimpulkan
jenis bahan masing­masing benda adalah ....
e) Kubus : aluminium, silinder : besi, balok : kayu
f) Kubus : besi, silinder : emas, balok : aluminium
g) Kubus : perak, silinder : besi, balok : aluminium
h) Kubus : perak, silinder : kayu, balok : besi

C. Gaya dan Tekanan

1) Tekanan oleh benda padat
Sebuah balok yang diletakkan di atas lantai horisontal akan memberikan tekanan pada lantai
tersebut. Tekanan yang dialami oleh lantai tersebut  :
 makin besar bila gaya berat balok semakin besar (berbanding lurus dengan gaya)
 makin kecil bila luas bidang tekan makin besar (berbanding terbalik dengan luas bidang
tekan)

2) Tekanan hidrostatis
Dengan   menggunakan   konsep   bahwa   tekanan   adalah   gaya   persatuan   luas   seperti   yang
diungkapkan di atas, dapat ditunjukkan bahwa tekanan oleh zat cair besarnya :
 berbanding lurus dengan kedalaman titik di dalam zat cair
 berbanding lurus dengan massa jenis zat cair 
 bergantung pada percepatan gravitasi di tempat tersebut.
Hal yang unik dari tekanan hidrostatis adalah : tekanan hidrostatis tidak bergantung pada luas
alas bejana, bentuk bejana, maupun volume zat cair di dalam bejana.

3. Hukum Utama Hidrostatika
Tekanan pada suatu titik di dalam zat cair pada kedalaman yang sama dalam zat cair yang
jenisnya sama, besarnya adalah sama.

A B

Berdasar gambar di atas, maka tekanan di titik A sama dengan tekanan di titik B.

4. Hukum Pascal
Tekanan di dalam zat cair diteruskan ke segala arah sama besarnya.
5. Gaya Archimedes

KONSEP : TENGGELAM , MELAYANG,  DAN TERAPUNG

Jika sebuah benda di masukkan ke dalam zat cair ada 3 kemungkian keadaan beda, yaitu 
 Tenggelam
 Melayang
 Terapung
Konsep   gaya   angkat   ke   atas   oleh   zat   cair   (gaya   apung   atau   “   bouyance   force”),   dalam
pembinaan, konsep ini sebaiknya diberikan lewat eksperimen dimana siswa diharapkan dapat
menyimpulkan sendiri eksperimen yang dilakukan.

(1) Tenggelam

Benda yang tenggelam di dalam zat cair, bagian bawah benda menyentuh dasar bejana namun
bagian atas benda masih berada di bawah permukaan air. Karena bagian bawah benda menyentuh
dasar bejana, maka dasar bejana akan memberikan gaya pada benda yang dinamakan :  gaya
normal, simbolnya  N arahnya tegak lurus bidang sentuh (tegak lurus dasar bejana) ke arah atas.

FA

Wh

Gaya­gaya yang bekerja pada benda adalah : gaya berat benda ( wb ) arah vertikal ke bawah; gaya
Archimedes atau gaya angkat ke atas ( FA ) arah vertikal ke atas, dan gaya normal ( N ) arah
vertikal ke atas. Dalam keadaan setimbang, maka jumlah gaya­gaya ke atas sama dengan gaya ke
bawah, atau :
FA  N  wb
Syarat   agar   benda   tenggelam   di   dalam   zat   cair,   maka   massa   jenis   benda   harus   lebih   besar
daripada massa jenis fluida (zat cair).

(2) MELAYANG

Benda yang tenggelam di dalam zat cair, bagian bawah benda tidak menyentuh dasar bejana
namun bagian atas benda masih berada di bawah permukaan air. Karena bagian bawah benda
menyentuh dasar bejana, maka tidak terdapat gaya normal.
Gaya­gaya yang bekerja pada benda adalah : gaya berat benda ( wb ) arah vertikal ke bawah; dan
gaya Archimedes atau gaya angkat ke atas ( FA ) arah vertikal ke atas.
Dalam keadaan setimbang, maka jumlah gaya­gaya ke atas sama dengan gaya ke bawah, atau 
FA  wb
Dari persamaan ini nampak bahwa benda yang melayang : gaya angkat ke atasnya sama dengan
berat benda.
FA

Wh

Syarat agar benda melayang di dalam zat cair, maka massa jenis benda harus sama dengan  massa
jenis fluida (zat cair).

(3) TERAPUNG

Benda yang tenggelam di dalam zat cair, bagian bawah benda tidak menyentuh dasar bejana
namun   bagian   atas   benda   masih   berada   di   atas   permukaan   air.   Karena   bagian   bawah   benda
menyentuh dasar bejana, maka tidak terdapat gaya normal.
Gaya­gaya yang bekerja pada benda adalah : gaya berat benda ( wb ) arah vertikal ke bawah; dan
gaya Archimedes atau gaya angkat ke atas ( FA ) arah vertikal ke atas.
Dalam keadaan setimbang, maka jumlah gaya­gaya ke atas sama dengan gaya ke bawah, atau 
FA  wb
Dari persamaan ini nampak bahwa benda yang melayang : gaya angkat ke atasnya sama
 dengan berat benda

FA

 
Wh

Syarat agar benda terapung di dalam zat cair, maka massa jenis benda harus lebih kecil dari
massa jenis fluida (zat cair).

6. Tekanan Atmosfer

Tekanan   oleh   atmosfer   /   udara   luar   di   setiap   tempat   tidak   sama.   Tekanan   atmosfer   pada
ketinggian 0 meter di atas permukaan laut sebesar 1 atmosfer = 76 cmHg =105 pascal
Makin tinggi letak suatu tempat makin kecil tekanan atmosfernya. Untuk suatu tempat yang
ketinggiannya di atas permukaan laut  tidak terlalu tinggi   berkurangnya tekanan atmosfer
dianggap linier.   Pengurangan tekanan atmosfer tersebut sekitar 1 cmHg setiap kenaikan
tinggi tempat sebesar 100 m. Berkurangnya tekanan sebesar angka tersebut bukanlah mutlak,
sebenarnya berkurangnya tekanan bersifat nonlinier. 
SOAL­SOAL TERKAIT DENGAN MASSA JENIS DAN GAYA ARCHIMEDES

1. Sebuah perahu dimuati penumpang yang melebihi kapasitas sehingga perahu nyaris akan
tenggelam.   Kegiatan   berikut   yang   dapat   menghindarkan   tenggelamnya   perahu   tersebut
ialah ....
a) beberapa penumpang harus jongkok
b) beberapa penumpang harus tiduran terlentang di dasar perahu
c) beberapa penumpang harus terjun ke laut dan bergelantungan di dinding perahu
d) seluruh penumpang boleh jongkok ataupun berdiri asalkan hanya ditopang oleh salah satu
kakinya.
Jawab : .....................................................

2. All ships have at least one marking on their hulls to show how deep their bodies are
submerged when fully loaded. This marking is called the Plimsoll   line  and it indicates the
safe limit of loading. If a ship which is fully loaded travelled from a sea port to a river port,
will   the   water   line   be   above   or   below   the  Plimsoll     line    in   the   river   port   ?
Answer : ........................................................................................................................…

3. The weight of mass in the air is 5 newton. If it is weighted in the water, the weight is 4.80
newton. If the mass weighted in a solution with the density 1.2 times of water, the weight is
4.76 newton. The weight of the mass in a solution with density 1.5 times of water is …
Answer : ..........................................................................................................................…

4. You have two cubes made of the same material. One is a 56 g solid cube with the side
length of 2 cm and the other is a 700 g cube with side length of 10 cm and has empty space
inside. 
a) Calculate the density of the material of the cube. (Score: 1)
…………………………………………………………………………………………
b) Calculate the volume of the empty space inside the cube. (Score: 2)
…………………………………………………………………………………………
c) Does the 700 g cube sink or float in the water? Explain your answer. (Score: 2)
……………………………………………………………………………………
7. Konsep : PERTAMBAHAN PANJANG PEGAS

Pegas   atau   per   dalam   keadaan   netral   (tidak   mulur   atau   tidak   memendek)   tidak   menyimpan
energi. Jika pegas ditarik sehingga meregang, atau ditekan sehingga memendek maka pegas
menyimpan energi yang dinamakan energi potensial pegas (termasuk energi potensial elastis).
Selama pegas masih elastis, maka pertambahan panjang pegas sebanding dengan gaya atau
beban yang dikerjakan pada pegas tersebut.
Soal   yang   muncul   biasanya   diminta   memprediksi   beban   pada   pegas   bila   panjang   pegas
diketahui, atau sebaliknya. Data soaldapat berupa tabel atau grafik hasil eksperimen. 

SOAL­SOAL TENTANG PEGAS

1. A spring is used to weigh a mass. The scale shows the length of the spring.

The data from experiment are written as follows :
Length of the spring (mm) Mass (gram)
95 25
109 60
127 105
149 160

a.) Make a graph (base on the above data) that shows the relation between length of
the spring and the mass.
b.) Estimate the mass of a body if the length of spring is 115 mm.
c.) Estimate the length of the spring without a mass.
d.) If the spring is pulled and released, the spring oscillates 10 times in duration of 40
seconds   .   Calculate   the   frequency   (number   of   oscillation   in   a   second)   of   the
spring’s oscillation. 
BAB 3
BENDA DAN SIFATNYA
Mengidentifikasi Wujud Zat dan Sifatnya
Ditinjau dari wujudnya, zat dapat digolongkan menjadi 3 bagian yakni: zat padat, zat cair, dan 
zat gas.
Sifat­sifat zat tersebut tersebut sebagai berikut.
Zat padat : volumenya tetap, bentuknya juga tetap
Zat cair : volumenya tetap, bentuknya mudah berubah mengikuti wadahnya.
Zat gas    : volumenya berubah sesuai dengan wadahnya, bentuknya mudah berubah  mengikuti
wadah yang ditempatinya.

Susunan Molekul Zat
Zat dapat dibagi­bagi menjadi bagian­bagian yang kecil.  Bagian terkecil dari suatu zat
yang masih memiliki sifat zat tersebut disebut molekul.   Gula jika dimasukkan ke dalam air
kemudian diaduk hingga merata, maka partikel­partikel gula akan terlarut ke dalam air menjadi
molekul­molekul gula dalam air. Air gula terasa manis seperti gula. Dengan kata lain molekul­
molekul gula mempunyai sifat seperti gula. Dalam teori partikel zat, zat terdiri atas partikel­
partikel zat atau molekul­molekul zat yang saling tarik menarik. Jarak antar partikel serta gaya
tarik menarik antar partikel tersebut akan menentukan wujud zat.

Susunan molekul Zat Padat
 partikel­partikelnya tersusun teratur;
 Letaknya sangat berdekatan;
 gaya tarik menariknya sangat kuat;
 partikel­partikel zat sukar bergerak 
meninggalkan kelompoknya (bergetar di 
Susunan molekul zat padat tempat)
dalam gambaran 2­dimensi Hal inilah yang menjadikan zat padat memiliki 
sifat: volumenya maupun bentuknya selalu tetap.
Susunan molekul Zat Cair
 partikel­partikelnya letaknya agak berjauhan;
 gaya tarik menariknya  kurang kuat; 

 partikel­partikel zat dapat bergerak tetapi 
tidak dapat meninggalkan kelompoknya. 

Hal inilah yang menjadikan zat cair memiliki 
Susunan molekul zat cair dalam sifat: bentuknya dapat berubah namun 
gambaran 2­dimensi volumenya selalu tetap.

Susunan molekul Zat Gas
 letaknya partikelnya sangat berjauhan 
berjauhan;
gaya tarik menariknya sangat lemah;
 partikel­
partikel zat bebas bergerak dan dapat 
meninggalkan kelompoknya. 
Susunan molekul zat gas dalam
Hal inilah yang menjadikan zat gas 
gambaran 2­dimensi
memiliki sifat  : bentuk maupun 
volumenya dapat berubah.

Perubahan wujud zat
1) Memahami proses MELEBUR menggunakan teori molekul zat.
 Susunan molekul zat ketika wujudnya padat sangat berdekatan.
 Jika   zat   padat   dipanaskan   (menyerap   energi   panas  atau  kalor),   energi   yang
diserapnya akan menjadikan molekul­molekul zat bergetar.
 Jika   getaran   molekul   zat   cukup   kuat   maka   jarak   antar   molekul   menjadi  agak
berjauhan, karena jarak molekulnya yang demikian maka zat akan memiliki wujud
cair.
 Peristiwa perubahan wujud dari padat ke cair disebut melebur atau mencair.
 Pada saat  melebur, energi kalor yang  diserap  oleh molekul zat hanya digunakan
untuk mengubah wujud zat (mengubah jarak antar molekul), oleh karena itu pada
saat melebur suhu zat akan tetap.
SIMPULAN: Pada saat zat melebur, zat menyerap kalor, namun suhu zat selalu tetap.

2) Memahami proses MENGUAP menggunakan teori molekul zat.
 Susunan molekul zat ketika wujudnya cair  agak berjauhan.
 Jika   zat  cair  dipanaskan   (menyerap   energi   panas  atau  kalor),   energi   yang
diserapnya akan menjadikan molekul­molekul zat bergetar.
 Jika getaran molekul zat cukup kuat maka jarak antar molekul yang semula agak
berjauhan akan menjadi sangat berjauhan, karena jarak molekulnya yang demikian
maka zat akan memiliki wujud gas.
 Peristiwa perubahan wujud dari cair ke gas disebut menguap.
 Pada saat menguap, energi kalor yang diserap oleh molekul zat hanya digunakan
untuk mengubah wujud zat, oleh karena itu pada saat menguap suhu zat akan tetap.
 
SIMPULAN: Pada saat zat menguap, zat menyerap kalor, namun suhu   zat selalu tetap.

3) Memahami proses mengembun dan membeku (menggunakan analogi balik)
 Jika  gas  didinginkan ,  gas  tersebut akan  melepas  kalor, jarak
antar   molekul   akan   menjadi  agak   berjauhan,   zat   yang   mempunyai   susunan
molekul demikian wujudnya adalah  cair,  proses perubahan wujudnya dinamakan
mengembun.
SIMPULAN: Pada saat zat mengembun, zat melepas kalor, namun suhu     zat selalu
tetap.
 Jika zat cair didinginkan , zat cair tersebut akan melepas kalor, jarak antar 
molekulnya akan menjadi sangat berdekatan, zat yang mempunyai susunan 
molekul demikian wujudnya adalah padat, proses perubahan wujudnya dinamakan 
membeku.
SIMPULAN: Pada saat zat membeku, zat melepas kalor, namun suhu     zat selalu tetap.

Massa Jenis Zat
Benda­benda yang memiliki volume sama, massanya bergantung pada jenisnya zatnya, dengan
kata lain setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Massa jenis zat didefinisikan sebagai hasil
bagi antara massa zat dengan volumenya.
Massa
Massa jenis 
volume
BAB 4
SUHU DAN KALOR

SUHU DAN PENGUKURANNYA
Termometer Zat cair

Termometer zat cair terbuat dari  bahan kaca  yang  tidak  mudah  memuai (koefisien


muainya   kecil),   tetapi  mudah   menyerap   panas.   Batang   kaca   biasanya   berbentuk   silinder,
sehingga dapat berperan sebagai lensa cembung, agar memudahkan dalam pembacaan skala pada
termometer. Pada bagian bawah terdapat tandon (reservoir) zat cair, sedangkan bagian atasnya
berupa pipa kapiler. Jika pada bagian bawah (tandon) dipanaskan, maka zat cair akan memuai,
sehingga   permukaan   zat   cair   pada   pipa   kapiler   akan   naik,   sebaliknya   jika   didinginkan   akan
menyusut dan permukaan zat cair pada pipa kapiler akan turun. 
Zat cair yang digunakan harus memiliki sifat antara lain:

mudah menyerap panas / cepat berubah suhunya ( kalor jenisnya kecil)
mudah menghantarkan panas (daya hantar panas / konduktivitas panasnya besar)
cepat   mengalami   perubahan   volume   /   memuai   jika   mengalami   perubahan   suhu
(koefisien muainya besar)
 pemuaiannya teratur
 tidak membasahi dinding kaca 
Ada dua macam zat cair yang biasa digunakan yakni : raksa dan alkohol, kedua zat cair tersebut
masing­masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
 Raksa (Mercury­in glass)  Alkohol (Alcohol­in glass)
a Pemuaiannya   teratur   (Uniform a. Pemuaiannya   tidak/kurang   teratur
expansion) (non­uniform expansion)
b Tidak   membasahi   dinding   kaca b. Membasahi   dinding   kaca   (Stick   to
(Does not stick to glass) glass)
c Mudah   diamati   ­   warna c. Sukar diamati karena tak berwarna –
keperakan /mengkilap (Easy to see­ harus ditabahkan pewarna agar mudah
silvery colour) diamati   (Colourness­dye   must   be
added)
d Penghantar   panas   yang   baik;   cepat d. Penghantar panas yang buruk; lambat
memberikan   reaksi   jika   ada memberikan   reaksi   jika   ada
perubahan suhu (Good conductor of perubahan   suhu   (Poor   conductor   of
heat;   reacts   quickly   to   temperature heat; slow to react)
changes)
e Titik   didihnya   tinggi   (High   boiling e. Titik   didihnya   rendah;   tidak   dapat
point = 357o C) digunakan untuk mengukur titik didih
air (Low boiling point (78 oC); cannot
be used to measure boiling point of
water)
f Titik bekunya = ­ 39  C (Freezing f. Titik   bekunya   rendah   =   ­   115o  C;
o

point = ­ 39 oC) dapat   digunakan   untuk   mengukur


suhu suatu benda/tempat yang sangat
dingin/rendah (Low freezing point = ­
115o  C;   can   be   used   in   very   cold
places)
g Mahal (Expensive) g. Murah (Cheap) 
h Zat   cair   yang   berbahaya h. Zat cair yang aman (Save liquid)
(Poisonous liquid)
Titik tetap atas : suhu uap air yang mendidih, ketika
tekanannya   1   atmosfer   (76
cmHg). 
Titik tetap atas = 100  C = 80o R = 212o F = 373 K
o

Hubungan  antara  skala  Celcius,  Reamur,  Fahrenheit,


dan Kelvin sebagai berikut:
 tC  0 
 t R  0   t F  32   TK  273

100  0  80  0  212  32  373  273

Titik   tetap   bawah  :   suhu   es   mencair   atau   air


membeku, ketika tekanannya  1 atmosfer (76 cmHg). 
Titik tetap bawah = 0o C = 0o R = 32o F = 273 K
Pada termometer dikenal adanya titik tetap atas dan titik tetap bawah yang digunakan sebagai
titik acuan atau referensi. Sebagai titik tetap atau titik acuan mempunyai syarat yakni suhunya
harus tetap. Pada zat cair suhunya akan tetap pada saat zat cair tersebut mengalami perubahan
wujud, yakni perubahan wujud dari cair ke gas (menguap), dan perubahan wujud dari cair ke
padat (membeku).

SUHU DAN PEMUAIAN
Pada umumnya zat jika dipanaskan suhunya akan bertambah dan mengalami pemuaian. Pada zat
yang   berwujud   padat   pemuaiannya   dapat   berupa:   pemuaian   panjang,   pemuaian   luas,   dan
pemuaian volume. Pada zat yang wujudnya cair dan gas hanya dikenal pemuaian volume saja.
Untuk perubahan suhu yang tidak terlalu besar, umumnya pemuaian zat bersifat teratur (angka
muai zat tertentu tetap).
Pemuaian panjang pada zat padat
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa perubahan panjang suatu benda yang dipanaskan   atau
didinginkan bergantung pada:
 jenis bahannya
 panjang benda mula­mula atau panjang awal
 perubahan suhu

Untuk pemuaian luas dan pemuaian volume dapat difahami dengan cara yang sama
Pemuaian volume atau pemuaian ruang pada zat cair
Dari   hasil   eksperimen   diperoleh   bahwa   perubahan   volume   zat   cair   yang   dipanaskan     atau
didinginkan bergantung pada:
 jenis zat cairnya 
 volume zat cair mula­mula atau volume awal
 perubahan suhu

Anomali air
Pada umumya zat jika dipanaskan akan memuai atau volumenya bertambah dan jika didinginkan
akan menyusut atau volumenya berkurang. Pemuaian pada air bersifat aneh atau memiliki sifat
yang menyimpang  (anomali) dibandingkan zat pada  umumnya, namun anomali  air ini  hanya
terjadi pada rentang suhu antara 0oC sampai 4oC. 
Jika   air   dipanaskan   dari   suhu   0oC   sampai   4oC   volumenya   mengecil   atau   massa   jenisnya
membesar, sebaliknya jika air didinginkan dari 4 oC sampai 0 oC, volumenya akan membesar atau
massa jenisnya mengecil. 
Di atas 4 oC pemuaiannya seperti kebanyakan zat yakni jika dipanaskan memuai (massa massa
jenis mengecil) dan jika didinginkan volume mengecil (massa jenis membesar).
Pada suhun 4oC, air mempunyai volume terkecil dan massa jenis terbesar.
Jika titik beku air atau titik lebur es 0oC, maka pada saat es mencair/melebur volumenya akan
berkurang (massa jenis membesar) dan pada saat air membeku volumenya bertambah (massa
jenis mengecil). Itulah mengapa es bersuhu 0oC massa jenisnya lebih kecil daripada air bersuhu
0oC sehingga es dapat terapung di air. 

Grafik hubungan antara volume (V) dengan suhu (t) dan massa jenis (ρ) dengan suhu (t) untuk
air sebagai berikut:

Prisnsip Pemuaian zat padat dalam kehidupan sehari­hari
a) Pembuatan termometer zat cair
b) Mengeling pelat logam
c) Keping bimetal (saklar pengatur suhu pada setrika listrik, pada termometer bimetal, saklar
penunjuk arah pada lampu  sign  motor/mobil kuno, saklar pengatur suhu pada AC = air
conditioner, saklar pengatur suhu pada thermostat mesin mobil, saklar pengatur suhu pada
oven gas)
d) Pemasangan ban baja pada roda kereta
e) Pemasangan kaca jendela
f) Sambungan rel kereta api
g) Celah sambungan pada jembatan – jembatan kereta api dan jalan layang.

KALOR DAN PERUBAHAN PADA ZAT
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yakni energi panas. Satuan kalor dalam satuan Sistem
Internasional (SI) atau MKS adalah : joule atau disingkat dengan huruf: J. Sedangkan satuan
kalor dalam sistem c.g.s adalah: erg.
Dalam bidang teknologi pangan, kedokteran, atau untuk keperluan praktis yang lain, satuan kalor
sering   dinyatakan   dalam   satuan:   kalori,   atau:   kilokalori,   dimana   1   kilokalori   =   1000   kalori.
Hubungan antara satuan kalor dalam: joule, dengan satuan kalor dalam: kalori, sering dinamakan
dengan TARA KALOR MEKANIK. Hubungan tersebut adalah:
1 joule = 0,24 kalori (pembulatan)
1 kalori = 4,2 joule  (pembulatan)
Dalam sistem British (Inggris), satuan kalor dinyatakan dalam: BTU (British Thermal Unit)
Kalor dan Perubahan Wujud Zat
Pada saat terjadi perubahan wujud melebur (padat ke cair)  dan menguap (cair ke gas) suhu zat
tetap,  meskipun   zat  menyerap   kalor.  Kalor   yang   diserap   tersebut   tidak   digunakan   untuk
kenaikan suhu zat, tetapi digunakan untuk mengubah wujud zat tersebut.
Demikian juga pada saat terjadi perubahan wujud membeku (cair  ke padat)  dan mengembun
(gas ke cair) suhu zat tetap, meskipun zat melepas kalor. 
Kalor yang diserap ataupun yang dilepas pada saat terjadi perubahan wujud bergantung pada:
 jenis zat atau jenis bahan
 massa zat

Kalor dan Perubahan Suhu Zat
Zat   dapat   mengalami   perubahan   suhu   ketika   menyerap   kalor   atau   melepas   kalor   (asal   tidak
sedang dalam fase perbahan wujud) . 
Jika  suhu  zat  naik  maka   zat  menyerap   kalor  ,   sebaliknya   jika  suhu  zat  turun,   maka   zat
melepas kalor.
Kalor yang diserap atau yang dilepas ketika terjadi perubahan suhu bergantung pada :
 jenis zat
 massa zat
 perubahan suhu zat

Grafik antara Kalor terhadap Perubahan Suhu Zat
Jika suatu zat dipanaskan, maka grafik antara kalor yang diterima ( sebanding dengan waktu atau
lamanya pemanasan) terhadap suhunya dapat digambarkan sebagai berikut.

SOAL­SOAL
1. Perhatikan tabel pengamatan berikut!

No. Nama zat Massa zat Lama  Perubahan 


pemanasan  suhu
1 Aluminium 0,25 kg 5 menit 13 oC
2 Besi 0,25 kg 5 menit 26 oC
3 Tembaga 0,25 kg 5 menit 30 oC
4 Perak 0,25 kg 5 menit 50 oC
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa….
A) jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu bergantung pada …………….
B) urutan nama zat yang memerlukan kalor dari yang paling banyak ke paling sedikit untuk
menaikkan suhu zat tersebut sebanyak 1 kg sebesar 1 oC adalah:
……………, ………………, ……………, dan ………………….

PENGARUH TEKANAN TERHADAP PERUBAHAN WUJUD ZAT
(kasus khusus air/es atau H2O).
Untuk memahami pengaruh tekanan dan suhu terhadap perubahan wujud zat, dapat dipelajari
melalui diagram P­T (P: tekanan, T: temperatur) pada persamaan Clausius­Clapeyron berikut ini

TL: titik lebur, TB: titik beku, TD: titik didih, TE: titik embun. TL=TB dan TD=TE

Pengaruh tekanan terhadap titik lebur es /titik beku air (suhu ketika es melebur atau suhu
ketika air membeku).
a) Jika tekanan di atas es atau air 1 atmosfer, es akan melebur pada suhu 0oC atau air akan 
membeku pada suhu 0oC
b) Ambil sepotong  es batu, tekan kuat­kuat menggunakan sendok makan, amati bagian yang
ditekan, apakah bagian tersebut lebih cepat atau lebih lambat melebur? Jawab: lebih cepat
melebur. 
c) Jika tekanan di atas es diperbesar ternyata es lebih cepat melebur maka dapat disimpulkan
bahwa, es dapat melebur pada suhu di bawah 0oC.
Simpulan: 
 Titik lebur es (suhu es ketika melebur) atau titik beku air (suhu 
air ketika membeku) akan turun, jika tekanan di atas es  atau di atas air diperbesar.
 Atau sebaliknya, titik lebur es akan naik, jika tekanan di atas es diperkecil.
Pengaruh tekanan terhadap titik didih air.
a) Jika tekanan di atas air 1 atmosfer,air akan mendidih pada suhu 100oC
b) Jika zat cair dalam ruang tertutup tekanannya diperbesar, ketika mendidih, gerakan 
molekul­molekul uap air makin cepat.
c) Karena gerakan molekul uap semakin cepat, maka energi tumbukan makin kuat dan juga 
frekuensi tumbukan makin sering.
d) Karena energi tumbukan antar molekul uap semakin besar dan frekuensi tumbukan 
semakin sering, maka suhu ketika uap air mendidih (titik didih air) semakin meningkat 
atau naik.
Simpulan:
 Jika tekanan di atas air diperbesar maka titik didih air akan meningkat atau naik.
 Atau sebaliknya, jika tekanan di atas air diperkecil maka titik didih air akan 
berkurang atau turun.
Menguap dan Mendidh
Menguap.
Menguap adalah peristiwa dimana molekul­molekul uap air meninggalkan permukaan air. 
Penguapan dapat dipercepat dengan cara:
 menaikkan suhu
 memperluas permukaan
 memperkecil tekanan
 mengurangi kelembaban udara di atas zat cair
      
Mendidih
Mendidih   (penguapan   yang   terjadi   pada   seluruh   bagian   zat   cair).   Suhu   ketika   zat   cair
mendidih dinamakan titik didih.
Titik didih zat cair dipengaruhi antara lain oleh: 
 penambahan zat lain di dalam zat cair tersebut : secara umum penambahan zat akan
menaikkan titik didih zat cair tersebut.
 tekanan di atas zat cair : jika tekanan di atas zat cair diperbesar, maka titik didih zat
cair   akan   naik   (bertambah),   sebaliknya   jika   tekanan   diatas   zat   cair   diperkecil
(dikurangi) maka titik didih zat cair akan turun (berkurang).
Di daerah dataran tinggi, misal di pegunungan, lapisan atmosfernya semakin tipis, akibatnya 
tekanan udara luar juga berkurang. Jika tekanan udara luar di permukaan laut adalah 1 
atmosfer ( = 76 cmHg), maka tekanan udara luar di pegunungan lebih kecil dari nilai 
tersebut. Untuk perubahan ketinggian yang tidak terlalu besar, berkurangnya tekanan 
tersebut sebesar 1 cmHg untuk setiap kenaikan ketinggian 100 meter. Contohnya tekanan 
udara pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut, tekanan udara luarnya = 76 cmHg –
(500 m : 100 m) cmHg = 76 cm Hg – 5 cmHg = 71 cm Hg.

PERPINDAHAN KALOR
1) Konduksi: perpindahan kalor melalui medium (zat perantara) yang tidak disertai dengan
perpindahan atom­atom atau molekul­molekul zat perantara. Pada perpindahan kalor secara
konduksi, atom­atom atau molekul­molekul bergetar ditempat sambil memindahkan energi ke
atom­ataom   atau   molekul­molekul  sekitarnya.  Konduksi  terjadi  pada   zat   padat.   Zat   padat
merupakan penghantar yang lebih baik daripada zat cair atau zat gas. Konduktor dari bahan
logam umumnya lebih baik daripada non logam. Logam­logam yang merupakan konduktor
panas yang baik, umumnya juga merupakan konduktor listrik yang baik pula.

2) Konveksi: perpindahan kalor yang disertai/diikuti dengan perpindahan atom­atom atau
molekul­molekul zat perantara. Konveksi terjadi pada zat cair atau zat gas. Ketika zat cair
atau   zat   gas   dipananaskan,   molekul­molekul   zat   memuai,   volumenya   membesar,   massa
jenisnya   lebih   kecil   daripada   massa   jenis   di   sekitarnya,   sehingga   bergerak   naik   ke   atas.
Contoh konveksi diantaranya: perambatan kalor ketika memanaskan air di atas tungku, sistem
pembuangan asap di dapur, angin darat dan angin laut.
Angin laut pada siang hari:
Laut sebagian besar adalah air, dimana air adalah satu­satunya zat di alam ini yang memiliki
kalor jenis terbesar. Daratan, sebagian besar adalah batuan yang kalor jenisnya lebih kecil
dibandingkan dengan kalor jenis air laut. Karena kalor jenis batuan lebih kecil daripada kalor
jenis   air  laut  maka  pada  siang hari  kenaikan     suhu  batuan  di  darat  lebih  tinggi  daripada
kenaikan suhu air di laut. Akibatnya   suhu udara di atas daratan lebih tinggi daripada suhu
udara di atas permukaan laut. Karena suhu udara di atas daratan lebih tinggi daripada suhu
udara di atas lautan, maka massa jenis udara di atas daratan lebih kecil daripada massa jenis
udara di atas permukaan laut. Karena massa jenis udara di atas daratan mengecil, maka udara
akan  bergerak  naik   ke  atas,  akibatnya   tekanan   udara  di   atas  daratan  lebih  kecil  daripada
tekanan udara di atas permukaan laut. Perbedaan tekanan udara ini mengakibatkan terjadinya
gerakan udara dari atas permukaan laut menuju ke atas daratan, atau dikenal dengan nama
angin laut.

Angin darat pada malam hari: 

Pada   malam   hari   bumi   akan   melepas   kalor,   turunnya   suhu   daratan   lebih   besar   daripada
turunnya suhu di lautan. Suhu udara di atas permukaan laut lebih tinggi daripada suhu udara
di atas  permukaan  daratan,  yang menjadikan  massa jenis  udara di atas  lautan lebih  kecil
daripada massa jenis udara di atas daratan. Karena massa jenis udara di atas lautan lebih kecil,
maka udara akan bergerak naik ke atas, akibatnya tekanan udara di atas lautan lebih kecil
daripada   tekanan   udara   di   atas   daratan.   Perbedaan   tekanan   udara   ini   mengakibatkan
terjadinya gerakan udara dari atas daratan menuju ke atas lautan, atau dikenal dengan nama
angin darat.
3) Radiasi (pancaran):
Radiasi:  perpindahahan   kalor   melalui   pancaran
gelombang   elektromagnetik.   Setiap   benda   yang
memiliki   temperatur,   [kecuali   (0   K)]   akan
memancar energi radiasi. Pada radiasi kalor dapat
merambat  tanpa   memerlukan   zat   perantara,
oleh   kaena   itu   radiasi   dapat   menembus   ruang
hampa.  Contoh radiasi: radiasi dari api unggun,
radiasi lampu pijar, radiasi sinar matahari. Radiasi
dipancarkan ke segala arah.

Intensitas radiasi sinar matahari yang sampai ke bumi di daerah katulistiwa, pada cuaca cerah
rataa­rata sekitar: 1350 watt/m2.
Warna­warna putih atau mengkilap merupakan penyerap panas yang buruk juga merupakan
pemancar panas yang buruk.
Warna­warna gelap/hitam merupakan penyerap panas yang baik dan juga pemancar   panas
yang baik.
SOAL­SOAL PERPINDAHAN KALOR
1. Pernyataan­pernyataan di bawah ini yang benar adalah....
a) Dalam suatu ruangan yang berlampu, badan kita terasa hangat karena mendapat kalor dari
lampu secara radiasi.
b) Perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi terjadi secara radiasi.
c) Perpindahan kalor pada sendok stainless steel yang digunakan untuk mengaduk air teh 
panas ke ujung sendok yang kita pegang terjadi secara konveksi.
d) Aliran udara pada cerobong asap merupakan perpindahan kalor secara konduksi.
Jawab : ………………………………………………………………………..

