Anda di halaman 1dari 4

" Kontak IDAI (http://www.idai.or.id/contact) " IDAI Mail (http://mail.idai.or.

id/) 03623

(http://www.idai.or.id/)

# Beranda (http://www.idai.or.id/) ∠ Public Articles (http://www.idai.or.id/artikel/) ∠ Seputar Kesehatan Anak (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/)

Klinik (artikel/klinik/) Review (artikel/review/) Seputar Kesehatan Anak (artikel/seputar-kesehatan-anak/) IDAI TV (artikel/tv)

Lain-lain (artikel/uncategorized/)

« PROSES MENDENGAR PADA BAY (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/proses-mendengar-pada-bayi)

Masalah Saluran Cerna Anak: Penyebab dan Mengatasinya » (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/masalah-saluran-cerna-anak-penyebab-dan-mengatasinya)

ADOLESCENT NUTRITION: ARE THEY SPECIFIC?


(HTTP://WWW.IDAI.OR.ID/ARTIKEL/SEPUTAR-KESEHATAN-
ANAK/ADOLESCENT-NUTRITION-ARE-THEY-SPECIFIC)
10.09.2013

Objektif

1. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi remaja.


2. Memahami beberapa masalah nutrisi pada masa remaja.

Remaja atau dalam bahasa Inggris adolescence berasal dari bahasa Latin adoleceré yang berarti tumbuh. Masa remaja dimulai dari usia 10
tahun sampai 20 tahun merupakan stadium transisi biologis, perilaku dan psikososial dari anak-anak menjadi dewasa.

Transisi biologis ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan Nsis menuju tubuh dewasa yang mempunyai kemampuan bereproduksi.
Transisi perilaku ditandai dengan kemampuan memantau serta mengubah perilaku seseorang. Transisi psikososial ditandai dengan pergeseran
dari pola berpikir konkrit menjadi abstrak, serta perkembangan kemandirian. Pusat lingkungan berpindah dari keluarga menjadi teman seusia
(peer group)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada remaja

Kebutuhan nutrisi remaja tergantung pada kecepatan tumbuh, derajat maturasi Nsis, komposisi tubuh dan derajat aktiNtas. Kebutuhan energi
terbesar terjadi saat growth spurt yaitu pertambahan cepat tinggi badan, berat badan dan masa tubuh bebas lemak (lean body mass). Pada
perempuan dimulai pada usia 10-11 tahun dengan puncak 12 tahun dan berakhir pada usia 15 tahun, sedangkan pada pria dimulai usia 12-13
tahun mencapai puncak pada usia 14 tahun dan berakhir pada usia 19 tahun. Laju pertumbuhan pada remaja perempuan disertai dengan
peningkatan proporsi lemak tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan remaja pria. Sedangkan pada remaja pria disertai dengan
peningkatan proporsi masa tubuh bebas lemak dan volume darah yang lebih besar dibandingkan dengan remaja perempuan. Tampaknya
perbandingan kadar kalsium total pada remaja pria dan perempuan sebanding dengan perbandingan masa tumbuh bebas lemak.

Rekomendasi Angka Kecukupan Gizi Harian

Peningkatan kebutuhan energi dan beberapa zat gizi sepeti kalsium, nitrogen dan zat besi ditentukan oleh peningkatan masa tubuh bebas
lemak bukan oleh peningkatan berat badan. Tabel 2 menguraikan rekomendasi Angka Kecukupan Gizi Harian remaja pria dan perempuan di
bandingkan dengan pada masa anak-anak.

