Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN


PENTINGNYA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DALAM KESELAMATAN PEKERJA PABRIK

Dosen:
Ifa Hafifah, Ns.,M.Kep.

Disusun Oleh:
KHAIRUNNISA
2010913220023

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Banjarbaru, 25 Maret 2021


Dosen,

Ifa Hafifah, Ns., M.Kep.


Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pendidikan Dan Promosi Kesehatan
Pentingnya Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) dalam Keselamatan Pekerja pabrik

A. Judul : Pendidikan dan promosi kesehatan di tempat


kerja pada klien laki-laki.

B. Topik : Perilaku penggunaan Alat pelindung diri di


tempat kerja.
C. Sub Topik : Pentingnya Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) dalam Keselamatan Pekerja pabrik.
D. Tujuan Penyuluhan :

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan peserta penyuluhan
dapat memahami materi penyuluhan Pentingnya Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) dalam Keselamatan Pekerja pabrik.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan peserta penyuluhan
dapat :
a. Mengetahui dan memahami pengertian alat pelindung diri (APD).
b. Mengetahui dan memahami Jenis-jenis dan fungsi APD untuk digunakan
karyawan pabrik.
c. Mengetahui dan memahami manfaat dan tujuan penggunaan APD pada
karyawan pabrik
d. Mengetahui dan memahami Pentingnya penggunaan APD pada karyawan saat
bekerja di pabrik

E. Perencanaan penyuluhan
Waktu : 15 menit (19.00-19.15 WITA)
Hari/Tanggal : 25 maret 2021
Tempat : Kelurahan Sungai andai, Kota Banjarmasin.
Sasaran : Karyawan pabrik (laki-laki)
Metode : Ceramah, diskusi (tanya jawab) dan Demonstrasi
Media : Power point

F. Kegiatan penyuluhan

N Kegiatan Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Metode Media Waktu


o.

1 Pembuka 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah Laptop, 3 menit


an 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan Power
3. Meningkatkan rasa ingin 3. Mendengarkan Tanya point dan
tahu peserta tentang 4. Menyetujui jawab aplikasi
pentingnya penggunaan 5. Mendengarkan zoom
APD di tempat kerja. meeting
4. Menyampaikan kontrak
waktu dan tempat
penyuluhan dan menanyakan
persetujuan peserta
5. Menyampaikan TIU dan TIK

2 Pelaksan 1. Menanyakan apa yang 1. Menjawab a.Cerama Power point 9


aan diketahui peserta mengenai 2. Mendengarkan h m
pengertian alat pelindung 3. Menjawab b. e
diri (APD). 4. Mendengarkan Diskusi n
2. Menjelaskan pengertian alat 5. Menjawab Tanya i
pelindung diri (APD). 6. Mendengarkan jawab t
3. Menanyakan apa yang 7. Menjawab c.Demon
diketahui peserta mengenai 8. Mendengarkan s-
Jenis-jenis dan fungsi APD 9. Bertanya trasi
untuk digunakan karyawan
pabrik.
4. Menjelaskan kepada peserta
Jenis-jenis dan fungsi APD
untuk digunakan karyawan
pabrik.
5. Menanyakan apa yang
diketahui peserta mengenai
manfaat dan tujuan
penggunaan APD pada
karyawan pabrik.
6. Menjelaskan tentang
manfaat dan tujuan
penggunaan APD pada
karyawan pabrik.
7. Menanyakan kepada peserta
mengenai Pentingnya
penggunaan APD pada
karyawan saat bekerja di
pabrik
8. Menjelaskan kepada peserta
mengenai Pentingnya
penggunaan APD pada
karyawan saat bekerja di
pabrik
9. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
terkait materi yang
disampaikan

3 Penutup 1. Mengevaluasi pemahaman 1. Menjawab Ceramah Power 3 menit


peserta mengenai materi yang 2. mendengar-kan dan Point
telah disampaikan 3. mendengar-kan tanya
2. Memberikan reinforcement jawab
kepada peserta
3. Menutup penyuluhan

G. Materi (lampiran)

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
a. Peserta penyuluhan siap ditempat 5 menit sebelum penyuluhan.
b. Anggota penyuluhan siap 10 menit sebelum penyuluhan.
c. Media penyuluhan siap 10 menit sebelum penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a. Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab
b. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami serta memerhatikan materi penyuluhan yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
sasaran.
d. Kehadiran peserta diharapkan minimal 80% dan tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
b. Peningkatan pemahaman peserta penyuluhan tentang materi penyuluhan yaitu
peserta yang menjawab pertanyaan mampu menjelaskan dengan minimal 70%
jawaban benar.