2. Pernyataan di bawah ini yang benar ialah .....
a. Pada siang hari terjadi angin laut, udara bergerak dari atas lautan menuju daratan,
hal ini disebabkan karena air laut lebih cepat menjadi dingin dibandingkan batuan di
daratan.
b. Pada malam hari terjadi angin darat, udara bergerak dari atas daratan menuju ke
atas   lautan,   hal   ini   disebabkan   karena   udara   di   atas   lautan   cepat   menjadi   hangat
dibanding udara di atas daratan.
c. Pada siang hari terjadi angin darat, udara bergerak dari atas lautan  menuju ke atas
daratan,   hal   ini   disebabkan   karena   batuan   di   daratan   lebih   cepat   menjadi   panas
dibandingkan air laut.
d. Pada malam hari terjadi angin darat, udara bergerak dari atas daratan menuju ke
atas lautan, hal ini disebabkan karena batuan di daratan lebih cepat dingin dibanding air
laut.
Jawab : ………………………………………………………………………..
3. Di dalam suatu ruangan biasanya terdapat pintu, jendela,   dan ventilasi udara. Ventilasi
udara   umumnya   diletakkan   di   atas   pintu   /   jendela   (di   bawah   langit­langit).   Hal   ini
dimaksudkan agar pada siang hari….
a. Udara panas bergerak naik kemudian keluar melalui ventilasi dan digantikan oleh
udara dingin yang bergerak masuk ruangan melalui pintu atau jendela.
b. Udara   panas   bergerak   turun   kemudian   keluar   melalui   pintu   atau   jendela   dan
digantikan oleh udara dingin yang bergerak masuk ruangan melalui ventilasi.
c. Udara   panas   bergerak   keluar   melalui   pintu   dan   ventilasi   kemudian   digantikan
udara dingin dari luar yang masuk melalui jendela
d. Udara dingin bergerak keluar melalui pintu kemudian digantikan udara panas dari
luar bergerak masuk ruangan melalui jendela dan ventilasi.
Jawab : ………………………………………………………

SOAL­SOAL PEMANTAPAN KONSEP
4. Peristiwa yang terjadi karena adanya proses pendinginan (melepas kalor) adalah ….
a) membeku dan mencair
b) membeku dan mengembun
c) mencair dan mengembun
d) menguap dan membeku
5. Pernyataan di bawah ini yang benar tentang perubahan wujud zat ialah ....
a) melebur memerlukan kalor, suhu zat tetap meskipun tekanan di atas zat berubah
b) membeku memerlukan kalor, suhu zat turun meskipun tekanan di atas zat tetap
c) menguap melepaskan kalor, suhu tetap, asalkan tekanan di atas zat dijaga tetap
d) mengembun melepaskan kalor, suhu tetap asalkan tekanan di atas zat dijaga tetap
6. Ketika air membeku menjadi es, maka ....
a) menyerap kalor, suhunya turun
b) menyerap kalor, suhunya tetap
c) melepas kalor, suhunya turun
d) melepas kalor, suhunya tetap
7. Pernyataan berikut yang benar ialah ….
a) air selalu mendidih pada suhu 100 oC
b) air dapat menguap pada suhu 50 oC
c) es selalu melebur pada suhu 0 oC
d) jika suhu air naik dari 0 oC sampai 4 oC volume air membesar
8. The temperature of water boilling in a beaker can be reduced by ….
a) adding sugar to the water
b) boilling the water on a high mountain
c) increasing the pressure in the beaker
d) heating the beaker less strongly
9. Perhatikan  gambar!
Seorang  petani  ingin  membuat  “  kulkas”
untuk menyimpan sayur mayur agar tidak
cepat layu dengan menggunakan keranjang
yang dilapisi kain bekas sangat tebal. Kain
tersebut   secara   berkala   dibasahi   dengan
air.   Ternyata   suhu   di   dalam   keranjang
lebih dingin daripada di luar keranjang, hal
disebabkan karena ....
a) ketika air menguap menyerap kalor dari dalam keranjang
b) ketika air menguap melepas kalor ke dalam keranjang
c) kain basah mencegah masuknya kalor ke dalam keranjang
d) kain basah mempertahankan kalor yang ada di dalam keranjang
10. Seseorang siswa melakukan eksperimen pengukuran titik didih air dengan cara sebagai 
berikut. Ia memanaskan air pada panci terbuka, ketika eksperimen dilakukan di Kota 
Semarang air mendidih pada suhu 98oC dan di lereng Gunung Merapi air mendidih pada 
suhu 75oC. Hal ini dapat terjadi karena ….
a) air di lereng gunung Merapi lebih dingin dari pada air di Semarang
b) tekanan atmosfer di lereng Merapi lebih rendah dari pada di Semarang
c) suhu udara di lereng Merapi lebih rendah dari pada Semarang
d) kelembaban udara di lereng Merapi lebih tinggi dari pada di Semarang
11. Jika kita berolah raga kemudian keluar keringatnya, dan ketika keringat ditiup angin, 
badan kita merasa dingin, hal ini disebabkan karena ….
a) suhu angin lebih rendah dari suhu badan kita
b) tubuh kita banyak mengeluarkan kalor ketika berolah raga
c) suhu keringat lebih rendah dari suhu tubuh kita
d) keringat ketika  menguap memerlukan kalor
12. Botol terbuat dari bahan kaca dipanaskan beberapa saat lamanya, kemudian ditutup rapat 
dan dibiarkan di udara terbuka sampai menjadi dingin. Pada saat menjadi dingin ternyata 
botol pecah. Hal ini disebabkan karena….
a) Di dalam botol tidak ada udaranya
b) Pada saat dipanaskan botol memuai dan pada saat mendingin menyusut
c) Tekanan udara di dalam botol lebih kecil dari pada di luar botol
d) Tekanan udara di dalam botol lebih besar dari pada di luar botol
13. Sebuah botol dipanaskan, setelah cukup panas, pada mulut botol diletakkan telur rebus 
yang telah dikupas kulitnya. Kemudian botol dijauhkan dari api, ternyata telur dapat masuk 
ke dalam botol setelah botol dingin. Peristiwa ini dapat terjadi karena ....
a) tekanan udara di dalam botol lebih besar daripada tekanan udara di luar botol
b) tekanan udara di dalam botol lebih kecil daripada tekanan udara di luar botol
c) volume botol memuai sedangkan volume telur menyusut
d) volume botol menyusut sedangkan volume telur memuai
14. A thermometer is to be used to measure temperatures between ­50oC and 38oC. It is to be 
filled with either mercury, alcohol or pentane. The table below shows the freezing and 
boiling points of the liquids. What is (are) the suitable liquid(s)?
Mercury Alcohol Pentane
Freezing point 15. ­ 39 C
o
16. ­112 C
o
17. ­180oC
Boiling point 18. 357oC 19. 78oC 20. 36,5oC

a) only with mercury
b) only with alcohol
c) with either mercury or alcohol
d) with either alcohol or pentane 
21. Sepotong logam yang panjangnya 50 cm jika dipanaskan dari 25oC menjadi 97oC, 
panjangnya bertambah 2 mm. Bila logam dengan bahan yang sama , tetapi panjangnya 150 
cm dipanaskan dari 30oC menjadi 174oC, maka tambahan panjangnya adalah ….
a) 10 mm
b) 12 mm
c) 14 mm
d) 15 mm
22. Seseorang ingin mengkalibrasi sebuah termometer. Panjang kolom raksa pada termometer
ketika dimasukkan ke dalam es yang melebur pada tekanan 1 atmosfer adalah 3 cm, dan 
ketika dimasukkan ke dalam uap air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer adalah 
23 cm. Jika suatu saat panjang kolom raksa 8 cm maka suhunya adalah ….
a) 8oC
b) 25oC
c) 48oC
d) 75oC
23. Sebuah termometer di masukkan ke dalam spiritus ternyata suhunya 27oC. Jika 
termometer tersebut diangkat dari spiritus kemudian diamati skala suhunya, maka skala suhu 
yang ditunjukkan termometer tersebut akan ….
a) naik beberapa derajad di atas 27oC dan tidak kembali lagi
b) naik dengan cepat di atas 27oC kemudian perlahan turun ke suhu sekitar 27oC
c) turun dengan cepat di bawah 27oC kemudian perlahan naik ke suhu sekitar 27oC
d) turun beberapa derajad di bawah 27oC dan tidak kembali lagi
24. Andy membuat termometer dengan skala suhu menggunakan tanggal dan tahun 
kelahirannya.  Karena Andy lahir tanggal 16, maka suhu ketika es sedang melebur (pada 1 
atmosfer) ditandai dengan angka 16, dan karena Andy lahir pada tahun ’96 maka suhu uap 
air yang sedang mendidih (pada 1 atmosfer) ditandai dengan angka 96. Suatu ketika 
termometer Andy menunjukkan angka 56o Andy, skala suhu tersebut menurut Celcius 
adalah ....
a) 34o C
b) 40o C
c) 50o C
d) 72o C
25. Sebuah gelas berisi setengahnya dengan air, kemudian ke dalam gelas itu dimasukkan 
sepotong es batu. Ternyata beberapa saat kemudian timbul bintik­bintik air pada dinding luar
gelas. Jelaskan dari mana bintik­bintik air ini?
26. Seseorang melakukan percobaan pengukuran suhu air yang sedang dipanaskan di atas api.
Ternyata ketika air sedang mendidih, suhu air tetap 100oC, padahal pemanasan tetap 
dilakukan terus. Kalor yang diterima air ketika air sedang mendidih digunakan untuk 
……………………………………………………..
27. Kerupuk atau kacang atom jika dibiarkan di udara terbuka mudah “melempem”, tetapi jika
disimpan di dalam kulkas tidak mudah melempem. Mengapa?
28. Di dalam kulkas sering kita jumpai “bunga es”. Dari mana asalnya “bunga es” tersebut 
dan bagaimana proses terjadinya ?
29. Jika cuaca mendung kita merasa “gerah”, keringat bercucuran dari seluruh tubuh  kita. 
Mengapa hal ini dapat terjadi?
30. Kamu tentu sering melihat embun di pagi hari. Saat kamu berada di dalam mobil yang 
kacanya tertutup rapat karena hujan yang sangat lebat, kamu lihat ada embun di kaca mobil 
bagian dalam. Untuk menghilangkan embun tersebut, kamu biasanya membuka kaca jendela 
mobil atau sopir menyalakan AC meskipun tanpa AC kamu sudah merasa dingin. Jelaskan 
peristiwa pengembunan di kaca tersebut. 
31. Air dapat mendidih pada suhu di atas 100oC apabila tekanan di atas permukaan air 
besarnya …..
32. Ada tiga wujud zat yakni wujud padat, cair dan gas. Zat dapat mengalami perubahan 
wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lain dengan menyerap kalor atau melepas kalor. 
Isilah titik­titik pada tabel berikut !
Nama peristiwa Perubahan wujud zat Energi / kalor
(wujud.? ke wujud ….?) (menyerap atau melepas  ?)
Melebur …………….ke ………… ……………………………
Mengembun …………….ke ………… ……………………………
33. Jika kaleng bekas semir sepatu diisi spiritus, kemudian pada permukaan spiritus tersebut 
ditiupkan udara secara terus menerus, ternyata pada bagian bawah kaleng tersebut terdapat 
bintik­bintik air. Bintik­bitik air tersebut terjadi karena……………
34. Sepotong logam panjangnya 12 m bila dipanaskan dari 300 K menjadi 350 K, panjangnya
bertambah 2 mm. Logam dengan bahan sama tetapi panjangnya 36 m, dipanaskan dari 300 K
menjadi 450 K akan bertambah panjang sebesar ….mm.
Jawab ……………………………………………………………………………………
35. Termometer X dikalibrasi sebagai berikut. Pada tekanan 1 atmosfer, suhu es yang sedang 
melebur adalah – 25oX sedangkan suhu uap air yang sedang mendidih adalah 225o X. Jika 
suatu ketika termometer tersebut menunjukkan suhu 75 oX, maka suhu tersebut dalam skala 
Celcius adalah …. oC
Jawab : …………………………………………………………………………………………………
36. The bimetallic strip shown in figure below is made of two strips of metal P and Q, fixed 
together. P expands more than Q when heated. At room temperature, the bimetallic strip is 
straight. Sketch diagrams to show how the strip would bend when it is hot and when it is 
cold.
P Answer : …………………….    ……………………..
                
                  Q          ……………………..    …………………...
room temperature             when it is hot           when it is cold
37. Jika kamu perhatikan isi sirup dalam botol, air minuman dalam kemasan plastik, atau soft 
drink dalam kaleng yang belum dibuka, kamu amati isinya tidak penuh. Jelaskan untuk apa 
ruang di atas zat cair tersebut dan apa akibatnya jika diisi penuh?
Jawab : ……………
38. Jodohkan jawaban yang cocok untuk kolom di sebelah kiri: Jawablah dengan menuliskan 
abjadnya saja di dalam kurung (    ) yang sudah disediakan ! 
1.
1 Contoh perubahan wujud yang disertai dengan  A) pemanasan
pelepasan panas adalah (…….).
2 Es melebur menjadi air terjadi pada (……) tetap. B) melebur
3 Zat cair dikatakan (……) jika gelembung­gelembung  C) membeku
uap terjadi di dalam seluruh zat cair dan dapat 
meninggalkan zat cair.
4 Makanan di dalam lemari es tidak cepat busuk karena  D) menguap
kandungan air di dalam makanan lebih sulit (…….).
E) panas
F) mendidih
G) pendinginan
H) suhu
I) tekanan

39. Diberikan grafik hasil percobaan pemuaian dua buah logam (A dan B)  yang digunakan 
sebagai bahan bimetal, sebagai berikut:

Pemuaian logam pada bimetal

28
27,5
B
Panjang logam (mm)

27
26,5
26
25,5 A
25
24,5
25 50 75 100 125 150
o
suhu ( C)
1.
40. Apakah perbedaan logam A dan B berdasarkan grafik tersebut.
41. Tentukan panjang logam B pada suhu 125 oC, jika sifat pemuaian logam teratur seperti 
pada suhu sebelumnya.
42. Tentukan panjang logam B pada suhu 120 oC, jika sifat pemuaian logam teratur seperti 
pada suhu sebelumnya.
BAB 5 
GETARAN, GELOMBANG. DAN OPTIKA

A GETARAN
Getaran adalah gerakan bolak balik secara periodik melalui titik kesetimbangan.
Simpangan adalah kedudukan suatu titik yang bergetar diukur dari titik kesetimbangan.
Amplitudo adalah simpangan terbesar (maksimum) diukur dari titi kesetimbangan.
Periode getaran : waktu yang diperlukan untuk melakukan 1 kali getaran sempurna.
Frekuensi getaran : jumlah getaran yang dilakukan selama 1 sekon.
Satuan frekuensi dalam Sistem Internasional adalah (Hz) atau (s ­1) atau (cps = cycle per second)
atau (rps = revolution per second) .
1 1
Hubungan antara periode dengan frekuensi adalah :  f    atau   T 
T f

B Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat, sambil memindahkan energi dari satu titik ke titik
lainnya.
Pada   peristiwa   rambatan   gelombang,   hanya   gelombangnya   yang   merambat   sedangkan   zat
perantara (medium) tidak ikut merambat.
Berdasarkan   arah   getar   dan   arah   rambatnya,   gelombang   dibedakan   menjadi   :   gelombang
longitudinal dan gelombang transversal.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya berimpit dengan arah rambatnya.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.
Pada gelombang mekanik, gelombang  longitudinal disebut juga  dengan gelombang ”P”  yang
dapat   diartikan   gelombang   primer   atau   gelombang   ”pressure”   (tekan),   sedangkan   gelombang
transversal disebut juga dengan gelombang”S” yang dapat diartikan gelombang sekunder atau
gelombang ”shear” (geser).
Gelombang longitudinal dinamakan gelombang primer, karena gelombang tersebut datang lebih
dulu (kecepatan besar) sebaliknya gelombang transversal dinamakan gelombang sekunder karena
datang lebih lambat (kecepatan kecil)
Medium rambat gelombang ”P” berupa : padat, cair, gas
Medium rambat gelombang ”S” berupa : padat.
Panjang gelombang (  ) jarak yang ditempuh gelombang selama satu periode. (  t  T  s   )
Frekuensi (f) jumlah gelombang selama satu sekon.
Laju rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang setiap satu sekon.
jarak s
Laju    atau  v 
waktu t
 1
Jika   t  T  s   , sehingga :  v  , karena   f , maka :  v  f
T T
Pada gelombang transversal,
  jarak antara puncak gelombang ke puncak gelombang terdekat
   jarak  antara dasar gelombang ke dasar gelombang terdekat
   panjang (1 bukit + 1 lembah)
y (cm)

 
6

0 8 16 24 32 x (m)
-6

t (s)
0 2 4 6 8

Contoh gelombang transversal di atas : amplitudo A = 6 cm,  panjang gelombang    24 meter,
periode T = 6 sekon, berarti frekuensi f = 1/6 Hz
Pada gelombang longitudinal,
   jarak antara pusat rapatan ke pusat rapatan terdekat
   jarak antara pusat regangan ke pusat regangan terdekat
   panjang (1 rapat + 1 regangan)
0 1 2 4 6 7 8 10 12 13 14 16



Pada contoh di atas, panjang gelombang    (7  1) cm = 6 cm, atau    (10  4) cm = 6 cm, atau


  (14  8) = 6 cm

Laju rambat gelombang dalam suatu medium bergantung pada jenis mediumnya. 
Untuk gelombang longitudinal  v padat  vcair  v gas .
Laju   rambat   gelombang   bunyi   di   udara   (longitudinal)   begatung   pada   suhu   udara
v suhutinggi  v suhurendah

Sifat­sifat gelombang bunyi
Sifat gelombang bunyi antara lain :
 bunyi dihasilkan oleh materi yang bergetar
 gelombang bunyi merambat secara longitudinal
 gelombang bunyi memerlukan medium untuk merambat
 gelombang bunyi dapat merambat pada pedium : padat, cair maupun gas
 agar bunyi dapat diterima oleh manusia berpendengaran normal maka frekuensinya harus
pada rentang 20 Hz s/d 20 000 Hz
Cepat rambat bunyi
Cepat rambat bunyi bergantung pada medium (zat perantara). Secara umum makin rapat jarak
antara   molekul  zat,   semakin   mudah  medium   memindahkan  energi  bunyi,   berarti   semakin
besar cepat rambat bunyi. Oleh karena itu : cepat rambat bunyi dalam zat padat > cepat
rambat bunyi dalam zat cair > cepat rambat bunyi dalam gas (udara).
Cepat rambat bunyi di udara atau gas bergantung pada suhunya, semakin tinggi suhu  gas atau
udara   semakin   besar   cepat   rambatnya.   Secara   empiris   ada   hubungan   antara   cepat   rambat
bunyi pada suhu 0oC ( v o ) dengan cepat rambat bunyi pada suhu t oC ( vt ), yakni :
vt  vo  0,6t

Jenis bunyi berdasar frekuensi
Berdasarkan frekuensinya, bunyi digolongkan menjadi :
 Infrasonik ( f < 20 Hz)
 Audiosonik (20 Hz < f < 20.000 Hz)
 Ultrasonik ( f > 20.000 Hz)
Hewan­hewan tertentu sangat peka terhadap bunyi infrasonik, antara lain : jengkerik, anjing
dan   angsa,   demikian   juga   hewan­hewan   tertentu   peka   terhadap   bunyi   ultrasonik   seperti   :
kelelawar dan lumba­lumba. Manusia berpendengaran normal hanya dapat menerima bunyi
dengan frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.
Manfaat gelombang ultrasonik :
a) untuk mengukur kedalaman dasar laut
b) mengaduk campuran susu agar menjadi homogen
c) memusnahkan bakteri pada makanan yang diawetkan dalam kaleng
d) meratakan campuran besi dan timah yang dilebur pada industri logam
e) mengukur ketebalan logam
f)mendeteksi cacat / kerusakan pada logam
g) alat kontrol jarak jauh / ”remote control”
h) mendeteksi   kehamilan   dan   posisi   janin   pada   pemeriksaan   kehamilan
(USG=ultrasonografi)
i) pembuatan kacamata untuk tunanetra  (benda­benda  disekitar yang dapat memantulkan
gelombang ultrasonik)

Karakteristik bunyi
a) Nada (bunyi beraturan)
Nada adalah bunyi yang frekuensi getarannya tertentu, dan beraturan.
Secara internasional ditetapkan frekuensi nada a = 440 Hz. Nada­nada yang lain dapat
ditentukan berdasarkan perbandingan nadanya sebagai berikut.