Masalah nutrisi pada masa remaja

Pola makan remaja berbeda dengan anak-anak, ditandai dengan; (1) kecenderungan untuk melewatkan waktu makan terutama sarapan pagi
dan makan siang; (2) mengemil, terutama yang berkadar gula tinggi misalnya permen; (3) konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan; (4)
membatasi asupan makanan (diet). Beberapa bahkan mulai menerapkan pola makan vegetarian atau pola pembatasan makanan yang ekstrim
misalnya diet makrobiotik Zen. Hal tersebut diatas dapat dijelaskan karena remaja baru mendapatkan kemandiriannya serta aktiNtas yang
padat, sulit menerima pola lama, tidak puas dengan body image, proses pencarian jati diri, keinginan untuk diterima peer group, dan kebutuhan
untuk mengikuti gaya hidup remaja. Sebagai akibat terjadilah hal-hal tersebut di bawah:
1. Asupan energi rendah menyebabkan kesulitan mendapatkan asupan zat gizi yang cukup misalnya zat besi, seng, dan lain-lain.
2. Asupan kalsium rendah yang berkaitan dengan asupan tinggi protein sehingga terjadi gangguan keseimbangan kalsium yang dapat
berdampak osteoporosis di usia lanjut.
3. Kebutuhan zat besi meningkat pada remaja pria untuk mengantisipasi peningkatan masa tubuh bebas lemak dan masa hemoglobin,
sedangkan pada remaja perempuan diperlukan untuk menggantikan kehilangan zat besi akibat menstruasi.
4. Sindrom deNsiensi seng ditandai dengan gagal tumbuh, hypogonadism, dan penurunan kemampuan mengecap rasa.
5. Remaja vegetarian yang tidak mengonsumsi telur dan daging atau susu (vegan) rentan terhadap kekurangan beberapa zat gizi terutama
vitamin D dan B12, riboWavin, protein, kalsium, zat besi, dan mungkin beberapa trace elemen lain.
6. Karies gigi merupakan problem yang terkait dengan makanan yang paling sering ditemukan pada masa remaja. Hal ini disebabkan
deNsiensi Wuor serta kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
7. Eating disorders adalah masalah utama remaja. Pilihan jenis makanan pada masa pubertas dipengaruhi oleh tekanan sosial untuk
mencapai sosok ideal didalam budaya tertentu misalnya tubuh kurus seperi peragawati untuk perempuan atau tubuh berotot untuk pria,
pengakuan dari peer group, serta pembuktian kemandirian yang bebas dari pengaruh orang tua. Keadaan seperti ini dapat memicu
terjadinya eating disorders. Eating disorders tersering adalah anoreksia nervosa (kelainan yang menyebabkan seseorang makanan
berlebihan kemudian dimuntahkan atau menggunakan obat pencahar) dan binge eating (suatu kelainan yang menyebabkan seseorang
makan berlebihan). Pada akhirnya berdampak pada malnutrisi.
8. Interaksi obat-makanan pada remaja penyandang penyakit kronis yang menggunakan obat dalam jangka panjang misalnya obat anti
kejang fenitoin dan fenobarbital berisiko mengganggu metabolisme vitamin D dan berdampak terjadi rickets dan/atau osteomalacia
sehingga suplementasi vitamin D perlu dipertimbangkan.

Kesimpulan

Kebutuhan nutrisi serta masalah kesehatan yang terkait nutrisi pada remaja mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan masa anak-anak
maupun dewasa. Kekhasan kebutuhan nutrisi terkait dengan transisi biologis yaitu pubertas dengan growth spurt-nya, sedangkan masalah
makan terkait dengan transisi perilaku dan psikososial

Penulis : Damayanti Rusli Sjarif

Sumber : Buku The2nd Adolescent Health National Symposia: Current Challenges in Management

« PROSES MENDENGAR PADA BAY (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/proses-mendengar-pada-bayi)

Masalah Saluran Cerna Anak: Penyebab dan Mengatasinya » (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/masalah-saluran-cerna-anak-penyebab-dan-mengatasinya)

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.

Cari tulisan.. $

(http://onlinesymposiumidainif.com/)

Klinik Konsultasi IDAI


Anda dapat bertanya seputar masalah kesehatan anak anda. Pertanyaan akan dijawab oleh Dokter spesialis anak dalam waktu 2x24 jam
pada hari kerja.

Name

Email

Pertanyaan Anda

Kirim Pertanyaan

Artikel Lainnya

PROSES MENDENGAR PADA BAY (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/proses-mendengar-pada-bayi)


% 10.10.2016

Kebiasaan Menggigiti Kuku pada Anak (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebiasaan-menggigiti-kuku-pada-anak)


% 06.10.2016

Stomatitis (Sariawan) pada Anak (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/stomatitis-sariawan-pada-anak)


% 03.10.2016

Cyberbullying (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/cyberbullying)
% 29.09.2016

Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 2) (http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-


memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-2)
% 18.08.2016

IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA


Register ∠

(http://www.idai.or.id/)
Website IDAI merupakan wadah informatif, baik bagi para dokter anak, maupun seluruh masyarakat, pemerintah, dan stakeholder kesehatan lain di
Indonesia dalam bersinergi mewujudkan putra-putri bangsa yang lebih sehat. Dalam website ini, tersedia berbagai referensi, rekomendasi, dan informasi
seputar kesehatan anak lainnya yang selalu up to date.

Komite Website IDAI


& Gedung IDAI,
Jl. Salemba I no. 5
Jakarta Pusat, 10430,
Indonesia

' +6221-3148610 (tel:+6221-3148610)

" komitewebsite@idai.or.id (mailto:komitewebsite@idai.or.id)

Copyright © 2015, Ikatan Dokter Anak Indonesia, developed by PT Virtudraft Intermedia Telematika (http://www.virtudraft.com/). All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai