Anda di halaman 1dari 7

Safety talk adalah suatu cara untuk mengingatkan

perkerja mengenai pentingnya kesehatan dan keselamtan kerja di tempat kerja. Materi-materi yang
diberikan dalam safety talk bersifat spesifik yang ada di tempat kerja dan tidak harus dilakukan
diruang khusus. Misalnya tentang peralatan, bahan, material dan proses pekerjaan yang sering
dilakukan setiap hari. Safety Talk biasanya dilakukan selama 5 - 10 menit.

Kenapa kita memberikan Safety Talk?

Safety talk digunan sebagai pengenalan dan kontol hazard dalam kegiatan di tempat kerja. Safety
talk bisa dilakukan oleh, Supervaisor, HSE Officer, anggota P2K3 atau orang yang paham mengenai
pekerjaannya. Kita memberikan Safety talk karena merupakan tanggungjawab kita untuk
memastikan pekerja mengenali dan mengetahui bahaya-bahaya yang ada di tempat kerjanya. Safety
talk juga sebagai bentuk komitment perusahaan dan karyawan terhadap Kesehatan dan
keselamatan kerja di tempat kerja.

Bagaimana melakukan Safety Talk? 

Topik bahasan sesuai dengan lokasi dan jenis pekerjaannya.

Menggunakan bahasa yang jelas agar lebih mudah dipahami oleh pekerja.

Jelaskan bahwa yang anda bicarakan itu penting bagi mereka.

Berikan informasi yang berkaitan dengan keselamtan / contoh kasus kecelakaan, namun sedapat
mungkin menggunakan bahasa sendiri.

Bicarakan tentang bagaimana mongontrol atau mencegah bahaya yang ada jika perlu gunakan
peralatan yang nyata sebagai contoh agar lebih di mengerti.

Ajukan pertanyaan-pertanyaan dan berikan jawaban yang mudah dipahami sesuai dengan
pengetahuan anda.

Catat dalam form setiap diskusi yang terjadi saat safety talk termasuk tanggal, topik, dan nama-nama
peserta.
Dalam safety talk kali ini materi yang dibahas adalah; “Pentingnya Safety talk sebagai usaha pencegahan
kecelakaan kerja ”
Safety talk merupakan salah satu sarana penunjang dalam upaya mencegah terjadinya bahaya di tempat kerja ,
serta berbagai masalah pekerjaan dapat kita diskusikan ( secara teoritis ), untuk kemudian dapat diterapkan dan
dipraktekan hasil dari diskusi tersebut dilapangan / plant, dengan safety talk dapat pula meningkatkan
pengetahuan kita terhadap :
 Pekerjaan yang kita hadapi dan bahayanya serta penanggulangannya .
 Procedure kerja .
 Peralatan safety ( alat-alat pelindung diri ).
 Komunikasi .
1. Meningkatkan pengetahuan pekerjaan yang kita hadapi dan bahayanya serta penangulangannya.
Semakin banyak kita melaksanakan tugas / pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan maka membuat kita
semakin berpengalaman pula bahkan bisa makin familier dengan tugas dan tanggung jawab tersebut , sehingga
kita semakin mengerti dengan keadaan lingkungan tempat bekerja dan akan dengan cepat pula mengatasinya
bila terjadi problem atau keadaan darurat .
2. Meningkatkan pengetahuan tentang prosedur kerja.
Dari pengalaman – pengalaman selama ini semakin kita sering melakukan pekerjaan yang sama sehingga kita
menjadi terbiasa dan membuat kita semakin menguasai pekerjaan itu , tetapi dilain pihak menjadikan kita terlena
dengan kemampuan itu , dikarenakan kita sudah terbiasa melakukannya terkadang menjadikan kita lalai ,
gegabah dan sembrono dengan yang namanya prosedur kerja , akibatnya bisa fatal terhadap peralatan maupun
manusianya .
Apabila kita bekerja menggunakan prosedur kita sudah terlindungi bila terjadi hal – hal yang tidak kita inginkan ,
karena yang akan bertanggung jawab adalah yang menyiapkan , memeriksa dan mengesahkan prosedur
tersebut .
3. Meningkatkan pengetahuan kita terhadap alat – alat pelindung diri .
Setiap pekerja mempunyai tanggung jawab yang sama untuk bekerja yang aman dan selamat , pada dasarnya
kita semua mengerti bahaya-bahaya yang mungkin timbul ditempat area kerja kita masing-masing dan alat-alat
pelindung diri apa saja yang harus kita pakai .
Perusahaan telah menyediakan dan memcukupi perlengkapan dan kelengkapan alat pelindung diri , diharapkan
dapat dipergunakan secara baik dan tepat .
4. Meningkatkan kemampuan kita berkomunikasi .
Didalam safety talk ini tanpa sadar kita juga belajar berkomunikasi , kapan kita harus mendengarkan , kapan kita
mengutarakan pendapat, jangan main potong saja selagi orang lain mengutarakan pendapatnya efeknya bisa
saja orang tersebut tersinggung , terutama bila kita sedang bekerja komunikasi memegang peranan sangat
penting , apabila kita menerima atau memberi perintah yang tidak jelas atau salah akibatnya bisa fatal .
Komunikasi yang baik merupakan suatu manifestasi / cerminan dari keakraban dan kebersamaan kita hingga
akan menciptakan suasana yang intim , hangat dan harmonis yang pada akhirnya akan menciptakan
kebersamaan , sehingga dalam kita bekerja sehari-hari akan terasa ringan dan nyaman .
PENUTUP
Uraian tersebut diatas yang baru kita bahas merupakan sebagian kecil dari banyaknya persoalan dan manfaat
yang dapat kita ungkap dalam safety talk , mudah – mudahan menjadikan kita lebih bertanggung jawab dalam
bekerja sehingga ikut menunjang produktifitas perusahaan .