Tangga nada :
Deret nada c d e f g a b c’
Notasi nada 1 2 3 4 5 6 7 
1
Bunyi nada do re mi fa sol la si Do
Frekuensi (Hz) 264 297 330 352 296 440 495 528
Perbandingan 24 27 30 32 36 40 45 48
Interval nada 24 27 9 30 5 32 4 36 3 40 5 45 15 48
1       2
24 24 8 24 4 24 3 24 2 24 3 24 8 24
Nama interval prime  sekundo terts kwart kwint sext septime oktaf
Jarak nada 1 1 ½  1 1 1 ½ 
b) Desah
Desah : bunyi yang frekuensinya tidak beraturan. Contoh : suara angin, suara gesekan
daun, suara gemercik air, suara gemuruh ombak. Bunyi desah yang kuat dinamakan :
dentum.
c) Tinggi­rendah nada 
Tinggi atau rendahnya nada ditentukan oleh frekuensinya. Makin tinggi frekuensi suatu
nada   makn   tinggi   nada   tersebut.   Makin   rendah   frekuensi   nada,   makin   rendah   nada
tersebut.
Khusus   untuk   dawai   atau   senar,   tinggi   atau   rendahnya   nada   yang   dihasilkan
diungkapkan   dalam  hukum  Mersenne,  yaitu  frekuensi  nada  yang  dihasilkan   oleh
dawai yang bergetar bergantung pada (kualitatif) :
 gaya tegang dawai, makin besar gaya tegang dawai makin tinggi frekuensinya
 luas   penampang   dawai,   makin   keceil   panampang   dawai,   makin   tinggi
frekuensinya
 panjang dawai, makin pendek dawai, makin tinggi frekuensinya
 massa jenis dawai, makin kecil massa jenisnya makin tinggi frekuensinya.
d) Kuat­lemah nada
Kuat atau lemahnya nada ditentukan oleh amplitudonya. Makin besar amplitudonya,
makin kuat nadanya. Makin kecil amplitudonya, makin lemah nadanya.
e.) Warna bunyi
Warna bunyi adalah dua sumber bunyi atau lebih yang memiliki frekuensi sama tetapi
terengar berbeda. Contoh nada c pada gitar dan nada pada piano frekuensi sama tetapi
terdengar berbeda.
Resonansi
Resonansi : ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Resonansi
dapat menjadikan bunyi menjadi semakin keras atau kuat.
Manfaat resonansi :
a) Kentongan : udara di dalam rongga kentongan ikut bergetar ketika kentongan dipukul
b) Biola : uadar di adalam kotak biola ikut bergetar ketika dawai digesek/bergetar.
c) Gamelan, drum, gendang, tambur, dll
Pemantulan bunyi
Hukum pemantulan : sudut datang = sudut pantul
Macam­macam bunyi pantul :
a. Bunyi   pantul   yang   memperkuat   bunyi   asli,   syaratnya   jarak   antara   sumber   bunyi   dan
dinding pantul berdekatan.
b. Gaung atau kerdam : bunyi pantul hanya sebagian terdengar bersama­sama bunyi asli,
terjadi pada ruang yang agak besar misal aula pertemuan. Untuk menghindari gaung atau
kerdam,   pada   dinding   pemantul   dipasang   bahan­bahan   yang   dapat   menyerap   bunyi,
misal : karet, busa, wol, karton, karpet, gabus, tirai.
c. Echo atau gema : bunyi pantul yang terdengan sesudah bunyi asli, terjadi apabila jarak
antara dinding pemantul dan sumber bunti cukup jauh
Manfaat bunyi pantul :
(i) mengukur dalamnya dasar laut
(ii) survei geofisika
(iii) deteksi cacat/retak pada logam
(iv) ukur tebal plat logam
(v) deteksi posisi janin dalam kandungan
SOAL ­SOAL LATIHAN 

1 Tabel berikut menyatakan jumlah getaran dan waktu yang diperlukan. 
No Jumlah getaran Waktu
1 240 5 sekon
2 600 12 sekon
3 2880 1 menit
4 4800 2 menit
Dari tabel di atas yang memiliki frekuensi sama adalah  ....
A. 1 dan 2
B. 3 dan 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4

2 Perhatikan grafik gelombang transversal berikut!
y (cm)

Jumlah gelombang yang dihasilkan ....
A. 1 gelombang
B. 2,5 gelombang
C. 4 gelombang
D. 5 gelombang

3 Jika gelombang merambat dari udara ke air, maka ....
A. laju rambat tetap, frekuensi tetap
B. laju rambat berubah, frekuensin tetap
C. panjang gelombang tetap, frekuensi berubah
D. pnjang gelombang berubah, frekuensi berubah

4 Gelombang merambat melalui sebuah tali yang panjang. Frekuensi sumber getar 20
Hz,   jarak   antar   puncak   gelombang   yang   berturutan   15   cm,   maka   laju   rambat
gelombangnya adalah ....
A. 0,75 cm/s
B. 1,33 cm/s
C. 30 cm/s
D. 35 cm/s

5 Gelombang radar di arahkan ke permukaan Bulan yang jaraknya 375.000 km dari
Bumi. Jika laju rambat gelombang radar 3 x 10 8  m/s, maka gelombang radar akan
diterima kembali ke Bumi setelah ....
A 1,25 sekon
B 1,5 sekon
C 2,5 sekon
D 3,0 sekon

6 Jarak antara sumber bunyi terhadap pendengar di dalam air 20 meter. Jika cepat
rambat bunyi di air 1400 m/s, dan frekuensi sumber bunyi 700 Hz, maka jumlah
gelombang yang terjadi antara sumber bunyi ke pendengar adalah ....
A. 10 gelombang
B. 20 gelombang
C. 30 gelombang
D. 40 gelombang
7 Septi mendengar bunyi petasan 0,2 sekon sejak ia melihat nyala apinya. Jika laju
rambat bunyi di udara 340 m/s, maka jarak petasan ke Septi adalah ....
A. 17 m
B. 34 m
C. 51 m
D. 68 m

8 Sebuah   senar   dapat   beresonansi   dengan   senar   lain   karena   keduanya   memiliki
kesamaan ....
A. tegangannya
B. panjangnya
C. frekuensinya
D. luas penampangnya

9 Andi   menginginkan   agar   dawai   gitarnya   semakin   nyaring,   usaha   yang  dilakukan
adalah ....
A. meggunakan dawai yang lebih panjang
B. mengganti dengan dawai yang besar
C. mengendorkan gaya tegang dawai
D. mengunakan senar massa jenis kecil

10 Anak berteriak di mulut sumur tua kosong yng sangat dalam.  Ia mendengar bunyi
pantul   0,3   sekon   sesudahnya.   Jika   cepat   rambat   bunyi   di   udara   340   m/s   maka
kedalaman sumur tersebut ....
A. 17 m
B. 34 m
C. 51 m
D. 68 m

 CERMIN DATAR
Pemantulan   teratur   :  jika   berkas   sinar   datang   sejajar,   maka   berkas   sinar   pantulnyapun
sejajar pula.

Gb.1. Pemantulan teratur

Contoh penerapan pemantulan teratur : cermin datar. 

Pemantulan difus (baur) :  untuk berkas sinar datang sejajar, berkas sinar pantulnya tidak
beraturan, hal ini dikarenakan permukaan pemantul yang tidak rata. 

Gb.2. Pemantulan difus/ baur

Pemantulan difus / baur sangat bermanfaat  dalam kehidupan sehari­hari, misal dinding kamar
dicat sedemikian rupa sehingga berkas sinar pantulnya tidak menyilaukan mata.
Hukum pemantulan pada cermin 
i p

Gb.3. Hukum pemantulan

1. sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
2. sudut datang = sudut pantul, atau : i = p
Catatan : 
Garis normal adalah garis yang tegal lurus bidang pantul. Sudut datang dan sudut pantul
dihitung terhadap garis normal.
Pembentukan bayangan oleh cermin datar

A A’

B B’

C C’

Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar

Untuk melukiskan pembentukan bayangan, gunakan hukum pemantulan.
Sifat bayangan oleh cermin datar :
3. maya, tegak, sama besar
4. jarak benda = ­ jarak bayangan, atau :   s o   si
 CERMIN CEKUNG
Cermin  cekung  yang  dibahas   disini  merupakan  cermin  cekung  lengkung  sferis   (lengkung
bola), artinya permukaan cermin tersebut merupakan bagian dari permukaan bola. 

ho
F
hi O
C

so
R si
f
Dengan menggunakan geometri dan anggapan sinar yang datang adalah sinar paraksial maka
dapat dibuktikan adanya hubungan antara jarak titik api atau jarak fokus ( f ) dengan jari­jari
kelengkungan ( R ) yakni :
R
f   atau  R  2 f
2
Serta hubungan antara jarak benda ( s o ), jarak bayangan ( s i ) , jarak titik api ( f ), serta jari­
jari kelengkungan ( R ) yaitu :
1 1 1 2 1 1
      dan      
f s o si R s o si

Secara geometris dapat pula dibuktikan bahwa perbesaran bayangan adalah :
hi  s i
m 
ho so
Cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan sinar, artinya jika ada berkas sinar
sejajar datang ke permukaan cermin maka berkas sinar pantulnya mengumpul di suatu titik
yang dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Keterangan :
Pada cermin cekung, R = + ,  f = +
Semua jarak diukur dari pusat permukaan pemantul atau titik verteks ( titik O)
R =  jari­jari kelengkungan cermin = jarak antara titik verteks (O) ke titik pusat kelengkungan
cermin (C)
f = jarak fokus = jarak antara titik verteks (O) ke titik api (F)
so = jarak benda = jarak antara titik verteks (O) ke benda
si = jarak bayangan = jarak antara titik verteks (O) ke bayangan
m = perbesaran bayangan
ho =  tinggi benda
hi = tinggi bayangan
so = + , letak benda di depan cermin atau benda nyata
so = ­  , letak benda di belakang cermin atau benda maya
si = + , letak bayangan di depan cermin atau bayangan  bersifat nyata
si = ­ , letak bayangan di belakang cermin atau bayangan bersifat maya
m = + , bayangan bersifat tegak
m = ­ , bayangan bersifat terbalik
m  1  , bayangan sama besar dengan benda

m  1 , bayangan diperbesar

m  1 , bayangan diperkecil

Sifat sinar istimewa (sinar utama) pada cermin cekung :
5. berkas sinar datang sejajar sumbu utama  dipantulkan melalui titik api cermin
6. berkas sinar melalui titik api cermin  dipantulkan sejajar sumbu utama
7. berkas sinar melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga
Untuk melukiskan pembentukan bayangan cukup menggunakan dua sifat sinar istimewa.
Pembentukan bayangan oleh cermin cekung
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda.
8. Bila letak benda di antara titik pusat kelengkungan cermin sampai takberhingga atau :
2 f  so   , sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil
F O
C

9. Bila letak benda di titik pusat kelengkungan cermin, atau  s o  2 f , sifat bayangan : nyata,
terbalik, dan sama besar

F
O
C

10. Bila letak benda di antara titik api dan titik pusat kelengkungan cermin, atau  f  so  2 f ,
sifat bayangan : nyata, terbalik, diperbesar.

F
O
C

11. Bila letak benda di titik api cermin, atau  s o  f , bayangan berada di takberhingga.

F
O
C

12. Bila letak benda di antara titik verteks dan titik api cermin,atau  0  so  f , sifat bayangan :


maya, tegak, lebih besar
C
O
F

 CERMIN CEMBUNG
Cermin cembung yang dibahas disini merupakan cermin cembung lengkung sferis (lengkung
bola), artinya permukaan cermin tersebut merupakan bagian dari permukaan bola. 

O
F C

Dengan menggunakan geometri dan anggapan sinar yang datang adalah sinar paraksial maka
dapat dibuktikan adanya hubungan antara jarak titik api atau jarak fokus ( f ) dengan jari­jari
kelengkungan ( R ) yakni :
R
f   atau  R  2 f
2
Serta hubungan antara jarak benda ( s o ), jarak bayangan ( s i ) , jarak titik api ( f ), serta jari­
jari kelengkungan ( R ) yaitu :
1 1 1 2 1 1
      dan      
f s o si R so si

Secara geometris dapat pula dibuktikan bahwa perbesaran bayangan adalah :
hi  s i
m 
ho so
Cermin   cembung   bersifat  divergen  atau  menyebarkan  sinar,   artinya   jika   ada  berkas  sinar
sejajar   datang   ke   permukaan   cermin   maka   berkas   sinar   pantulnya   menyebar   seola­olah
berasal dari suatu titik yang dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Keterangan :
Pada cermin cekung, R = ­ ,  f = ­
Semua jarak diukur dari pusat permukaan pemantul atau titik verteks ( titik O)
Sifat sinar istimewa (sinar utama) pada cermin cembung :
13. berkas sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah­olah berasal dari titik api
cermin
14. berkas sinar menuju titik api cermin dipantulkan sejajar sumbu utama
15. berkas sinar menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah­olah berasal dari
titik itu juga
Untuk benda nyata maka  sifat bayangan  yang dihasilkan oleh  cermin cembung : selalu
maya, tegak dan diperkecil
 HUKUM PEMBIASAN
Kecepatan rambat cahaya bergantung pada jenis mediumnya. Kecepatan cahaya paling besar
jika cahaya meramat di ruang vakum atau di udara yakni 3x108 m/s.
Jika cahaya merambat dari medium satu ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda
maka   sinar   tersebut   dapat   mengalami   pembiasan   atau   perubahan   arah   rambat.   Pembiasan
terjadi karena adanya perbedaan kecepatan rambat cahaya pada suatu medium. Kemampuan
suatu bahan dalam membiaskan cahaya dinamakan indeks bias, diberi notasi huruf n. 
Indeks bias suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara cepat rambat cahaya di
ruang hampa  (atau  udara) terhadap cepat rambat  cahaya  di dalam bahan  tersebut. Secara
matematis dapat diungkapkan :
cepat rambat cahaya dalam vakum (udara)
Indeks bias bahan 
cepat rambat cahaya dalam bahan
c
n
v
n : indeks bias bahan
c : cepat rambat cahaya dalam vakum (atau udara)
v : cepat rambat cahaya dalam bahan
Dari persamaan di atas, tampak bahwa hubungan antara indeks ias bahan  n  dengan cepat
rambatnya v adalah berbanding terbalik, sehingga dapat diungkapkan :
n1 v 2

n2 v1
Medium dengan indeks bias besar sering diistilahkan dengan medium dengan kerapatan optik
yang besar (lebih rapat), sebaliknya medium dengan indeks bias kecil diistilahkan dengan
medium dengan kerapatan optik kecil (kurang rapat).
Bila cahaya merambat dari medium optik kurang rapat menuju ke medium optik lebih rapat
(contohnya dari udara menuju ke air), maka berkas cahaya dibiaskan mendekati garis normal
( sudut datang lebih besar dari sudut bias).
Bila cahaya merambat dari medium optik lebih rapat menuju ke medium optik kurang rapat
(contohnya dari air menuju ke udara), maka berkas cahaya dibiaskan menjauhi garis normal
( sudut datang lebih kecil dari sudut bias).