I. Referensi
Ardian L. (2019) Determinan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada
Bagian Produksi 1 Shift 1 PT.X. UNEJ. Kutai Timber Indonesia Kota Probolinggo

Dahyar C.,P. (2018). Perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja PT. X. Jurnal
Promkes Vol. 6 No. 2 Desember 2018 : 178 – 187. UNAIR Surabaya.

Putra D.,P. (2017).Penerapan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja sebagai upaya
pencegahan kecelakaan kerja. Higeai journal of public health research and development.
Universitas Negeri Semarang.

Sari D.,L. & Isharyanto. (2017) Analisis faktor yang berhubungan dengan perilaku
penerapan keselamatan pasien pada perawat di ruang rawat inap RSUD kabupaten
Sukoharjo. Prosiding seminar nasional hasil penelitian dan pengabdian bidang K3.
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Zahara R.,A. dkk (2017) Kepatuhan menggunakan Alat pelindung diri (APD) ditinjau
dari pengetahuan dan perilaku pada petugas instalansi pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah sakit (IPSRS). Jurnal Aisyah : Jurnal ilmu kesehatan 2(2) 2017,-154.
Bengkulu.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor


PER.08/MEN/VII/2010 Tentang alat pelindung diri .
https://jdih.kemnaker.go.id/data_puu/peraturan_file_PER08.pdf
Materi penyuluhan (lampiran)
A. Pengertian APD (alat pelindung diri)
Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya. APD atau Alat Pelindung Diri merupakan suatu alat yang
mempunyai kemampuan untuk melindungi tenaga kerja yang berfungsi untuk
memproteksi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja dan
penyakit akibat kerja. Berdasar peraturan Menteri tenaga kerja dan transmigrasi
republik Indonesia nomor PER.08/MEN/VII/2010 Tentang alat pelindung diri
terdapat pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Alat Pelindung Diri selanjutnya
disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di tempat kerja”.

B. Jenis-jenis dan fungsi APD untuk digunakan karyawan pabrik


Penggunaan alat pelindung diri (APD) disesuaikan dengan potensi bahaya yang
ada di tempat kerja dan lingkungan kerja perusahaan. Berdasar peraturan Menteri
tenaga kerja dan transmigrasi republik Indonesia nomor PER.08/MEN/VII/2010
Tentang alat pelindung diri terdapat pada pasal 3 ayat 1, 2 dan 3 (lampiran).
Berikut ini adalah jenis-jenis APD yang wajib ada di tempat kerja :

1) Alat pelindung kepala


Alat pelindung kepala merupakan alat pelindung yang digunakan untuk
melindungi kepala dari risiko benturan, kejatuhan, terkena benda tajam atau benda
keras, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, melindungi
kepala dari kotoran debu, melindungi rambut dari bahaya terjerat oleh mesin-
mesin yang berputar, dan perubahan suhu yang ekstrim. Jenis alat pelindung
kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala,
penutup atau pengaman rambut (hair cap), dan lain-lain.

2) Alat pelindung mata dan muka


Alat pelindung mata dan muka merupakan alat pelindung yang digunakan untuk
melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikel-
partikel kecil, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi pengion
dan non-pengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam yang dapat merusak mata. Penggunaan alat pelindung mata dan muka
disesuaikan dengan jenis dan lingkungan pekerjaan, terdiri dari kacamata
pengaman (spectacles), goggles, tameng muka (face shield), masker selam, dan
kacamata pengaman dalam kesatuan (full face masker).