13 Poin Penting yang Harus Diketahui Supervisor Tentang Safety


Talk
Agar pelaksanaan safety talk di perusahaan Anda berjalan lancar dan efektif, ada baiknya
setiap supervisor memahami 13 poin penting mengenai safety talk di bawah ini:
1. Seberapa sering kita harus melakukan safety talk?

Disarankan melakukan safety talk secara berkala, misalnya seminggu sekali, sehingga pekerja


menjadi terbiasa dan menjadikan pertemuan ini sebagai bagian dari rutinitas kerja.

2. Dimana lokasi yang tepat melaksanakan safety talk?

Pilihlah tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan. Mungkin Anda tidak ingin para pekerja
sulit berkonsentrasi dan melewatkan pesan keselamatan yang Anda sampaikan karena lokasi
yang bising, lokasi terlalu panas atau dingin. Jadi, pastikan di tempat yang Anda pilih, semua
pekerja yang hadir dapat mengikuti pertemuan dengan efektif.

3. Kapan waktu terbaik melaksanakan safety talk?

Pilihlah waktu yang tidak mengganggu aktivitas kerja dan dimana pikiran serta konsentrasi
pekerja masih segar dan fokus. Pagi hari sebelum memulai pekerjaan adalah waktu yang tepat
untuk melaksanakan safety talk.

4. Berapa lama waktu pelaksanaan safety talk?

"Keep It Short & Simple (KISS)" adalah moto yang harus Anda pegang. Sampaikan pesan
keselamatan dengan ringkas, padat, dan jelas. Durasi pelaksanaan safety talk idealnya
berlangsung antara 5-15 menit. Sebagian besar supervisor melaksanakannya dalam waktu 10
menit.

 
5. Materi atau topik keselamatan apa yang sebaiknya dibahas?

Sebaiknya Anda memilih topik yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
Dalam menentukan topik safety talk, Anda dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:

 Potensi bahaya apa yang terkait pekerjaan yang akan dilakukan


 Kecelakaan kerja atau near misses apa yang sering atau pernah terjadi terkait
pekerjaan yang akan dilakukan
 Pedoman kerja yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan
 Alat pelindung diri apa yang harus digunakan terkait pekerjaan yang akan
dilakukan

Isu atau informasi terbaru mengenai K3 atau berhubungan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan juga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan topik safety talk. Misalnya,
ada regulasi terbaru mengenai bekerja di ketinggian, jika hal itu berhubungan dengan pekerjaan
yang akan Anda lakukan, Anda bisa menjadikan topik tersebut sebagai materi safety talk.

6. Apakah supervisor harus memilih satu topik pembahasan saja?

Ya, topik pembahasan safety talk harus spesifik. Penyajian materi yang bertele-tele hanya akan
membuat suasana pertemuan jadi membosankan. Misalnya, Anda ingin membahas mengenai
bahaya di tempat kerja, mungkin Anda bisa menentukan bahaya yang lebih spesifik seperti
terpeleset atau bahaya terkena jatuhan benda dari atas dan cara pengendaliannya.

7. Berapa lama persiapan yang harus supervisor lakukan untuk melakukan safety talk?

Tidak banyak, namun bukan berarti Anda tidak mempersiapkannya sama sekali. Setelah memilih
topik, pastikan Anda telah mengetahui dan memahami pedoman K3 terkait topik yang diangkat
dan buatlah catatan berupa poin-poin penting mengenai materi safety talk. Anda bisa berdiskusi
dengan supervisor lain untuk meminta saran tentang hal-hal apa saja yang sebaiknya disertakan
dalam catatan.

8. Apakah dalam penyampaian materi, supervisor hanya perlu membacakan poin-poin


yang telah ia buat?

Mungkin ini cara sederhana, namun bukan ide yang baik. Penyampaian materi dengan cara
membacakan akan membuat penyajian materi jadi membosankan dan tidak efektif. Cobalah
sebisa mungkin untuk menyampaikan materi dengan kata-kata Anda sendiri dengan menjadikan
poin-poin yang telah Anda buat sebagai referensi saja. Maka dari itu, sangat penting bagi
seorang supervisor untuk memahami materi yang akan ia bahas pada safety talk.