 PEMBIASAN OLEH LENSA
Lensa adalah benda bening tembus cahaya yang dibatasi oleh dua permukaan dengan bentuk
tertentu.   Permukaan   tersebut   dapat   berbentuk   pasangan   datar­lengkung   atau   lengkung­
lengkung.
LENSA CEMBUNG
Lensa cembung bagian tengah lensa lebih tebal dibanding dengan bagian tepinya. Ada tiga
macambentuk lensa cembung yaitu : bikonveks, plankonveks, dan konkaf konveks. Lensa
cembung di udara bersifat konvergen atau mengumpulkan sinar, oleh karena itu jarak fokus
lensa cembung ditandai positif.
Secara geometris dapat dibuktikan ada hubungan antara jarak benda ( s o ), jarak bayangan (
s i ) , dan jarak titik api ( f ) yaitu :

1 1 1
      
f s o si

Secara geometris dapat pula dibuktikan bahwa perbesaran bayangan adalah :
hi  s i
m 
ho so

Catatan : lensa cembung di udara,   f  = +
so = + , letak benda di depan lensa atau benda nyata
so = ­  , letak benda di belakang lensa atau benda maya
si = + , letak bayangan di belakang lensa atau bayangan  bersifat nyata
si = ­ , letak bayangan di depan lensa atau bayangan bersifat maya
m = + , bayangan bersifat tegak
m = ­ , bayangan bersifat terbalik
m  1  , bayangan sama besar dengan benda

m  1 , bayangan diperbesar

m  1 , bayangan diperkecil

Sifat sinar istimewa (sinar utama) pada lensa cembung :
16. berkas sinar datang sejajar sumbu utama  dibiaskan melalui titik api belakang lensa
17. berkas sinar datang melalui titik api depan lensa  dibiaskan sejajar sumbu utama
18. berkas sinar datang melalui titik pusat lensa akan diteruskan
Untuk melukiskan pembentukan bayangan cukup menggunakan dua sifat sinar istimewa.
Sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung bergantung pada letak benda.
19. Bila letak benda berada pada jarak antara 2 kali fokus lensa sampai takberhingga atau :
2 f  so   , sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil

20. Bila   letak   benda   pada   jarak   2   kali   fokus   lensa   atau     s o  2 f sifat   bayangan   :   nyata,
terbalik, sama besar
21. Bila letak benda berada pada jarak antara fokus lensa sampai 2 kali fokus lensa atau :
f  s o  2 f , sifat bayangan : nyata, terbalik, diperbesar

22. Bila letak benda berada di titki api lensa atau  s o  f , bayangan berada di takberhingga.


23. Bila letak benda berada diantara pusat lensa dan fokus lensa lensa atau    0  s o  f , sifat
bayangan : maya, tegak, diperbesar
LUKISAN AKAN DITAMPILKAN MENGGUNAKAN ANIMASI KOMPUTER.
LENSA CEKUNG
Lensa cekung  bagian  tengah lensa lebih  tipis  dibanding dengan  bagian  tepinya.  Ada tiga
macam bentuk lensa cekung yaitu : bikonkaf, plankonkaf, dan konveks konkaf. Lensa cekung
di udara bersifat divergen atau menyebarkan sinar, oleh karena itu jarak fokus lensa cembung
ditandai negatif.
Secara geometris dapat dibuktikan ada hubungan antara jarak benda ( s o ), jarak bayangan (
s i ) , dan jarak titik api ( f ) yaitu :

1 1 1
      
f s o si

Secara geometris dapat pula dibuktikan bahwa perbesaran bayangan adalah :
hi  s i
m 
ho so

Catatan : lensa cekung di udara,   f  = ­ 
Sifat sinar istimewa (sinar utama) pada lensa cekung :
24. berkas   sinar   datang   sejajar   sumbu   utama     dibiaskan   seolah­olah   berasal   dari   titik   api
depan lensa
25. berkas sinar datang menuju titik api belakang lensa  dibiaskan sejajar sumbu utama
26. berkas sinar datang melalui titik pusat lensa akan diteruskan
Untuk melukiskan pembentukan bayangan cukup menggunakan dua sifat sinar istimewa.
Untuk benda nyata, sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa cekung di udara : selalu maya,
tegak, diperkecil.
 Kekuatan lensa
Kekuatan lensa dapat diartikan sebagai kemampuan sebuah lensa untuk mengumpulkan 
berkas sinar (pada lensa positif) atau kemampuan sebuah lensa untuk menyebarkan berkas 
sinar (pada lensa negatif). Lensa dengan jarak fokus yang kecil memiliki kemampuan 
mengumpulkan atau menyebarkan sinar lebih kuat, oleh karena itu kekauatan lensa 
berbanding terbalik terhadap jarak fokus lensa, sehingga dapat diungkapkan dalam rumusan :
1
P   , jika  f  dinyatakan dalam satuan meter
f
100
P   , jika  f  dinyatakan dalam satuan centimeter
f

Satuan kekuatan lensa (P) adalah : dioptri
 ALAT­ALAT OPTIK
 Mata dan kacamata
Mata normal (mata emetrop) : dapat melihat dengan jelas objek yang jauhnya takberhingga
tanpa akomodasi, dan dapat melihat objek berjarak dekat sampai 25 cm dengan berakomodasi
maksimum. Jarak titik jauh mata normal  p r    , jarak titik dekat mata normal  p p  25 cm .
Mata rabun jauh (miop) : tidak dapat melihat objek yang jauhnya takberhingga. Jarak titik
jauh (punctum remotum) mata rabun jauh   p r     , jarak titik dekat (punctum proximum)
mata rabun jauh   p p  25 cm . Pada cacat mata rabun jauh, jika mata melihat objek yang
jauhnya takberhingga, maka bayangannya akan terbentuk  di depan retina mata. Cacat mata
rabun jauh dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cekung atau kacamata
negatif (jarak fokus lensa negatif, bersifat divergen).
Orang dengan cacat mata rabun jauh, tidak bisa melihat objek yang jauhnya takberhingga,
setelah mengenakan kacamata diharapkan dapat melihat objek yang jauhnya takberhingga,
oleh   karena   itu   s o   .   Setelah   berkacamata,   yang   tampak   oleh   mata   bukan   objek   yang
sebenarnya   melainkan  bayangan  yang   bersifat  maya,   paling   tidak   harus   berada   di  titik
jauhnya (pr), sehingga  si   p r .
1 1 1
Rabun jauh :  s o   dan  s i   p r , gunakan rumus     akan diperoleh  f   p r  Jarak
f s o si
fokus   lensa   berharga   negatif,   berarti   kacamata   berlensa   cekung   (di   udara),.   Dengan
mengetahui jarak fokus lensa, maka dapat ditentukan kekuatan lensanya. Jika f  dalam satuan
100
cm, gunakan rumus  P 
f

 Mata rabun dekat (hipermetrop) : tidak dapat melihat objek yang dekat sampai jarak 25
cm dengan berakomodasi maksimum. Jarak titik jauh (punctum remotum) mata rabun jauh
p r     , jarak titik dekat (punctum proximum) mata rabun dekat   p p  25 cm . Pada cacat
mata rabun dekat, jika mata melihat objek yang dekat sampai jarak 25 cm, maka bayangannya
akan   terbentuk   di   belakang   retina   mata.   Cacat   mata   rabun   dekat   dapat   ditolong   dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung atau kacamata positif (jarak fokus lensa positif,
bersifat konvergen).
Orang dengan cacat mata rabun dekat, tidak bisa melihat objek yang dekat sampai jarak 25
cm, setelah mengenakan kacamata diharapkan dapat melihat objek dekat yang berjarak 25
cm, oleh karena itu  so  25 cm . Setelah berkacamata, yang tampak oleh mata bukan objek
yang sebenarnya melainkan bayangan yang bersifat maya, paling tidak harus berada di titik
dekatnya (pp), sehingga  s i   p p .
1 1 1
Rabun dekat :   s o  25 cm dan   s i   p p , gunakan rumus       akan diperoleh nilai
f s o si
jarak titik api  f  dalam satuan cm berharga positif, berarti kacamata berlensa cembung (di
udara).   Dengan   mengetahui   jarak   fokus   lensa,   maka   dapat   ditentukan   kekuatan   lensanya.
100
Karena f  dalam satuan cm, maka gunakan rumus kekuatan lensa  P  .
f

 Lup
Fungsi lup adalah untuk mengamati benda­benda kecil agar tampak lebih besar dan lebih
jelas.  Bayangan yang dihasilkan oleh lup diharapkan dapat diamati secara langsung (maya)
dan bersifat diperbesar. Karena bayangan yang dihasilkan haris bersifat maya dan diperbesar,
maka lensa yang digunakan harus lensa positif atau lensa cembung (di udara). Agar bayangan
yang   dihasilkan   oleh   lup   bersifat   :  maya,   tegak,   diperbesar,  maka   jarak   benda   harus
memenuhi syarat :  0  so  f
Secara geometri dapat dibuktikan bahwa perbesaran lup adalah :
25
M     untuk mata tanpa akomodasi, dan f dalam satuan cm
f
25
M   1    untuk mata berakomodasi maksimu, dan f dalam satuan cm
f

F
F

 Mikroskop
Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati benda­benda renik agar tampak lebih besar dan
lebih jelas.  Bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop : maya, terbalik, diperbesar.
Susunan lensa : menggunakan dua buah lensa positif, masing­masing objektif dan okuler.
Objektif yang dekat objek, dan okuler yang dekat mata pengamat. Syarat :  f obj  f ok . Lensa
okuler berperan sebagai lup.
Perbesaran mikroskop :  M  perbesaran objektif x perbesaran okuler
 Teropong bintang (jenis bias)
Fungsi teropong bintang adalah untuk mengamati benda­benda langit yang jauhnya dianggap
takberhingga, agar tampak lebih jelas dan dekat.   Bayangan yang dihasilkan oleh teropong
bintang : maya, terbalik, diperkecil
Susunan lensa : menggunakan dua buah lensa positif, masing­masing objektif dan okuler.
Objektif yang dekat objek, dan okuler yang dekat mata pengamat. Syarat :  f obj  f ok . Lensa
okuler berperan sebagai lup.
Perbesaran mikroskop :  M  perbesaran objektif x perbesaran okuler
LATIHAN :
No SOAL
1 Ardhi tinggi badannya 160 cm, bercermin di depan cermin datar. Agar Ardhi dapat 
melihat bayangan seluruh tubuhnya maka panjang cermin minimum yang diperlukan 
adalah ....
 60 cm
 80 cm
 100 cm
 120 cm
2 Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar bersifat ....
A. nyata, tegak, sama besar
B. nyata, terbalik, sama besar
C. maya, tegak, sama besar
D. maya terbalik, sama besar
3 Dika berjarak 200 cm di depan cermin datar, kemudian berjalan mendekati cermin dengan
kecepatan   20   cm/s.   Setelah   bergerak   selama   3   sekon,   jarak   antara   Dika   terhadap
bayangannya adalah ....
A. 60 cm
B. 120 cm
C. 200 cm
D. 240 cm
4 Seberkas sinar datang pada permukaan cermin AB seperti pada gambar. Sudut B = 900, 
sudut C =120o. 

A D

60o

B C

Berkas sinar akan meninggalkan cermin CD dengan sudut pantul sebesar ....
a) 30o
b) 45o
c) 600
d) 75o
5 Benda kecil tingginya 4 cm diletakkan pada jarak 60 cm di depan cermin cekung, ternyata
bayangannya terletak pada jarak 30 cm di depan cermin. Jarak fokus cermin dan sifat 
bayangannya adalah ....
a) 15 cm, dan  nyata, terbalik, diperkecil 0,5 kali
b) 20 cm dan nyata, terbalik, diperkecil0,5 kali
c) 30 cm dan nyata, terbalik, diperbesar 2 kali
d) 60 cm dan nyata, terbalik, diperbesar 2 kali

6 Cermin cekung dengan jari­jari kelengkungan 18 cm akan digunakan untuk menghasilkan
bayangan maya diperbesar 3 kali. Letak benda terhadap cermin adalah ....
a) 6 cm
b) 12 cm
c) 24 cm
d) 48 cm
7 Cermin cekung dengan jari­jari kelengkungan 36 cm akan digunakan untuk menghasilkan
bayangan nyata diperkecil 1/3 kali. Letak benda terhadap cermin adalah ....
a) 72 cm
b) 36 cm
c) 18 cm
d) 9 cm
8 Seseorang tinggi 150 cm berdiri di depan cermin cembung, ternyata tinggi bayangannya 
30 cm. Besar jari­jari kelengkungan cermin ....
a) 30 cm
b) 37,5 cm
c) 60 cm
d) 75 cm
e) 15
9 Cermin cembung besar jari­jari kelengkungan 30 cm. Benda tingginya 60 cm diletakkan 
pada jarak 45 cm di depan cermin. Besar jarak bayangan dan tinggi bayangan masing­
masing ....
a) 22,5 cm dan 30 cm
b) 22,5 cm dan 120 cm
c) 45 cm dan 30 cm
d) 45 cm dan 120 cm
10 Cermin cembung besar jarak fokusnya 20 cm. Tentukan letak benda agar menghasilkan
bayangan sebesar 2/3 kali tinggi bendanya!
a) 10 cm
b) 15 cm
c) 20 cm
d) 30 cm
11 Sebuah benda kecil diletakkan pada jarak 20 cm di depan lensa cembung yang jarak titik
apinya 30 cm. Perbesaran dan sifat bayangan adalah ....
a) 1/3  kali, nyata, terbalik
b) ½ kali, nyata terbalik
c) 3 kali, nyata, terbalik
d) 3 kali, maya, tegak
12 Benda kecil diletakkan pada jarak 15 cm di depan lensa cembung yang jarak titik apinya
10 cm. Perbesaran dan sifat bayangan adalah ....
A. ½ kali, nyata terbalik
B. 2 kali, nyata terbalik
C. 2,5 kali, nyata terbalik
D. 2,5 kali, maya, tegak
13 Benda diletakkan 60 cm di depan lensa cembung yang jarak fokusnya 15 cm. Perbesaran
bayangan dan sifat bayangan ....
a) 2 kali, nyata, terbalik
b) 3 kali, nyata, terbalik
c) 4 kali, maya, tegak
d) 5 kali, maya, tegak
14 Seorang siswa menginginkan agar lensa cembung yang dimilikinya menghasilkan 
perbesaran 5 kali dan bersifat maya. Jika lensa memiliki jarak titik api 10 cm, maka letak 
benda ....
A. 5 cm
B. 7,5 cm
C. 8 cm
D. 12 cm
15 Sebuah lilin menyala diletakkan pada jarak tertentu di depan lensa cembung yang jarak 
fokusnya 15 cm. Agar bayangan dapat ditangkap pada layar 20 cm di belakang 
lensa,maka letak benda terhadap lensa adalah ....
A) 10 cm
B) 20 cm
C) 45 cm
D) 60 cm
BAB 6
LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

LISTRIK TAKMENGALIR (ELEKTROSTATIKA)
a. Muatan listrik dan Teori elektron

Proton Bermuatan listrik POSITIF

Inti Atom
Neutron Netral

Atom

Elektron Elektron Bermuatan listrik NEGATIF

Teori Elektron :
a. Zat terdiri atas atom­atom.
b. Setiap aom terdiri atas inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron
c. Inti   atom   bermuatan   listrik   positif,   elektron   bermuatan   listrik   negatif.   Tiap   elektron
mempunyaimuatan yang sama besarnya.
d. Pada sebuah atom netral (tidak bermuatan), pada intinya terdapat muatan positif yang
sama   besarnya   dengan   jumlah   muatan   yang   ada   pada   elektron­elektron   yang
mengelilinginya.
e. Karena   sesuatu   hal,   satu   atau   lebih   elektron­elektron   dapat   meninggalkan   atomnya.
Dengan demikian atom ini kelebihan muatan positif. Atom ini disebut bermuatan listrik
posituf.
f. Karena   sesuatu   hal,   sebuah   atom   dapat   menerima   satu   atau   lebih   elektron­elektron.
Dengan demikian atom ini kelebihan muatan negatif. Atom ini disebut bermuatan listrik
negatif.
g. Dalam konduktor listrik, elektron­elektron pada atom­atomnya mudah pindah dari atom
yang satu ke atom yang lain. Dalam isolator listrik, elektron­elektronnya sukar berpindah
dari atom satu ke atom lainnya.
Satuan muatan listrik : coulomb, disingkat C.
Sifat muatan  listrik  :  muatan listrik yang sejenis tolak menolak, dan yang tak sejenis  tarik
menarik.
Hukum   Coulomb:    gaya   tarik   menarik   atau   gaya   tolak   menolak   antara   dua   benda   yang
bermuatan listrik, besarnya : berbanding lurus dengan muatan­muatan tersebut dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan tersebut.
Q1Q2
F k
r2
Q1 : muatan benda pertama (C)
Q2 : muatan benda kedua (C)
R : jarak kedua muatan (m)
F : gaya elektrostatik (N)
k = 9x109 N.m2.C­2 = konstanta pembanding
Medan listrik :  ruang di sekitar benda bermuatan listrik, bila di ruang tersebut ditempatkan
benda   uji   bermuatan   listrik,   maka   benda   uji   tersebut   akan   mangalami   gaya   listrik.   (Akan
dijelaskan menggunakan gambar di kelas)
Elektroskop : alat yang digunakan untuk menyelidiki apakah suatu benda bermuatan listrik atau
tidak. 
Induksi listrik atau influensi : pemisahan muatan dalam suatu penghantar (konduktor), karena
pada penghantar itu didekatkan benda yang bermuatan listrik. Muatan benda yang menginduksi
berlawanan dengan muatan hasil induksi. (Akan dijelaskan menggunakan gambar di kelas)
Bola konduktor A dan B mempunyai ukuran
sama,   keduanya   bermuatan   positif.   Muatan
+ ++ + Kawat + +
positif bola A lebih besar dari muatan positif
+ konduktor bola   B,   dikatakan   potensial   listrik   bola   A
+ + + + lebih   tinggi   dari   potensial   listrik   bola   B,
+ berarti bola A memiliki kekurangan elektron
+ +
++ ++ ─ +
+ lebih banyak daripada bola B, oleh karena itu
jika   kedua   bola   dihubungkan   dengan   kawat
A B konduktor   akan   terjadi   gerakan   muatan   dari
VA > VB
bola B menuju bola A.
Elektron mengalir dari B ke A Elektron   mengalir   dari   titik   yang   potensial
listriknya   rendah   menuju   ke   titik   yang
potensial listriknya tinggi.

Bola konduktor A dan B mempunyai ukuran
+ + Kawat ─ ─ sama.   Bola   A   bermuatan   positif   B   negatif.
+ + konduktor ─ Dikatakan potensial listrik bola A lebih tinggi

dari potensial listrik bola B,   berarti bola A
+ + ─ kekurangan elektron, sedangkan B kelebihan
+ ─ ─
─ elektron,   oleh   karena   itu   jika   kedua   bola
A B dihubungkan   dengan   kawat   konduktor   akan
VA >VB terjadi   gerakan   muatan   dari   bola   B   menuju
bola A.
Elektron mengalir dari B ke A Elektron   mengalir   dari   titik   yang   potensial
listriknya   rendah   menuju   ke   titik   yang
potensial listriknya tinggi.