3) Alat pelindung telinga


Alat pelindung telinga merupakan alat pelindung yang digunakan oleh pekerja
untuk melindungi alat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan. Jenis alat
pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga (ear plug) dan penutup telinga (ear
muff).

4) Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya


Alat pelindung pernapasan berfungsi untuk melindungi organ pernafasan pekerja
dari cemaran bahan kimia, mikroorganisme, partikulat, kabut (aerosol), uap, gas
dan lain sebagainya. Alat pelindung pernapasan memastikan udara yang dihirup
oleh seseorang berkualitas baik. Jenis-jenisnya terdiri dari:
a. Masker debu (penutup mulut dan hidung)
b. Air-line respirator
c. Air-supplied suits and hood respirator dengan suplai udara mengarahkan
ke zona pernafasan pekerja
d. Re-breather
e. Constant Flow Supplied Air Mask Airline Respirator System & Full Face
Gas Mask
f. Air-purifyng respirators yang digunakan jika udara cukup mengandung
oksigen tetapi terkontaminasi zat berbahaya. Alat ini memiliki filter,
catrigde atau tabung yang dapat menyaring dan menghilangkan gas dan
partikulat
g. Tangki selam dan regulator (Self-Contained Underwater Breathing
Apparatus/ SCUBA)
h. Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA)
i. Canisters or Chemical Cartridge
j. Emergency breathing apparatus

5) Alat pelindung tangan

Alat pelindung tangan (sarung tangan) berfungsi untuk melindungi tangan dan
jari-jari tangan dari bahaya bahan kimia yang mudah terabsorbsi oleh kulit, bahan
kimia yang mudah terbakar, bahan kimia korosif, benda tajam, tersengat listrik,
suhu tinggi dan rendah. Jika sarung tangan terkontaminasi, maka harus
dibersihkan dan dibuang sesegera mungkin. Pemilihan yang tepat untuk bahan
sarung tangan sangat penting untuk kinerja sarung tangan. Dalam memilih sarung
tangan harus diperhatikan permeabilitas bahan sarung tangan, waktu pemakaian
bahan kimia, suhu bahan kimia, ketebalan bahan sarung tangan, dan jumlah bahan
kimia yang dapat diserap oleh bahan sarung tangan (efek kelarutan). Bahan sarung
tangan sangat bervariasi misalnya, neoprene yang baik untuk perlindungan
terhadap semua jenis minyak, hidrokarbon alifatik, dan pelarut tertentu lainnya,
tetapi tidak cocok untuk digunakan saat bekerja dengan hidrokarbon aromatik,
hidrokarbon terhalogenasi, keton, dan pelarut lainnya. Jenis pelindung tangan
terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain atau
kain berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia.

6) Alat pelindung kaki

Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki pekerja dari bahaya yang
ada di lingkungan kerjanya seperti tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda
berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan
suhu yang ekstrim, tumpahan bahan kimia berbahaya dan jasad renik, dan
terpleset. Jenis alat pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan
peleburan, pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan yang
berpotensi bahaya peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau licin,
bahan kimia dan jasad renik, serta bahaya binatang.

7) Pakaian pelindung

Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi badan sebagian atau seluruh


bagian badan dan pakaian yang dikenakan pekerja dari bahaya temperatur panas
atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas, percikan bahan-
bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact) dengan mesin,
peralatan dan bahan, tergores, radiasi, zat kimia dan mikrobiologi. Jenis alat
pelindung tubuh terdiri dari apron, jaket, rompi (Vests), celemek (Apron/
Coveralls), jas lab, full body suits.

8) Alat pelindung jatuh perorangan

Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak
masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada
pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan
menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.
Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh
(harness), karabiner, tali koneksi (lanyard), tali pengaman (safety rope), alat
penjepit tali (rope clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak
(mobile fall arrester), dan lain-lain.

9) Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau
dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur
keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam
(negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air. Jenis pelampung
terdiri dari jaket keselamatan (life jacket), rompi keselamatan (life vest), rompi
pengatur keterapungan (Bouyancy Control Device).