9. Apakah menggunakan alat bantu visual dalam penyampaian materi dibolehkan?


Tentu saja. Alat bantu visual dalam sebuah presentasi bisa menjadi sarana yang ampuh dan
efektif untuk meningkatkan dampak atau pengaruh terhadap audiensi (pekerja). Penggunaan
kata dan visual yang sesuai bisa menguatkan pesan yang ingin disampaikan dalam presentasi.
Untuk safety talk, Anda dapat menggunakan alat bantu visual berupa gambar, grafik, video, atau
peralatan pendukung yang berhubungan dengan topik safety talk.

Misalnya, jika Anda berbicara tentang perkakas tangan yang rusak atau berbahaya, Anda bisa
menunjukkan contohnya kepada pekerja. Jika topik pertemuan membahas tentang cara
mengoperasikan forklift, ada baiknya Anda menunjukkan bagaimana hal itu harus dilakukan.

10. Apakah supervisor harus mengajak para pekerja terlibat dalam diskusi?

Ya, Anda harus mengajak para pekerja untuk lebih aktif menyampaikan pendapat dan
mengajukan pertanyaan dalam safety talk. Anda bisa meminta pendapat mereka mengenai topik
yang dibahas. Selalu respons setiap pertanyaan yang diajukan oleh pekerja. Ini penting,
bagaimanapun keaktifan pekerja dalam safety talk dapat mencerminkan kepedulian mereka
mengenai penerapan K3 di tempat kerjanya.

11. Apa yang harus dilakukan supervisor untuk menanggapi pertanyaan yang


diajukan pekerja?

Jika pertanyaan yang mereka ajukan relevan dengan topik yang dibahas dan Anda mengetahui
jawabannya, berikanlah respons terbaik untuknya. Namun, jika Anda tidak mengetahui
jawabannya, katakan padanya bahwa Anda akan mencari tahu terkait pertanyaan tersebut dan
akan memberikan jawaban pada safety talk berikutnya.

Lain halnya jika pertanyaan tidak relevan dengan topik bahasan, katakan pada pekerja tersebut
bahwa Anda akan membahas secara pribadi setelah safety talk selesai.

 
12. Haruskah supervisor mendokumentasikan pelaksanaan dan kehadiran pekerja?

Ya, setiap pekerja yang menghadiri pertemuan harus menandatangani formulir safety talk yang
telah disediakan. Anda sebagai supervisor juga harus membuat MOM (Minutes of Meeting) dari
topik yang didiskusikan, termasuk keluhan, permasalahan, dan saran dari audiensi, serta
pastikan Anda menindaklanjutinya.

Follow up pertanyaan yang tidak bisa dijawab saat safety talk. Pastikan safety


talk terdokumentasikan dengan baik, seperti foto pelaksanaan dan absensi pekerja yang hadir.
Dokumentasi pelaksanaan safety talk dapat digunakan sebagai bukti bahwa pekerja telah
mendapatkan informasi keselamatan secara spesifik, juga sebagai pedoman memberikan
pelatihan kepada pekerja.

13. Adakah saran agar safety talk lebih efektif?

Berikut adalah teknik yang dapat digunakan supervisor agar pelaksanaan safety talk lebih efektif,


antara lain:

 Prepare (Lakukan persiapan sebaik mungkin, cari referensi sebanyak-banyaknya


dan pahami materi safety talk yang akan Anda sampaikan)
 Pinpoint (Fokuslah pada tujuan dan tetaplah sederhana, berikan poin-poin kunci.
Jangan membuat bosan audiensi dengan memberi penjelasan yang menyeluruh dalam
satu sesi. Fokus pada satu topik pembahasan)
 Personalize (Jalin komunikasi dua arah antara supervisor dengan pekerja dan
sesekali menggunakan humor. Ini akan menjadikan pertemuan lebih akrab dan hangat
serta menjaga audiensi tetap memperhatikan Anda. Hal ini juga memungkinkan mereka
untuk lebih mengingat apa yang telah dibahas)
 Pictorialize (Sajikan materi safety talk tidak hanya secara lisan, namun dalam
bentuk visual juga. Gunakan alat bantu visual, berupa gambar, grafik, video, atau
peralatan pendukung lainnya bila memungkinkan)
 Prescribe (Pastikan Anda menyampaikan topik pembahasan secara tepat
kepada audiensi tentang apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan agar
mereka dan rekan kerjanya bekerja dengan aman dan selamat)

Sebagai supervisor, pastikan Anda memahami poin-poin penting mengenai safety talk di atas.


Meski hanya berlangsung dalam hitungan menit, pelaksanaan safety talk harus dipersiapkan
sebaik dan se-efektif mungkin. Pastikan para pekerja yang terlibat memahami penjelasan Anda
pada safety talk.

Anda mungkin juga menyukai