Bola konduktor A dan B mempunyai ukuran
─── ─ ─ sama.   Bola   A   dan   B   keduanya   bermuatan
─ ─ Kawat
konduktor ─ negatif, tetapi jumlah muatan A lebih bayak
─ ─
─ ─ daripada B. Dikatakan potensial listrik bola A
─ ─ lebih   rendah   dari   potensial   listrik   bola   B,
── ── ─ ─

berarti   bola   A   memiliki   kelebihan   elektron
A B lebih banyak daripada bola B, oleh karena itu
VA < VB jika   kedua   bola   dihubungkan   dengan   kawat
konduktor   akan  terjadi   gerakan  muatan   dari
Elektron mengalir dari A ke B bola A menuju bola B.
Elektron   mengalir   dari   titik   yang   potensial
listriknya   rendah   menuju   ke   titik   yang
potensial listriknya tinggi.

Contoh peristiwa  listrik statis:

1) Pipa PVC digosok dengan kain Flanel, ada muatan yang berpindah dari kain ke
pipa PVC
2) Batang kaca yang digosok dengan kain sutra. Ada muatan yang berpindah dari
batang kaca ke kain sutra
3) dan lain - lain
LISTRIK MENGALIR
a Arus listrik dan sumber tegangan listrik
Kuat arus listrik :  jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu penampang kawat
setiap satuan waktu.
Q
I 
t
Q : muatan listrik (C)
T : waktu (s)
I : kuat arus listrik rata­rata (A)
1 ampere = 1 coulomb/sekon, atau 1 coulomb = 1 amperesekon = 1 As
Sumber tegangan listrik dapat dibedakan menjadi : elemen primer dan elemen sekunder.
Elemen primer adalah elemen yang tidak dapat dimuati (diisi muatan) lagi. Contoh : batu
batere, elemen Volta.
Elemen sekunder adalah elemen yang dapat dimuati (diisi muatan) lagi. Contoh : accumulator
atau aki. 
Proses pengosongan aki, terjadi perubahan energi dari energi kimia menjadi energi listrik.
Proses pengisian aki, terjadi proses perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kimia.

“Charger”
+ PLN

+ ─ + ─

Pengosongan aki Pengisian aki

Kemampuan   aki   menyimpan   muatan   sering   dinyatakan   dalam   satuan   Ah   (=amperehour).


Misal aki 12 V 50 Ah, artinya tegangan sumber 12 volt, muatan yang tersimpan, Q = 50 Ah =
50 amperehour = 50 ampere x 3600 sekon = 180 000 ampere sekon = 180 000 coulomb.
b. Kuat arus listrik dalam suatu rangkaian
Dalam rangkaian tertutup tak bercabang, besarnya kuat arus listrik dimana­mana sama. 

A B C D

I AB  I BC  I CD  I sumber

c. Hukum Ohm dan Hambatan listrik
Jika resistor dengan resistansi (hambatan) R dialiri arus listrik I, maka beda potensial antara
ujung­ujung hambatan V adalah :
V  RI
(Hukum Ohm)

I R
Catatan   :   dalam   persamaan   ini   besaran   yang   saling   bergantung   adalah  V  dan  I  .   Nilai
hambatan R  pada persamaan ini adalah konstan.
Nilai hambatan R suatu kawat penghantar  :
e. berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar (L)
f. berbanding terbalik dengan luas penampang (A)
g. bergantung pada jenis bahan atau hambat jenis bahan (  )
L
Dapat diungkapkan :  R 
A
Hambatan suatu resistor dapat ditentukan dengan percobaan hukum Ohm. Hambatan R dapat
V pembacaanvoltmeter
dicari dengan persamaan :  R  
I pembacaanammeter

Voltmeter   dalam   rangkaian   harus   dipasang   secara   paralel   terhadap   resistor,   sedangkan
ammeter dalamrangkaian harus dipasang secara seri terhadap resistor.
Ada dua macam cara pemasangan ammeter dan voltmeter dalam rangkaian percobaan hukum
Ohm yaitu : 

V V

A
R A R

h.ammeter     (A)   benar­benar   mengukur k.ammeter     (A)   tidak   mengukur   arus


arus listrik yang melalui resistor listrik yang melalui resistor
i.voltmeter   (V)   tidak   mengukur   beda l.voltmeter   (V)   benar­benar   mengukur
potensial   antara   ujung­ujung   ujung­ beda   potensial   antara   ujung­ujung
ujung resistor ujung­ujung resistor
j.Cocok   untuk   ammeter   yang   hambatan m.Cocok untuk voltmeter yang hambatan
dalamnya   jauh   lebih   kecil   dari dalamnya   jauh   lebih   besar   dari
hambatan resistor R hambatan resistor R

d. Hukum I Kirchhoff
Jumlah   arus   yang   masuk   ke   titik   percabangan   =   jumlah   aru   yang   meninggalkan
titikpercabangan
e. Hambatan seri dan paralel
Rangkaian hambatan seri :  Rs  R1  R2  ...
1 1 1
Rangkaian hambatan paralel :  R  R  R  ...
p 1 2

f. Hukum Ohm untuk rangkaian tertutup

I
A B
R

  I (R  r)

Tegangan jepit =  V AB  IR
LATIHAN SOAL

1 Sebuah benda dikatakan bermuatan listrik positif apabila ....
A) atom­atom benda tersebut menerima elektron dari atom benda lain
B) atom­atom benda tersebut memberikan elektron pada atom benda lain
C) atom­atom benda tersebut menerima muatan positif  dari atom benda lain
D) atom­atom benda tersebut memberikan muatan positif pada atom benda lain
2 Jika   sebuah   benda   digosok   dapat   menjadikan   benda   tersebut   bermuatan   tertentu.   Jika
benda tersebut didekatkan akan terjadi interaksi tarik menarik atau tolak menolak.Tabel di
bawah ini yang benar adalah .…
Gaya
Benda I Benda II elektrostati
k
A Kaca digosok  Kaca digosok  Tarik 
sutera sutera menarik
B Plastik digosok  Plastik digosok  Tarik 
rambut kering rambut kering menarik
C Kaca digosok  Plastik digosok  Tolak 
sutera rambut kering menolak
D Kaca digosok  Plastik digosok  Tarik 
sutera rambut kering menarik
3 Sebuah bola logam dihubungkan ke tanah dengan seutas kawat. Seseorang 
menggosokkan sisir ke rambutnya sehingga sisir bermuatan negatif. Bila sisir tersebut 
didekatkan ke logam, maka ilustrasi yang benar adalah….
Bola
konduktor Sisir bermuatan
listrik negatif

A) B)

Kawat
konduktor

Tanah

++ D) ++
C) +++ +++
++

++
E) +++

4 Bola konduktor A dan B mempunyai ukuran yang sama. Muatan bola A dan B masing­
masing + 10  C  dan – 6  C . Jika kedua bola dihubungkan dengan kawat konduktor 
maka akan terjadi perpindahan muatan berupa ....
A) elektron dari A ke B
B) elektron dari B ke A
C) proton dari A ke B
D) proton dari B ke A
5 Gaya tarik menarik antara dua muatan listrik yang berjarak 5 cm adalah 16 N. Jika 
jaraknya diubah menjadi 10 cm, maka gaya tarik menariknya ....
A) 4 N
B) 8 N
C) 16 N
D) 32 N
5 Dua muatan listrik masing­masing + 2 C  dan + 4 C  terpisah pada jarak 3 cm di udara.
Gaya elektrostatik antar kedua muatan ialah ....
A) 8 N
B) 12 N
C) 18 N
D) 24 N
6 Jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar 240 coulomb permenit. 
Kuat arus yang mengalir adalah ....
a. 2 A
b. 4 A
c. 20 A
d. 240 A
7 Arus listrik 500 mA mengalir melalui penghantar selama 2 jam. Muatan yang mengalir 
selama waktu tersebut adalah ....
A) 1000 C
B) 3600 C
C) 7200 C
D) 9600 C
8 Perhatikan gambar.

A B

Tiga buah hambatan identik masing­masing 120 Ω, disusun seperti pada gambar. 
Hambatan pengganti antara titik A dan B adalah ....
A. 40 Ω
B. 60 Ω
C. 80 Ω
D. 90 Ω

9
A R1 C
B
R3

 R2

r
Perhatikan gambar.    12  V, r = 2 Ω, R1= 30 Ω, R2= 60 Ω, R3 = 26 Ω. 
Beda potensial listrik antara titik A dan B adalah ....
A) 4 V
B) 5 V
C) 6 V
D) 8 V
10
A R1 R2 B

R3
Rangkaian pada gambar di atas nilai R1, R2, dan R3 masing­masing adalah 5  Ω, 15  Ω dan
60 Ω.. Agar beda potensial antara ujung­ujung hambatan  R1 adalah 3,75 V, maka terminal
A dan B harus diberi beda potensial ....
A) 5,0 V
B) 7,5 V
C) 10,0 V
D) 15,0 V
BAB 7
TATA SURYA

MATAHARI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA

Tata Surya
Ketika kita berbicara tentang sistem tata surya. kita harus menggunakan beberapa istliah dengan
pengertian yang sama seperti yang digunakan oleh para ahli fisika. Pengertian tersebut bisa saja berbeda
dengan yang kita gunakan setiap hari:

Bintang: Benda angkasa yang terbuat dari gas dan yang memancarkan cahaya sendiri.

Matahari: Benda angkasa yang menjadi pusat dari sistem tata surya, yaitu sebuah benda yang dikelilingi
oleh planet-planet dan benda-benda angkasa lainnya. Matahari kita juga bintang.

Planet: Benda angkasa yang mengelilingi bintang (matahari). Planet tidak menghasilkan cahaya sendiri,
melainkan memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Planet-planet berukuran kecil dinamakan
planetoida. Bulan (atau satelit): Benda angkasa yang mengelilingi planet. Semua benda angkasa berputar
pada porosnya (disebut rotasi) dan beredar (mengorbit) mengelilingi sebuah titik pusat (disebut revolusi).
Matahari merupakan pusat dari sistem tata surya kita. Matahari berputar pada porosnya dan beredar
(mengorbit) mengelilingi pusat galaksi. Tata surya kita memiliki delapan planet yang masing-masing
berotasi pada porosnya dan mengorbit mengelilingi matahari. Kedelapan planet itu adalah: Merkurius,
Venus, Bumi., Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Gambar 1. Susunan Planet dalam Tata surya kita

Lintasan planet yang mengelilingi matahari disebut orbit. Semua planet terletak dalam satu bidang datar.
Waktu yang diperlukan planet untuk melakukan satu kali revolusi disebut periode revolusi. Waktu yang
diperlukan planet untuk melakukan satu kali rotasi disebut periode rotasi.

Teori Geosentris dan Heliosentris

Teori Geosentris : Bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan diam, Matahari dan
semua planet bergerak mengitari Bumi (bertahan sampai tahun 1540-an).

Teori Heliosentris : Matahari sebagai pusat alam semesta, semua planet, benda antar planet (Komet,
Asteroid, Meteorid) bergerak mengitari matahari. Teori ini dikemukakan oleh
Copernicus pada tahun 1540-an.

Pengelompokan Planet

Anggota planet dalam Tata Surya : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus (mulai bulan Agustus 2006, Pluto dikeluarkan dari
keanggotaan tata surya)
Berdasarkan Bumi sebagai pembatas, planet dikelompokkan:

 Planet Inferior : Planet-planet yang orbitnya di dalam orbit Bumi, yaitu : Merkurius dan Venus

 Planet Superior : Planet-planet yang orbitnya di luar orbit Bumi, yaitu : Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.

Berdasarkan Asteroid sebagai pembatas, planet dikelompokkan:

Planet Dalam : Planet-planet yang orbitnya di sebelah dalam lintasan Asteroid, yaitu: Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.

Planet Luar : Planet-planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan Asteroid, yaitu : Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.

Berdasarkan ukuran dan komposisi batuan penyusun, planet dikelompokkan:

 Planet Terrestrial : Planet-planet yang ukuran dan komposisinya batuan penyusunnya mirip
Bumi, yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

 Planet Jovian (Planet Raksasa) : Planet-planet yang ukurannya besar dan komosisi batuan
penyusunnya mirip Jupiter, yaitu : Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Jarak Planet ke Matahari

Jarak planet ke Matahari dinyatakan dalam Satuan Astronomi (Astronomical Unit). Satu Satuan
Astronomi adalah jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari, yakni 149 600 000 km atau sering
dibulatkan 150 000 000 km atau 150 juta km.

1 SA (Satuan Astrnomi) = 1 AU (Astronomical Unit) = 150 000 000 km

Orbit Planet

Setiap planet bergerak mengitari Matahari dengan orbit berupa elips, dimana Matahari terletak di
salah satu titik apinya (hukum I Kepler).

Matahari

Titik Titik
Perihelion Aphelion

Planet

Titik pada orbit di saat planet berada pada posisi paling dekat dari Matahari disebut titik perihelion
(perihelium). Bumi berada di titik perihelion pada tanggal 3 Januari setiap tahun, jarak Bumi ke
Matahari 147 juta km.

Titik pada orbit di saat planet berada pada posisi paling jauh dari Matahari disebut titik aphelion
(aphelium). Bumi berada di titik perihelion pada tanggal 4 Juli setiap tahun, jarak Bumi ke Matahari
152 juta km.

Pada saat berada di titik perihelion, planet mengalami gaya gravitasi oleh Matahari paling besar,
sebagai konsekuensinya, kecepatan planet di titik ini paling besar.

Sebaliknya pada saat berada di titik perihelion, planet mengalami gaya gravitasi oleh Matahari paling
kecil, sebagai konsekuensinya, kecepatan planet di titik ini paling kecil.
Periode Revolusi dan Periode Rotasi Planet

Makin jauh posisi planet terhadap Matahari, makin panjang lintasannya (orbitnya), dengan demikian
maka periode revolusinya juga lebih lama. Jika periode revolusi planet dinyatakan dengan notasi T,
maka :

TMerkurius < TVenus < TBumi < TMars < TJupiter < TSaturnuss < TUranus < TNeptunus

Periode revolusi Bumi 365,25 hari ≈ 1 tahun.

Periode rotasi suatu planet tidak bergantung pada jaraknya ke Matahari.

Umumnya planet memiliki arah rotasi ”dari barat ke timur” atau berlawanan dengan arah jarum jam
jika dilihat dari kutub utara atau gerakan langsung (”direct”), kecuali Venus dan Uranus. Rotasi planet
Venus dan Uranus ”dari timur ke barat” atau berlawanan arah jarum jam atau gerak ”retrogade”.

Karakteristik Planet
Jarak rata- Garis Jumla Mass Gravi
Massa
rata dari tengah h sate a tasi
jenis Periode Periode Susunan
Planet Matahari planet lit terha terhad
rata-rata revolusi rotasi atmosfer
alam dap ap
(SA) (km) (g/cm3)
Bumi Bumi
Merkurius 0,39 4 862 0 0,055 5,40 88 hari 59 hari 0,38 He

Venus 0,72 12 190 0 0,82 5,25 225 hari 243 hari 0,91 CO2
(retrogade)
Bumi 1,00 12 725 1 1,00 5,25 1 tahun 23,9 jam 1,00 N2 , O2
Mars 1,52 6 780 2 0,11 3,93 1,9 tahun 24,6 jam 0,38 CO2
Jupiter 5,20 142 860 16 318 1,33 11,9 tahun 9,8 jam 2,53 NH3,CH4
Saturnus 9,54 120 000 19 94,3 0,71 29,5 tahun 10,7 jam 1,07 NH3,CH4

Uranus 19,19 50 100 15 14,54 1,27 84 tahun 17,24 jam 0,92 CH4, H2
(retrogade)
Neptunus 30,07 48 600 8 17,2 1,70 164,8 thn 15,8 jam 1,18 CH4
Keterangan : 1 SA = 150 000 000 km, massa Bumi = 5,98x1024 kg, gravitasi Bumi = 9,8 m/s2

Matahari dan Planet-planet


Matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya kita. Matahari adalah bola
gas raksasa yang panas dan berpijar. Karena itu matahari adalah
bintang. Suhu di permukaan matahari sekitar 6000 °C dan suhu
bagian dalamnya dapat mencapai 15 juta °C. Diameternya kira-kira
109 kali diameter bumi dan jarak arat-ratanya kurang lebih 150 juta
km dari bumi kita. Matahari memancarkan cahaya dan panas.
Gambar 3. Matahari Sebaliknya, planet-planet tidak memancarkan cahaya sendiri
melainkan memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari.

Merkurius
Planet Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Matahari.
Karena itu suhu permukaan planet ini sangat panas, yaitu sekitar 430
°C pada siang hari dan suhu pada malam hari sangat dingin. yaitu
sekitar -180 °C. Merkurius memiliki atmosfer yang terdiri dari gas
natrium dan helium. Merkurius umumnya mengandung besi.
Permukaannya padat dan diselubungi dengan bukit-bukit.

Gambar 4. Merkurius
Venus
Planet Venus adalah planet yang paling dekat dengan bumi. Arah
rotasi Venus adalah dari timur ke barat, yaitu berlawanan dengan arah
rotasi planet lainnya. Planet Venus ditutupi oleh awan pekat. Suhu
permukaannya sangat tinggi yaitu 465 °C. Tekanan atmosfernya sa-
ngat tinggi yaitu 90 kali tekanan atmosfer di permukaan Buini.
Atmosfer Venus terdiri dari asam sulfat pekat. Venus terdiri dari
batuan, permukaannya padat, dengan dataran-dataran luas dan

Gambar 5. Venus gunung-gunung yang tinggi. Ada banyak sekali aktivitas vulkanis di
sana.