C. Manfaat dan tujuan penggunaan APD pada karyawan pabrik


Alat pelindung diri (APD) dalam dunia pekerjaan sangat dibutuhkan terutama
pada tempat kerja yang memiliki lingkungan yang banyak memiliki potensi
bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan pekerja seperti pada industri
pengecoran logam, atau industri lainnya. Alat pelindung diri merupakan alat yang
digunakan oleh tanaga kerja yang berfungsi untuk melindungi pekerja dari luka
atau penyakit yang dapat disebabkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazard)
di lingkungan tempat kerja baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik,
elektrik, mekanik serta mengendalikan dan mengurangi kecelakaan kerja yang
terjadi pada tempat kerja. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi
berkaitan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan
berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan
yang biasa atau wajar dilalui. Kecelakaan kerja sendiri terjadi karena beberapa
sebab utama antara lain keadaan yang tidak aman (unsafe condition), tindakan
pekerja yang tidak aman (unsafe action), serta interaksimanusia dan sarana
pendukung kerja. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kecelakaan
kerja sebagai suatu kejadian yang tidak dapat dipersiapkan penanggulangan
sebelumnya, sehingga menghasilkan cidera yang real. Tujuan penggunaan alat
pelindung diri (APD) adalah untuk melindungi tubuh dari cedera atau bahaya
pekerjaan yang dapat menyebabkan kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat
kerja. Sehingga penggunaan alat pelindung diri bermanfaat bukan untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri tetapi juga bagi orang di sekelilingnya. Berikut ini
manfaat penggunaan APD:
1. Mengontrol pajanan suatu sumber bahaya di tempat kerja.
2. Memberikan suasana kerja yang menunjang rasa aman bagi pekerja. Dengan
kondisi lingkungan yang sehat dan nyaman tersebut bisa meminimalisir kelelahan
tenaga kerja yang merupakan faktor risiko terjadinya kecelakaan kerja.

D. Pentingnya penggunaan APD pada karyawan saat bekerja di pabrik


Perusahaan atau pelaku usaha yang mempekerjakan pekerja atau buruh memiliki
kewajiban menyediakan APD di tempat kerja sesuai Standar Nasional Indonesia
(SNI) atau standar yang telah berlaku. Perusahaan relatif menggunakan alat
pelindung diri sebagai upaya terakhir dalam pengendalian kecelakaan kerja jika
pengendalian lain sudah dilakukan namun masih terdapat potensi-potensi bahaya.
Kecelakaan kerja juga disebabkan oleh unsafe behavior sehingga diperlukan
perilaku pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri. Penggunaan alat
pelindung diri (APD) yang dilakukan secara terus menerus akan menjadi sebuah
perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD).
a. Diharapkan perusahaan memberikan fasilitas APD berupa; masker, sarung
tangan, baju khusus saat berkerja, dan P3K.
b. Diharapkan perusahaan dapat memberikan pengarahan dan pelatihan mengenai
penggunaan APD yang baik dikarenakan belum adanya hal tersebut.
c. Selain itu dukungan pimpinan yang diberikan dapat berupa rewards atau hadiah
dan perhatian kepada karyawan dalam penggunaan APD.

Namun faktanya masih banyak perusahaan yang tenaga kerjanya tidak


menggunakan alat pelindung diri (APD), yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti perusahaan yang tidak menyediakan, alat pelindung diri (APD) yang tidak
layak, ataupun faktor dari pekerjanya sendiri seperti pengetahuan, sikap, maupun
kenyamanan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada saat bekerja. Tingkat
penggunaan alat pelindung diri sangat berpengaruh pada tingkat keselamatan
kerja. Semakin rendah frekuensi penggunaan alat pelindung diri maka semakin
besar kesempatan terjadinya kecelakaan kerja. Pada kenyataannya masih banyak
juga pekerja yang tidak menggunakannya, walaupun telah diketahui besarnya
manfaat alat ini dan perusahaan sudah menyediakan alat pelindung diri. Hal
tersebut disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhi perilaku pekerja
sehingga tidak menggunakan alat pelindung diri tersebut

Anda mungkin juga menyukai