Bumi
Bumi adalah satu-satunya planet dalam tata surya kita yang ada
kehidupannya. Atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (N2) sebanyak
78%, oksigen (O2) sebanyak 21% dan sisanya karbon dioksida (CO 2),
argon (Ar), Ozon dan gas lainnya sebanyak 1%. Atmosfer bumi
berfungsl melindungi kita dari panas matahari dan benda-benda
angkasa yang jatuh ke Bumi. Kira-kira dua pertiga permukaan bumi
ditutupi air dan sisanya berupa daratan. Bumi memiliki sebuah satelit
Gambar 6. Bumi dan bulan
alam yaitu Bulan.

Mars
Pada permukaan berbatu dari Mars terdapat gunung-gunung berapi,
ngarai-ngarai yang besar dan sungai-sungai kering tua di sebelah
utara planet, dan pegunungan di bagian selatan. Suhu di permukaan
Mars sangat rendah dengan perbedaan yang besar antara siang dan
malam, tetapi ada juga musim panas dan musim dinginnya. Atmosfer
di Mars sangat tipis dan sebagian besar terdiri dari karbondioksida.
Selama musim dingin sebagian dari atmosfer itu menjadi padat dan
menjadi karbon dioksida beku. Tekanan atmosfernya jauh lebih
Gambar 7. Mars
rendah daripada di bumi dan perbedaannya besar. Mars mempunyai
dua satelit yang diberi nama Phobos dan Deimos. Mars adalah planet
yang sangat mirip dengan bumi.

Jupiter
Jupiter adalah planet terbesar dan hampir seluruhnya terdiri dari gas-
gas dan memancarkan panas sendiri. Atmosfer Jupiter sebagian besar
terdiri dari hidrogen, sedikit helium dan beberapa gas lain. Jupiter
menunjukkan gejala cuaca yang menarik.
Jupiter memiliki 16 satellt. Satelit-satelit besar dinamakan Io, Eropa,
Ganymede, dan Callisto. Jupiter mempunyal berjuta-juta satelit kecil,
Gambar 8. Jupiter yang membentuk cincin yang tipis.

Saturnus
Saturnus adalah planet terbesar kedua sesudah Yupiter, tetapi
merupakan planet yang mempunyai kerapatan paling rendah.
Saturnus sebagian besar terdiri dari gas-gas hidrogen dan helium
(yang sebagian besar dalam bentuk cair dengan atmosfer gas yang
tipis). Saturnus memiliki 19 satelit, yang paling besar diberi nama

Gambar 9. Saturnus
Titan. Satelit ini lebih besar daripada planet Merkurius . Saturnus
terkenal karena cincin-cincin lebarnya: Cincin-cincin ini tersusun
dari milyaran potongan es yang mengorbit Saturnus.

Uranus
Planet Uranus diselimuti oleh kabut tebal yang terdiri dari hydrogen,
helium, dan sedikit metan, yang membuatnya berwarna biru
kehijauan. Di bawah atmosfer Uranus terdapat suatu batuan yang
ditutupi oleh lautan air hangat. Uranus memiliki 15 satelit, lima di
antaranya besar dan dinamakan Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan
Oberon. Uranus juga memiliki cincin-clncin yang tersusun dari bahan
batuan dan debu. Arah rotasi Venus adalah dari timur ke barat, yaitu
Gambar 10. Uranus berlawanan dengan arah rotasi planet lainnya.

Neptunus
Planet Neptunus berada 4.490 juta kilometer dari Matahari. Jarak
yang begitu jauh ini mengakibatkan planet Neptunus nampak redup.
Sama seperti Uranus, planet Neptunus kemungkinan terdiri dari
batuan, yang dilingkupi oleh air hangat. Atmosfer planet Neptunus
terdiri dari hidrogen, helium dan metan. Suhu pada inti planet ini
lebih tinggi daripada suhu di permukaan Matahari, dan Neptunus
memancarkan panasnya. Walaupun demikian, suhu permukaan
Neptunus kira-kira -210 °C. Planet Neptunus memiliki delapan
Gambar 11. Neptunus
satelit, yang besar dinamakan Nereid dan Proteus.

Benda-benda langit yang lain:


Komet
Komet adalah benda antarplanet yang terdiri dari es sangat padat, dan ketika mendekati Matahari
mengeluarkan gas berbentuk kepala yang bercahaya dan semburan yang terlihat seperti ekor. Komet
beredar mengelilingi matahari dengan orbit lebih lonjong.

Orbit komet lonjong


matahari Ekor komet
menjauhi Matahari

komet

Ekor Komet selalu menjauhi Matahari karena dihalau oleh angin Matahari dan tekanan radiasi
Matahari. Ekor tepanjang ketika Komet dekat dengan Matahari (titik perihelion) dan kemudian
menghilang ketika berada sangat jauh dari Matahari.

Asteroid

Asteroid atau Planetoid (planet-planet kecil) adalah benda-benda angkasa kecil yang terdapat
dalamdaerah antara orbit planet Mars dan Jupiter. Asteroid memiliki ukuran garis tengah kurang dari 1
000 m. Sampai tahun 1987 dari sekitar 100 000 asteroid, baru sekitar 3 500 yang telah dicatat. Ceres
adalah asteroid paling besar yang telah ditemukan.

Meteorid, Meteor dan Meteorit

Meteorid adalah anggota tata surya yang kemungkinan berasal dari bagian-bagian pecahan komet dan
asteroid. Meteorid adalah benda-benda langit kecil yang mengelilingi Matahari dan terdapat di ruang
antarplanet.

Meteor adalah lintasan cahaya di langit yang disebabkan oleh gesekan antara meteorid dengan
atmosfer ketika meteorid memasuki atmosfer Bumi akibat dari gaya gravitasi. Gesekan tersebut
mengakibatkan panas dan menimbulkan pijar pada bagian luar meteorid.

Meteorit adalah meteorid yang jatuh di permukaan Bumi. Umumnya ukuran meteorid yang
memasuki atmosfer Bumi memiliki ukuran kecil sehingga meteorid-meteorid kecil habis terbakar oleh
panas dan gesekan di atmosfer sebelum mencapai Bumi. Untuk meteorid dengan ukuran besar
mungkin tidak habis terbakar di atmosfer Bumi sehingga bisa mencapai permukaan Bumi yang
dinamakan meteorit.

1. HUKUM-KUM KEPLER

B Matahari
F
Perihelion Aphelion

Planet
C D
Hukum I Kepler : Semua planet bergerak mengitari Matahari dengan lintasan berupa elips dengan
Matahari berada di salah satu titik api elips.

Catatan : elips memiliki dua titik api (fokus), Matahari berada pada salah satu titikapinya.

Hukum II Kepler : Garis hubung antara planet dan Matahari menyapu luasan yang sama dalam selang
waktu yang sama.

Keterangan : misal, selang waktu dari A ke B = selang waktu dari C ke D = selang waktu dari E ke F,
maka luas bidang juring MAB = luas bidang juring MCD = luas bidang juring MEF

Hukum III Kepler : Perbandingan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet ke Matahari terhadap kuadrat
periode revolusi adalah konstan atau sama untuk semua planet.

Keterangan:
3 3
3
rMerkurius 3
rVenus 3
rBumi 3
rMars rJupiter 3
rSaturnus 3
rUranus rNeptunus
2
 2  2  2  2  2  2  2
TMerkurius TVenus TBumi TMars TJupiter TSaturnus TUranus TNeptunus

2. TEORI ASAL-USUL TATA SURYA


Teori Kabut atau Teori Nebula : Mula-mula ada kabut gas (nebula) yang baur dan hampir bulat
berotasi dengan lambat, karena kecepatannya sangat lambat, nebula mulai menyusut, hasil penyusutan
berbentuk cakram berotasi sangat cepat , bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-
gelang an memadat menjadi planet-planet mengitari Matahari yang berada di pusat cakram. Teori ini
dikemukakan oleh Kant dan Laplace.

Teori Planetisimal (planet-planet kecil) : Mataharisebelumnya telah ada sebagai salah satu dari
bintang-bintang yang banyak dilangit, suatu saat sebuah bintang berpapasan dengan Matahari pada
jarak tidak terlalu jauh, karena tarikan gravitasi bintang maka sebagian material Matahari tertarik ke
arah bintang mirip lidah raksasa terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetisimal yang
membentuk planet mengitari Matahari.

Teori Bintang Kembar : Mula-mula ada bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak
menjadi kepingan-kepingan, karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang satunya lagi maka
kepingan-kepingan ini bergerak mengitari menjadi planet-planet, sedangkan bintang yang tidak
meledak menjadi Matahari.

Teori Proto Planet : tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu, salah satu gumpalan itu
mengalami pemampatan, pada proses ini partikel-partikel debu tertarik ke dalam menuju pusat awan
membentuk gumpalan bola, dan mulai berotasi cepat, gumpalan gas mulai memipih menyerupai
bentuk cakram, bagian tengah tebal partikel-partikelnya saling menekan sehingga panas dan berpijar
membentuk matahari, sedangkan bagian tei tipis berotasi cepat terpecah-pecah membentuk gumpalan-
gumpalan kecil (proto planet) membentuk planet-planet.

3. BUMI SEBAGAI PLANET


Bentuk dan Ukuran Bumi

Bentuk Bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak pepat di kedua kutubnya. Diameter katulistiwa (12 757
km) lebih panjang dibandingkan dengan diameter kutub (12 714 km). Perbedaan diameter ini
menyebabkan gravitasi Bumi di kutub lebih besar daripada gravitasi di katulistiwa, ada perbedaan
sekitar 5 permil atau 5/1000. Demikian pula berat benda di kutub lebih besar daripada berat benda di
katulistiwa.

Dengan menggunakan hukum-hukum fisika tentang gravitasi,para ahli dapat menghitung massa Bumi
yakni sekitar 5,98 x 10 24 kg, dan masa jenis rata-rata Bumi yaitu sekitar 5 250 kg/m 3. Karena batuan
dipermukaan Bumi massa jenis rata-ratanya sekitar 2000 kg/m 3, dapat di duga inti Bumi adalah
material dengan massa jenis > 5 250 kg/m 3. Material ini antara lain besi dan nikel, sehingga timbul
dugaan bahwa inti Bumi berupa logam besi dan nikel.

Rotasi Bumi

Perputaran Bumi pada porosnyadisebut dengan rotasi. Waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk
berotasi 1 kali disebut periode rotasi. Periode rotasi Bumi 23 jam 56 menit 4,09 detik atau sering
dibulatkan 24 jam.

Akibat Rotasi Bumi

a) peredaran semu harian benda langit (termasuk matahari)


b) pergantian siang dan malam
c) perbedaan waktu (perbedaan 1o bujur = 4 menit)
d) perbedaan percepatan gravitasi dipermukaan Bumi
e) pembelokan arah angin
f) pembelokan arus laut

Revolusi Bumi

Bumi mengitari Matahari dengan lintasan berupa elips. Gerakan Bumi mengitari Matahari ini disebut
dengan revolusi. Waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk berevolusi 1 kali disebut periode revolusi.
Periode revolusi Bumi 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau sering dibulatkan 365 ¼ hari atau 1 tahun.
Selama berevolusi poros Bumi membentuk sudt 23,5 o terhadap garis yang tegaklurus bidang orbit
(bidang ekliptika)

Bukti bahwa Bumi berevolusi :


2. terjadinya paralaks bintang
3. terjadinya aberasi cahaya bintang
Akibat Revolusi Bumi
 gerak semu tahunan Matahari
 perubahan lamanya siang dan malam
 pergantian musim
 terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan

21 Juni 23,5o LU
(GBU)

23 September 21 Maret
0o
(Katulistiwa)
21 Maret

23,5o LS
(GBS)
22 Desember

Pada tanggal 21 Maret, Matahari berada di atas katulistiwa.

Dalam revolusi antara tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, kutub Utara mendekati Matahari, belahan
Bumi utara mengalami musim semi, belahan Bumi selatan mengalami musim gugur.

Pada tanggal 21 Juni Matahari berada di atas GBU (23,5 o LU).

Dalam revolusi antara tanggal 21 Juni sampai 23 September, kutub Utara menjauhi Matahari, belahan
Bumi utara mengalami musim panas, belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.

Pada tanggal 23 September Matahari berada di atas katulistiwa

Dalam revolusi antara tanggal 23 September sampai 22 Desember, kutub Selatan mendekatii
Matahari, belahan Bumi selatan mengalami musim semi, belahan Bumi utara mengalami musim
gugur.

Pada tanggal 22 Desember Matahari berada di atas GBS (23,5 o LS).

Dalam revolusi antara tanggal 22 Desember sampai 21 Maret, kutub Selatan menjauhi Matahari,
belahan Bumi selatan mengalami musim panas, belahan Bumi utara mengalami musim dingin.

Kalender Surya atau kalender Samsiah

Satu tahun siderik = periode revolusi Bumi = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik

Satu tahun tropik = 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik = periode peredaran semu tahuan Matahari dari
titik Aries ke titik itu lagi.

Perhitungan jumlah hari dalam setahun pada kalender surya berdasarkan periode peredaran semu
tahunan Matahari dari titik Aries ke titik Aries lagi.

Satu tahun kalender surya = satu tahun tropik = 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
Tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi 4 dan hanya tahun abad yang angkanya habis
dibagi 400. Jumlah hari dalam bulan Februari pada tahun kabisat adalah 29 hari, jika bukan tahun
kabisat 28 hari.

Contoh :

Tahun 1980 habis dibagi 4 ↔ tahun kabisat ↔ Februari 29 hari ↔1 tahun = 366 hari

Tahun 1996 habis dibagi 4 ↔ tahun kabisat ↔ Februari 29 hari ↔1 tahun = 366 hari

Tahun 1982 tidak habis dibagi 4 ↔ bukan tahun kabisat ↔ Februari 28 hari ↔1 tahun = 365 hari
Tahun 2006 tidak habis dibagi 4 ↔ bukan tahun kabisat ↔ Februari 28 hari ↔1 tahun = 365 hari

Tahun 1600 habis dibagi 400 ↔ tahun kabisat ↔ Februari 29 hari ↔1 tahun = 366 hari

Tahun 2000 habis dibagi 400 ↔ tahun kabisat ↔ Februari 29 hari ↔1 tahun = 366 hari

Tahun 1800 tidak habis dibagi 400 ↔ bukan tahun kabisat ↔ Februari 28 hari ↔ 1 tahun = 365 hari.

Tahun 1900 tidak habis dibagi 400 ↔ bukan tahun kabisat ↔ Februari 28 hari ↔ 1 tahun =365 hari.

Gerak Presisi Bumi

Karena Bumi berotasi dengan cepat, maka Bumi menggelembung di katulistiwa dan memepat pada
kedua kutubnya. Bulan dan Matahari mengerjakan momen putar akibat gaya gravitasi pada Bumi.
Momen putar ini menyebabkan poros Bumi goyah dan secara perlahan poros Bumi berotasi serah
jarum jam terhadap vertikal, gerakan ini mirip gerakan gasing pada mainan anak-anak, gerak
demikian dinamakan gerak presisi Bumi. Periode presisi Bumi 25 800 tahun.

Akibat gerak presisi Bumi :

h. Karena arah presisi Bumi searah jarum jam sedangkan arah revolusi Bumi melawan jarum jam,
maka tahun tropik lebih pendek 20 menit daripada tahun siderik.

i. Karena presisi Bumi, maka bintang-bintang yang bereda dapat menjadi ”bintang utara” yaitu
bintang yang tepat berada di atas kutub geografi utara. Pada tahun 2000 bintang Polaris sebagai
”bintang utara”, pada tahun 14 000 bintang Vega dalam rasi bintang Lyra akan menjadi ”bintang
utara”.

4. BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI

Struktur Bulan

Massa bulan sekitar 1/81 massa Bumi, jari-jari bulan kira-kira ¼ jari-jari Bumi, gravitasi di
permukaan Bulan kira-kira 1/6 gravitasi di permukaan Bumi. Massa jenis rata-rata Bulan 3 300 kg/m 3
(Bumi 5 250 kg/m3). Bagian inti dalam Bulan diperkirakan berupa besi. Bulan tidak memilikimedan
magnetik, Bulan tidak memiliki atmosfer.

Akibat tidak adanya atmosfer di Bulan :

 Bunyi tidak dapat merambat di Bulan


 Suhu di permukaan Bulan berubah dengan cepat
 Langit di Bulan tampak hitam / gelap
 Di Bulan tidak ada siklus air
Fase Bulan

Arah sinar
Matahari

1 Bulan baru
Bulan sabit Bulan sabit
2 8
KONJUNGSI

Perbani awal 3 KWARTIR KWARTIR 7 Perbani akhir


AWAL AKHIR
Bumi

4 OPOSISI
6

Bulan benjol 5 Bulan benjol

Bulan purnama

Gambar : Berbagai fase dan bentuk bulan

Gerakan Bulan

 gerak rotasi : mengitari porosnya sendiri,


 gerak revolusi : Bulan mengitari Bumi,
 bersama Bumi mengitari matahari.
Bidang orbit Bulan membentuk sudut 5 o terhadap bidang orbit Bumi (ekliptika). Bulan berotasi dan
berevolusi berlawanan arah jarum jam. Periode rotasi Bulan = periode revolusinya, itulah mengapa
”wajah” Bulan yang menghadap Bumi bentuknya tidak pernah berubah. Bula berada paling dekat
Bumi pada orbitnya di titik perigee ( 356 400 km) dan terjauh di titik apogee (406 700 km). Jarak
rata-rata Bumi ke Bulan 384 400 km.

Periode siderik atau bulan siderik = 27 1/3 hari, adalah selang waktu yang diperlukan Bulan untuk
berevolusi 360o (tepat 1 putaran).

Periode sinodik = 29 ½ hari, periode yang mengacu kepada Matahari yaitu periode berdasarkan
kepada fase-fase bulan. Pada satu periode sinodik, bulan telah berevolusi satu putaran lebih.

Kalender Bulan

Lama peredaran Bulan dari bulan baru sampai bulan baru berikutnya adalah 29 ½ hari, disebut
periode sinodik. Periode sinodik inilah yang digunakan sebagai dasar perhitungan kalender bulan atau
kalender Komariah, contohnya kalender Hijriah.

Ketentuan –ketentuan pada kalender Hijriah :

1. Jumlah hari dalam 1 bulan dibuat berselang selang 29 hari dan 30 hari.

2. Lama satu tahun Komariah adalah 12 x 29 ½ hari = 354 hari.

Tahun kabisat pada kalender Komariah ditetapkan 11 tahun kabisat dalam periode 30 tahun, atau
setiap 8 tahu ada 3 tahun kabisat. Tahun biasa pada kalender Komariah berumu 354 hari sedangkan
tahun kabisat berumur 355 hari.

Daftar tahun kabisat pada kalender Komariah.

1 9 17 25 Keterangan :Yang diberi tanda kurung adalah tahun


kabisat. Tahun ke-31 sama dengan tahun ke-1, demikian
(2) (10) (18) (26)
juga tahun ke-61, tahun ke-91, dan seterusnya.
3 11 19 27
Cara menentukan tahun kabisat pada kalender Komariah
4 12 20 (28) (tahun Hijriah) sebagai berikut. Tahun Hijriah dibagi 30,
sisanya masukkan ke tabel disamping.
(5) (13) (21) 29
Contoh : Tahun 1428 H ↔ 1428 : 30 = 47 sisa 18, tahun ke-
6 14 22 30 18 tahun kabisat, lamanya 355 hari.
(7) 15 23
 Contoh : Tahun 1429 H ↔ 1428 : 30 = 47 sisa 19, tahun ke-
8 (16) (24) 19 tahun biasa, lamanya 354 hari

Gerhana Matahari

Bumi
Bulan
1
2
Matahari 3
4
5

1 : Matahari penuh 3: Gerhana total 5 : Matahari penuh

2 : Gerhana sebagian 4 : Gerhana sebagian

Gambar : Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi pada saat Bulan pada fase konjungsi (terhadap Bumi), atau bulan baru.
Saat itu Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, pusat massa Matahari, Bulan dan Bumi terletak
pada satu garis lurus. Meskipun gerhana Matahari terjadi pada saat bulan baru, namun tidak pada
setiap bulan baru terjadi gerhana Matahari, hal ini disebabkan karena bidang orbit Bulan tidak
berimpit bidang orbit Bumi. Gerhana Matahari terjadi pada siang hari.

Gerhana Bulan

Bulan purnama (1) dan


(7)
Gerhana penumbra (2) dan Bula
(6) n7
Bu 6
mi
5
Mataha 4
ri
3
2
1
Gerhana sebagian (3) dan
(5)
Gerhana total
(4) Gambar : Gerhana
Bulan
Gerhana Bulan terjadi pada saat Bulan pada fase oposisi (terhadap Bumi), atau bulan purnama. Saat
itu Bumi terletak di antara Bulan dan Matahari, pusat massa Matahari, Bulan dan Bumi terletak pada
satu garis lurus. Meskipun gerhana Bulan terjadi pada saat bulan purnama, namun tidak pada setiap
bulan purnama terjadi gerhana bulan, hal ini disebabkan karena bidang orbit Bulan tidak berimpit
bidang orbit Bumi. Gerhana Bulan terjadi pada malam hari.

Pasang-Surut Air Laut

daratan
Air laut

Bumi
Bulan
purnama Matahari

Pasang Pasang

Surut

daratan Air laut

Bumi
Matahari
Bulan baru

Pasang Pasang
Surut

Sebagian besar permukaan Bumi diselimuti oleh air laut. Bumi kita ini mendapatkan pengaruh gaya
gravitasi oleh Bulan, Matahari, dan planet-planet lain. Namun karena Bulan letaknya sangat dekat
dengan Bumi, maka gaya gravitasi oleh Bulan jauh lebih besar dibandingkan gaya gravitasi oleh
Matahari atau planet-planet lain.

Gaya gravitasi Bulan ini akan mempengaruhi bentuk permukaan air laut di Bumi. Seperti diketahui
bahwa zat cair mempunyai sifat bentuknya mudah berubah.

Orbit revolusi Bulan mengitari Bumi tidaklah bulat sempurna melainkan berupa elips. Suatu ketika
jarak Bulan ke Bumi paling dekat pada lintasannya. Titik terdekat ini dinamakan titik perigee. Pada
saat Bulan berada di titik perigee gaya gravitasi oleh Bulan paling besar, gaya ini memberi tarikan
yang kuat pada Bumi, akibatnya bentuk permukaan air laut di Bumi berubah. Daerah di permukaan
Bumi yang berhadapan langsung dengan Bulan (atau yang berada di sebaliknya) akan mendapatkan
tarikan paling kuat sehingga air laut akan mengalami pasang, sedangkan daerah yang tidak
berhadapan langsung air laut akan surut. Pasang-surut air laut terjadi pada saat bulan baru atau bulan
purnama. Gaya gravitasi yang dominan sebagai penyebab pasang-surut air laut adalah gaya gravitasi
oleh Bulan.

Manfaat pasang-surut air laut :

 Pembangkit listrik tenaga pasang-surut

 Pada dermaga dangkal, kapal dapat berlabuh

 Persawahan pasang-surut

 Pembuatan garam di tepi pantai
LATIHAN 
1 Himpunan planet berikut yang periodenya lebih dari 365,25 hari adalah ....
A Merkurius, Venus, Bumi
B Venus, Bumi,Mars
C Bumi, Mars, Jupiter
D Mars, Jupiter, Saturnus

2 Pengelompokan planet berikut yang benar adalah ....


Planet Inferior Planet Superior
A Merkurius, Venus Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
B Merkurius, Venus, Bumi Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
C Merkurius, Venus Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
D Merkurius, Venus, Bumi, Mars Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus

3 Perhatikan ciri-ciri berikut :


v. orbitnya lonjong
vi. tersusun dari gumpalan es padat
vii. mengeluarkan gas bercahaya ketika mendekati matahari
viii. memiliki ekor yang arahnya menjauhi matahari
Benda langit yang memiliki ciri tersebut adalah ....
A meteorid
B planetoid
C komet
D asteroid

4 Bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan diam, Matahari dan semua planet
bergerak mengitari Bumi. Pernyataan di atas dikenal dengan teori ....
A geosentris
B heliosentris
C protoplanet
D planetisimal

5 Matahari sebagai pusat alam semesta, semua planet, benda bergerak mengitari matahari.
Pernyataan ini dikenal dengan nama teori ....
A geosentris
B heliosentris
C protoplanet
D planetisimal

6 The sun is the center of our solar system. It rises in the morning, and sets in the late
afternoon. The sun is ….
A is the largest object in the solar system
B is classified as a very large planet
C has an age three millions years
D is the hottest star

7 Tata surya adalah ....


A matahari dan semua benda langit yang ada dalam pengaruhnya
B susunan bintang, matahari, bumi, bulan, planet dan satelitnya
C kelompok bintang / gugusan bintang yang membentuk rasi tertentu
D matahari, meteorid, planet-planet dan satelit-satelitnya

8 Pernyataan berikut yang benar terkait dengan gerakan planet adalah ....
A di titik perihelion, gaya gravitasi yang bekerja pada planet paling besar, namun kelajuan
planet paling kecil
B di titik aphelion gaya gravitasi yang bekerja pada planet paling kecil, tetapi kelajuan planet
paling besar
C ketika planet bergerak dari titik perihelion menuju ke titik aphelion kelajuannya menjadi
besar, gaya gravitasinya menjadi kecil
D Ketika planet bergerak dari titik aphelion menuju ke titik perihelion kelajuannya menjadi
besar, gaya gravitasinya juga menjadi besar

9 Percepatan gravitasi di Bulan berbeda denganperceatan gravitasidi Bumi. Gravitasi di bulan


sekitar 1/6 kali gravitasi di Bumi. Pernyataan berikut terkait dengan percepatan gravitasi di Bulan
yang SALAH adalah ....
A jika seseorang di Bumi memiliki berat 600 N, maka beratnya di Bulan adalah 100 N
B jika seseorang di Bumi memiliki massa 50 kg, maka di Bulan massanya juga 50 kg
C jika di Bumi orang dapat mengangkat barbel 1 kg, maka di Bulan dapat mengangkat 6 kg
D jika di Bumi orang dapat melompat tinggi setinggi 1 m maka di Bulan mencapai 6 m
10 Dalam revolusinya Bulan selalu menampakkan muka yang sama terhadap Bumi, hal ini
disebabkan karena ....
A Bulan berotasi pada sumbunya dengan perioda rotasi lebih besar daripada perioda
revolusinya.
B Bulan berotasi pada sumbunya dengan perioda rotasi lebih kecil daripada perioda
revolusinya.
C Bulan berotasi pada sumbunya dengan perioda rotasi sama dengan perioda
revolusinya.
D Bulan berotasi pada sumbunya dengan perioda rotasi sama dengan perioda rotasi
bumi.

11 Pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....


A Matahari adalah sebuah bintang yang menjadi pusat tata surya, dan sekaligus
menjadi pusat Galaksi kita
B dengan temperaturnya yang 6000K, Matahari merupakan bintang yang terpanas
dalam jagat raya
C materi yang membangun Matahari hidrogen dan helium dapat berujud padat, cair
atau gas
D pada saat gerhana matahari total, Bulan menutupi seluruh piringan Matahari, berarti
Bulan mempunyai garis tengah yang sama dengan Matahari

12 Pernyataan di bawah ini yang SALAH adalah ....


A Bulan memiliki banyak kawah meteor, sedangkan Bumi tidak, hal ini disebabkan
karena Bumi diselimuti atmosfer sedangkan Bulan tidak
B periode revolusi planet Saturnus lebih lama daripada periode revolusi planet Mars,karena
jarak rata-rata Saturnus ke Matahari lebih besar daripada jarak rata-rata Mars ke Matahari
C andaikata poros rotasi Bumi membentuk sudut 0 o tehadap garis yang tegak lurus bidang
ekliptika, revolusi Bumi tetap menyebakan terjadinya empat musim di Bumi
D Dalam revolusi Bumi dari 22 Desember sampai 21 Maret, belahan Bumi utara mengalami
musim dingin, sebaliknya belahan Bumi selatan mengalami musim panas

13 Perhatikan data berikut :


1. pergantian siang dan malam 5. perubahan lamanya siang dan malam
2. pergantian musim 6. pembelokan arah angin
3. peredaran semu harian benda langit 7. gerak semu tahunan matahari
4. perbedaan waktu 8. terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari
bulan ke bulan
Dari tabel di atas yang diakibatkan oleh peristiwa rotasi Bumi dan peristiwa revolusi Bumi
berturut-turut adalah ....
A 1, 3, 4, 6 dan 2, 5, 7, 8
B 1, 3, 5, 8 dan 2, 4, 6, 7
C 2, 3, 5, 8 dan 1, 4, 6, 7
D 2, 4, 6, 8 dan 1, 3, 5, 7

14 The planet which can pass in the front of the Sun`s disc is ....
A Mars
B Mercury
C Saturn
D Uranus

15 Pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....


A dilihat dari Bumi planet Mars dapat terlihat melintas di depan piringan Matahari
B saat paling baik untuk mengamati Mars yaitu ketika ia berada pada saat konjungsi
C diameter sudut sebuah planet terlihat paling kecil ketika ia berada pada saat oposisi
D pembiasan atmosfir menyebabkan tinggi semu bintang lebih tinggi sebenarnya

16 Permukaan bulan tidak rata, tetapi terdiri atas banyak kawah. Penyebab utama terjadinya
kawah di permukaan Bulan adalah ….
A tumbukan oleh meteor
B longsornya batuan bulan
C gempa bulan vulkanik
D tumbukan lempeng tektonik

17 Which statement is incorrect ....


A revolution of the Earth around the Sun causes the change of four seasons on the
Earth.
B the Earth rotation on its axis causes day and night.
C if a star rises at 9 pm to night, tomorrow it will rises at the same time.
D the planet which can pass in the front of the Sun’s disc is Mercury

18 Orang di Bumi dapat mengamati planet dengan bantuan teleskop. Planet berikut yang tidak dapat
diamati dari Bumi pada saat tengah malam adalah ....
A Venus dan Mars
B Saturnus dan Uranus
C Mars dan Jupiter
D Merkurius dan Venus

19

2
Moon Sun
(far away)

3 Earth 1

th
If we see the Moon in position 2 on 10 August, when will we see the Moon on
position 4 ?
A 17 th August
B 24 th August
C 31 th August
D 7 th September

20 The table shows the temperature of some planets in the solar system. What conclusion
can you make from the table ?
Planet Distance from the Sun Revolution period Temperature
in day light
Jupiter 778 million kilometers 11.9 years Minus 140o C
Mercury 58 million kilometers 88 days 430o C
Mars 228 million kilometers 687 days 20o C
Venus 108 million kilometers 225 days 400o C
A The nearer the planet to the Sun, the lower its temperatur.
B The temperatur of the planet not depends on its the distance from the Sun
C The revolution period of planet depends on its distance from the Sun.
D The further the planet from the Sun , the higher its temperature

21 Which statements is CORRECT ?


A Astronomical Units is the average distance between the Earth and the Moon.
B We always see the same side of the Moon as it revolves around the Earth. We
conclude that the Moon does not rotate.
C Asteroid is one of the many thousands of small, rocky bodies that revolve around the
Sun, most of which lie between the orbits of Mars and Jupiter.
D The Earth’s rotation on its axis causes the change of four seasons on the Earth.

22 The change of four seasons on the Earth is because of ....


A Movement of the Moon around the Earth
B Variation of distance between the Earth and the Sun
C Movement of the Earth around the Sun
D Air pollution on the Earth
23 Kala revolusi Yupiter lebih besar dari kala revolusi Bumi disebabkan ….
A ukuran Yupiter lebih besar dari ukuran Bumi
B gaya gravitasi Yupiter lebih besar dari gaya gravitasi Bumi
C jarak Matahari – Yupiter lebih besar dari jarak Matahari – Bumi
D satelit Yupiter lebih banyak dari satelit Bumi

24 Peristiwa pasang-surut air laut disebabkan karena ….


A revolusi bumi
B revolusi bulan
C rotasi bumi
D rotasi bulan

25 Which planets are never occulted (blocked) by the full Moon ?


A Mercury and Venus.
B Venus and Mars
C Mars and Jupiter
D Jupiter and Saturnus

26 Berikut ini merupakan manfaat pasang-surut air laut kecuali ....


A pembangkit listrik tenaga gelombang laut
B pembuatan garam di tepi pantai
C persawahan di tepi pantai
D berlabuh kapal

27 Pasang-surut air laut terjadi pada saat ....


A bulan baru dan bulan purnama
B perbani awal dan perbani akhir
C bulan baru dan perbani awal
D bulan purnama dan perbani akhir

28 Pasang-surut air laut ditentukan oleh ....


A Perputaran bulan pada porosnya
B Gerakan bulan mengitari Bumi
C Gerakan Bumi mengitari Matahari
D Perputaran Bumi pada porosnya

29 Perhatikan pernyataan berikut :


E. Jarak Bulan ke Bumi paling dekat
F. Bulan berada di titik perigee dari lintasannya
G. gaya gravitasi Bulan
H. Gaya gravitasi Matahari
I. Matahari di titik perihelion
J. Jarak matahari ke Bumi paling dekat
Pernyataan di atas yang menentukan terjadinya peristiwa pasang-surut air laut adalah ....
A 1, 2, 3
B 4, 5, 6
C 1, 3, 4, 6
D 1, 2, 3, 4, 5, 6

30
(1)
(2)

Bulan Bumi Matahari


Matahari
Bumi Bulan

(3)
(4)

Matahari Bulan Matahari Bulan


Bumi Bumi
Diagram di atas yang menggambarkan terjadinya peristiwa pasang - surut air laut ditunjukkan
oleh gambar ....
A (1), (3)
B (1), (4)
C (2),(3)
D (2), (4)
31 Dasar perhitungan kalender Samsiah adalah ....
A periode revolusi Bumi mengitari Matahari
B periode peredaran semu tahunan Matahari
C periode revolusi Bulan mengitari Bumi
D periode peredaran Bulan dari bulan baru ke bulan baru

32 (1) tahun 1398 H (3) tahun 1405 H (5) tahun 1426 H


(2) tahun 1400 H (4) tahun 1415 H (6) tahun 1430 H
Dari data tahun Hijriah di atas yang merupakan tahun kabisat adalah ....
A (1), (4), (5)
B (1), (2), (5)
C (2), (3), (6)
D (3), (4),(6)

33 Dasar perhitungan kalender Komariah adalah ....


A periode revolusi Bumi mengitari Matahari
B periode peredaran semu tahunan Matahari
C periode revolusi Bulan mengitari Bumi
D periode peredaran Bulan dari bulan baru ke bulan baru

34 Bulan
7
Bumi 6
5
Matahari 4
3
2

1
Menurut gambar di atas nomor 3 dan 5 menunjukkan ....
A gerhana bulan sebagian
B gerhana matahari sebagian
C gerhana bulan total
D gerhana matahari total

35 Gambar berikut ilustrasi gerak planet mengitari Matahari. Waktu dari A ke B = waktu
dari C ke D = waktu dari E ke F. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....

B
Matahari
F
Perihelion Aphelion

E
Planet
C D

A luas juring MBC = luas juring MDE = luas juring MAE


B gerakan dari A ke B dipercepat, gerakan dari E ke F diperlambat
C kecepatan planet di titik C = kecepatan planet di titik E
D gaya terbesar di titik aphelion, kecepatan terbesar di titik perihelion

Anda mungkin juga menyukai